Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi Kapal Berdasarkan Alat Tangkapnya

Kapal ikan dalah kapal yang berhubungan dengan aktivitas perikanan.


Biasanya kapal ikan ini digunakan khusus untuk menangkap ikan, kapal ikan ini
dibuat sesuai dengan alat tangkap yang digunakan. Kapal ikan ini juga bisa
digunakan sebagai aktivitas penyelidikan, bimbingan dan latihan serta inspeksi.
1. Kapal Prse Sein
Kapal pukat cincin atau purse seine biasanya disebut dengan purse
seiner, sebagai faktor pendukung biasanya panjang purse seine bergantung
pada dimensi kapal, waktu operasi, dan jenis ikan yang akan ditangkap. Adapun
untuk menangkap ikan yang termasuk perenang cepat termasuk jenis tuna,
purse seine harus lebih panjang. Kapal purse seine atau kapal pukat cincin harus
mampu bergerak cepat terutama saat mengejar ikan dan juga pada saat proses
pelingkaran jaring dan tentunya harus memiliki mesin yang mempunyai daya
yang kuat. Kapal pukat cincin ini juga harus memiliki stabilitas kapal. Agar pada
saat kapal yang beroperasi menerima beban dari samping mampu dengan baik
menahan kapal yang miring dan keadaan seperti ini pastinya sangat berbahaya
sekali apabila keadaan laut pada saat itu tidak tenang atau berombak besar.
metode penangkapan dengan alat tangkap pukat cincin adalah dengan
cara melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring. Setelah itu bagian bawah
jaring dikerutkan supaya ikan-ikan tersebut akan berkumpul di bagian kantong.
Tujuan dari mempersempit ruang lingkup gerak ikan tersebut maka ikan-ikan
tersebut tidak dapat melarikan diri. Fungsi dari mata jaring dan lembaran jaring
hanyalah sebagai dinding penghadang bukan sebagai penjerat ikan. Pada saat
pembuangan jaring dilakukan dengan melingkari ke kiri dan ke kanan, hal ini
ditentukan oleh beberapa faktor seperti:
1. Arah putaran baling-baling (propeller)
2. Tatanan peralatan diatas dek
3. Kebiasaan nelayan setempat
Sebelum dilakukan pelingkaran jaring maka perlu diperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi operasi penangkapan yaitu arah angin, arah arus,
arah sinar matahari pada saat akan terbit dan tenggelam dan arah gerak
gerombolan ikan.

2. Kapal Seine net (Pukat)


Seine nets atau pukat atau pukat tarik merupakan alat penangkapan ikan
berkantong tanpa alat pembuka mulut jaring. Pengoperasiannya dengan cara
melingkari

gerombolan

ikan

dan

menariknya

ke

kapal

yang

sedang

berhenti/berlabuh jangkar atau ke darat/pantai melalui kedua bagian sayap tali


selambar. Desain dan konstruksi pukat tarik disesuaikan dengan terget ikan
tangkapan yang dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk dan ukuran
pukat tarik serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang
digunakan.
3. Kapal Trawl
Trawl asli adalah jaring (pukat) trawl yang dirancang bukan dari hasil
modifikasi tidak ada perubahan dari aspek desain konstruksi, karakteristik dan
metoda pengoperasian dengan ciri-ciri yaitu (a) karakteristik bentuk konstruksi
masih sesuai ketentuan teknis jaring yang lazim (b) banyak menggunakan
potongan miring (cutting rate) pada bagian jaring (c) miliki bagian jaring berupa
medan jaring atas (square) bagi trawl dasar (bottom trawl) atau medan jaring
bawah (bosoom trawl) pertengahan permukaan (mid water trawl) (d) cara operasi
dirancang dengan dihela / diseret oleh sebuah atau dua buah kapal.
4. Kapal Dredge (Penggaruk)
Penggaruk merupakan alat penangkap ikan berbingkai kayu atau besi
yang bergerigi atau bergancu di bagian bawahnya, yang dilengkapi atau tanpa
jaring/bahan lainnya. Penggaruk dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar
perairan dengan atau tanpa perahu untuk menangkap kekerangan dan biota
lainnya. Desain dan konstruksi penggaruk disesuaikan dengan target ikan
tangkapan yang dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk dan ukuran
penggaruk serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang
digunakan. Metode pengoperasian penggaruk dilakukan dengan cara menarik
ataupun menghela pengaruk di dasar perairan sehingga hasil tangkapan berupa
kekerangan, teripang, dan lainnya bisa terkumpul dan tertangkap serta masuk ke
dalam penggaruk.
5. Kapal Lift net (Jaring Angkat)
Jaring angkat dioperasikan dengan menurunkan dan mengangkatnya
secara vertikal. Jaring ini biasanya dibuat dengan bahan jaring nion yang
menyerupai kelambu, karena ukuran mata jaringnya yang kecil (sekitar 0,5 cm).
Jaring kelambu kemudian diikatkan pada bingkai bambu atau kayu yang

berbentuk

bujur

menggunakan

sangkar.

lampu

Dalam

atau

umpan

penggunaannya,
untuk

jaring

mengundang

angkat sering
ikan.

Biasanya

dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan tetap, atau langsung. Dari bentuk dan
cara penggunaannya, jaring angkat dapat mencakup bagan perahu, bagan
tancap (termasuk kelong), dan serok.
6. Gill net, entangling nets (Jaring Insang Dan Jaring Puntal)
Jaring insang (gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk
empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi
dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris
bawah.
Jaring insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang ruaya
gerombolan ikan. Ikan-ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat
di bagian belakang penutup insang atau terpuntal oleh mata jaring. Biasanya ikan
yang tertangkap dalam jaring ini adalah jenis ikan yang migrasi vertical maupun
horizontalnya tidak terlalu aktif.
Ada berbagai jenis jaring insang, yang terdiri dari satu lapis jaring, dua
lapis, maupun tiga lapis jaring. Jaring insang memiliki mata jaring yang sama
ukurannya pada seluruh badan jaring. Jaring ini kemudian dibentangkan untuk
membentuk semacam dinding yang dapat menjerat. Jaring insang dilengkapi
dengan pelampung di bagian atas jaring dan pemberat pada bagian bawahnya.

Pengaruh Penambahan Atau Pengurangan Ukuran Utama Kapal


a. Length ( Lebar) Diperbesar
-

Mudah dan baik dalam melaksanakan pengaturan ruangan di dalam


kapal.

Tahan terhadap gesekan atau gesekan menjadi mengecil.

Bias menghasilkan kecepatan yang besar

b. Length ( Lebar ) Diperkecil


-

Kekuatan memanjang menjadi lemah

Olah gerak kapal menjadi sulit untuk dikuasai

Biaya pembuatan kapal menjadi lebih mahal.

c. Breadth ( Lebar ) Diperbesar


-

Stabilitas kapal sangat besar, jadi periode olengnya kapal kekiri dan
kekanan menjadi lebih kecil.

Menambah keleluasaan kerja di atas kapal.

d. Breadth ( Lebar ) Diperkecil


-

Keseimbagan gerak kapal menjadi buruk sehingga kapal menjadi


mudah oleng kekanan maupun kekiri dan peristiwa ini bias
membahayakan anak buah kapal yang bekerja didalamnya.

Susah untuk melakukan kegiatan kerja di atas kapal karena


keseibangannya sangat rendah.

e. Depth ( Dalam ) Diperbesar


-

Muatan palka, tempat penyimpanan es, tempat muatan barang dapat


di maksimalkan dengan baik

f.

Jumlah mutan bias sangat banyak

Dalam bermuatan penuh sarat freeboard masih cukup terpenuhi.

Depth ( Dalam ) Diperkecil


-

Letak titik berat semakin tinggi sehingga kurang menjamin stabilitas


kapal.

Freeboard

yang tinggi biasanya kurang baik untuk melaksanakan

oprasi penangkapan ikan.

Pengaruh Rasio Ukuran Utama Kapal


A. Ukuran membujur/ memanjang (longitudinal)
1. Panjang seluruhnya (length over all = LOA) : panjang seluruhnya ialah
jarak membujur sebuah kapal dari titik terdepan linggi haluan kapal
sampai ke titik terbelakang dari buritan kapal. Diukur sejajar lunas jarak
ini merupakan jarak terpanjang dari sebuah kapal yang gunanya sangat
penting untuk memperkirakan panjang dermaga.
2. Panjang sepanjang garis tegak (length between perpendiculars) : panjang
kapal dihitung dari garis tegak depan sampai ke garis tegak belakang.
3. Garis tegak depan (forward perpendicular) ialah sebuah garis khayalan
yang memotong tegak lurus garis muat perancang kapal dengan linggi
haluan.
4. Garis tegak belakang (after perpendicular) ialah sebuah garis khayalan
yang biasanya terletak pada tengah tengah cagak kemudi atau bagian
belakang dari poros kemudi. Panjang sepanjang garis tegak diukur sejajar
lunas dan merupakan panjang lambung bebas (freeboard length).
5. Panjang sepanjang garis air (length on the load water line = LOWL)
: panjang sebuah kapal diukur dari perpotongan garis air dengan linggi
haluan sampai ke titik potong garis air dengan linggi belakang diukur
sejajar lunas.
6. Panjang terdaftar (registered length) : panjang seperti yang tertera di
dalam sertifikat kapal itu, yaitu dihitung dari ujung terdepan geladak jalan
terus teratas sampai garis tegak belakang diukur sejajar lunas.
B. Ukuran melintang/ melebar (transverzal)
1. Lebar terbesar atau ekstrim (extreme breasth) : jarak melintang dari suatu
titik terjauh di sebelah kiri sampai ke titik terjauh di sebelah kanan badan
kapal diukur pada lebar terbesar dan sejajar lunas. Dalam hal ini kulit
dihitung. Lebar ekstrim merupakan lebar kapal terbesar dan terdaftar
(Registered breadth).
2. Lebar dalam (moulded breadth) : lebar kapal dihitung dari sebelah dalam
kulit kapal lambung yang satu sampai ke sebelah dalam lambung lainnya,
diukur pada lebar kapal terbesar dan sejajar lunas. Dapat juga lebar dari
bagian luar gading gading lambung yang satu sampai kebagian luar
gading gading lambung lainnya, diukur pada lebar kapal yang terbesar
dan sejajar lunas. Lebar dalam merupakan lebar menurut biro klasifikasi

di mana kapal tersebut dikelaskan. Lebar dalam juga disebut rancangan


dimana tebal kulit kapal tidak dihitung.
3. Lebar terdaftar (registered breadth) : lebar seperti yang tertera didalam
sertifikat kapal itu. Panjangnya sama dengan lebar dalam (moulded
breadth).
4. Lebar tonase (tonnage breadth) : lebar sebuah kapal dari bagian dalam
wilah keringat lambung yang satu sampai ke bagian dalam wilah keringat
lambung lainnya, diukur pada lebar terbesar dan sejajar lunas.
C. Ukuran tegak (vertical)
1. Sarat kapal : jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal
sampai garis air. Jraka ini sering di istilahkan dengan sarat moulded.
2. Lambung bebas (free board) : jarak tegak dari garis air sampai geladak
lambung bebas atau garis dek (free board deck or deck line)
3. Dalam (depth) : jarak yang diukur dari titik terendahbadan kapal sampai
ke titik di geladak lambung bebas tersebut. Dengan kata lain dalam
merupakan jumlah sarat kapal dan lambung bebas. Jarak inipun
merupakan dalam menurut biro klasifikasi di mana kapal tersebut
dikelaskan.
4. Dalam tonase : dalam yang dihitung mulai dari alas dasar dalam sampai
geladak lambung bebas.
5. Sarat kapal, lambung bebas dan dalam : diukur pada tengah tengah
kapal.

Anda mungkin juga menyukai