Wolfram
Wolfram
PENGANTAR
Wolfram adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang W
dan nomor atom 74. Nama unsur ini diambil dari bahasa Latin wolframium dan sering juga
disebut wolfram. Logam transisi yang sangat keras dan berwarna kelabu sampai putih ini
ditemukan pada mineral seperti wolframit dan schelit. Wolfram memiliki titik lebur yang
lebih tinggi dibandingkan zat non-aloy lainnya. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama
pada perangkat elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal,
yang paling dikenal adalah sebagai filamen bola lampu, tabung sinar-x, dan superaloy.
Wolfram murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu seperti baja.
Wolfram yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan bisa dibentuk dengan
mudah. Dalam keadaan tidak murni, wolfram rapuh dan sukar untuk membentuknya.
Wolfram memiliki kekuatan regang tertinggi. Wolfram teroksidasi di udara dan harus
dilindungi bila disimpan pada suhu yang meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama
dengan kaca borosilikat, yang membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam
(Krisbiyantoro, 2008).
Dari semua logam dalam bentuk murni, wolfram memiliki titik lebur tertinggi (3422
C, 6192 F ), tekanan uap terendah (pada suhu di atas 1.650 C, 3000 F ) dan memiliki
kekuatan regang tertinggi. Wolfram memiliki koefisien ekspansi termal terendah dari setiap
logam murni. Ekspansi termal yang rendah dan titik lebur yang tinggi dan kekuatan dari
wolfram adalah karena kuatnya ikatan kovalen yang terbentuk antara atom wolfram oleh
orbital elektron 5d. Karena kekuatan ini, pemaduan jumlah kecil wolfram dengan baja sangat
meningkatkan ketangguhan (Setiawan, 2000).
Bilangan oksidasi dari wolfram adalah +2 dan +6,. Wolfram bersenyawa dengan
oksigen membentuk oksida tungstic berwarna kuning , WO3, yang larut dalam air dan larutan
alkali untuk membentuk ion tungstat. W2C tahan terhadap serangan kimia, meskipun bereaksi
kuat dengan klorin untuk membentuk hexachloride wolfram (Setiawan, 2000).
Wolfram trioksida dapat membentuk interkalasi senyawa dengan logam alkali. Ini
dikenal sebagai perunggu; contoh adalah natrium perunggu wolfram (Setiawan, 2000).
SUMBER WOLFRAM
Beberapa mineral sumber utama wolfram (W) antara lain :
Nuklida
Massa atom
Kelimpahan
Waktu paruh
180 W
179,9
0,1 %
Stabil
182 W
181,9
26,3 %
Stabil
183 W
183
14,3 %
Stabil
184 W
184
30,7 %
Stabil
185 W
186
0%
75 hari
186 W
28,6 %
stabil
EKSTRAKSI WOLFRAM
Wolfram diambil secara pemanasan langsung hingga meleleh dari campuranbijihnya
dengan alkali kemudian diendapkan dalam air sebagai WO3 dengan penambahan asam.
Reduksi dengan H2 pada ~ 850oC terhadap oksida ini akan menghasilkan serbuk logam abuabu. Pengubahan serbuk logam baik Mo maupun W menjadi padatan massif dapat dilakukan
dengan kompresi tinggi dengan gas H2.
SIFAT-SIFAT
W
74
[Xe] 4f14 5d4 6s2 (keadaan dasar)
183,84 gr/mol
VI B (golongan transisi)
Periode
Bentuk
Warna
Klasifikasi
Titik didih
Titik lebur
Densitas
Afinitas elektron
Radius atom
Volume atom
Radius kovalensi
Struktur kristal
Elektronegatifitas
Potensial ionisasi
Bilangan oksidasi
Entalpi penguapan
Entalpi pembentukan
6
Padat pada 298 K
Putih keabu-abuan dan berkilauan
Logam
5828 K atau 5555C
3695 K atau 3422C
19,25 gr/cm3
-119 kJ/mol
1,41
9,53 cm3/mol
1,3
Bcc
1,7
7,98 V
+6, +5, +4, +3, dan +2
422,58 kJ/mol
35,4 kj/mol
Pada susunan kubus berpusat badan (bcc) setiap logam bersinggungan dengan
8 atom sejenis. Dalam susunan ini bilangan koordinasi untuk setiap atom logam
adalah 8. Pada sel satuan kubus berpusat badan atom-atom terletak pada pojok-pojok
dan pusat kubus. Volume sel satuan kubus berpusat badan yang ditempati oleh atom
logam adalah sebesar 68,02% (Effendy, 1999).
PERSENYAWAAN DARI WOLFRAM
Reaksi dan Persenyawaan
Wolfram diperoleh kembali setelah peleburan dengan alkali dan dilarutkan kembali
dalam air dengan pengendapan WO3 oleh asam. Oksida direduksi dengan H 2 menghasilkan
logamnya sebagai bubuk abu-abu. Ini mudah diserang hanya dengan campuran HF-HNO 3
atau dengan mengoksidasi leburan alkali dengan Na2O2, atau KNO3-NaOH (Cotton dan
Wilkinson, 1989). WO3 mudah dibuat dengan memanaskan logamnya atau sulfidanya dalam
oksigen. Oksida-oksida ini tidak bereaksi dengan asam, tetapi larut dalam basa membentuk
larutan molibdat atau wolframat. WO3 berupa padatan kuning lemon dengan titik leleh ~1200
C (Sugiyarto dan Sugiyani, 2010). Trioksida diperoleh pada pemanasan logam atau
senyawaan lain dalam udara dan WO3 berwarna kuning. Wolfram tidak diserang oleh asam
selain HF namun larut dalam basa membentuk wolframat. Garam-garam logam alkali atau
NH4+ yang larut dalam air mengandung ion tetrahedral WO 42-. Bilamana larutan wolframat
dibuat menjadi asam lemah, terjadi kondensasi menghasilkan polianion yang rumit. Dalam
larutan asam yang lebih kuat, oksida terhidrasi dan WO 3. 2H2O (putih) terbentuk (Cotton dan
Wilkinson, 1989). Interaksi wolfram dengan F2 menghasilkan heksafluorida tidak berwarna
WF6 (titik didih 17C) dan bersifat mudah terhidrolisis. Klorinasi Wolfram panas
menghasilkan monomer biru hitam pekat heksaklorida, WCl 6. Ia larut dalam CS2, CCl4,
alcohol, dan eter. Ia bereaksi lambat dengan air dingin, cepat dengan air panas, menghasilkan
asam tungstat. WCl6 adalah bahan pemula yang biasa untuk sintesis berbagai senyawaan
seperti dialkilamida, alkoksida, organologam dan karbonil (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Berikut ini adalah reaksi wolfram (Annonymous, 2001) :
1. Reaksi dengan air
Pada suhu ruangan, tungsten tidak bereaksi dengan air.
2. Reaksi dengan udara
Pada suhu ruangan, tungsten dapat bereaksi dengan udara atau O2. Pada suhu
yang meningkat, trioksida tungsten(VI) oksida terbentuk. Persamaan reaksinya
sebagai berikut :2 W (s) + 3 O2
2 WO3 (s)
fluoride.
W(s) + 3F2(g)
Persamaan
reaksinya
sebagai
berikut
3F6(g)
Tungsten bereaksi secara langsung dengan klorin atau bromine (pada 250C)
masing-masing membentuk tungsten(VI) klorida atau tungsten(VI) bromide.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
W(s) + 3Cl2(g)
WCl6(s)
W(s) + 3Br2(g)
WBr6(s)
Pada kondisi terkontrol, tungsten(V) klorida terbentuk dari reaksi antara logam
tungsten
dan
2W(s) + 5Cl2(g)
klorin,
persamaan
2WCl5(s)
reaksinya
sebagai
berikut:
seperempat
sumbu
octahedron
(Cotton
dan
Wilkinson,
1989).
Gugus berjembatan dalam satuan M 6X84+ dapat melangsungkan reaksi pertukaran hanya
secara lambat, sedangkan keenam ligan luar adalah labil. Dalam larutan akua satuan M 6X84+
adalah tidak stabil terhadap gugus nukleofilik yang lebih kuat seperti OH -, CN-, atau SH(Cotton dan Wilkinson, 1989). Wolfram tidak membentuk beragam kompleks okso yang
dapat diperbandingkan, meskipun sebagian kecil diketahui (Cotton dan Wilkinson, 1989).
yang digunakan untuk membuat alat pemotong yang tetap keras meskipun pada panas merah,
mengandung W dan Cr. Wolfram juga digunakan untuk filament lampu. Unsur ini
memberikan senyawa interstisi yang keras, membias, dan inert secara kimiawi dengan B, C,
N, atau Si pada reaksi langsung dengan suhu tinggi. Wolfram karbida digunakan untuk
melapisi alat pemotong, dan sejenisnya (Cotton dan Wilkinson, 1989). Tungsten dan
alloynya, digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan filamen lampu pijar, tabung
elektron dan televisi, dalam proses penguapan logam, untuk titik kontak listrik pada
distributor mobil, target sinar X, unsur windings (proses pencairan logam dalam tungku
listrik) dan pemanas pada tungku listrik, dan dalam peralatan untuk suhu tinggi dan pesawat
luar angkasa. Alloy yang digunakan untuk peralatan berkecepatan tinggi seperti Hastelloy,
Stellite mengandung tungsten. Tungsten karbida sangat penting digunakan dalam proses
penempaan logam, penambangan logam dan industri minyak bumi. Kalsium dan magnesium
tungstate sangat luas digunakan dalam pencahayaan fluoresen dan garam tungsten lainnya
digunakan dalam industri pewarna dan kimia. Tungsten disulfida adalah pelumas yang
kering, dan mampu stabil pada suhu setinggi 500C. Perunggu tungsten dan senyawa lainnya
digunakan dalam industri cat (Anonim, 2008). Selain itu, tungsten karbida belum lama ini
digunakan dalam mode intan permata sesuai sifat hypoallergenic-nya, kenyataan bahwa
kekerasannya ekstrim (tinggi), dan berkilau seperti logam gosok lain. Sehingga digunakan
sebagai alternative yang lebih murah selain intan. Tungsten karbida juga digunakan sebagai
bahan anti gores untuk perhiasan termasuk arloji dan cincin perkawinan (Annonymous,
2001). Diinformasikan pula, bahwa dalam pembuatan bola lampu OSRAM (didirikan pada
tahun 1906 oleh tiga perusahaan Jerman yang menggabungkan fasilitas produksi lampu
mereka). Nama dari bola lampu yang diproduksi diambil dari unsur penyusunnya yaitu
OSmium dan wolfRAM (tungsten) (Annonymous, 2001).
menggunakan
wolfram
yang
sama
seperti
molibdenum
dengan
oxidoreductases juga dapat mengkatalisis oksidasi. Enzim wolfram yang pertama ditemukan
juga membutuhkan selenium, dan dalam hal ini pasangan wolfram-selenium dapat berfungsi
analogi ke-molybdenum sulfur pasangan dari beberapa molibdenum kofaktor yang
membutuhkan enzim. Salah satu bakteri yang memiliki enzim dalam keluarga
oksidoreduktase yang kadang-kadang menggunakan wolfram adalah bakteri formate
dehidrogenase H. Meskipun mengandung xantin dehidrogenase-wolfram dari bakteri telah
ditemukan mengandung wolfram-molydopterin dan juga-protein terikat nonselenium, sebuah
selenium molybdopterin kompleks-wolfram belum pasti dijelaskan (Rohman, 2007).
untuk mengubahnya dengan wolfram, yang mana merupakan metal yang lebih agresif. Sattler
dan Parkin terkejut untuk menemukan bahwa pada keberadaan N-heterocyclic molekul
quinoxaline, komplek wolfram memecah ikatan aromatik CC yang dikaitkan pada ikatan
aromatik CN, meskipun ikatan CN secara tipikal lebih reaktif (Setiawan, 2000).
Reaksi pemecahan ikatan karbon-karbon tidaklah umum dan secara tipikal hanya
diteliti saat ikatan CC dipegang pada jarak yang dekat pada pusat metal, atau pada saat
pemecahan ini dibarengi dengan pelepasan tegangan energi atau formasi suatu sistem
aromatik. Aspek yang paling menjanjikan dari studi ini adalah bahwa tipe pemecahan ini
dapat diperluas pada persenyawaan transisi metal dan substrat lainnya, dan pada akhirnya
nanti mengarahkan pada suatu cara baru pengfungsionalisasian molekul organik. Para peneliti
telah meneliti rekatifitas komplek wolfram dengan beberapa persenyawaan aromatik lain
tetapi belum meneliti pemecahan ikatan CC yang sama (Setiawan, 2000).
Kerugian pemakaian wolfram pada lampu pijar
Karena temperatur kerja filamen lampu pijar yang sangat tinggi, lambat laun akan
terjadi penguapan pada filamen. Variasi pada resistansi sepanjang filamen akan menciptakan
titik-titik panas pada posisi dengan nilai resistansi tertinggi. Pada titik-titik panas tersebut
filamen wolfram akan menguap lebih cepat yang mengakibatkan ketebalan filamen akan
semakin tidak merata dan nilai resistansi akan meningkat secara lokal; ini akan menyebabkan
filamen pada titik tersebut meleleh atau menjadi lemah lalu putus. Variasi diameter sebesar
1% akan menyebabkan penurunan umur lampu pijar hingga 25%.
Selain menyebabkan putusnya lampu, penguapan filamen wolfram juga menyebabkan
penghitaman lampu. Elemen wolfram yang menguap pada lampu pijar akan mengendap pada
dinding kaca bola lampu dan membentuk efek hitam. Lampu halogen menghambat proses ini
dengan proses siklus halogen.