e%ffiffi#tr&ffi$ $ '
,#.',/ahT T*,rneljclen
lIflr'LIil't
t: F
F
hl
,t
h; '1,
ffi
f-'
GerccdrrJlepstwr/.tuign 2
r,
ALAT.ALAT PERKAKAS.?
),
r@:
ri
'i|
I.r
rl
oleh:
C. van Terheijden
IIarun
@t
tis,|
tr,{,
Prakata
*u*r' *
n*
tlii iu'''L,.,?i't *
-in{.ILtK
i.rv,t, 'l I){1iit
Iffi',
v
t,//,,ii7r"' f tee
Dalam
lagi.
mengenai
PENERBIT
t,
tf
'";.i j"
I 1-,
i. r"
JaqQ Tiour
A. le93
'
lr,' r::;
r1rt,,rl,l"
,1.*
pda Binacipta
,
i
,d;..
,s,
i
.:,
r,,lti "li:,i.
i ,, :i.
Anggota IKAPI
DiBt*
1ir" ,
,nqa'
-
/t.
.t
'i
'
':':f '
9,i!.
.,; rr}'
:t
Daftar Isi
t,l
',.,1
komtrubi
.l
1.1
Menggunting
1.1.1 Pendahuluan
1.1.2GuntinS
1
.
...
3
7
1.2.1 Pendahuluan
1
l.2,3Mesinpelubang
1.3 Meluruskan
.....
11
13
.. r. i..
1.4
Pembengkokan
17
1.4.1
1.4.2
1.4.3
1 .4,4
1.4.5
1.4.6
1.4.7
Pendahuluan
17
1.6
Membengkokkan pipa . .
Penekukan tajam dari pelat
t.5.1 Pendahuluan
1.7.1 Pemfelsaan
iil
lll',
27
30
36
37
37
38
39
41
42.
44
..
1.7.2Merekat....
1.7.3 Mengeling . . .
18
23
24
28
i,
13
15
44
47
.. . .. . ..
49
:.1
t',,. .
vii
i#
-,/
.!'
ri";
;i
2.1
Pendahuluan
2.2
2.2.1.
Pirometer
2.3
2.4
2.5
2.6
Perkakastempa
55
s6
57
...'...
.... ;.
60
61
6'r
66
Pendahuluan
Pematerian lunak
Pematerian keras
Cara-cara memateri
Memateri dengan baut
dengan pencelupan - Memateri di dalam dapur dengan tahanan - Memateri dengan frekuensi tinggi u
3.3
lrr'
Ii.,
L
68
4.2.1 Susunan .
69
70
Las bentuk
4.3.1 Pendahuluan .
4.3.2 Stempel pembengkokan sudut
82
83
95
95
95
Las kampuir
rol
Las tump.rl
74
74
91
74
87
88
't22
Pendahuluan
Stempel potong
4.3
86
122
Stempel
4.6
Stempel pembengkok
123
125
127
131
144
148
150
152
152
153
154
155
Stempel tarik
4.6.1 Pendahuluan
123
148
156
156
4.6.2Menentukanbentangan(bukaan) ...'....)'
tarik
157
159
161
162
t82
Las
Las pena.
t'
l'
listrik
lumer
,'i
Alat-alat pembersih
Las listrik
3.3.1 Pendahuluan
68
68
4.1
4.2
74
Gas
.....
........r
3.4 Pengelasantermit.
118
. . . :. .
3.4.1 Pengelasan dengan tekanan
!18
..... .118
3.4.2Pengelasandenganpenuangan
3.5 Pengelasandingin.
,... 119
3.5.lPengelasankempadingin. ...;..
119
.....,120
3.5.2Pengelasanultrason
4
trason.
di bawah tutrp
68
Memateri
Memateri
Memateri
3.1
karbit (asetilen) . . .
3.2.2
Alat-alat pembuat gas karbit
Kunci air - Botol asetilen.
3.2.3 Zatasam (oksigen) . . . .
Pengelasan busur
serbuk.
,jf,
Menempa
99
4.6.SPemeganglipatan
4.6.9 Kerja tarik dan daya motor
... .'..'
163
164
170
171
4.8
Stempel
regang.
:....
172
'#l
iii
lx
,)
't.I:rli t, :
!,9311i
.:"t!,li
173
nasi kan
8. TABEL-TABEL
177
yt
i.l
.:,1
ll
5 ilhro bcuenl
5.1 Pendahuluan
6.2 Matres kempa panas .
53 Matres cor semprot dan kempa
5.4 Matres kempa serbuk
185
187
l(empr brtary
Memforrir
Pertanyaan
181
181
181
1U
188
1,
2.
3.
4.
190
5.
tajam
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15'
16.
17.
18.
19.
20.
29.
33
34*
It
35
35
37
53
57
67
69
69
69
25.
';
26.
1n
,i
, iJ,
t{,,r
'r, -r
xl
,r
ils
!T'
1:|.!'
r'}lilxlf
irrini{r}j:r
l#rr'Yflsrryry-ryt9ryryr'.vi-l
.i+
,.,!:!
,!
'
27.
.,ii
126
128
irl,,r
25.
t;ii
29.
30.
Luas.luasselubungdariproduk.produktarikyangbundar
Nilai-nilai minimum untuk perbandingan tarik m pada penarikan
158
dalam
160
r35
.,l
i.'
,,,
,'lt
:ii
I,
:,
31
'
ii',
l;;i
33.
ru'r'
34.
3s.
.ti.
32.
,'|:
z,
ultuk
164
1.1.1 Pendahuluan
dal konstruksi
16i
!
I
Di bengkel kontruksi di mana banyak dikerjakan baja pelat dan baia profil,
sebagian besar dari bahannya digunting menurut ukurannya.
pegas-pegas
...
Pekerjaan pelat
1.1 Menggunting
165
tekansilindris
1.
160
164
P,r1
dalam kN/cm
36.
144
itu
menggeser
sepanjang pisaunya yang satu lagi. Dengan demikian maka gnatamata pisaunya masuk ke dalam bahan, sehingga terjadi kopel yang akan membalikkan
( memutarkan )bahannya (gambar 1).
37.
piring . . . .
untuk kerja tarik pada penarikan dalam . . , . .
Nilai-nilai , pedoman untuk tekanan kempa spesifik, tinggi dan
r69
38.
Faktor koreksi
cu
170
174
182
teriadi.
39.
N. Nilaitrilai
trntuk
Pembalikaniniharusdicegah,karenamengakibatkanpisau.pisaunyasaling
Bila pisaunya Elah menembus bahan sampai kira'kira sepertiga dari ke'
tebalannya, tegangan geser dan tqiangnn bengkok demikian meningkatnya,
sehingga bahrrnya sobek.
Dengan demikian.maka bidang irisannya tidak sSma sekali licin'
I
r ,lr
1 ',.ii
:.1.
Untuk memperkecil gesekan antara pisau-pisau dan bahan yang diguntingnya, pisau-pisaunya diasah dengan sudut ialan J sebesar 1 - 3". Untuk mem'
peroleh umur pemakaian yang waiar, sudut*ayat S tidak lebih dari 12o,
Maka sudut;baji B terletak antara 75 - &)o (gambar 2).
..
Ir]
td
I
:T
14i
i rilt
*i
xlt
' ,;;ff
;,,.,.ifj.lil il.,t,
,i,:,i
,4'
,!'
Gambar 6
l,
I.r-ri
.i: ,1,:i
'.i:
Gambar 7
':l:.]
,'1i: "
Gambar I
:,r1,'
,
Gambar 2
i-'
;ir
'lr I
'i;,,
i1,,
Gambar 8
.
J..
{
{
,t
hasil pengguntingannya baik dan tidak terjadi pembentukan serupih (gambar 3).
Gambar 3
(gambar 4).
Gam bar 4
nya,
1.1.2 Gunting
I i,
lrt
Iiff
,,1
Gambar 5a
Gambar 5b
Gambar 5c
Gambar 5d
an yang kecil.
.d
,,#
,r If
t'',tt\-.
Untuk mencapai ini, pisau-pisau itu diasah sedikit melengkung (gambar 7).
Potongan-potongan yang lebih paniang dapat lebih mudah digunting
$
kolonggaran
{it,
I mm P.lat
0.2...0,3 ,, 2 ,,
0.3,..0.a ,, 3J 0,1...0,15 untuk
il
Gambar 12
d,,
'.,'
It
t
1
Gambar 9
Gambar 14
'
ebd
yang sama.
Bila pelat tipis dipotong dengan sebuah gunting untuk pelat-pelat tebal, ter'
Gambar 10
Garnbar
11
':ll'i!$'
1.2
,,r
,ri.,,,,,'
,.:.i:'
;\
, *i
,
.'
l.
,iiS
l,l,t
ii
;l
l'
plringan yrng bulat dan gclang.grhng, kmna bentuk dan kedudukan rol-rol
pisaunya, behannya seolah-ohh bukrn lrgl dlgunting, tetapi diiepit sampai
Putu3'
Bentuk'bentuk sebarang dengan prmbulrtrn.pemburatan kecir, dapat digunting dengan sebuah gunting.kerip (ermbrr l2l.
Pisau bawahnya bergerak naik-turun dcngrn orprt. Dongan demikian maka
pelatnya dipotong sedikit untuk tiap langkrhnyr.
$lanjutnya ada pula berbagai gunting benr yrng digerakkan secara elek-
rrittl,.iiryili,r:iih!:*,i1,.:.]
rBfr
Pelubang {Pons}
1.2.1 Penddruluan
Pengerjaan yang hampir sama dengan menggunting adalah mempons per.
bedaannya ialah, bahwa irisannya merupakan bentuk tertutup, yang dengan
sgtu kali tekanan, sebagian dBri bahannya dilepaskan.
Bentuk yang tertutup itu dapat dikatakan selalu merupakan sebuah lingkaran.
Pembuatan lubang ini dilakukan dengan sebuah nipel pelubang dan sebuah
cincin pemotong.
Keping yang terlepas dari,bahannya merupakan serasah ( sampah
itu
).
i:
I
I
Pemotong pipa
,,'
.
'
.,
Gamuai 1z
dilengkapi tiga buah rol berbentuk pisau, baik kiranya untuk ini.
Pemotong reng
| ;
i
:
,
(gmbart6).
alat ini pelatnya digores dan kemudian dipotong dengan
le.nsan
membeng-
kokkannya.
Sudut.sudut nlpsl
J = sudut ralan
B=
P =
sudut
sudut
bebas = l 03O!
baJl
= 88030'
potong
= 0o
J=sudutralanb6bas =0o
B = sudut bajl
= B7o
P = sudut potons
= 30
Gambar 18
Hanya ada bahayanya, batrwa pinggiran-pinggiran potongnya akan retakretak. Karena itu maka bagian bawah dari nipelnya dibuat rata dan cincin
Gambar 15
I
Gambar 16
,il
Sewaktu lubang itu dibuat; nipelnya menekan serasahnya keluar dari pelat.
Untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gaya-Fotong, cincin potongnya
memperoleh celah potong sebesar 57o dari tebal pelatnya.
lni berarti, bahwa : diameter cincin potong 1O% iari ketebalan bahan lebih
Yj
Gambar 21
I
I
i
i
n
I
Gambar 22
Gambar 19
]""
ii
li ,.
Gambar 20
Untuk mencegah keretakan, cincin potong dari baja yang disepuh itu, ditempatkan suai sekali di dalam sebuah landasan yang terbuat dari baja
lunak. sebuah sekerup penjamin mencegah terangkatnya dan berputarnya
cincin pelubang itu. Letak landasan longgar sekali di dalam rangka mesin
pons itu dan dengan demikian dapat ditempatkan tepat di bawah nipel
dengan bantuan sekerup-sekerup penyetel. Nipelnya dapat langsung atau"
dengan bantuan sebuah pemegang, dipasang di dilam penumbuk kempanya
(gambar 22).
kngkah dari nipelnya harus sekecil mungkin. Untuk menghindarkan kecelakaan, kedudukan yang paling tinggi dari nipel itu harus sedemikian rupa,
sehingga orang yang sedang bekerja tidak dapat memasukkan jari-iarinya diantara nipel dan bahan. Kedudukan yang paling rendah sedemikian rUpa,
sehinggn serasahnya dapat jatuh,
1;W
'z
lc
IE
Gerakan utama dari semua mesin pelubang adalah lurus. Mesinmesin ini
dapat digerakkan dengan tangan atau dengan motor listrik. Ada tiga jenir
{.
v
mesin pelubang
E
a
a.
b.
c.
rt
0f
t0
o
20 ot
o-
ltl:
tlj g
:15
3
lo o
=
o
lo
iE
Gambar 23
5 o
.t
Kempa-kempa tuas;
Kempa-kempa eksentrik;
Kempa-kempa batang ulir.
Gaya yang diperlukan pada nipel tergantung dari keteguhan geser (IB)
dari bahan yang dilubanginya dan luas bidang yang digesernya. Pada pelubangan ini dapat kita ambil untuk keteguhan geser itu 4/5 dari keteguhan
tarik f,g (gambar 23).
Luas bidang yang digeserkan ialah : keliling lubang X tebalnya bahan (s).
Maka gaya sayat (Fs) yang diperlukan untuk membuat lubang-lubang bulat
ial$:
F* = rB.n d.
KN
=Gayarayat dalam kN
oB
OB
Gambar 26
kN/cm2
atau
F, = 4/5-o'n.d.s
KN
kN/cm2
Oleh karena gaya ini harus ditahan oleh nipel, nipelnya tidak boleh terlalu
ramping. Diameter nipel (d) tidak boleh lebih kecil daripada tebal bahan (s)
(gambar 24).
Gambar 27
Gambar 24
10
Gambar 25
!t
i.r
Gambar 25 adalah sebuah kempa tuas yang dapat dibawa-barya yang tuastuasnya digerakkan oleh sebuah batang ulir dengan ulir sekerup kanan dan kiri.
Kempa ini sederhana tetapi bekerianya perlahan{ahan sekali.
co
i
y,
1l
il{:'11{.',r-.
,ti.-@S"'rijtlaIj":I$s'q
{11:.1:'l'i'!
rltl'
1.3
Meluruskan
13.1 Meluruskan
dengan tsngan
i;
,i
4
\
4
\
%%
Gambar 31
Kalau palu itu mengenai bahannya tepat di atas lubang paron, batang itu
harus dibengkokkan agak jauh. Karena kekenyalanirya, batang itu sedikit
memegas kembali. Dengan *gera kita ketahui, seberapa keras harus memukulnya untuk meluruslGn batang itu.
Sedikit menjadi lebih sukar, bila sebuah batang mengalami torsi (puntiran).
Maka pertama-tama ia harus dipuntirkan kembali menurut arah panjangnya
(gambar 32), sehingga batang itu masih bengkok menurut arah panjangnya
dan dapat diluruskan di atas paron.
Takikan-takikan yang tajam hampir tidak dapat dihilangkan lagi tanpa
merusak bahannya.
Gambar 29
Gambar 30
Gambar 32
',,.,....:4'il]:ryrr1:trydn--
,1,l(,,i- r
,i'
fl'l,dq ..lF*'rl.r
\,
Gambar 33
dipakai
Untuk meluruskan pipa'pipa dan batang-batang yang lebih berat'
sebuah, sengkang'pelurus
Kawat
lecil
potong kayu dan kemudian menariknya, atau dengan meniepit satu uiuhgnya
Gambar 36
padaragum,melilitkannyapadasebuahbatangbulat'untukdipukulnyadan
kemudian ditariknYa (gambar 34)'
Bila bagian, di mana ruangan berada, besar, dengan satu kali pemanasan
tidak akan cukup, tetapi harus diulanginya beberapa kali.
Pemanasan secara beru'lang ini harus kita lakukan dalam
lingkaran yang se-
Gambar 34
Meluruskanpelattrelat,dimanaterdapat"ruangan"'memerlukankecakapan
di tempat di mana
yang lebih besar' Biasanya pelat'pelat itu meregang
OiUo-,
ffi
ia
n"rp.t
@eGambar3'
ini harus dipukul rata sehingga bahannya mepelatnya karena pe'
lantak. Pada saat pendinginan, ruangan itu ditarik dari
Gambar 37
cara ini cocok juga untuk meruruskan pipa-pipa. pipa-pipa ini harus dipanaskan juga pada tempat di mana ia terlalu paniang. Maka pipapipa itu
lurus
dengan sendirinya pada waktu ia mendingin.
1.3.2 Mesinmesin pelurus
Meluruskan pelat-perat besar dengan cara-cara seperti diuraikan
di atas, memakan terlalu banyak waktu. pekerjaan yang lebih cepat dan
lebih baik diperoleh dengan menggunakan sebuah giringan perurus atau giringan
pembentang. Gilingan ini mempunyai dua baris rol-rol gilingan yang pemasangannya
seperti yang tertera pada gambar 39. pelat-pelatnya digiling
cri antara
baris rol+ol itu.
kedua
i,+ .: i
1.4
.l]rf/i,
r'
.t! I
Pembengkokan
i
1.4.1 Pendahuluan
ti
il
i{
i:
l.;li'.
,,
l,l,l
Gambar 38
.
',1::
:,ili
i'
l::("
ir
:.",11
i,
rata.
pelatnya di
atau
hanya dapat sedikit saja dibengkokkan
daram keadaan dingini oung"n ,.manaskan bahan'bahan ini, kita mencegah
supaya tidak retak atau patah.
Maka regangannya iauh lebih besar dan
bahannya dapat diubah bentuknya
Gambar
4l
Bahan-bahan
Gambar 39
Batas
ini disebut
rapisan netral.
tegangan tekan.
Untuk meluruskan batang'batang yan! berat, pipa-pipa dan profi lprof il,
kita pakai mesin-mesin kempa pelurus.
Jarak dari kedua penopangnya dapat kita atur. Langkah dari pelantak yang
bergerak bolak-balik dapat diatur (gambar 40).
t-
T'
_r_
I
*.- -t
'rm
Gambar lO
t
t
tr
il
bawah gilingan, tekanan setempat dapat diperbesarnya. Rol-rol penahan mencegah pemhngkokan rol-rol gilingan itu.
Kadang-kadang kita pakai gilingan'gilingan pelurus dengan rol-rol yang
mempunyai prof il tertentu untuk meluruskan baja profil.
Rol-rol ini dapat ditukar'tukar dan dipasang .pada uiung gi lingannya
(gambar 39).
t Lt
I'r
7:l
Gambar 42
16
.-- - -- -'-::;'
\
I
P,u;t'k
Gambar 43
Bahannya menjadi kurang lebar pada sisi luarnya dan bertambah lebar pada
Gambar 46
Contoh :
Panjang bentangan dari sengkang (gambar
47) ialah
L=a+b+c+d+e+f+g
=
Gambar 44
"*''''['*rll
4
"*
fi
2.n.fr
=24+
2.zrr('!5 + 1,5).
= 24+
25,92 + 19 + 76,96 + 19
42r/4
+l]
_ r.r.[,-
"^ '-J-*n
+ t9 + ?.n.l2g_.+Lsl + 19 +
il
i]
?&!1g!JE)_*ro
Gambar 47
Gambar 45
Bila bahan itu dapat bebas meregang dan melantak pada sisi luar dan sisi
dalam dari bengkokannya dan iari'iari bengkokannya r besar ( r -- 5s ),
lapisan netralnya pada penampang-penampang yang simitris, terletak di
tengah penampang-penampang ini (gambar 46).
Yang diartikan dengan jari-.iari bengkokan r ialah jari-iari (radius) pada sisi
Gambar 48
dalamnya bengkokan.
18
t9\
..rt ,r,l
"^+*W
,*,
profil
pada gambar 52
L=a*b+c*d+e+f+g
L =a*
"{'*t."*
2'r'[r+]1"*
44
3''['*i]*n
244
50
kecil (r
lni
peregangan
Dalam kedua hal, pelantakan pada sisi dalam, dihambatnya dan
leluasa'
dengan
berialan
dapat
pada sisi luarnya
( 0'5s
Pada pembengkokan yang tajam, yaitu iari-iari bengkokannya r
(gambar 51a), atau pada pelipatan ganda (gambar 51 b), letak garis netralnva
berada pada%
s dari sisi
L=a+b-p
Pemendekan p dapat dihitung dengan teliti dari
p = 2c-u
c'= r * s
' ='*?:il=i['*]J
Gambar 51a
maka
p =,2 (r + s) -
; t'.;]
e = 2r+2s-
i, -t,
p = 0,43.r+ 1I8.s
Gambar 53
p=
f=
Gambar 51b
20
dalam.
Gambar 52
lr.ll
,, l;rl
'i:,,:;,
,i..1
:):.:;,j'
r i:,i:,
l:;':'
.
'1i1r,'
,tl I
ri.)\-.
;i;,1
i..l
'
'ii,,,
t;[t
]
'.
i;"1
:1
r
'l
.jiiI
l):.'i
rr'
i, r,
,.'i,
ir ii'
20+2.8= 86 mm.
Panjang bentangan L = 86 -
30+ 2.
p=0,43.r+1,48.s
4. p
Gambar 54
75,78 mm
rol pembengkoknya
berada dibelakangnya
Rol bawahnya disetel vertikal pada ketebalan pelatnya dan rol belakangnya pada radius pembengkokannya.
Bila sebuah dinding silinder yang tertutup telah dicanai. ia harus dikeluarkan dari canainya. Karena itu rolnya yang atas harus dapat dibelokkan
(gambar 58).
Untuk mencegah supaya ujung-ujung pelat tetap lurus dan pada saat menaiki rol belakang terjadi lekukan, sebelum pengcanaian dimulai, ujungr.rjungnya harus dibengkokkan terlebih dahulu (gambar 59).
55).
Gambar 55
ri.,
',
;*t
,;..
liif
i
','1.1,.
lt
I
I
I'
I
Gambar 86
!s
Gambar 57
E4
B
a
!
9r
o
[,
E
12s,
56
Manantukrn porpandckan
untuk mqmbcngkok
.n rudut{udut goo (r <5 r cn >0,5 3),
22
Gambar 59
23
yang bulrt
Gelang-gelang dibengkokkan sekeliling sebuah sebatang baia
(duri), setelah ujunguiungnya dibengkokkan terlebih dahulu (gambar 64|.
Bila bahan:bahan yang pipih harus dibengkokkan pada sisinya yang tidsk
(duri) itu
lebar, tidak dapat dilakukan begitu saia sekeliling baia btrlat
(gambar 65).
Gambar 60
Gambar
6l
dengan tangan. Maka biasanya bahannya dijepit keras di dalam sebuah ragum
dan kemudian dibengkokkan dengan tangan atau dertgan pukulangukulan
palu (gambar 62).
Bahan yang tebal tidal6 dapat dibengkokkan seperti cara ini, kecuali kalau
dipanaskannya.
Gambar 64
Gambar 62
Bila benda-benda kerjanya kurang sederhana sampai sangat rumit, maka di.
pergunakan berbagai alat bantu dan mal, kadang-kadang dipikir sendiri oleh
tukangnya (gambar 631.
24
Qmbar 65
t.i
;t
,t1
;,,:,. ti1.
l,'!it11l
j'
itit
68.
rrb
r*qsb
L,
il
,'
Gambar 68
J
il
Gambar 66
protll
Rldlus pombengkokan mlnlmum untuk baja
t.C.5 frienggutung
Gambar 67
pegas
Bila
(gambar
70)'
iajt ptgasnya pada kisar yang dikehendaki
kembali
memegas
sedikit
Oleh karena pegas itu,'kirena kekenyalannya
ambil 0'8-08 dari diadilepaskan, untuk diameter durinya kita
Tegangan-tegangan dalamnya meniadi sedemikian besarnya, sehingga bahannya membalik dan sisi yang pipihnya akan tergeletak di atas duri tadi. Gelanggslang demikian, seperti gelang-plang dari besi siku pada sisi luarnya harus
direnggangkan dengan pukulan-pukulan palu (gambar 66).
26
pada waktu
(gambar 71)'
meter dalamnya pegas itu
tekan dapat
selesai' ujung-ujung dari pegas'pegas
pengglungan
Setelah
mata'
rata. Pegas'pegas tarik dilengkapi dengan
diasah
Gambar 69
W
Gambar 7
27 ,
,.'',
.#
,?.
qlrr'- r/,r4rry-'!E44urn\
:"
:'i
r.
.r.
i{' lir,i,!1,.{ilir)r
:' I Y'"*i'rpI]f
'rl-
ir'rrr :iir:::,
: '|{i i,.
Pada alat-alat pembengkok pipa ini, untuk diameter pipa dan iari.jari ( ru.
dius I pembengkokan, harus dipakai sebuah rol pembengkok lain, dan kalau
perlu, sebuah duri yang lain.
Jari-jari pembengkokan paling kecil untuk pipa-pipa, dapat anda lihat
pada tabel 1.
Umpamanya, pipa'pipa itu dapat kita tarik sekeliling sebuah rol pembentuk
rol pembantu (gambar 73). Jadi pipanya ditopang pula dari
luar.
Lebih baik lagi sebuah alat pembengkok pipa, di mana pada waktu pembengkokan, pipanya ditarik sepanjang sebuah duri penopang (gambar 741.
denEan sebuah
Gambar 75
Fadlus pmbengkokan
T.b.l I
r mlnlmal untuk
d drLm mm
6
E
t0
brJr
dalam mm
5
Gambar 73
t5
trmbrgE
dalam mm
kunlngan
dalbm mm
t5
l0
l5
r drlam
l0
l5
l5
25
25
30
mm
20
30
35
50
t5
20
25
60
30
4t
7o
3t
60
EO
30
10
75
r10
10
50
lz
paduan-Padu.
20
16
to
alumlnlum
dalam mm
35
t8
28
t0
12
11
25
30
30
35
45
60
20
90
tStt
105
t60
29
latrr:jpi:'.',,, lri,:ll'ii{1..
i,
.. \',r*
,Arti
;;;
pelalsetaiam'F,iam'
dari penekukan talam ialah pembengkokan bahan
pelat
dipakai sebuah
menekuk
;pil;;s sebuan saris lurus' Untuk
yang dipasang
(gambar 77).
Gambar 78
-lngkan9
Gambar 76
Gambar 77
30
31
vlv.tl( {
Tlbl
tn
la
kunln96n
lcmbek
IJ
;r
I.rl-J.rl
bcngkok-
tembaga.
?,
r-3s
r*5s
f E
5
6
rrts
la5s
t
I
o
0
0
0
3
1
0
2
Gambar 8I
Gambar 80
kunlngEn
karr3
la
r-3s
lg5s
la
mcmsgrs kcmbrll
b.Jrluruk r:39
tE5s
brra
k.r.3
,E
rrSs
r-5s
7
9
5
7
12
5
6
3
4
7
2
5
0
0
3
4
2
5
5
7
3
5
Gambar 82
f a
prungEU
Bilabahannyadibengkokkanmenurutsuatusuduttertentu,makaiaakan
(gambar 82)'
mdmegas kembali karena kekenyalannya
r-3s
r-5s
f-
r-3l
lo5s
l- t
alumlnlum r-3s
.
raSs
p.durn
paduan
Ar
M!
r*31
rErt
r-3I
f-Jl
I
5
6
4
I
12
I
2
2
itusudahdiperhitungkandenganmemperkecilsudutdarilimaspembengkok.
annya dan pisau PinggirannYa'
dan
Sudut pemegasan kembali itu tergantung dari radius pembengkokan
ketebalan bahannya ( lihat tabbl 2 ).
32
33
rr'.
r:..rlri:
'iirllr ir'.l
,,i
ll r.lr
'
'Y,*
Radiuspembengkokanyangpalingkeciltanparetaknyabahan,tergantung
Iml,,
rnrn
lH,'noln"rnoo,
dalam mm
Tabel
0,5
1,0
,,s
2,s
2,0
2,5
3'o
3'5
0,5-0,9
2,5
3,0
3'5
4,0
0,L1,2
3,0
3,5
4,0
4,5
5'o
4,0
4,5
5,0
5,5
5,0
5'5
6,0
7.0
6'o
7,0
0,0
2,0-3,0
3.0-5.0
tembaga
0,2 5
kunlngan lunak
kunlngan kotas
bala lunak
o,3o
0,5
"lo0
baJa k6ras
0,60
perunggu
0,6 o
0,7 0
paduan-paduan Al
paduan-paduan Mg
I,00
2,00
3,0 0
Radtus pembongroran
I
Bila sebuah pelat harus dibengkokkan menurut radius yang sangat kecil,
pengadalah menguntungkan, bila hal ini dilakukan tegak lurus terhadap arah
I
I
I
\,
i!
i'
'I
tll,
pelat
dalam mm
tsbal
gilingannya.
Maka kemungkinan retak, meniadi kecil.
Bila pembengkokan itu harus dilakukan menurut dua a-rah'yang saling tegak
(gambar 83)'
lurus, produknya dapat digunting dari pelatnya pada 45o
0,3
0,4
0,5
0,6
o'8
l,o
1 i"
1,2
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
Gambar 8il
4,0
5'0
'34
per.r
.llrmlnlum
paduan.
paduan-
paduan
piduan
alumlnlum
magneslum
',rr
sebelumnya.
garrs-garrs plmbngkokan
0,9o,5
1,2-2,0
konstrnta pombongkokan c
alumlnlum
:y11qffi@ffif;i$ri.:
tebal bahan
= (onstanta bahan
sen9
;,1,
c
s
o",.r
i"
,1,5
1,5
2,5
2,5
I
4
&41,5
642,5
1062,5
song
porung9u
,
1,5
,1,5
1,5
2,5
2,5
kunlngEn
tombaEr
baja
0,6
0,6
0,6
1
I
1,5
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
1
1
641,5
t0
10
.r0
15
4
4
6
6
1,5
2,s
2,s
2.5
r=
lS mm
35
T.b.l
Bila dari baia siku harus dibuat sebuah kerangka dengan sudut-sudut yang
taiam, maka harus digergaiinya suatu sudut dari flensa yang menggletak
(gambar &4).
sudut sudut
P6n9- p.m-
anlrn
20
30
4t
60
75
90
ros
120
135
150
160
10
160 2,8
'15 150 2,6
22,5 135 2,4
120 2,1
30
37,5 105 I,E
45
90 r,6
52,5 75 r3
60
60 1,1
67,5 45 0,8
75
30 0,5
80
20 0,4
l0
1,2
39
3,5
3,1
2,7
2,&
2,0
'1,6
1,2
o,E
0.6
5,5
5,2
4,7
1,2
1,7
3,t
2,5
2,1
1,6
l,l
0,6
6,9
6,5
5,8
5.2
4,5
3,9
3,2
2,6
t'
1,3
0,9
E,4
7r8
.7,1
6,3
5,5
eJ
3,9
3,2
2,1
1,6
1,1
11,2 l/3,0
'10,5 t3,t
9,5 i1,0
E,4 10,5
7,1 9,2
6,3 7,8
5,3 6,5
4.2 5,2
3,2 3'
2,1 2,5
1,1 l,!
Gambar 84
Nilai-nilai pada tabel 6 dihitung menurut rumus enrpiris (percobaan)
berdiri itu harus dapat melantak, sudutnya tidak boleh digergaji secara taiam.
Kaki-kaki dari sudut yang harus digergaiinya harus berimpit dengan garis
netral dari flensa yang berdiri itu dan penggergajiannya dilakukan sedemikian
rupa, sehingga flensa yang berdiri itu tidak rusak.
Maka bagian dari yang digergaji itu harus dikeluarkan dengan pahat (ditatah)
sepaniang X. Sudutsudut yang tersisa dari flensa yang menggeletak itu harus
seiumlah sudut B, yaitu sudut yang dibuat oleh baja profil setelah dibengkokkan.
x=-
s.7r.0
860
mm
Yang dalam prakteknya brnyata sangat memenuhi syarat. Tabel itu dapat
juga dipakai untuk profil ,,U1'dan pr,ofil ,,T".
1.5
1.5.1 Pendahuluan
Berbeda dengan penekukan pelat sepanjang garis lurus. pinggiranpinggiran
yang ditekuk, tidak dapat sebarang lebarnya (gambar 86).
Di sampingnya peregangan dan pelantakan dari bahannya pada tempat
radius pembengkokannya, daerah pinggirannya juga harus meregang atau melantak. Dengan demikian maka pelatnya bertambah tipis pada daerah pinggiran ini (gambar 87), atau bertambah tebal (gambar 88);
--t
I
Gambar 85
36
.-l
.-.-.F.-.---.- i
,i
vs,,,w,uvq
Gambar 86b
37
rl'q'';t;f,'",f'fftf ffii:
Gambar
Gambar 87
91
Gambar 92
Kesukaran pada pelantakan ialah selalu harus menumpuk bahannya yang berlebihan pada pinggirannya, tanpa pelatnya terlipat dua (gambar 90).
Gambar
Bila pinggiran itu tidak terlalu lebar. peregangan itu biasanya tidak banyak
menimbulkan kesukaran. Pelat itu diregangkan dalam beberapa tahapdengan
palu bagian yang lancipnya (gambar 89).
Tetapi pada ping$iran-pinggiran yang lebar, pelatnya cenderung untuk menggelombang. Yang paling baik ialah, gelombang-gelombang itu kita buat sendiri
,
supaya kecil dan teratur (gambar 92).
Dengan memukulnya rata gelombang-gelombang kecil itu, teriadi pelantakan.pada daerah pinggiran itu (gambar 931. Dengan rnengulanginya pengerlaan
ini beberapa kall, dapat dilantak pinggiran-pinggiran yang agak lebar.
Pada waktu pemukulan, pada bahannya terjadi kekakuan. Oleh karbnanya
maka perlu sekalimemijarkan pelat itu sewakturraktu.
ll
Gambar 89
I,t
Gambar 93
t:
ii
i
1.5.3 Merin*nesin peregangan dan petantakan
t'
:
I'
Gambar 90
38
39
It4esinrnesin
ini
udara intara torak penggerak dan torak kerja, dimungkinkan pengaturan pe-
200
benuk
waktr
itu lebih besar. daripada
regangan bahannya, akan terjadi keretakan, kalau benda-kerjalya
daranr
B=100.+:l
panjang asalnya
panjang setelah pelanta kan.
Gambar 94
r.2.r -r.2k-bl
B = 100.
n.2.
B=lfi). r-(r-b)
r
=loo. r-r+b
f
Gambar gS
:,
Gambar 96a dan gambar g6b adalah kepala regang dan kepala lantak, dengan
mana dapat diregang dan dilantak baik di tengah, maupun dipinggiran sebuah
pelat.
baja
= 100.9
r
Gambar g7
,,1
,jt
"{l
= 100.
tr:2 lr +-bl -
n.2.r
,.ll
,,
,rl.1:
fi
B = 100.
(r+e1
r
100.
!
f
;.1
Gambar 96
-t
r' 2. r
mff
Gambar gB
40
41
mdaram06
Pembuat6n
Alur-alur
ini
ontl tt.3
dalam mm.
1.6
rol
mm,.
Gambar 101b
Alur-alur ini dapat dibuat dengan sebuah mesin pengalur (gambar 101). baik
...-+-
Gambar
I
I
+]_G----+
Mesin itu dilengkapi dengan duabuatr rol yang dapat ditukar-tukar, di mana
dibuat profil dari alur yang dikehendaki.
Bila pada waktu pemutaran rolnya yang atas disetel perlahan-lahan, alurnya dirol pada pelatnya seLara berangsur.angsur.
Kalau letak alumya berdekatan dengan pinggiran, sewaktu memotong
pelatnya, harus diberi tambahan untuk pengerjaan.
Gambar 99
Gambar 100b
Gambar 100c
Alur-alur yang letaknya agak jauh dari pinggiran, terjadi karena peregangan
bahannya. lni berarti, bahwa kedalaman t .(gambar 103), harus terbatas.
Lihat tabel 7.
"W{-r+-]
Gambarr(E
ii
,l
,l
Trb.l
r+oJ
J,
Gambar 101a
42
lz
rto3:
2
2$
rJ
I
3
1 6
45Et012
"'tt41
1,5
t0
43
::qlFr
Alur-alur dapat juga digunakan untuk pengelasan pelat tipis (gambar 104).
Dengan mesin pengalur itu dapat juga dibuat pinggiranpinggiran yang diisi
dengan kawat, seperti terdapat pada ember (gambar 105), dan pinggiranpinggiran yang miring dan lurus (gambar 106).
Rol-rolnya mudah dibuat, sehingga dapat diperoleh berbagai kemungkinan.
r_firrt
Gambar 104a
&
108).
'il
J
f--
Garlbar
Gambar 104b
04c
c-_
,
Gambar 108a
-@_
It
l
rr'
r
Gambar 107
t,li
!I
Gambar 105a
Gambar 105b
Gambar l05c
Gambar 105d
Gambar 108b
ffi
Gambar 10Bc
Gambar 106
1.7
Sambungan'sambungan
Gambar 108d
Gambar 108e
dengart melin dan bila perlu, kemudian diselesaikan dengan tangan (gamber
110).
-tr tr
v_
Ebarloe
Gambar
sambar
I12a
12a
1
Mesin pengalur
{ll
Gambar
112b
Gambar 112c
ll2c
pengerjaan
aral
(gambar
111).
L
I
+crcmbcrrob
SE-gr-
otomatis.
( t8bal0,18
--0,32 mm
Kaleng-kaleng yang telah diisi itu dipasang tutrpnya dengan mesin otomatis.
Mesin'mesin otomatii (otomatotomat) in i menghail kan beratus-ratus kaleng
tiap menitny.a.
-lErr
z%%
Erl.-lJ
-J"r':_
-l__{Ei
Gambar 110c
wat terbang.
Gambar 1l
boleh direka. Sambungan*ambungan yang harus direkat itu harut dikonstruksikan bukan untuk dikeling atau dilas, tetapi untuk direkat. Bidang.
bidang rekatnya harus ankup bess'untuk dapat menahan tsganganlerer
(gambar 11'3 dan gambar 114).
46
1:|]':]l.ii:,.|rT't:j],:J::j1il.,1.,..i'.i...\,|,,:-"1{1i.'.';..l:f.,W.:
lr{i_! riirl:irriI.r.i,!r:Ii:iirl,ir,.rrri,rtirr:lriiririi'ii:r;}rI....:i!1r:.;i,r1rrn,!;}rlrltj
il
il
1.7.3 MengBling
Paku-paku keling hanya masih berguna sebagai elernen-elemen sambungan
Gamhar 1 14
Gambar 113
ip"r"rat =
S'
do"r"o,
g=
s'dot't'
10 +x
7
' .perl<lt
100
cm
o pelat =
se-
sgbagian tangkainya
(gambar 116).
:
Kita memakai perekat-perekat yang Sangat tahan kimiawi dan sama sekal i
netral terhadap logamnya. Perekat-perekat ini tidak akan usang dan tahan
terhadap udara. Sebagai dasar kebanyakan dipakai arpus fenol. Tergantung
dari pengerjaannya, perekat-perekat ini dapat diperoleh dalam bentuk batang-
rt
%
E
F
Gambar 115
49
t
1
,i
I
I
I
.-ryrTrix
ls: ji:l!.
-!tl':
f*_1i
i{
:{
Gambar
116
Paku-paku keling kecil ini dapat diperoleh dalarn baja, tembaga dan aluminium. Semua paku keling dapat dikelingkan ecara dingin, kecuali paku-paku
keling baia di atas 8 mm. Paku-paku kellng ini harus dikelingkan dalam keadaan memijar. Pemmasannya dapat dilakukan secara baik di dalam sebuah
alat pemanas paku keling t*ranan (gambar 1 17).
Bila paku-paku keling itu lebih besar, maka pengelingannya dilakukan dengan
sebuah palu udara (gambar 118), atau dikempa oleh tekanan air (gambar 119)'
Gambar 118
cukup dingin
Hal ini mencegah supaya tangkai yang piiar itu tidak terlalu banyak meregang,
sehingga bagian-bagiannya tidak cukup saling menarik.
ii
it
:l
fl
Gambar 119
Gambar 117
5l
50
Iri:lir
e/4"-2/
to
1.2
t2
1,1
fr-
reK
t.o
f5
10
J.1
la
1.t
t.7
io
5o
6.5
6.O
a5
26
too
ro.5
5.J
r.o
ht
'@
s'
3,0
o.z d
hr
ro,o
o,r d
## #
(-7 \--7
zso
TJ
1,6
l,:
1,2
lot
[:
d1
2.,.6
$'
0-
d3
d2
10
n80
it
l--25
20
2.0
2,3
300
[:
r,6 d
3,:
,o
5,0
iuo
!o.o
6.(
Gambar
z.od
700
1000
2soo
4ooo
T.b.l
,itlffijil,
k't'brlrnP'r't
ro,o
1,0
0,c.o,6
112
0,4,7
0,5.o,8
,50
111
1r7
20
0.7-l,i
2,3
2,6
9,0
0,81,3
r50
2.1
!.5
4,O
200
5.0
6,0
O,O
500
%@a i
<<<s(#
l$'..uo"n"n _l
Kopala tutup disol6salk.n d6ngan alat pom.
bentuk keoala tutuo
600
l2l
:0t 20
it
r45
4k
It
r,O d
52
6oo
t,
6..10
Mengkorek
It
perkakas.
"k
2,6
Pembentuk kepala yang ideal untuk pakupaku keling kecil digambar padr
gambar 121. Untuk berbagai ukuran paku keling hanya diperlukan beberapa
Membor lubanc
s'
;tit],flt$ij't ;*{iiillll
2
-.8
-ir:ii
0,6.0,
l.,Gl,5
1,2-29
1,,-'23
3,5
4ro
1,U2,5
5,0
2'0-t,2
60
2,}-rp
8,0
3,O-5J
t0,0
4,17,0
63
vrlilltl;lirr!
Tlrj,rt.ilii,.1 i,,{li'r,.lllrlliirt,1.i,1filiii+iw,,l
2. MENEMPA
Gambar 122
Gambar 1?3
2.1
Pendahuluan
Di bawah pengaruh dari tarilan, tekanan dan bengkokan, rogam{ogam berubah bentuk. Perubahan bentuk ini dapat terladi dalam keadaan dingin auu
panas (dipat diremas). Perubahan bentuk ialam keadaan
,"n*, J -.n.
strukturnya kurang menderita, kita sebut menompa.
semua logam yang dapat diremas pada ruhu di bawah titik lumernya,
dapat ditempa. Sewaktu perubahan bentuk dalam keadaan pana, tidak
terjadi kekukuhan. Bahannya tetap dapat diremas, lni hanya mungkin pada
suhu
penghabluran ulang (rekristalisasi).
suhu ini berbeda untuk tiap logam, sehingga suhus0hu penempaan punber.
beda.
Baja tidak boleh ditempa di baw*r 4oooc, maka ia ,,rapuh beruvarna biru,,
(gambar 125).
'
Gambar 124
,{.
,19
i:
,i1
f,i
,l'
Pengelingan dapat dilakukan dengan tangan, dengan palu udara aiau kempa
hidrolis. Ada juga mesin-mesin pengeling yang bekeria secara otomatis.
Supaya paku kelingnya tetaP sederhana, kadang-kadang paku kelingnya sendiri dipakai sebagai nipel $lubang (gambar 122).
Bila pada waktu pemasangan pelat.pelat, paku'paku kelingnya hanya dapat
dicapai dari satu sisi, kita pakai paku'paku keling terusan (gambar 123),atau
paku-paku keling
atan paku-paku keling yang mengembang (gambar 124).
iepit
Kalau baja dipanaskan di atas IZX).C, ia ,,terbakar,,. Maka baia itu tidak
dapat diperbaiki lagi.
Dengan penyerapan zat asam dari udara, terbentuklah kulit besi pada baja
yang pijar itu. Kulit besi ini mudah dihilangkan.
t
o
Gambar 125
o^
54
56
\II
.l]:f)|i,".ti.ii,1'l;],t1!..:1']::...l|.|.lijll:}ltl9ttltlttiLl,,
2.2
hmanasan yang dahulu biasa dilakukan di dalam api yang diopak dengan
batu bara (gambar 126), makin lama makin terdesak. Sekarang banyak
dipakai dapur-dapur tempa yang diopak dengan gas atau minyak (gambar
127). Suhu yang diinginkan dengan ini dapat lebih baik dan lebih mudah
oc
t.r.ndrh
brr. buk.n paduan (016 !6c)
b.l. buk.n p.du.n (0,6 - l,5.ttc)
bda paduan ($ran darl penyrlur)
600
500
r20
500
r00
450
350
420
400
3E0
l,tn
350
300
Al
310
210
300
150
220
sl
lru- mg
Leu - zn-
B.du.n- fugprdurn {
mrgn$lum [Mg-
'95
6so
lat - uslnt -- mn
D.du.n- lel- cu
p.durn t et - cu rlumlnlum lru - cu-
Gambar 126
E50
E50
parungou
,2Al
r00
I 100
t 100
850
850
trmbaga
kunlngan
.lumlnlum
12 00
",)
d
Mg
650
360
Patlurn'
p.durn r.ng
a.ng
r00
2.2.1 Piromeer
Untuk memanaskan dapur dan benda tempaan pada suhu yang ditentukan,
maka.suhu ini harus dapat ditetapkan juga. Termometer yang biasa, tidak
cocok untrk ini;
Yang cocok ialah diantaranya pirometeroptis (gambar 128);cara kerianya
Gambar 127
67
i{
irn J ir'r'irltlill
' ,,1
!t
,il
,',
Gambar 130
berda$rkan suatu prinsip, bahwa sebuah lampu 220 volt menyala dengan
warna pijar yang lebih gelap, kalau ia disambungkan pada lfi) volt. Pada
sebuah pirometer optis, kawat pijar dari sebuah lampu dapat berpijar dari
merah ara sampai putih'menyilaukan dengan bantuan sebuah pengdntar
tegangan yang dipasang di dalamnya.
ri
lll
ril
ili,
.;' ,'
'1,
l'ir,
r,'rfiil
i'l,tit,,J'i,
1iffiffi1:
iliilril)i,iil,'
ldflIflilfr!,w
ti
lilit4 I It I ilt ;
;w[i:iltiI
N
lr
fll
frlililrlillli Ulill
lillil}lJ I I llil,
Jffi]]ffi,ff
M'lli,il
'11,1
I,
tl
Memakai kawat-kawat yang mahal ini untuk seluruh panfang dari elemen
sakelar utarnanYa.
l,ill
ri"
Bila warna pijarnya lampu itu kita sesuaikan dengan warna piiar dari benda
oC
pada sebuah pembagian skala'
tempanya, kita dapat membaca suhu dalam
Lampunya dipasahg di dalam sebuah teropong kecil, di mana kawat pijar'
nya muncul pada latar belakang objek yang diukurnya.
Pi ro meter-pi rometei i n i cocok u ntu k suhu'suhu 700-2000o C.
Pironnier termo-elektris bekerja menurut prinsip yang berbeda sama
sekali (gambar 1291. Cara kerianya berdasarkan pada sifat, bahwa kalau
tempat sambungannya dari dua b,uah kawat logam yang berbeda, dipanaskan,
teriadi perbedaan tegangan antara kedua uiungnya yang dingin.
Besarnya perbedaan tegangan tergantung dari perbedaan suhu antara tempat
pengukurannya (sambungan yang panas), dan alat ukurnya (sambungan
yang dingin).
Suhunya dapat dibaca pada alat ukumya, yang pada kenyataannya meru'
pakan sebuah alat ukur volt (volt meter) yang teliti.
ini copok untuk suhu-suhu antara 100 180OoC. Sehubungan dengan ini, harus dipakai kawat'kawat loga,m yang.
tahan panas, misalnya platina ( - ) Oan platina 'rhodium ( + ).
W
W
W
W
K
W
W
Gambar 131
fl
,l
,.!,
0
s
t
oduk
,fl
trng plplh
il
t.ne bulrt
panakan bawah
trnig burur iangkat
tr
Pahna bawlh
',.--m,*
t.ng cakar
trne rlku
+t
R.R
L1
cagtk pambangkok
ffi
If
'
,.mbat
tang
c.krr t rg
,'
Gambar 132
tang
kulu
Gambar 133
58
60
2.3
2.4
Ferkakas tempa
Pda waktu menempa, bahan yang dipanaskan itu diubah bentuknya dengan
prlkulan-pukulan palu. Sebagai penopang dari benda'tempanya biasanya di'
pakai sebuah paron dengan sebuah tanduk bulat dan tanduk bujursangkar
dan sebuah hrbungan lantak (gambar 1il)).
Masa dari sebuah paron ialah 100 a' 2fi) kg.
Masa dari sebuah paron tempa harus sesuai dengan tebalnya benda kerla.
Sehubungan dengan kalkulasi aral, bahan yang dipakai perlu diltitung dahulu,
untuk ini kita bertolak dari persamaan :
Maka
Oleh karena itu maka sorang tukang tempa memperoleh bantuan dari seorang pembantu yanb menangani sebuah palu besar.
Selain daripada palu tempa dan palu besar, seorang tukang tempa masih
rnomgrnyai seperangkat palu'palu lain, dengan mana ia tidak memukulnya,
tetapi menunlukkan apa yang harus dipukulnya (gambar 131).
Selain daripada itu, ia masih mempunyai beberapa alat pembahtu yang dapat
dipasang pada paronnya (gambar 132).
Vl = volume asal
V, = volume setelah ditemPa
V1= v2
lr. A, =
V,
ll = panjangteoritis
Ar = PenamPang asal
v2
dan
l.,A1
=--
Untuk memegang bahannya yang panas, ia pakai beberapa tang yang di'
sauaikan dengan bentuk benda'tempanya (gambar 1llill.
Biasanya tukang tempa itu masih mempunyai sebuah blok landasan juga
untuk keperlumnya ($moar 134).
l*=
1,1
v,
J
lk =
untuk mengganti
V, =
A,=
Contdt :
Maka panjang yang diperlukan untuk benda tempa dari gambr 135 ialah
It =
t1
i;
t'sN
\.<ul'
i,,t,
i"
.,
','i
1,1
,.
H#=
Esmm
Gambar 135
.,;,1:l
'
V,
il
j$ffi
o,;
,:'i
i,
, :lii
ir
Gambar 134
60
2.5
Supaya hasil pukulan menembus sampai ke dalam intinya, bobot dari palunya
harus bertambah dengan bertambahnya luas penampang dari benda-tempanya. Oleh karena itu maka untuk benda-benda tempa yang berat, terpaksa
kita menggunakan mesintnesin palu. Pada pengeriaan masal dari suku*uku
bagian yang berukuran kecil, mesin-mesin palu itu dipakai untuk meningkat'
kan produksinya. Mesin palu yang paling tua ialah palu tangkai (gambar 136)'
Palu yang dipasang padd sebuah tingkai kayu, diangkat oleh keping bubungan
dan jatuh oleh karena bobotnya sendiri.
6t
'
.i:.i
.,
i;,
"iir
ll
,t'
'
i,
il
il
kerjanya.
Pukulan yang,,melekat" ini bekerja efektiJ.
rl
138).
Akan tetapi bila blok palu itu langsung digerakkan oleh batang pengprak,
r{:l
,'i'
,'
.':
].,, .
t,
Gambar 139
,ftr
ri:,,,
Gambar 136
rlllnd.r
Gambar 137
rungrFtt
palu
Sotong
psgatut
slllndar kompraloT
angan
,t{
fi
E
h
Il
Gambar 140
Gambar 138
62
trrlk untuk
3otong Pangatur
03
Gambar
141
Gambar 142
142
r il.i,r
,,t
:.
r";.
.l1lrlT":
t,"rl
'"
"'1",':L
qi'1,ryi5ypyffiffi.ffifl
Gambar 143
hlunya dilayani dengan bantuan sebuah sengkang kaki. Karena ini maka se.
buah penggeraknya dapat dikencangkan atau dikendurkan. Untuk bendabenda kerja yang lebih besar, titik penopang dari pegas daunnya dapat diangkatnya depgan sebuah eksentrik.
Mesin palu lain dengan jumlah pukulan yang banyak tiap satuan waktu,
dan pukulannya ,Jnelekat", ialah mesin palu udara (gambar 140).
Di sini yang berfungsi sebagai pegas adalah bantalan udara. Palu itu terdiri dari sebuah silinder palu dan sebuah silinder kompresor (gambar 140).
Sebuah sorong yang dapat diputar, mengatur hubungan antara kedua silinder
ini. Antara silinder kompresor dan silinder palu terdapat tiga buah rongga
pengatur udara, yang dapat dihubungkan atau tidaknya dengan ruangBn kompresor dengan sebuah sorong pengatur. Dengan demikian maka tekanan akhir
dari kompresinya diaturnya dan dapat dihasilkan pukulanpukulan lunak atau
keras.
Di dalam keping pengatur itu dipasang sebuah katup-isap dan sebuah katup
kempa.
pada
Gambar 145
Gambar 146
Untuk pekerjaan tempa yang sangat berat, dipakai sebuah kempa tempa
hidrolis.
Gambar 144
64
Kempa ysng bekeria pelahan-lahan dan tanpa suara ini, menemas terus bahen
yang paling tebal sampai ke dalam intinya. Penggerakan hidrolis rnemungkin'
kan gayaaaya sebesar 50.Om a' 100'000 kN penekanan terhadap benda*erianya. (gambar 145).
E6
i,nl, r . :!.i:i,,ri
iflri":r;r4iwsrrh
.'r
i;
tr,-,
. " ',:,'
'
iiLr.,,,n,
.i,.ii.r ir;rifilj;rt!
:rr:
:.I
lrW,ffi"'
\
Bahan batangan dengan jumlah yang besar yaryj harus dilant6k pada satu
sisinya, misalnya kepala-kepala baut, ,hapat dilantak dengan sebuah mesin
lantbk (gambar 146).
2.6
Bila suku-suku bagian yang sama harus ditempa dalam jumlah besar, akan
lebih ekonomis untuk membuat sebuah acuan untuk ini. Waktu penempaannya dapat sangat diperpendek. Selain daripada itu, ketelitian ukuran dari
ll hrut
longgar.
Sudut-sudut ini tidak diisi aiau diisi tidak baik oleh bahannya. (lihat tabel 10)
,rnn"rr,.,
penempaan dingr'n kemudiannya, kita dapat mencapai ketelitian sampai kirakira 0,05 mm.
Acuan-&uan yang paling sederhana ialah pelana-pelana yang dipakai oleh
tukang tempa di atas paron (landasan).
Aoran tempa biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu acuan baruah dan acuan
atas'(gambar 147).
Pena-pena penghantar mencegah menggesernya kedua bagian itu. Supaya
yakin bahwa acuannya telah penuh diisi, harus ada sisa sedikit bahannya. Sisa
bahan ini ditampung oleh pinggiran-pinggiran serupih setebal 1 a'2 mm yang
teriadi pada garis pemisahnya. Pinggiran serupih ini dihilangkan kemudian. Pukulan-pukulan palunya dipindahkan oleh acuan atas pada benda kerjanya.
Dengan demikian maka bahannya masuk ke dalam bentuk acuan atas dengan
lebih mudah. Bagian Vang paling sukar, ditempatkan di dalam acuan atas juga
(gambar 148).
..).,'.
.\'
\)'l
":.'|,
."t: .)
'.4,,.,42
LJ
If t. \N
':. )i:\i'
t .".'.'..'i
,]
'\l'Ir
tr
Gambar 149
T!b.l l0
R.dlur p.mbuhtln dan r.dlut dt$r untuk lcu.n{cuan
radlur p.mbulaten r.
dalrm mm ttalam mdr
tlneOl h,
h\il
sampai
tt
2*0
Gambar 147
{o-
63
6t-r00
ffi
100-t60
t60-250
5.6
&10
8-t6
iG25
1&
mpr
radlus
tlnetl h,
dalrr r,
drlrm mm
dahm mm
sampai
2*
lli
10
10- 6it
69-1@
t00-t60
I
t
.6
r0-250
t0
250-100
l6
Gambar IttS
66
a7
-riild .-{ilr'rlfrlr,
't,
,t1",
r;i
3.1
Mernateri (menyolderl
Tabel 1 I
sold.r tlmb.t t|m.h puflh
Pb%
Sno/o
25
30
33
40
50
61,
90
Ti:J"J["
75
70
U
60
50
37
l0
270
2:t7
250
238
t,
!i
k klLtan
Pon'rrp'n
drl.m kN/cml
3,1
3,2
4,0
183
219
1r1
2,5
0,3
3J
pldu.n utektl!
il
.$1
llr,
,'|
3.1.1 Pendahuluan
Menyolderartinya menyambung logam-logam baik yang sama, maupun tidak,
dengan suatu logam penyambung (solder), dengan titik lumer yang lebih
rendah daripada logam-logam yang disambungnya.
Pada waktu rnenyambungnya, logam-logam yang harus dlsambungkan itu,
tetap rapat satu sama lain pada saat dipanaskan pada suhu penyolderan itu.
Solder dalam keadaan cair itu akan melekat -pada logam yang panas itu dan
dengan demikian membentuk suatu lapisan peralihan yang tipis. Permukaanpermukaan logamnya harus diusahakan supaya telap putih metalis dengan
suatu obat cairan. Sebagai aturan umum berlaku, bahwa lapisan solder yang
tipis lebih kuat daripada yang tebal, sehingga bagian-bagian yang disoldernya
dapat saling merapat dengan baik.
Suhu yang paling rendah yang harus berada pada bidang-bidang singgung
antara solder 9an benda kerja, sehingga soldernya dapat lumer dan melekat
pada benda-kerjanya, dinamakan suhu kerja. Tergantung dari suhu kerjanya,
kita membedakan dua kelompok besar :
Solder lunak ( di bawah 450'C ) dan solder keras ( di atas 45OoC l.
;t
t[,
'ir
fl
il
il
Trb.t 12
Sold.r d.ngrn flilk l.bur y.ns r.ndlh
Bt%
Pb%
SnYo
cd%
Dantmran
50 E
12,5 12,5
50 26,7 t3,3 10
50 25 25
53 26 ,21
-3250lE
Ttbcl
suhu korl.
dalem co
loEam woods
log.m llpowltz
60
70
logam rocaf
logam newton
1qI
pldu.n
r45
ut6ktl3
94
13
@s
56,o1
It
N%
panLD!n
suhu k.rJr
rs
dalrm
C0
320
320
(l0
l,,
'tl
68
Keuntungan dari penyolderan lunak ialah, bahwa dengan alat-alat yang sederhana dan pada suhu yang rendah, dapat diperoleh sambungan yang kuat dan
rapat antara dua bigian, yang tidak perlu dibuat dari logam yang sama.
,t
i,
., r.: ,::,i
,rf : r .. I I
..//
I i,: lrrt
Untuk peksrjaan Hasa dipekri mldcr kuningan dengan obat cairan borakr
ubel 1l l.
l(ekurtsn kamFrh oHernya ialah
krrrpuh 0,(E rempsi O,tO inm.
{
T.bd la
cuYo zn%
,.
l,
i
\1
;l
it
*i:
''i
!
i!.
E5
70
6it
60
5{,{
5t
t2
: {:1
I
r
1.
1,,,
ir
t)
Sold., kunlng.n
kakut
iHf:s
panataprn
tom
t5
30
s7
10
19
ltE
950
9t0
Eeo
s75
850
Salt
t.mbaita
3E
30
Dalam beberapa hal, tembaga dipakai untuk penyolderan keras ( titik lebur
1083oC l dengan kekuatan paling besar kira'kira 40 kN/cm2 pada ketebalan
kamgrh 0,01 mm.
'Bila sambungannya
( tabsl 15 ).
solder perak
'il
l55l,
125286:
25 10 35
158tr
30 11 la
45 r9 .16
Cf%
12
20
L%
ruhu
k.rj.
k.kurtrn
detamoc drlam-kN/cl#
-E60E
Eto
765
710
3
700
-
-em0
rhlh
E0
60
qi
Bih sebuah baut solder tldak cukup untuk pemanErEn, mka kita gunrkan
sebuah lampu rolder (bensin) (gambar t62a), rebuah pembakar rolder (gnr
bumi dan udara kempal (gamhr 152b), atru rsbuah Fembokar lac {gar karbit
dan zat asam) (gambar l62cl. Maka menyolder dengan rebuah pembakar lat
disebut juga penplasan solder.
ffi
&
Gambsr 150
Gambar 151
fit
,55
Sebagai penggonti dari solder perak kadang-kadang dipakai solder fosfor yang
kurang kuat ( 896 P 92% Cu, titik lebur TlOoC l.
il
I
ilr.
.i:
l
Cara ini hanya cocok untuk penyolderan lunak. Baut'baut soldernya merupa'
kan bmgkahtongkah ( blok-Hok ) tembaga dengan mata dari 10 sampai
70
;-
rl
ti
rbudr
dan
Maka suhu baut rcldernya tetEp konrtan pada kira*ira E(XtoC, rehinggr
pemanasan lanjut dari mldemya terhindarkan.
Mata baut soldernya horus dilapisi timsh putih sebelum digrnnakar, iup.ya
soldernya dapat melekat pada bautnya dan panasnya dengan cepst diplnfuh-
drlam kN/cm2
lfiX) gram dan bentuk yang sesuai dengan keperlumnyc (Cfirbr t!Ol.
Baut solder ini diponakan di dalam nyala api secsrr terb.llk. Blh nyrh.
Gambar 152
7l
It
:rpr r, :. .,|1,41;|i
M anaari dengnn
Memahri dengil,
Penel uPm
Memaeri di dalan
dqur
besi,
i\ry:irrl_r)(i'
ultrton
Aluminium yang berlapiskan kulit oksida yang tahan secara kimiswi, leblh
mudah dilas daripada disolder. Dewasa ini aluminium dapat disolder dengan
baik. dengan seb,uah alat ultrason yang menghilangkan kulit oksidanya
(gambar 156).
Pada penyolderan ini, alatnya yang digetarkan ( kira'kira 25000 getaran
tiap detik ), disapukan pada seluruh permukaan yang dipanaskannya'
Bersamaan dengan itu, soldernya dimasukkan. Jadi alat ultrason itu hanya
digunakan untuk menghilangkan kulit oksidanya dan hrkan untuk pemanas'
an permukaannya.
il
{
il
yang meleleh
itu
sambungan solder
panasnya dibangkit-
bliti
Gambar 153
,1 &-
r,i
,['1
,11,1'
6
lrr
lI
ii
ruhu panygldaran
t rt n b.ndr k.rh
-l ,// bl,t
wnqolt suhu toldri
El
h.mplr b.rnm.rn
1l /
Gambar 181
72
Gambar 155
il-,^.tij-;
Dlmnrm
dldal.rm dtpur
Gambar 158
"".w1;A73
3,
/'
*2Hro +CrH,
lfilorida(1:1)
Larutanasam,
Air solder ( rongrckan seng dalam asam khlorida
Salmiak ( amonium khlorida )
Talk
Arpus solder ( kolofonium
I Semua logam
dan
timbel
Gemuk solder ( seng khlorida + salmiak
I*
*u
s
$.
il
rl
Kuningan, tembaga
+Ca(OHlz+panas
9u9a
---+ gJs klrbit + kapur + panas
karbit + air
1 kg + 0,56 kg-+ 0,406 kg + 1,184 kg + r 1675 kJ.
Seng
Timbel
Timbel
Stearine
Li
nya dengan sikat baia ), supaya soldernya dapat melekat pada aluminiumnya.
oleh karena pembuatan gas karbit sederhana, ia dibuat sendiri dari karbit
oleh perusdraan-perusahaan. lni hbih murah daripada gas karHt di
dalam
botol-botol baja ( lihat har 78 ) yang diberi di pasaran. Akan tetapi gas
karbit
ini mudah diangkut dan hamplrtidak memerlukan pemeliharaan.
Alat-alat pembuat
g* k*bit
ii
tiap logam atau tiap paduan logam, dengan mana dapat dicapai
hasil'has.il
3.2
3.2.1 Pendahuluan
pengerjaan-pengeriaan logOm secara otogen, ialah pemotongan dan
penyambungan potonganfotongan logam dengan nyala api yang diperoleh
dengan pembakaran gas yang dapat terbakar,
Bila gas karbit dibakar dengan zat asam, maka dimuka lubangdari sebuah
pembakar yang berbentuk khusus, teriadi suhu nyala api kira-kira 3Z)O.C.
Arti dari
(t
Gamhr 160
Gambcr 16l
74
Gamber 159
gas
kar'
it
il
: r i;
ay\4171f.F".!,
i\ ru+rf,,i)
ii'i
ri,tlTfl :ill*\'i'lTt'{lTlTtiflsr
dengan karbit. Oleh karena itu maka sictem penlatuhan lebih baik (gambar
159), di mana terdapat kelebihan air yang banyak, sehingga gas karbitnya
menjadi dingin dan kering. Selain daripada itu sebagian besar dari kotoran:
kotoran yang dapat berlarut yang selalu ada, ditampung oleh air, sehingga
a.lat pembuat gas karbit ini menghasilkan karbit yang hampir murni.
TergAntung dari cara bagaimana penyimpanan gas karbit itu untuk sementara
di dalam alat pembuat gas itu, kita berbicara tentang alat pembuat gas karbit
if;
ff
t
dengan
;t
Keuntungan dari adtalat pembuat g3s karbit dengan sungkup yang bergerak
ialah, bahwa tekanan gasnya hampir tidak berubah, apakah penampung gas
itu penuh atau hampir kosong, karena tekanan gas ltu tergantung dari bobot-
rt
$
nya sungkup.
sesuai
Alat pembuat gas karbit yarq bekeria sepenuhnya otomatis, adalah otomat
loosco (gambar 164). Alat ini bekerja menurut sistem peniatuhan dan
mempunyai ruangan pembuatan gBs dan ruangan penyimpanan'
Yang terakhir ini dilengkapi dengan sebuah sungkup yang dapat bergerak'
Selalu, bila sungkup yang turun itu hampir mencapai kedudukan paling
bawah, jatuhlah sejumlah kecil karbit ke dalam air, setelah mana sungkupnya
naik lagi oleh gas yang dibentuknya.
Kapur yang terbentuk, larut di dalam air atau tetap terapung dan.terkuras
ke luarsecara otomatis oleh air yang mengalir ke dalam, pada tiap kali sung'
kup gasnya naik. Hanya bagian-bagian yang agak berat, seperti pasir dan
keriki l-keriki I, sewaktu'ryvaktu harus dikel uarkan dari bak lum purnya'
i
,t,,11
Gambar 164
bolehkan.
.,i
ll
I
funcuci
Gambar 163
Gambar 162
76
Gas yang dihasilkan dari karbit pasiran, dikotori oleh belerang, zat air silicium, zat air fosfor, amoniak dan kemungkinan oleh bagian-bagian kecil dari
kapur (pada pembentukan gas dari {<arbit, dengan kata lain pada pingeluaran
gas yang berlebihan). Pada alat-alat yang bekeria dengan suhu y'ang tinggi,
juga dikotori oleh uap air.
77
t'I
Kotoran-kotoran ini'berpengaruh buruk pada kualitas dari kampuh lasnya
dan pada suhu nyala apinya. Kesemua itu, kecuali zat air fosfor. dapat larut di
dalam air. Alat-alat pembuat gas karbit, di mana gas karbit yang dihasilkannya, bergerak ke atas oleh air pembuatnya ( sistem penjatuhan ). menghasilkan gas yang paling murni. Pada sistemsistem lainnya kita terpaksa menempatkan sebuah pencuci di belakang alatnya, ke mana gas karbitnya disalurkan.
Garis air dari pencuci itu harus diperiksa pada waktu pembuatan gas itu
*ljtlll; tambahkan air, ketebihan airnya harus mensatir ke tuar dari keran
pengontrolnya.
Air di dalam pencuci
:ill'rufl
,,.1,{,1
e,ff
Umur kerjanya massayang demikian itu terbatas. Biasanya hasil gas dari 100
kg karbit dapat dibersihkan oleh 1 kg massa pemurni.
Beberapa jenis massapemurni dengan regenerasi (terbuka di udara) dapat di.
pakai beberapa kali.
Untuk memeriksa apakah massa pemurni masih cukup baik untuk dipakai,
ry,i
:fl
r'.
Alat-alat pembercih.
oleh karena tidak semua kotoran tertinggal di dalam air, untuk terus memperbaiki kualitas gasnya. ditempatkan sebuah alat pembersih (gambar 166) di
belakangnya pdncuci.
Dengan menyalurkan gasnya melalu'l massa pemurni, maka zat air belerang,
zat air silisium dan zat air fosfor dijadikan asam-asam dan garamgaram di
dalam alat pembersih itu.Massa pemurni ini terdiri dari bahan berpori, rnisal-
Kunci air
Gas karbit dengan zat asam atau udpra membentuk campuranrampuran yang
eksplosif dalam batas-batas yang sangat luas.
Campuran-campuran yang e.lsplosif ialah campuranrampuran antara :
dan 93 % gas karbit, sisanya iat asam.
2,8 % dan 75 7q gas karbit, sisanya udara.
2,8
o/o
Oleh karena itu, untuk mencegah mengalirnya udara atau zat asam ke dalam,
atau membaliknya nyala api, dipasang sebuah kunci air atau sebuah alat
pengaman yang lain antara tiap alat pembakar gas karbit zat asam dan sebuah
alat pembuat gas karbit.
Biasanya alat pengaman itu adalah sebuah kunci air, seperti yang terlukis
pada gambar 167, dengan diameter kira-kira 100 mm.
Gambar 168
irl
'[rr,:
l{
,1.$i:'
'
i:l
. t,j,l
;.,;.1
'lill
li'
,d
li;i
,lr
':\
]l
\f.
Gambar 165
Gambar 166
Gambar f67
t,.:
..;:
.
_78
79
lf
ril
r'
.qqF-f!K5Ifli',{\:1wr
.,iyf :yltr
ra,F,r vn
Eotol xetilen
,,'tlj
Gambar 169
169
Gambar
170
Gambar 171
itu diisi dengan air sampai di atasnya keran pengontrol. Bila gas karbitnya (asetilen) dimasukkan, permukaan air di dalam
silindernya akan turun oleh tekanan gas itu dan naik yang berada di dalam
pipa pembuangan, sampai kolom air di dalam pipa seimbang dengan tekanan gas. Tekanan gas di dalam kunci air itu ialah 0,01 - 0,02 bar. Air yang
kelebihan dapat dikeluarkan melalui keran pengontrol. Garis air pada kunci
Sebelum dipakai, kunci air
air yang sedang berjalan, harus diperiksa secara teratur, sebab kalau tidak,
garis air itu akan sedemikian janhnya karena penguapan, sehingga asetilen
lolos melalui pipa pembuangan tadi (gambar 168).
Gambar 172
Bila alat pembakarnya tersumbat karena sesuatu sebab, maka timbul ke-
rl
mungkinan mengalirnya zat asam ke kunci air melalui pipa karet asetilen.
Pada umumnya tekanan zat asam itu lebih besar daripada asetilen.
Karena ini, permukaan airnya akan turun dan zatasamnya lolos melalui pipa
pembuangan tanpa mas.rk ke dalam alat pembuat gas (gambar 169).
Bila alat pembuat gas itu tidak atau terlalu sedikit menghasilkan gas, maka
dapat teriadi tekanan kurang di dalam kunci airnya ( lihat pembakar las, ha-
. rl,l
,l!t1
,
lr'
'I
.l
l,l
Gambar 173
lanan 84).
Karenanya air turun di dalam pipa pembuangan sedemikian iauhnya, sehingga
udara luar dapat mengalir masuk ke dalam kunci airnya, tetapi bukan
dalaln alat
ke
sehingga
81
i
lr
li
"
'Wfl
yetfli.t]'mf,i1Ntr$lY,{ffii1!}
i3rl,1iil
Masi yang berpori itu (asbes, arang kay)r, kapuk dan sebagainva) mengis,il,r
botol sepenuhnya. sehingga praktis tidak terdapat asetileri yanil bebas di
dalamnya.
pada
pada
Botol-botol baja, di mana disimpan suatu gas bertekanan tinggi, harus diperiksa secara teratur. Tekanan percobaan dan tanggalnya harus dicantumkan
( dengan huruf-huruf pukul l pada botolnya.
Oksigen 02 yang sangat diperlukan untuk pembakaran asetilen harus semurnimurninya. Oksigen ini diperoleh dari perbedaan antara titik didih zat lemas
( - 196"C ) dan oksigen ( - 183'C ). Dengan memanaskan udara cair yarrg
telah dimurnikan ( - 200'C ),iyang terdiri dari 79 9/o zat lemas dan 21 oksigen. sampai -'l 90"C,'zat lemasnya akan menguap dan oksigen cair dengan
derajat kemurnian yang tinggi ( 99,8 % ), tertinggal.
Oksigennya kita uapkan dan dikempa ke dalam botol-botol baja pada suhu
ruangan, di bawah tekanan 200 bar dan disalurkan kepada pemakainya.
,lt
,,t
,r'l
i"r
rri
Pada botol-botol yang penuh, tekanan oksigen itu 200 dan tekanan asetilen
15 bar. seorang tukang las tidak dapat bekerja dengan tekanan-tekanan yang
tinggi ini. oleh karena itu kita pergunakan pentilpentil reduksi (gambar 17b),
untuk mengurangi tekanan itu sampai tekanan kerja yang tetap.
Untuk oksigen tekanan ini ialah 0,S - 3,S bar dan untuk asetilen 0,01
0,7 bar' walaupun dalam konstruksinya terdapat perbedaan, pada dasarnya
pentil-pentil reduksi itu semuanya sama. Di depan katup'reduksi, tekanannya
,fl
.i
lir'
1*i
,,1
iu
[J
Gambar 175
82
il
sil
rl
.l,l
rrl
,ltl
,lj
4,,
Gambar 176
3 a
c 1'o
Gambar 177
t! .l
o o
E t
tI co
t
f
ll
.Y
t,=o co
xoG
o
o
co
Jugasambungan*ambunganpipakaretnyaberbeda.Untukoksigenulirgas
314" dan untuk asetilen 318".
Dengansangatcepatnyapembukaandaribotoloksigenitu,terdapatke-
mungkinan bahwa suhunya, karena mengalirnya oksigen ke dalam pentil reduksi, meningkat (sampai 8OO"C), sehingga katup reduksinya terbakar. Oksigennya lebih mempercepat pembakarannya dan terjadilah nyala-nyala api
aolok dengan suhu yang demikian tingginya, sehingga pentil reduksinya se'
bagian meleleh,
Dengan pemasangan sebuah alat yang menghambat aliran masuk
176) keburukan itu dapat dicegahnya.
itu
(gambar
Selain daripada itu, pentil reduksi oksigen itu tidak boleh dilumas dengan
minyak gemuk, untuk menghindarkan kebakaran.
Bila perlu, untuk ini harus dipakai grafit yang kering.
dan pentil dipasang sebuah patron langkah kembali (gambar'l 77), maka nyala
(gambar
api yang mungkin' kembali, dipadamkan, di dalam massa yang'berpori
1771.
84
85
r
i.
rtilrlr
){:jr'.
lici ..n1,.ri
I . I lrr ,,al
a.
b.
kar.
Kedua bagian
oieh lnhktc
supaya bercampur.
oleh energi pengaliran dari pancaran oksigen yang mengalir dari lubang kccll
dari injektor, di muka injektor itu langsung terjadi tekanan kurang, sehingge
asetilennya terisap (gambar l8l ).
Penyesuaian pembakar'pembakar las pada berbagai ukuran nyara api, dilaku kan de ngan penu karan bagian -bag ian depannya.
karena
itu
Dengan kedelapan bagian depan, yang diberi nomor dari 0 s/d 7, bahanbahan dengan ketebalan 0,5 sampai 30 mm dapat dilas.
+
IF
!i
Gambar 179
lt
:t
2 bagian asetilen
2 bagian zat asam
2CzHz +2OZ
t -/
, - l*
--+
Gasgas reduksi, monokida karbon dan zat air, bergerak sekeliling dan
dekat di mukanya kerucut nyala api. Maka kampuh lasnya harus berada 2
sampai 5 mm di mukanya kerucut nyala api, sehingga bukan saja suhu yang
paling tinggi, tetapi iuga efek reduksinya dimanfaatkan (gambar 182).
{r.;,
r&ii
$i,hjti
.'
Gambar 180
rlfil
,t:
lr.
il
,li
,t
l
TI
Gambar 181
.86
CrHr+2Or-4G0r2lh
Gambar 182
87
Pada tahab kedua, gas-gas sisa dari tahap pertama terbakar sempurna meniadi dioksida karbon dan uap air, tetapi, kalau pada tahap pertama, zat asam'
nya diperoleh dari botol oksigen, pada tahap kedua didapatkan dari udara.
I
{
+ 2 bagian zatair
l * {+
(
+ 3 bagian oksigen (udara) )
4CO
+2H2+3O2
-+
FI
4COr+2H2O
Dari kenyataan bahwa nyala api pada pembakaran tahap kedua, terus menerus mengambil oksigen dari udara, ternyata bahwa bekerja dengan nyala
api darl asetilen-oksigen di dalam ruangan yang tertutup serta ventilasinya
buruk, merugikan untuk kesehatan.
Dengan kekurangan oksigen, akan terjadi monookida karbon (CO) yang
merupakan racun.
Untuk mertyulut nyala api gas, terlebih dahulu kita buka keran oksigennya
dan kemudian keran asetilen. Pada pemadaman nyala api itu, ditutup terlebih
dahulu keran asetilennya dan kemudian keran oksigen.
Bila asetilen diganti dengan gas lain (propan, zat air, gas bumi), harus
pakai pembakar yang khusus.
di'
secara otogpn
Gambar 183
sebuah kereta potong pada kepala pembakarnya; dan untuk memotong lingkaran dapat juga dipasang sebudh jangka padanya (gambar 1 86).
135OoC).
besar
Gambar 184
89
t
I
Gambar 185
Bentuk-bntuk kampuh
Pemotongannya dilakukan sebagai berikut. Potongan awal dipanaskan
dengan nyala api pemanasan awal sampai bahannya mulai meleleh. Kemudian
kita buka pentil oksigen-potongnya, sehingga baja yang pilar itu terbakar.
Panasnya yang timbul sedemikian besarnya, sehingga pembakaran ke arah
tebalnya bahan.
Trbl I
FsngerJaan
-&
:i
las plngglr
' ']1'
ri ,, i,:,
#1 ,,,il'l:
T.b.t lG
b.ntuk k.mpuh
):,
cap.t.n
taDrl kpolong
D.l.t
d.l.m drlam
mm mlh
.j'.
228
526
10
15
20
30
50
t0EJ
10
r50
afi
DemrklF
in okrlgan
d.hm
dm3/m
{t
60
20
tE
15
13
l0
r00
16
2n
320
650
1r50
7,5
t{00
65
55
2200
3500
dlllm
brr
dallm
dm3/m
8
1,3
t0
1,5
21E05
?l
2,3
33ii05
45
4,5
75
5
fio
6
6,5 130
tEo
7
204
t0
t.b!l psht
bar
l.rrk I
0,35
0,45
05
0,5
0,6
0;,
0.8
1,0
r,0
Suatu kemajuan yang pesat ialah mesin potong tangan otomatis, di mana
kkan secara otomatis.
Bila tekanan-potong dan kecepatan-potongnya disetel dengan baik, dengan ini
dapat dibuat hasil potongan yang lurus dan taiam.
pem baka r-poton gnya digera
90
h< a.S
tokanan
rsotalln
dalrm
o':
r:
mm
40 50
lac
las-V
lr3 tumpul
ol
@-oo'
--g--
-v6K)
b=t4.; lo-
@N
0,5 12 3
',: -0,5 1 2
7,5 22 3
60
30 50 80
4
3
3
125 200
las- X
eq
^;%6
,. i'o
,bs%.ji9-
,kj
5 6 01012 12 15
t3333
4&
3 314
5
:'-
Las pinggir hanya dapat diterapkan pada bahan yang tipis. Las ini dikerjakan
awal pada mesin lipat dan terutama dipakai untr.rk produksi massa (banyak).
20
4
6
il
lelehan bahannya dengan tangan kiri. Bila jarak las 3 mm stau lauh, p.m.
bakar lasnya harus membuat gerakan yang melenggok. pada pengelasan ,, ke
kanan", tukang lasnya menggerakkan pembakarnya hampir vertikal di tengahtengah kampuh lasnya dan batang lasnya membuatgerakan adukan di dalam
lelehan bahannya.
T.bl lE
Nllrl-nllal p.rklrarn untuk p.ng.htan otogon
ai.i
Gambar 187
Gambar 186
3
4
5
6
7
Gambar,,rrm
Gambarlse
0,2-0,5
I
1- 2
2- 1
4- 6
b9
9- t4
1L 20
20- 30
G 50
5& 70
70.100
0,5-
50
E5
0,5
0;75
165
325.
1,25
1,5
500
7SO
.t2@
1;ts
1,75
1700
2500
3500
2,8
41fi
7350
35
235
50
l0-.'2
75
7- 10
't50
6- E
300
,7
o5
L6
700
3- 5
ll00
2.3,5
i6@ t,!t-2,5
2350 1- 2
8300 0,749
4t00 o,HJ
7000 03-0.5
lt
Gerakan-Prakan las
Pada pengelasan otogen diterapkan dua cara yang berbeda : pengelasan .,ke
kiri" (gambar 190) dan pengelasan ,, ke kanan" (gambar 191 )'
dengan
an (gambar 192).
l.
ril
1l
Gambar 190
Gambar 191
Gambar 192
93
'j'1:
Gas airnya (H2 + CO) diperoleh dengan pemisahan uap yang suhunya
tinggi di dalam sebuah generator.
Suhu nyala apinya kira-kira 180OoC.
3.3
Las
i,11
lisrik
i
3.3.1 Pcndahuluan
Las
1.
Las tekan
Pada pengelasan
bagian-bagian yangakan
cenderung suatu
Dalam keadaan dingin kedua bagiannya ditekan rapat satu dengan lainnya
dengan tekanan 0,5 kN/cm2 (gambar 193).
disambungkannya.
2.
,"t
sama rain,
Las lebur
Tempat-tempat
titik
itu.
(grrbr, lgS).
,1r..;
I ',t
l/.1ilY
'I
Gambar 193
94
wft
Gambar lg5
96
Hampir semua logam dapat disanibungkan dengan las titik, meskipun harus
diambil persiapan'persiapan yang khusus.
Tabel
19
titik dari
tebarpr.tdarlmmm0,5+0,5
dl.meter dr.l bldrng
kontak dail elektrod.-
l+,
1,5+1,5
1l
rt
l,$
I,to
f.',
15
0,o
0,50
0,70
pcngalat.n
titlk
t,15
2,23
13
0,90
t6
La kampuh rol
I
Suatu bentuk lain dari pengelasan tahanan ialah pengelasan kampuh rol. Mrh
elek'trodaclektroda yang lancip dari sebuah mesin las titik, digrrti dengan rol.
rol dari tembaga (gambar 198). Dengan menggerakkan pelat-pelat yang tertln.
dalam
mm
ti
,trll.
't:
,#
.",
':'
tt.
r
f,
li
I
waktu peng8lasan
drl.m detlk
I,t
r,
2,3
il?(
Gambar 196
::$
tu,'{r.,
*,J {l,i
Hffi,,
li
li'
r,l.
tll
I
Las
bentuk
96
Gambar
199
Gambar 200
dihan itu di antara kedua rol yang berputar tadi, terjadi kampuh las yang
tidak putus-putus yang sangat cocok untuk reservoar-reservoar yang berdinding tipis. Bila arus listriknya dialirkan dengan putusfutus, maka teiladilah
sambungnn las yang putus-putus (garnbar 19g).
Mungkin jr4a dengan cara ini dapat mengelr pelat-pelat itu tumput dan
saling menekan (gambar 200).
97
I,
:..il,:::]..):|":,|..]t,l.l.ltt,:.1:1li1,,}]llri].]:ilfl:rjTli{llr',.'u..'1H|Wl..
Lt
Las
hda
,,1
titik lebur.
Bila suhu ini telah tercapai; batang-batangnya yang satu ditekan terhadap lain'
nya dengan kira'kira 1,5 kN/cm2, sehingga bahannya melantak dan terjadi
penebalan.
Cara ini cocok untuk baia sampai 500 mm2 dan untuk tembaga dan logam
ringan sampai penampang'penampang yang lebih besar.
Tempat-tempat yang akan disambungkannya haius kira-kira sama luasnya'
Cara ini diterapkan juga untuk mengelas gerga.ii-gergaji pita dan sekalem'
sekalem rantai (gambar 2021.
sampai
ffi
Gambar 201
L-'nn
Ls lumer
Yang hbih cocok lagi ialah pengelasan dengan pelelel;an yang sama prinsip'
nya.
Dengan cara ini dapat dilas penampang-penampang yang lebih besar (sampai
50.0@ mm2 ). Selain daripada itu, hasilnya lebih baik (gambar 203).
Bagian-bagiannya sedikit direnggangkan, setelah bidang-bidang sentuhnya
mulai memijar oleh aliran listriknya. Busur-busur nyala api yang terjadi,
melelehkan bagian-bagian logam yang berloncatan ke depan.
1v
pen
atmpul
Pengelasan pen merupakan cara yang cepat untuk mengelas penpcn
baut-baut pada pelat-pelat yang rata atau yang rnelengkung.
rtru
Baut yang akan dilaskannya dikenakan pada benda kerja, di mana brut
ltu
harus dilaskannya, dengan menggunakan sebuah pemegang ( pistol ytng
)
dapat distel (gambar 204).
Dengan dialirkannya arus listrik, terjadi hubungan pendek, setelah
mrnl
bautnya sedikit ditarik kembali secara otomatis.
Dengan demikian maka terjadilah busur nyala api yang melelehkan
ujung
bautnya dan permukaan pelatnya.
Pada waktu aliran listriknya dimatikan, bautnya ditekan secara otomttlt
oleh sebuah pegas dan pengerasannya seresai dalam kira-kira satu detik.
lEilffi %Gambar2o4
Ada juga pistol-pistol untuk mengelas pena di mana harus digunakan aqr.
an-acuan las (gambar 205).
Acuan'acuan setengah pengantar listrik ini berfungsi sebagai penyulut
busur nyala api dan mengatur panjangnya busur dan waktu pengelasan. Bila
kerah dari acuan las itu meleleh, sebuah pegas menekan pennya ke.dalam
lelehan dan transformatornya d imati kan.
suatu keuntungan dari cara ini ialah terbentuknya terak pelindung dari
acuan las ifu.
r-b\
Gambar 205
3.33 Lrrlrrnrr
llll
fund*ulutt
iil
Gambar 203
98
Panas yang diperlukan pada pengetaan lumer diperoreh dari busur nyala api
listrik. Oleh karenanya maka hal ini disebut pengelasan busur.
99
I 'r
'
4.
itil
(co2)
( unionarc
noffTh.1891)
Penddtuluan
Untuk metoda ini diterapkan aliran listrik dengan tegangan rendah menurut
yang cukup
perbandingan, tergantung dari tebalnya elektroda, kuat arus
tinggi.
batangGUagai elektroda dapat digunakan batang-batang yang bersih atau
batang yang berlapis (gambar 206) '
Gamber 207
Oksigen dan zat lemas tidak lagi dapat berhubungan dengan logam yang cair
itu. Selain daripada itu lapisan tadi menyelenggarakan aliran gas pelindung
dan pengangkutan logamnya ditingkatkan olehnya.
l:*
Gambar 2(E
i
,I
Busur nyala api yang terjadi karena ini, mempunyai suhu kira:kira 6(X)OoC.
Segera, setelah busur nyala apinya disulut, elektrodanya mulai meleleh ( kira-
Gambar 206
100
ke arah benda
Trb.t
busurnya tetap. Selain dari itu elektrodanya harus terus digerakkan ke arah
penglasannya dengan kecepatan tertentu.
Bila kampuh lasnya lebar, elektroda itu harus dikibaskan kian kemari,
I'
d.lrm mm
Supaya diperoleh pembakaran yang merata dan hasil yang baik menurut
panjangnya kampuh las, gerakangerakan las itu harus dilakukan secara teratur.
Kedudukan elektrodanya harus sedemikian rupa, sehingga terak yang cair
tadi tetap mengikuti elektrodanya dan tidak mengalir di depan ujung elektro.
danya, sehingga nanti teraknya dapat tertutup.
meks.5-d
Z0
mm
sampal I
!mpq0
{.3
l-l,5
20-.
t15
35- 0
2
2,5
3,25
i,5-2.5
2,$
4ru3 dalatr
aF5
6- r0
,50-220
t0-16
2&300
dl atas 16
2E0-100
Sebagai
60-100
gGt50
r20-r@
,{
ri
terjadi gejalagejala
Gambar 209
Kekuatan arus
pengelasan itu
tebalnya bahan ;
diameter elektroda,.
.",'li,l
r
.
il','
iirrti"
: '"i
ti
,,1,]
,l;r,
ienis elektroda ;
,
jenis bahan,
l[, t'
lt'
posisi pengelasannya.
Karena banyaknya faktor-faktor ini, untuk tiap hal adalah sukar untuk menentukan kekuatan arusnya yang tepat. Hal itu hanya merupakan pedoman
saia ( tabel 20 ).
Pengalamanlah yang akan menunjukkan jalan kepada pengelasn'
ir.
102
103
,lrr.nlirr,j\r,'i,:;
'1];.|i.ilr]]]i:i:|l1l]]!':t',t.*r'i;.1,,t.ilr1nffin,
l1.iirr',.:,n.r!a,l
pc[toa{n
,
a
E!
at
wnlX*Lltrri
ii
ca
3udut b.rdlrl
horl3ontrl-vartlkrl
l
E
LO
cE
o:i
oo
I
Ia
c
I
.:i
Ei:I
3c !E
vartlk l ka brwah
8.
Gambar 210
Dengan alasan-alasan tadi, kita beralih pada sebanyak mungkin pengelasan ,,di
{i,
,t
!L,i
!8i: 'l
L.lllli..
t 'rl
'
bawah tangan", meskipun benda kerjanya harus diputar beberapa kali. Bila
beberapa benda kerja yang sama dilas, sering kita gunakan mejafieia putar
yang biasanya mudah dibuatnya.
$t
o
I
C
Pll
i
..
,i
lhan elekrrodaclektroda
Jenis elektroda yang kita pakai, tergantung dari bahan yang dilasnya dan
posisi pengelasannya. Daerah penerapan dari sebuah elektroda ditentukan
oleh kawat inti dan lapisannya.
Mepgenai hal ini kita tidak dapat membahasnya lebih laniut, karena terlalu
iauh dari maksud buku ini. Kita cukupkan saia dengan ikhtisar dari penerap'
anfenerapannya.
104
:
?
-s
.:o
o
Li
ts
d-:--
qAr g
ESEC
rrE EE:; t
=oo6
TAOll
EfiEEE
c>
:.
cB
E:e
6!
EiI
j0 fg
6E
.o,
rl
EE
I
o
a
!
'-o
tE
;;
I'sI i:
E
E
EIEHE
tI
3
o
tGI
c6
u
I5q
t,
,
,c at
.l
6
I
I
o
!
.lo
:a
To
ql
g
6
5
g|
t
J
il
ll
on
ca
o
c
6
t
?tr
8t
c5
Io
:g{i
Et.:r
EEE
-:l
Et iE EEE gHE
cEgE E3 BI tEir
9Et
c
d $Ei
! s: !*
o:o
!Go
t
si! E!
et: FE
i.E
gtl
c
tr
Jc
EE
cE
bs
o
-a
i8
i:
EE
EE
oo
ol
ao
lcr
-- i:
qo
5
EEE
u!
iE
Eg
=o
o
o
.gc;E
oo
g
I
tc
Li
oo
oc
E.
o
a
o
&
ct
oo
q!
Eq
.esI
.E=
It9
=
o
o
o
n
Jrt
;r.c
oel
Ec
EEf
G
;i*8
tcr
oo:
A!!:
-X I
!i3
-i
o: oo
IIOI
+
o
o
o
aoi-'l
E
3
o
E
c6
Er
ibc
ar! GL
!
p$i
EG
E
ta
I r"!
C'
aat
5E
o
g.t ;
:a!
gHES
iEE tE -t
-oo
U
,!4
o
to
n
J
E
o
I
>:
vt
;s
-x
6E
E
E
E
E
,.
iT
is
;P
on
o
l(
6-E
iC
.o
o
t
o
:(
t-E "gs
S C CE
l.
6
.lt
Io I,(,
.o
to
J
I
.v,
It,
il
'!
){
Io
il
0,
lir''
=E
Eict
ld
!E
):
[!
a"E E.g j9
eE
E3
v:J:
!:
C 9 8E.,
r5
I.oB!
! nE i
6
I
I
EE
.q ::
?;
I Ei
;E
:r
co
!iEr :ati
i;EE
E!l
to
i
I
x
J:.
EE
6 :gEe
:a
t
lhanll|a3 dl atas kapala
rii
GO
s;
o-
f,
-c
;n
;E
>Et''
i;:o
i.s
-c r 8E
c,
tl
oc
r*i aa>a
SEE
Ei
6a
E3
Eot TE
oo
OE
o 6l
rIa
.9.9(
o al
.i"i
FE[:{
II iiI
105
ria,.
.,rt :
it)i.rt.,:
rltl
i.,
Dengan ini adalah mungkin untuk menerapkan pengelasan - | sampai pelatpelat yang tebalnya 15 mm, sehingga pengerjaan a^ral tidak diperlukan.
ilIn
il
Trb.l 2l
Nllal-nllal parklraan untuk lubang awrl. dlam.tcr el.ktroda, kako.tln
busur manutut tttatode gavlanoff
bontuk
kampuh
l.r-T
?6,
dalem
{l
i,
,l
IJ
2
1,5
tt
Alat-alat las
35
60
22
Pada cara yang banyak diterapkan menurut Slavianoff, kita dapat menggunakan baik arus searah maupun arus bolak-balik. Akan tetapi pilihan jenis arus
itu merupakan faktor yang besar artinya.
Dalam beberapa hal. arus searah itu lebih baik daripada arus bolak-balik.
2.5
3,25
90
t2
t20
23
3,5
r10
ta3-V
*-:!o.
t,t
3,21t
-:=CAN'r
b{14, l -o
l0r
l2r
lasrX
,*-b.
15 l
br slo.l Lq
Et
t0r
tr
20i
18
.
3,2t4
2,5
3,2$5
u
2:t
t(,
tal
2l
,2m
25
27
3,29
$0
30
2
2,5
12La
1E0
25
t,25-5
220
3
3,5
fl
3,2t{
300
c,
3.25{
am
3a
l. dllas dalam bcborlpa lrplt, rod.ngkan laplsan y.ng partamt dsng.n cloktrodr yang
loblh tlpls.
Dalam banyak hal, meletakkan las kontra pada kampuh-kampuh 'V diperlukan.
Maka sisi bawah dari lasnya harus ditatah dengan sebuah pa.hat setengah
bulat (gambar 2121, atau dikerjakan dengan sebuah pembakar sembur.
Selanjutnya, seperti halnya pada pengelasan otogen, diterapkan pengelasan
sudut dalam dan luar dan pengelasan setengah V dan K.
106
il
20
20
25
-lZN'
;1,
t
I
ti,
20
,'i,:
't i;r
tsgangan
troda
t.5
IJ
,rui dtn
dlamotr
0.7t
25
'@"k
5 lubanc awal
mm . dtl.ir mm
tabal pclat
Busur nyala api arus searah lebih rata daripada arus bolak-balik, yang terutama kentara pada kekuatan arus yang rendah. Dengan demikian maka arus
itu cocok untuk pengelasan bahan yang tipis. selain daripada itu suhu
busur nyala api pada kutub kira-kira 500oC lebih rendah daripada pada
kutub +.
Dengan demikian maka bahaya akan pembakaran lanjut lebih kecil, k4lau
searah
dilas
. { i !,iN,Iil,rilit rrri}w-riH[
Untuk pengelasan dengan arus searah, biasanya arus bolak-balik dari laringan listriknya diubah jadi arus searah..
Hal ini dapat dilakukan baik dengan transformator las maupun dengan sebuah
pesawat perata arus. Pada transformator las, sebuah dinamo clijalankan oleh
sebuah motor listrik (gambar 215). Kekuatan arusnya dapat dikatakan selalu
dapat diatur secara terus-menbrus dengan sebuah hambat pengatur.
Dinamo lasnya dapat juga dijalankan dengan sebuah motor bensin atau
motor diesel. lni disebut agregat las.
rf
t,
Gambar 216
lt
Pesawat perata arus las (gambar 216) terdiri juga dar:idua bagian.
Bagian pertama ialah sebuah transformator dengan nadi pengatur, di mana
tegangan jaringannya diturunkan. Pada bagian lain arus bolak-baliknya diubah
meniadi arus searah yang berpulsa (garnbar 217) oleh sebuah perata arus.
Bila perata arusnya dapat dimatikan oleh sebuah hubungan yang khusus,
sehingga kabel-kabel lasnya dihubungkan langsung pada transformatornya,
kita dapat juga mengelas dengan arus bolak-balik.
\MM/\iV,/ilfu\A/\l/V
Gambar 213
Tiap alat las, apakah untuk arus searah, atau untuk arus bolak-balik, harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, supaya daiat menghasilkan pekerjaan las
yang baik.
2. la harus
Gambar 217
It
Gambar 214
I
Gambar 215
Gambar'218
t09
1G
\'
r'
Dengan demikian maka seorang tukang ras dapat bekerja paring mudah
dengan sebuah alat las yang karakteristiknya curam.
Dari hal yang di atas nyatalah juga bahwa kekuatan arusnya bertambah,
semakin turunnya tegangan busur.
Jadi pada sebuah alat las kita harus berbicara tentang misalnya 130 ampere
pada 25 volt tegangan busur dan bukan 130 ampere tanpa apa-apa.
Lamanya penghubungan pada sebuah alat las harus dinyatakan dalam prosen, di mana suhu dari ilatnya tidak lebih dari 60oc di atas suhu sekelilingnya.
waktu pembusuran
lama penghubungan _
100%.
Jumlah waktu kerja
Pada metoda yang tertua ini ditarik busur nyala api antara sebuah batang
karbon dan benda kerjanya, di mana dapat ditambahkan bahan atau tidak.
Terdapat elektroda-elektroda karbon yang diterapkan dengan diameter dari
2 sampai 20 mm pada tegangan busur dari 18 sampai 50 volt.
Kecepatan pengelasan yang dapat dicapai adalah tiga sampai enam kali
lebih besar daripada pengelasan menurut metoda Slavianoff. Akan tetapi
metoda Bernados itu tidak banyak diterapkan lagi.
Hasil pengelasannya biasanya terlalu keras, rapuh dan berpori karena,pe-
Gember 220
Gambar 219
110
111
t
il
Tabl
a.
22
l.t
Untuk mencegah penyerapan zat.lemas dan zat asam oleh lelehannya, pengelasan di dalam atmosfir yang dilindungi ( clitutupi ) gas telah dikembangkarr'
dalam
mm
2
nya.
Pada pengelasan arkatom itu, ditarik busur nyala api antara dua buah elektroda wolfram yang tidak meleleh dan yang berkedudukan miring yang satu
terhadap yang lainnya (busur nyala api yang tidak langsung). (gambar 221);
Bersarfiaan dengan itu, ditiupkan zat air sekeliling elektroda-elektrodanya,
yang dibelokkan ke arah tempat pengelasannya. Selain oleh panas pancaran
dari busur nyala api, tempat las itu masih dipanaskan iuga oleh efek kerja
busur nyala api pada zat air. Busur nyala apinya dengan demikian memisahkan molekul-molekul dari zat air yang disalurkan itu, menjadi atomtom,
yang mengeluarkan panas dari busurnya
Bila kini atom-atom zat air itu telah meninggalkan busur nyala apinya, dan
sampai pada benda kerja yanqlebih dingin, atom-atom itu akan bersatu lagi
menladi molekui-molekul, seh?rgga panas yang pertama diserapnya, bebas lagli
(garnbar 222l . Dengan dgmikian maka sebagian besar panas dari busur nyala
api itu digunakan untuk pengelasan. Karena itu teriadilah suhu yang sangat
tinggi, sehingga keoepatan pengelasan yang tinggi dimungkinkannya (tabel 22).
p6-
't0
12
dlametar olk.
kekuatln lrus
ttod!loktroda dlhmampero
dlhm mm
baJa
waktu pangphsan
dlhfir
m.nlt/m
2
3
3.2
33
33
3-
1,5
1,5
25
3E
47
53
60,6
20
28
36
43
65
2,5
5
7,5
14
2?
36
55
13,s
20
pcmrfetrn
.lr
daLm
t.t
msn
b{.
1,06
1,12
0,n
0,t4
0,gl
Q,gl
1,U2
l;16
Hampir semua logam, kecuali besi tuang, dapat dilas dengan dan tanpa bahan
penambah.
oleh karena pengelasannya dilakukan di dalam gas zat air, hasilnya murni
sekali dan homogen.
Maka hal ini diterapkan pada bala perkakas dan jenis-jenis baja yang berpaduan tinggi.
Pengelasan harus diamankan terhadap tegangan tinggi 3000 volt yang
terbuka itu.
Juga tegangan busurnya tinggi, yaitu 60 sampai ,l40 volt.
Pengelasannya selalu dilakukan dengan arus'bolak.balik.
Panasnya diperoleh dari busur nyala api antara elektroda wolfram yang
tidak meleleh dan benda kerjanya f'burur nyala api langsung l. Sekeliling
elektrodanya disalurkan gas argonnya, yang tidak bereaksi dengan zat apa pun,
sehingga tiap pencemaran terhadap pengelasannya dihindarkan (gambar 223).
Gambar 221
1'.t2
tr'
.lumlntum
0,E{
o,n
l,(x)
Gambar 222
il
Gambar 223
113
!l
:,..r.,
i.,"i.
. n
. ..r:
t
b.
,.",
;1
.{,}
4r'r.r.:or., ..:
4i I.i,i}TT"s!rT.,,
J"
Pengelasan
sima
Perbedaan pengerasan
sigma
pengelasan argonarc iarah
oreh karenl
elektroda worframnya diganti.dengan
aeign'r"oulr,
putih yang merereh
penambahnya yans disyaratkan (busur
"r"ttroda
nyata api
fflr!$:"
tanssuns) (gam-
Gambar 224
sampa i tuju
kar
i,"bil
se rasann
va ada e mpat
Hasil pengelasannya juga baik sekali. Metoda ini cocok untuk semua logam
( juga besi tuang ), tetapi lebih cocok lagi untuk semua logam yang sangat
cepat beroksidasi seperti aluminium, magnesium, tembaga, perunggu dan
seterusnya dan untuk jenis-jenis baia yang berpaduan tinggi.
Sebagai bahan penambah dipakai batangan-batangan putih yang sesuai
dengan bahan yang dilasnya.
Gambar 225
't
dlameter dall
6l6ktroda
t6bal
pclat
dalam
mm
wol- 'kakEatln
fram dtlam
mm
arua
debm ampore
kecpat!n pomakalan
pngelasan atgon dalam
dengan
dm3/manlt
m/h
t.- eluml- bal, tr- aluml- brlr ta- alu- bala tl. !luhail ks- mlnF han h' mlnh
hrh ka- nlum
han l{.: nlum
um
rat
um ,at
ret
ttt
bala
t ,,5
2 1,5
3 e,25
4 ar!
5t
53
l0
9
E
7
6,5
6
2,5
3
3,5
L
5
dlrmrtor bahan
p.nambah
dalam mm
brja
tr-
.luml-
5,5 1,5
622
6,5 2,5
734
8{5
956
t,5
3
Gambar 226
114
r15
'
_" i.
.:1r! ,,..1ri
.1,, .,
,:
.,
:.
b.
,,
Pengelaran burur
Pengelxan dengm
CO
t1
Pengelasan dengan
Ciri dari pengelasan
;*lir;;"i.s
i.
.t
yang dalam'
ini ialah pembakaran berbentuk U
baia tahan karat'
logam-loga.m non-ferro dan
pistol tangan'
maupun dengan bantuan sebuah
).
qr
Pengelasan Unionarc
dapat
CO2.sifat'sifat dari hasilnya hanya
Oleh karena pada pengelasan dengan
magnetis
serbuk
t<ita Ueriiin pada frnyaluran
dipengaruhi of n ta*at Lsnya'
putih yang
Serbuk ini melekat pada kaWat
oleh COa kemulutpemU"fa'nva'
dari hasil
J"t ini." kita dapat mensatur lebih baik sifat-sifat
;::f6;"
terak'
lasan yang panas itu ditutup
Gambar 229
Tabel
itu
24
klmpuh
Gambar 227
k.mpuh
-v
t.brl pol.t
drlrm mm
sudut Cl
dahmo
60
60
10
15
22
k mpuh-X
3t
t0
5t
30
30
30
50
50
tl
6
volt
tmp.r.
Eao
73t
l0q)
6tt
0
a1
tl
1250
1500
1650
1700
1t0
11
20m
205
12
12
a0
2900
3200
tt0
gfl'
45
(t
t2
1300
t5
a5
12
t35o
30
to
al
1950
f'
htm/firantt
900
3E
60
drlam
57t
36
36
37
32
o?
drlrmo
rudut
&
(t
30
30
2E
Gambar 228
3lt0
255
2E
125
450
300
350
30
116
.i
tl
228l..
banyak
il
,'
vi
;lt1
3.4
Pengelasan
!'
trrmit
Gambar 231
campuran ini, yang mengisi bentuk yang terdapat sekeliling tempat lasnya,
disulut oleh sebuah sumbu magnesium (gambar 230)'
Pada saat pembakarannya, aluminiumnya bersenyawa dengan zat asam
dari oksida besi. Panas yang ditimbulkan karenanya ( sampai 3O0OoC l, memanaskan tempat lasnYa.
Setelah suhu lasnya tercapai, bagian-bagian yang akan disambungkannya
yang satu ditekan terhadap lainnya. Besi yang terbebaskan dari oksida besi
itu tidak dipakai untuk sambungan las itu.
Metoda ini cocok untuk pengelasan penampang-penampang yang besar'
t
35
Pengelasah dingin
i*i
Gambar 230
Gambrr 2illl
Berlawanandenganpadapengelasandengantekanan,disinibesiyangter.
yang
sampai kira-kira 8(x)oc (gambar 231). setelah itu, dialirkan logamnya
lumer.
dan
Dengan pemaduan tambahan sebelumnya, dapat diperoleh kekerasan
susuhan yang.di kehendaki.
'
rt8
iL,
il
251.
il9
. ,l1, "
Tsbol
25
.r
.... .."i8...,
.iii,rir: . r!!r,!:'
.;
.1:4.h.pyrmflffirt4tnlr,I{i,.E,fyipT_
'I
rI
3,5
E4
9.21
12
kadmlum
r65
$n3
nlk l
17
80
78
70
76
t9
75
alumlnlum
20
71
Al.rigr3l
3a
175
62
55
22
AE
20
t;
it
it
mlnlmum delem%
pcrak
hrlb.ll..l.lcro
brll
,i
porubrhan b.ntuk
Gambar
2&l
.lumlnlum+prd
barlllum + pad
tambrg!. kunlngEn
gErmanlum
rmas
bd.
Bidang tekan dari nipel kempanya harus sedikit bulat. Maka nipelnya menekan dari Pusat ke segala arah.
Dalam prakEknya pengelasan kempa dingin itu tidak banyak diterapkan.
m.gn63lum + pad
moubdln + p.d
nlk.l + ;r.d
pal.dlum + p.d
Pl.tln. +
r
*&
F
t
t
$.
T'
&
pad
3lllclum
3.5.2 PengCrgt
&ra
p.r.k + prd
ultaon
pengelasan ultrason.
ini kita
. Permukaannya tidak
120
t.nt.l + p.d
tlmrh Duilh
tltln + D.d
Gambar
tvoltram + pad
zlrkon + prd
Komblna3l*omblnGl ylng daplt dlr.mbungk n 3!tu
sam. hln
sErrg'n
Pangthran uttrtton.
'''rr dongEn
Zl4
Untuk logam-logam
0,fi)s mm mudah
dan
sekati
121
flr
lq-ut
lfi tr.,.
i,l:1i
|il
1rr
, tt "' rr.r
i 1r:'
)r
I.rir
.rrriil{r i ir!:!fi
4. STEMPEL
Gambar 237
4..2
Gambar 238
;t
.il
Stempel potong
4.2.1 Surunan
4.1
1,;
Pendahuluan
yang
Teknik tumbukan ( stansen ) merupakan bidang pengeriaan-pengeriaan
bentuk
dalam
pelat
ialurlogam
bukan sayatan. Di sini dilaku.kan pengeriaan
pelat'pelat dan
lalur atau rolrol yang digunting terlebih dahulu, tetapi iuga
pembungkus
bahan
kulit,
kertas,
ialur-jalur lebar dari bahan-bahan buatan,
dan tekstil.
Dalam teknik tumbukan terdapat pengeriaan rnemotong dan mengubah
peru'
bentuk. Dalam hal yang pertama, bahannya dipotong, sedangkan pada
bahan bentuk, bagian-bagian yang telah mengalami pengerjaan awal, dibeng'
kokkan, dikempa atau ditarik.
Bila umpamrrya dipotong sebuah keping dari sebuah ialur logam dengan
bantuan sebuah kempa, pengeriaan ini disebut tumbukan (stansen )dan perkakas yang dipakainya, disebut stempel potong (gambar 235)'
Dengan sebuah stempel pemotong dapat dipotong produk-produk dan
produk-produk itu dapat dibuat lagi lubang-lubang.
$baliknya, bila sebuah produk dari pelat dibengkokkan dengan
9rpry.
(
pada
sebuah
ini disebut
pembengkokan.
Perkakasnya disebut stempel pembengkok (gambar 236).
Pada pengempaan dibuat lekukan-lekukan dengan tekanan pada produk
yang dipotong terlebih dahulu, umpamanya seperti pada fmbuatan uanguang logam.
l
i
Gambar 235
122
Gambar 236
Gambar 239
123
:frlr
flririiirl}i1;1{1!qrrirt
1i|j:,!|1,.ril:it 11li;ltirrli,$tr
pada kedudukan yang tepat yang satu terhadap yang lain, dipasang pena-peng
penepat yang diseprh (gambar 2tO). Pena-pena penepat itu dipasang di luar
baut-baut, supaya jaraknya pelauh mungkin.
Nipel-nipelnya harus dapat bergerak ke atas dan ke baruah tanpa kelonggaran di dalam pelat pengtrantarnya.
Jalur-jalur penghantar mengatur supaya letak jalur logamnya pada tempat
yang tepat, bila stempelnya turun.
Sisi-sisi potong dari pelat potongnya harus longgar, sehingga produkproduk yang dipotongnya rnudah jatuh ke bawah (gambar 2411.
Untuk pelat sampai kira-kira 3 mm, sisi*isi potongnya dimiringkan 0,5o,
untuk pelat-pelat yang lebih tebal, sisi-sisi potongnya lurus kira-kira 3 mm
dan di bawahnya longgar 3o.
Lubang-lubang pada pelat dasarnya tidak dibuat jauh lebih besar daripada
ukuran terbesar dari pelat potongnya.
Penampang nipel-nipelnya harus sama seluruh panjangnya. Sisi bawah dan
iepitan.
Biasanya pen jepitan itu dipasang pada pelat kepalanya dengan ulir sekerup
halus dan dilengkapi dengan sebuah bidang kecil yang miring, dengan mana
Gambar 240
124
ry
ry
Gambar 241
}fl1.:;l
,,,,Ttffiw
iit,l.i+r.a1Tly5l1qiv.arrt!!
{hflf
242
Gambar 243
pelat-potongnya.
Gambar 244a
Gambar 244b
126
ri
g
E
t
.E
glt!.9.3.3.q3.&"
C'C'OOC'<'(,(,('G'
r,,,
lo
, k , 16 .12
EC
,c
3-tB.E-E-3.8tt9.,,,,,,
ctooocroc)ooct
I
a
93"e5g333833E E3Bg
Gambar 245
al
6l
B
c
o
!:l
EE
a5
gg3ggg3333g3E3B3
I
a
tc E=,!
tiE
E
tl
9l
l,l
c
a
a
g
Ti
EE
I
t:=
I
I
iEi
iiE
iql
il
ti
*a
g
a
Y
q
3 A t E eE r. E 9. E
& s. s. s.
c, c, c, c, o o o c, o o
dd6Oo-o
p.
iE$el
.iE
Eg33ggEg33 33883 3
E
ggggE gB 338$3Bgg
t-Egt8t8ti3.,,,,,,
_B.etE3.Eg.p.?9.,,
C")C'G'OOC'C'C'O
r,,
g3g.Eg33333g3E3Bg
iilgEE
;;l;Er
C'
.E
c3
aE
E
OE
ke-
Pelat potongnya memperoleh ukuran-ukuran dari produknya dan nipelnya harus sedemikian besarnya. sehingga sekelilingnya terdapat celah sebesar
0,03 mm. Ternyata-bahwa beberapa ukuran celah dari nipelnya menfadi lebih
kecil dan beberapa ukuran lain menjadi lebih besar, sedangkan beberapa
ukuran tetap sama.
Bila kelonggaran potongnya baik, produkproduknya bebasdari beram.
4.2.3 Gaya-gaya potong dan daya motor
Gaya yang diperlukan untuk memotong sebuah produk tergantung dari
1..
:r
aoooooooo0
li$il
SEssssgs 39333888
3583338333333s-*3
Gambar 246
126
127
r"ii.''.r1lty$iii:ial
t,,
Anr= Lscm2
,dL
,,1'
t):
'i.;
sehingga
to,
= Ao,.
?_
r-pt
A pt
kN,_I-
r"
Fo,= l.s.r"
KN
TE
s-
0,6
0,8
1,0
tt
32
Jawafun :
35
,,
tac,.2oooc
9(C ,, 300 oC
tTc..4Oooc
rc.,5oooc
,, 6oooc
'rc
xc
35... 42
22 .- 2g
9 ... l?
1C
*c
30
65
55
56
72
72
80
l0s
...
bala cllnamo
45
52
a
b
c
tI5..,55
ac
scn9
6 = 'I' 54
e
f
90
35
55
56
23
22... 30 35 .18..,22 25 ...
L2
20
3... I
32... t0 t0 .,.
a0
30
alumlnlum .r....
duralumlnlum
... 9 13 ...
38
22
kullt .
k!rton
krrton
kOras
kllngrit
karet . .
mlk. tebal 0,5 mm
mlka tebal 2,0 mm
csllulold
kayu lapls
1,5
2;0 .....
I
3,s
=26
=38
= 14
84.78
=14
=38
214,79
Gambar 247
Panjang garis potong I = 214,78 mm = 21 ,478 cm
bidang potong Ao* = l.s = 21 ,478 x O,2 = 4,2956 cm2
gaya potoflg
Fptt Ap1.rg
60
2. logam-togam rlngan
3.
Untuk produk pemotongan (gambar 247!,, dari pelat baja tebal 2 mm,'dengan
kekuatan geser 32 kN/cm2, harus dihitung gaya"potongnya.
{0
tlm.h putlh
parunggu romrt
keras
32
50 ... .60
olr
25
40 ... 48
0,3
0.3
0,3
Bila kekuatan geser dari bahannya tidak diketahui, m?ka uniuk ini kita ambil
4/5 dari kekuatan tariknya ( os).
*c
0,3
013
:,flfl i,,$r::r+,
1C
0,2
0,3 9lC
0.3
paaa 2ooc
oc
ac
l0o
lt
B dalam klVcr#
lun.k
0,1
:rqql,,:nn*"yqltt:t
Contoh :
trli1'r
16
kempa
itu harus cukup kuat untuk dapat menampung 14 ton pada waktu
memotong.
Fo.=-# x
8
5
I ..... 6
0,6 .....2,0
ngautan.
129
P=
Y"t . -.
kN
-:--
F1-r
dan
= Fpt *
Vr.,
jadi
1'05'Fot'V"t
P
=
'brsih
60
'iil:i
,'l'i
100
menit.
kW
?i.
1=
4ir '?tst
I,* = rendemen
'i
l.
, ,,:
,'- ,.f
.:
; :ll
:,
Ii'
'
,i
t1,.
?t3t
kempa
= rendemen stemPel
m/men
sehingga
2. LK. n
Viar
**
hx'dang
oo di
baryah terhadap nipel-nipelnya, tidak boleh lebih besar dari 100 kN/cnrz '
F
Pt 1
: A.
Xl-.' ql'
f
f,."t i,.
Jadi
u1Y
,'
ntp
t:i
,,ut
Batas
!=
Anrp
l:,
.i.
stempel-stempel
letak
(gambar
248).
Kebanyakan
stempel letak
dari stempel:
ini dilengkapi
dari nipelnipelnya.
Pelontarnya dipasang di dalam
pelat antara, yang menggantikan
kedua jalur pen ghantar.
Gar$ar 248
n. d. s.
\.0"
r"
t''"'1
1fl) kNrcm2
\.o,
',
FPt
F
n.d.s.r- s.r^.4
= Pt = J
Anrp
.r'
"f{
Maka
ii
t,=
'l
f;,,
Stemplleak
'.j
dalam kN
*1,
gaYa Potong
tebalnya pelat.
J1
,t
il
=
An,f
Fo,
roo kN/cm2
l,l.
i)
.o'
"a
.,1
r30
.o'
ni5lcmatau
25
l'''
Gambar 250
.!fi)kN/cm2
mtks
25. d
d=
Ta
s=
,B
_t .43
Gambar 249
Gambar 251
l3r
|f1.lrfliltlf{ir'uo:trllfll.rrWllft'tir',',
'''
'{iirr,:l:iTtii:it::irftlillllilY,'ff-111'r,.1
Bila pada sebuah produk yang kelilingnya dipotong, harus iuga dibuat lubanglubang, kita pergunakan sebuah stempel potong susulan (gambar 249).
Dengan sebuah stempel potong susulan, mesin kempa eksenter dapat
tetap bekerja tanpa berhenti dan pada tiap langkahnya dipotong sebuah p,ro'
duk.
Tergantung dari besarnya mesin kempa, junnlah produknya 80-200 buah
tiap menit.
Pada kenyataannya dikerjakan dua buah produk secara bersamaan pada'
stempel dari (gambar 249) itu. Pada yang satu, dibuat lubang'lubangnya dan
produk yang terletak di sampingnya (yang sudah ada lubang-lubangnya),''
dipotong.
Penghematan waktunya, kalau dibandingkan dengan sebuah stempel letak,
besar sekali.
Jalur-jalur pelatnya harus sudah digunting dengan ukuran yang teliti dan
rn.nggur., antara penghantar jalurnya dengan kelonggaran yang kecil.
Sering dipasang sebuah pelat penopang di bawahnya penghantar jalur
paling belakang, ytng ukurannya lebih panjang (gambar 250)' vang
1u
."
beberapa
lubang pembantu pada pinggiran jalur pelatnya, sehingga dapat dipakai juga
pen-pen pencari (gambar 253).
baru
pen-pen pencarinya tidak mengenai sebuah produk, di mana masih belum ada
lubang{ubang, pada sebuah stempel potong susulan masih diperlukan sebuah
tumpuan aryal (gam6ar 254).
secara
dari
memudahkan pemasukan jalur bahannya dan mencegah pembengkokan
jalur-jalur yang tiPis.
iranjang penggeseran dari lalur harus dibatasi oleh satu atau beberapa buah
tumpuan. Kontruksi dari tumpuan-tumpuan itu tergantung dari ketelitian
-qmilfir;ilr
Gambar 252
Gambar 253
Gambar 255
Gambar 254
132
-lnr-l
Gmber 256
r3:t
, '.1[
i',1:-[:l]
lni, sering harus kita lengkapi mesin kempanya dengan satu atau lebih alat0l8t bantu. Alatalat ini, yang digerakkan oleh gerak langkahnya mesin kempt,
digunakan untuk menyalurkan dan mengatur pita itu secara otomatis. pada
risi belakangnya jalur serasahnya ( sisanya ) digulung secara otomatis atau
dipotong-potong pendek.
Garnbar 258
ir
Pada pemotongan dengan sebuah stempel potong susulan, pada sisi-sisi jalurnya harus terdapat sebuah pinggiran dan antara produk-produknya, sebuah
pBrnotong (gam bar 259),
Lebarnya pinggiran dan pematang tergantung dari lebar, tebal dan bentuk
dari produknya ( tabel 28 ).
tebalnya bahan.
Setelah stempel atasnya mengangkat, ialur pelatnya dapat bergeser se'
I
Gambar 259
Oleh karena pemotong pinggir yang tebalnya 6 a' 10 mm itu hanya memotong pada satu sisi, ia akan membengkok, kalau tidak diambil tindakan-
,'
ri
,l
,,
':,
t,
rl
i.jl
,r-a
&;,1
ffi
r
l
kannya.
lr
I
I
j;
tindakan. Hal ini dicegahnya dengan memasang sepotong penghantar yang disepuh pada jalur penghantarnya, yang sekaligus digunakan sebagai penumpu.
Selain daripada itu sisi belakang dari pemotong pinggirnya biasanya dibuat
sedemikian paniangnya, sehingga pada kedudukan paling tinggi dari stempel'
atasnya, ia tidak keluar dari pelat potongnya (gambar 257).
Bila pemotong pinggir itu dipasang di depan nipel-nipelnya, penumpu iwal
tidak diperlukannya. Akan tetapi suatu kerugian ialah bahwa produk-produk
terakhir tidak dapat dipotongnya dari ialur karena tidak ada lagi penumpu
untuk itu. Oleh karena itu kita pasang pemotong pinggir yang kedua melewati
nipel yang terakhir, terutama kalau pemotongannya harus dilakukan dari
jalur-jalur pendek (gambar 258).
il
Pembgiat ialur
,t,
!l
,!
Pemotong pinggir memotong sedikit bahan yang sesuai dengan iarak yang
harus digeserkannya ( tusuk ) dan lebarnya 1,5 a' 4 mm, tergantung dari
Trb.l 2t
Nll.hnllal gcdomln untuk l.b.r (bd) p.mrtlng d.n l.brr (br) ptngglr.n
untuk pan.ng-plnlang tu3uk d.n lsbar-l.bar tu3uk r.mpal 70 mm
btl!, kunlng[n
p.runggu
tlh, rlumlnlum
buatan
tab.l br-
hln
dalrm
mm
0,10
0,x,
0,30
0J0
o,to
l,(n
rJo
2,00
2,50
q00
3,50
4,00
4,50
5,00
5,50
6,00
bul!t
lab!, bbel
pcm|. plngF
trng glran
b6 br
0,15
0,30
0.45
0,75
1,20
tJo
2,2!t
3,00
s,75
4,50
5,25
6,00
6,75
7,50
8,25
9,@
bd
=br
l6b!r bbrr
pma- plng-
tang gltln
b6 bt
bd= br
tqbar lob;r
pcms- PlngF
trng glrtn bd+r
b6 br
0,t5 3,4)
0,30 3,20
0,t0 2,&
0,75 2,@
1,20 2,20
1,50 2,t0
2,25 2,90
3,00 3.20
3,75 3,60
4,50 4,00
5,25 8,40
6,00 4,00
6,75 5,20
7,50 5,60
815 6,00
9,00 6,a0
135
r. :,.irrt:ii. lrtr rl : i
.,:
,,r,rl!1rr
it';,'1rlrs,r
:,.1
r'r{
r.
:tiil
wLiS
r%Tir.l
,N%
Gambar 260
1,5 mm
.-
.:.
setinggi-tingginya.
f;
f;
ao,
.=
L|,_U
, =l = 10199 = +o
tg 21,5
=
f,a' t.ro'
&
faktorPemaksl6n? =-1
.b
,i
D@@
314,16 mm2
= tg "il-tlg = 0,657
loooxzZ
Gambar 264
atau
6s,7o/o.
HaL
,* 't
:,*ii
i'
;*
!
{'
i
I
t,l
mungkin saia diperlukan (cincin penjamin dan cincin penutup) (gambar 263).
Lubang-lubang pada produk-produk (misalnya seperti pada gambar 260)
tidak mempengaruhi penghematan bahan.
Contdt 2 :
Jawaban
.l
i&
,*,*
faktor pemakaian =
ffi
nsro
= faktor pemakaian.
z
= luas produk tiap jalur
Ap, = luas produk dalam mm2
I
= paniang ialur dalam mm
b = lebar jalur dalam mm
?. reI.;
.{
;l
E.{
i;-
brn
bp
lg
136
Gambar 262
**
ii:
Gambar 261
Gambar 263
It
tn
1000
40
21,5
= 46 - 1 =
jumlahproduktiaplalur z =
6+45+46 =
luas produk
A,
=to: =*ro,
faktorpemakaian? =
mm.
=-l =
z.APr
l.b
tusuk
45
137
314,16mm2
137x314,16
1000xS9,2
%.
Gambar 265
137
r.
.:!r*]!
Penghematan bahan pada contoh terakhir cukup'besar untuk mempertanggungjawabkan pembuatan stempel yang mahal itu, kalau pembuatan produknya banyak.
Stempel potong terusan dan slempel potong
Oleh karena nipel potong-terusan hanya memknntuk ujung-uiung produknya, ketelitian pada lebarnya akan kurang baik kalau dibandingkan dengan
nipet
Gambar 269
Gambar 266
Sempel Erpul
Gambar 267
Gambar 268
138
139
\
:
@
-+-1---F
Droduksl
Gambr 271
Gambar 270-
Gambar 272
Stempel potong yang lengkaP
Dengan stempel potong yang lengkap dipotong produk-produk yang harus
Nipel untuk keliling luar, yaitu nipel utamanya, dipasang pada stempel
bawah, sedangkan pelat-potong dan nipel untuk lubang{ubang, pada stempel
atas. Susunan ini perlu sekali, karena serasah dari lubang-lubangnya harus
dapat jatuh ke bawah, Produknya digeserkan oleh nipel utama ke atas di
dalam pelat potong dan didorong lagi ke luar oleh pelontar.
Nipel utamanya yang memotong bentuk luar, berfungsi iuga sebagai pelat
potong untuk nipel'nipel yang memotong lubang-lubang
Kedudukan lubang-lubangnya terhadap sisi-luarnya adalah tepat sama pada
semua produk yang dipotongnya. Hal ini tidak selalu terjadi pada stempel
potong laniutan, dan pada stempel potong terusan hal ini sama sekali tidak
Selain dari itu, nrpel utamanya bertungsi untuk menghantar lubang-lubangnya, jadi harus dapat bergerak dengan kelonggaran yang kecil sekali di dalam
pelat potongnya. Pelontarnya dapat ditimbang oleh sebuah atau beberapa
terjadi.
buah pegas.
ini
140
L'
yang
di'
kempa'
Bila pelontarnya digerakkan oleh gerak'langkahnya mesin
di dalam
berada
tetap
produk'produknya
disebut pelontar'pelontdr paksaan,
dari
teratas
mati
titik
sebelum
pelat.potongnya dan dikeluarkan sejenak
seradi
atas
ialur
produk-produknya
iatuh
tangtatnya ( gambar 273 ). Maka
Pada mesin<nesin
sah dan harus ditiupnya ke luar dengan udara kempa'
tr"&r,{,i1r,.1j,ij i,
Karena biasanya jalur.jalur itu sedikit dilumas dengan gpmuk, produkproduk yang tipis sering melekat pada pelontarnya. Untuk menghindarkan
ini, pada pelontarnya dipasang sebuah ujung perekat yang memegis ( gambar
274|-.
I
I
Pada gambar 273 ialur serasahnya dikaut dari nipel utama oleh sabuah
pelat yang memegas, di mana dipasang hantaran jalurnya.
I
I
t
Gambar 275
Srimpl piant
Gambar 273
142
sarasdrnya. Kemiringan dari sisi potongnya ditentukan oleh bahan dari pro-
drknya (taUet29 ).
trlil
i "i
Nllal-nual pedoman
,ii:..
.:.i,
f r . ,ij i
T.bl 29
uituk tudut'sudut darl stmpel{tempel
Titik brat dari gaya-gaya potong pada sebuah stempel potong berimpit
dengan titik borat dari garis potongnya. Untuk menentukan titik berat dari
garis potong itu, gris potong itu dibagi dalam beberapa bagian, yang titik
beratnya dikeuhui atau mudah ditentukannya.
Titik berat itu dihitung dengan peraturan momen. untuk menentukan iarak
X, dari titik berat ke sumbu -X, masingrnasing bagian dari garis potong itu
dikalikan dengan iarak titik beratnya sendiri ke sumbu X dan kemudian
dijumlahkannya. trmlah ini dibagi oleh jumlah panjang dari garis-potong itu.
plsau
l5
kulit (tombok)
kullt (keras)
20
l0
l7
l7
karet
karton
gabuS
l'oojl,,
25
20
rrroo.)
':1lj:l]rl
v
^r- -
pelnya.
Pelontar:pelontar itu dapat bekeria baik dengan pegas ( gambar 276 ), mau'
pun dengan dipaksa ( gambar 277 l.
lt'tl +12'*2+13'"3
+14
."4tls.*s+16.*6
mm
Karena itu maka langkah dari mesin kempanya tidak boleh lebih dari bebera'
pa milimeter lebih besar dari tebalnya bahan.
Y=
2
Gambar 276
13
l"-#1"
Gambar 277
t;
,
t,
il
144
r45
.-.:.::n,i-)-:.r:.8.,-t'.4fFftil,rt0jql{{lr.5rrEair...r'
pB =
PB
r.
= r.
pB =
r.
tali busur
busur
tali busur
busur
talibusur
=2t
=0,6366r
--i-rt
I
I
I
t
I
=2'r't/2o,900.r
fi
busur
pa = ,Nz. L'''/z
11
2''
= 0,6366
-----J
i
r.
1l
t
f
Grrtar 279
Cmtdr:
.!
$.
Gambar 281
.t
u
*.
':$
t
.fi
*
tr
.,
#,
':/:
f;
::::r
1*
Gambar 280
titik
n.60
x3.c:30.-:2E26
xa.d=$.lQ - lOO
r5,c:JQ.!Q :1000
re.f:60.50 :3000
x, . g:94. r. 20 - 5903,2
Er.l
Ex. I
X-=-:
.,,
c:94,2
d : 10
c-20
f-50
g = 62,E
E 0
h.b:0.&
h.d: 5.10 : 50
'y3.c-10"?O r 20
ya.r-30.60 : 1E00
/s.f:35.50 : 1750
f t . g : 60 , r ,20 : 376E
y7.c-79,1 ,fJI-- nil,22
13929,2 EI : 337,9 Et
139n.2
gv
60
40
.l
: 41,3{t mm 1:Y-
#:
i5019,22
rt4,57 mm
u7
4.3
Stempel pembengkok
:#H::::".*,
pada pembengkokan
itt.
Gambar 282
-1
__
i.
ffi
Gambar 283
Supaya kita yakin, bahwa produk-produk yang telah dipotong itu meluncur dengan baik di atas stempel bawahnya, kita meletakkannya dengan sisi
beramnya di atas.
Gambar 284
Selain dari itu, radius-radius pembulatan pada sisi luncurnya stempel bawah
itu harus sama besarnya dan harus dikerjakan serata{atanya, sehingga gesekan
pada kedua siqinya sama. Hanya dengan demikian benda kerjanya meluncur
rata pada stempel bawah itu. .
.*5. r"fr$',
4 gi?
*' rrl ,.
$:,
is
&
\
rt
).
lrt8
Gambar 285
Gambar 286
r49
5q
P-l
vwl
2&t
).
Untuk memfiksir produknya, pada kedua sisi dari alur - V dipasang pelatpelat yang kalau perlu, dapat disdsuaikan dengan produk berikutnya.
(gambar 285 ).
Maka stempel atasnya harus mengenai bahannya pada dua tempat sekali-
Gambar 290
t,
1,
{l
j
I]
&
A
E
,,i
$l
*l
fit
,r,,t
$*
:'
Gambar 288
+
Mo
TI
.1
Mo=
Wo
Fo'w
$
*i
$r
Grmbor 289
150
-/e -o,
Wo6= l't'
Fo.W l.s2 3
Jaot . _
4
6'4
Mo
151
atau: Fo=
1.s.oo
I
,li
#kN
f,
tl.
di dalam alur
- V, Fo naik sarnpi
kira*ira
KN
profil (bentuk)
Gambar 294
Gambar 295
Gambar 296
batrah dan stempel atas itu dilengkapi dengan patron wafel yang tusuknya
kira-kira 1,5 kali tebalnya pelat.
Gigigiginya untuk pelat-pelat yang tebal letaknya harUs mliing terhadap
Gambar 29
D
Gambar 291
dtrtl
sesamanya.
rr
tl--l-rT.]
ffi
Gambar 292
Stempel rol
Sebuah stempel rol merupakan sebuah ienis yang khusus dari kelompok
stemBel-stempel pembengkok. Bahannya tidak dibengkokkan, tetapi dirol
( digulung ) ( , ambar 294 ).
Stempel-stempel ini ctipakai untuk pembtratan engsel-eng6el dan pinggir'
pirpgir penguat.
Untuk memperoleh hasil yang baik, sangat diperlukan, bahwa ujung'uiung
dari produk-produk itu dibengkokkan terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan dengan nipel dari stempel potongnya, dengan mana
produk-produk itu dipotong, menurut bentuk yang dikehendaki ( gambar
295 ), atau membengkokkan dahulu pinggiran itu dengan sebuah stempel
pembengkok (gambar 2961.
152
,,*
t1
,t
,$
.J
Gambor 297
Agar tidak terlalu banyak merusak produk-produknya, tila perlu, puncakpuncak dari gisigiginya dapat diasah rata (gambar 2981.
Bila tekanan-tekanannya hanya diperbolehkan pada satu sisi, maka stempel
bawah atau stempel atas harus diasah rata.
Stempel-stempel perata yang diasah rata dipakai juga untuk mengkalibrasi
( gambar 299 ). Dengan ini tebal produknya dibuat teliti. Hal inidicapainya
dengan meletakkan pelat-pelat keras yang diasah, yang disebut kaliber, di153
t
I
il
dingin.
Gambar 301
Gambar 302
Gambar 299
Gambar 298
4.4
4.5
Stempel kempa
itu
satu lagi.
Stempel tekan dalam ( gambar 301 ) dipakai untuk menempatkan sebuah relif
pada produk-produk rata yang sebanding.
Di sini ketebalan bahannya tidak banyak berubah.
Untuk mendapatkan garis-garis yang tajam pada relifnya, produk-produknya tidak boleh terlampau tebal dan stempel bawah dan stempel atas harus
sesuai sesamanya, dengan memperhatikan tebalnya bahan.
Bantalan karet, yang dapat terdiri dari berbagai lapisan dengan ketebalan
15 a' 20 mm itu, disekelilingnya harus tertutup untuk menegah penyimpangan ke pinggir-pinggir pada saat penekanan.
Peralihanperalihan dari relifnya dari horisontal ke vertikal harus teriadi
secara bertahap, sebab kalau tidak demikian, bahannya tergeserkan.
Dari kerugian terhadap relif ihi, dapat kita manfaatkan untuk memotong
sebuah keliling luarnya ( gambar 303 ).
Gambar 300
154
Tidak sering kita akan menekan dalam benda-benda kerjanya dengan satu
kali pengeriaan dan bersamaan dengan itu, memotong pinggirnya.
155
).,
karet sampai
Dalam industri pesawat terbang dipakai stempel-stempel
pelat
paniangnya 5 meter. Di
dan
sana dikeriakan logam ringan sampai 3 mm
...
i,:11 , i:r
..'.
.:i lftt,l.
.i.l
fi
. Bahan yang berada di luar nipel tarik mengikuti diameter yang lebih kecil
sewaktu penarikan. Sektor yang tertera pada gambar harus diperkecil dahulu
dan kemudian dapat dibengkokkan melalui pinggirannya.
Gaya-gaya tangensial yang teriadi, akan sedikit melantak, tetapi kemudian
segera menakiknya, sehingga terjadilah lipatan-lipatan yang tidak atau tidak
mudah dapat ditariknya melalui pinggiran. Pembentukan lipatan ini dapat
dicegah dengan pemasangan sebuah pemegang lipatan ( gambar 306 l yang
menekah bentangan.dari produknya pada pelat tariknya.
Pemasangan pegangan lipatan itu tidak harus kaku, tetapi harus memegas,
supaya dapat mengikutinya sewaktu penarikan, kalau pelatnya bertambah
tebal.
Gambar 303
4.6
Gambar 3OG
Gambar 305
Stempeltarik
4.6.1 Pendahuluan
Padawaktupenarikan,sebuahpelatrataditekanmelaluilubangdarisebuah
pelat tarik oleh sebuah nipel tarik'
mudah dirubah bentukHal ini biasanya hanya dapat teriadi, bila bahannya
tinggi'
nya, dengan kata lain bila regangannya cukup
dari gambar 304' dapat disederhana
yang
iangdt
tarik
stempel
Dengan
tingginya tidak
perbandingan'
tariknya tabung-tabung kecil, y'ang menurut
seberapa dan ketebalan bahannya bes&r'
Gambar 304
Dengan sengaja kita hitung dengan luas luarnya. Karena itu maka bentangannya menjadi sedikit lebih besar dan produk-produknya meniadi beberapa mm
lebih tinggi.
Hal ini menguntungkan, sebab pinggiran-pinggiran dari produknya yang ditarik. tidak akan lurus sama sekali dan harus dipotongnya.'
Maka untuk produk-produk yang bundar berlaku :
mm
A=
tipis dan lebih tinggi
Bira harus ditarik produkproduk yang berdinding
untuk melipat
('kita sebut ini menarik dalam )' maka pelatnya cenderung
Ix(e,+A2...An
( gambar 305. ).
157
156
;,
1..
TtD.l
Contoh :
30
r. {tal-01)
7t/
-D2:lluas
4\r
Io"
:(,,.30 . rq
Ir' :t.
selubung
*"ru"rt r"rr.n"rnn
| -ffi
trt)*('*'
390
ql)
a20 \
zc2. 5o
* zs. 5o *
zs. 1oo
e- n.d.
*
) (,,,
.ffi
r---tr--r
Gambar 307
r'=1{(a-tfo'-q')
timhll
Sekarang
solubung keplng bola
an tariknya.
slubung cincln llngkaran
r=
U:9 i
2 .Tt.
rr
(porempat luar)
ctncln llngkalan
t't
(perempat luar)
^-
II{cl.b+2'r.h)
I.
d2
1,',
selubung temboreng
cincln llngkaran
(pc16mPat dalam)
dl
per-
tama
selubung tembeten9
r=r(d.b-2.r'h)
d2
d3
d3
'o=4=4-
tTt6
mp
perbandingan
beri ku tnya
t.
i
i
r.,i
i
ll'
158
159
Iirr{:r
r.,rJ;fr
Tabel 3l
Nilal-nllal mlnlmum untuk.perbandlngan trrlk m pada penarikan dalam
m
i,t
lr,,
0,55
0,7 5
baJa
0,6 0
0,8 0
kunlngan
0,5s
0.75
perun99u
tembaga
0,5 0
0,E0
0.55
0,75
0,60
0,t 0
0,80
alumlnlum
paduan-p.du!n AL
{,r ",
, !,,
sn9
0,65
0r75
0,9 0
,il'
i l'1,'
i,l
'.,,
rl" {'r
i l'i,
Gambar 309
F--_ !___
."J#l
Gambar 310
Gambar 308
,f
6
T.D.t t?
Nlhl.nu.l F.dorn n untuk r.dlur t.?lk ? .rrl.nr
mm .hd stallD.fdt mpil tartf d.l.m
Nl,.l.nll.l tnl b.rt.ku untuk.kunlngrnr e.ruflg[u, t.mbr$
Bila harus dilakukan penarikan yang banyak, maka nipel-nipel tariknya, kecuali yang terakhir, dibubuhi kemiringan ( gambar 308 ).
n'
4
Bila perbandingan tarik dari penarikan berikutnya tidak lebih kecil dari
0,85, pemegng pelipatannya tidak diperlukan.
Akan tetapi sering diperlukan penarikan-penarikan lanjutan.
Suatu cara lain untuk memperkecil diameternya ialah melipatkan ( ,,omstulpenr') (gambar 309 ).
Dengan ini perbandingan tariknya dapat dipakai m, = 0,70.
Pada cara
t.b.l
D-dr
brhan dalrm
mm
0,20
0,u
. o,75
0,85
1,20
1,25
t,n
0,30
0,50
,,00
r.15
i,60
960
1,25
0,75
0,00
1,00
1,0
t,a!
2p
1,50
2,10
l,a)
2,0
2,70
3,30
3,70
4,10
.l,fl)
Nipel tarik dari penarikan sebelumnya tidak boleh dimiringkan, tetapi harus
2,@
2,10
2,40
dibulatkan.
2,t0
300
3,00
2,E0
dllanr mm
30
50
1.50
1,70
1,EO
2,00
2,25
2,50
2.10
2,30
2,50
3,t0
q40
2,50
2,75
3,00
3,70
4,00
4,10
$s0
460
4,00
2,E0
7m
iE0
2,90
3,20
3,50
qr0
a,&
4,10
5,30
630
4.E()
s,t0
6,90
6,10
6,70
ql0
t,40
3,ta
t,20
5,50
5,10
6,00
7,25
4JO
6,N
E,(n
5,30
5,60
5,25
7,30
9,00
9.80
5,20
6,!0
9,00
tr,0o
2,@
3,@
t,&
lt0
250
0,90
1,90
7,70
7,n
t,80
6,70
10,10
12,50
14,30
15.80
10.80
I 2,00
't3,50
160
161
rii
,.slr,,L,p'r,ry1ttr,,fffi
ffi Yi[.]-J
Kita memilih radius pada nipel tarik sedemikian rupa, sehingga bagian yang
rata dari nipel itu sekurang'kurangnya sama besarnya dengan diameter nipel
dari penarikan
berikutnya,
Yang di atas itu berlaku pula kalau nipel tariknya dibubuhi kemiringan.
Pada penarikan terakhir, ukuran radius itu dicantumkan pada gambar.
fffi:ri,f-ffi
Gambar 313
Gambar 31
Gambar 314
Bila celah tarik itu terlalu besar, kemungkinan pembentukan pelipatan dapat
terjadi.
Dengan celah tarik W- 1,2s pada umumnya tercapai hasil-hasil yang baik.
pe-
gaut yang memegas (gambar 313 ). cincin ini, yang terdiri dari empat
bagian,
disatukan oleh sebuah pegas ( gambar 314 ).
.i
4.5.6 Pengautan
Pada saat pengautan terjadi vakum (hampa udara) antara nipel-tarik dan
produk, sehingga dasar dari produk-tariknya ditekan ke dalam (gambar 312).
Untuk mencegah hal ini, adalah perlu. bahwa pada nipel-tarik itu dibuat
tariknya.
lubang udara.
F,,
d
s
kN C,.
=
= diameter nipel -tarik dalam cm
= tebal pelat dalam cm
= faktor koreksi, tergantung dari perbandingan tarik
,"=+=
D
D=
Gambar 312
d,=
dz= d:
dr dz
danseterusnya.
162
163
il
dr=
lam cm
dr=
Fr, =
lam cm
,=
T.bol
$p
i,
t,00
0,93
0,E6
0,7s0
0,7t)
0,72
0,66
0,@
0,55
.,:!
'dtdz = 9.nt.
0,750
o.ns
0,50
o,45
0,40
tombaga
kunlngan
porunggu romas
nlkol
monol
.lumlnl u m
duirlumlnlum
5An9
,t'
0,36
0,32
0,28
0,25
0,22
30- 35
30--35
22-31
60 - 70
2l- 25
32
1o-50
40-45
55
7-ll
22-21
li
45
75-90
70-80
75-90
t8-28
15
il
".&
F.l
_li.
p dalam t<N/cr#
ir'
60
35-40
3l-35
,,,
. 0i28
0,25
bajakaroJerl
.,......0,28
baja tahan karat 18 -8 ........
0,35
tBmbaga
.. r . ,.;. . .., 0,20
kunlngan
..,.0,2.2
prunggurmas.
,... 0,22
mon6l .
..... 0,30
alumlnlum
. . 0,12
sng...,.....
......0,15
3a
cm
0,19
'n
kt\il
0'950
dlplrarkan
'!
pemegang pGllpatan
Tab.l
i{
Tabl 35
0,50
fi
i.
F=
pl
ii
rri,'
r.
.'
kN/cm2
,it
,il
,,!,.1,:-,.:
,r.1. ,r r.:..
.t
;l
33
i:t
'-dr2).
pt -6
lD2
dl
i
dt
164
itekannYa.
NllaFnll.l pGdornrn untuk Fmab d.lam N drn tmaks drlrm mm(p.d. Fmakr) untuk tir.taa'
poglt tak n sltlndrls dcngrn kawat y.ng borp.nrmoang bundar P.da bab.D 3tatlr.
ffi
ffi
trtr
mm
6r*
{:.rt
.;;l;;
s;#;"
fmalc
'tmrkr
I
tmaks
I 0 Fm.k!
Gambar 315
tmrks
fmrkr
fmaks
25;;;:;
).
fm.kr
F =
3: d3'i*
16.r
64. 13. F
i- =:-d'. G
,n
fmrk
mm
tmeks
-t = konstan (tetapl
fn = f .n*mm
p = f+1,ldmm (utukpegaspegas
F =
f =
tekan )
beban dalam N
pemegasan tiap lilitan yang bekerja
6O
Fmak!
- fmlkl
2.W
rttt,
:''{
zt@ .'''',
80 :
"''^'
r.a.t,1"
tmakE
.tr-
r00;;|.;
t 2oFmaki
aru
?.,
fmtks
dalam mm
Gambar 316
166
-=
(83000).
t21t7t
CN
,f,t
fro
2s0;';;;
untuk
pag.gpogas
tlnggl dln
f613
t.k.n
20
ll.blh
l3 fl.Hh
rcndrh
167
._J
J*
r
3
,:i
i f i
[:
+r;
li:,'
i'
Ttbcl
.10
4,2
4,2
5,2
t0
5,2
12,5
12,5
14
14
16
16
6,2
6,2
7,2
t8
18
20
20
22,5
22,5
25
25
28
28
31,5
31,5
35,5
72
a,2
8,2
9,2
9.2
10,2
10,2
11,2
11,2
12,2
12,2
14,2
14,2
16,3
16,3
18,3
35,5
40
r8,3
45
45
22,4
t0
5o
50
56
56
20,4
20,4
22,4
25,4
25,4
2E,5
2E,5
3t
'$:- j
71
35
71
36
Gambar 317
:l
:.jLl
l.&
,#d
&:,
fr
41
EO
41
90
90
46
46
r00
51
51
112
112
125
125
140
140
ffi#
+r
c
o
t +-
160
't 60
180
It
rEo
204
200
225
225
250
Gambar 318
[I
cl
80
100
'
F pada f
0,50
F pad. I
0,75
,ii:
63
63
F pada t 0,251
ul<tlran dalam mm
&*l
,s;,
,fii
37
Ukuran-ukuran dan bsban untuk pcAas-pogas plrlng, cesurl dsngan -OtN ZOgJ
250
57
57
64
64
72
72
E2
a2
92
92
102
102
112
112
1?7
127
0,3.
o,4
0,4
0,5
0,5
0,7
0,5
0,8
0,6
0,9
0,7
1,0
0,8
1,1
0,8
1,25
0,9
r,5
,,0
,,5
1,25
1.75
1,25
2,0
r,5
2,25
1,75
2,5
2,O
3,0
2,0
3,0
2,5
3,5
2,5
4,0
3,0
5,0
3,5
.5,0
3.5
5,0
4,O
6,0
5,0
8,0
5,0
E,0
6,0
r0,0
6,0 .
10,0
8,0
12,0
8,0
12,0
t0,0
14,O
0,55
0,60
_ 0,70
0,75
0,85
1,00
0,90
I,r0
1,05
1,25
1,20
r,40
I,S5
i,55
1,45
1,75
,1,60
2,O5
1,80
2.1'
2;15
2,45
2,25
2,@
2,65
3,15
3,05
3,50
a40
4,10
3,60
4,30
4,25
4,90
4,50
5,60
5,30
6,70
6,00
7,@
6,30
8.20
7,20
8,50
8,50
,0,60
9,00
11,20
10,50
13,50
r1,r0
r4oo
,3,60
16,20
14,50
17,00
17.00
19,@
51 0,062
81 0,050
91 0,075
126 0,062
r23 0,087
246 0,075
124 0,100
293. 0,075
177 0,112
374 0,082
242 0,125
165 0,1@
3r4 0,137
564 0,112
316 0,162
715 . 0,t25
370 0,175
1070 0,137
490 0,2m
1070 0,162
a17 0,22t
lUO 0,175
755. 0,250
1920 0,2@
1140 0,2E7
zt@ 0,225
.1570 0,325
2E50 0,25{'
2010 0,350
4380 0,275
't970 0,400
4270 0,325
3020 0,$7
5550 0,350
?rEo 0,500
7600 0,400
44W 0,57s
12200 0,425
6050 0,625
l'1630 0,500
5800 0,700
17600 o,sso
7880 0,800
l&300 0,625
12t40 0,075
31200 0,650
1240o t,Ooo
31600 - 0,800
1n0a 1,125
50500 0,E75
r 7150 1,275
46s00 r,0@
32200 l,{00
66750 1,050
31600 1,625
63600 1,250
50't00 1,750
922@ 1,400
93 0,t25
'152 . 0,100
161 0,150
2?6 0,125
221 0,175
171 0,150
216 0;2@
564 0,i50
a$ 0,?25
720 0,175
4in 0,250
891 0,20.0
565 0,275
1082 0,225
550 0,325
1370 0,250
663 0,350
2070 0,275
055 0,{00
2W 0,325
16
0,450
2760 0,350
1320 0,5@
3700 0,{00
2020 0,575
1610 0,450
27t{J 0,650
54EO qsoo
3600 0,700
8470 0,550
344A 0,800
8150 0,650
5520 0,875
10670 0,700
5210 r,00(,
t{600 0,800
8100 1,150
237OO
10E00
22350
10100
34000
13700
31200
22650
60500
,i
.122
0,tr,
216
216
335
0,150
tol
0,28
0,lt
a,N2
674
a,nt
zEE
0,900
0,225
E20
122
1045
0,t37
585
0,375
0,0
t566
0,412
0,3c7
7g
1980
884
30@
tt40
2900
ino
0,w
0,t25
o,112
0,600
o,tlt,
0,675
0J25
1750
0.750
0,6@
n6
ffi
3750
7950
4900
123{0
o,u2
o,67t
0,%
0,750
1,050
0,t25
t.200
fi7t0
ffi
7N
o,ns
r5500
6930
t,0tt0
t,500
?1N
1312
r,200.
1,721
q850
loE50
34700
1,2s0
117W
I,mO
t,4(xt
32400
1,675
1,500
r3{80
2,16
1,100
495(n
!,6@
tgt00
r,250
/t5000
1,7tO
fi000
?,68
cE800
r,9.fl,
2t800
9,000
r,t00
21ffi 2,000
607@ 1,6@
31400 2,2fi
97ffi 1,750
295@ 2.150
89400 2,000
57800 2,E00
1292@ 2,100
55000 3,25{t
1220[a 2,500
90000 3,5m
177000 2,w
1,27,
t,875
2,m
&4A0
3,37t
388qr
129600
79000
189000
73000
1764@
1227@
2566q,
:,,"[
1,650
2,M
E8000
143000
0,t7t
{000
5360
I
t
0,262
t30o
n3
2,621
c,125
3,000
1,N0
3,i50
s,Ef5
3.750
5,250
r.200
.'Jt
:,.i l
lii
:1,
':
i,:1.
.,:,i
,',
.1,
luml.h pcmegrnLln
,i
{i
r68
169
l
46.9 Keria
trik
iadi
Keria ying harus dilakukan untuk rnenarik sebuah produk, ialah gaya X ialan.
Jalan ( iarak ) adaldr sama dengan tingginya produk dalam meter'
Gaya yang harus diperhitungkan ialah iumlah gaya = ( gaya'tarik + gaya
c""t
+ Fet). vm
60
_kw
V*
Poruto
60.
100 .
r,.,
menit.
P6
bandingantarikm
=1 = 2
Ddld2
loo
m/men
penarikan tiap
:lI
menit.
?1m
per.-
:2.PK.n
lam cm
kW
n = jumlah
pelipatan dalam kN
tergantung dari
V--m=
ca(Ftr+Fr,).2.Pk.n
F. = gaya pemegang
c"(F,,
D=
' nctto
sehingga
dan
r= ?r ' ?rt
nk =
?r, =
o"n
seterusnya.
F. ..h
wrr = -4-;61.6
100
.
wt' =
.[=
4.7 Sempeltarik
p=
dl=
tama dalam cm
d2= diameter luar setelah penarikan kedua
dalam cm
d3= diameter luar setelah penarikan ketiga
dalam cm dan seterusnya.
wtr= kerja tarik dalam kN. m
tinggi produk dalam cm
kW. m
terusan
Produk-produk dari pelat, di mana harus ditap ulir sekerup, sering dilengkapi
dengan sebuah pinggiran penguat yang ditarik terus. Di sini lubang yang dipotong terlebih dahulu, ditarik terus oleh sebuah nipel yang berbentuk flensa
(
gmbar 319
).
fumotongan awal dari lubang dan penarikan terus dapat dilakukan dalam
satu pengerjaan, bila diperlukan (gambar 320).
Maka pada pinggirannya akan terbentuk beram yang taiam.
Untuk mencegah robekan-robekan pada pinggirnya pada waktu peharikan
terus, kita buat h tidak lebih besar dari 2. s dan d3 = dZ* s ( gambar 321 ).
-i66'
Tabel
38
^=';:fr=H-*.0,5s
0,60
0,65
Gambar 319
P=
170
FI,,,I'V60
ryr-i'
kalam kN.
kN
gaya
Crambar &lO
171
.
Oleh karena volume yang dipindahkan sama, maka
irr-d2).s-i4t-dr1's
"..."1-}I,.
,.,f'fltr-\w.:y;..:.i''.. . . ".
-ot-i
r' .r =f,{a,n
X
D2:
d?
&h
.r-
dfh)
d.zh,
- '
'
iac|
D :11d'h -
denganmanadiameterdarilubangyangdipotongtt'ttUlitdahuludapatdi'
4.8
""-.,
Gambar 321
}}.a
obh
d22
dr:\/ilj -
"
- df
dr' :2dz' - dt"
di - dz':
,..T?.1ry-_rErn:\IrF-ill{trF:"ilrDj.}j:*:r"
s.
lib
s
Stempel regang
di
Gambar 324
dansesudahpengerjaandapatdikatakantetapsama,denganstempel.regang,
dasarnya,
ketebalan dinding dari produk-produk itu jauh lebih tipis daripada
Padapenger|aaninikitabertolakdariproduk.produkyangditarikterlebih
penarikan
dahulu i gambar 322 l, atau kita meregangnya langsung setelah
dalam satu pengerjaan ( gambar 323 ).
Ketebalan'dindingitudapatdiperkecilkira.kira30%padawaktupengerja-
kira-kira 20%'
an pertama dan sewaktu pengeriaan'pengeriaan berikutnya'
Nipel'regangnya.dibuat0,2mmlebihkecildaripadadiameterdariproduk
t..
yangditariktertebihdahulu'Karenainimakadindingitudapatbergerakke
[,
rl
l:
l'ri
4.9
Stempelekstrusi
Dari sini ternyata, bahwa nipel, matres dan cincin-pengaut mudah ditukartukar.
Ketinggian yang dapat dicapai pada pengempaan ekstrusi, iatah maksimal
sepuluh kali diameternya dan sangat tergantung dari mudah-tidaknya peruGambar 322
172
Gambar 323
bahan bentuk.
173
tembaga'
-,:t
iari
!i
'a:,
lii
s
'a
f
&
t*,
;i
{.
i.:
F,..
l"
[.
,*.tr
t4
isl.s
1t{
Gambar 325
[,i
x1*
"'.,
$
#'
slii:
Feks
= Anip. Pp
kN
'eks
Anip
p=
'p
ti
s,
ffi
&
*
#
Tabel
l-$'
,:,i
39
*Tf,;if,5'-'
$i
tobal dlndlng
t6kanan kom'
if
E
ar
,i{
s$
tr
i
Gambar 326
;
it
).
dalam
mm
'i#T',{[*i'
hmaks
t5 - 35
10. d
0,0 5
l0.d
0,05
10.. d
6' d
0,0 3
0,6
,t
t
$
r$
t
*
3.
tlmb6l
tlmah Putlh
ilumlnlum
tcmbaga
scng (l.3Ooc)
kunlngan lunsk
tvts
6E
AL_ MgAL_
AL_
174
Sl
Mg
currtc3
30-75
50 - 150
200 -250
120 - 150
22s -300
lito -lEo
220
180
160
-200
8. d
6. d
015
5, d
5. d
t,oo
5'
I,00
1,5
1,0
Gambar 327
Gamber 328
t".:
Akan tetapi bila jurnlah produk yang harus dibuatnya sangat besar, kita
akan berusaha mengkombinasikan semua pengerjaan seperti memotong, membengkokkan dan menarik, pada satu stempel.
Maka kita berbicara tentang stempel potong-bengkok, stempel potong-tarik
Gambar 331
Gambar 329
dan seterusnya.
Tekanan kempa spesif ik itu tidak tergantung dari diameternya, tetapi terutama dari tebal dindingnya. Untuk dinding-dinding yang paling tipis harus dipakai tekanan-tekanan kempa yang paling tinggi'
Bidang-bidang luncur dari nipel dan matres harus digosok licin seka-li,
l*'
6.
r!l
Bila dinding dari produknya sangat tipis, misalnya 0,1 mm, produknya
akan rusak ditekan, karena selama pengautan, teriadi vakum di bawah nipelnya.Maka pada nipelnya dipasang sebuah ventil udara untuk, bila perlu, me'
masukkan udara ( gambar 328 ).Dengan memberikan bentuk khusus kepada nipel dan matresnya, adalah
mungkin untuk membuat p.roduk-produk yang berdinding ganda ( gambar
329 ), atau sebuah pembatas antara, selain daripada dasar ( gambar 330 ).
Pada hal yang terakhir, di mana nipel bawah diam, bahannya ,,mengalir"
berlawanan dan searah dengan geraknya nipel atas.
Pada pengekstrudiran menurut gambar 331 ( dasar yang tebal ) dan gambar
332 ( tabung ), semua bahannya mengal ir menurut arah geraknya stempel .
untuk pengekstrudiran dari tabung. kepingannya harus dilengkapi dengan
sebuah lubang, seperti iuga untuk pembuatan tube tapal gigi misalnya, me'
*[
{i{
,.,{
+
lE
Produk-produk tarik yang dapat ditarik dalam satu kali, kita buat dengan
Nipel potong untuk bentangannya merupakan pelat tarik juga. oleh karena
1.
aS
tf#
,w
",*
..s.
,{,
{.
.,i
&
t
f
*
*
{
&,
t{
ln
ji,
M"*.,,
176
I
Gambar 334
Gambar 335
177
il
*$
H
ifii
.,1
*1-
Gambar 336
,$
*
{
jl,
,tl
pelat potongnya.
Tekanan pemegang pelipatan dapat juga diatur dengan
ngaturan tekanan udaranya di dalam sebuah silinder kempa'
ai
.t,
.{
d
U.
.8
rE
&r
Supaya stempelnya tetap sederhana, kadang-kadang dipasang pem otongpemotong serasah dan produknya dikeluarkan melalui bagian bawah ( gambar
337 ).
Maka tidak diperlukan pelontar dan pengaut.
,ft
fr,
Produk-produk tarik kecil yang tidak dapat ditarik sair.r kali, kita buat
dengan sebuah stempel potong-tarik lanjutari ( gambar iliiS );
Untuk memberi kesempatan pada bahannya untuk mengalir, kita potong
dahulu produk-produk disekitarnya supaya terlepas. Setelah ini terjadi ber-
Gambar 337
t&
-li
?:
Gambar 338
1!
178
17e t
rl
'jf*?qr{m-
pe
fugmw]r]11\].W.-.W..
i)?t
"t",;1t1
5. MATRES (ACUAN)
motongan:
,i*
pemotongan.
sehingga
llai
[i[H"[H3['illlff;,
t.
.ri;
Iit,
I
t;
ir
t_i
Pendahuluan
.(
Dalam produki rnassa kita selaru menuju ke suatu proses pengerjaan, di mana
produk-produk dibuat dengan pemakaian bahan, tenaga kerja dan waktu
yang sesedikit-sedi kitnya.
{,i
5.1
lu
I'i
r'I
f;f
,,,
5.2
t,
!,r'
Kebalikan dengan penempaan di dalam matres.matresr di mana benda tempaannya memperoleh bentuk akhirnya karena pukulan-pukulan yang berturutturut, hntuk yang dikehendaki pada pngempaan panas, didapatkan dergan
lJ.{'
I
rl'
Gambar 339
nium, kuningan, silumin, duraluminium dan elektron. Bahan-bahan ini dikempa pada suhu yahg memberikan perubahan bentuk plastis yang paling
besar. Mudah tidaknya berubah bentuknya dari bahan-bahan ini berbeda
sekali pada pengempaan panas.
Yang harus diperhatikan ialah bahwa pemindahan dari bahannya sekecilkecilnya. Maka mudah tidaknya perubahan bentuk tetap kecil.
181
itu paling
Bahan
,i
t
1
I
t
Gambar 34il
.r,a
I;,.'
1
r-i
I
I
I
,l
lt
Gambar 342
Gambar 341
T.bol l0
Nllahnllal podomln untuk 3uhu-ruhu kempa panas dan mudah-fldaknya
Porubahan bontuk
$r"
,k
,*
il""
$'
iuhu kampa
dalam
,i.l
i;i,
'li''
i::
merobah
bontuk panls
dahm
morobah
bentuk dlnaln
delern
850
12
sang
225
IE
alumlnlum
kunhgf,n otbmat
duralsmlnlum
r00
58
25
E00
480
6E
34
270
2l
280
23
Eo
t2
tambaga
3llumln
s16ktron
;,
oC
Gambar 344
t2
$'
&
182
ffi
183
5.3
F:
Gambar 344 adalah prinsip dari sebuah mesin cor semprot dan (gambar
Gambar 346
rr
rI
t:
I
r
tl
1''
i.
I
T
$, ; i..
i{;i
I
I
iti
:,+
,
r$
5.4
Suhu-suhu lumernya sangat tinggi, seperti dari wolfram, titan dan seterus-
adonan atau cairan itJ dengan tekanan 3fi) sampai 1000 bar ke dalam matres'
nya. Dengan defnikian adalah mungkin untuk membuat produk-produk dari
kuningan ( pada suhu 85OoC l.
r&
i;
t,
li
]*
.: r
q-
tt
I*[
'I
Gambar 347
'*
185
2. Bahan-bahan yang tidak dapat atau sukar berpadu dalam keadaan cair,
6. KEMPA BATANG
penga.
Matres kempa itr,r dikonstruir sedemikian rupa. sehingga setelah diisi, sisa
serbuk logamnya dapat diparasnya menurut sisi atas dari matres bawah
( gambar 347 ).
tinggi.
Bila produk-produk itu tidak boleh berpori ( logam keras l, mereka mendapat pengempaan susulan, pada saat atau langsung setelah penyinteran.
.'ir
c1i
. Balok-balok
kempa
profil.
,ntrt
mengurangi gesekan.
Pada bentuk'bentuk yang sangst tidak simitris,
batang-batangnya ke ruar
melengkung dari matresnya. untuk menghindarkannya,
ri,. o"ig..t,i jalannya bahan dengan mengempa dua buah bahan bersama{ama (
gambar 3S0 ).
Untuk profilprofil yang kecil, matres-matresnya dibuat
banyak untuk mengurangi tekanan kempanya ( gambar 351
).
rl
.r
i
ti
I
fI
6
Gambar 348
ir
I.
',r ,
i",
,
Gambar 349a
['"
tl.
it
r,
@
Gambar 349b
Gambar 350
Gambar 351
186
187
7. MEMTORSIR
pada mal-
Gambar 355
yang sederhana.
,i
{
I
F
[,
Bentuk-bentuk yang dalam harus dibuat dalam beberapa tahap, dengan di'
selingi pemijaran ( gambar 353 ).
Memforsir dengan cara demikian memerlukan pengetahuan ketrampilan
yang luas. Selain dari itu, pekerjaan ini merupakan pekeriaan yang berat'
kur*u baia-baja forsirnya harus dipegang dengan tangan' Maka selalu kita
lehih bertolak dari silinder yang ditarik terlebih dahulu daripada dari sebuah
Untuk ini ditempatkan sebuah alat pembakar di atas bangku forsirnya, yang
profil
Maka bahannya ditarik dengan sebuah rol forsir terhadap sebuah rol
dapat
forsir
iuga dii gambar 354 ). Memperkecil diameternya dengan rol'rol
kita dapat
+:
fr
6
\i
( gambar 356 ).
a^
i.
>)
/
(/cr
//)
//
g/
l
fl:
Gambar 352
Kecepatan keliling sewaktu memforsir harus berada antara 500 dan 1800
m/men. Semakin lunak bahannya, semakin tinggi kecepatan kelilingnya.
fi)
ffi 353 i
Gambar
Gambar 354
Gambar 356
ln=
v. looo
lptr/men
6=
v=
d=
Baja forsir dan rol forsir harus keras dan digosok licin.
Mal profil dan rol profil dibuat dari kayu keras, baja lunak atau besi tuang.
Pemakaian pelumas sangat diperlukan. Yang cocok ialah talk, malam, sabun
dan gemuk.
189
188
fi
,j
.i,
!rri,,rr ,":ltrri,:;$a!iilrilsr.$liilii*iflg1!
l]tr1
;'r}ll"r,l
.-/
r- ri
tiliitlrt,:.ii
rl
21.
22.
PERTANYAAN
1.
tVlenggunting
1.
2,
3.
4.
5,
dapat digunakan
23.
24.
25.
?
ini
26.
27.
a.
kelonggarannya; sudut jalan bebas, sudut potong, sudut baji dan sudut
gunting.
6.
gunting
l.
7.
,f
tlr
ii'
8.
ii
10.
il
11.
l
i
r
i
{:
I
i'
il
t.
ir
li
I
l}
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
dengan
Untuk apa gunanya gunting pukul. Hanya pelat tipiskah yang dapat
digunting dengannya, atau pelat tebal juga.?
Apa sebabnya sudut gunting pada gunting pukul hampir tetap, se-
Itlempons
cincin potong dan nipel pons untuk lubang bulat dengan diameter
20 mm pada pelat yang tebalnya 8 mm. Cantumkanlah pada sketsa
ini: diameter, sudut jalan bebas, sudut potong dan sudut baji dari
cincin potong dan nipel pens itu.
lr
1l
190
diameterd_dalam mm
diameter d dalam cm
tebal pelat s dalam mm
tebal pelat s dalam. cm
kekuatan geser dalam kN/cm2
gaya potong dalam kN
28.
20 48
8322't14
40
20
32
25
40
29.
600
40
48
412082
50
600
6
191
l,'ll,!i't
:lriiy I't:ir'$l
30.
31.
33.
34.
35.
36.
37.
40.
41.
42,
43.
44.
25 37. '
r.r!:rrill'li
30
"4q'-T'<mWr.T-Va.i.,;
ilr,tr.
20
il
t.brl p6l.t
iI
ilt
S=
-.-f
pangkokan r
llYlx51llll&liqY,Ti,f&.d-1?11,
1.
rr'''
!.i' r .,r
l5
mm
t.bat prt.tC=l ,5 mm
pembgtckok.n'r = 3 mm
r)5.s
r(5.sdanr)0,5.s
r(0,5.s
?
rEdlus
=3 mm
6{
48,
49.
50.
51.
52.
tebal ?
Untuk apa digunakannya mesin keral
53.
54.
55.
57.
r92
radlus penr
t,
panjang bentang
il
rF,
3V
i t.-r y-
Membengkokkan
38.
39.
r,,lll,r :,T1'',
Meluruskan
32.
.''it, :'r
,
dari diameter dalam peg6s yang harus dibuat untuk pembuatan
dan pegas tekan ?
pegns
59.
60.
61.
62.
63.
64,
65.
66.
67.
nyangkut kecepatan kerja, iumlah alat'alat bantu dan harga dari alat'
alat bantu itu ?
Berapa besarnya radius pembengkokan minimum untuk pipa aluminium
dengan diameter luar 16 mm ?
Berapa besarnya radius pembengkokan minimum"untuk pipa kuning '
andengan diameter dalam 10 mm dan tebal dinding 1 mm ?
Mengapa mistar tekuk dari sebuah mesin tekuk dapat ditukar'tukar ?
Apa yang harus diperhatikan, bila pada mesin tekuk ditekuk pelat'pelat
dengan berbagai ketebalan ?
Apa sebabnya, bahwa pada penekukan dengan mesin tekuk, ketebalan
pelat terbatas pada 2 a 3 mm ?
Mesin (bangku! manakah yang bekerja lebih cepat, bangku tekuk atau
bangku pinggiran ?
Apa yang diartikan dengan pemegasan kembali pada penekukan pelat
dengan bangku tekuk atau bangku pinggiran ?
Apakah pemegasan kembali itu sama untuk semua bahan ?
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemegasan kembali pada
penekukan pelat
68.
T.Yy{ry.+.-F"
.;{1EF
Y',rq
Soal
bahan pelat
perungF
tembaga
seng
bala
nium
gu
1,5
radius pembengkokan
minimum dalam mm
70.
71.
72.
73.
74.
an
lunak
qi:r
1,25
ditentukannya?
75.
Apa bedanya antara penekukan pelat menurut garis lurus dan menurut
garis bengkok
bahan pelat
perunggu temba'
seng
t
t
baia lu'
nak
ga
alumi- kuning'
nium
11,52
1
1,5
77.
an
lunak
76.
1,25
78.
79.
80.
lam deraiat
81.
82,
69.
{i,
'i
194
,{
U.
hingga diameter luar dari pinggiran itu 126 mm. Hitunglah {eiaiat
perubahan bentuknya dalam %.
Bila bahan pioa dari soal 83 mempunyai regangan 1,5%, dapat men'
iadi berapakah diameter luar maksimum dari pinggiran itu ?
101
keling kecil
Alur-alur pongwt.
85.
86.
87.
88.
89.
Apa yang harus kita perhatikan, fika tetak alur penguat beriauhan
dengan pinggiran pelat 7"
Buatlah sketsa dari alur penguat yang paling besar yang dapat dibuat
pada pelat yang tebalnya 2 mm dan cantumkanlah ukuran'ukurannya'
Buatlah sketsa dari rol penggiling untuk alur penguat dari soal 88 dan
cantu m kanlah ukuran-ukurannya,
90.
91 .
92.
93.
94.
atau geseran
95.
direkat itu
96.
itu
97.
il
{[*
Ferekat-perekat yang kita pakai, mengeras (polimerisasi) dengan sendirinya pada suhu ruangan. Jadi kita tidak daBat menyimpan perekat'
perekat berbentuk cairan. Bagaimana masalah ini dipecahkannya, kalau
kita menyimpan perekat'perekat berbentuk cairan ini di gudang sebagai
persediaan
,,.
1O4. Dua buah pelat yang tebalnya 2,5 mm harus dikeling dengan paku
keling yang berkepala bulat. Kepala tutupnya harus bulat pula. Harus
berapakah besarnya pengeboran dan pembenaman lubang-lubang paku
keling ?
Alat-alat keling apakah yang harus dipakai ?
Apa kode penfualannya menurut lembaran normal, pada waktupemesanan paku-paku keling ini ?
105. Apakah mungkin pemasangan pelat dengan paku keling, di mana hanya
satu sisi saja yang dapat dilangkaunya
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
13.
14.
it
'i
,i
'il
!1
,i
MENEMPA
listrik
Sambungan.
*Try.ryTfl
:r:i.rii!ri:r!,r
15.
ditempal
24.
Untuk ini kita pakai baia buiur sangkar 50 mm. Berapa panjangnya
yang diperlukan untuk ini kalau tiap buah dipotong dengan gergaji
yang tebalnya 3,5 mm dan untuk tambahan.dihitung 10% ?
26.
25.
27.
Selain untuk pelantakan kepala pada baut besar; untuk apa lagi kira.
nya mesin pelantak digunakan 7
Bilakah kita beralih kepada penempaan dalam acuan (matres) 7
Seberapa iauh ketelitian produk-produk dapat ditempa dalam acuan ?
Pada produk-produk yang ditempa dalam acuan hampir selalu terdapat
pinggiran beram yang harus dihilangkan kemudian. Mengapa terjadinya
pinggiran beram ini tidak dapat dicegah
28.
29.
Mengapa bagian yang paling sukar dari sebuah produk selalu harus
dibentuk oleh acuan bagian atas ?
Mengapa bentuk yang ditempatkan di dalam acuan harus "longgar" ?
PENYAMBUNGAN TERMIS DAN PEMOTONGAN LOGAM.LOGAM
Menyolder (memateri)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7,
8.
9.
.
10.
11.
16.
17.
Dari mesin-rnesin palu tempa, terdapat kerugian pada palu tangkai dan
palu papan. Apa kerugian itu ?
Apa keuntungan-keuntungan palu papan kalau dibandingkan dengan
palu tangkai
18.
19.
20.
21.
22.
23.
12.'
13.
14.
an timbel
15.
16.
.t,l
198
199
r{
'']",Yl"..rj',,,",-,. w.'.:w,,,
,':"lF:i{ir
iii,,l
;*, .i..- :.T,,ryry_-
,"''
37.
Gas yang mudah terbakar aPa yang paling banyak dipakai untuk
pengeriaan logam otggen ?
Dengan apa gas ini dibakarnya dan beiapa suhu penyalaannya yang
dicapai
19.
n.
sementara
buat asetilen
27.
28.
29.
suatu cairan 7
Cairan apa yang dimaksud
43.
44,
45. Untuk apa gunanya sebuah inyektor pada alat pembakaran las ?
46. Pada pengelasan otogen yang biasa, pemakaian oksigen dan asetilen
kird-kira sama. Akan tetapi tekanan keria oksigen adalah iauh lebih
tinggi, daripada asetilen. Terangkanlah hal .ini.
47.
48.
50.
otogen ?
Apa perbedaannya antara alat pembakar potong dan alat pembakar
51.
52.
pengelas ?
Maksimal berapa liter aseton yang dapat digunakan dari botol itu ?
Volume sebuah botol aseton dan sebuah botol oksigen masing'masing
55.
di
6000 liter.
66.
dalam'botol
57.
,n,ut
secara
las ?
Apa perbedaannya antara bagian mulut cincin dan bagian mulut blok ?
Apa yang diartikan dengan pemotongan secara otogen dan bagaimana
proiesnya ?
Untuk pemotongan secara otogen dari pelat baia tebal 20 mm, kita
memulai dengan botol oksigen dan asetilen yang penuh. Berapa meter
pemotongan dapat kita lakukan dengan botol'botol ini dan berapa
lamanya
ialah 40 liter.
tilLffi),inr.
lH
54.
di las ?
4e.
53.
itu
hanya dua bagian okigen yang perlu dikeluarkan dari botol, yang
,, seharusnya lima bagian (yang diperlukan untuk pembakaran asetilen
42.
35.
36.
baia
26.
1t
38.
Berapa botol oksigen dan asetilen yang penuh, diperlukan unluk pemotongan 100 meter pelat baia setebal 50 nm secara otogen ?
Harus memenuhi syarat'syarat apakah rjntuk memperoleh kampuh las
otogen yang baik ?
Buatlah sketsa dari bukaan kampuh untuk pengelasan secara otogen
dari pelat baia setebal 8 mm dan cantumkanlah ukuran'ukurannya.
Sebanyak berapakah, secara teoritis bahan tambahan yang diperlukan
201
untuk
i
f
kamptrh
58.
59.
I
60.
"V"
dan
"X".
Apa yang diartikan dengan las pinggiran, las K dan las sudut dalam
61.
62.
63.
pengelasan otogen
ti
73.
?
74.
78.
76.
77.
78.
79.
80.
an listrik
I
?
81.
?
82.
83.
Pengelasan listrik
a
44.
65.
66.
ii
67.
68.
tekan ?
Apa bedanya antara pengelasan
bentuk dan
pengelasan
titik
84.
85.
86.
ukurannya.
Bila pelat tebal harus dilas dalam beberapa lapisan, mengapa lapisan pertama harus dilakukan dengan elektroda yang lebih kecil ?
Apa yang bimaksudkan dengan "las lawan" ?
Apa keuntungan dari pengelasan dengan arus rata dan apa keuntungan
dari pengelasan dengan arus bolak-balik pada pengelasan menurut
metoda Slavianoff
87.
88.
89.
90.
Untuk pengelasan dengan arus bolak-balik dipakai'transformator cabang dan transformator yang dapat diatur secara terus-menerus. Apa
berbedaan antara kedua transformator ini ?
Apa yang disebut transformator las dan apa perata arus
Apa yang dimaksudkan dengan alat las arus ganda ?
91
Mengapa tukang las bekerla lebih mudah dengan alas las dengan
karakteristik yang terjal ?
Apa yang dimaksudkan dengan tegangan terbuka dan apa dengan
92.
tegangan busur ?
Apa yang dimaksudkan dengan lamanya penskakelan
.!\FFlTFqt-ltl$lfial:lr.rtrSEirwlFFI$-:it{qlpgcR:5;YTT.1
-'
93.
94.
95.
96.
97'
98.
api langsung
arkatom
las
03,
4.
Las termit
STEMPEL
1.
2.
3.
4.
Mengapa jarak
6.
7.
8.
10.
11.
5.
12!.
cara
ultrason
der{gan
i{
fi
il
i
l
,{
a dan b diterapkannya ?
Nipel harus selalu lebih kecil dari pelat potong. Bila tidak demikian,
nipelnya tidak dapat masuk ke dalam pelat potong.
Apakah kita boleh mengatakan bahwa nipel selalu lebih kecil daripada
Bilamana
13.
.ld
dengan ukuran-ukuran
produk dan pelat potongnya dibuat sedikit lebih besar,
kemPanYa.
1,
Pengelasan dingin
11
dengan
Stempel potong
9.
nipel
's4
?
tebai dinding 28 mm sering diterapkan pengelasan lumer Union
dapat
104. Berapa meter kampuh memaniang dari soal 102 tiap iamnya
?
Union
lumer
dilas dengan mesin las
qF\"t';}{I
pengelasan ultrason
:i5!i}:
.YqYr:twlqE\:Y-r :
14.
208
Sool
nipelnya.
temba-
bahan
ga
lunak
1,25
0,50
1,00 1,75
23.58
18
5,00
13.50 267
diameter nipel
diameter pada pelat potong
20.
21.
22.
23.
24.
2.
,Soal
kuning-
16.
17.
ie.
I
t
'
r{
19.
.,&
E.
t
gl
-ff\a
o"25 2,N
2,63 12
pen-pen
29.
baja
ga tarik
an minium Sa
lunak (kerasl keras |unak dalam
27.
30
bahan
pencari
26.
15.
Apa bedanya antara stempel potong letak dan stempel potong susulan
Apa gunanya "pelat penopang" dari stempel potong susulan ?
31.
32.
tusuk.
ffi
tu
'W";"
:;
-=
3",",ryitr;il''ililflrffl',Jl i:iifr'i.
*$ii,'ft,
:,:i'.
, ,,W,. rf,ry."fffl}lrflf;l tl
33.
t
T
Il
dengan yang lainnya, umpamanya uiung yang satu cembung, dan yang
lain cekung, maka produk ini dapat dipotong denghn stempel potong,
l'
37.
38.
39.
40,
41.
42.
43.
44.
45.
46.
53,
54.
r
55.
56,
57.
,
58.
59.
60.
6t.
48.
49.
50.
51.
52.
208
62.
63.
I
,i
ll
Stcmpol
Stempel pembengkok
i{
t!r:k
tarik di
bawah.
bc
,i
il
64.
a. pelat kuningan,
b. pelat tarikan dalam.
67.
68.
69.
70.
71.
79.
80.
dari produknya.
Tentukanlah diameter-diameter dari nipel tarik untuk produk-produk
63a dan b.
Mengapa pada garis hatinya nipel tarik dibor sebuah lubang ?
Bilamana digunakan sebuah cincin pengaut ?
8,1.
82.
itu ukuran-ukuran
utamanya.
Settlah
{
!
71 dan 72.
wah ini.
lir
U.
85.
86.
78.
il
77.
.i
lunak.,
76.
79.
Tentukanlah radius tarikan untuk produk 63c, kalau produk itu ditarik dari pelat kuningan. Bandingkanlah radius tariknya dengan radius
87.
80.
;,,1
in
Ee.
$0.
'1,
${
h
,,''h.
diekstrusi.
Mengapa pada nipel ekstrusi harus sering dibuat pentil udara
kita selalu
rmprt
ill
r{i
2,
r:
i',,
5.
6.
.,
'9.
7.
8.
di dalam matres ?
pcrbodarn.perbedaan antara penempaan
di dalam rnatres
Ponoampaan panas di dalam matres ?
Bagaimana kita dapat membuat kerja
kerja pember*ukan pada
panas sekecil-kecilnya ?
I
Apa keuntungan-keunturigan dari matre!-matres penuangan
kalau
bandingkan dengan peluangan di dalam pasir
?
Apa bedanya antara penuangan sempy'ot dan peniangan
kernpa
Apakah pembagi di dalam *ir", penuangan
?
Apa yang disebut matres kempa serbuk ?
Bilamana matres kempa serbuk digunakan
?
Apakah produk.produk yang dibentuk di
dalam matres'kempa serbuk
,
0.
1.
2o
3.
Penge,ryrpaan
,2.
3.
4.'
.i
;,
5.
F.
::, p,
PEMFORSIRAN
Mengapa pada pemforsiran seralu kita bertorak
dari produk
Vang ditarik terlebih dulu, daripada.dari kepingan-kepingan
yang rata' ?
,. ,
DapatfGh bentuk-bentuk yang dalam diforsir dalam satu
kali dar
kepingan-kbpingah yang rata ?
pilamana pemforsiran dilakukan
?
Apakah d,iameter pada produk-produk yang ditarik terlebih
dulu,
nya dapat diperbesar atau juga diperkecil ?
Bagai mana produk.produk yang diforsir
dapat di buat tepat lanjang
Untuk pemforsiran piala.piala 0ihat gnrbar 383[ fia Uertotai
,r.
ffi-r
t"tarus Oerapa
kecepatan
kalau
'
199{