Anda di halaman 1dari 2

Sindrom Deformitas Janin

Ketuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin terhambat,
kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin, serta hipoplasi pulmonar. 14,7,8

Korioamnionitis adalah keadaan pada perempuan hamil di mana korion, amnion, dan
cairan ketuban terkena infeksi bakteri. Korioamnionitis merupakan komplikasi paling
serius bagi ibu dan janin, bahkan dapat berlanjut menjadi sepsis. Penyebab
korioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terutama berasal dari traktus urogenitalis ibu.
Secara spesifik permulaan infeksi berasal dari vagina, anus, atau rektum dan menjalar ke
uterus. Angka kejadian korioamnionitis 1-2 %.1-4,7,8
Faktor risiko terjadinya korioamnionitis adalah kelahiran prematur atau ketuban pecah
lama. Korioamnionitis tidak selalu menimbulkan gejala. Bila timbul gejala antara lain
demam, nadi cepat, berkeringat, uterus pada perabaan lembek, dan cairan berbau keluar
dari vagina. Diagnosis korioamnionitis ditegakkan dengan pemeriksaan fisik, gejalagejala tersebut di atas, kultur darah, dan cairan amnion. Kesejahteraan janin dapat
diperiksa dengan ultrasound dan kardiotokografi. 1-4,7,8
Tegakkan diagnosis dini korioamnionitis. Hal ini berhubungan dengan prognosis, segera
janin dilahirkan. Bila kehamilan prematur, keadaan ini akan memperburuk prognosis
poin. Bila janin telah meninggal upayakan persalinan pervaginam, tindakan
perabdominam (seksio sesarea) cenderung terjadi sepsis. Lakukan induksi atau
akselerasi persalinan. 1-4,7,8
Pemberian antibiotika sesegera mungkin. Dipilih yang berspektrum luas yaitu kombinasi
ampisilin 3 x 1000 mg, gentamisin 5 mg/kgBB/hari, dan metronidazol 3 x 500 mg. 1-4,7,8
Berikan uterotonika supaya kontraksi uterus baik pascapersalinan. Hal ini akan
mencegah/menghambat invasi mikroorganisme melalui sinus-sinus pembuluh darah
pada dinding uterus. 1-4,7,8
Gambar 7 Infeksi intrauterin progresif pasca ketuban pecah dini pada kehamilan
prematur.8

Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan pasien adalah dengan meminimalkan faktor resiko
yang telah disebutkan di atas, seperti tidak merokok, mengkonsumsi makanan dengan
gizi yang baik dan sesuai, dan memeriksakan kandungan secara teratur sehingga
predisposisi kandungan untuk mengalami ketuban pecah dini dapat ditangani dengan
baik dikarenakan diketahui secara pasti pemicunya sehingga pasien dapat lebih berhatihati dan cepat tanggap bila KPD terjadi maka komplikasi yang membahayakan bagi ibu
dan janin dapat dihindari.1,7,8

Prognosis
Prognosis tergantung pada usia kandungan, keadaan ibu dan bayi serta adanya infeksi
atau tidak. Pada usia kehamilan lebih muda, midtrimester (13-26 minggu) memiliki
prognosis yang buruk. Kelangsungan hidup bervariasi dengan usia kehamilan saat
diagnosis (dari 12% ketika terdiagnosa pada 16-19 minggu, sebanyak 60% bila
didiagnosis pada 25-26 minggu). Pada kehamilan dengan infeksi prognosis memburuk,
sehingga bila bayi selamat dan dilahirkan memerlukan penanganan yang intensif.
Apabila KPD terjadi setelah usia masuk ke dalam aterm maka prognosis lebih baik
terutama bila tidak terdapatnya infeksi, sehingga terkadang pada aterm sering

digunakan induksi untuk membantu persalinan.1,8

Anda mungkin juga menyukai