Satuan Acara Penyuluhan PERAWATAN MASA NIFAS
Satuan Acara Penyuluhan PERAWATAN MASA NIFAS
Disusun Oleh :
Mahasiswa Semester 4 DIII Keperawatan Sutopo Surabaya
Bekerjasama dengan
PKRS Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
PRODI KEPERAWATAN SUTOPO SURABAYA
TAHUN AJARAN 2011-2012
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rahmad Nur B
Rizka Radiana W
Syarif Hidayatullah
Wahyu Tri Utami
Widiyas Ulfia R.
Wiwik Widayati
(P27820310027)
(P27820310029)
(P27820310034)
(P27820310036)
(P27820310038)
(P278203100
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN MASA NIFAS
Tingkat/ semester
: II / IV
Nama
: Kelompok 6
Fakultas / Jurusan
Judul
Kepala
Pembimbing
Pembimbing institusi
Hari / Tanggal
Waktu
: 1 x 35 menit
Tempat
Sasaran
1. Latar Belakang
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses
penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan /
health education tentang perawatan nifas.
2. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan Ibu Nifas diharapkan ibu-ibu dapat
mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa
nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan nifas, diharapkan ibu-ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian tentang perawatan masa nifas.
2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas.
3. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas.
4. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas.
4. Garis-garis Besar Materi
1. Mengetahui pengertian tentang perawatan masa nifas.
2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas.
3. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas.
4. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas.
5. Metoda
a.
Ceramah
b.
Tanya jawab
1)
6. Media
a.
Leaflet
b.
LCD + power point
7. Kriteria evaluasi
Kriteria Struktur
a. Peserta hadir di ruang tunggu PKRS Merpati RSUD.Dr.Soetomo, Surabaya
b. Penyelenggaraan
penyuluhan
dilakukan
di
ruang
tunggu
PKRS
Merpati
RSUD.Dr.Soetomo Surabaya
c. Pengorganisasian
penyelenggaraan
penyuluhan
dilakukan
penyuluhan.
2)
3)
Kriteria Proses
Semua panitia datang tepat waktu
Jalannya acara sesuai dengan waktu yang ditentukan
Para peserta dapat menanggapi materi yang disampaikan
Kriteria Hasil
Para peserta dapat memahami, menyebutkan, dan mengaplikasikan:
1. Mengetahui pengertian tentang perawatan masa nifas.
2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas.
3. Mengetahui perawatan apa saja selama masa nifas.
4. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas.
5. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas.
sebelum
dan
saat
Waktu
5 menit
Uraian kegiatan
Pendahuluan
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
Memperkenalkan diri
Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan umum
memperhatikan
dan khusus.
Menjelaskan Topik
penyuluhan yang akan
dibahas.
Menjelaskan waktu dan
tempat terlaksana penyuluhan
Menjelaskan sasaran pada
penyuluhan tersebut.
2.
15 menit
Penjelasan materi
Menjelaskan materi :
Mendengarkan dan
1. Mengetahui pengertian tentang memperhatikan
perawatan masa nifas.
2. Mengetahui tujuan tentang
perawatan tentang masa nifas.
3. Mengetahui hal hal yang
harus diperhatikan selama masa
nifas.
5. Mengetahui hal hal yang
harus diwaspadai selama masa
nifas.
10 Menit
Evaluasi :
Menjawab &
menjelaskan pertanyaan.
menjelaskan
4.
5 menit
Penutup
1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
2. Mengucapkan terima kasih
kepada peserta
3. Memberikan salam penutup
Menanyakan hal
yang belum jelas
Aktif bersama
menyimpulkan
Membalas salam
J. Struktur Penyuluhan
Moderator
Penyaji
: Widiyas Ulfia R.
: Rahmad Nur B
: Rizka Radiana
dari penyuluhan perawatan masa nifas, Menjelaskan Topik penyuluhan,waktu dan tempat
terlaksana
penyuluhan,
menjelaskan
sasaran
pada
penyuluhan
tersebut
dan
menjawab pertanyaan
3. Fasilitator
4. Observer
DAFTAR PUSTAKA
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-istirahatdan-tidur-pada-ibu-nifas/
Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta : EGC
Mochtar,R : Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi I, ed-2 Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1991. hal : 129-132
Prawirohardjo,S : Ilmu Kebidanan, Fisiologi Nifas dan Penanganannya, ed-I. Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta 1976. hal : 187-194.
MATERI PENYULUHAN
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup
protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu ini mengalami
hemokosentrasi.
Eliminasi
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Normalnya +1.500 cc dalam 24 jam
atau 5 6 x buang air kecil dalam 200cc. Kadang-kadang wanita sulit kencing karena pada
persalinan m.sphicter vesica et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme
oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang
terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing
sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang terjadinya infeksi.
Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada obstipasi dan timbul
berak yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau
parenterala, atau dilakukan klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses
dapat tertimbun di rektum, dan menimbulkan demam.
Personal Higiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman
pada ibu terutama pada bagian kelamin. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan
cara membersihkan daerah kelamin terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya Luka dirawat dengan baik jangan sampai kena
infeksi, alat alat dan pakaian serta kain yang digunakan harus steril.
Laktasi
Ibu disuruh mencoba menyusui bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi, kecuali ada
kontraindikasi untuk menyusui bayinya, misalnya: menderita thypus abdominalis,
tuberkulosis aktif, thyrotoxicosis,DM berat, psikosi atau puting susu tertarik ke dalam,
leprae. Kelainan pada bayinya sendiri misalnya pada bayi sumbing (labiognato
palatoschizis) sehingga ia tidak dapat menyusu oleh karena tidak dapat menghisap,
minuman harus diberikan melalui sonde.