Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA PENDIDIKAN PADA ANAK USIA DINI

DI INDONESIA

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, SS, S.Pd, M.Pd

Oleh
F. B. Bayon Sukma
109321417088

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
DESEMBER 2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rendahnya mutu pendidikan masih disandang bangsa Indonesia. Hal
ini dapat diminimalkan dengan mengoptimalkan pendidikan pada anak sejak
dini. Pada usia 0-6 tahun anak perlu mendapat perhatian khusus karena saat
inilah kesiapan mental dan emosionalnya mulai terbentuk. Penelitian terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menunjukkan bahwa mutu pendidikan
dan keberhasilan akademis secara signifikan dipengaruhi oleh kualitas
masukan pendidikan, yaitu kesiapan mental dan emosional anak saat
memasuki sekolah dasar.
Anak mulai belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya sejak
bayi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan otak bayi dibentuk pada usia nol
sampai enam tahun. Oleh sebab itu asupan nutrisi yang cukup juga harus
diperhatikan. Para ahli neurologi meyakini sekitar 50% kapasitas kecerdasan
manusia terjadi pada usia empat tahun, 80% terjadi ketika usia delapan tahun,
dan 100% ketika anak mencapai usia 8-18 tahun. Itulah sebabnya, mengapa
masa anak-anak dinamakan masa keemasan. Sebab, setelah masa
perkembangan ini lewat, berapapun kapabilitas kecerdasan yang dicapai oleh
masing-masing individu, tidak akan meningkat lagi.
Bagi yang memiliki anak, tentu tidak ingin melewatkan masa
keemasan ini. Berdasarkan kajian neurologi dan psikologi, perkembangan
kualitas anak usia dini disamping dipengaruhi oleh faktor bawaan juga
dipengaruhi faktor kesehatan, gizi, dan psikososial yang diperoleh dari
lingkungannya. Maka, faktor lingkungan harus direkayasa semaksimal
mungkin agar kekurangan yang ditimbulkan faktor bawaan tersebut bisa
diminimalisir.
Dalam tahun-tahun pertama kehidupan, otak anak berkembang
sangat pesat dan menghasilkan bertrilyun-trilyun sambungan yang memuat
berbagai kemampuan dan potensi. Nutrisi bagi perkembangan anak

merupakan faktor terpenting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya.
Setidaknya terdapat enam aspek yang harus diperhatikan terkait
dengan perkembangan anak antara lain:
1. Perkembangan fisik: hal ini terkait dengan perkembangan motorik dan
fisik anak seperti berjalan dan kemampuan mengontrol pergerakan tubuh.
2. Perkembangan sensorik: berkaitan dengan kemampuan anak menggunakan
panca indra dalam mengumpulkan informasi.
3. Perkembangan komunikasi dan bahasa: terkait dengan kemampuan
menangkap rangsangan visual dan suara serta meresponnya, terutama
berhubungan dengan kemampuan berbahasa dan mengekspresikan pikiran
dan perasaan.
4. Perkembangan kognitif: berkaitan dengan bagaimana anak berpikir dan
bertindak.
5. Perkembangan emosional: berkaitan dengan kemampuan mengontrol
perasaan dalam situasi dan kondisi tertentu.
6. Perkembangan sosial: berkaitan dengan kemampuan memahami identitas
pribadi, relasi dengan orang lain, dan status dalam lingkungan sosial.
Para orang tua juga dituntut untuk memahami fase-fase pertumbuhan
anak. Fase pertama, mulai pada usia 0-1 tahun. Anak diusia ini merupakan
suatu mahkluk yang tertutup dan egosentris. Ia mempunyai dunia sendiri yang
berpusat pada dirinya sendiri. Dalam fase ini, anak mengalami pertumbuhan
pada semua bagian tubuhnya. Ia mulai berlatih mengenal dunia sekitarnya
dengan berbagai macam gerakan. Anak mulai dapat memegang dan
menjangkau benda-benda disekitarnya. Ini berarti bahwa sudah mulai ada
hubungan antara dirinya dan dunia luar yang terjadi pada pertengahan tahun
pertama ( 6 bulan). Pada akhir fase ini terdapat dua hal yang penting yaitu:
anak belajar berjalan dan mulai belajar berbicara.
Fase kedua, terjadi pada usia 2-4 tahun ditandai dengan anak
semakin tertarik kepada dunia luar terutama dengan berbagai macam
permainan dan bahasa. Dunia sekitarnya dipandang dan diberi corak menurut
keadaan dan sifat-sifat dirinya. Disinilah mulai timbul kesadaran akan

"akunya". Anak berubah menjadi pemberontak dan semua harus tunduk


kepada keinginannya.
Fase ketiga, terjadi pada usia 5-8 tahun. Pada fase pertama dan
kedua, anak masih bersifat sangat subjektif namun pada fase ketiga ini anak
mulai dapat melihat sekelilingnya dengan lebih objektif. Semangat bermain
berkembang menjadi semangat bekerja. Timbul kesadaran kerja dan rasa
tanggung jawab terhadap kewajibannya. Rasa sosial juga mulai tumbuh. Ini
berarti dalam hubungan sosialnya anak sudah dapat tunduk pada ketentuanketentuan disekitarnya. Mereka menginginkan ketentuan-ketentuan yang logis
dan konkret. Pandangan dan keinginan akan realitas mulai timbul.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa pendidikan di Indonesia masih rendah?
1.2.2 Apakah perlu diadakan PAUD di Indonesia?
1.2.3 Bagaimana cara menjalankan PAUD di Indonesia?
1.3 Tujuan
Dalam makalah ini kami berusaha untuk menerangkan seberapa
pentingnya pendidikan anak di usia dini. Sebab hal itu sangat berpengaruh
dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia yang masih terpuruk ini,
supaya lebih berkembang. Dengan demikian kami berharap supaya para
petinggi negara khususnya di bidang pendidikan, dapat mengupayakan agar
terselenggaranya pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Dan bagi pembaca semoga dapat mengerti informasi yang kami
sampaikan tentang pendidikan anak usia dini dalam makalah ini. Serta
menanggapinya dengan tindakan yang positif dan mendukung.

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke
arah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan daya pikir, daya
cipta, emosi, spiritual, berbahasa/ komunikasi, sosial. Selain itu, PAUD juga
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
yang lebih lanjut.
2.2 Tujuan Diadakannya PAUD
Penelitian terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
menunjukkan bahwa mutu pendidikan dan keberhasilan akademis secara
signifikan dipengaruhi oleh kualitas masukan pendidikan yaitu kesiapan
mental dan emosional anak memasuki sekolah dasar (Widarso, 2008). Itulah
yang mendasari tujuan diadakannya PAUD, yakni untuk memperlancar serta
mempermudah anak untuk memasuki awal pendidikan. Sehingga anak
menjadi lebih mandiri, disiplin, dan lebih mudah mengembangkan
kecerdasannya.
2.3 Fungsi dari Pendidikan Anak Usia Dini
Fungsi PAUD adalah sebagai pondasi yang kuat agar dikemudian
hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas.
Olek karena itu PAUD penting sekali untuk diadakan, sebab pada usia anakanak merupakan masa emas karena pada saat itu perkembangan otak
manusia sangat cepat. Sehingga harus ada upaya pendidikan yang memadai
pada masa tersebut.

2.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia


Rendahnya mutu pendidikan masih disandang oleh bangsa
Indonesia. Hal ini disebabkan karena pendidikan anak usia dini di Indonesia
jumlahnya masih relatif sedikit. Endah Kuntariyati (2007) mengatakan Itulah
sebabnya pemerintah kini mulai menggalakkan PAUD di beberapa daerah.
Namun peran pemerintah saja tidak cukup, keluargalah yang merupakan
sarana utama dan pertama guna melaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini
karena mengingat batasan PAUD adalah usia anak sejak lahir hingga enam
tahun. Widarso (2008) mengatakan Adapun beberapa peran yang dapat
dilakukan oleh orang tua, yaitu sebagai pengamat, manajer, teman bermain
dan pemimpin. Selain peran pemerintah dan keluarga, peran masyarakat juga
sangat mendukung.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
-

Dunia pendidikan di Indonesia masih terpuruk karena disebabkan


oleh kurangnya pendidikan pada anak usia dini. Padahal pendidikan sejak
dini sangat dibutuhkan bagi anak sebagai pondasi yang kuat agar
dikemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang
berkualitas. Karena perkembangan otak anak masih cepat bila
dibandingkan dengan perkembangan otak manusia dewasa.

Pendidikan Anak Usia Dini sangat perlu dijalankan di Indonesia


demi kemajuan dunia pendidikan Indonesia.

Pendidikan Anak Usia Dini dapat dijalankan mulai dari lembaga


yang paling dekat dengan anak, yakni keluarga. Sebab keluargalah yang
sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak sejak kecil. Tentunya
tidak hanya keluarga, masyarakat serta lembaga-lembaga pendidikan juga
dapat berperan serta dalam mendidik anak sejak kecil.

3.2 Saran
Semoga pemerintahan dapat melaksankan Pendidikan Anak Usia
Dini di Indonesia dengan baik, guna kemajuan perkembangan pendidikan di
Indonesia.

DAFTAR RUJUKAN

Endah Kuntariyati. 2007. PAUD Menyongsong Kualitas Anak Masa Depan.


Pendidikan Network,(Online), (http://re-searchengines.com/endah31-52.html, diakses 14 Oktober 2009).

James P. Pardede. 2007. Pentingnya Mendidik Anak Sejak Usia Dini.


Multiply,(Online), (http://japarde.multiply.com/journal/item/45, diakses 7
Oktober 2009).

Widarso. 2008. Pendidikan Matematika pada Anak Usia Dini. Pendidikan


Network,(Online), (http://re-searchengines.com/widarso0508.html,
diakses 7 Oktober 2009).

Anda mungkin juga menyukai