Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL PROYEK

AKHIR
PROSES PEMBUATAN MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT ( NOKEN AS )

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer


Universitas Sains Al-Quran
Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Mata kuliah Metodologi Riset

Oleh:
( Oky Putra Pamungkas )
( 120014 )

PROGRAM STUDI TEKNIK MANUFAKTUR FAKULTAS TEKNIK


DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2015

DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 1
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN ...................................................................................... 1
LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1

A.

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................. 2


C. Batasan Masalah ...................................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
E. Tujuan ....................................................................................................................... 3
F. Manfaat ..................................................................................................................... 4
1.

Bagi mahasiswa .................................................................................................. 4

2.

Bagi Dunia Industri/Lembaga ............................................................................. 4

G. Keaslian produk ......................................................................................................... 4


BAB II................................................................................................................................. 5
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH ................................................................... 5
A. Kajian tentang Mesin Modifikasi Camshaft .............................................................. 5
1. Bahan Camshaft ...................................................................................................... 5
Tabel 1. Requrement properties dan kisaran nilai .............................................................. 6
2. Tuntutan Mesin Modifikasi Camshaft .................................................................... 6
Gambar 1. Gambaran mesin modifikasi camshaft .......................................................... 8
B. Bahan dan Alat Yang Dibuhkan Dalam perancanagan .............................................. 8
1.

Besi dan Baja ...................................................................................................... 8

Tabel 2. Senyawa besi berupa besi dan kandungannya ................................................ 9


Besi ..................................................................................................................................... 9
2.

Mesin bubut ........................................................................................................ 9

Gambar 2. Mesin bubut maro ................................................................................... 10


3.

Mesin las SMAW .............................................................................................. 11

Gambar 3. Peralatan Las (gurulas.wordpress.com) ................................................ 12

Gambar 4. Sambungan las Butt Joint ....................................................................... 12


Gambar 5. Sambungan las Lap joint ........................................................................ 12
Gambar 6. Sambungan las T Joint ............................................................................ 13
Gambar 7. Sambungan las Edge Joint ...................................................................... 13
Gambar 8. Sambungan las Corner Joint .................................................................. 13
4.

Mesin gerinda potong ....................................................................................... 13

Gambar 9. Mesin gerinda potong .............................................................................. 14


5.

Mesin Bor Tangan............................................................................................. 14

Gambar 10. Mesin Bor TanganAlat Ukur ................................................................. 14


6.

Alat ukur ........................................................................................................... 14

Gambar 11. Mistar Gulung ........................................................................................... 15


C.Keselamatan Kerja ................................................................................................. 15
BAB III ............................................................................................................................. 18
KONSEP PERANCANGAN ............................................................................................ 18
A.

Diagram Alir Proses Perancangan .................................................................... 18

B.

Pernyataan Kebutuhan....................................................................................... 19

C.

Analisis Kebutuhan ............................................................................................. 19

D.

Pertimbangan Perencanaan ............................................................................... 19

E.

Tuntutan Perancangan ....................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 22


LAMPIRAN..........................................................................Error! Bookmark not defined.

ii

BAB I
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sekarang
inimengalami

peningkatan

yang

cukup

tinggi.

Ini

terlihat

dari

data

yangdikeluarkan oleh BPS yang bekerja sama dengan POLRI dimana


jumlahkendaraan

bermotor

bertambah

setiap

tahunnya.

Dibandingkan

dengankendaraan bermotor yang lain, sepeda motorlah yang mengalami


peningkatanjumlah yang paling signifikan, setiap tahunnya bertambah 5-8 juta
sepedamotor atau sekitar 15%.
Sepeda motor merupakan kendaraanbermotor yang mempunyai nilai
ekonomis yang cukup tinggi jikadibandingkan dengan yang lain. Sepeda motor
adalah kendaraan yangterbentuk oleh beberapa komponen penyusun, salah
satunya yaitu camshaft.Camshaft atau yang disebut juga dengan noken as adalah
komponenpenting pada motor 4 tak yang berfungsi mengatur sirkulasi bahan
bakar danudara yang masuk ke ruang bakar maupun mengatur gas hasil
pembakarankeluar dari ruang bakar.
Seiring dengan bertambahnya jumlah sepeda motor di Indonesia,hal ini
juga berpengaruh dengan bertambah majunya dunia otomotifkhususnya road
race. Dahulu yang mana kejuaraan road race masih jarang diadakan, sekarang ini
banyak diadakan dimana-mana seperti Indoprix, Yamaha cup race, Honda cup
race dan yang lain-lain. Didalam road race dituntut motor dengan laju kecepatan
yang tinggi dan ketahanan mesin yang bagus juga, namun sekarang ini para
pembalap kurang puas dengan kemampuan standart pabrikan mesin sepeda
motornya dan tidak sedikit dari mereka menginginkan untuk meningkatkan
kemampuan unjuk kerja mesin sepeda motornya.
Para mekanik berlomba-lombamendesain ulang komponen komponen
yang berhubungan dengan unjuk kerja mesinya khususnya yang berhubungan
dengan ruang pembakaran. Diantaranya adalah dengan cara memodifikasi atau
merubah sudut camshaft dengan cara menggerindanya.Camshaft yang ada

sekarang masih belum bisa memenuhi keinginanpembalap dan mekanik karena


durasi camshaft yang dimiliki sekarang ini masih kecil sehingga tenaga
mesinyang dihasilkan kecil, oleh karena itu perlu dirubah durasi camshaftnya agar
mendapatkan tenaga mesin yang lebih besar.Proses penggerindaaan camshaft
yang ada sekarang ini menggunakan dua cara yaitu secara manual dan
menggunakan alat/mesin gerinda camshaft buatan sendiri.
Proses penggerindaan yang dilakukan secara manual yaitu proses
penggerindaan yang menggunakan gerinda duduk saja dalam memodifikasi
camshaft, proses ini hanya mengandalkan pengalaman dan kemahiran dari
mekaniknya

sehingga

jika

kemahiran

mekaniknya

kurang

maka

akan

menghasilkan camshaft yang kurang baik. Sedangkan proses penggerindaan yang


menggunakan mesin buatan sendiri jika dibandingkan dengan yang dikerjakan
secara manual jauh lebih baik karena kemahiran tidak terlalu berpengaruh, tetapi
mesin modifikasi camshaft yang ada sekarang ini memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan mesin yang ada sekarang ini yaitu masih terbatasnya camshaft
yang bisa dikerjakan, harga mesin yang masih terlalu mahal, pergerakan dudukan
camshaft yang hanya bisa ke samping saja dan lain-lain. Oleh karena alasan
tersebut saya berniat membuat

Mesin Modifikasi Camshaft agar semua

masalah di atas bisa terselesaikan. Fungsi alat ini adalah kita dapat merubah
durasi camshaft standar menjadi lebih besar derajatnya dalam hitungan derajat
dari kruk as serta kita dapat menentukan lift. Mesin ini merupakan pengembangan
dari mesin yang sudah ada sebelumnya.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahannya
adalah :
1. Bagaimanakah desain dan gambar kerja Mesin Modifikasi Camshaft
2. Apakah penggerak dan sistem transmisi yang digunakan agar efektif dan efisien
untuk memodifikasi camshaft.
3. Bagaimanakah pemilihan bahan dan perancangan konstruksi rangka utama
mesin modifikasi camshaft agar tetap kokoh dan memenuhi syarat safety

bagi operator.
4. Bagaimanakah pemilihan bahan dan perancangan konstruksi dudukancamshaft
dan dudukan puly pada mesin modifikasi camshaft tersebut.
5. Berapakah kapasitas kerja mesin modifikasi camshaft tersebut.
6. Bagaimanakah efektifitas kinerja mesin modifikasi camshaft tersebut.
7. Berapakah biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan dan harga jual produk
mesin modifikasi camshaft tersebut

C. Batasan Masalah
Melihat identifikasi masalah di atas, tidak semua komponen dibahasdalam
laporan proyek akhir ini. Penulis hanya memfokuskan pada masalah desain dan
gambar kerja konstruksi mesin, analisis untuk mengetahui tingkat keamanan
komponen, dan penentuan harga produk mesin. Mesin ini digunakan untuk
memodifikasi camshaft semua jenis merek motor.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan tuntutan desain dan pembatasan di atas, beberapa masalah yang dapat
dirumuskan pada perancangan mesin modifikasi camshaft adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana desain dan gambar kerja konstruksi mesin modifikasi


camshafttersebut?

2. Bagaimana

tingkat

keamanan

pada

bahan-bahan

komponen

mesinmodifikasi camshaft tersebut?


3. Berapakah harga pokok produk mesin modifikasi camshaft?

E. Tujuan
Tujuan perancangan mesin modifikasi camshaft sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan desain dan gambar kerja konstruksi mesin
modifikasicamshaft.
2. Untuk memperoleh data tingkat keamanan bahan yang digunakan
padakomponen-komponen mesin modifikasi camshaft.

3. Untuk

mendapatkan

hasil

perhitungan

harga

pokok

produk

mesinmodifikasi camshaft.
F. Manfaat
Manfaat dari perancangan dan pembuatan mesin modifikasi camshaft adalah
sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa
a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat
dibangku perkuliahan.
b. Sebagai

proses

pembentukan

karakter

kerja

mahasiswa

dalammenghadapi persaingan dunia kerja.


c. Sebagai

model

belajar

aktif

tentang

cara

inovasi

teknologi

bidangteknik mesin.
2. Bagi Dunia Industri/Lembaga
Adanya mesin modifikasi camshaft ini dapat dijadikan referensi bagi
masyarakat

dalam

membuka

wirausaha

baru

maupun

pengembanganwirausaha industri bengkel.


G. Keaslian produk
Mesin modifikasi camshaft ini merupakan pengembangan danmodifikasi
dari mesin yang telah ada. Modifikasinya yaitu untuk mesin ini adameja untuk
menempatkan eretan melintang dan eretan memanjang (catokcross) sehingga
memudahkan operator dalam menjalankan mesin ini.Disamping itu mesin ini
dimodifikasi juga pada tempat untuk memasangcamshaft, yaitu pada mesin ini
menggunakan drill chuck diameter 5-10 mm.Modifikasi mesin ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas, dankeamanan pada proses memodifikasi
camshaft.

BAB II
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kajian tentang Mesin Modifikasi Camshaft
1. Bahan Camshaft
Camshaft atau sering disebut poros bubungan atau poros nok adalahsebuah
alat yang digunakan dalam mesin torak untuk menjalankan valvepoppet (buka
tutup katup). Bentuk camshaft berupa batangan silinderdengan panjang tertentu
yang memiliki bentuk khusus dan terdapatbeberapa tonjolan landai seperti telur
pada badannya yang disebut camatau biasa juga disebut lobe atau bubungan.
Bagian yang bernamacam/lobe inilah yang akan bertugas menggerakkan katup
mesin sehinggamampu membuka lubang masuk dan keluar ruang bakar mesin dan
waktubuka-tutup inilah yang dapat mempengaruhi tenaga pada sebuah mesin.
Material atau bahan pembuat camshaft adalah bahan-bahan yangdapat
tahan terhadap putaran tinggi, tahan terhadap gesekan/aus, tahanpanas, dan tahan
defleksi. Biasanya material yang digunakan yaitu baja(steel), besi tuang (cast
iron), aluminium.

Tabel 1. Requrement properties dan kisaran nilai


2. Tuntutan Mesin Modifikasi Camshaft
Mesin Modifiksai Camshaft adalah salah satu jenis alat tepat guna.Sesuai
dengan namanya, mesin tersebut berfungsi sebagai alat untukmemodifikasi
camshaft standar menjadi camshaft racing. Konsep dan carakerja mesin tersebut
memiliki persamaan dengan mesin gerinda yang telahada sebelumnya, karena
mesin tersebut sama-sama berfungsi untukmengerinda atau mengikis benda.
Namun untuk menghasilkan mesinmodifikasi camshaft yang reasonable di
kalangan bengkel kecil diperlukan beberapa minimalisasi dan perbaikan desain
pada konstruksimesin. Beberapa bentuk minimalisasai dan perbaikan desain
tersebutbertujuan

untuk

meningkatkan

kapasitas

produksi

camshaft

danmengurangi biaya produksi mesin. Harapannya adalah untukmenyesuaikan


terhadap kebutuhan pasar.
Pengembangan teknis suatu desain merupakan salah satu syaratutama
keberhasilan sebuah produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen.Upaya
tersebut memerlukan beberapa langkah konstruktif (G Niemann,1999: 1) yaitu:
a. Produksi perdana. Memenuhi target yang telah ditentukan.

b. Pengembagan lanjut. Eleminasi hambatan, kesempurnaan,kesederhanaan, dan


penururnan harga dari hasil desain.
c. Penyesuaian hasil desain untuk penerapan di bidang khusus dan pengembangan
produksi khusus.
d. Spesifikasi khusus. Menentukan ukuran tertentu, bentuk dan daya
tahan khusus, jika hal ini belum dilakukan dalam langkah terdahulu.
e. Memproduksi dengan cara lain atau bahan lain.
f. Hasil desain yang lebih bermutu.
Berdasarkan uraian di atas, langkah awal proses perencanaan yangperlu
dilakukan adalah mempelajari syarat-syarat dan spesifikasi tugassecara detail.
Sebagian besar masalah atau kegagalan desain disebabkankarena kurang jelasnya
kriteria tuntutan pemakai dan kaburnya definisitugas yang harus terpenuhi.
Sedangkan alasan utama penolakan desain darikonsumen adalah faktor investasi
atau ekonomi yang tidak sepadan. Olehkarena itu, diperlukan formula khusus
sebagai langkah awalpengembangan desain dengan mempelajari tuntutan produk
dari para pemakai. Formula tersebut tidak menutup kemungkinan pada
perencanaanmesin modifikasi camshaft.
Berikut tuntutan-tuntutan dari mesin modifikasi camshaft tersebut:
a. Tidak lagi menggunakan mesin gerinda yang dilakukan secara
manualdalam

proses

pembuatan

camshaft

modifikasi

tetapi

menggunakanmesin yang lebih mudah.


b. Mudah dalam penggunaan dan perawatannya.
c. Dapat memberi kenyamanan lebih dari pada mesin yang sudah ada.
d. Dapat memberikan kepresisian terhadap benda yang dikerjakan.
e. Dapat diatur kecepatan putaran dengan mudah pada saat sedangbekerja.
f. Harga produknya murah.

Gambaran Mesin Modifikasi Camshaft


Berdasarkan beberapa pilihan dan solusi dari hasil analisismorfologi di
atas, serta dari tuntutan dan hasil identifikasi produksebelumnya dapat
memberikan gambaran bentuk dari mesin modifikasi camshaft sebagai berikut :

Gambar 1. Gambaran mesin modifikasi camshaft

B. Bahan dan Alat Yang Dibuhkan Dalam perancanagan

1. Besi dan Baja


Besi dan baja merupakan ferro yang sering digunakan dalam konstruksi
mesin
a.

Besi
Besi (iron) merupakan salah satu unsur pembentuk bermacammacamlogam dan baja paduan. Dalam ilmu bahan teknik, besi
8

memperanan penting dalam sejarah teknologi. Kandungan biji


besiberdasarkan prosentasenya, terbagi menjadi empat macam dengan
ciri yang berbeda pula (Tabel 2).

Tabel 2. Senyawa besi berupa besi dan kandungannya


Besi

Besi untuk perkakas dingin merupakan hasil dari beberapa paduan


unsur seperti karbon, silikon, mangan, kromium, dan lain-lain.
Beberapa unsur paduan itulah yang mampu membentuk sifat-sifat
tertentu padabesi untuk dapat digunakan sebagai perkakas dingin.
b. Baja (Steel)
Baja (steel) didefinisikan sebagai logam ferro berkristal halus yang
dihasilkan dari proses pembuangan unsur pengotor, yakni sulfur dan
fosfor dari pig iron dan proses penambahan sejumlah unsur meliputi
mangan, silikon, dan lain-lain. Secara garis besar baja dibagi menjadi
dua macam, yaitu baja karbon (carbon steel) dan baja paduan
(alloysteel).
2. Mesin bubut
Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas
yang kerja utamanya bergerak memutar benda kerja dan melakukan
penyayatan pada benda kerja dengan menggunakan alat potong yang
disebut dengan pahat (tools). Mesin bubut merupakan salah satu mesin
proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang
berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang

pada pencekam (chuck) yang terpasang pada spindle mesin, kemudian


spindle dan benda kerja berputar dengan kecepatan sesuai perhitungan.
Alat potong (tools) dipasang pada tool post yang kemudian dipakai untuk
membentuk benda kerja dengan cara disayatkan pada benda kerja
yangberputar.

Gambar 2. Mesin bubut maro

Proses pembubutan sendiri diklasifikasikan menjadi dua, yaitu


pengerjaan bagian luar benda kerja (outside turning) dan pengerjaan
bagian dalam benda kerja (inside turning). Proses pengerjaan tersebut
diantaranya:
a.

Membubut silindrik (Turning), yaitu proses mengurangi diameter


luardari benda kerja

b. Membubut muka (Facing), yaitu proses mengurangi panjang


bendakerja
c. Membubut alur (Grooving), yaitu proses pembubutan alur pada
bendakerja
d. Pembuatan lubang (Drilling), yaitu proses membuat lubang padabenda
kerja dengan menggunakan mata bor
e. Reamer (Reaming), yaitu membubut lubang dari hasil pengeboran

10

yang memiliki akurasi, kebulatan dan kehalusan dalam derajat yang


tinggi
f. Pemotongan (Cut Off), yaitu proses pemotongan benda kerja
padamesin bubut dengan pahat potong
g. Meluaskan lubang (Boring), yaitu proses pembubutan dengan
memperbesar diameter lubang dapat dilakukan dengan pahat bubut
h. Membubut

eksentrik

(Eccentric

Turning),

yaitu

proses

membubutbenda kerja yang memiliki sumbu tidak sepusat dengan


sumbu utamamesin bubut
i. Membubut tirus (Taper Turning), yaitu proses membubut tirus
padabenda kerja
j. Membubut ulir (Thread cutting), yaitu proses membuat ulir
luarmaupun ulir dalam pada benda kerja
k. Membubut profil (Profile Turning), yaitu proses membuat profil
padabenda kerja
3. Mesin las SMAW
Pegertian umum mengelas adalah suatu cara kerja penyambungan
dua bagian logam atau lebih dengan jalan memanaskan bagian logam yang
akan disambung beserta bahan tambahnya (bila menggunakan) sampai cair
kemudian keduanya dipadukan sehingga dapat bercampur satu dengan
yang

lain,

dan

setelah

dingin

(Sugiyono,2002:2).

11

sambungan

las

sudah

kuat.

Gambar 3. Peralatan Las (gurulas.wordpress.com)

Jenis-jenis sambungan las,


a. Butt Joint
Dimana kedua batang yang akan dilas berada pada bidang yang sama

Gambar 4. Sambungan las Butt Joint


Sumber: Wiryosumarto, 1981
b. Lap Joint
Kedua benda yang akan dilas berada pada bidang paralel

Gambar 5. Sambungan las Lap joint


Sumber: Wiryosumarto, 1981
c. T Joint
Benda yang akan dilas tegak lurus satu sama lain:

12

Gambar 6. Sambungan las T Joint


Sumber: Wiryosumarto, 1981
d. EdgeJoint
Kedua benda yang akan dilas berada pada bidang yang paralel tetapi
sambungan las dilakukan pada kedua ujungnya.

Gambar 7. Sambungan las Edge Joint


Sumber: Wiryosumarto, 1981
e. Corner Joint
Benda yang akan dilas tegak lurus satu sama lain tetapi sambungan las
dilakukan pada sambungan.

Gambar 8. Sambungan las Corner Joint


Sumber: Wiryosumarto, 1981
4. Mesin gerinda potong
Fungsi utama mesin ini adalah untuk memotong benda kerja
yangterbuat dari logam, kecuali baja yang dikeraskan. Dengan mesin
inikita dapat memotong benda kerja dalam jumlah banyak, baik
dipotongsecara bertahap maupun dirangkap, dengan demikian proses
pemotonganlebih cepat dan praktis daripada menggunakan gergaji tangan.

13

Gambar 9. Mesin gerinda potong

5. Mesin Bor Tangan


Mesin bor tangan digunakan untuk membuat lubang di poros pengaduk
mesin pengkristal gula jawa yang digunakan untuk pengunci bearing atau
sebagai pasak.

Gambar 10. Mesin Bor TanganAlat Ukur

6. Alat ukur

14

a. Mistar gulung
Mistar gulung adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
benda kerja yang panjangnya melebihi ukuran dari mistar baja, atau
dapat dikatakan untuk mengukur benda-benda yang besar. Mistar
gulung ini tingkat ketelitianya adalah 0,5 mm, panjang dari mistar
gulung ini bervariasi dari 2 meter sampai 50 meter. Mistar gulung
dibuat dari baja tipis dan sifatnya lentur sehingga dapat digunakan
untuk mengukur bagian-bagian yang cembung dan menyudut.

Gambar 11. Mistar Gulung

C.Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan denganpekerja
atau operator, mesin, alat-alat kerja, bahan dan pengelolaannya,landasan
tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaannya.
Keselamatan kerja pada pekerjaan pemesinan maupun fabrikasi pastilah
membutuhkan peralatan untuk menjaga keselamatan kerja, begitu pula dalam
proses pembuatan poros pengaduk ini yang memakai berbagaijenis mesin dan
alat untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebelum bekerja pada suatu mesin kita
harus mempertimbangkan dan selalu mengingat akankeselamatan kerja,

15

sehingga program kerja akan berjalan dengan lancar sesuaiSOP (Standard


Operation Procedure).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin,
yaitu: mengerti SOP (Standard Operation Procedure), pelajari terlebih dahulu
bagaimana cara mengoperasikan mesin yang akan digunakan, membaca
gambar kerja dengan baik, pakailah pakaian kerja sesuai standard yang
diwajibkan salah satunya dengan memakai wearpack, jangan lupa mengenakan
kacamata sebagai pengaman apabila mengerjakan benda kerja pada mesin dan
menghasilkan tatal yang berloncatan, jauhkan jari-jari tangan dari alat atau
benda kerja yang berputar, jangan memindahkan tatal pada mesin dengan
tangan telanjang, gunakan kuas dan memakai sarung tangan, pasanglah selalu
benda kerja dan alat potong pada mesin dengan kuat, jangan menghentikan
bagian mesin yang masih berputar dengan tangan, jangan membersihkan mesin
atau benda kerja pada saat mesin masih beroperasi, jangan menjalankan mesin
sambil berbincang-bincang pada waktu bekerja, jangan meninggalkan mesin
pada saat mesin masih beroperasi (hidup) dan perhatikan dalam menempatkan
alat bantu seperti palu, kunci, alat ukur dan alat bantu lainnya dan diusahakan
jangan sampai tertumpuk jadi satu.

16

BAB III
KONSEP PERANCANGAN

A. Diagram Alir Proses Perancangan


Perancangan

adalah

kegiatan

inovasi

dan

kreatif

dalammengaplikasikan IPTEK untuk mewujudkan produk baru atau


mengembang(memodifikasi) produk yang telah ada yang diprediksi akan
laku dipasaranuntuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini atau
mendatang sesuai tuntutanzaman.
Tiga macam perancangan yaitu : (1) asli yaitu merupakan
desainpenemuan yang benar-benar didasarkan pada penemuan belum
pernah adasebelumnya, (2) pengembangan/ modifikasi yaitu merupakan
pengembanganproduk yang sudah ada dalam rangka peningkatan efisiensi,
efektivitas, ataudaya saing untuk memenuhi tuntutan pasar atau tuntutan
zaman, (3) adopsiyaitu merupakan perancangan yang mengadopsi/
mengambil sebagian sistematau seluruhnya dari produk yang sudah ada
untuk penggunaan lain dengankata lain untuk mewujudkan alat mesin
yang

memiliki

fungsi

lain

(Epsito

andThrower.R.J.,

1991:

6)

Menurut Darmawan (2004), perancangan itu sendiri terdiri


dariserangkaian kegiatan yang berurutan, karena itu perancangan disebut
sebagaiproses perancangan tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam proses
perancangandisebut fase. Fase-fase dalam proses perancangan berbeda
satu dengan yanglainnya.

B. Pernyataan Kebutuhan
Modifikasi adalah salah satu alternatif untuk mendapatkan sesuatu
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Perkembangan teknologi
modifikasi dewasa ini berkembang sangat pesat, sebagian besar pemilik

17

kendaraan bermotor khususnya dalam bahasan ini sepeda motor bensin


satu silinder tipe empat langkah memodifikasi mesin motornya guna
mendapatkan performa yang diinginkan. Biasanya para pemodifikator
paling seringmemodif motornya pada power mesin, karena power mesin
adalah hal yang penting dalam sebuah memodif motor. Dalam
meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut
tune up, dapat diusahakan dengan beberapa hal seperti : Meningkatkan /
menaikkan perbandingan kompresi, memperbaiki katup masuk maupun
keluar supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik, merubah
durasi, lift camshaft, mengubah pengapian,mengubah rasio dengan close
rasio, dan menyetting karburator. Dalam memodifikasi camshaft dengan
mesin yang ada sekarang ini masih banyak kendala diantaranya yaitu:
waktu pembuatan yang lama, kurangnya ketepatan dalam merubah durasi
camshaft, dan biaya yang masih mahal. Oleh karena itu perlu dibuat mesin
yang lebih efektif untuk mengurangi kendala-kendala tersebut.

C. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan

pernyataan

kebutuhan

diatas,

maka

diperlukan

beberapalangkah analisis kebutuhan untuk memperjelas tugas perancangan


mesinmodifikasi camshaft.
1. Pernyataan
Dibutuhkan

mesin

modifikasi

camshaft

untuk

mengubah

durasicamshaft standar, untuk skala bengkel sedang dengan harga


terjangkau ekonomi menengah kebawah.
2. Spesifikasi Tenaga Penggerak
Tenaga

penggerak

menggunakan

tenaga

penggerak

motor

listrikagar lebih efisien jika dibandingkan dengan tenaga penggerak


yang lain. Dibutuhkan tenaga penggerak untuk menghasilkan camshaft
dengan durasi yang telah diubah 1 buah/ jam.
3. Standart Penampilan

18

Mesin modifikasi camshaft ini memiliki konstruksi yang


telahdisesuaikan dengan kenyamanan dalam bekerja, keamanan
pemakai dan kemudahan dalam pengoperasiannya. Mesin ini memiliki
dimensi yang tidak cukup besar, sehingga mesin ini dapat dengan
mudah dipindahtempatkan dari satu tempat ke tempat lain.

D. Pertimbangan Perencanaan
Berdasarkan

uraian

pertimbanganperancangan

analisis

yang

kebutuhan

dilakukan

pada

teknis

identik

di

atas

mesin

maka

modifikasi

camshaft antara lain :


1. Pertimbangan Teknis
Pertimbangan

nilai

dengan

kekuatan

konstruksi mesinsebagai jaminan terhadap calon pembeli. Dimana


pertimbangan teknis dari mesin modifikasi camshaft ini adalah
sebagai berikut:
a. Konstruksi yang kuat dan proses finishing yang baik untuk
menambahumur mesin.
b. Proses assemblies mesin relatif mudah sehingga perawatan
danmaintenance mesin dapat dilakukan dengan mudah dan
murah.
2.

Pertimbangan Ekonomis
Pertimbangan nilai ekonomis merupakan pertimbangan
keduasetelah

diterimanya

Pertimbangan

nilai

produk

ekonomis

oleh

memiliki

calon

pemakai.

keterkaitan

antara

kemampuan nilai teknis produk terhadap daya beli konsumen serta


harga jual produk yang ditawarkan.
a.

Jaminan umur produk yang lama sebagai pendukung profit


usaha calonpemakai.

b. Suku cadang yang berkualitas dengan harga terjangkau dan


mudahdidapat serta perawatan yang mudah dikerjakan.

19

c. Harga mesin yang terjangkau untuk kalangan bengkel


menengah kebawah.
3. Pertimbangan Ergonomis
Ergonomi berkaitan dengan cara-cara mendesain mesin,
operasidan lingkungan kerja sehingga sesuai dengan kapasitas dan
keterbatasan manusia. Konsep ergonomi yang diterapkan pada
mesin modifikasi camshaft meliputi:
a. Konstruksi

mesin

yang

sederhana

dan

proporsional

memungkinkansetiap orang dapat mengoperasikannya dengan


mudah sehinggamemberikan efisiensi tenaga dan waktu serta
memberikan nilaicomfortable atau kenymanan terhadap kerja
operator.
b. Berdasarkan spesifikasi mesin yang cukup proporsional,
dapatmempermudah proses pemindahan tempat mesin serta
pengaturanlingkungan atau area kerja mesin.
4. Pertimbangan Lingkungan
Pertimbangan lingkungan sebagai pendukung diterimanya
produkoleh masyarakat dan calon pembeli adalah mesin modifikasi
camshaftyang bebas polusi dan tidak bising, sebagai pendukung
kenyamanan operator.
5. Pertimbangan Keselamatan Kerja
Pertimbangan

keselamatan

kerja

merupakan

syarat

ketentuanmesin untuk dapat dikatakan layak pakai. Syarat tersebut


dapat berupa bentuk komponen mesin yang berfungsi sebagai
pengaman atau pelindung operator pada bagian mesin yang
berpotensi terhadap kecelakaan kerja.

E. Tuntutan Perancangan
Berdasarkan

uraian

pertimbangan

perencanaan,

dapat

diuraikanmenjadi tuntutan perencanaan. Tuntutan perencanaan mesin


modifikasicamshaft terdiri dari:

20

1. Tuntutan Konstruksi
a.

Kontruksi/Rangka dapat menahan beban dan juga getaran saat


mesinsedang dioperasikan.

b. Perawatan dapat dilakukan pada konstruksi mesin tanpa harus


membongkar mesin secara keseluruhan.
2. Tuntutan Ekonomi
a. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat mesin relatif murah atau
terjangkau.
b. Perawatan

mesin

dapat

dilakukan

dengan

mudah

dan

tidakmemerlukan biaya yang mahal.


3. Tuntutan Fungsi
a. Tenaga penggerak utamanya menggunakan motor listrik atau
sumbertenaga yang lain.
b. Kecepatan putaran mesin dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
saatkerja
4. Tuntutan Pengoperasian
a. Proses

pengoperasian

mesin

cukup

mudah

tanpa

pengaturanpengaturanyang sulit dipahami oleh operator.


b. Mesin ini tidak menuntut pemakainya untuk harus mempunyai
latarbelakang pendidikan yang tinggi dan juga keahlian khusus
untukmengoperasikannya.
5. Tuntutan Keamanan
Komponen-komponen mesin yang berpotensi terhadap kecelakaan
kerjaoperator dibutuhkan pelindung atau pengamanan dalam bentuk
komponen yang sesuai.
6. Tuntutan Ergonomis
a. Mesin tersebut tidak memerlukan ruangan yang luas atau lebar
karenaukurannya tidak terlalu besar.
b. Mesin tersebut dapat dipindah-pindah tempat sesuai dengan
keadaandan kebutuhan karena bobot mesin masih memungkinkan
untukdipindah tempatkan menggunakan tenaga manusia.

21

DAFTAR PUSTAKA

Callister Jr., WD. 1997. Materials Science and


Introduction.Edition. John Wiley and Sons. New York.

Engineering

An

Epsito and Thrower.R.J. 1991. Machine Design. New York: Delmar


Publisher,Inc.
G. Takeshi. 2000. Menggambar mesin menurut standar ISO, Cetakan ke -9.PT.
Pradnya Paramita, Jakarta
Parjono dan Sirod Hantoro,S. 2002.
Praktis.Liberty: Yogyakarta.
Partadireja, A. 1996. Pengantar
EkonomiUGM. Cetakan ke-9.

Gambar Mesin dan Merancang

Ekonomika.

Yogyakarta

Fakultas

Rohyana, S. (1999). Pengetahuan dan Pengolahan Bahan SMK


KelompokTeknologi dan Industri. Bandung: Humaniora Utama Press (HUP).
Saito, S dan Surdia, T. 2005.
PradnyaParamita.

Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta:

Harsokoesoemo, D. 2000. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan


Produk). Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi DepartemenPendidikan
Nasional.

22

LAMPIRAN

23

Tanggal

Digambar : Oky Putra P


NIM
: 120014
: 08-01-2015 Dilihat
:

24

Oky Putra P
120014
08-01-2015

UNSIQ

25

Oky Putra P
120014
08-01-2015

UNSIQ

26

Oky Putra P
120014
08-01-2015

UNSIQ

27

Oky Putra P
120014
08-01-2015

UNSIQ

28

Oky Putra P
120014

08-01-2015

UNSIQ

29

Oky Putra P
120014
08-01-2015
UNSIQ

30

Anda mungkin juga menyukai