Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII

OPTIMASI PRODUKSI DAN PENGGUNAAN SOFTWARE PIPESIM


Dasar Teori
Analisa sistem nodal merupakan suatu sistem pendekatan untuk optimasi produksi
sumur minyak dengan cara mengevaluasi secara menyeluruh. Nodal merupakan titik
pertemuan antara dua komponen dan pada titik pertemuan tersebut secara fisik akan terjadi
kesetimbangan dalam bentuk kesetimbangan masa fluidamytang mengalir ataupun
kesetimbangan tekanan.
Analisa sistem nodal ini dilakukan dengan membuat diagram tekanan laju produksi
yang merupakan grafik yang menghubungkan antara perubahan tekanan dan laju produksi
untuk setiap komponen, menghasilkan perpotongan kurva inflow performance dan outflow
performance, sehingga laju produksi optimum dapat ditentukan. Komponen-komponen titik
nodal tersebut adalah :
1. Titik nodal di dasar sumur
2. Titik nodal di kepala sumur
3. Titik nodal di separator
4. Titik nodal di upstream dan downstream untuk sistem alir pipa dengan
menggunakan kurva pressure traverse.
Analisa sistem nodal yang dilakukan pada metode artificial lift seperti pada gas lift
adalah dengan menentukan besarnya GLR optimum dan pada ESP adalah dengan
menentukan penempatan pump setting depth. Dengan bantuan software pipesim ini sehingga
mempermudah engineer dalam mendesain dan menentukan optimasi produksi baik sumur
natural flow maupun sumur artificial lift.
8.1. Analisa Nodal
Analisa sistem nodal terhadap suatu sumur diperlukan dengan tujuan :
1. Meneliti kelakuan aliran fluida reservoir di setiap komponen sistem sumur untuk
menentukan masing-masing komponen tersebut terhadap sistem sumur secara
keseluruhan.
2. Menggabungkan kelakuan aliran fluida reservoir di seluruh komponen sehingga
dapat diperkirakan laju produksi optimum.
Komponen produksi yang menggabungkan aliran fluida reservoir antara formasi
produktf dengan separator dapat dibagi menjadi enam komponen seperti ditunjukkan oleh
Gambar 8.1. yaitu :

1. Komponen formasi Produktif / reservoir.


Dalam komponen ini fluda reservoir mengalir dari batas resevoir menuju ke lubang
sumur, melalui media berpori. Ini ditunjukkan oleh kurva IPR.
2. Komponen komplesi.
Adanya lubang perforasi ataupun gravel pack didasar lubang sumur akan
mempengaruhi aliran fluida dari formasi ke dasar lubang sumur. Berdasarkan analisa
di komponen ini dapat diketahui pengaruh jumlah lubang perforasi ataupun adanya
gravel pack terhadap laju produksi sumur.
3. Komponen tubing.
Fluida multi fasa yang mengalir dalam pipa tegak ataupun miring akan mengalami
kehilangan tekanan yang besarnya antara lain tergantung dari ukuran tubing. Dengan
demikian analisa tentang pengaruh ukuran tubing terhadap laju produksi dapat
dilakukan pada komponen ini. Ini ditunjukkan oleh Vertical Flow Performance (VFP).
4. Komponen pipa salur.
Pengaruh ukuran pipa salur terhadap laju produksi yang dihasilkan suatu sumur dapat
dianalisa berdasarkan komponen ini. Komponen ini disebut juga Horizontal Flow
Performance.
5. Komponen retreksi / jepitan.
Jepitan yang dipasang di kepala sumur atau dipasang didalam tubing sebagai safety
valve akan mempengaruhi besarnya laju produksi yang dihasilkan suatu sumur.
Pemilihan ataupun analisa tentang pengaruh ukuran jepitan terhadap laju produksi
dapat dianalisa dalam komponen ini.
6. Komponen separator.
Laju produksi suatu sumur dapat berubah dengan adanya perubahan tekanan kerja
separator. Pengaruh perubahan tekanan kerja separator terhadap laju produksi untuk
sistem sumur dapat dilakukan dalam komponen ini.

Gambar 8.1.
Sistem Sumur Produksi
1. Titik nodal didasar sumur
Titik nodal ini merupakan pertemuan antara komponen formasi
produktif/resesvoir denga komponen tubing apabila komplesi sumur adalah
open-hole atau titik pertemuan antara komponen tubing dengan komponen
komplesi apabila sumur diperforasi atau di pasang Gravel pack.
2. Titik nodal dikepala sumur
Titik nodal ini merupakan titik pertemuan antara komponen tubing dengan
komponen pipa salurdalam hal ini sumur tidak dilengkapi dengan jepitan atau
merupakan titik pertemuan antara komponen tubing dengan komponen jepitan
apabila sumur dilengkapi dengan jepitan.
3. Titik nodal di separator
Pertemuan antara pipa salur dengan komponen separatormerupakan suatu titik
nodal.
4. Titik nodal di UPSTREAM/DOWNSTREAM jepitan
Sesuai dengan letak jepitan,titik nodal ini dapat merupakan pertemuan antara
komponen jepitan dengan komponen tubing,apabila jepitan dipasang ditubing
sebagai savety valveatau merupakan pertemuan antara komponen tubing
dipermikaan dengan komponen jepitan,apabila jepitan dipasang di kepala sumur.

Gambar 8.2.
Arah perhitungan untuk titik nodal di dasar sumur

Gambar 8.3.
Arah perhitungan Untuk Titik Nodal di Kepala Sumur

Gambar 8.4.
Arah perhitungan Untuk Titik Nodal di Separator
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan tekanan seperti :

Media berpori
Gravel pack atau perforasi
Cchoke dasar sumur
SSSV
Choke di permukaan
Well flow line
Separator
Aliran kompressor ke pipa dan ke konsumen

Gambar 8.5.
Sistem Kehilangan Tekanan Pada Sumur Produksi

Anda mungkin juga menyukai