Anda di halaman 1dari 36

VII.

TURUNAN
TINGKAT TINGGI

Operasi pendiferensialan terhadap


fungsi f akan menghasilkan fungsi
baru f. Jika f diferensialkan, akan
menghasilkan fungsi lain f yang
disebut turunan kedua dari f. Pada
gilirannya f boleh diturunkan lagi,
sehingga diperoleh f yang disebut
turunan ketiga dan seterusnya.

Sebagai ilustrasi, andaikan:


f(x) = 2x3 4x2 + 7x 8
Maka
f(x) = 6x2 8x + 7
f(x) = 12x 8
f(x) = 12
f(x) = 0
Karena turunan dari fungsi nol adalah nol,
maka semua turunan tingkat yang lebih
tinggi berharga nol.
2

Kita
telah memperkenalkan tiga cara
penulisan untuk turunan. Turunan
pertama dari y = f(x) dituliskan dengan:
f(x)

Dxy

masing-masing disebut: cara penulisan


aksen, cara penulisan D dan cara
penulisan Leibniz.

Cara Penulisan Turunan dari y = f(x)


Penulisa
Penulisa
n f
n f
f(x)
f(x)

Penulisa
Penulisa
n y
n y
y
y

Kedua
Kedua

f(x)
f(x)

y
y

Ketiga
Ketiga

f(x)
f(x)

y
y

Keempat
Keempat

f(x)
f(x)

y
y

Kelima

f(5)(x)

y(5)

Keenam
Keenam

ff(6)
(6)(x)
(x)

(6)
y
y(6)

....

....

f(n)(x)

y(n)

Derivatif
Derivatif
Pertama
Pertama

.....
Ke- n
4

Penulisa
Penulisa
nD
nD

Penulisa
Penulisa
n Leibniz
n Leibniz

....

....


CONTOH
1
Jika y = sin 2x, cari d3y/dx3, d4y/dx4, dan
d12y/dx12.
Penyelesaian

...

KECEPATAN DAN
PERCEPATAN
Dalam Bagian I, kita memakai
pengertian kecepatan sesaat
untuk
memotivasi
definisi
turunan. Kita akan mengkaji
ulang pengertian ini dengan
memakai sebuah contoh.
Juga, mulai saat ini kita akan
memakai
kata
tunggal
KECEPATAN
sebagai
ganti
istilah KECEPATAN SESAAT

CONTOH
2

Sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat sehingga


posisi s-nya memenuhi, s = 2t2 - 12t + 8, dengan s diukur dalam
cm dan t dalam detik. Tentukan kecepatan benda bilamana t = 1
dan t = 6. Kapan kecepatannya 0? Kapan ia positif?
Penyelesaian
Misalkan v(t) menyatakan kecepatan pada saat t, maka:
Jadi,
v(1) = 4(1) - 12 = -8 cm/detik
v(6) = 4(6) 12 = 12 cm/detik
Kecepatan 0 bilamana 4t - 12 = 0, yaitu, pada saat t = 3.
Kecepatan positif bilamana 4t - 12 > 0, atau pada saat t > 3.
t = 6, s = 8, v = -12

t=3

s=
-10
v=
-10
0

t = 1, s = -2, v = -8
-5

t = 0, s = 8, v = -12
5

10

t = 6, s = 8, v = -12

t=3
s=
-10
v=
-10
0

t = 1, s = -2, v = -8
-5

t = 0, s = 8, v = -12
5

10

Tentu saja, benda tersebut bergerak


sepanjang sumbu s, bukan pada jalur di
atasnya.
Jika t = 0 dan t = 3, kecepatan negatif:
benda bergerak ke kiri (mundur).
Pada saat t = 3 ia "diperlambat" ke
kecepatan nol, kemudian mulai bergerak
ke kanan bila kecepatannya positif.
Jadi, kecepatan negatif bersesuaian
dengan gerakan benda itu ke arah
berkurangnya s

Kecepatan vs Laju
Terdapat perbedaan teknis antara istilah
kecepatan (velocity) dengan laju (speed).
Kecepatan (velocity) mempunyai tanda positif
atau negatif.
Laju (speed) didefinisikan sebagai nilai mutlak
kecepatan.
Jadi, dalam contoh di atas, laju pada saat t = 1
adalah |-8| = 8 cm/detik
Pengukur
kecepatan
dalam
kebanyakan
kendaraan adalah pengukur laju (speedometer);
ia selalu memberikan nilai-nilai tak negatif.
9

Makna Turunan ke Dua


Dari
Contoh 2 di atas, diketahui:

s = 2t2 - 12t + 8,
merupakan fungsi yang menyatakan posisi (cm )
benda selama t detik.
Kecepatan benda pada saat t adalah turunan
pertama dari s terhadap t, yaitu:
Percepatan didefinisikan sebagai laju (speed)
perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga ia
merupakan turunan kedua d2s/dt2 , sehingga:
Percepatan = a =

Ini berarti bahwa kecepatan bertambah dengan suatu


tingkat yang tetap sebesar 4 cm/detik setiap detik,
yang kita tuliskan sebagai 4 cm/detik/detik.

CONTOH 3
Sebuah titik bergerak sepanjang garis koordinat mendatar sedemikian
sehingga posisinya pada saat t dinyatakan oleh
s = t3 - 12t2 + 36t - 30
Di sini s diukur dalam meter dan t dalam detik.
a. Kapan kecepatan 0?
b. Kapan kecepatan positif?
c. Kapan titik bergerak mundur (ke kiri)?
d. Kapan percepatannya positif?
(-)
(0)(+)
v (+)(0)
Penyelesaian:
2
6
e.v = ds/dt = 3t2 - 24t + 36 = 3(t - 2)(t - 6). Jadi v = 0 pada t = 2 dan
t = 6.
f. v > 0 atau (t - 2)(t - 6) > 0. Penyelesaiannya adalah {t : t < 2 atau t
> 6} atau
(-, 2) (6, )
g.Titik bergerak mundur (ke kin), jika v < 0. yaitu, jika (t - 2)(t - 6) < 0.
Ketaksamaan ini mempunyai penyelesaian berupa selang (2, 6).
h.a = dv/dt = 6 t - 24 = 6(t - 4). Jadi a > 0 jika t > 4.

MASALAH BENDA JATUH

Jika sebuah benda dilempar (ke


atas atau ke bawah) dari suatu
ketinggian awal s0 meter dengan
kecepatan awal v0 meter/detik
dan jika s menyatakan tinggi
benda di atas tanah dalam meter
setelah t detik, maka

v = v0
pada
t=0

s0

s = - 16t2 + v0 t + s0

Ini menganggap bahwa


percobaan berlangsung dekat
permukaan laut dan

Permukaan Tanah

Contoh 4

Andaikan sebuah bola dilempar ke atas dari puncak


sebuah gedung yang tingginya 160 kaki dengan
kecepatan awal 64 kaki/detik,
a. Kapan ia mencapai ketinggian maksimum?
v0=64
b. Berapa ketinggian maksimumnya?
c. Kapan ia membentur tanah?
d. Dengan laju berapa ia membentur tanah?
e. Berapa percepatannya pada t= 2?
Penyelesaian:
s = - 16t2 + v0 t + s0
Di sini s0 = 160 dan v0 = 64, sehingga:
s0 =160
s = - 16t2 + 64 t + 160

a. Bola mencapai ketinggian maksimum pada


waktu kecepatannya 0, yakni pada waktu
-32t + 64 = 0, atau pada waktu t = 2 detik.
1

Permukaan Tanah

a.

s = - 16t2 + v0 t + s0

Bola mencapai ketinggian maksimum


pada waktu kecepatannya 0, yakni pada
waktu -32t + 64 = 0, atau pada waktu t
= 2 detik.
b. Pada t= 2, maka s = -16(2)2 + 64(2) +
v0=64
160 = 224 kaki.
c. Bola membentur tanah pada waktu s= 0,
yakni, pada waktu
-16t2 + 64t + 160 = 0. Jika kita bagi dg
16 kemudian digunakan rumus abc maka
akan diperoleh: t2 - 4t - 10 = 0.

Hanya jawab positif yang berarti. Jadi,


bola membentur tanah pada t 5,74 detik.
d. Pada , maka . Jadi, bola membentur tanah
pada laju 119,73 kaki/detik.
e. Percepatan selalu -32 kaki/detik/detik. Ini
adalah percepatan gravitasi dekat
permukaan laut.

s0 =160

Permukaan Tanah

TERAPAN EKONOMIK
Kita seringkali mendengar siaran berita yang menjelaskan
perubahan tingkat pengangguran, laju inflasi, dan seterusnya.
Secara matematis, uraian ini mencakup derivatif (turunan).
CONTOH 5 Kantor Berita Antara melaporkan bulan Nopember
2014, bahwa pengangguran bertambah dengan tingkat yang
semakin tinggi. Di samping itu, harga makanan naik tetapi dengan
tingkat yang lebih lambat dari pada sebelumnya. Tafsirkan
pernyataan ini dalam bahasa kalkulus.
Penyelesaian Andaikan u = f(t) menyatakan jumlah orang yang
menganggur pada waktu t. Walaupun u sebenarnya meloncat dalam
besaran satuan, kita ikuti kebiasaan baku dalam menyatakan u oleh
sebuah kurva mulus manis, seperti dalam Gambar 5. Untuk
mengatakan pengangguran bertambah adalah mengatakan
du/dt> 0; untuk mengatakan bahwa ia bertambah pada tingkat
yang semakin tinggi adalah mengatakan d2u/dt2 > 0.
Demikian pula halnya, jika p = g(t) mewakili harga makanan
(misalnya, biaya khas toko makanan satu hari untuk satu orang)
pada waktu t, maka dp/dt > 0 tetapi d2p/dt2 < 0; lihat Gambar 6,

LATIHAN SOAL
Dalam
Soal-soal 1-3, cari d3y/dx3.

1. y = (2x + 5)4 2. 3. y = cos (x2)


4. Dua partikel bergerak sepanjang garis koordinat. Pada
akhir-t detik jarak-jarak berarah mereka dari titik asal,
dalam meter, masing-masing diberikan oleh s1 = 4t - 3 t2
dan s2 = t2 - 2t.
a. Kapan mereka mempunyai kecepatan sama?
b. Kapan mereka mempunyai laju sama? (Laju sebuah
partikel adalah nilai mutlak kecepatannya).
c. Kapan mereka mempunyai posisi sama

5. Sebuah benda dilempar ke atas pada ketinggian s = -16t2


+ 48t + 256 kaki setelah t detik (lihat Contoh 4)
a. Berapa kecepatan awalnya?
b.Kapan ia mencapai ketinggian maksimum?
c. Berapa ketinggian maksimumnya? Kapan ia membentur
tanah? Dengan laju berapa ia membentur tanah?

VIII.
PENDIFERENSIALA
N IMPLISIT

Garis singgung fungsi


Implisit
Perhatikan grafik dari
y3 + 7y = x3

Titik (2, 1) terletak pada


grafik, dan terdapat
sebuah garis singgung
pada titik tersebut.
Bagaimana mencari
kemiringan garis
singgung ini? Mudah:
hitung saja dy/dx pada
titik tsb.
Tetapi itulah
Elemen
baru dalam masalah ini adalah bahwa kita
kesukarannya,
kita persamaan
tidak
menghadapi
sebuah
yang secara gamblang
tahu bagaimana
mencari
(explisit)
tidak terselesaikan
untuk y. Apakah mungkin
dy/dx dalam situasi ini.
untuk mencari dy/dx dalam keadaan seperti-ini.
Ya, diferensialkan kedua ruas persamaan y3 + 7y = x3
terhadap x dan samakan hasil-hasilnya

Kita
anggap bahwa persamaan yang diberikan

memang menentukan y sebagai suatu fungsi x.


Jadi, setelah memakai Aturan Rantai pada suku
pertama, kita peroleh

Kemiringan pada titik (2,1), dihitung sbb:

Beberapa Contoh
Metode
pendiferensialan implisit yang baru saja digunakan

untuk mencari dy/dx tanpa terlebih dahulu menyelesaikan


persamaan yang diberikan untuk y dalam bentuk x. Apakah
metode tersebut masuk akal? Apakah menghasilkan jawaban
yang benar?
CONTOH 1
Cari dy/dx jika 4x2y - 3y = x3 1
Cara 1 Menyelesaikan persamaan y:
y(4x2 - 3) = x3 - 1 maka
Jadi
Cara 2 (Pendiferensialan Implisit). Kita samakan turunanturunan kedua ruas dari 4x2 y - 3y = x3 -1.
Menggunakan Aturan Hasilkali pada suku pertama, kita
dapatkan
2

Cara
2 (Pendiferensialan Implisit). Kita samakan turunanturunan kedua ruas dari 4x2 y - 3y = x3 -1.
Menggunakan Aturan Hasilkali pada suku pertama, kita
dapatkan:

Sekalipun hasil ini kelihatan berlainan dari jawab Cara


1, tetapi keduanya sama. Substitusikan terhadap
ungkapan dy/dx, sehingga diperoleh:

Beberapa Kesukaran yang Tak Terlihat


Jika sebuah persamaan dalam x dan y menentukan sebuah

fungsi y = f(x) dan fungsi ini terdiferensialkan, maka metode


pendiferensialan implisit akan menghasilkan sebuah ungkapan
yang benar untuk dy/dx. Terdapat dua "jika" besar dalam
pernyataan ini.
Pertama perhatikan persamaan: x2 + y2 = -1, Tidak mempunyai
penyelesaian dan karena itu tidak menentukan suatu fungsi.
Sebaliknya, x2 + y2 = 25, menentukan fungsi-fungsi y = f(x) =
dan y = g(x) =

f(x) =

g(x) =

Untungnya, fungsi ini keduanya terdiferensialkan pada (-

5, 5). Pertama perhatikan f, yg memenuhi


x2 + [f(x)]2 = 25
kita diferensialkan secara implisit dan menyelesailkan
untuk f(x), diperoleh:
2x + 2f(x)f(x) = 0
Hal yang sama terhadap g(x) menghasilkan
Jika dituliskan secara serempak, pendiferensialan implisit
terhadap x2 + y2 = 25 menghasilkan:

Hasilnya identik dengan yang diperoleh di atas.

Perhatikan bahwa dy/dx = -x/y. Andaikan


kita ingin mengetahui kemiringan garis
singgung pada lingkaran x2 + y2 = 25
untuk x = 3. Nilai-nilai y yang
berpadanan adalah 4 dan -4. Kemiringan
di (3, 4) dan (3, -4), masing-masing
diperoleh dari penggantian -x/y adalah
-3/4 dan 3/4

f(x) =

g(x) =

CONTOH

2
Cari dy/dx jika x2 + 5y3 = x + 9.
Penyelesaian

CONTOH

3
Cari Dty jika t3 + t2 y 10 y4 =
0
Penyelesaian

CONTOH
4

Cari persamaan garis singgung pada kurva


y3 xy2 + cos xy = 2
di titik (0, 1).
Penyelesaian
Untuk menyederhanakan, kita gunakan cara
penulisan y' untuk dy/dx.
Bilamana kita mendiferensialkan kedua ruas dan
menyamakan hasilnya, kita peroleh
3y2y' - x(2yy') - y2 - (sin xy)(xy' + y) = 0
y'(3y2 - 2xy - x sin xy) = y2 + y sin xy

Di (0,1), y = 1/3, sehingga persamaan garis singgung


di (0, 1) adalah y-1 = x/3

ATURAN PANGKAT LAGI


Kita telah mempelajari bahwa Dx(xn) = nxn-1, di mana n sebarang
bilangan bulat. Sekarang ini kita perluas pada kasus di mana n
adalah bilangan rasional sebarang.

Teorema A (Aturan Pangkat).


Andaikan r bilangan rasional
sebarang. Maka
Dx(xr) = r xr-1

CONTOH

5 Cari Dxy jika


Penyelesaian
Pertama kita tulis
)
Kemudian, memakai Teorema A.
)

CONTOH
6 Jika , cari dy/dt

Penyelesaian
Misalkan y = u1/2 dan u = t4 t +17

LATIHAN SOAL
Dalam
Soal-soal 1-3, cari Dxy memakai pendiferensialan

implisit
1.

x2 y 2 = 9

2.
3.

cos (xy) = y2 +2x

Dalam Soal-soal 4-5, cari persamaan garis singgung


pada titik yang ditunjuk.
4. x3y + y3x = 10, pada titik (1,2)
5. x2/3 y2/3 2y = 2, pada titik (1,-1)
Dalam soal 6-8, cari dy/dx (lihat contoh 5 dan 6)
6.
7.
8.
3

IX. DIFERENSIAL
DAN HAMPIRAN
Kita telah menggunakan cara penulisan
Leibniz dy/dx untuk turunan y terhadap
x, baru sebatas penggunaan lambang
turunan belaka. Dalam bagian ini akan
dibahas penerapan lebih dalam dari
diferensial.
3

Andaikan P(x0,y0) adalah


titik tetap pada y = f(x).
Dengan P sebagai titik
Gambar 1
asal, perhatikan sumbu
koordinat baru, dx dan dy,
yang sejajar dengan sumbu
x dan y yang lama.
Dalam sistem koordinat
yang
baru
ini,
garis
singgung di P mempunyai
persamaan
sederhana,
yakni dy = m dx, di mana
Kemiringan
m terhadap sistem koordinat baru sama
m adalah kemiringannya.

saja seperti terhadap sistem xy lama.

Jadi m = f(x0), sehingga persamaan garis singgung


dapat dituliskan sbg: dy = f(x0) dx
3

Kegunaan gagasan
ini terletak pada
kenyataan dasar
bahwa garis
singgung tsb sangat
dekat pada kurva y =
f(x) di sekitar P(x0,
y0).

Gambar 2

Jadi jika x
mendapatkan
pertambahan kecil
x = dx,
pertambahan yang
Tetapi
dy merupakan
berpadanan
dalam y suatu hampiran
terhadap
y adalah
dan hanya
pada kurva
y berupa konstanta
kali
x,
yang
= f (x
x)secara
- f(x0),normal mudah
3
0 +

Definisi (Diferensial).
Andaikan y = f(x) terdiferensialkan di x dan
andaikan bahwa dx, diferensial dari peubah
bebas x, menyatakan pertambahan sebarang
dari x. Diferensial yang bersesuaian dengan
dy dari peubah tak bebas y didefinisikan
oleh
CONTOH

1
dy = f(x) dx
Cari dy jika (a) y = x3 3x + 1. (b) (c) y = sin(x4 3x2 + 11). Penyelesaian
Untuk menghitung diferensial, kita perlu menghitung
turunan dan mengalikannya dengan dx.
(a). dy = (3x2 3) dx
(b). dy = (x2 + 3x)-1/2 (2x +3) dx =
(
c). dy = cos (x4 3x2 + 11). (4x3 6x) dx
3

Perhatian
1. Karena dy = f(x) dx, pembagian kedua ruas
oleh dx menghasilkan f(x) = dy/dx, maka
dapat ditafsirkan turunan sebagai suatu
hasilbagi dua diferensial
2. Seperti dalam turunan, ada aturan diferensial
yang diperoleh dengan mengalikannya dengan
dx.

Perhatian
3. Meskipun definisi dy menganggap bahwa xy adalah
sebuah peubah bebas, anggapan tersebut tidak
penting. Andaikan y = f(x), dengan x = g(t). Maka t
adalah bebas dan x dan y keduanya tergantung
padanya. Sekarang:
dx = g(t) dt
dan karena y = f(g(t))
dy = f(g(t)) g(t) dt = f(x) dx
Perhatikan bahwa dy ternyata adalah f(x) dx, sama
halnya seperti jika x adalah peubah bebas.
4. Hati-hatilah membedakan turunan dan diferensial.
Mereka tidak sama. Bila menulis Dxy atau dy/dx,
berarti memakai lambang untuk turunan, sebaliknya
bila menuliskan dy, maka menyatakan diferensial.

Jangan ceroboh dan menuliskan dy bila anda


bermaksud memberi label suatu turunan. Itu akan

Anda mungkin juga menyukai