Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KULIAH

MATA KULIAH : PEMODELAN MATEMATIKA

TUGAS KE- : 5(LIMA)

TANGGAL : 01 APRIL 2020

DEADLINE : 06 APRIL 2020 PKL 12.00WIB

MATERI : BAB 11 (PEMODELAN DENGAN PERSAMAAN


DIFFERENSIAL

DISUSUN OLEH

NAMA : MELISSA HERERA

NIM : 1703113366

KELAS : A

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA/STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2020
11.4 Solusi Grafis dari Persamaan Diferensial Otonom
Model yang dikembangkan dari chapter ini adalah persamaan diferensial orde 1
dengan bentuk

dx
=g(x , y )
dy

Pada suatu kasus, salah satu variabel x atau y mungkin tidak muncul secara eksplisit.

Bidang Kemiringan : Melihat Kurva Solusi

Setiap kali kita menentukan kondisi awal y ( x 0 )= y 0 untuk solusi persamaan diferensial

y ' =g( x , y), kurva solusi (solusi grafik) diperlukan untuk melewati titik ( x 0 , y 0 ) dan memiliki
kemiringan g( x 0 , y 0). Kita dapat menggambarkan kemiringan ini secara grafis dengan
menggambar segmen garis pendek dari kemiringan g(x , y) pada titik yang dipilih pada
bidang x , y.. Setiap segmen memiliki kemiringan yang sama dengan solusinya melengkung
melalui ( x , y ) dan dengan demikian bersinggungan dengan kurva di sana. Kita melihat
bagaimana kurva berperilaku dengan mengikuti garis singgung ini (Gambar 11.15).
Nilai Kesetimbangan (Equilibrium) dan Garis Fase

Definisi :

dy
Jika dy /dx=g ( y) adalah persamaan diferensial otonom, maka nilai y untuk =0
dx
disebut nilai equilibrium(kesetimbangan) atau titik henti.

Contoh 1: Menggambar Garis Fase dan Sketsa Kurva Solusi

Gambar garis fase untuk persamaan

dy
=( y +1)( y−2)
dx

Dan gunakan itu untuk meng-sketsa solusi untuk persamaan tersebut.

Langkah 1 : Gambarkan garis untuk y, tandai nilai equilibrium y=−1 dan y=2 saat

dy
=0.
dx

Langkah 2 : Identifikasi dan beri nama interval saat y ' >0 dan y ' <0. Langkah ini sama
halnya dengan yang kita lakukan saat kalkulus, hanya sekarang kita
menandakan y yang ada bukan x yang ada.

Kita dapat merangkum informasi tentang y ' pada garis fase. Karena y ' >0, pada
interval dari kiri y=−1. Solusi persamaan diferensial dengan nilai y kecil dari
-1 akan meningkat menuju y=−1.

Hal yang sama juga berlaku untuk y ' <0 antara y=−1 dan y=2 maka untuk
setiap solusi dengan nilai pada interval ini akan menurun menuju ke y=−1.
Untuk y >2 kita punya y ' >0, maka solusi dengan nilai y lebih besar dari 2 akan
meningkat dari nilai tersebut tanpa terikat.

Langkah 3 : Hitung y ' ' dan tandai interval saat y ' ' < 0 dan y ' ' > 0. Untuk menemukan y ' ' kita
turunkan y ' terhadap x sehingga

y ' =( y +1 ) ( y−2 )= y 2− y−2

d ' d 2
y' '= ( y )= ( y − y −2 )
dx dx

y ' =2 y y' − y '

y ' =( 2 y−1 ) y '

'
y =( 2 y−1 ) ( y +1 )( y −2 )

Dari informasi ini, kita lihat bahwa y ' ' merubah tanda saat y=−1, y=1 /2 dan
y=2. Gambarkan garis fasenya

Langkah 4 : Gambarkan sketsa bermacam-macam dari Solusi kurva pada bidang- xy.
Garis horizontal y=−1, y=1 /2 dan y=2 partisi bidang tersebut ke dalam
horizontal yang kita tahu tanda dari y ' dan y ' '.
Nilai equilibrium garis y=−1 dan y=2 juga merupakan kurva solusi. Kurva

1
solusi tersebut melewati garis y= memiliki titik infleksi disana.
2

Kestabilan dan Tak Kestabilan Keseimbangan(Equilibria)

Lihatlah Gambar 11.16 sekali lagi, terutama pada perilaku kurva solusi di dekat nilai
kesetimbangan. Setelah kurva solusi memiliki nilai dekat y=−1, kurva cenderung stabil ke
arah nilai itu, sehingga y=−1adalah keseimbangan yang stabil. Perilaku di dekat y=2 justru
sebaliknya. Semua solusi kecuali solusi kesetimbangan y=2 menjauh darinya seiring
dengan meningkatnya x. Kita sebut y=2tidak stabil. Jika solusinya ada pada nilai itu, ia
tetap, tetapi jika itu mati dengan jumlah berapa pun, tidak peduli seberapa kecil, ia bergerak
menjauh. (Kadang-kadang nilai kesetimbangan tidak stabil karena solusi menjauh darinya
hanya pada satu sisi saja.)

Contoh 2 : Pendinginan Sup

Apa yang terjadi pada suhu secangkir sup panas ketika diletakkan di atas meja? kamar? Kita
tahu supnya dingin, tetapi seperti apa bentuk kurva temperaturnya sebagai fungsi waktu?

Solusi : Asumsikan bahwa suhu H Celsius sup adalah fungsi yang dapat dibedakan terhadap
waktu t (menit) dan mulai mengukur waktu saat t=0 .Asumsikan juga bahwa volume media
di sekitarnya cukup besar sehingga panas sup memiliki efek yang dapat diabaikan pada suhu
di sekitarnya.

Misalkan media di sekitarnya memiliki suhu konstan 15°C. Kita bisa ekspresikan
perbedaan suhu sebagai H ( t ) −15. Menurut hukum Newton tentang pendinginan, ada
konstanta proporsionalitas k > 0 sedemikian rupa sehingga

dH
=−k ( H−15) (11.30)
dt

(minus k untuk memberikan turunan negatif ketika H >15)

dH
Karena =0 saat H=15 ,suhu 15°C adalah nilai kesetimbangan. Jika H >15,
dt
Persamaan (11.30) memberi tahu bahwa (H−15) < 0 dan dH /dt > 0. Jika objek lebih panas
daripada ruangan , maka ini akan segera mendingin.Hal yang sama , jika H <15 maka (H−15
) < 0 dan dH /dt > 0. Jika objek itu lebih dingin dari pada ruangannya maka objek tersbut
akan segera menghangat. Perhatikan gambar 11.17

Kita nyatakan solusi kurva dari menurunkan kedua sisi dari persamaan (11.30) terhadap t
maka

d dH d
( )
dt dt
= (−k ( H−15 ))
dt

d2 H dH
2
=−k
dt dt

d2 H dH dH
Karena −k negatif, kita lihat bahwa 2 akan positif jika < 0 dan negatif ketika > 0.
dt dt dt
Perhatikan gambar 11.18

Gambar garis fase lengkapnya menunjukkan bahwa jika suhu objek ini dengan nilai
equilbrium dari 15°C, grafik H (t) akan menurun dan cekung ke atas. Jika suhu dibawah 15°
C grafik H (t) akan meningkat dan cekung ke bawah. Seperti yang terlihat pada gambar 11.19
Contoh 3 : Pertumbuhan Logistik Ditinjau Kembali

Masukkan teknik garis fase untuk memuat kurva solusi untuk persamaan pertumbuhan
logistik berikut

dP
=r ( M −P ) P (11.31)
dt

Nilai Equilibrium/Kesetimbangan untuk persamaan otonom (11.31) adalah P=M dan

dP dP
P=0 dan kita lihat bahwa > 0 jika 0< P< M dan < 0 jika P> M . Observasi ini
dt dt
terlihat seperti gambar (11.20)

Kita nyatakan fitur kecekungan dari kurva populasi dengan menurunkan persamaan

dP
=r ( M −P ) P=rMP−r P2
dt

Dengan demikian

d2 P d 2
2
= (rMP−r P )
dt dt

dP dP
¿ rM −2r
dt dt
dP
¿ r ( M −2 P )
dt

M d2 P M dP d2 P
Jika P= , maka =0 . Jika P< , maka ( M −2 P)dan adalah positif dan > 0,
2 dt2 2 dt dt2

M d2 P
jika < P< M , maka ( M −2 P) < 0, dP /dt> 0, dan < 0. Jika P< M maka ( M −2 P) dan
2 dt2

d2 P
dP /dt keduanya negatif dan > 0. Perhatikan gambar (11.21)
dt2

Garis P=M /2 dan P=M membagi kuadrat pertama dari bidang-tP kedalam bentuk
horizontal yang keduanya ditandai oleh dP /dt dan d 2 P /d t 2. Pada setiap tanda kita tahu
bagaimana solusi kurva naik dan turun seiring berjalannya waktu t. Garis kesetimbangan
P=0 dan P=M keduanya populasi kurva. Populasi kurva melewati garis P=M /2 yang
memiliki titik infleksi disana.memberikan mereka bentuk signoid. Perhatikan gambar 11.22

11.5 Metode Pendekatan Numerik


Pada chapter sebelumnya model yang dikembangkan berupa persamaan yang
berhubungan dengan suatu fungsi dari variabel independen dan dependennya.

dx
=g(x , y )
dy

Selanjutnya kita diberikan nilai awal dimana y ( x 0 )= y 0. Dengan x 0 ≤ x ≤ b atau dapat


dituliskan

dy
=g ( x , y ) , y y ( x0 ) = y 0 , x 0 ≤ x ≤ b
dx

Anda mungkin juga menyukai