TaishoTripitaka 2897
Diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh YA. Yijing.
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Indonesia oleh Ivan
Taniputera dan Junaidi Irawan.
CATATAN:
Bagi umat Buddha yang percaya pada pengaruh ciong, dan kebetulan pada hari
yang ciong tersebut harus melakukan berbagai kegiatan, maka dapat melafalkan
sutra ini. Terjemahan Sutra ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, segenap
kritik dan saran akan diterima dengan senang hati. Sutra ini boleh diperbanyak dan
disebar luaskan, dengan TIDAK MENGUBAH apa pun (tanpa menambah dan
mengurangi apa pun) sebagaimana yang tercantum di sini. Segenap pahala
kebajikan yang didapatkan dari penerjemahan Sutra ini akan dilimpahkan bagi
Guru, Buddha, Dharma, Sangha, Leluhur, bangsa dan negara, serta semua makhluk.
WEN RU SHI. YI SHI FO ZAI PI YE DA MO CHENG. LIAO KUO ZHAI
ZHONG SHI FANG XIANG SUI. SI ZHONG WEI RAO. ER SHI WU AI PU
SA
JI CONG ZUO QI
ER BAI FO YAN
SHI
ZUN
WU SHI YI
LAI
XIANG XU BU DUAN
NIAN
FO ZHE SHAO
BU SHEN
TONG ZHE DUO
XIE DAI ZHE DUO
ZHE SHAO DUAN MINGZHE DUO
FU GUI ZHE SHAO
QIANG ZHE DUO
SHAO
XU WANG ZHEDUO
GUAN FA TU DU
Orang yang malas melatih diri sungguh banyak. Orang yang memiliki kebijaksanaan
(prajna) sungguh sedikit; sebaliknya orang yang diliputi kebodohan sangat banyak.
Orang yang memperoleh pahala berusia panjang sungguh sedikit; namun sangat
banyak yang berusia pendek. Yang melaksanakan samadhi sangat sedikit;
sedangkan orang yang pikirannya kacau sungguh banyak. Orang yang memperoleh
pahala berupa kekayaan melimpah sangat sedikit; sementara itu,yang hidup miskin
sungguh banyak. Orang yang tidak bersikap keras kepala sangat sedikit; namun
yang bersikap keras kepala sungguh banyak. Orang yang bersikap dermawan
sangat sedikit; sebaliknya, yang bersikap kikir sungguh banyak. Orang yang
mengembangkan keyakinan sejati sangat sedikit; tetapi, yang meyakini kepalsuan
sungguh banyak. Dengan demikian, mereka semua tidak dapat memperoleh
keutamaan hidup dan dikuasai oleh kekotoran batin.
ZEI
YI FAN ZHONG
QU QIU NAN DE
LIANG
YOU XIN XIE DAO JIAN
HUO RU SHI KU
WEI ZHU
XIE JIAN ZHONG SHENG
LING DE WU JIE
MIAN YU ZHONGKU FO YAN
WU AI
PU SA
RU DA CI BEI
ZHENG JIAN ZHI
FA
BU KE SI
YI
RU DENG DI TING
SHAN SI
NIAN ZHI
WU DANG WEI RU
JING
YI SHUO
XIAN ZAI ZHU FO JIN SHUO
SHENG ZUI SHANG ZHE
GUI YU
YI
QIE WAN WU
REN ZHE
ZHEN YE
ZHENG YE
ZUO PIE
WEI ZHEN YOU FU WEI ZHENG CHANG XING ZHENG ZHEN
GU
MING WEI REN
YI
YI RUN SHEN
YI DAO
REN
CI
WU AI
PU SA
YI QIE ZHONG
SHENG JI
DE REN SHEN
BU NENG XIU FU
Para Buddha dari masa sekarang juga membabarkan sutra tersebut. Perpaduan
(keselarasan) antara langit dan bumi adalah yang terpenting serta paling utama
bagi umat manusia. Bahkan lebih bernilai di antara segalanya. Manusia sendiri juga
merupakan faktor yang sungguh-sungguh penting. Dengan mengembangkan batin
yang terbebas dari kebodohan, maka tubuh sejati akan direalisasi. "Pie sebelah
kanan akan menjadi murni dan demikian pula dengan "Fu" sebelah kiri. Semuanya
senantiasa akan berada dalam kondisi yang semestinya (sejati). Sebagaimana
halnya para suciwan di zaman dahulu, dengan mengenali hakekat sejati umat
manusia, maka Sang Jalan dapat direalisasi. Agar dapat menyehatkan tubuh, perlu
menyelaraskan diri dengan Sang Jalan serta hakekat sejati umat manusia. [Kalian]
semua, yakni Bodhisattva Terbebas dari Segenap Hambatan serta semua makhluk
hendaknya berusaha merealisasi Sang Jalan. Orang yang terlahir sebagai manusia,
namun tidak sanggup mengembangkan kebajikan, sungguh patut dikasihani.
ZAO ZHONG ZHONG E
YE
BI SHEN KU HAI
SHOU ZHONG ZHONG ZUI
XIN SHOU BU NI
JI DE
JIE TUO ZHU ZUI ZHI NAN
CHU YU
KU HAI
WU
ZHU ZHANG AI
ER WU HENG YAO
YI XIN
LI
GU
HUO RU SHI FU
CHI DU SONG
BU KE LIANG
RU FA XIU XING
SHUO QI GONG DE
BU KE CHENG
WU YOU BIAN JI
HOU
BING DE
CHENG FO
FO GAO
WU AI
PU SA MO HE SA
XIN XIE DAOJIAN
JI
NIAO MING BAI GUAI
YU QI
HENG BING
EZHONG E
ZHU
SHOU QI
KU TONG
WU YOU XIU XI
YU SHAN ZHI SHI WEI DU
JIE
XI XIAO MIE
BING JI CHU YU
SHEN QIANG LI
ZU
DU JING GONG
DE
HUO RU SHI FU
HUI YU CHI QIAN TAN JI
DU
Pahala kebajikannya juga tak terbatas. Pada akhirnya orang itu akan menjadi
seorang Samyaksambuddha. "Buddha melanjutkan perkataannya pada Bodhisattva
Terbebas dari Segenap Hambatan, "Bila ada orang yang terjerumus ke dalam
kejahatan, menganut ajaran sesat, diganggu oleh hantu chimei dan wangliang,
dikunjungi oleh burung-burung pembawa kemalangan, diganggu oleh para hantu
atau dewa jahat, serta tubuhnya menderita penyakit berat sehingga mengeluarkan
berbagai bau dan cairan busuk. Penderitaan berat menderanya tanpa henti. Orang
itu hendaknya melafalkan sutra ini sebanyak tiga kali, maka segenap makhluk halus
pembawa kemalangan serta penderitaannya akan lenyap tanpa sisa. Seluruh
penyakit yang diderita akan memperoleh kesembuhan. Tubuhnya akan menjadi kuat
kembali. Demikianlah pahala keberuntungan yang berasal dari melafalkan sutra ini.
Jika ada orang yang dikuasai nafsu keinginan rendah, amarah menyala-nyala,
kebodohan, kekikiran, keserakahan, dan iri hati berjumpa dengan sutra ini, lalu
dengan sepenuh hati meyakini serta menghaturkan hormat padanya.
JI
DU SAN BIAN
YU CHI DENG E
CI BEI
XI SHE
DE FO FA FEN FU CI
WU AI
PU SA
ZI SHAN N REN DENG XING YOU WEI FA
ZHU QIANG DONG TU
AN
LI
XIANG XI XIANG
CHU SHE MI WU
DUI WEI KU
CANG LIU CHU LAN HUN
HUANG FAN BAO WEI
WU TU
ZHU QUE
XUAN WU
TU FU
FU LONG
YI
YING XIAO
YING MIE
SHEN DA JI
LI
DE DE WU LIANG
Kemudian tiga kali melafalkan sutra ini; maka segenap kebodohan dan
kejahatannya akan lenyap tanpa sisa. Belas kasih dan kebahagiaan akan bersemi
dalam hatinya. Ia akan beroleh kesempatan mendengar Buddhadharma. Lebih jauh
lagi, wahai Bodhisattva Terbebas dari Segenap Hambatan dan juga para putera
serta puteri berbudi sekalian! Agar sesuai dengan tradisi yang berlaku, sebelum
mendirikan sebuah tempat kediaman berdinding tanah liat, yang sebelah selatan
dan utaranya terdapat ruang utama; sedangkan di sebelah timur dan baratnya
terdapat ruang samping, [atau membangun] dapur, bilik rahasia, pintu gerbang,
atap yang baik, tempat menumbuk padi,lumbung, serta enam kandang ternak;
lafalkanlah sutra ini sebanyak tiga kali terlebih dahulu. [Berkat pelafalan sutra ini],
segenap hari dan bulan yang tidak baik, dewa penguasa tahun yang berjalan
(taisui), dewa harimau pemegang panji kuning, lima dewa bumi, naga hijau dan
macan putih, burung hitam pembawa pertanda kemalangan, enam jenis halangan,
duabelas kelompok dewa, naga penghuni bumi, serta seluruh makhluk halus, tidak
akan ada yang berani menampakkan dirinya. Pada keempat penjuru,mereka semua
akan menjauhkan dirinya, mengerut, dan lenyap tanpa sisa. Tidak ada dewa
ataupun mahkluk halus yang berani mencelakai pelafal sutra. Pahala
keberuntungan tak terukur akan diperolehnya.
SHAN NAN ZI
WU ZHAI LAO
GU
FU GUI JI CHANG
BU QIU ZI DE
SHI GUAN XING SHENG SHEN DE
YI
LI
BAI ZI
QIAN SUN
FU CI
SHUN FU QI
HE MU
XIN YI DU QING
RUO
YOU ZHONG SHENG
ZAN
DU CI JING SAN BIAN
JI
DE JIE TUO
N REN
SHOUCHI DU SONG
SHE
RU SHUI HUO
MENG
SHOU PING JI
BU GAN
RUO FU YOU REN
DUO YU
YU QI
YU
RUO NENG
SHOU CHI DU SONG CI JING
YONG CHU SI
E GUO
DE
SI
WU AI
BIAN
suami. Kakak mengasihi adiknya; sedangkan adik mematuhi kakaknya. Suami dan
istri akan hidup harmonis. Keadilan dan kebenaran akan tersebar di mana-mana.
Segenap keinginan akan terkabul. Jika ada orang, yang sekonyong-konyong
ditangkap [tanpa alasan yang jelas] serta hendak dijatuhi hukuman mati, dirampok
atau dicuri harta bendanya; maka ia hendaknya melafalkan sutra ini sebanyak tiga
kali. Segenap bahaya itu akan sirna dengan segera. Apabila terdapat pria serta
wanita berbudi, yang dengan penuh keyakinan melafalkan sutra ini dan juga
menyalinnya, maka bahaya air dan api tak akan sanggup menenggelamkan atau
membakarnya. Tatkala berada melewati daerah pegunungan; harimau, serigala, dan
hewan buas lainnya akan menyingkir serta tak berani mendekat. Para dewa bajik
akan senantiasa melindungi. Pada akhirnya, ia akan merealisasi buah pencapaian
terunggul. Jikalau ada orang yang gemar mengatakan perkataan tak bermanfaat,
lima perkataan jahat, serta bercabang lidahnya; apabila ia menerima, meyakini, dan
melafalkan sutra ini, selamanya akan terbebas dari empat kejahatan serta
merealisasi empat kefasihan berbicara." Buddha melanjutkan sabdanya, "Putera
dan puteri berbudi sekalian!
FU MU YOU ZUI
DANG DUO DI
YU
SHOU WU LIANG
KU
QI
ZI
FU MU
JI
LI
DI
YU
ER SHENG TIAN SHANG JIAN FO WEN FA
WU WU SHENG REN
YI
CHENG FO DAO FO GAO WU AI
PU SA
PI
PO SHI FO SHI
YOU
YOU PO SAI YOU PO YI
JING CHONG FO FA
SHU
XIE CI JING
XU ZUO JI ZUO
YI
WU SUOWEN
YI ZHENG XIN GU
PING
DENG GONG YANG
DAO
HAO YUE PU
GUANG RU LAI YING ZHENG DENG JUE
GUO MING WU
BIAN
XING PU SA DAO
WU SUO DE FA
YI SHI
JING WEI
DE
WU AI
PU SA
CI
BA
YANG JING
ZHU FAN TIANWANG
YI
XIANG HUA
GONG YANG RU
FO WU YI
FO GAO WU AI
PU SA MO HE SA YAN
RUO SHAN NAN ZI SHAN N REN DENG
SHUO CI
JING
DE SHEN SHEN LI
JI ZHI SHEN
XIN FO SHEN FA XIN
JIAN ZHONG ZHONG WU JIN SE
SE JI SHI KONG
KONG JI
SHI SE
Seluruh Raja Brahma dengan kekuatan gemilangnya akan mengelilingi sutra ini dan
mempersembahkan bunga harum." Buddha berkata pada Bodhisattva Mahasattva
Terbebas dari Segenap Hambatan, "Bila ada putera atau puteri berbudi yang
memiliki hati belas kasih bermaksud membabarkan sutra ini, maka akan ia
merealisasi tingkatan spiritual mendalamserta beroleh kebijaksanaan nan tinggi. Ia
akan sanggup menyelami intisari tubuh (kaya), dharma, serta pikiran Buddha. Mata
kebijaksanaannya akan senantiasa terbuka serta sanggup melihat seluruh
perwujudan; dimana wujud (rupa) adalah kekosongan (shunyata) dan kekosongan
adalah wujud.
SHOU XIANG XING SHI YI KONG
JI
ER
CHANG WEN ZHONG ZHONG WU JIN SHENG SHENG JI
SHI SHENG
JI
ZHONG WU JIN XIANG XIANG JI
XIANG
JI
SHI XIANG
JI
RU LAI
WEI
JI
SHI KONG
JI
SHI FA XI
RU LAI
SHEN
CHANG JUE ZHONG ZHONG WU JIN CHU
CHU
ZHONG ZHONG WU JIN FA
SHI FA
JI
SHI FA MING RU LAI SHAN NAN ZI
GUAN CI
JIE KONG KOU CHANGSHUO ZHI
SHAN FA CHANG
ZHUAN JI CHENGSHENG DAO
FA CHANG ZHUAN
JI
DUO DI
YU
SHAN NAN ZI
SHAN
ZHI LI
BU DE BU
XIN
SHI
SHAN NANZI
SHI FO FA QI
YI
SHI
ER BU DA JING JUAN YE
WU SHI YI
LAI
ZHUAN DU BU JIN
BU
SUN HAO MAO
NENG ZHI
SHAN NAN ZI
DU SONG CI JING
QI
RUOZUI
MI BU XING
BU LE
ZI
XIN
LIU ZHUAN ZHU QU
DUO YU
BU WEN FO
FA MING ZI
FO SUO SHUO
DE FA YAN JING
JIE DA HUAN XI
JI
FA WU DENG
XIN WU AI
PU SA
FU
BAI FO YAN
SHI ZUN
BU ZE
RI
SI
BU ZE RI
SHI ZHI
JI
SI
Sehingga orang itu akan terjatuh ke dalam neraka. Putera berbudi! Baik dan buruk
hanyalah bentukan pikiran. Bukanlah sesuatu yang asali serta tidak mencerminkan
hakekat sejati segala sesuatu. Tubuh serta pikiran adalah semata-mata wahana
[menyelami] Buddhadharma, dan demikian pula dengan duabelas bagian Tripitaka.
Tiada yang berawal atau berakhir. Tak akan selesai dibabarkan [walau
sampaikapanpun jua] serta tak terhancurkan. Sutrayang dibabarkan Tathagata
dimaksudkan untuk mengenali hakekat sejati segala sesuatu sebagaimana adanya,
dimana hal ini tidak dapat dipahami sepenuhnya olehumat manusia pada
umumnya. Putera berbudi! Baca dan lafalkanlah sutra ini agar dapat menyelami
kebijaksanaan sejati serta merealisasi bahwa tubuh dan pikiran adalahsemata-mata
wahana menuju Buddhadharma.Orang yang mengalami kemelekatan serta dikuasai
hawa nafsu keinginan rendah tidak terbangkit kesadarannya. Mereka tidak
menyadari hakekat diri sejatinya,yang merupakan akar bagi Buddhadharma. Mereka
terhanyut oleh hawa nafsu keinginannya, sehingga mengikuti ajaran-ajaran
kejahatan serta selamanya terbenam dalam samudera kesengsaraan. Nama
Buddhadharma tak akan mereka dengar." Pada saat itu limaratus putera dewata
yang mendengar sabda Buddha merealisasi mata Dharma nan jernih. Seluruh
bodhisattva agung merasa bergembira serta merealisasi anuttarasamyasambodhi.
Sekali lagi Bodhisattva Terbebas dari Segenap Hambatan mengajukan pertanyaan
pada Buddha, "Yang Dijunjungi Dunia! Umat manusia di muka bumi ini terlahir
berulang-ulang. Mereka tidak dapat memilih hari yang baik saat dilahirkan. Tatkala
meninggal pun mereka juga tak dapat memilih hari yang baik.
HE
RI
BIN
SHAO WEI YUANSHI ZUN
QI
YIN YUAN
SHAN
ZAI SHAN ZAI
SHENG
SHAN NAN ZI
SHENG SI
ZHI SHI
RU DENG DI TING
WU DANG
WEI RU SHUO ZHI HUI ZHI
LI
DA DAO ZHI
FA
FU TIAN DI GUANG
DA QING
SHI WU YOU
SHEN DA
MIN NIAN
YI
SHAN NAN ZI
REN WANG PU SA
CI BEI
ZHONG SHENG
JIE RU CHI ZI
MU
SHUN YU SU REN
JIAO YU SU FA
ZAO ZUO LI
RI
XU XIA
TIAN XIA
JIAN CHU DING ZHI
YU REN YI
ZI
XIN YONG
WU
BU MIAN QI XIONGHUO
YOU SHI XIE SHI YAN ZHEN SHUO SHI DAO FEI
MAN QIU XIE SHEN BAI E GUI
Mengapa pula pemakaman harus memilih hari yang baik? Mengapa pula
memasukkan jenazah ke dalam peti juga harus memilih hari yang baik? Bila
pemilihan hari baik itu tidak diperhatikan, maka kemalangan akan menimpa. [Selain
itu], banyak orang yang hidup dalam kemiskinan. Tidak sedikit pula yang memasuki
gerbang kemusnahan. Aku memohon agar Bhagava sudi berbelas kasih pada para
makhluk yang dikuasai oleh ajaran sesat dan memiliki sedikit kebijaksanaan saja
dengan membabarkan sebab musabab bagi hal tersebut. Dengan demikian mereka
dapat beralih pada Jalan Kebenaran dan terhindar dari kemalangan. Buddha
menjawab, "Bagus sekali! Bagus sekali! Engkau menanyakan hal ini demi
kesejahteraan para makhluk. Lahir dan mati sesungguhnya tidak berbeda. Upacara
pemakaman sesungguhnya adalah Dharma pula. Karena itu, kalian semua
dengarlah baik-baik! Aku akan mengajarkan kebenaran ini sesuai dengan yang
engkau kehendaki. Jalan nan Agung adalah juga Dharma. [Hakekat] maha luas
langit, bumi, dan umat manusia adalah murni. Mentari dan rembulan adalah maha
gemilang. Segenap waktu sepanjang tahun adalah baik adanya dan tidak
mengandung sedikitpun perbedaan di antaranya. Putera yang Berbudi! Seorang
bodhisattva bernama Raja Umat Manusia memiliki belas kasih yang besar; ia
mengajarkan berbagai hal pada umat manusia yang saat itu masih primitif. Mereka
masih hidup seenaknya sendiri saja dan mematuhi para pemimpin yang juga masih
belum berbudaya. Oleh karena itu, bodhisattva tersebut mengajar mereka untuk
membuat penanggalan serta apa yang hendaknya ditaati oleh umat manusia
dimuka bumi ini. Ia memperkenalkan mereka mengenai makna waktu, [dan
mengajarkan bahwa] barangsiapa yang mematuhinya akan hidup aman serta
damai; agar mereka mengetahui kapan waktu untuk memulai atau mengakhiri
suatu pekerjaan. Apabila waktu untuk melakukan suatu kegiatan dipahami dengan
baik, maka bahaya atau halangan yang tidak perlu dapat dihindari; dimana hal ini
dapat dianggap sebagai budaya. [Sayangnya], orang bodoh meyakini hal ini secara
harafiah semata. Karena takut kepada bencana mengerikan mereka beralih
meyakini para guru sesat yang membabarkan kepalsuan. Mereka menyembah
dewa-dewa sesat serta memuja para hantu kelaparan. Namun keberuntungan
mereka justru beralih menjadi kemalangan.
RU SI
NI
DI
LI
MEI AN SHI
DIAN DAO ZHI SHEN YE
SHAN NAN ZI
SAN BIAN
ER JI
YI SHENG SHEN DA JI
LI
FU
DE JU
ZU
ER BU ZHONG YAO
YI
WU FANG
HAI
RI
RI DA HAO
RI
SHI
WU JIAN GE
Demikianlah, mereka semua mulai menggantungkan diripada waktu [yang dianggap baik atau buruk]
semata dan mengabaikan bumi sebagaifaktor lainnya. Mereka menjadi budak bagi hari dan bulan
baik, sehiggaterjerumus ke dalam kegelapan ajaran salah. Jalan Kebenaran yang maha
agungmereka abaikan. Kitab-kitab ajaran sesat lebih mereka yakini. Karenanya, tentusaja mereka
akan terjerumus ke dalam kegelapan. Putera yang Berbudi! Untukmengatasi waktu-waktu yang
buruk semacam itu, lafalkanlah sutra ini tiga kali. Putera yang dilahirkan akan berolehkeberuntungan
besar dalam hidupnya serta kecerdasan yang luar biasa. Pahalakeberuntungan besar akan
mengikutinya dan anak itu tak akan lahir prematur.Apabila terdapat seorang kerabat yang
meninggal, bacalah sutra ini tiga kali, maka segenap kemalangan akan sirna. Keluargayang
ditinggalkan akan mendapat pahala keberuntungan tak terukur. PuteraBerbudi! Segenap hari pada
dasarnya adalah baik. Setiap bulan pada dasarnyaadalah baik. Setiap tahun pada dasarnya adalah
baik. Seluruhnya tidak berbedasedikitpun.
DAN BIAN JI
XU BIN ZANG
DU CI JING QI
BIAN SHEN DA
JI
LI
YAN
NIAN YI SHOU MING ZHONG ZHI
RI
SHAN
NAN ZI
DI
AN WEN ZHI
CHU
ZHU REN AI
LE
GUI SHEN AI
LE
JI
BIAN YI
XIURONG
AN ZHI MU NEI
JIA FU
REN XING
SHEN DA JI
LI
YU ZHONG XUAN CI
YI
Lebih jauh lagi, saat berlangsungnya upacarapemakaman, lafalkanlah sutra inisebanyak tujuh kali.
Pahala kebajikan besar akan diperoleh. Keberuntungan tak terukur akandicapai. Pintu kemuliaan
akan terbuka lebar. [Pelafalan sutra ini] dapat pula memperpanjang kebajikan yang
diperolehsepanjang tahun. Pada akhirnya, [orang yang melafalkannya] akan berolehkesempatan
berjumpa dengan Jalan Kesucian. Putera yang Berbudi! Sehubungandengan faktor bumi, tempat
pemakaman di sebelah timur, barat, selatan, danutara akan menjadi sama baiknya. Semuanya
merupakan tempat kediaman yang amandan damai. Setiap orang akan hidup saling mengasihi, dan
demikian pula denganpara hantu serta dewa. Oleh karena itu, lafalkanlah sutra ini sebanyak tiga
kali. Kemuliaan akan diraih dan selain itu,tempat pemakaman tersebut akan menjadi tempat yang
damai. Selamanya tidak akanmengalami malapetaka. Keluarga yang ditinggalkan akan beroleh
kekayaan. Pahalakebajikan besar akan didapatnya." Untuk meringkaskan ajaran kebenaran
yangtelah disabdakannya, Bhagava mengucapkan gathasebagai berikut:
YING SHENG SHAN SHAN RI
SHENG SI DU SONG JING
SHEN DE DA
LI
YI
YUE YUE SHAN MINGYUE
DU JING JI BIN ZANG
Agar saat kelahiran seseorang menjadi hari yang baik.Agar waktu pemakaman menjadi saat yang
baik.
Baik pada saat kelahiran atau wafat seseoranglafalkanlah sutra ini. Pahala kebajikan besar akan
diperoleh.
Setiap bulan merupakan bulan yang penuh kegemilangan. Setiap tahunmerupakan tahun yang baik.
Lafalkanlah sutra ini saat berlangsungnya upacara pemakaman. Kejayaan dankemuliaan akan
mengalir terus menerus.
ER SHI ZHONG ZHONGQI WAN QI QIAN REN
XIN KAI YI
JIE FA
JIE
Setelah mendengarkan apa yang disabdakan Buddha,umat yang berjumlah tujuhpuluh tujuh ribu
terbuka batinnya. Mereka meninggalkanajaran sesat yang diyakininya dan mengembangkan
keyakinan teguh terhadapBuddhadharma Mereka selamanya menghapuskan keraguan [terhadap
Dharma] sertamerealiasi anuttarasamyaksambodhi.
WU AI
PU SA
FU BAI FO YAN
SHI ZUN
YI QIE FAN FU
JIE
YI HUN GOU WEI QING
HOU QU JI
RI
RAN SHI
CHENG QING CHENG QINGZHI HOU
PIN
QIONG SHENG LI
SI
RU HE ER YOU
CHA BIE
ZI
Bodhisattva Terbebas dari Segenap Hambatanbertanya kembali pada Buddha, "Setiap orang pada
umumnya akan menikah,dimana mereka terlebih dahulu menanyakan kesediaan masing-masing
pihak dansetelah itu mencari hari baik guna melangsungkan pernikahan. Kemudian
barulahpernikahan dapat dilangsungkan. Namun, sangat sedikit yang selanjutnya dapathidup kaya,
mulia, serta mencapai umur panjang. Sebaliknya, yang hidup dalamkemiskinan serta dibelenggu
kematian sangat banyak. Mereka mengembangkanpandangan salah sehingga bangkitlah
perselisihan di antara mereka. Aku berharapagar Bhagava [sudi membabarkan Dharma] demi
menolong mereka yang masih diliputikeraguan." Buddha menjawab, "Putera Berbudi! Dengarlah
baik-baik apayang akan kukatakan ini. Aku akan membabarkan Dharma sesuai dengan yang
engkautanyakan. Manusia dan langit merupakan unsur yang; sedangkan bumi merupakan unsur yin.
YUE YIN RIYANG
TIAN DI
QI
HE
SI SHI BA
JIE MING YAN
NAN
N YUN XIE
ZI RAN
ZHI LI
SHI
DI ZHI FA
SHAN NAN ZI
YU REN WU ZHI
XIN QI
XIE SHI
BU WEN WANG JI
YE
TU
DUO YU
DI
YU
ZUO CHU E
GUI ZHE
RU DA DI
TU
SHAN
NAN ZI
RU ZHI JIA
SHANG TU
YE ZHE
RU DA DI
TU SHAN NAN ZI
YU JIE HUN QING
NIAN JI
BU TONG
Rembulan bersifat yin; sementara mentari bersifat yang.Air bersifat yin; sementara apibersifat yang.
Wanita bersifat yin; sementara pria bersifat yang. Energi langit dan bumi berpadu,lalu terciptalah
rerumputan, pepohonan, dan makhluk hidup. Mentari dan rembulanberedar bersama-sama,
sehingga terciptakan empat kelompok serta delapanperayaan tahunan. Air dan api muncul bersamasama, sehingga berpuluh ribumakanan dapat direbus. Dengan perpaduan pria dan wanita, lahirlah
anak cucu.Tidak berbeda dengan langit, masing-masing memiliki jalannya sendiri yangalami.
Kebenaran dalam kehidupan sehari-hari adalah juga Dharma. Orang yangdiliputi kebodohan tak
memiliki kebijaksanaan. Mereka lebih meyakini guru-gurusesat dan menanyakan bagaimana
caranya memperoleh keberuntungan. Meskipundemikian, mereka menolak melakukan kebajikan,
dan lebih memilih melakukankejahatan, sehingga terjatuh ke dalam neraka atau terlahir sebagai
hewan sertahantu kelaparan. Putera yang Berbudi! Hendak mengadakan pernikahan. Tak
perluditanya lagi, air dan api menjadi saling bertentangan. Janin dan rahim salingbertentangan satu
sama lain. Penanggalan tiada lagi selaras. Lalu mereka menilikbuku pedoman nasib (semacam
primbon), guna mengetahui seberapa besarkeberuntungan [hari tersebut].
YI WEI JUANSHU
HU YING ZHI
RI
JI
YI CHENG LI
MEN GAO REN GUI
XIAO JING
XIANG CHENG
SHEN DA
JI
LI
ER WU ZHONG YAO
FU
DE JU ZU
DE DA ZONG CHI CHANG CHU REN JIAN
PO XIE
LI ZHENG
QI MING YUE
Agar hari itu menjadi baik bagi segenap anggotakeluarga, lafalkanlah sutra inisebanyak tiga kali.
Begitu pelafalan selesai maka hari tersebut akan menjadihari yang gemilang bagi segenap anggota
keluarga. Pintu menuju kemuliaan akanterbuka lebar. Anak dan cucu akan memperoleh kejayaan
serta kebijaksanaangemilang. Mereka akan hidup saling berbakti satu sama lain.
Pahalakeberuntungan besar akan diperoleh. Selain itu, tak seorangpun bayi akan lahirprematur.
Semuanya akan hidup beruntung serta pada akhirnya akan berolehkesempatan menapaki Jalan
Buddha." Pada kesempatan tersebut, hadirlahdelapan bodhisattva yang memilikiKekuatan Buddha.
Mereka memiliki banyak pengikut dan senantiasa berdiam ditengah-tengah umat manusia. Mereka
memancarkan berkas-berkas cahaya gemilangyang banyak laksana debu di muka bumi ini guna
mematahkan ajaran sesat. Adapunnama-nama mereka adalah:
PU SA LOU JIN HE
YIN HUAN DA PU SA LOU JIN HE
SHI BA PU SA
JU BAI FO YAN
SHI ZUN
WO DENG YU ZHU
FO SUO
YONG HU SHOU CHI DUSONG BA YANG JING ZHE
YONG WU KONG BU
SHI YI QIE BU SHAN ZHI WU
JI
YU
Kedelapan bodhisattvaitu menghadap Buddha dan berkata, "Kami semua pernah menerima
danmelestarikan suatu dharani, yang padakesempatan ini akan kami babarkan guna melindungi
mereka yang menerima,memahami makna, serta melafalkanSutraDelapan Yang. Mereka selamanya
tak perlu mengalami ketakutan ataukekhawatiran lagi. Lebih jauh lagi, hal-hal buruk tak akan
menimpa mereka yangmelafalkan sutra ini." Kedelapanbodhisattva tersebut lalu
melafalkan dharani berikut ini di hadapan Buddha:
QIA NI
NI
QIA NI
SHI ZUN
WEN WO
SHUO CI ZHOU
TOU
PO ZUO QI FEN
RU A
LI
WU BIAN SHEN PU SA
JI CONG ZUO QI
SHI ZUN
YUN HE MING WEI BAYANG JING
JIE SHUO QI
YI
LING DE JUE WU
SU DA BEN XIN
RU FO ZHI JIAN
YONG DUAN YI
HUI FO YAN
SHAN NAN ZI
RU DENG
DI TING
BA ZHE
FEN BIE YE
LI
YUN
JIAO
YI CHENGJING JIAO
BA ZHE BA SHI
Yang Dijunjungi Dunia! Bila ada orang yang jahatberniat mencelakai Guru Dharma pelafaldharaniini;
maka begitu mendengar dharaniyang kulafalkan ini,. kepalanya akan pecah menjadi tujuh bagian laksanacabang pohon ali (arjaka ?)." Kemudian seorang bodhisattvabernama Tubuh Tak
Terbatasbangkit dari tempat duduknya dan berkata pada Buddha, "Yang DijunjungiDunia!
Mengapakah sutra ini dinamakanDelapan Yang? Uraikanlah hal ini agarpara makhluk yang
mendengarnya dapat bangkit kesadarannya, segera merealisasihakekat pikiran, memasuki
Kebijaksanaan Buddha, dan selamanya mematahkan segalabentuk keraguan." Buddha menjawab
pertanyaan Bodhisattva Tubuh TakTerbatas, "Bagus sekali! Bagus sekali! Kini aku akan
menjelaskanmengenai DelapanYang, sesuai denganyang engkau tanyakan. Delapan mengacu pada
jumlah bagiannya; sedangkan yang juga berarti"kegemilangan." Apa yang disebut "kegemilangan"
itu jugaberarti "kekosongan maha luas" yang berada di luar jangkauan alampemikiran umat
manusia; dimana ia dapat dibagi menjadi delapan macam kesadaran.Kekosongan sendiribukanlah
suatu pencapaian. Delapan Kesadaran tersebut menjadi asal muasal nama sutra ini. Demikianlah
asal mula namaDelapan Yang tersebut. Sebagaimanahalnya nama bagi sutra-sutra lainnya,suatu
nama atau judul akan diberikan bila ajaran Dharma tersebut telah selesaidibabarkan. Jadi [sekali
lagi] kata "delapan" itu mengacu pada DelapanKesadaran.
YUN HE MING BA SHI
BI SHI
XIANG SHI
SHI
A LAI
YE SHI
SHI MING
YUE BA SHI
JI
ZHI LIANG YAN SHI GUANG MING TIAN GUANG MING TIAN ZHONG
JI
XIAN RI YUEGUANG MING
SHI ZUN
SHENG WEN TIAN ZHONG
LIANG BI
SHI FO XIANGTIAN
JI XIAN XIANG JI
RU
LAI
JI XIAN FA XI
RU LAI
JI
XIAN CHENG JIU LU SHE NA FO
LU SHE
NA GUANG MING FO
ZHONG JI XIAN BU DONG RU LAI
DA GUANG MING FO
XIN SHI FA
JIE TIAN
HAN CANG
SHI TIAN
YANCHU A
NA HAN JING
LAI
YE SHI TIAN
NAN ZI
FO JI SHI FA
FA JI SHI FO
HE WEI YI XIANG
JI
XIAN DA TONG ZHI SHENG RU LAI FO SHUO CI JING SHI
YI QIE DA
DI
WU YOU BIAN
JI
Adapun delapan kesadaran itu adalah: kesadaranmata yang mengenali berbagai wujud fisik,
kesadaran telinga yang mengenaliberbagai suara, kesadaran penciupan yang mengenali berbagai
keharuman,kesadaran lidah yang mengenali berbagai cita rasa, kesadaran tubuh yangmengenali
berbagai sentuhan, lalu yang keenam adalah kesadaran pikiran yangsanggup mengenali berbagai
buah-buah pikiran - demikianlah enam kesadarandasar, yang masih ditambah lagi dengan
kesadaran mana (mano vijnana) dankesadaran alaya (alaya vijnana); sehingga secara keseluruhan
berjumlah delapan.Hakekat kedelapan kesadaran mendasar ini sungguh gemilang serta
merupakankekosongan; dimana kekosongan tersebut bukanlah suatu pencapaian. Mata adalah
langit nangemilang yang berada di tengah-tengah langit nan gemilang pula. Oleh karenaitu,
tampaklah Buddha Kegemilangan Mentari dan Rembulan. Telinga adalah suarayang didengar oleh
langit, yang berada di tengah-tengah langit pula. Olehkarena itu, tampaklah Tathagata Suara Tak
Terbatas. Hidung adalah langitkeharuman Buddha, yang berada di tengah-tengah langit keharuman
Buddha pula.Oleh karena itu, tampaklah Tathagata Kumpulan Keharuman. Lidah adalah langitcita
rasa Dharma, yang berada di tengah-tengah langit cita rasa Dharma pula.Oleh karena itu, tampaklah
Tathagata Kegembiraan Dharma. Tubuh adalah langit lushena, yang berada di tengahtengahlangitlushena pula. Oleh karena itu,nampaklah Buddha Chengjiulushena, Buddha
Lushenajingxian, serta BuddhaKegemilangan Lushena. Pikiran merupakan langit terhentinya arus
buah-buahpemikiran, yang berada di tengah-tengah terhentinya arus-arus buah pemikiranpula. Oleh
karena itu, tampaklah Tathagata Tak Tergoyahkan serta BuddhaKegemilangan nan
Agung. Manomerupakan langit dharmadatu, yangberada di tengah-tengah langit dharmadatupula.
Oleh karena itu, tampaklah Tathagata Raja Kekosongan. Langit kesadaran mano dibahas
dalam Sutra Agama sertaSutraMahaparinirvana. Sedangkan langit kesadaran alaya dibahas
dalam Sutradan Sastra Abhidharma serta Yuqielunjing. Putera Berbudi! Buddhaadalah Dharma dan
Dharma adalah Buddha. Keduanya adalah satu. Oleh karena itu,tampaklah Tathagata
Kebijaksanaan Gemilang Jalan nan Agung." Saat Buddhamembabarkan sutra ini, seluruh sistem
dunia besar dan keenam alam bergoncang[dengan dashyatnya]. Cahaya terang tak terbatas
menyinari langit dan bumi.
HAO HAO DANG DANG
ER WU SUO MING
YI
XI JIE
MING LANG
YI
QIE DI YU
JU
DE LI
KU
JIE FA WU SHANG PU TI
ZHI ZHONG
BA WAN BA QIAN PU SA
YI SHI CHENG FO
HAO YUE
KONG WANG RU LAIYING ZHENG DENG JUE
JIE MING LI
KU
GUO HAO
WU BIAN
DAI
WU SUO DE FA
BI QIU NI
YOU PO
SAI
YOU PO YI
DE DA ZONG CHI
RU BU ER FA MEN
WU SHU
TIAN LONG YE CHA
GAN TA PO
XIU LUO
JI NA
LUO MO
JI
SHEN DA
JI
LI
FU DE JU ZU
Judul sutraini sungguh luas dan tak terbayangkan. Sanggup mengenyahkan kegelapan nan pekat,
sertamerubahnya menjadi terang nan gemilang. Seluruh neraka menjadi padam. Seluruhmakhluk
bukan manusia terbebas dari penderitaannya dan masing-masingmembangkitkan
hati bodhi takterlampaui. Saat itu, delapanpuluh delapan ribubodhisattva yang ada di tengah
persamuan tersebut, semuanyamerealisasi Kebuddhaan, dimana mereka semua dikenal sebagai
Buddha RajaKekosongan, Tathagata, Arahat, Samyaksambuddha. Tanah Buddha mereka bernama
TakTerbatas. Semua orang yang hadir memasuki Jalan Bodhisattva sertamenyempurnakan
keenam paramita merekaserta merealisasi Dharma tertinggi. Enampuluh enam ribu bhiksu,
bhikshuni, upasaka, danupasika memasuki pintu Dharma yang tiada duanya. Tak terhitung deva,
naga, yaksha,gandharva, ashura, garuda (jialouluo), kinnara, mahoraga, serta segenap makhluk
baikberupa manusia maupun bukan manusia, memperoleh mata Dharma nan murni
sertamengembangkan kebajiksanaan Jalan Bodhisattva. [Buddha melanjutkanperkataannya],
"Putera Berbudi! Bila ada orang yang memperoleh kedudukansebagai pejabat, dan pada hari ia
memangku jabatannya serta memasuki rumahdinas barunya, melafalkan sutra ini sebanyak tiga kali;
pahala kebajikan besarakan diperolehnya. Seluruh dewa-dewa bajik akan melindunginya. Segenap
tahunakan menjadi tahun yang baik baginya. Pahala keberuntungan besar akandidapatnya.
SHAN NAN ZI
RU DU YI
QIE JING YI
BU
RU SHU XIE YI
QIE JING YI BU
GONG DE BU KE CHENG
QI
RU SI REN DENG
WU BIAN SHEN
PU SA MO HE SA
SHENG XIE JIAN
HU WEN CI JING
SHOU
Putera Berbudi! Orang yang melafalkan sutra ini walau sekali saja dapatdisamakan dengan
melafalkan seluruh sutrayang ada. Lebih jauh lagi, orang yang menyalin sutra ini dapat disamakan
dengan menyalin seluruh sutra yang ada. Pahala kebajikannya takberbeda sedikitpun dan sungguhsungguh tak terukur. Semuanya akan merealisasikeshunyataan yang tak terbatas.Mereka dengan
segera akan memasuki Jalan Kesucian serta menjadibodhisattva dengan tubuh yang takterintangi
apapun. Bila ada orang yang tak meyakini Dharma nan benar sertaselalu menyibukkan diri dengan
kejahatan, ketika mendengar sutraini, mengucapkan kata-kata hinaan bahwa ini bukanlah
yangdisabdakan Buddha, maka orang itu pada kehidupan ini akan menderita penyakitkusta, dimana
kulitnya akan ditumbuhi borok serta mengalirkan darah dan nanah.
BIAN TI JIAO LIU
MING ZHONG
ZHI RI
JI
DUO A
BI
WU JIAN DI YU
XIA
HUO CHE SHANG TIE QIANG TIE CHA
RONG TONG
GUAN KOU
YI RI
YI YE
SHOU DA KU TONG
WU YOU XIU XI
BANG SI JING GU
HUO ZUI RU
SHI
Tubuhnya akan terus menerus mengeluarkan bau amisserta bau busuk lainnya. Semua orang akan
membencinya. Setelah hidupnyaberakhir, ia akan terjerumus ke dalam neraka Avichi. Lidah api
menembustubuhnya dari arah atas dan keluar pada bagian bawah; sebaliknya api akanmenembus
tubuh bagian bawahnya dan keluar dari bagian atas. Garu besi panasmembara akan menusuk
tubuhnya. Cairan tembaga panas akan dituangkan kemulutnya. Daging dan tulangnya akan
membusuk. Siang dan malam akan mengalamipuluhan ribu kali kematian serta kelahiran. Ia akan
mengalami penderitaan initanpa henti. Demikianlah buah kejahatan seseorang yang
menghina sutra ini. Demi menyadarkan orang-orangyang memiliki kesalahan semacam itu, Buddha
melantunkangatha sebagai berikut:
SHEN SHI
ZI RAN SHEN
WU TI
ZI RAN ZU
CHANG NAI
SHENG NAI
ZI RAN SHENG
SI
NAI ZI RAN SI
QIU CHANG BU DE CHANG
KU LE RU ZI DANG
QIAN QIAN WAN WANSHI
Tubuh ini adalah tubuh yang alami. Dengandemikian, kelima skandha juga alami.
Usia panjang adalah sesuatu yang wajar atau alami.Mencapai usia tua adalah sesuatu yang wajar
atau alami.
Kelahiran adalah kelahiran yang alami. Kematian adalah kematian yang alami.
Menginginkansesuatu tidak mendapatkannya. Selanjutnya, menginginkan sesuatu yang lain jugatak
mendapatkannya.
Penderitaan dan kebahagiaan berasal dari dirimu sendiri. Jalan yang salahdan benar adalah engkau
sendiri yang mengikuti.
Bila ingin mendapatkan pahala bajikan. Lafalkan sutra ini tanpa henti.
Pada ribuan dan puluhan ribu kehidupan. Akan berjumpa Sang Jalan sertamemutar Roda Dharma.
FO SHUO CI JING YI
YI QIE DA ZHONG
DE
XIN MING YI JING
RU FO ZHI JIAN
WU FO ZHI JIAN
WU RU WU WU
WU ZHI WU
JIAN BU DE YI
FA
JI
NIE PAN LE GU
CI
ZHU PU SA SHENG
ZHONG
JIE
Buddha telah selesai membabarkan sutra ini. Semua makhluk yangmendengarnya, membangkitkan
hati kebajikan murni dan gemilang. Mereka merasasangat bergembira, mematahkan segenap
pandangan dualistis, memasuki danmerealisasi pengetahuan beserta pandangan Buddha. Tanpa
memasuki dan juga tanpamemahami. Bukan pengetahuan dan juga bukan pandangan. Tidak
mendapatkan satuDharma pun. Merealisasi kebahagiaan nirvana. Para bodhisattva beserta makhluk
suci lainnya, naga, dewa penghunisurga, dan makhluk halus penghuni bumi, seluruhnya dengan
gembira menerimaserta melaksanakan sutra ini.