Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH PERKEMBANGAN

ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN

Forensic Medicine berasal dari


bahasa Yunani

Forensic
pasar/tempat
berlangsungnya
pengadilan zaman
Romawi
Medicine kedokteran

Istilah lain :

Amerika Legal Medicine


Inggris Medical Jurisprudence
Belanda Gerechtelijke Geneeskunde
Jerman GerichHiche Medicine
Medicine Forensic
Medico Legal
dll

Cara Pembuktian Zaman Dahulu


Judicia Aquae
ditenggelamkan ke dalam air
Judicia Ignis
memegang/berjalan di atas bara api atau benda
panas
Judicia Ovae
menelan racun
Judicia Dei
bantuan Tuhan

Cara Pembuktian Zaman Sekarang


Pembuktian secara alamiah yang disebut saksi diam
(silent witness).
Peran ahli memeriksa bahan bukti (corpus delicti)
secara ilmiah
Barang bukti dapat berupa orang hidup, mayat,
darah, semen rambut, sidik jari, peluru, larva lalat,
surat, tulisan tangan, suara, dll.
Barang bukti dapat bercerita tentang apa yang
telah terjadi.

Secara kronologis sejarah ilmu kedokteran


kehakiman terbagi 2 periode :
Periode awal ( beberapa ribuan tahun yang
lalu)
Belum ada pemisahan secara khusus ilmu
kedokteran kehakiman
Belum ada bantuan yg jelas dalam ilmu
kedokteran oleh ahlinya
Belum ada tulisan tentang pengajuan
pendidikan ilmu kedokteran kehakiman

Periode baru
Pada periode ini ilmu kedokteran
kehakiman telah muncul sebagai suatu
disiplin ilmu yg kemudian berkembang dgn
pesat dan dpt dipelajari secara sistematis

1. Imhotep (2980-2900 SM)


- Medicolegal expert pertama
- Berkebangsaan Mesir pada zaman Pharaoh Zoster
2. Raja Hamurabi (1700 SM)
- Hukum Hamurabi/Hukum Babylon
Ketetapan hukum kepada dokter malpraktek pengobatan
secara tidak tepat
- Hamurabi yg menulis tentang kematian krn kekerasan

3. Decemviri (451 SM)


- Buku hukum Daftar Duabelas (Twelve Table)
tercantum peraturan Kedokteran Kehakiman spt :
- Gangguan jiwa masa Gertasi
- Perkembangan jiwa manusia
- Decemviri artinya : Sepuluh orang laki-laki merupakan anggota
penguasa pada zaman Romawi

4. Hippocrates (460-355 SM)


Sumpah Hippocrates
5. Aristoteles (384-322 SM)
Mengajukan abortus provokatus sebelum 40 hari masa
kehamilan.
6. Archimedes (287-355 SM)
Meletakkan dasar ilmu Kedokteran kehakiman : memeriksa pemalsuan
mahkota emas RAJA SYRACUSE

7. Sulla (138-78 SM)


Menuliskan :
- Memerlukan 5 orang bidan untuk membuktikan kehamilan
- Seorang dokter yang melakukan abortus serta pasein
meninggal akan mendapatkan hukuman berat.
8. Antistius
Pemeriksa jenazah Jullius Caesar (100-44 SM) dibunuh
para anggota senat dibawah pimpinan : Brutus dan Cassius
9. Azizes Jurusalem (Kode hukum Jurusalem)

10. Bartholomeo Devarignana (1302 )


Medico Legal Science
Autopsi yang diambil alih oleh kalangan kedokteran
atas pemikiran pakar hukum.

11.
- Paus Gregorius XI (1374)
Memberi hak Fakultas Kedokteran. Di MONT PELLIER
melakukan autopsi
- Brouardel & Terdien
Dua ahli Kedokteran Kehakiman Perancis yang ternama
12. Hakim Agung Sung Tzu (1248)
Buku ilmu Kedokteran Kehakiman Hsi Yuan Lu yang artinya
Record of the Washing Away of the Wrong

1. Giovanni Filippo Ingrassias (1520-1570)


- Pengajar di Napoli
- Karyanya Contitutioner et Capitula Necro Jurisdictiones
Regii Promedicotus of Officii
2. Ambriose Pare (1510-1590)
Ahli bedah Perancis menulis tentang luka-luka yang
menyebabkan kematian.
3. Johan Weyer
karyanya De Prastigiusdaemonum

4.

Paulo Zacchias (1548-1659)


karyanya Quistioner Medikolegolis, yang menjadikan Ilmu Kedokteran
Kehakiman selama berabad-abad.
Ia dijuluki bapak Ilmu Kedokteran Kehakiman

5. Bartholini (1663)
Uji hidrostatik menentukan bayi pernah bernafas atau tidak
sesudah di lahirkan

6. Johanes bhorn (1689)


De Renunciatione Vidorum
9. Alfred Swaine Taylor (1806-1880)
Principles and Practice of Medical Jurisprudence

Pendidikan Kedokteran
Pendidikan Kedokteran Jawa (1851) Materi
termasuk Ilmu Kedokteran Kehakiman
Dr. H. F. Roll
buku Gerechtelijke Geneskunde
1903 Pendidikan dokter jawa STOVIA
(School Tot Opleiding Van Inlandse Artsen)
Lulusan berhak mempraktekkan ilmunya
termasuk Kedokteran forensik

1932 Bagian Patologi Anatomi dan


Kedokteran Kehakiman dalam 1 atap dipimpin
oleh Dr. H. Mueller
Asisten beliau :
a. Ahmad Darwis (1953-1970)
- Aktif di Fakultas Kedokteran USU
- Dikenal dengan nama Prof. H. Ahmad Darwis Gelar Datuk
Besar.

b. M. Soetedjo
Bertugas dibagian Patologi Anatomi dan Kedokteran
Kehakiman di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS).

1970 IAPI ( Ilmu Ahli Patologi Indonesia) :


- Patologi Forensik
- Patologi Anatomi
- Patologi Klinik
1993 IAPI bubar, berdiri jadi masingmasing bagian

Anda mungkin juga menyukai