1310945sdasd99 Persiapan Anestesi
1310945sdasd99 Persiapan Anestesi
Pendahuluan......................................................................................................
Pembahasan .....................................................................................................
Anamnesa ........................................................................................................
10
11
11
Kesimpulan ......................................................................................................
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pre-operative Visit
Seperti yang sudah diketaliui, setiap akan melakukan anestesi dan
operasi pembedahan diperlukan persiapan untuk memberikan rasa nyaman
dan menjaga keselamatan pasien sebelum, selama dan sesudah anestesi dan
operasi pembedahan. Kunjungan pre-operatif bertujuan untuk :
1. Membina hubungan baik dengan pasien
2. Mengetahui riwayat anestesi, riwayat penyakit dahulu dan sekarang,
dan riwayat pembedahan
3. Menyelenggarakan pemeriksaan fisik
4. Melakukan pemeriksaan khusus
5. Menentukan status fisik dan menilai resiko anestesi dan pembedahan,
bila perlu menunda atau membatalkan operasi
6. Mengadakan pengelolaan pre-operatif
7. Merencanakan dan menentukan obat premedikasi, obat anestesi dan
pengelolaan anestesi yang sesuai dengan kondisi pasien
2.1.1
Pemerikaan Pre-operatif
Pada pemeriksaan pre-operatif dilakukan dengan cara seperti
pemeriksaan umumnya yaitu anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium. Secara umum pemeriksaan pre-operatif meliputi AMPLE
yaitu :
A
Alergi
Medical drug
Past Illness
Last Meal
Exposure
2.1.2 Anamnesa
Anamnesa
dapat
dilakukan
secara
langsung
pada
pasien
Pada pasien yang hamil pemilihan cara dan obat anestesi harus sangat
hati-hati karena dapat berpengaruh pada kehamilan dan janin.
7. Riwayat anestesi sebelumnya
Apakan pasien pemah dianestesi sebelumnya dan apakah ada masalah
dengan cara atau obat anestesi pada anestesi sebelumnya.
8. Riwayat kebiasaan
Banyak kebiasaan yang akan berpengaruh pada anestesi dan bahkan bisa
menjadi penyulit dalam anestesi misalnya:
Rokok
Pasien yang memiliki kebiasaan merokok berat dapat menimbulkan
pengaruh dalam anestesi seperti merangsang batuk, merangsang
sekret pada jalan nafas, memicu atelektasis dan pneumoni pasca
bedah, oleh karena itu sebelum dilakukan anestesi dan pembedahan
rokok harus dihentikan minimal 24 jam sebelumnya.
Alkohol
Kebiasaan mengkonsums alkohol pada umumnya akan menimbulkan
resistensi terhadap obat-obat anestesi terutama golongan barbiturat
sehingga jumlah obat yang diberikan harus di sesuaikan.
Kemodinamik penderita
Hidrasi
Hormonal
Produksi urine
Harus dinilai produksi urine apakah normal atau tidak
Normal 0,5-1 ml/kg BB/jam
Anuri : 20m1/24jam
Oliguri : 25m1/jamatau400ml/24jam
Poliuri 2500 ml/24 jm
Serum kreatinin
BUN
Sedimen urine
10
Pemeriksaan Rutin
ASA 2
12
ASA 3
ASA 4
aktivitas
rutin
ancaman
dan
penyakitnya
bagi
13
pemeriksaan
selama
anestesi,
misalnya
dapat
BAB III
KESIMPULAN
14
Tindakan anestesi yang baik, bila mulai persiapan, durante operasi dan
pasca operasi berjalan dengan aman.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2000.
4.
15