Anda di halaman 1dari 31

Kelompok: Flat Belt

1. Moh Faizun
2. Iwan Kurniawan
3. Dedy Farhan Fuadie
4. Hifni Mukhtar Ariyadi
5. Khunaifi Prastowo
6. Tri Agung Arief W
7. Tri Prasetyo Nugroho
8. Arif Gunawan
9. Nurul Hakim P

28275
23751
29035
28367
28049
29017
25415
25361
26711

FLAT BELT

Belt (sabuk) dan tali digunakan untuk


mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros
yang lainnya melalui roda (pulley) yang berputar
dengan kecepatan sama atau berbeda.
Flat belt umumnya dipakai pada crowned pulleys,
sabuk ini lebih tenang dan efisien pada kecepatan
tinggi, dan juga mampu mentransmisikan sejumlah
daya yang besar pada jarak pusat pulley yang
panjang.
Flat belt ini dapat dibeli dalam bentuk rol dan
potongan yang nanti ujungnya disambung dengan
special kits furnished oleh pabriknya.

Daya yang ditransmisikan ditentukan


oleh:

Kecepatan sabuk
Tarikan oleh sabuk pada pulley
Sudut kontak antara sabuk dengan pulley yang
kecil
Kondisi pemakaian

Agar transmisi daya berlangsung


sempurna, maka perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:

Poros harus lurus agar tarikan pada belt uniform


Jarak poros tidak terlalu dekat agar sudut kontak pada
roda yang kecil sebesar mungkin
Jarak poros jangan terlalu jauh agar belt tidak terlalu berat
Belt yang terlalu panjang akan bergoyang, dan bagian
pinggir sabuk cepat rusak
Tarikan yang kuat supaya bagian bawah, dan sabuk yang
kendor di atas agar sudut kontak bertambah besar\
Jarak antar poros maksimum 10m, dan jarak minimum
adalah 3,5 kali diameter roda yang besar

Bahan sabuk:
Kulit

Anyaman benang

Karet
Cara penyambungan sabuk menggunakan :

Lem

Dijahit

Straples

Kait

Tegangan pada belt kulit: 210 350 kg/cm2, dan dengan angka
keamanan 8 10. Dengan tegangan yang diijinkan 17,5 kg/cm2,
maka umur belt dapat mencapai 15 tahun.
Kecepatan belt dibatasi 20 22,5 m/s. Jika kecepatan meningkat,
maka gaya sentrifugal akan bertambah besar, dan akan mengurangi
daya yang diteruskan.
Koefisien gesek sabuk ditentukan oleh:
a.Bahan sabuk
b.Bahan pulley
c.Kecepatan sabuk
d.Faktor slip
Untuk sabuk kulit dan roda besi cor, koefisien gesek dapat diprediksi
dengan persamaan:
0,54

42,6
152,6 v

= kecepatan sabuk (m/menit)

Macam-macam konfigurasi
transmisi flat belt:

Open Belt drive,


untuk poros sejajar dan
berputar dalam arah
yang sama

Crossed or twist belt drive, untuk poros sejajar dan berputar


berlawanan arah. Karena belt saling bergesekan maka belt menjadi
cepat aus dan sobek. Jarak poros dibatasi maksimum 20 kali lebar
belt dan kecepatan maksimim 20 meter/s.

Quarter turn belt


drive, untuk poros
yang bersilangan tegak
lurus dan berputar
dalam arah tertentu.
Lebar pulley harus
lebih dari 1,4 kali lebar
sabuk.

Belt drive with idler pulleys, untuk


memperbesar sudut kontak jika jarak poros
cukup panjang. Dengan cara ini dapat
digunakan untuk perbandingan kecepatan
tinggi, dan untuk menambah tarikan belt.

Dapat juga digunakan jika beberapa poros


perlu mengambil daya dari sebuah poros
penggerak.

Compound belt drive, digunakan untuk


transmisi daya dari dari sebuah poros ke
beberapa roda

Stepped or cone pulley drive, digunakan


untuk mengubah putaran poros yang
digerakkan sementara putaran poros penggerak
tetap.

Fast and loose pulley drive, digunakan jika


poros yang digerakkan dapat dihentikan atau
diputar.

Perbandingan Kecepatan

Karena kecepatan linier pada kedua puli sama, maka:


D1 n1 D2 n2

Dan perbandingan putaran antara kedua puli menjadi:

n2 D1

n1 D2

Dengan:
N2 = putaran poros yang digerakkan
N1 = putaran poros penggerak
D2 = diameter pulley yang digerakan
D1 = diameter pulley penggerak
Jika tebal belt (t) perlu dipertimbangkan, maka:
n2 D1 t

n1 D1 t

Jika faktor slip (s) dimasukkan, maka:


n2 D1 t
s

n1 D1 t
100

Dengan : s = faktor slip total utuk kedua roda

Panjang sabuk

Transmisi terbuka

(r1 r2 ) 2
L (r1 r2 ) 2 x

Untuk sistem bersilangan

(r1 r2 ) 2
L (r1 r2 ) 2 x

Daya yang ditransmisikan oleh


sabuk:
Jika puli A menggerakkan puli B, maka dengan arah putaran searah jarum jam,
maka tarikan belt F1 lebih besar dari pada F2. Hubungan F1 dan F2 dapat
dinyatakan dengan:

F1
e
F2

Dengan: = koefisien gesek

= sudut kontak antara belt dan pulley yang kecil

Jika efek sentrifugal diperhitungkan maka tegangan


belt menjadi:
F1 Fc
e
F2 Fc

Dengan Fc = tarikan sentrifugal, dan


Fc

w 2
V
g

w adalah berat sabuk per satuan panjang

Daya yang ditransmisikan oleh belt adalah:


P = (F1-F2) V
Dengan:
F1 = Tarikan belt pada sisi tegang
F2 = Tarikan belt pada sisi yang kendor
V = Kecepatan keliling belt
Daya juga dapat dihitung dengan persamaan:

e 1
P ( F1 Fc ).V
e

Torsi pada puli penggerak = (F1 - F2) r1,


dan pada puli yang digerakkan = (F1F2) r2
Lebar sabuk ditentukan berdasarkan tarikan
maksimum, dan tegangan yang diijinkan, karena:
F1 = Sw.b.t
Dengan: Sw = tegangan yang diijinkan
b = lebar sabuk
t = tebal sabuk

Pemilihan Flat Belt

Pemilihan flat belt ditentukan berdasarkan


kapasitas daya yang dapat diteruskan per
satuan lebar belt untuk jenis belt dari bahan
tertentu. Kapasitas daya masih dikoreksi
dengan faktor pemakaian, faktor koreksi untuk
dimensi pulley, dan faktor koreksi sudut
kontak.
Daya desain belt menjadi:
KapasitasDayaxsf
Dayadesain
f d xf

Dengan: sf = faktor pemakaian


fd = faktor diameter
f = faktor sudut kontak

Tabel kapasitas daya untuk belt dari


kulit (HP/cm lebar)

Tabel kapasitas daya untuk belt dari


kanvas berlapis karet (HP/cm lebar)

Kapasitas daya untuk belt dari bahan terpal


(kecepatan 10 m/s)
Untuk beban ringan: 0,23 kw (0,34 HP) per
cm lebar puli
Untuk beban berat: 0,289 kw (0,392 HP) per
cm lebar puli

Tabel faktor pemakaian flat belt

Tabel faktor koreksi untuk dimensi


puli yang kecil

Tabel faktor sudut kontak

Daftar Pustaka:

Prajitno. Elemen Mesin Pokok Bahasan


Transmisi sabuk dan Rantai. Jurusan
Teknik Mesin UGM. 2001
Deutschman d. Aaron.,J. Michels. Walter.,E.
Wilson. Charles. Machine Design.
Macmillan Publising.Co. Inc. 1975

Anda mungkin juga menyukai