Bilangan - Kuantum Ts
Bilangan - Kuantum Ts
A. Pendahuluan
Hipotesis Louis de Broglie dan azas ketidakpastian dari Heisenberg merupakan dasar
dari model Mekanika Kuantum (Gelombang) yang dikemukakan oleh Erwin
Schrodinger pada tahun1927, mengajukan konsep orbital untuk menyatakan
kedudukan elektron dalam atom. Orbital menyatakan suatu daerah dimana elektron
paling mungkin (peluang terbesar) untuk ditemukan.
Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa
atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
Indikator
Menetukan konfigurasi elektron sederhana (1 s.d 20)
B. BILANGAN KUANTUM
Pada teori atom modern kita telah mengetahui bahwa di setiap atom memiliki 4
bilangan kuantum yaitu: bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l),
bilangan kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Sekarang kita akan
membahas keempat bilangan kuantum tersebut.
- Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama digunakan untuk menentukan tingkat energi atom atau kulit
atom. Bilangan kuantum utama memiliki semua bilangan positif dari 1,2,3,4 dan
seterusnya, sama seperti pada teori Niels bohr yang menyatakan kulit atom dengan
K,L,M,N dan seterusnya.
KULIT
K
L
M
N
BIL.KUANTUM
UTAMA (n)
1
2
3
4
SUB KULIT
1s
2s, 2p
3s, 3p, 3d
4s, 4p, 4d, 4f
Contoh:
3s= Maka bilangan kuantum utamanya adalah 3.
2p= Maka bilangan kuantum utamanya adalah 2.
- Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Menyatakan subkulit tempat elektron berada. Nilai bilangan kuantum ini menentukan
bentuk ruang orbital dan besarnya momentum sudut elektron. Nilai untuk bilangan
kuantum azimuth dikaitkan dengan bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum
azimuth mempunyai harga dari nol sampai (n 1) untuk setiap n. Setiap subkulit diberi
lambang berdasarkan harga bilangan kuantum l.
l = 0 , lambang s (sharp)
l = 1, lambang p (principal)
l = 2, lambang d (diffuse)
l = 3, lambang f (fundamental)
(Lambang s, p, d, dan f diambil dari nama spektrum yang dihasilkan oleh logam alkali
dari Li sampai dengan Cs).
Contohnya:
Jika n = 3, maka bilangan kuantum azimut yang mungkin dimiliki adalah 0,1 dan 2
Jika n = 2, maka bilangan kuantum yang mungkin dimiliki adalah 0 dan 1
Selain menyatakan bentuk orbital, bilangan kuantum azimuth juga mengatakan subkulit
atom
- Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital yang ditempati elektron pada
suatu sub kulit dalam ruang. Bilangan kuantum magnetik mempunyai nilai dari +l
sampai -l termasuk 0
Contoh: l = 2, maka bilangan kuantum magnetiknya: -2,-1,0,+1,+2
l = 1, maka bilangan kuantum magnetiknya : -1,0,+1
Bilangan kuantum magnetik juga bisa dinyatakan dalam bentuk diagram orbital.
Contoh: l = 1, m = -1 , 0 , +1, maka diagram orbitalnya adalah:
|
-1 0
+1
Sub kulit
s
p
d
f
Harga m
0
-1, 0, +1
-2, -1, 0, +1, +2
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Jumlah orbital
1
3
5
7
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat dinyatakan sebagai,
n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2
3. Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah
bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing
orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
- Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian
orbitalnya adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan
2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar
semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat
memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak
terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis. (1992). Atom dan Kita. Jakarta: Bhratara Karya Aksar.
Budy, J.E. 1995, General Chemistry Principle & Structure Fith. Edition Singapore;
Jhon Willey & Sons Inc, Depdiknas, (2003), Kurikulum KBK 2004.
Depdikbud, 1997. Kimia SMU I, Kumpulan Lembar Kerja Siswa. Jakarta: Proyek
Alat-alat IPA dan Pemantapan Kerja Guru,
Direktorat Pendidikan Menengah Umum (2003), Contoh Silabus dan Sistem
Penilaian. Depdiknas:Jakarta
Eti J. (2005). Struktur Atom dalam Fisika: Bandung: Modul PPPG IPA
Harry Firman dan Liliasari, 1994, Kimia I untuk SMU Kelas I, Jakarta, Balai Pustaka.
Depdikbud.
Keenan, Kleinfelter, 1999, Ilmu Kimia Untuk Universitas; Harper & Row. Publisher
Inc. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. FPMIPA IKIP Padang, Bandung: Penerbit ITB.
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/soal-dan-jawaban-strukturatom/ diunduh tanggal 13 Juni 2012
http://esdikimia.wordpress.com/2010/08/13/bilangan-kuantum/diunduh tanggal
14 Juni 2012
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Kimia/0227%20Kim%202-11.htm/ diunduh 14 Juni 2012
jam 09.30 wib.
SOAL
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat !
1.
A.
B.
C.
D.
E.
2. Suatu unsur atom mempunyai konfigurasi electron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1. Unsur
tersebut dalam sistem periodik terdapat pada
A. Gol IA periode 4
B. Gol IB periode 4
C. Gol VIA periode 4
D. Gol VIIB periode 4
E. Gol VIB periode 4
3.
A.
B.
C.
D.
E.
A.
1
B.
1
C.
1
D.
1
11
E
1