Anda di halaman 1dari 13

Cara Membaca Neraca Ohaus

http://fisikastudycenter.com/animasi-fisika/344-caramembaca-neraca-ohaus
Fisikastudycenter.com- Cara membaca neraca ohaus. Berikut ini cara mengukur massa
menggunakan neraca ohaus (kadang ditulis ohauss), dengan tiga lengan.

Di sini menggunakan 3 buah lengan.


- lengan 10 gram
- lengan 100 gram
- lengan 500 gram
Ilustrasi cara membaca neraca ohaus untuk mengukur massa benda. Berikut ini cara
mengukur massa menggunakan neraca ohaus

Untuk membaca hasil pengukuran, mulailah dari angka di lengan 500 g, 100 gram dan
terakhir 10 gram.
Pada contoh di atas, lengan 500 gram berada di tengah, ada kemungkinan di model lain,
lengan 500 gram ada di belakang atau malah di depan.
Hasil pengukuran pada contoh di atas:

400 + 90 + 8,2
= 498,2 gram.
Sedikit berbeda dengan contoh pertama, contoh berikut di baca dari belakang (atas) dulu,
menyesuaikan posisi lengan 500 gram.

Pembacaan soal pertama:


300 + 80 + 6,7 = 386,7 gram
Pembacaan soal kedua:
500 + 80 + 9,2 = 589,2 gram

Contoh soal bandul sederhana (pendulum sederhana)


1. Sebuah bandul sederhana terdiri dari tali yang mempunyai panjang 40 cm dan pada
ujung bawah tali digantungi beban bermassa 100 gram. Jika percepatan gravitasi 10
m/s2 maka periode dan frekuensi ayunan bandul sederhana adalah
Pembahasan
Diketahui :
Panjang tali (l) = 40 cm = 0,4 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Periode (T) dan frekuensi (f)
Jawab :
Rumus periode bandul sederhana :

Keterangan : T = periode, l = panjang tali, g = percepatan gravitasi


Periode bandul sederhana :

Frekuensi bandul sederhana :


Cara 1 :
f = 1/T = 1/1,256 = 0,8 Hertz
Cara 2 :

2. Hitunglah panjang dawai pada jam bandul yang berdetak satu kali per detik.
Pembahasan
Diketahui :
Periode (T) = 1 sekon
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Panjang dawai (l)
Jawab :
Rumus periode dawai :

Panjang dawai :

3. Sebuah bandul sederhana mempunyai


tali 50 cm dan beban bermassa 50 gram. Titik tertinggi beban adalah 10 cm di atas
titik terendah. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan (a) periode dan frekuensi
bandul (b) kelajuan beban pada titik terendah.
Pembahasan
Diketahui :
Panjang tali (l) = 90 cm = 0,9 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Perubahan ketinggian (h) = 20 cm = 0,2 meter
Ditanya : (a) T dan f (b) v
Jawab :
(a) Periode (T) dan frekuensi (f) ayunan bandul sederhana
Periode

Frekuensi :
f = 1/T = 1/1,884 = 0,53 Hertz.
(b) Kelajuan (v) beban pada titik terendah
Soal ini berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik.
Ketika berada pada titik tertinggi, beban mempunyai energi potensial gravitasi
maksimum dan beban tidak mempunyai energi kinetik karena beban diam sesaat
ketika berbalik arah. Pada saat beban mulai bergerak ke bawah, energi potensial
gravitasi berubah menjadi energi kinetik. Ketika berada pada titik terendah, semua
energi potensial gravitasi berubah menjadi energi kinetik. Jadi pada titik terendah,
energi kinetik beban bernilai maksimum dan energi potensial gravitasi beban bernilai
nol.
Energi mekanik awal = energi potensial gravitasi = m g h
Energi mekanik akhir = energi kinetik = m v2
Hukum kekekalan energi mekanik :
Energi mekanik awal = energi mekanik akhir
Energi potensial gravitasi = energi kinetik
m g h = m v2
2 g h = v2
(2)(10)(0,2) = v2
4 = v2
v = 2 m/s

2. Coba sobat perhatikan gambar di samping, Yang


dinamakan ayunan sederhana terdiri dari sebuah
bandul dengan massa (m) tertentu yang
digantung di ujung tali degan panjang L (massa
tali diabaikan). Pada awalnya badul berada pada
posisi diam pada sebuah titik yang disebut titik
keseimbangan/titik B (perhatikan gambar 1).
Kemudian bandul tersebut ditarik ke titik A
dengan sudut simpangan sebesar yang nilinya
kecil (< 10o), kemudian bandul dilepaskan. Bandul
tersebut akan bererak dari titik A menuju titik B
kemudian ke C, lalu ke A, ke B, dan seterusnya.

3. Jika kita uraikan gaya nya (perhatikan gambar 3). Pada


saat bantul punya simpangan sejauh terhadap gaya berat
benda (m.g). Jka diuraikan gayanya yang bekerja maka
akan ada gaya yang searah dengan tali dan gaya yang
tegak lurush dengan tali. Pada kondisi seperti gaya
pemulih adalah gaya yang tegak lurus dengan tali ayunan
(mg sin ).Rumus gaya pemulih
4. F = -mg sin (f = m.a)
m.a = -mg sin (coret m)
5.

a = g sin

6. Karena relatif kecil maka nilai sin mendekati s/L


(simpangan dibagi panjang tali)

7.
a = percepatan badul (ms-2)
s = simpangan (m)
L = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
Rumus Periode dan Frekuensi Getaran pada Ayunan

Besarnya frekuensi (banyaknya getaran dalam satu satuan waktu) dan periode (waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu kali getaran) pada ayunan sederhan dirumuskan

Untuk menambah pemahaman kita, mari simak contoh soal berikut jawabannya berikut ini
Ada sebuah ayunan sederhan yang mempunyai periode 2 detik di tempat yang punya
gravitasi 9,8 ms-2. Coba sobat tentukan panjang tali ayunan tersebut! Asumsi panjang tali
diabaikan.
Diketahui
T = 2 sekon
g = 9,8 ms-2
Ditanya
Panjang tali (L) = ?
Jawab:

Menentukan jarak fokus, jarak benda dan jarak bayangan pada cermin
cekung

Cermin cekung adalah cermin yang berbentuk irisan bola yang bagian dalamnya
memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya. Cermin cekung disebut
cermin konvergen karena bersifat mengumpulkan sinar-sinar pantul. Titik
berkumpulnya sinar-sinar pantul dinamakan titik fokus atau titik api. Cermin
cekung biasanya digunakan untuk mengarahkan cahaya agar berkas sinar
pantulnya sejajar. Contohnya pada reflektor proyektor, lampu kendaraan dan
lampu senter.

Cermin Konvergen

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung yaitu:


1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

2. Berkas sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Berkas sinar yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan


kembali melalui titik itu juga.

Berikut bagian-bagian cermin cekung:

Keterangan:
M = Titik pusat kelengkungan cermin
F = Titik Fokus
O = Titik pusat bidang cermin
Garis yang melalui M-O = Sumbu utama cermin
M-O = Jari-jari kelengkungan cermin ( R )
F-O = Jarak fokus cermin ( f )
I = Ruang satu
II = Ruang dua
III = Ruang tiga
IV = Ruang empat
Rumus terbentuknya bayangan:
Jika benda di ruang I maka bayangan yang terbentuk di ruang IV
Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Jika benda di runag II maka bayangan yang terbentu di ruang III
Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Jika benda di runag III maka bayangan yang terbentuk di ruang II
Ruang benda + Ruang bayangan = 5
Rumus- rumus persamaan pada cermin cekung:

Soal 1 : (mencari jarak fokus)


Sebuah benda berdiri tegak di depan cermin cekung pada jarak 15 cm, jika
bayangan yang terbentuk pada jarak 30 cm, maka berapakah jarak fokus cermin
cekung tersebut ?
Jawaban:
Diketahui:
So = 15 cm
Si = 30 cm
Ditanya: f = ... ?
Jawab:

Jadi jarak fokus cermin cekung besarnya 10 cm

Soal 2 : (mencari jarak bayangan)


Sebuah benda terletak didepan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 15
cm. Jika jarak benda terhadap cermin cekung 20 cm, maka berapakah jarak
bayangan yang terbentuk ?
Jawaban:
Diketahui:
So = 20 cm
f = 15 cm
Ditanya: Si = ... ?
Jawab:

Jadi jarak bayangan yang terbentuk besarnya 60 cm

Soal 3 : (mencari jarak benda)


Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung yang jarak fokusnya 20 cm.
Jika bayangan yang terbentuk terletak pada jarak 30 cm, maka berapakah jarak
antara benda terhadap cermin ?
Jawaban:
Diketahui:
f = 20 cm
Si = 30 cm
Ditanya: So = ... ?
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai