Anda di halaman 1dari 10

Ekstraksi Etanol

Dari Tape Ketan


Putih

Kelompok 2

Riski Antono
Rizky Achmad F.
Maulidia
Siti Aidina
Ita Lailatul L.

Abstrak
Pembuatan bioetanol secara industri, pada umumnya
diproduksi dengan cara fermentasi bahan yang
mengandung karbohidrat dengan bantuan
mikroorganisme yang sering disebut sebagai bioetanol.
Telah dilaporkan penelitian untuk mengetahui senyawa
etanol yang terkandung dalam tape ketan putih
menggunakan satu set alat destilasi untuk memisahkan
air dan etanol. Dari 300 mL sampel didapatkan senyawa
etanol sebanyak 10 mL.

METODE PENELITIAN
Larutan sampel dihasilkan dari proses fermentasi selama 1 minggu,
dengan menggunakan bahan baku 1 L beras ketan putih dan 1 butir ragi.
Destilasi dilakukan dengan menggunakan satu set alat destilasi yang
terdiri dari labu destilasi, kompor destilasi, erlenmeyer, termometer dan
kondensor sebagai pendingin.
Sebanyak 300 mL sampel larutan hasil fermentasi dimasukkan ke dalam
labu destilasi dan diatur suhu destilasi berkisar antara 79-90C.
Dilakukan uji kualitatif terhadap destilat. Uji kualitatif yang dilakukan
adalah uji rasa dan uji bakar.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.Proses
pembuatan bioetanol dari tape ketan putih

Sistem produksi terdiri dari beberapa proses yaitu penyiapan bahan baku,
proses fermentasi dan proses destilasi.
Bahan utama yang digunakan adalah beras ketan putih sebanyak 1 liter.
Selanjutnya beras ketan putih dicampurkan dengan air.
Proses selanjutnya yaitu tahap destilasi dengan bantuan bakteri Saccharomyces
cerevisiaeatau yang disebut dengan ragi, penambahan ragi ini berfungsi untuk
membantu mengurai glukosa menjadi etanol.
Proses fermentasi dilakukan selama 1 minggu atau jam dan berlangsung secara
anaerob, hal ini berfungsi agar proses fermentasi berjalan secara sempurna.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah
proses fermentasi beras ketan putih hasil fermentasi disaring dengan

tujuan untuk memisahkan air dan alkohol dengan endapan protein.


Hasil dari penyaringan didapat larutan air dan alkohol sebanyak 800 ml.
Selanjutnya sebanyak 300 ml larutan hasil penyaringan didestilasi.
Pendestilasian berfungsi untuk memisahkan antara etanol dengan air.
Proses destilasi dilakukan dengan suhu 76 dan tidak boleh lebih dari 90, hal ini
bertujuan agar hasil destilasi yang didapat merupakan etanol murni karena jika
suhu melebihi 90 atau bahkan hampir mencapai 100 air dari hasil penyaringan
juga akan menguap dan hasil destilasi yang didapat bukan etanol murni.
Dari hasil destilasi didapat etanol sebanyak 10 ml dengan waktu destilasi
selama 3 jam.

HASIL DAN PEMBAHASAN


2. Uji kualitatif
Uji Rasa

Uji Nyala

Sejuk atau dingin

Biru

Dari uji indera peraba dapat dirasakan bahwa larutan destilat


dirasakan berasa sejuk atau dingin.
Sementara berdasarkan hasil uji bakar didapat bahwa pada
pembakaran tisu didapat warna nyala api biru yang
mengindikasikan bahwa larutan destilat yang dihasilkan
merupakan etanol.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :

Fermentasi ketan putih mengandung senyawa etanol.

Dari 300 mL larutan hasil fermentasi menghasilkan ethanol


sebanyak 10 mL

Dari hasil uji kualitatif menunjukan saat uji rasa terasa dingin
pada kulit tangan dan pada saat uji nyala menghasilkan nyala api
yang berwarna biru.

Saran

Penelitian ini merupakan pendahuluan untuk mengetahui kadar


etanol dalam fermentasi ketan putih. Oleh karena itu, perlu ada
penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi etanol dan peningkatan
hasil kuantitatif dari etanol hasil destilasi yang dapat di uji
dengan menggunakan alkoholmeter.

Anda mungkin juga menyukai