Anda di halaman 1dari 20

ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES

DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH

Disusun oleh kelompok 1 :

Nurma Laily
Oktaviani NP
Prayuda Satya
Riski Amelia
Siti Aminah
Vini Naisela

(116)
(116)
(116196)
(116)
(116245)
(116)

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil
minyak atsiri yang cukup penting di dunia, bahkan
untuk beberapa komoditas tertentu menguasai
pangsa pasar di dunia. Diantara minyak atsiri
yang terkenal adalah minyak cengkeh (cloves oil).
Data ekspor minyak cengkeh, pada tahun 2005
terjadi kenaikan harga sebesar 50% menjadi 5,473 US
$. Sedangkan data impor eugenol pada tahun 2005
25,5 US $ ( Biro Pusat Statistik, 2005 ) Hal ini dapat
dilihat bahwa nilai jual eugenol memiliki nilai jual
lebih tinggi daripada nilai jual dalam bentuk minyak
cengkeh.

Jika isolasi eugenol ini


dimasyarakatkan maka akan
mengurangi ketergantungan akan
eugenol pada negara luar dan
sekaligus akan meningkatkan nilai
ekspor non migas.

Tujuan
Tujuan khusus dari penelitian ini
adalah menentukan kondisi operasi
optimum yang relatif lebih baik
dalam proses isolasi eugenol dalam
minyak cengkeh dengan distilasi
tekanan rendah.

Karakteristik Eugenol
cairan tidak berwarna atau berwarna
kuning-pucat,
dapat larut dalam alkohol, eter dan
kloroform.
Mempunyai rumus molekul C10H1202
bobot molekulnya adalah 164,20 dan
titik didih 250 -255C. Rumus Bangunnya
adalah

Metode
Tiga tahap yaitu :
tahap pertama berupa analisa kadar
eugenol pada umpan minyak daun
cengkeh,
tahap kedua berupa proses distilasi
fraksionasi tekanan rendah,
tahap terakhir berupa analisa distilat
dan residu hasil distilasi fraksionasi
tekanan rendah.

Hasil penelitian yang diperoleh dapat


digunakan untuk menentukan kondisi
optimum kadar eugenol dengan
membandingkan harga densitas dan
indeks bias yang didapat dengan
harga densitas dan indeks bias
eugenol teoritis.

Rangkaian Alat
termomet
er
kondensor
Trap

Labu
distilasi
termostat

Penampun
g destilat

manomet
er

Pompa
vakum

Cara Kerja
100ml minyak
cengkeh

Temperatur
atas dan bawah
diamati dan
dicatat

Distilat diambil
saat
temperatur
atas
mengalami
kenaikan

Labu destilasi
500 ml

Pemanas
dihidupkan
bersamaan
dengan
termostat

Lakukan pada
temperatur dan
tekanan
berbeda

Tekanan vakum
dijalankan
hingga 50
mmHg

Pendingin
dialirkan

Uji kemurnian

Tahap Pertama
Analisa kadar eugenol pada
umpan minyak daun cengkeh
menggunakan GCMS
Penentuan struktur senyawa
dilakukan dengan menggunakan
standar yang sudah diketahui
dengan mencocokkan fragmentasi
senyawanya. Setiap puncak yang
muncul dalam kromatogram memiliki
waktu retensi yang berbeda-beda.

Tahap Kedua
Destilasi fraksional vakum
Minyak cengkeh diuapkan di dasar kolom dan
dibuat setimbang dengan cairan dari destilat
yang dikembalikan (refluk) dari puncak kolom.
Pada kesetimbangan yang terjadi dalam
kolom, komponen titik didih rendah
cenderung ke atas dan keluar sebagai destilat
dan komponen titik didih tinggi cenderung
turun kebawah kembali ke bejana penguapan.
Destilat yang diperoleh mengandung
komponen ringan caryofilen lebih banyak dan
eugenol sedikit. Komposisi destilat berubah

Pada proses destilasi


bertingkat digunakan
kolom fraksinasi yang
dipasang pada labu
destilasi. Tujuan dari
penggunaan kolom ini
adalah untuk
memisahkan uap
campuran senyawa
cair yang titik didihnya
hampir sama/tidak
begitu berbeda.

Tahap Ketiga
Analisa indeks bias dengan
refraktometer dan analisa berat
jenis dengan piknometer
a. Analisa indeks bias dengan refraktometer
Distilat yang memiliki nilai indeks bias yang
paling mendekati nilai indeks bias eugenol
secara teoritis (1,5369) itulah distilat yang
kemurnian eugenolnya paling tinggi.

b. Analisa berat jenis dengan piknometer


Berat jenis distilat dibandingkan dengan
berat jenis eugenol secara teoritis (1,062
gr/cc). Distilat yang memiliki berat jenis
paling mendekati berat jenis eugenol
secara teoritis itulah distilat yang telah
mengalami proses pemisahan dengan
kondisi optimum yang memiliki kemurnian
paling tinggi.

Hasil Analisa kadar eugenol pada


umpan minyak daun cengkeh
menggunakan GCMS
R Time

Rumusa

% Total

Nama

2,197

Kimia
C10H16

2,6

pinene

7,681

C10H12O2

69,66

eugenol

8,158

C15H24

2,09

8,904

C15H24

20,741

9,374

C15H24

3,21

copaen,
copaen

caryophyllen
e
selinene,
humulene

Hasil Tahap Destilasi


Fraksionasi Vakum
Hasil proses distilasi fraksionasi
tekanan rendah pada tekanan 50
Tekanan
Suhu
Volume Densitas Indeks
mmHg
50 mmHg

170oC

Destilat
40 mL

80

bias
1,32

50 mmHg

180oC

23 mL

89

1,48

50 mmHg

190oC

31 mL

67

1,51

50 mmHg

200oC

35 mL

78,3

1,55

50 mmHg

210oC

46 mL

83

1,59

Hasil proses distilasi fraksionasi


tekanan rendah pada tekanan 100
mmHg
Tekanan
Suhu
Volume Densita Indeks
100
mmHg
100
mmHg
100
mmHg
100
mmHg
100
mmHg

170oC

Destilat
36 mL

s
0,86

bias
1,3

180oC

25 mL

0,97

1,44

190oC

27 mL

0,99

1,49

200oC

30 mL

1,02

1,53

210oC

42 mL

1,045

1,58

Hasil Tahap analisa distilat dan


residu
Pada temperatur awal,distilat sebagian
mengandung fraksi ringan dan sedikit
fraksi berat (eugenol). Hal ini dapat dilihat
pada densitas dan indeks bias pada
temperatur awal yang besarnya cukup
jauh dari harga densitas dan indeks bias
eugenol teoritis yaitu 1,062 gr/cc dan
1,5369.
Tekanan, mmHg
Titik Didih
Titik didik eugenol pada masing
masing
Eugenol,oC
50
160,9
tekanan
100

180,1

Kesimpulan
Isolasi eugenol dalam minyak cengkeh dapat
dilakukan dengan cara distilasi fraksionasi
tekanan rendah. Pada awal distilasi yang
banyak teruapkan adalah fraksi ringannya,
fraksi beratnya (eugenol) sedikit teruapkan.
Kondisi optimum diperoleh pada kondisi
temperatur dan tekanan yang memberikan
harga densitas dan indeks bias mendekati
harga densitas dan indeks bias teoritis

Anda mungkin juga menyukai