Overview Threonine
Asam amino esensial
Memiliki kodon ACU, ACA, ACC, and ACG.
Threonine banyak terkandung pada
produk-produk darisusu dagingikan
danbijiwijen.
Memiliki 4 kemungkinan steroisomer
RESTRIKSI
Tahapan 1: Menentukan
Site Restriksi
Pemilihan enzim
restriksi harus
menyesuaikan
dengan site
restriksi yang ada
ada Site
baik
gen insert
restriksi
adalah
sekuens
6 nukleotida
maupun
vektor
yang bersifat khusus di
plasmid
mana enzim-enzim
restriksi akan
memotong
Hndlll
Berasal dari strain
Haemophilus
influenzae Rd
Merupakan 6-cutters,
dan enzim restriksi
endonuklease.
Hasil pemotongan
berupa sticky end
RESTRIKSI
Larutan ini kemudian dimasukkan enzim
restriksi dan diinkubasi selama 1 jam
pada 370C
DNA perlu direstriksi agar menjadi sticky
end
Plasmid hanya bisa dimasuki oleh DNA
yang sticky end.Sedangkan hasil
amplifikasi PCR akan menghasil DNA
yang blund end
Ligasi
Ligasi DNA mengacu pada reaksi yang
membentuk molekul DNA rekombinan dengan
cara mengikat bersama dua fragmen restriksi
dengan ujung yang kompatibel. Agar proses ligasi
dapat berlangsung, DNA ligase membutuhkan
ujung 5-P dan 3-OH pada molekul DNA. ketika
DNA dicerna oleh enzim restriksi yang
menghasilkan ujung lengket, ujung DNA yang
kompatibel dapat berikatan. Ligase dapat
mengikat secara kovalen 5-P dan 3-OH
berdekatan dengan sumber energi (ATP) dan
kofaktor Mg2+.
Mekanisme Ligasi:
Mekanisme Ligasi :
Pembentukan intermediet enzim berenergi tinggi
dengan transfer gugus adenosil dari ATP
ke gugus amino dari residu lisin pada DNA
Ligase
Membentuk ikatan pirofosfat yang teraktivasi
dengan Transfer gugus adenosil ke ujung fosfat 5
dari salah satu ujung DNA yang rusak
Penyerangan ujung 5 terativasi oleh gugus 3hidroksil pada ujung DNA yang berdekatan (ujung
rusak DNA), yang membentuk ikatan fosfodiester
diatara ujung-ujung DNA yang rusak
Pelepasan AMP
Tahapan Ligasi :
Tahapan Ligasi :
Penambahan Alkaline
phosphatase :
Ditambahkan pada saat
larutan vektor belum
dimasukan GOI.Tujuanya untuk
untuk menghilangkan gugus P
pada 5P sehingga menjadi
5OH (defosforilasi) sehingga
dapat meminimalisasi
terjadinya kemungkinan vektor
menyambung pada vektor itu
sendiri atau vektor
menyambung dengan vektor
lain (terjadi ligasi antar vektor)