3
Regulatory Proteins
• Ekspresi Gene sering dikontrol oleh
regulatory proteins yang berlekatan pada
sekuens DNA spesifik (tertentu).
– regulatory proteins mendapatkan akses
berlekatan dengan basa DNA pada
bagian major groove
– regulatory proteins mengakibatkan
DNA-binding motifs
4
Regulatory Proteins ...
• DNA-binding motifs adalah bagian dari
regulatory proteins yang berlekatan
dengan DNA:
– helix-turn-helix motif
– homeodomain motif
– zinc finger motif
– leucine zipper motif
5
Helix-Turn-Helix Motif
6
The Helix-Turn-Helix Motif Is
Common in DNA-Binding Proteins
• ~ 20 aa
– satu helix untuk pengenalan DNA
(warna merah), kemudian memutar
(turn), selanjutnya helix lainnya
– sequence-specific binding due to specific
contacts between the recognition helix
and the major groove
• Empat DNA-binding dengan motif helix-
turn-helix (abu-abu) di Lac repressor
Helix-Turn-Helix
Motif
Homeodomain Motif
Ada
9
Homeodomain Motif
• Mengatur target gen yang berperan dalam
pembentukan berbagai struktur tubuh selama
perkembangan embryo
• Ptotein homeodomain kebanyakan merangsang
diferensiasi sel-sel jaringan organ
• Protein seperti NANOG terlibat dalam menjaga
pluripotency dari suatu sel.
• Gen Homeobox sangat kritikal untuk menjaga
stabilitas pembentukan jaringan tubuh pada fase
embryogenesis.
10
Zinc Finger Motif
11
The Zinc Finger Motif Is Common in
Eukaryotic Transcription Factors
• ~30 aa
• “Finger” bagian adalah peptide yang
mengalami loop cross-linked by Zn2+
– Zn2+ biasanya dikoordinasi oleh 4 Cys, atau 2 Cys,
2 His
• Interaksi dengan DNA atau RNA
– Ikatannya lemah, sehingga beberapa zinc fingers
berlaku saling membantu.
• Ikatan/Binding memiliki retang dari spesifik
sekuens hingga random.
Zinc Fingers
Leucine Zipper Motif
14
The Leucine Zipper Motif
• Dimer dari dua amphipathic helices plus a DNA-binding
domain
• Setiap helix bersifat hydrophobic pada sisi satunya dan
hydrophilic pada sisi lainnya.
– Sisi hydrophobic bersentuhan dengan dua monomer.
• Sekitar setiap 7 residu di helix adalah Leu.
• Helices membentuk putaran (a coiled coil).
• Domain DNA-binding memiliki basic residues (Lys, Arg)
untuk berekasi dengan polyanionic DNA.
Structure of a Leucine
Zipper: GCN4 from Yeast
Prokaryotic Regulation
• Kontrol inisasi transkripsi dapat berupa:
– positive control – meningkankan
transcripsi ketika activators melekat
pada DNA
– negative control – menurunkan
transcripsi ketika repressors melekat
pada bagian regulatori DNA yang
disebut operators
17
Prokaryotic Regulation
• Prokaryotic cells selalu memberikan
respon terhadap lingkungannya dengan
mengubah ekspresi gen.
• Genes yang berperan dalam metabolic
pathway yang sama diorganisir dalam
operons.
• Beberapa operons sebagai induced jika
metabolic pathway diperlukan.
• Beberapa operons sebagai repressed jika
metabolic pathway tidak diperlukan lagi.
18
Prokaryotic Regulation
• lac operon terdapat genes untuk
memanfaatkan lactose sebagai sumber
energi.
• Bagian regulatory dari operon termasuk
CAP binding site, promoter, dan
operator.
• Bagian yang dicoding terdiri dari gen-gen
untuk 3 enzymes:
-galactosidase, permease, dan
transacetylase
19
20
Prokaryotic Regulation
• lac operon diatur secara negative oleh
repressor protein:
– lac repressor berlekatan pada operator
untuk menghambat transkripsi
– jika ada lactose, sebagai inducer, molecule
ini berlekatan dengan repressor protein
– repressor tidak dapat lagi berlekatan
dengan operator transkripsi berlangsung
21
22
23
Prokaryotic Regulation
• Jika ada glucose dan lactose, sel-sel bacteria
lebih menyukai penggunaan glucose.
• Glucose mencegah induksi dari lac operon.
– Perlekatan dengan CAP – cAMP complex
pada CAP binding site diperlukan untuk
induksi lac operon
– tinggi glucose levels low cAMP levels
– high glucose low cAMP no induction
24
25
26
Prokaryotic Regulation
• trp operon mengkode genes untuk
biosynthesis tryptophan.
• Operon tidak terekspresi jika sel
mengandung jumlah tryptophan dengan
cukup.
• Operon terekspresi hanya jika konsentrasi
tryptophan rendah.
27
Prokaryotic Regulation
• trp operon is negatively regulated by the
trp repressor protein
– trp repressor berlekatan pada operator
untuk memblock transcripsi
– berlekatannya repressor pada operator
memerlukan corepressor yaitu
tryptophan
– low levels tryptophan menghambat
repressor berlekatan dengan operator.
28
29
30
Eukaryotic Regulation
• Pengontrolan expresi gen-gen eukaryotic
memerlukan transcription factors.
– general transcription factors
diperlukan untuk inisiasi transcripsi
• Memerlukan ikatan khusus antara
RNA polymerase dengan DNA
– specific transcription factors
meningkatkan transcripsi in sel-sel
tertentu sebagai respon dari signals.
31
32
Eukaryotic Transcription
• General transcription factors berlekatan
pada bagian promoter dari gen.
• RNA polymerase II kemudian berikatan
dengan promoter utuk memulai transkripsi
start site (+1).
• Enhancers adalah DNA sequences
tempat spesifik transcription factors
(activators) berikatan untuk
meningkatkan laju transkripsi.
33
34
Eukaryotic Transcription
• Coactivators dan mediators juga
diperlukan untuk berfungsinya
transcription factors.
– coactivators dan mediators berikatan
pada transcription factors dan
berlekatan juga dengan bagian lainnya
dari transcription apparatus.
35
36
General transcription factors
• General transcription factors (GTFs) diperlukan
untuk transkripsi di eukaryotes dari semua gen
• GTFs membantu RNA Pol II dalam inisiasi
transkripsi
• GTFs dibentuk TFIIA, TFIIB,... Dan hamper
semuanya dalam bentuk multimeric proteins
• Equivalent GTFs sangat dijaga keberadaannya
untuk semua kelompok eukaryotes
• Di prokaryotes, hanya satu general transcription
factor, yaitu s factor yang sangat diperlukan
TFIID
49
Pengaturan di Posttranskripsi
• RNA editing menhasilkan mRNA matang
yang tidak benar-benar dikodekan oleh
genome.
• Contoh –
– apolipoprotein B berada dalam 2 isoforms
– satu isoform dihasilkan dari editing mRNA
membentuk stop codon
– RNA editing ini bersifat tissue-specific
50
Posttranscriptional Regulation
• Mature mRNA molecules have various
half-lives depending on the gene and the
location (tissue) of expression.
• The amount of polypeptide produced from
a particular gene can be influenced by the
half-life of the mRNA molecules.
51
52
Degradasi Protein
• Proteins dihasilkan dan didegradasi
secara terus menerus di dalam sel.
• Proteins yang akan didegradasi diberi
tanda dengan ubiquitin.
• Degradasi protein yang telah ditandai
dengan ubiquitin akan terjadi di
proteasome.
53
54
55
Perbedaan Ekspresi Gen Prokariot vs Eukariot:
Transcription
Transcription
RNA processing
mRNA transport
mRNA translation
mRNA degradation
Protein degradation