Anda di halaman 1dari 91

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

(UNPRI)

“BIOKIMIA KLINIK”
(KP-05)
“Regulasi Ekspressi Genetik” Sabtu,
14 Januari
(KP-06). 2023
“Teknik Pemeriksaan Genetika Molekul”

PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS BIOMEDIK


(1)
Kilas-Balik Ekspresi Genetik
Bagaimanakah proses pembentukan protein
dari gen manusia
Urutan Nukleotida : Urutan Asam Amino
G A T C C G T

Interrelation of DNA, RNA and Protein


Informasi Genetik
Kode Genetik

DNA RNA PROTEIN

Asam Nukleat

From Gene to Protein


Ada 3 peristiwa penting dalam proses
“From Gene to Protein”
Prosesnya Maksudnya Hasilnya
Replikasi Gen yang akan diekspresi, digandakan Gen anak yang informasi
(di-copy) terlebih dahulu secara semi genetiknya sama
konservatif. Enzim yang terlibat adalah
DNA polimerasi
Transkripsi Salahsatu untai DNA/gen diubah menjadi mRNA yang mnegandung
mRNA untai tunggal. Enzim yang terlibat kode genetika
adalah enzim RNA polimerase
Translasi Salahsatu mRNA yang mengandung kode Peptida yang urutan asam
genetika dijadikan sebagai cetakan di amino nya sesuai dengan
ribosom untuk tempat menempelnya kode genetik dan informasi
tRNA yang membawa asam amino. Ada 3 genetiknya di asam
proses : inisiasi, elongasi dan terminasi. nukleat.
Latihan 3 :
Tuliskan jawaban di sehelai kertas, foto , satukan dengan Tugas 3 di
akhir PPT ini, kemudian kirimkan ke email Bapak :
Naskah soal latihan :
Suatu Gen memiliki informasi Genetik di salahsatu untai nya sebagai berikut :

5’ – G A G T A C C A T T C T A C C G T T G AA T T A A C C G G C C A T A T A G G T C T T G C T C –3’

1. Buatlah pasangan basanya, sehingga menjadi gen yang utuh menurut Watson-Crick
2. Jika Gen tersebut merupakan hasil Replikasi, kemudian di-transkripsi : tuliskanlah mRNA
hasilnya,,,tandai lah Kodon-kodon yang terbentuk
3. Jika mRNA digunakan untuk mensintesis Peptida (protein) : tuliskan lah susunan asam amino
yang terbentuk (fenotif).
4. Jika basa nukleotida T urutan ke-9 rusak karena radiasi : tuliskanlah susunan asam amino
dari fenotif yang terbentuk
5. Jika basa nukletida T urutan ke-10 rusak karena radiasi : tuliskanlah susunan asam amino
dari fenotif yang terbentuk
6. Jika basa nukletida T urutan ke-17 rusak karena radiasi : tuliskanlah susunan asam amino
dari fenotif yang terbentuk
(2)
Regulasi Ekspressi Gen pada Bakteri

• Bakteri mempunyai beribu-ribu gen


– Tidak semua ditranskripsi pada waktu yang sama
– Bila itu dilakukan maka akan membuang energi
yang banyak
– Namun beberapa gen ditranskripsi sepanjang
waktu  Siapa dia ?
• “housekeeping” genes
– Gen lain diekspresikan sebagai tanggapan
(respon) akibat terjadinya perubahan lingkungan
8
Pengendalian Biosintesis Protein

Tingkat Tingkat Tingkat Enzim


Replikasi Gen Hormon

Tingkat
Tanskripsi

Tingkat
Translasi
Regulasi Gen pada Bakteri

• Regulasi transkripsi
– Jika suatu protein (yang dikodekan oleh gen)
diperlukan, maka gen akan ditranskripsi
– Jika suatu protein (yang dikodekan oleh gen)
Tidak diperlukan, maka gen akan Tidak akan
ditranskripsi

10
Unit Transkripsi pada Bakteri
Operon

promoter
operator

-35 TTGACA
-10 TATAAT (Pribnow box)
11
Regulasi pada Transkripsi

• Kontrol Positif atau Negatif


– Positif - membutuhkan suatu protein untuk
terjadinya transkripsi
– Negatif - protein dibutuhkan untuk mem block
transkripsi

• Model operon pada bakteri


– Lac operon

12
Regulasi Lac operon

• Merupakan Kontrol Negatif


• Repressor protein (lac I gene product)
• Berikatan pada operator region dari Lac operon
• Mencegah terjadinya proses transkripsi

13
Induksi repressed operon

(allolactose)
(lac repressor) (can’t bind)

o
14
Regulasi Lac operon

• Repressor berikatan pada operator


– TIDAK terjadi transkripsi
• Effector berikatan pada Repressor
– Repressor tidak dapat berikatan dengan operator
– Terjadi Transkripsi
• Berkurangnya konsentrasi Effector
– Repressor akan bebas untuk berikatan dengan
operator
– TIDAK terjadi transkripsi

15
Regulasi Lac operon

• Satu gen yang berekspresi dari lac operon


– β-galactosidase
– Memecah laktosa (dan allolactose) menjadi
glukosa dan laktosa

LACTOSE β-gal Glucose


(allolactose) &
(effector) Galactose
16
Repressi Operon Bakteri

Repressor co-repressor (tryptophan)

Biosynthetic
complex Operons
(Trp Operon)

17
Aktivasi & Deaktivasi Operon

effector
inactive
Activator
complex

18
(3)
Regulasi Ekspressi Gen pada Eukariotik

• Beberapa gen ditranskripsi pada hampir semua sel


– “housekeeping” genes

• Sifat unik dari sel itu disebabkan oleh ekspresi gen-


gen spesifik yang terkandung dalam sel tersebut
– cell-specific expression
– tissue-specific expression

19
Regulasi Transkripsi Eukariotik
• Kemampuan untuk aktivasi dan penekanan
gen menjadi bagian yang esensial untuk
memelihara kespesifikan sel

neuron hepatocyte

skin

20
Regulasi Transkripsi Eukariotik

• Lebih kompleks dibanding bakteri


• Pengendalian dimediasi oleh protein-protein
yang diklasifikasikan sebagai Transcription
Factors - TF :
– Basal TF - diperlukan oleh semua gen
– Specific TF - menentukan spesifitas ekspresi
– Activator - meningkatkan ekspresi
– Repressor - menurunkan ekspresi

21
Skema Promoter Gen Eukariot

SP1 TFIID

Hampir semua mempunyai TATA box pada -25


Posisi TF binding sites lebih upstream
“GC box” “CCAAT box” etc.

22
Penerapan

• Merekayasa promoter yang berbeda di


depan coding sequences yang diinginkan,
dapat menghasilkan:
a. Regulasi yang berbeda
b. Meningkatkan laju ekspresi
c. Mengubah waktu ekspresi
d. Ekspresi terjadi di jaringan yang berbeda
e. Ekspresi pada organisme yang berbeda

23
(4)
Pengendalian oleh Hormon
• Hormon : yaitu penghantar ( transmitter ) kimiawi
yg dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran
darah.
• Pembawa pesan kimiawi
• Bersama saraf memadukan berbagai sistem organ
( koordinasi )
• Zat-zat dgn aktivitas hormonal ( protein, asam
amino, asam lemak, steroid )
• Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel- sel
target ( responsive cells ) tempat terjadinya efek
hormon.
Jenis-jenis Hormon
• Hormon Perkembangan : hormon yang memegang peranan
di dalam perkembangan dan pertumbuhan → Kelenjar
Gonad

• Hormon Metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam


tubuh diatur oleh bermacam –macam hormon :
glukokorticoid, glukagon, katekolamin. Hormon tropik :
dihasilkan struktur khusus dalam pengaturan fungsi
endokrin yakni kelenjar hipofise sbg hormon perangsang
pertumbuhan folikel ( FSH) pd ovarium dan proses
spermatogenesis ( LH )

• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral →


Kalsitonin yang dihasilkan Paratiroid untuk mengatur
metabolisme Ca dan Fosfor.
Glands
• Pineal
– melatonin
• Pituitary
– many hormones: master gland
• Thyroid
– thyroxine
• Adrenal
– adrenaline
• Pancreas
– insulin, glucagon
• Ovary
– estrogen
• Testes
– testosterone
(5)
Teknik Pemeriksaan Genetika Molekul
1. Teknik-teknik Isolasi Biomolekul DNA,
RNA dan Protein dari sel

2. Teknik-teknik Pemurnian

3. Teknik-teknik Karakterisasi (kuantitas


Meliputi dan kualitas / keberadaan nya)

4. Teknik Imunologi (antibodi, antigen)

5. Teknik PCR
Tes Polymerase Chain Reaction (PCR)
• Tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola
genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus,
termasuk virus Corona (SARS-CoV-2). Hingga saat ini, tes
PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh Badan
Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-19.
• Tingkat akurasi tes PCR cukup tinggi, tetapi pemeriksaan ini
membutuhkan waktu yang cukup lama hingga hasilnya
keluar, yaitu sekitar 1–7 hari.
• Tes PCR umumnya perlu dilakukan pada orang yang
mengalami gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, demam,
terganggunya indra penciuman, serta sesak napas,
khususnya jika orang tersebut memiliki riwayat kontak
dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.

Mari kita tonton Video berikut :


Rapid Test
• Selain tes PCR, rapid test juga kerap digunakan
sebagai pemeriksaan awal atau skrining
COVID-19. Sesuai namanya, hasil rapid test
bisa langsung diketahui dalam waktu yang
singkat, biasanya hanya sekitar beberapa
menit atau paling lama 1 jam untuk
menunggu hasil pemeriksaan kelua
Rapid Antigen
• Antigen merupakan suatu zat atau benda asing, misalnya racun, kuman,
atau virus, yang dapat masuk ke dalam tubuh. Sebagian antigen dapat
dianggap berbahaya oleh tubuh, sehingga memicu sistem imunitas untuk
membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi). Reaksi ini merupakan bentuk
pertahanan alami tubuh untuk mencegah terjadinya penyakit.
• Virus Corona yang masuk ke dalam tubuh akan terdeteksi sebagai antigen
oleh sistem imunitas. Antigen ini juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan
rapid test antigen.
• Rapid test antigen untuk virus Corona dilakukan dengan mengambil
sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab. Untuk
memberikan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan rapid test antigen perlu
dilakukan paling lambat 5 hari setelah munculnya gejala COVID-19.
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan rapid test antigen
virus Corona memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan rapid
test antibodi. Akan tetapi, pemeriksaan rapid test antigen dinilai belum
seakurat tes PCR untuk mendiagnosis COVID-19.
Rapid Antibodi
• Antigen, termasuk virus Corona, yang masuk ke dalam tubuh dapat
terdeteksi oleh sistem imunitas tubuh. Setelah antigen terdeteksi, sistem
imun akan memproduksi antibodi untuk memusnahkannya. Keberadaan
antibodi untuk membasmi virus Corona bisa dideteksi melalui rapid test
antibodi.
• Jenis rapid test untuk COVID-19 ini merupakan jenis rapid test yang paling
awal muncul. Sayangnya, tes ini memiliki tingkat akurasi yang rendah
dalam mendeteksi keberadaan virus Corona di dalam tubuh. Inilah
sebabnya rapid test antibodi tidak layak digunakan sebagai metode
pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19.
• Hasil pemeriksaan rapid test antibodi untuk COVID-19 dibaca sebagai
reaktif (positif) dan nonreaktif (negatif).
• Saat ini, rapid test antigen dan antibodi sudah tersedia di Indonesia.
Berdasarkan tingkat ketepatan pemeriksaan, metode pemeriksaan yang
dinilai paling akurat untuk mendeteksi keberadaan virus Corona di dalam
tubuh adalah rapid test antigen dan tes PCR.
PERBEDAAN :
1. Lama waktu pemeriksaan

• Hasil pemeriksaan rapid test, baik jenis antigen


maupun antibodi, membutuhkan waktu yang
cukup singkat, yaitu sekitar 30–60 menit.
Sementara itu, prosedur tes PCR membutuhkan
waktu paling cepat sekitar 1 hari.
• Namun, karena begitu banyaknya sampel yang
harus diperiksa sementara ketersediaan alat ini
terbatas, kadang dibutuhkan waktu hingga sekitar
1 minggu.
2. Tingkat akurasi
• Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan
virus Corona yang paling akurat adalah tes PCR dengan
tingkat akurasi mencapai 80–90%, sedangkan rapid test
antigen memiliki tingkat akurasi sedikit di bawah tes
PCR.
• Rapid test antibodi merupakan pemeriksaan dengan
tingkat akurasi paling rendah, yaitu hanya sekitar 18%.
Oleh karena itu, diagnosis COVID-19 umumnya baru
dapat dipastikan melalui pemeriksaan fisik dan PCR
dari dokter. Sementara itu, rapid test dinilai belum
layak dilakukan sebagai metode pemeriksaan COVID-
19.
3. Sampel yang digunakan
• Tes PCR dan rapid test antigen menggunakan sampel
lendir dari hidung atau tenggorokan yang diambil
melalui proses swab. Pemeriksaan PCR kumur juga bisa
dilakukan dengan menggunakan sampel cairan saliva
yang didapatkan dengan cara kumur menggunakan
larutan saline (garam). Pemeriksaan PCR saliva dengan
mengumpulkan cairan saliva juga sedang
dikembangkan sebagai alteranatif untuk mendeteksi
COVID-19.
• Sementara itu, pemeriksaan rapid test antibodi
menggunakan sampel darah yang diambil dari ujung
jari atau pembuluh darah.
4. Tarif pemeriksaan

• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah


menetapkan batas tarif rapid test, yaitu maksimal
Rp150.000 untuk rapid test antibodi dan
maksimal Rp 275.000 untuk rapid test antigen.
• Sementara itu, harga tes PCR masih bervariasi,
tetapi pemerintah telah menetapkan batas
maksimal harga tes PCR di rumah sakit atau
laboratorium klinik sebesar kurang lebih
Rp900.000.
DNA Fingerprint

• salah satu sistem metode identifikasi terbaik


untuk hampir semua makhluk hidup.

• Metode ini didasarkan pada setiap makhluk


hidup memiliki sekuen DNA unik yang menjadi
ciri khas dari makhluk hidup tersebut.

• Dapat mengidentifikasi dan membedakan antar


makhluk hidup. Metode ini telah banyak
digunakan pada bidang forensik, paternity
testing, dan molekular arkeologi.
• DNA profiling atau genetic forensic merupakan teknik
yang dikembangkan oleh ilmuan forensik untuk
membantu identifikasi individu atau sampel
berdasarkan dari DNA profilenya (Giardina, 2013)

• Metode ini menggunakan variable number of tandem


repeat (VNTR), karena jumlah basa dan pengulangan
basa antar lokus pada setiap individu berbeda-beda.
Sebagai contoh, seorang individu bisa memiliki sekuen
GATAGATA dan diulang 10 kali pada genomnya, namun
pada individu yang lain sekuen ini hanya diulang 5 kali

• Metode ini sangat sensitif, yang berarti bahwa metode


ini bisa menghasilkan data bahkan dari jumlah sampel
yang sedikit dan membusuk
Tahapan pengerjaan DNA fingerprinting
• DNA diekstraksi dari nukleus pada setiap sel di tubuh.
• Molekul DNA yang rusak dengan bantuin enzim restriksi endonuclease
(disebut pisau kimia) memotong sekuen DNA menjadi fragmen-fragmen.
Fragmen DNA ini mengandung sekuen VNTR (variable number of tandem
repeats)..
• Fragmen DNA dipisahkan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gel
elektroforesis.
• Fragmen DNA untai tunggal yang terpisah dipindahkan ke membrane
nilon. Probe DNA radioaktiif yang memiliki urutan komplemen VNTR
dituangkan diatas membrane nilon. Beberapa dari framen DNA akan
mengikat VNTR untai tunggal. Metode hibridisasi DNA dengan probe
disebut Southern Blotting.
• Membrane nilon dicuci untuk menghilangkan probe yang berlebih
• X-ray film dipaparkan ke membrane nilon untuk menandai tempat dimana
probe DNA radioaktif berikatan dengan fragmen DNA. Tempat ini ditandai
sebagai pita gelap Ketika X-ray film dikembangkan. Hal ini diketahui
sebagai autoradiografi.
• pita gelap pada X-ray film ini mewakili DNA fingerprinting (DNA profile)
(6)
Beberapa Teknik Isolasi/Pemisahan
Konvensional Modern
• Dekantasi • Sentrifugasi
• kristalisasi
• Presipitasi
• Kromatografi
• Filtrasi • Elektroforesis
• Destilasi
• Ultrafiltrasi / feeze drying
• Sedimentasi
• Koagulasi
• Salting in (pelarut organik)
• Salting out (garam),
ammonium sulfat
• Dialisa
• Ekstraksi
Teknik Pemisahan Biomolekul

• Pembebasan bahan asing yang


molekulnya besar
• Pembebasan asam nukleat
• Pembebasan protein lain
• Pembebasan kation-anion/ dialisis

1/13/2023 Prof. Ramlan Silaban 40


Tujuan Pemisahan
. Memperoleh biomolekul/ enzim yang murni
. Memperoleh enzim dengan aktifitas yang tinggi
. Mempermudah mengetahui sifat dan karakter nya

Salting out :
Untuk memisahkan protein dari non protein melalui
pengendapan (protein nya mengendap)
Dialisis

Melepaskan garam ammonium sulfat yang ada


pada konsentrat enzim (24 jam)
Dimasukkan dalam tabung selofan (yang hanya
dapat dilalui oleh mineral)
Teknik Pemisahan DNA dan RNA
• Sumber DNA (source of gen)
• Plasmid
• Enzim-enzim
• Pereaksi untuk memurnikan
• Perangkat elektroforesis untuk memonitor
hasil
• Perangkat lab
• Media tumbuh
Teknik Pembuatan DNA Rekombinan
• Isolasi dan pemurnian DNA dan plasmid
(isolation and purification)

• Karakterisasi (charracterization)

• Pemotongan DNA (restriction)  restriction enzyme


Lihat Bab 3 Tesis
• Pemotongan plasmid/vektor Ramlan Silaban,
Judul : Klon Gen
• Defosforilasi potongan plasmid (dephosphorilation) Penisilin Asilase
pada bakteri E.
• Penyambungan (ligation) Coli, ITB, 1991

• Transformasi ke sel target (transformation)

• Seleksi hasil klon (selection)


SENTRIFUGASI
(centrifugal settling/sedimentation)
Adalah metode yang digunakan dalam pencapaian sedimentasi
dimana partikel dipisahkan dari fluida oleh gaya sentrifugasi yang
dikenakan pada partikel.

Partikel adalah solid,gas atau liquid dan fluida.

Pemisahan dari gravitasi bisa memakan waktu yang lama karena


kedekatan densitas dari partikel dan fluida atau karena kesatuan
gaya pada komponen yang bekerja bersamaan seperti emulsi.
• Pemisahan gravitasi
memerlukan waktu
dalam orde jam.
• Sementara
pemisahan
sentrifugasi
memerlukan waktu
dalam orde menit
atau detik.
Prinsip Sentrifugasi
• Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana
objek diputar secara horizontal pada jarak radial dari
titik dimana titik tersebut dikenakan gaya.
• Objek yang diputar secara horizontal dan konstan
merubah arah dan percepatan walaupun kecepatan
rotasi konstan.
• Gaya sentrifugal ini bekerja menuju pusat dari rotasi.
• Apabila objek berotasi di dalam kontainer silinder yang
berisi campuran fluida dan solid dan gaya yang
berlawanan di sebut gaya sentrifugasi yang mengarah
ke luar dinding kontainer.
• Gaya ini menyebabkan pencapaian atau
sedimentasi dari partikel melewati lapisan dari
liquid atau filtrasi liquid dan mengendap
menjadi sebuah lapisan (cake) yang
menempel di dinding.
• Persamaan umum untuk settling
• Vt =
• tT = ((r2-r1)/2)/Vt
Teknik Elektroforesis
Elektroforesis
• Penisahan molekul berdasarkan perbedaan
tingkat migrasi dalam sebuah media listrik
• Arah pergerakan akan bergerak dari kutub
negatif ke kutub positif
• Dibutuhkan media sebagai sarana pergerakan
molekul
• Pergerakan tergantung pada nisbah muatan
terhadap masa dan bentuk molekul ( gaya
Lorentz )
Hasil Elektroforesis
KROMATOGRAFI

• Teknik pemisahan yang dilakukan dengan


memanipulasi sifat fisik dari zat-zat penyusun
suatu campuran

• Tidak ada dua zat yang mempunyai sifat fisik


yang sama sehingga pemisahan untuk zat
yang serupa masih mungkin untuk dilakukan
JENIS-JENIS KROMATOGRAFI

• Berdasarkan prinsip kerja: partisi dan


adsorpsi

JENIS
• Kromatografi lapis tipis (TLC)
• Kromatografi kolom: HPLC, GLC, penukar ion,
gel filtrasi
ISTILAH PENTING

1. Polaritas
2. Partisi
3. Adsorpsi
4. Jenis fase: fase stasioner dan fase
mobil
1. POLARITAS
• Penting untuk kromatografi
• Menunjukkan adanya pemisahan kutub muatan
positif dan negatif dari suatu molekul sebagai akibat
terbentuk konfigurasi tertentu dari atom-atom
penyusunnya
• Molekul tersebut dapat tertarik oleh molekul lain
yang mempunyai polaritas
• Tingkat pemisahan dari molekul-molekul tersebut
menentukan polaritas dan daya tariknya
dalam kromatografi
Polaritas digunakan sebagai petunjuk sifat:
• Pelarut/solven
• Adsorben
• Zat yang dipisahkan/solut

PRINSIP LIKE DISSOLVES LIKE


• Pelarut polar cenderung melarutkan solut polar
• Adsorben polar cenderung mengadsorbsi solut polar
POLARITAS RELATIF BERBAGAI JENIS PELARUT

KONSTANTA DIELEKTRIK JENIS PELARUT


1,89 Petroleum ringan (petroleum eter,
heksana, heptana)
2,023 Sikloheksana
2,238 Karbon tetraklorida, trikloroetilen, toluena
2,284 Benzena, diklorometana
4,34 Etil eter
4,806 Kloroform
6,02 Etil asetat
20,70 Aseton, n-propanol
24,30 Etanol
33,62 Metanol
80,37 Air
2/3. PARTISI DAN ADSORBSI

• Pemisahan dengan proses partisi dan adsorbsi


dipengaruhi oleh perbedaan polaritas solut
yang dipisahkan
• Polaritas merupakan faktor yang menentukan
daya larut (kemampuan partisi) dan adsorbsi
solut
PARTISI
• Proses partisi tergantung dari daya larut solut
dalam dua macam cairan
• Peka terhadap perbedaan BM solut
• Zat yang terdiri dari satu seri deret homolog
paling baik dipisahkan dengan kromatografi
partisi
• Misal: pemisahan berbagai jenis asam amino,
asam lemak, gula
ADSORBSI
• Peka terhadap bentuk stereometri dari solut yang
dipisahkan
• Banyaknya solut yang dapat diadsorbsi pada
permukaan adosrben tergantung dari konfigurasi
solut
• Kemampuan untuk diadsorbsi menentukan
kemudahan solut untuk dipisahkan dengan
kromatografi adsorbsi
• Cocok untuk memisahkan campuran solut yang
serupa tetapi mempunyai perbedaan bentuk
sterometrik
PEMILIHAN JENIS KROMATOGRAFI

• Kemudahan pelaksanaan
• Tujuan pemisahan: preparatif atau analitik
• Bentuk senyawa yang dipisahkan: volatilitas,
bentuk stereometri, derivatisasi, dll
I. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

• Merupakan kromatografi adsorpsi


• Fase stasioner: adsorben
• Fase mobil: pelarut
• Biasanya untuk analisis kualitatif
PLAT TLC
PENGEMBANGAN
VISUALISASI
IDENTIFIKASI
• Membandingkan dengan standar
KUANTIFIKASI
• Dengan mengukur kepekatan warna spot
• Alat yang digunakan TLC Scanner /
Densitometry
II. KROMATOGRAFI GAS
• Prinsip pemisahan: partisi
• Fase stasioner: cairan yang dilapiskan pada
zat penyangga padatan
• Fase mobil: gas seperti He, N2, H2
KOMPONEN GC
• Tabung gas
• Pengatur aliran gas
• Oven + kolom
• Detektor
• Rekorder
OVEN KROMATOGRAFI GAS
KOLOM GC
• 2 JENIS
Kolom isian
Kolom pipa terbuka

• SUHU KOLOM DIATUR


DETEKTOR

• Mendeteksi komponen-komponen yang ada


dalam sampel
• Digambarkan dalam bentuk kromatogram
Contoh Kromatogram
IDENTIFIKASI
• Dengan membandingkan dengan senyawa
standar
• Kondisi kromatografi harus sama dengan
sampel
• Diidentifikasi berdasarkan waktu retensi
KUANTIFIKASI
• Integrator: persentase luas area puncak
sampel terhadap seluruh luas are puncak-
puncak yang ada pada kromatogram

Cara perhitungan:
• Standarisasi internal
• Standarisasi eksternal
• Normalisasi internal
III. KROMATOGRAFI CAIRAN KINERJA TINGGI
(HPLC)
• Kromatografi partisi cairan-cairan
• Fase stasioner: cairan yang dilapiskan pada
zat padat penyangga
• Fase mobil: pelarut/cairan
SUSUNAN ALAT
KOLOM HPLC
CONTOH KROMATOGRAM HPLC
IDENTIFIKASI dan KUANTIFIKASI

• Identifikasi dengan membandingkan waktu


retensi sampel dengan standar
• Kondisi HPLC sampel harus sama dengan
standar
• Kuantifikasi: seperti GC
Tugas 3 :
Dikirim selambatnya 2 minggu setelah
pertemuan ini ke email Bapak
• Dewasa ini, pemeriksaan keberadaan virus Covid19
berkembang dengan pesat dan sangat dipengaruhi
oleh untuk “keperluan apa”
• Pemeriksaan yang kita kenal saat ini adalah : Rapid
antibodi, rapid test antigen, PCR.
• Buatlah suatu karya tulis ber-topik : Teknik dan
Prosedur Pemeriksaan Genetika Molekul,
setidaknya mengulas ketiga pemeriksaan di atas
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai