Anda di halaman 1dari 14

PENCAK SILAT DZUTAQSHIRI

PAL DZT NOMOR 1 TAHUN 1994


Tentang
PENETAPAN HARI JADI, KETENTUAN KEHADIRAN, BENTUK KEGIATAN, DAN IURAN
1. Perguruan pencaksilat Dzutaqshiri (DZT) dibentuk pada tanggal 26 Desember 1993, sehingga
tanggal tersebut sebagai hari jadi perguruan pencak silat DZT.

2. Untuk sabuk putih, diwajibkan minimal 8 kali latihan, kecuali yang berdomisili di luar kota minimal 5
kali latihan.
3. Untuk sabuk kuning ke atas diwajibkan minimal mengikuti 12 kali latihan,

kecuali yang berdomisili di luar kota minimal 10 kali latihan.


4. Apabila jumlah kehadiran kurang dari ketentuan di atas, maka yang bersangkutan tidak berhak
mengikuti ujian kenaikan tingkat/sabuk.
5. Apabila jumlah kehadiran kurang dari ketentuan di atas, maka yang bersangkutan tidak berhak
mengikuti ujian kenaikan tingkat/sabuk
6. Apabila anggota bersabuk putih tidak mengikuti latihan 5 kali latihan berturut-turut tanpa alasan
kuat, dianggap mengundurkan diri.
7. Anggota bebas yang mengikuti ujian sabuk diwajibkan membayar uang/biaya ujian ditambah iuran
selama 4 bulan
8. Ujian diadakan setiap 4 bulan sekali, kecuali untuk sabuk merah ke atas diadakan setiap 5 bulan
sekali.
9. Bentuk-bentuk kegiatan perguruan pencak silat DZT antara lain :
Latihan rutin
Ujian kenaikan tingkat/sabuk.
Kejuaraan pencaksilat tingkat perguruan
Mengikuti kejuaraan pencak silat di luar perguruan dan kegiatan partisipasi lainnya
Pengajian
Kegiatan lain disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan minat anggota, seperti camping, rekreasi, dan
kegiatan lainnya.
10.

Untuk kelancaran kegiatan tersebut, maka iuran bulanan harus dilunasi setiap tanggal 20.

11. Anggota DZT tidak diperbolehkan mengikuti/menjadi anggota perguruan kecuali atas izin
perguruan/utusan perguruan.

PERATURAN DZT
NOMOR 2 TAHUN 1999

Perubahan dan penambahan garis kebijakan yang terdapat di dalam anggaran dasar bisa dilakukan
dengan musyawarah mupakat, yang harus dihindari oleh perguruan dan anggota yang aktif dengan satu
pertiganya di tambah anggota yang aktif.
12. Perubahan sabuk disepakati untuk di berlakukan mulai tgl, 1 Januari 1999 dirubah jadi tingkatan
a. Sabuk kuning 2 menjasi sabuk hijau
b. Sabuk hijau diganti menjadi sabuk biru
c.

Dan sabuk hijau 2 diganti menjadi sabuk coklat

Usulan tersebut disetujui untuk merubah sabuk di Rumah Tata


Kpandramerta Garut.

( Sekretaris Pusat )

13. Keanggotaan
Seluruh anggota wajib mentaati semua peraturan yang berlaku di perguruan dan wajib menjungjung
tinggi nama baik perguruan (lihat BAB VI pasal 12 Anggaran Dasar). Yaitu penjelasan anggota perguruan
DZT tidak boleh memasuki perguruan lain, kecuali di titikan dengan persetujuan Pengurus.
14.Operasional
Semua cabang dipersilahkan untuk mengelola Budgeting (Keuangan) sendiri, kecuali ada permintaan
dari pusat uang ujsab yang besarnya :
a. Biaya UJSAB minimal Rp. 5.500b. Untuk sabuk coklat ke merah/ untuk sabuk hijau stip merah (2) ke merah biayanya minimal sebesar
Rp. 8.500c.

Biaya UJSAB merah satu ke merah II sebesar Rp. 3.5000-

d. Untuk Merah II ke sabuk hitam minimal sebesar Rp35.000e. Uang saku rapat pengurus setiap rapat minimal Rp. 500f. Uang transport pengurus dan pelatih dibayarkan setiap bulan dengan besaran minimal Rp. 1000dan peningkatannya diatur oleh lamanya dalam kepengurusan di perguruan. (Dalam hal ini bisa berjalan
kalau keadaan kas perguruan baik tingkat pusat atau tingkat cabang memungkinkan) atau kas perguruan
mempunyai saldo di atas minimal Rp. 100.000 (Seratus ribu rupiah).
g. Pembayaran pengujian dalam ujian sabuk disesuaikan dengan pendapatan yang ada, tapi batas
minimal pembayaran pengujian sebesar Rp. 5.500h. Peraturan tersebut hasil rumusan dan disetujui oleh :

Ketua Dewan Guru dan anggota pendiri :


Drs. Asep Abdurrahman, Drs.Agus B
Anggota pelopor dan pengembang : Een Suhendi, Be. Jaenal Ligar, Supriatna, Ripan Asna Sumawar,
Tevi A Mustofa, Tata Adidarma, dan Herman.
Pengurus

Deby, Rani, Lia, Lala, Pipih, dan sejumlah anggota lainnya.

PAL. DZT NO. 3 TAHUN 2004


15. Mulai 2 Desember 2004, pengurus dan anggota menyetujui tingkatan sabuk untuk kembali kepada
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga tahun 1994 Pal. DZT No. 1 yaitu :

1.

Sabuk putih

2.

Sabuk kuning

3.

Sabuk kuning II

4.

Sabuk Hijau

5.

Sabuk hijau II

6.

Sabuk Merah (Aspel)

7.

Sabuk merah II (Aspel I)

8.

Sabuk hitam mula (H. I)

9.

Sabuk hitam II (Madya)

10.

Sabuk hitam utama III

16. Anggota tidak aktif/berhenti lama apabila mau aktif kembali harus membayar uang sumbangan
minimal Rp. 2000,-

17. Pengaturan Ujian Sabuk


a. Pengujian harus dilaksanakan oleh pemegang sabuk merah dan hitam
b. Harus diadakan penyusunan kepanitiaan untuk ujsab dengan cara bergilir supaya mempunyai
tanggung jawab pada pelaksanaan ujsab.
c.

Menentukan dana operasional ujsab

d. Membahas persiapan teknik ujsab


e. Untuk ujian komite bisa ditawarkan kepada yang siap, itu juga harus sesuai dengan prosedur
tarung.
18. Sertifikat untuk anggota
Untuk sabuk putih ke kuning
Sabuk kuning II ke sabuk hijau
Sabuk hijau II ke sabuk merah (Aspel I)

Akan diberi sertifikat kenaikan sabuk, sedangkan untuk tingkatan sabuk.


Sabuk kuning ke kuning 2

(Stip hijau)

Sabuk hijau ke sabuk hijau 2

(stip merah)

Tidak memakai sertifikat tetapi di beri transkip dengan bentuk stiker dll.

Disetujui oleh :
Anggota pendiri

Drs. Agus B
Pengurus

Daud Firmansyah, Rohana GP, Agus Solehudin, Nira F, Teni, Mumuh Muhtar, Agus Soleha, Eli Siti, Saeful
Kohar, dan sejumlah anggota 20 orang.

PAL. DZT NOMOR 4


TAHUN 1993,1996 DAN 1998

TENTANG LAMBANG
1. Lambang perguruan bertuliskan Dzutaqshiri melingkar memakai kaligrafi huruf Arab berwarna hijau
dan ditengahnya warna hitam bulat, Lambang ini dipakai untuk semua anggota DZT dan dipakai dalam
seragam sebelah kiri.

Lambang ini dibuat oleh guru besar yaitu : Drs. Agus Abbas tahun 1993. Selain itu beliau menciptakan
lambang Prosfek DZT yang menyerupai angka 8 dan ada 8 yang melambangkan bahwa perguruan ini
lahir dari kelompok diskusi yang anggotanya 8 orang, dari 8 orang tersebut hanya 3 orang yang
mengembangkan perguruan ini, yaitu :
1. Drs. Agus Abbas
2. Drs. Asep Abdurrohman
3. Drs. Agus Badrusalam
2. Lambang ini dibuat oleh Een Suhendi Be. Tahun 1993 beliau salah seorang tokoh perguruan yang
sangat berjasa dalam mengembangkakn perguruan, bertuliskan Dzutaqshiri dipariasikan dengan huruf
kanji Cina. Lambang ini dipakai di ujung sabuk dan di celana seragam sebelah kanan bawah. Adapun
warna garis pinggir hitam dan dasar putih, serta huruf hitam.

3. Lambang ini dibuat oleh Een Suhendi Be. Tahun 1993 bertulishan huruf DZT warna huruf Hitam atau
merah, garis sisinya adalah hitam. Dipakai dalam seragam di tengah dan di ujung sabuk.

4. Lambang orang menendang dasarnya berwarna merah, gambarnya hitam dan orangnya putih,
sedangkan garis pinggirnya hitam.

Dipakai dalam seragam sebelah kanan di bawah lambang IPSI. Lambang ini punya kekhususan untuk
sabuk merah dan untuk diklat kepelatihan dibuat oleh Drs. Agus Badrusalam tahun 1998.
Selain lambang yang 4 tadi masih ada 2 lambang lagi yang belum ditmpilkan dalam buku ini karena
keterbatasan data yaitu :
1.

Lambang pendiri (Yang sekarang menjadi stempel dewan guru)

2.
Lambang bola dunia th 1996 yaitu lambang untuk para pelatih di DZT agar bisa mengembangkan
bukan saja di dalam negeri saja.
Kedua lambang tersebut dibuat oleh guru besar.
SUMPAH DZT
Kami anggota perguruan pencak silat Dzutaqshiri berjanji
1. Taqwa kepada Allah SWT
2. Setia dan tidak akan menghianati perguruan
3. Hormat terhadap pelatih dan sesama anggota
4. Mengutamakan persaudaraan
5. Menjungjung tinggi nama baik perguruan

TRIDARMA PERGURUAN

1.

Disekolah harus menjadi bintang

2. Di masyarakat menjadi contoh tauladan


3. Di rumah menjadi kebanggan orang tua

SEMBOYAN


Artinya :
Tiada daya dan upaya kecuali pertolongan Allah SWT

PERGURUAN PENCAKSILAT DZUTAQSHIRI


Diawali dari dari kelompok belajar di STIT ( Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah ) yang biasanya belajar Bahasa
Arab, statistic di Garut. Tapi tidak hanya belajar itu saja, namun juga belajar ilmu pernapasan. Kelompok
itu bernama Prosfek DZT yang beranggotakan 8 orang, yaitu
:

1.

Agus Abas
2.

Agus Badrusalam

3.

Asep Abdulrohman

4.

Wikanda

5.

Urip

6.

Suhandi

7.

Zaenal Mutaqin

8.

Dadan Ramdan

Diantara ke-8 orang tersebut hanya 3 orang yang berminat untuk mendirikan DZT, yaitu diantaranya :

1.

Agus Abas

2.

Agus Badrusalam

3.

Asep Abdurrahman

Adapun beberapa pendiri DZT ke-1, diantaranya :


1. Een Suhendi

(Garut)

2.

Drs. Jujun Junaedi

(Garut)

3.

Zenal Ligar

(Jakarta)

4.

Heri Darmawan

(Jakarta)

Adapun perintis DZT ke-2 diantaranya :


1.

Deden Hikmat

2.

Ujang Kurniawan

3.

Ikik

4.

Ratna Dewi

5.

Ripa Asna Sumawan

6.

Supriatna

7.

Jeni Tabta Jani

8.

Tepi Ahmad Mustopa

9.

Tata. D

10. Arip Rohman


11. Didin Abidin
12. Abas
13. Hapidz

Dzutaqshiri berasal dari bahasa Arab yang pemenggalan katanya diambil dari kata DZU (yang memiliki)
dan A-Taqshiri (Kelemahan). Jadi Dzutaqshiri adalah orang yang memiliki kekurangan. Nama ini diambil
atas dasar firman Allah SWT :


Artinya :
Manusia diciptakan (oleh Allah) itu dalam posisi yang lemah.

Nama ini merupakan peringatan kepada anggota DZT untuk selalu mendekatkan dan menyerahkan diri
kepada Allah SWT dan serta bersikap rendah hati tetapi tidak rendah diri.
DZT didirikan pada tanggal 26 Desember 1993 di Gunung Satria,

Cigalontang- Tasikmalaya. Dan masuk IPSI cabang Garut pada April 1994.
DZT diakui oleh IPSI (Ikatan Pancaksilat Seluruh Indonesia) pada tanggal 1 Desember 1994 dan pada
bulan Oktober 1996 berhasil membuka cabang di Banyu Resmi, Cilawu.
Pada tahun 1994 DZT pernah menjadi juara Garut, peringkat ke-2 yaitu pada kejuaraan Bringin Cup II di
Islamic Center. Adapun tujuan perguruan adalah :
1.

Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

2. Mempererat rasa persaudaraan


3. Meningkatkan kesehatan dan rasa tanggung jawab
4. Mempertinggi budi pekerti
5. Mangembangkan prestasi
6. Serta ikut melestarikan, mengembangkan dan memperkaya seni bela diri pencaksilat .
Untuk mencapai tujuan tersebut, DZT memiliki 2 unsur penting yang terorganisir dengan baik. Yaitu
kepengurusan dan program kerja, yang dipilih dan disusun secara berkal.
Kepengurusan terdiri dari pelindung, pembina, dewan pengurus dan pengurus. Program kerja terdiri dari
program latihan yang disusun dalam suatu garis-garis besar program pembinaan dan program tambahan
yang di sesuaikan dengan keinginan anggota.

Program latihan dibagi dalam beberapa tingkat sabuk yaitu sabuk putih, kuning I, kuning II, hijau I, hijau
II, Merah I (Aspel 1), merah promosi, hitam mula, hitam madya, dan hitam utama.

CIPTA GERAK JURUS-JURUS


PERGURUAN PENCAKSILAT
DZUTAQSHIRI
1. SALAM PERGURUAN
Cipta Gerak : Drs. Asep Abdurrahman
Ilustrasi

: Een Suhendi

2. JURUS KELAPA DOYONG


Cipta Gerak : Drs. Agus Abbas
Ilustrasi

: Een Suhendi

3. JURUS BAYANGAN NAGA


Cipta Gerak : Drs. Agus Abbas
Ilustrasi

: Een Suhendi

4. JURUS PAMUNGKAS
Cipta Gerak : Drs. Asep Abdurrohman
Ilustrasi

: Een Suhendi

5. JURUS NAGA BERDANSA


Cipta Gerak : Drs. Agus Abbas
Ilustrasi

: Een Suhendi

6. JURUS PUTERI MENARI


Cipta Gerak : Drs.Agus Abbas
Ilistrasi

: Een Suhendi

7. JURUS LUTUNG
Cipta Gerak : Drs. Asep Abdurrohman

Ilustrasi

: Een Suhendi

8. JURUS SERA 1-5


Cipta Gerak : Mumuh Muhtar, S.Pd. Kim
Ilustrasi

: Rohana Ganda Purnama

PEDOMAN SENAM SILAT


ATAU SILAT MASAL PEMANASAN
1.

Lari masuk lapangan

2.

Rentang tangan ( 2 arah)

3.

Jalan di tempat

4.

Tangan di pinggang goyang kepala (kiri-kanan, atas-bawah)

5.

Lenturan pinggang tangan menyentuh kaki

6.

Peregangan kaki

7.

Jalan di tempat

SENAM INTI
1.

Tepak III Sembilan bende

2.

Jalan pengkor maju mundur

3.

Limbung 4 Arah mata angin 9 hitungan

4.

Jalan pengkor maju mundur

5.

2 kali limbung 4 hitungan

6.

Limbung 16 hitungan

7.

Jalan pengkor maju mundur

8.

Jalan tengah 4 hitungan

9.

Padungdung.

Filename:
PENCAK SILAT DZUTAQSHIRI
Directory:
C:\Users\G475\Documents
Template:
C:\Users\G475\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author:
G475
Keywords:
Comments:
Creation Date:
3/29/2015 1:32:00 AM
Change Number:
4
Last Saved On:
3/29/2015 3:49:00 AM
Last Saved By:
G475
Total Editing Time:
70 Minutes
Last Printed On:
3/29/2015 3:49:00 AM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 13
Number of Words: 1,813
Number of Characters:
11,122 (approx.)

Anda mungkin juga menyukai