Anda di halaman 1dari 59

PENGERTIAN BAHAN PELEDAK

KLASIFIKASI
KARAKTERISTIK

TIPE DAN JENIS HANDAK INDUSTRI

DEFINISI BAHAN PELEDAK


(industri / komersial)

Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan,
gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat
cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai
panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.

Hasil ledakan: (Langefors, 1978)

P = 100.000 atm 101.500 kg/cm2 10.000 Mpa


T = 4000 C
Daya (energi) = 25.000 MW = 25 x 106 kW = 5.950.000 kcal /s

(1 kW = 0,238 kcal /s)

Bandingkan, Steel barrel:

Kekuatan sampai dengan 5.000 atm 500 MPa


Titik leleh = 1.500 C
Titik didih = 3.000 C

Energi Gelatin explosive dalam 1 m kolom lub.ledak:


Power = 1.200 kcal/kg/m ; kecep. detonasi = 4.000 m/s
kcal
m
1200
x 4000
48 x 10 5 kcal/s
m
s
Didalam lubang ledak =

PEMBAKARAN
(COMBUSTION)
Reaksi permukaan yang eksotermis dan dijaga keberlangsungannya
oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan produknya
berupa pelepasan gas-gas.
Contoh:
Kriteria:

CH3(CH2)10CH3 + 18 O2 12 CO2 + 13 H2O


diesel oil

Melibatkan reaksi kimia


Okdigen tersedia berlebih di udara bebas
Motor bakar (bensin atau solar): tidak perlu tangki oksigen
Metoda pemadaman kebakaran: isolasi benda terbakar dari oksigen

LEDAKAN (EXPLOSION)
Ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi
bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara
keras dan efek mekanis yang merusak.
Contoh:
Tangki bertekanan meledak
Balon karet meletus
Kriteria:
Tidak melibatkan reaksi kimia
Transfer energi ke gerakan massa (efek mekanis)
Disertai panas dan bunyi

DEFLAGRASI
(DEFLAGRATION)
Adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi
dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (heat/thermal
conductivity)
Merupakan fenomena reaksi permukaan di mana reaksinya meningkat
menjadi peledakan dengan kecepatan rendah, yaitu antara 300-1000
m/s, atau lebih rendah dari kecep suara (subsonic)
Deflagrasi terjadi pada reaksi peledakan LOW EXPLOSIVE (black
powder):
- Potassium nitrat + charcoal + sulfur
20NaNO3 + 30C + 10S 6Na2CO3 + Na2SO4+ 3Na2S +14CO2 +10CO + 10N2

- Sodium nitrat + charcoal + sulfur


20KNO3 + 30C + 10S 6K2CO3 + K2SO4+ 3K2S +14CO2 +10CO + 10N2

DETONASI (DETONATION)
Adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga

menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi
gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat cepat dan diawali dengan

panas tersebut menghasilkan gelombang tekanan kejut (shock compression wave) dan
membebaskan energi dengan mempertahankan shock wave serta berakhir dengan
ekspansi hasil reaksinya.
Contoh:

TNT meledak
ANFO meledak
NG meledak
NG + AN meledak

: C7H5N3O6 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C


: 3 NH4NO3 + CH2 CO2 + 7 H2O + 3 N2
: C3H5N3O9 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2
: 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2

Kriteria:
- Melibatkan reaksi kimia

- Oksigen utk reaksi terdapat dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara)
- Handak dapat digunakan dalam lubang ledak
- Reaksi ledakan tidak dapat dipadamkan
- Reaksi sangat cepat (> Kecepatan suara supersonic); contoh VoDANFO = 4500 m/s
- Shock compression: mempunyai daya dorong sangat tinggi, merobek retakan yang sudah
ada sebelumnya
- Shock wave: bahaya symphatetic detonation, menentukan safety distance
- Ada ledakan (gerakan massa, bunyi dan panas)

SEGITIGA PEMBAKARAN

SEGITIGA
DETONASI

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK


BAHAN PELEDAK
BAHAN PELEDAK KUAT
(HIGH EXPLOSIVES)
PRIMER
CONTOH:
Pb Azide
Pb Stypnate
Hg Fulminate

SEKONDER
CONTOH:
NG
TNT
PETN
Dinamit
Emulsi
ANFO

BAHAN PELEDAK LEMAH


(LOW EXPLOSIVES)

TERSIER

PIROTEKNIK

PROPELAN

CONTOH:
AN
AP
DNT

CONTOH:
Thermite
Delay composition
Ignition charge

LIQUID

MONO

KOMPOSIT

CONTOH:
Nitramine
Hydrazine

CONTOH:
LOx
Fuel

PADAT

SINGLE
BASE
CONTOH:
Nitro cellulose

DOUBLE
BASE
CONTOH:
NC / NG

TRIPLE
BASE
CONTOH:
NC / NG / NQ

COMPOSITE
CONTOH:
NC / NG / AP /
Al / RDX

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK


INDUSTRI
BAHAN PELEDAK
INDUSTRI (Mike Smith, 1988)
BAHAN
PELEDAK KUAT
TNT
Dinamit
Gelatin
e

AGEN
PELEDAKAN
ANFO

BAHAN PELEDAK
KHUSUS
Seismik
Trimming

Slurries
Emuls
i
Hybrid
ANFO
Slurry
mixtures

Permissib
le
Shaped
charges
Binary
LOX
Liquid

PENGGANTI
BAHAN PELEDAK
Compressed air/
gas
Expansion
agents
Mechanical
methods
Jet piercing
Water jets

KARAKTERISTIK
BAHAN PELEDAK
Karakter fisik
Karakter kinerja detonasi

Densitas
Sensitivitas
Ketahanan Thd.
Air
Kestabilan Kimiawi
Karakteristik Gas

(density)
(sensitivity)
(water resistance)
(chemical stability)
(Fumes characteristics)

Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan


dalam satuan gr/cc
Densitas bhn.peledak yang tinggi akan lebih mudah
menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat
kehilangan sensitivitas karena terhambatnya tekanan)
dibanding densitas yang rendah
Loading density adalah berat per meter bhn.peledak
didalam kolom lub.tembak (kg/m)
Batuan masif - pakai densitas bhn. peledak tinggi
Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn.peledak
rendah
Densitas ANFO 0,85 gr/cc

Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau


ukuran minimal booster yang diperlukan
Ada beberapa macam kepekaan yaitu :
Sensitivity to shock adalah kepekaan bahan peledak
terhadap benturan.
Sensitivity to friction adalah kepekaan suatu bahan
peledak terhadap gesekan.
Sesitivity to heat adalah kepekaan bahan peledak
terhadap panas.
Sesitivity to cap adalah kepekaan bahan peledak
terhadap gelombang ledakan dari bahan peledak lain
yang letaknya berjauhan dari bahan peledak tersebut.

Kemampuan bhn.peledak untuk melawan air


disekitarnya tanpa kehilangan sensitifitas atau
efisiensi
Ketahanan thd air bhn.peledak bervariasi. ANFO
tidak tahan terhadap air (larut); sedangkan
emulsi dan watergels tahan air
Fume berwarna coklat-orange dari gas NO
menandakan hasil peledakan yang tidak efisien
akibat bhn. peledak basah
Ketahanan thd air dapat dilakukan dengan
melapisi lub. ledak atau menggunakan cartridge

Kemampuan untuk tidak berubah secara kimia dan


tetap mem-pertahankan sensitifitas selama dalam
penyimpanan di gudang dengan kondisi tertentu
Bhn.peledak yang tdk stabil (mis. NG based)
mempunyai kemampuan stabil lebih pendek dan
cepat rusak
Faktor-faktor yang mempercepat ketdk stabilan
kimiawi a.l: panas, dingin, kelembaban, kualitas bahan
baku, kontaminasi, pengepakan, fasilitas gudang
Tanda-tanda kerusakan a.l: kristalisasi, penambahan
viskositas, dan penambahan densitas
Gudang bh.peledak bawah tanah akan mengurangi
efek perubahan temperatur

Detonasi bhn.peledak menghasilkan gas-gas non-toxic


(CO2, H2O, N2) dan toxic (NO, NO2, CO)
Gas-gas ini perlu diperhatikan pada peledakan bawah
tanah atau terbuka bila gerakan angin yang rendah
Faktor-faktor yang menimbulkan gas toxic a.l: letak
primer yang tidak tepat, kurang tertutup, air,
komposisi bhn.peledak tidak baik, timing (sistem
tunda) tidak tepat, dan adanya reaksi dengan batuan
(sulfida atau karbonat)

Kekuatan Detonasi
Kecepatan Detonasi
Tekanan Detonasi
Tekanan Thd. Lubang Ledak
Daya Ledakan
Energi Efektif

(strength)
(VOD)
(detonation pressure)
(borehole pressure)
(explosive power)
(effective energy)

KEKUATAN DETONASI
(detonation strenght)
Absolute Weight Strength (AWS)
Energi panas maks handak teoritis didasarkan pada campuran kimawinya
Energi per unit berat handak dalam joules/gram
AWSANFO adalah 373 kj/gr dengan campuran 94% AN dan 6% FO

Relative Weight Strength (RWS)


Adalah kekuatan handak (dalam berat) dibanding dengan ANFO
RWSHANDAK =

AWS HANDAK
AWS ANFO

Absolute Bulk Strength (ABS)


Energi per unit volume, dinyatakan dalam joules/cc
ABSHANDAK = AWSHANDAK x densitas
ABS bulk ANFO = 373 kj/gr x 0,85 gr/cc = 317 kj/cc

Relative Bulk Strength (RBS)


Adalah kekuatan handak curah (bulk) dibanding ANFO
RBSHANDAK =

ABS HANDAK
ABS ANFO

KECEPATAN DETONASI
(velocity of detonation / VOD)

Laju rambatan gelombang detonasi sepanjang


handak, satuannya m/s atau fps
Nilainya bervariasi tergantung diameter, densitas,
ukuran partikel handak. Untuk handak komposit (nonideal) tergantung pula pada derajat keterselubungan
(confinement degree)
Kecepatan ANFO antara 2500 4500 m/s tergantung
pada diameter lubang ledak
Kecep detonasi merupakan komponen utama dari
energi kejut (shock energy) yang menimbulkan
pecahnya batuan
Kecep detonasi handak harus melebihi kecepatan
suara massa batuan (impedance matching)
Dapat diukur untuk menentukan handak yang efisien

EFEK KANDUNGAN AIR


TERHADAP VODANFO

TEKANAN DETONASI
(detonation pressure)

Tekanan yg terjadi disepanjang zona reaksi


peledakan hingga terbentuk reaksi kimia
seimbang sampai ujung handak yang
disebut dgn bidang Chapman-Jouguet (C-J
plane). Umumnya memp satuan MPa.
Dari penelitian oleh Cook menggunakan
foto sinar-x, diformulasi tekanan detonasi
sbb:
PD e x VD x U p
Up 0,25 x VD

e x VD 2
PD
4

Dimana: PD = tekanan detonasi, kPa


e densitas
= densitas 0,85
handak,
gr/ccdan VOD
ANFO dgn
gr/cc
= kecep detonasi,
m/s MPa
3700 m/sVD
memiliki
PD = 2900

TEKANAN THD LUBANG LEDAK


(borehole pressure)
Tekanan terhadap dinding
lubang ledak akibat
ekspansi detonasi gas
Biasanya sekitar 50% dari
tekanan detonasi
Volume dan laju kecep gas
yang dihasilkan peledakan
mengontrol tumpukan dan
lemparan fragmen batuan

SEKUEN PROSES YANG TERJADI PADA BIDANG HORISONTAL DARI


MASSA BATUAN DI SEKITAR LUBANG LEDAK KETIKA KOLOM LUBANG
LEDAK TERINISIASI

a)

c)
b)

POWER (TENAGA)
PELEDAKAN

Laju tenaga peledakan yang terbentuk


Tergantung pada AWS dan VOD
Bila dua jenis handak mempunyai VOD
yang sama, maka handak yang
mempunyai AWS lebih tinggi akan lebih
bertenaga besar (powerfull), shg lebih
banyak energi yang dilepaskan selama
periode yang sama.

ENERGI EFEKTIF
Energi total yang
dilepaskan handak
sampai gas-gas
terbuang ke udara bebas
Batas tekanan yang
terbuang tersebut
sekitar 100 MPa

dikelompokkan
sbb:

AGEN PELEDAKAN (BLASTING

AGENTS)
BAHAN PELEDAK BERBASIS NG
PERMISSIBLE EXPLOSIVE
BLACK POWDER

KLASIFIKASI AGEN PELEDAKAN


AMMONIUM NITRAT (NH4NO3)

BAHAN BAKAR KARBON


(biasanya solar atau Fuel
Oil/FO)

ALUMINIUM

AGEN PELEDAKAN KERING


BERALUMINIUM
(aluminized dry blasting agent)

CAMPURAN LAIN UNTUK


MENINGKATKAN
DENSITAS
AGEN PELEDAKAN KERING
DENSITAS TINGGI
(densifieddry blasting agent)

AGEN PELEDAKAN KERING


ATAU ANFO
(dry blasting agent - ANFO)

"AGEN PELEDAKAN KERING"


(dry blasting agent)

AIR, NITRAT INORGANIK, ZAT PEREKAT, ZAT PENGENDAP

PARAFIN, ZAT GULA,


KARBON, DLL
(sensitizer bukan bahan
peledak)

ASAM PENGOKSIDA
(oxidizing acid)

AGEN PELEDAKAN
LUMPUR MENGANDUNG
ASAM
(acid slurry blasting agent)

AGEN PELEDAKAN
LUMPUR
(slurry blasting agent)

ALUMINIUM

AGEN PELEDAKAN LUMPUR


MENGANDUNG ALUMINIUM
(aluminized slurry blasting
agent)

"AGEN PELEDAKAN LUMPUR"


(slurry blasting agent)

TNT, TEPUNG NITROSTARCH


TAK BERASAP
(sensitizer bahan peledak)

ALUMINIUM
BAHAN PELEDAKAN
LUMPUR
(slurry explosive)

BAHAN PELEDAK
LUMPUR BERALUMINIUM
(aluminized slurry explosive)

"BAHAN PELEDAK LUMPUR"


(slurry explosives)

AMMONIUM NITRAT
(NH4NO3)

Densitas : - butiran berpori 0,74 0,78


gr/cc
(untuk agen peledakan)
- butiran tak berpori 0,93 gr/cc
(untuk pupuk urea)
Porositas: - mikroporositas 15%
- makro plus mikroporositas 54%
- butiran tak berpori mempunyai
porositas 0 2%
Ukuran partikel : yang baik untuk agen
peledakan antara 1 2 mm
Tingkat kelarutan terhadap air bervariasi
tergantung temperatur, yaitu:
- 5 C tingkat kelarutan 57,5% (berat)
- 10 C tingkat kelarutan 60% (berat)
- 20 C tingkat kelarutan 65,4% (berat)
- 30 C tingkat kelarutan 70% (berat)
- 40 C tingkat kelarutan 74% (berat)

BULK ANFO (1)

Oxygen Balance
3800 joules of heat / gr expl.

100

ENERGI PER KG (RWS), %

90
80

70
60

50
deficient FO excess Oxygen

40

30

Campuran AN (ammonium nitrat)


dan FO (solar) sebesar 94,3% AN dan
5,7% FO akan menghasilkan zero
oxygen balanced dengan energi
panas sekitar 3800 joules/gr handak
Campuran yang tidak sempurna
akan menghasilkan energi ledak
rendah dan gas beracun (noxious
gasses)
Overfueled dengan 92% AN dan 8%
FO akan menurunkan energi 6% dan
menghasilkan gas CO yang
berbahaya
Under fueled dengan 96% AN dan
4% FO menurunkan energi 18% dan
menghasilkan gas NO2
Ukuran partikel AN antara 1 2 mm

excess FO deficient Oxygen

20
10
0
0

FUEL OIL, % (berat)

10
Non-absorbent dense
prill
Distribusi FO tdk merata,
shg oxygen balance buruk

Absorbent porous prill


FO diserap merata dengan
perbandingan yang
proporsional

SIFAT-SIFAT ANFO

(2)
(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)

Densitas:
Poured (gr/cc)
0,80 0,85
Blow Loaded (gr/cc)
0,85 0,95
Energi (MJ/kg):
3,7
RWS (%):
100 (373 kj/gr)
RBS:
Poured (%) 100 (317 kj/cc)
Blow Loaded (%)
116
Diameter lubang ledak min.:
Poured (mm)75
Blow Loaded (mm)
25
Ketahanan thd. air:
buruk
Shelf Life:
Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan
kelembaban gudang
Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi
akan membuat ANFO rusak, ditandai dgn
pengerasan atau caking yg akan mengurangi
kinerja peledakan
Waktu Tidur (Sleep Time) :
Dalam kondisi normal kering dengan lubang
tertutup stemming yang baik, ANFO dapat
ditidurkan sampai 6 bulan
Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan
secara dramatis waktu tidur

KEBUTUHAN FO UNTUK
MEMBUAT ANFO
ANFO,kg
10
50
80
100
500
1000

BAHAN BAKAR (FO)


kg
liter
0,57
2,85
4,56
5,70
28,50
57,00

0,71
3,56
5,70
7,13
35,63
71,25

AN,kg
9,43
47,15
75,44
94,30
471,50
943,00

ANFO DARI TIGA PRODUSEN


PROPERTIES

NITRO NOBEL

PT DAHANA

ICI EXPL. (ORICA)

0,80 0,84

0,80 1,10

100

100 113

Density, gr/cc :
- Poured

0,80 0,85

- Blow loaded

0,85 0,95

- Bulk
Energy, MJ/kg

3,70

RWS, %

100

RBS, % :

100 156

- Poured

100

- Blow loaded

116

VoD, m/s

3000 3300

4100

BAHAN PELEDAK SLURRY


ATAU WATERGEL
Istilah slurries dan watergel adalah sama artinya, yaitu
campuran oksidator, bahan bakar, dan pemeka
(sensitizer) di dalam media air yang dikentalkan memakai
gums, semacam perekat, sehingga campuran tersebut
berbentuk jeli atau slurries yang mempunyai ketahanan
terhadap air sempurna. Sebagai oksidator bisa dipakai
sodium nitrat atau ammonium nitrat, bahan bakarnya
adalah solar atau minyak diesel, dan pemekanya bisa
berupa bahan peledak atau bukan bahan peledak yang
diaduk dalam 15% media air.

EMULSIONS

Adalah matriks yang terbentuk dari fase


larutan oksidator di dalam fase fuel yang
dipertahankan sifat-sifatnya (continuous fuel
phase) ditambah emulsifier (biasanya cuka)
agar campuran tetap bersatu. Komposisi ini
disebut tipe water in oil.
Ukuran partikel menjadi kecil berbentuk
droplets emulsi handak
Konsentrasi matriks emulsi tidak larut air
Dapat dibuat di pabrik atau pada truck MMU
Densitas antara 1,1 1,35 gr/cc
VOD antara 4500 5800 m/s dan RWS <
ANFO tapi RBS > ANFO

(1)

AN (AMMONIUM NITRAT)
94%
ANFO

+6%

(94% AN + 6% FO)

FO

81%
+18%

EMULSI

AIR

(76% AN + 5% FO + 18%
AIR + 1% EMULSIFIER)

+1%
EMULSI
FIER

EMULSIONS
(2)

ANFO

2,00
mm

Semua
padat

3500 4500

Dynamit

0,20
mm

Semua
padat

4000

Slurry

0,20
mm

Padat /
liquid

3300

Emulsi

0,001
mm

Liquid

5000 6000

Bampfield & Morrey,


1984

POLA URUTAN PRODUKSI


EMULSI
FASE LARUTAN
OKSIDA

FASE
MINYAK

EMULSIFIER
- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM
TRUCK MMU

TANGKI
PENGADUK

EMULSI

- MICRO BALLONS
- AGEN GASSING
- ALUMINIUM

PENGISIAN
LANGSUNG KE
LUBANG LEDAK

BLENDER

AGEN
GASSING

BAHAN PELEDAK
EMULSI DINGIN SIAP
POMPA DIANGKUT
TANGKI JARAK JAUH
EXPLOSIVE

POMPA

DANGER

PEMBENTUKAN
CARTRIDGE

PENDINGINAN

PENGEPAKAN

a. EMULSI KEMASAN
(CARTRIDGE)

LUBANG
LEDAK

AGEN
GASSING
POMPA

LUBANG
LEDAK

b. EMULSI CURAH
(BULK)

Prod. by Aws

JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI


(kemasan berbentuk cartridge)
PRODUSEN
DAHANA

DYNO
NOBEL

ICI
EXPLOSIVE

SASOL SMX

Merk dagang

Dayagel
magnum

Emulite

Seri Powergel

Seri Emex

Desitas, gr/cc

1,25

1,18 1,25

1,16 1,32

1,12 1,24

20

25

20

--

RWS, %

119

111

98 118

74 186

RBS, %

183

162

140 179

97 183

4600 5600

5000 5800

4600 5600

4600 5600

25 65

25 80

25 65

25 65

Ketahanan thd air

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Penyimpanan, thn

SIFAT

Berat/karton, kg

VOD, m/s
Diameter, mm

KEMASAN HANDAK BERBASIS EMULSI


BUATAN DYNO NOBEL DAN
ICI EXPLOSIVES

HEAVY ANFO
100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

60

70

80

90

100

1,28

1,29

% ANFO
0

RUANG
UDARA

RUANG UDARA
TERISI OLEH
EMULSI

BUTIRAN
ANFO

10

20

30

40

50

% EMULSI
0,80

1,10

1,24

1,33 1,35

1,30

DENSITAS, gr/cc

CAMPURAN
EMULSI / ANFO

Tidak

Sedang

Sangat baik

KETAHANAN THD. AIR


4700

6000

VoD TEORITIS, m/s


Tidak dapat dipompa

Sulit
dipompa

Dapat dipompa
dengan mudah

KEMAMPU-POMPAAN
Dapat diulir (auger) dengan mudah

KEMAMPU-ULIRAN

Tidak dapat diulir


ke arah atas

BAHAN PELEDAK BERBASIS NG DAN


PERMITTED EXPLOSIVE

BAHAN DAN KOMPOSISI BAHAN PELEDAK


KIMIA
Bahan Pembentuk Bahan Peledak Kimia
Bahan peledak kuat yang diperdagangkan umumnya
diharapkan menghasilkan panas peledakan (heat explosive)
setinggi mungkin, memberikan energi yang maksimum dan
menghindari dari terbentuknya gas beracun (fumes).

Bahan peledak komersial adalah campuran dari senyawa


yang mengandung empat unsur dasar, yaitu : Carbon (C),
Hydrogen (H), Oxygen (O) dan Netrogen (N). Untuk
menghasilkan efek-efek kekuatan tertentu kadang-kadang di
tambahkan unsur-unsur seperti Sodium (Na), Aluminium (Al),
Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan sebagainya.
Suatu bahan peledak tidak harus mengandung senyawasenyawa explosive seperti nitroglyserin, nitrostrach, TNT
dan lain sebagainya. Tetapi yang penting apakah sifat
masing-masing bahan tersebut cocok untuk suatu
campuran bahan-bahan yang sedemikian rupa sehingga
sehingga dicapai keadaan oxygen balance (sedapat
mungkin mencapai zero oxygen balance).

Black Powder
Bahan peledak jenis ini adalah bahan peledak tertua. Black
powder terbuat dari campuran arang, belerang dan potasium
nitrat dan secara ideal reaksinya sebagai berikut :
8C + 3S + 10KNO3 ---------- 3K2SO4 + 2K2CO3 + 6CO2 + 5N2
sebagian besar produksi Black Powder adalah untuk sumbu
api atau safety fuse. Bentuk black powder ada 2 yaitu:
butiran (granular), yaitu yang digunakan untuk isian sumbu
api
pellet, untuk isian lubang tembak
Sifat dari black powder :
Sangat aman terhadap goncangan tetapi sangat peka
terhadap panas.
Mudah rusak apabila terkena air atau lembab. Tempat
penyimpanan harus kering tetapi cukup dingin (< 35O C).

Dynamite
Dinamit adalah jenis bahan peledak kuat yang
menggunakan nitroglyceria (NG) sebagai bahan dasar
(explosive base).
Berdasarkan komposisinya, dinamit ada beberapa macam,
diantaranya :
1. Straight dynamite, yaitu dinamit yang menggunakan NG
secara langsung dalam komposisinya, ditambah NaNO3
sebagai pembawa oksigen (degan komposisi masing-masing
NG 20 57% dan Sodium Nitrat 59 23%).

2. Gelatine dynamite, yaitu dinamit yang menggunakan


campuran NG dan NC (disebut Blasting Gelatine, BG)
sebagai bahan dasar, ditambah NaNO3 atau KNO3 sebagai
sumber oksigennya. Gelatine bersifat lebih tahan terhadap
air. Apabila penyimpanannya baik, dapat bertahan sampai 3
tahun.
3. Ammonia Gelatine Dynamite, yaitu dinamit yang
menggunakan BG sebagai bahan dasar ditambah
ammonium nitrat (NH4NO3) sebagai sumber oksigen. Dilihat
dari tenaga yang dihasilkan dan harganya, AN lebih baik dari
pada NaNO3/KNO3, tetapi ketahanannya terhadap air lebih
jelek

4. Dinamit dengan komposisi khusus, yaitu yang tidak


menggunakan NG sebagai bahan dasar dan juga bukan AN,
KNO3 atau NaNO3 sebagai sumber oksigen, misalnya Carbit
yang menggunakan ammonium perchlorat (NH3ClO4).
Apabila dilihat dari wujudnya, dinamit dapat berupa :
Plastis (gelatinous), jenis ini lebih tahan terhadap air, dan
biasanya kekuatannya lebih baik.
Semi-plastis (powdery), yaitu kandungan gelatinnya lebih
sedikit.
Bubuk (powdery), yaitu banyak Na4NO3 di dalamnya, dan
kalau menyerap air akan menjadi keras sehingga sulit
dimasuki detonator.
Dinamit umumnya dikemas dalam bentuk dodol (cartridge).

Permissibles explosives
Bahan peledak jenis ini adalah jenis bahan peledak yang
cocok untuk digunakan dalam tambang batubara bawah
tanah. Permissibles explosives yang digunakan saat ini
umumnya berkomposisi Ammonium-dynamite yang diberi
zat additif misalnya sodium chlorida (NaCl) yang berfungsi
sebagai flame depressant untuk memperoleh temperatur
peledakan rendah, volume gas sedikit, dan penyalaan
sesingkat mungkin. Sehingga dengan demikian akan
mengurangi kemungkinan ledakan sekunder dari gas
methane dan debu batubara.

Permissibles explosives mempunyai kecepatan denotasi dari


5000 18000 ft/detik (1525 5500 m/detik), tergantung dari
bentuknya (granular ataukah gelatin, dimana untuk granular
VOD-nya lebih rendah).
Untuk memperoleh kategori permissibles, bahan peledak
harus lulus uji atau memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh badan resmi pemerintah. Diambil contoh persyaratan
yang dibuat Biro Pertambangan Amerika Serikat (U.S.
Bureau of Mines), yaitu bahwa bahan peledak harus lulus uji
non ignition dalam suatu gallery test (terowongan buatan
yang diisi campuran antara gas methane, gas alam dan atau
debu batubara dengan perbandingan tertentu).

Tabel 3.8. Beberapa produsen bahan peledak komersial

Nama

Asal Negara

Nama

Asal Negara

Du pont

AS

ICI

Inggris

Atlas

AS

Kiri

Jepang

Apache

AS

Ensign Bickford Co.

AS

Trojan

AS

Gulf

AS

Hercules

AS

Austin

AS

Dyno Nobel

Swedia

Dahana

Indonesia

Bahan peledak hendaknya:


- Tenaga atau kekuatannya sesuai dengan keperluannya
- Kecepatan detonasinya tinggi (kecuali tidak dikehendaki
efek penghancuran yang berlebihan)
- Memiliki bobot isi (density) sesuai dengan penggunaannya
di lapangan
- Ketahanan terhadap air cukup baik
- Karakteristik gas beracun yang dihasilkan (fume
characteristics) cukup baik
- Pada temperatur kerja, tidak memiliki kecenderungan untuk
membeku atau disosiasi
- Keadaan fisiknya mudah menyesuaikan dengan kemiringan
lubang bor sehingga mudah untuk diisikan
-Tidak mengalami perubahan kualitas selama penyimpanan
di dalam gudang.

PENYIMPANAN BAHAN PELEDAK


Cara penyimpanan bahan peledak terutama dipengaruhi
oleh:
- Macam bahan peledak
- Jumlah bahan peledak yang disimpan
Peraturan tentang tatacara penyimpanan bahan peledak
pada tiap negara atau daerah kadang berbeda-beda.

Lokasi

penyimpanan bahan bahan peledak

Lokasi untuk penyimpanan bahan peledak harus memenuhi


persyaratan tertentu yaitu:
a.Lokasi gudang bahan peledak harus mudah dicapai, aman
terhadap daerah lingkungan, dan memperhatikan jarak
keselamatan terhadap situasi sekelilingnya.
b.Jika memungkinkan, lokasi tersebut dipilih pada daerah
berbukit yang dapat memberikan perlindungan terhadap
gedung-gedung, jalan raya, dan instalasi-instalasi
kepentingan umum yang lainnya.
c. Tempat penyimpanan bahan peledak sesuai dengan
fungsinya dapat dibagi dua yaitu:
- tempat penyimpanan induk (main storage)
- tempat penyimpanan sementara di lapangan

Tempat

penyimpanan sementara umumnya hanya untuk


menyimpan bahan peledak untuk kegiatan peledakan
selama kurang lebih satu bulan.
Persyaratan tempat/gudang penyimpanan bahan peledak:
1.memiliki konsturksi yang cukup kuat, tahan peluru, tahan
api, dengan lantai tidak lembab. Atap terbuat dari bahan
yang ringan. Pintu-pintu dilengkapi dengan kunci yang baik.
2. Terdiri dari du bangunan/bagian yang terpisah:
- bangunan pertama khusus untuk menyimpan bahan
peledak (explosive)
- bangunan kedua khusus untuk menyimpan detonator

Tatacara penyimpanan bahan peledak adalah :


1. Bahan peledak disimpan dan disusun menurut
sistem rak dengan tumpukan yang serendahrendahnya 30 cm diatas lantai
2. Susunan bahan peledak tidak boleh melebihi tinggi
1.8 m dan sirkulasi udara harus diperhatikan
3. di dalam gudang bahan peledak tidak boleh
disimpan barang selain bahan peledak

Di Indonesia, tata cara penyimpanan bahan peledak diatur


dengan :
Ordonansi bahan peledak LN 1893 No.234
Peraturan bahan peledak LN 1930 No. 39
Mijn Politie Reglement LN 1930 No. 341 ps. 109-116

PERATURAN-PERATURAN TENTANG BAHAN


PELEDAK
Agar bahan peledak tidak disalahgunakan oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab, pemerintah telah
memberlakukan peraturan-peraturan yang menyangkut
pengadaan (pembuatan dan pembelian), pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaan bahan peledak.
Peraturan-peratuaran yang berkaitan dengan keselamatan
penanganan bahan peledak khususnya di bidang
pertambangan ialah Mijn Politie Reglement LN tahun 1930
No.341 pada bab VI pasal 102-122. Yaitu terdiri dari
peraturan-peraturan umum, penimbunan dan pengeluaran
dan penembakan.

Untuk

pengamanan bahan peledak, beberapa peraturan


yang berlaku:
1. Keppres No.27 tahun 1982 yaitu tentang Pengadaan
Bahan Peledak
2. KepMenHanKam No.Kep/01/M/I/1984 yaitu tentang
pengawasan dan
pengendalian bahan peledak sebagai pelaksanaan
keppres No.27 tahun
1982
3. SkepMenHanKam No.Skep/198/M/III/1984 yaitu
tentang Perincian Bahan
Peledak

4.

SkepMenHanKam No.Skep/199M/III/1984 yaitu


tentang Penunjukkan
pelabuhan pelabuhan bagi pemasukan
pengeluaran dan pengangkutan
antar pulau untuk bahan peledak
5. Juklak Kapolri No.Juklak/06b/XI/1979
6. Instruksi presiden RI No.9 tahun 1979 yaitu tentang
pengawasan dan
pengendalian senjata api
Di bidang pertambangan umum, perizinan mengenai
bahan peledak di tangani oleh Direktorat Pertambangan
Umum.

Anda mungkin juga menyukai