Anda di halaman 1dari 48

DASAR DASAR

TEKNIK PELEDAKAN
MATA KULIAH
TAMBANG UMUM
FOR MINERS
ARROUND THE
WORLD
PENGERTIAN BAHAN PELEDAK
KLASIFIKASI
KARAKTERISTIK
TIPE DAN JENIS HANDAK INDUSTRI

DEFENISI BAHAN
PELEDAK ;
Bahan Peledak


suatu bahan kimia senyawa tunggal atau
campuran berbentuk padat, cair, gas atau
campurannya yang apabila dikenai suatu aksi
panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan
mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat
cepat yang hasil reaksinya sebagian atau
seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan
tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih
stabil.
TUJUAN PELEDAKAN
PEMBONGKARAN BATUAN

PEMBUATAN TEROWONGAN
PELEDAKAN OVERBURDEN
BATUBARA

Bahan peledak HANDAK (explosive)
mempunyai tiga (3) Campuran bahan

1. Zat kimia yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base, yaitu :

N.G (Nitroglyserine) C
3
H
5
(NO
3
)
3

TNT(Tri Nitro Toluence) C
6
H
2
CH
3
(NO
2
)
3

Nitrocellulose / gun cotton (C
6
H
7
(NO
3
)
3
O
2
)
x
dimana x dapat bernilai 1
Nitrostearach (C
6
H
7
(NO
3
)
3
O
2
)
x
dimana x dapat bernilai 3
Dinitroluence C
7
N
2
O
4
H
6

Ethylene glycoldinitrate C
2
H
4
(NO
3
)
2

Fulminate (campuran HNO
3
+ alkohol), biasanya dicampur dengan metal Pb/Hg/Cu/Ag
sebagai detenator (pemulai ledakan).

2. Oksidator yang fungsinya memberikan O
2
, yaitu : KClO
3
, NaClO
3
, NaNO
3
,
NH4NO3, dan KNO
3

3. Zat penyerap / tambahan terdiri dari serbuk kayu, serbuk gandum,
serbuk batubara, serbuk belerang, chalk (CaCO
3
), oksida seng dan Kieselguhr /
silika (SiO
2
)

Menurut Daya Ledak
Bahan Peledak secara umum dibagi
atas 2 bagian menurut daya ledak
yang ditimbulkannya, yaitu :
Low Explosives
High Explosives

LOW EXPLOSIVE
Low Explosive, Ciri-ciri :

Jangkauan ledakan < 1000 m / dtk, dengan ciri-ciri :
Reaksi peledakannya relatif lambat
Tidak seluruh bahan peledak berubah dari fase padat
menjadi fase gas, sehingga menimbulkan tekanan dan
temperatur yang tinggi.
Menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat
(deflagration) dan tidak menghasilkan getaran dan
gelombang (shock waves). Contoh : Black Powder (sodium
nitrat dan sulfur), black powder ada 2 (dua) jenis yaitu
Black Blasting Powder yang berbentuk butiran dan Pellet
Powder.

HIGH EXPLOSIVE
High Explosive, Ciri-ciri :
Jangkauan ledakan > 1500 meter / detik
Reaksi peledakan cepat
Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat
menjadi fase gas.
Menghasilkan getaran gelombang yang tinggi yang
diikuti oleh reaksi kimia yang menyediakan energi
untuk kelanjutan propagasi secara stabil yang
menimbulkan "shattering effect".
Contoh : Dinamit, TNT (Tri Nitro Toluen), dan Gelatine.

CARA PELEDAKAN :

1. Simultaneous Blasting
(Peledakan sekaligus)
2. Delayed Blasting ( Sistem
tunda, berurutan selang
beberapa detik)
SEGITIGA PEMBAKARAN

AGEN PELEDAKAN (BLASTING
AGENTS)
BAHAN PELEDAK BERBASIS NG
PERMISSIBLE EXPLOSIVE
BLACK POWDER
DETONATOR
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
BAHAN PELEDAK
BAHAN PELEDAK KUAT
(HIGH EXPLOSIVES)
BAHAN PELEDAK LEMAH
(LOW EXPLOSIVES)
PRIMER

CONTOH:
Pb Azide
Pb Stypnate
Hg Fulminate
SEKONDER

CONTOH:
NG
TNT
PETN
Dinamit
Emulsi
ANFO
TERSIER

CONTOH:
AN
AP
DNT
PIROTEKNIK

CONTOH:
Thermite
Delay composition
Ignition charge
PROPELAN
LIQUID PADAT
MONO

CONTOH:
Nitramine
Hydrazine
KOMPOSIT

CONTOH:
LOx
Fuel
SINGLE
BASE

CONTOH:
Nitro cellulose
DOUBLE
BASE

CONTOH:
NC / NG
TRIPLE
BASE

CONTOH:
NC / NG / NQ

COMPOSITE

CONTOH:
NC / NG / AP /
Al / RDX

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
INDUSTRI
BAHAN PELEDAK INDUSTRI (Mike
Smith, 1988)
BAHAN PELEDAK
KUAT
AGEN
PELEDAKAN
BAHAN PELEDAK
KHUSUS
Dinamit
Gelatine
TNT ANFO
Slurries
Emulsi
Hybrid
ANFO
Slurry
mixtures
Seismik
Trimming
Permissible
Shaped charges
Binary
LOX
Compressed air/
gas
Expansion agents
Mechanical
methods
Water jets
Liquid
Jet piercing
PENGGANTI BAHAN
PELEDAK
KARAKTERISTIK BAHAN
PELEDAK
Karakter fisik
Karakter kinerja detonasi
Densitas
Sensitivitas
Ketahanan Thd. Air
Kestabilan Kimiawi
Karakteristik Gas
(density)
(sensitivity)
(water resistance)
(chemical stability)
(Fumes characteristics)
Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan dalam
satuan gr/cc

Densitas bhn.peledak yang tinggi akan lebih mudah
menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat
kehilangan sensitivitas karena terhambatnya tekanan)
dibanding densitas yang rendah

Loading density adalah berat per meter bhn.peledak
didalam kolom lub.tembak (kg/m)

Batuan masif - pakai densitas bhn. peledak tinggi

Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn.peledak
rendah

Densitas ANFO 0,85 gr/cc
Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau ukuran
minimal booster yang diperlukan

Bervariasi tergantung pada kompisisi bhn.peledak, diameter,
temperatur dan tekanan ambient

High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau
detonating cord 10 gr/m

Blasting agent (1,5D) - tdk sensitif terhdp. detonator No.8;
memerlukan booster (primer)

Beberapa blasting agent sensitif terhadap det.cord dan dapat
mencegah sekuen peledakan tunda downhole
Energi total yang
dilepaskan handak
sampai gas-gas terbuang
ke udara bebas
Batas tekanan yang
terbuang tersebut sekitar
100 MPa
ENERGI EFEKTIF
KLASIFIKASI AGEN PELEDAKAN
AMMONIUM NITRAT (NH
4
NO
3
)
BAHAN BAKAR KARBON
(biasanya solar atau Fuel Oil/FO)
AIR, NITRAT INORGANIK, ZAT PEREKAT, ZAT PENGENDAP
ALUMINIUM
AGEN PELEDAKAN KERING
BERALUMINIUM
(aluminized dry blasting agent)
AGEN PELEDAKAN KERING
ATAU ANFO
(dry blasting agent - ANFO)
CAMPURAN LAIN UNTUK
MENINGKATKAN DENSITAS
AGEN PELEDAKAN KERING
DENSITAS TINGGI
(densifieddry blasting agent)
ASAM PENGOKSIDA
(oxidizing acid)
AGEN PELEDAKAN LUMPUR
MENGANDUNG ASAM
(acid slurry blasting agent)
PARAFIN, ZAT GULA,
KARBON, DLL
(sensitizer bukan bahan
peledak)
AGEN PELEDAKAN LUMPUR
(slurry blasting agent)
ALUMINIUM
AGEN PELEDAKAN LUMPUR
MENGANDUNG ALUMINIUM
(aluminized slurry blasting agent)
BAHAN PELEDAKAN
LUMPUR
(slurry explosive)
TNT, TEPUNG NITROSTARCH
TAK BERASAP
(sensitizer bahan peledak)
BAHAN PELEDAK LUMPUR
BERALUMINIUM
(aluminized slurry explosive)
ALUMINIUM
"AGEN PELEDAKAN KERING"
(dry blasting agent)
"AGEN PELEDAKAN LUMPUR"
(slurry blasting agent)
"BAHAN PELEDAK LUMPUR"
(slurry explosives)
AMMONIUM NITRAT (NH
4
NO
3
)
Densitas : - butiran berpori 0,74 0,78 gr/cc
(untuk agen peledakan)
- butiran tak berpori 0,93 gr/cc
(untuk pupuk urea)
Porositas: - mikroporositas 15%
- makro plus mikroporositas 54%
- butiran tak berpori mempunyai
porositas 0 2%
Ukuran partikel : yang baik untuk agen
peledakan antara 1 2 mm
Tingkat kelarutan terhadap air bervariasi
tergantung temperatur, yaitu:
- 5 C tingkat kelarutan 57,5% (berat)
- 10 C tingkat kelarutan 60% (berat)
- 20 C tingkat kelarutan 65,4% (berat)
- 30 C tingkat kelarutan 70% (berat)
- 40 C tingkat kelarutan 74% (berat)
SIFAT-SIFAT ANFO (2)
(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)
Densitas:
Poured (gr/cc) 0,80 0,85
Blow Loaded (gr/cc) 0,85 0,95
Energi (MJ/kg): 3,7
RWS (%): 100 (373 kj/gr)
RBS:
Poured (%) 100 (317 kj/cc)
Blow Loaded (%) 116
Diameter lubang ledak min.:
Poured (mm) 75
Blow Loaded (mm) 25
Ketahanan thd. air: buruk
Shelf Life:
Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan
kelembaban gudang
Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan
ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau caking yg
akan mengurangi kinerja peledakan
Waktu Tidur (Sleep Time) :
Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup
stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai
6 bulan
Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara
dramatis waktu tidur

PROPERTIES

NITRO NOBEL

PT DAHANA

ICI EXPL. (ORICA)

Density, gr/cc :


- Poured

0,80 0,85

- Blow loaded

0,85 0,95

- Bulk

0,80 0,84

0,80 1,10

Energy, MJ/kg

3,70

RWS, %

100

100

100 113

RBS, % :

100 156

- Poured

100

- Blow loaded

116

VoD, m/s

3000 3300

4100

Min. hole diameter, mm :

38,10

25

- Poured

75

- Blow loaded

25

Water resistance

nil

Poor

Poor

Storage life, month

6

6

6

Trade mark

ANFO prill

DANFO

Nitropril
ANFO DARI TIGA
PRODUSEN
BAHAN PELEDAK
SLURRY ATAU
WATERGEL
Istilah slurries dan watergel adalah sama artinya,
yaitu campuran oksidator, bahan bakar, dan
pemeka (sensitizer) di dalam media air yang
dikentalkan memakai gums, semacam perekat,
sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau
slurries yang mempunyai ketahanan terhadap air
sempurna. Sebagai oksidator bisa dipakai sodium
nitrat atau ammonium nitrat, bahan bakarnya
adalah solar atau minyak diesel, dan pemekanya
bisa berupa bahan peledak atau bukan bahan
peledak yang diaduk dalam 15% media air.
EMULSIONS (1)
Adalah matriks yang terbentuk dari fase
larutan oksidator di dalam fase fuel yang
dipertahankan sifat-sifatnya (continuous fuel
phase) ditambah emulsifier (biasanya cuka)
agar campuran tetap bersatu. Komposisi ini
disebut tipe water in oil.
Ukuran partikel menjadi kecil berbentuk
droplets emulsi handak
Konsentrasi matriks emulsi tidak larut air
Dapat dibuat di pabrik atau pada truck MMU
Densitas antara 1,1 1,35 gr/cc
VOD antara 4500 5800 m/s dan RWS <
ANFO tapi RBS > ANFO
94%
AN (AMMONIUM NITRAT)
+6%
FO
ANFO
(94% AN + 6% FO)
81%
EMULSI
(76% AN + 5% FO + 18%
AIR + 1% EMULSIFIER)
+18%
AIR
+1%
EMULSI
FIER
EMULSIONS (2)
Handak Ukuran butir Bentuk butir VOD, m/s
ANFO 2,00 mm Semua padat 3500 - 4500
Dynamit 0,20 mm Semua padat 4000
Slurry 0,20 mm Padat / liquid 3300
Emulsi 0,001 mm Liquid 5000 - 6000
Oxidiser Phase
Suspended
Fuel Phase
Continuous
(surrounds the oxidiser)
Bampfield & Morrey, 1984
Pembesaran 1250 x
Photograph from Nitro Nobel


SIFAT
PRODUSEN
DAHANA DYNO
NOBEL
ICI
EXPLOSIVE
SASOL SMX
Merk dagang Dayagel
magnum
Emulite Seri Powergel Seri Emex
Desitas, gr/cc 1,25 1,18 1,25 1,16 1,32 1,12 1,24
Berat/karton, kg 20 25 20 --
RWS, % 119 111 98 118 74 186
RBS, % 183 162 140 179 97 183
VOD, m/s 4600 5600 5000 5800 4600 5600 4600 5600
Diameter, mm 25 65 25 80 25 65 25 65
Ketahanan thd air Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Penyimpanan, thn 1 1 1 1
JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI
(kemasan berbentuk cartridge)
KEMASAN HANDAK BERBASIS EMULSI
BUATAN DYNO NOBEL DAN
ICI EXPLOSIVES
BAHAN PELEDAK BERBASIS NG DAN
PERMITTED EXPLOSIVE
SEGITIGA DETONASI
DETONASI (DETONATION)
Adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga
menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi
gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat cepat dan diawali dengan
panas tersebut menghasilkan gelombang tekanan kejut (shock compression wave)
dan membebaskan energi dengan mempertahankan shock wave serta berakhir
dengan ekspansi hasil reaksinya.

Contoh:
TNT meledak : C
7
H
5
N
3
O
6
1,75 CO
2
+ 2,5 H
2
O + 1,5 N
2
+ 5,25 C
ANFO meledak : 3 NH
4
NO
3
+ CH
2
CO
2
+ 7 H
2
O + 3 N
2

NG meledak : C
3
H
5
N
3
O
9
3 CO
2
+ 2,5 H
2
O + 1,5 N
2
+ 0,25 O
2

NG + AN meledak : 2 C
3
H
5
N
3
O
9
+ NH
4
NO
3
6 CO
2
+ 7 H
2
O + 4 N
4
+ O
2
Kriteria:
- Melibatkan reaksi kimia
- Oksigen utk reaksi terdapat dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara)
- Handak dapat digunakan dalam lubang ledak
- Reaksi ledakan tidak dapat dipadamkan
- Reaksi sangat cepat (> Kecepatan suara supersonic); contoh VoD
ANFO
= 4500 m/s
- Shock compression: mempunyai daya dorong sangat tinggi, merobek retakan yang sudah
ada sebelumnya
- Shock wave: bahaya symphatetic detonation, menentukan safety distance
- Ada ledakan (gerakan massa, bunyi dan panas)
1. DETONATOR BIASA
2. DETONATOR LISTRIK
3. DETONATOR NONEL
4. DETONATOR
ELEKTRONIK
isian dasar
(base charge)
isian utama
(primer charge)
ramuan
pembakar
(Ignition mixture)
tabung silinder
(shell)
ruang kosong disediakan
untuk sumbu bakar (safety
fuse)
plastik berwarna
selubung kabel
tabung silinder
isian dasar
isian utama
fusehead :
penyumbat
tabung silinder
penyumbat
elemen
waktu tunda
- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
kabel listrik
leg wire
SIMULTANEOUS DELAY
tabung alumunium
isian dasar
isian utama
elemen tunda
elemen transisi penyumbat anti-
statis
sumbu nonel
pelapis
baja
plug penutup
tidak tembus air
TAHAPAN PROSES
PENGHANCURAN
BATUAN
PEMBEBANAN PADA
PELEDAKAN

Pembebanan dinamis
Pembebanan quasi-
statis (semi-statis)
Pelepasan Beban
Burden
Burden atau
kedalaman
kritis

Membentuk
dome di
permukaan

Burden atau
kedalaman
optimum

Flyrock
(a) B = 15

Burden masih kuat, hanya
terjadi penggerusan di sekitar
lubang dan retakan tarik radial
terbentuk ke arah luar lubang
tersebut.

(b) B = 12

Mulai terjadi runtuhan di
permukaan. Burden tak
runtuh. Beberapa dome
terbentuk di permukaan

(c ) B = 9

Runtuhan permukaan dan sub-
permukaan hampir terbentuk.
Kenampakannya seperti dua lapis
(papan) batuan yang tak pecah. Dome
di permukaan menggelembung.

(d) B = 6

Ledakan kawah penuh, burden
hancur seluruhnya. Runtuhan
permukaan dan sub-permukaan
bergerak ke arah bidang bebas.

(e) B = 3

Ledakan kawah penuh, volume yang
dihasilkan lebih sedikit dibanding dgn.
fragmentasi butir halus. Terbentuk kawah
seperti mangkuk, noise dan flyrock.

Berat bhn.peledak
ANFO diasumsikan =
18 kg ( 40 lb)

Geometri peledakan

Burden (B)
Diameter lubang tembak ( )
Tinggi jenjang (L)
Kedalaman lubang tembak (H)
Subdrilling (J)
Stemming (T)
Spacing (S)












GEOMETRI PELEDAKAN
H
H
L
L
SISTEM PELEDAKAN DENGAN PENGGALAK
DETONATING CORD DAN 17 MS CONNECTOR
PELEDAKAN DENGAN SISTEM DETONATOR
LISTRIK
A B
MANUFACTURE MOBILE UNIT
Sumber Pustaka :
Kursus juru Ledak
P3TM & Batubara

Anda mungkin juga menyukai