Anda di halaman 1dari 81

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

3. SIFAT SIFAT BAHAN


PELEDAK & ANFO
Departemen Teknik Pertambangan ITB
Dr. Suseno Kramadibrata

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Sifat Sifat Bahan Peledak

Sifat Fisik

Sifat Detonasi

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Sifat Fisik Bahan Peledak


1. Bobot Isi
2. Sensitivitas
3. Ketahanan Air
4. Stabilitas Kimia
5. Karakteristik Gas Peledakan
6. Karakteristik Keselamatan
3

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

1 - Bobot Isi
3

BI - berat BP per unit volume, & BI pemuatan BP (kg/m )

Sifat penting dalam pemilihan BP

Cartridge count atau stick count adalah sama dengan 140 dibagi berat jenis
dari BP atau dinyatakan dalam jumlah dodol ledak berukuran 1 1/4" x 8" di
dalam kotak seberat 50 lb

Berat Jenis BP komersial: 0,6 - 1,7 atau "cartridge count" 233 82

Loading density (de): jumlah berat BP per foot dari panjang muatan
dengan satuan lb/ft. dalam inci.

de = 0,34 De2 (SG)

bila SG = 140/SC atau 141/SC

maka de = 48 De2/SC

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bobot Isi Bahan Peledak


Bahan Peledak

Bobot Isi (ton/m3)

Bahan Peledak

Bobot Isi (ton/m3)

ANFO lepas

0,75 0,85

Emulsi

1,1 1,3

ANFO pneumatik

0,80 1,10

Campuran Emulsi

1,0 1,35

ANFO BI rendah

0,20 0,75

Water Gels & Sluries

1,0 1,3

Bobot isi Sebelum Gassing


(ton/m3)

Bobot isi Gassing


(ton/m3)

ANFO

0.85

Heavy ANFO (TB4030)

1.15

TB4050

1.25-1.3

1.15

TB4060

1.25-1.3

1.15

Nama Produk

Bulk Product Data Sheet PT Dyno Nobel

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Aplikasi Berbagai Bobot Isi BP

Kolom ANFO
BP BI tinggi

Kolom ANFO
BP BI tinggi
pada toe

Lap. keras

Kolom ANFO

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

2 - Sensitivitas

Ukuran kemudahan BP untuk di inisiasi, atau energi minimum untuk


meledakkan suatu BP dan dinyatakan dalam cap sensitivity.

Sensitiveness adalah ukuran kemampuan BP untuk melakukan propagasi.

Uji sensitivitas blasting cap No. 8 adalah uji standar yang sering dipakai
oleh industri BP, termasuk kategori yang terlemah dan mempunyai
kandungan 2 gram campuran 80% mercurry fulminate dan 20% potassium
chlorate. Blasting cap yang lebih kuat berisi PETN.

Tipe pengujian :
9 primer/pemula ledak minimum
9 diameter kristis
9 impak
9 bobot isi kristis
9 uji celah

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

3 - Ketahanan Terhadap Air

Ukuran kualitatif BP terhadap ketahanan air tanpa merusak atau


mengubah/mengurangi kepekaannya (sensitivity)

Variasi:
9

BP watergel dan emulsion = sangat baik

ANFO = buruk

Tidak ada BP komersial yang 100 % tahan air. Tetapi semua BP yang
dikatakan tahan air dapat dipakai secara efektif bila BP dimuatkan ke dalam
lubang tembak berair dengan hati-hati dan segera dinyalakan.

5 kategori ketahan air: tidak tahan air, buruk, sedang, baik, dan sangat baik.

Uji standard ketahanan air: BP dinamit (12.5" x 8") dilubangi 16 buah


dengan ukuran 0,25 inci & diuji kemampuan ledaknya oleh Cap No. 6
dengan sebelumnya dicelupkan dalam air.

Umumnya gelatin mempunyai ketahanan air paling baik, dinamite WR


sedang - baik, & dinamite WR rendah - nol.
8

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Waktu Tidur Berbagai Kelas BP


Kelas

Waktu tidur (jam)

Kelas

Waktu tidur (jam)

4-7

32 - 71

1-3

16 - 31

<1

8 - 15

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

4 - Stabilitas Kimia

Secara kimia tidak berubah bila dijaga pada kondisi penyimpanan tertentu

Faktor-faktor yg mempengaruhi umur BP

Formula susunan campuran

Kelembaban & temperatur ekstrim

Kontaminasi

Fasilitas pergudangan

Kestabilan kimia BP dpt diduga melalui Abel heat test. Uji ini menggunakan
sejumlah kecil BP yang dipanaskan hingga temperatur mencapai 700C
selama 10 menit & didasarkan atas standard warna gas yg dikeluarkan BP
pd kertas starch-iodide

Tanda-tanda karakteristik perusakan termasuk


9

Kristalisasi

Perubahan warna

Kinerja lapangan buruk


10

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

5 - Karakteristik Gas Peledakan

Adanya gas beracun dapat disebabkan oleh:


9

buruknya kontrol kualitas

kerusakan pada BP

pengepakan bocor

diameter muatan BP kurang, atau

waktu tidur yang terlalu lama

Neraca oksigen menghasilkan gas-gas tidak beracun (CO2, N2 & H2O)

Produksi sejumlah kecil gas-gas racun

Nitrogen oksida kelebihan oksigen dalam formula BP (+ ZOB)

Karbon monoksida kekurangan oksigen dalam formula BP (- ZOB)

11

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Klasifikasi Fumes BP
Bureau of mines for permissible
Class A -

0/53 lts toxious gases /1.5 lb explosive

Class B -

53/106 lts toxious gases /1.5 lb explosive


Institute of maker of explosives for non permissible

Class 1

0.00 - 0.16 cuft toxious gas/ctg

Class 2

0.16 - 0.33 cuft toxious gas/ctg

Class 3

0.33 - 0.67 cuft toxious gas/ctg

12

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

6 - Karakteristik Keselamatan

Penggunaan BP komersial harus memiliki sifat-sifat yang dapat menjamin


keselamatan kerja.

Sebelum BP dapat dipakai secara komersial perlu dilakukan beberapa uji:


9

jatuh impak

batang luncur

projektil

analisa panas differensial

bakar, dan

elektrik statik (Explosives and Rock Blasting, Atlas Bowder Company, 1987)

13

Properties
Nitroglycerin

Blasting gelatine

Straight dynamite

Straight gelatin

High density
amonia dynamite

Amonia gelatin

Low density
amonia dynamite

Semi gelatin

Dry blasting agent

Slurries

Decreasing water resistance


Decreasing VOD
Decreasing density

Decreasing nitroglycerine content


Increasing ammonium nitrate content
Decreasing cost

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Ingredients

Increasing water resistance

14

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Klasifikasi fumes dari bahan peledak


Bureau of mines for permissible (MSHA)

Class A -

0/53 liter of toxic gases /1.5 lb explosive

Class B -

53/106 liter of toxic gases /1.5 lb explosive

Institute of Maker of Explosives for non permissile.

Class 1

0.00 - 0.16 cuft of toxic gas/ctg (200 gr)

Class 2

0.16 - 0.33 cuft of toxic gas/ctg (200 gr)

Class 3

0.33 - 0.67 cuft of toxic gas/ctg (200 gr)

15

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Detonation
Shock Wave

Bidang Chapmen Jouget


Shock Front

Stable reaction products, mainly gas

Explosive

Expanding gases

Direction of detonation

Stable reaction products, mainly gas

Shock Wave

Shock Wave
Primary reaction zone

Disturbed Explosive

Undisturbed Explosive
16

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Sifat Detonasi Bahan Peledak

1. Kecepatan Detonasi (VOD)


2. Tekanan Detonasi
3. Tekanan Lubang Tembak
4. Energi/Kekuatan

17

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

1 - Kecepatan Detonasi - VOD

Laju detonasi melalui bahan peledak (m/detik)

Dipengaruhi oleh;
9

Diameter bahan peledak

Bobot Isi bahan peledak

Ukuran partikel bahan peledak

Pengukungan

VOD unconfined 70 - 80 % VOD confined

VOD BP komersial 1667 - 8333 mpd

Peledakan strong rocks VOD (sifat shattering effect)

Peledakan weak rocks VOD (sifat heaving action)

18

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD & Gas Peledakan


Teori fragmentasi popular mengatakan bahwa gelombang kejut
akan merambat keluar dari kolom bahan peledak dan meregangkan
batuan sehingga menyebabkan fragmentasi.
Tekanan gas akan memindahkan batuan yang sudah teretakkan.
Bahan peledak dengan VOD rendah akan membebaskan tekanan
gas dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan bahan
peledak dengan VOD tinggi.
Atlas (1987) memberikan beberapa metode pengukuran VOD yang
dilakukan mereka secara reguler, yaitu:
9

Electric Probe Method

Continuous Resistance Wire Method (Kabel Tahanan Kontinyu)


Kontinyu

Steak Camera Method

DAutriche Method
19

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Diagram Rangkaian Teknik Kabel Tahanan


Kontinyu untuk Pengukuran VOD Bahan Peledak
dengan HanditrapII Di KPC 2005

20

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Probecable-HT dari MREL, Canada

Coaxial Cable dari MREL, Canada

21

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pemuatan ANFO kedalam lubang tembak

Penyambungan Coaxial Cable ke HandiTrapII

Penyambungan Probecable-HT ke Coaxial Cable

Penempelan Probecable-HT pada Dayagel

Pemindahan Data dari HanditrapII ke Komputer Laptop

22

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD ANFO

23

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Heavy ANFO Pit J

24

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Heavy ANFO Primed Dayagel


Pit J

25

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Titan Black

26

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Titan Black Pit HS

27

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Variasi VOD

28

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Berbagai Tipe Bahan Peledak


(Konya,1990)
VOD (m/detik)

Bobot isi
(ton/m3)

De = 1,25 inci

Granular Dinamit

0,8 - 1,4

2240 6080

Gelatin Dinamit

1,0 - 1,6

3840 8000

Cartridge Slurry

1,1 - 1,3

4160 6080

Bulk Slurry

1,1 - 1,6

Air Emplaced ANFO

0,8 - 1,0

Poured ANFO

0,8 - 0,85

Packaged ANFO

1,1 - 1,2

Heavy ANFO

1,1 - 1,4

Tipe

De = 3 inci

De = 9 inci

4480 6080
4480 6080

3840 6080

2240 - 3200

3840 9600

4480 4800

1920 - 2240

3200 3520

4480 4800

3200 - 3840

4480 4800
3520 - 6080

29

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Variasi VOD

No

Jenis

Kecepatan Detonasi (m/detik)

ANFO

2500

Heavy ANFO

4200

TB4050

4841-5246

TB4060

5349-5967

30

VOD

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Fungsi Diameter BP

Diameter Bahan Peledak


31

6000

Water Gel
Dynamite
Velocity Of Detonation m/s

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VOD Fungsi Diameter Berbagai BP

4200

ANFO Confined

3000

Permissible

1800

600

50

100

150

200

250

300

Diameter mm
32

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bahan Peledak Ideal & Non Ideal


Bahan Peledak Ideal
9

VOD sangat tinggi & dapat dihitung secara teoritik

Dkritik sangat rendah

Bobot Isi tinggi

Bahan Peledak Non Ideal


9

VOD bervariasi, tdk mungkin dihitung

Dkritik tinggi

Bobot Isi rendah

VOD dipengaruhi diameter bahan peledak

33

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Zona Reaksi & Dkritik


Bahan Peledak

Zone Reaksi

Dkritik (mm)

PETN

0.2

15

TNT

0.3

Dynamite

5.0

15 20

20 - 25

30 60

Emulite 150

15 20

Emulite 1200

40 50

Emulite 7000

50 - 70

ANFO

34

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

2 - Tekanan Detonasi
Tekanan di dalam zona reaksi sepanjang kolom bahan
peledak
Membangkitkan pulsa kejutan di dalam batuan
Fungsi dari VOD & , & merupakan ukuran tekanan di
dalam gelombang detonasi (detonation wave).
Pendekatan perhitungan:

Pdet = k x x [VOD]2
9
9
9
9

Pdet = tekanan detonasi (MPa # 1 Bar = 14,504 psi)


VOD = kecepatan detonasi (km/detik)
= bobot isi (kg/m3)
k = konstanta = 0,25
35

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tekanan Detonasi
Tekanan detonasi adalah tekanan pada zona reaksi di belakang
permuka detonasi pada Bidang Chapmen-Jourquet.
Tekanan ini merupakan faktor indikator penting mengenai
kemampuan bahan peledak untuk menghasilkan fragmentasi yang
diinginkan.
Menurut Atlas (1987), dalam praktek peledakan aktual, tekanan
detonasi yang tinggi adalah salah satu kunci karakteristik yang
harus dimiliki bahan peledak jika digunakan sebagai primer.

36

Pb

Pressure

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pelepasan
Energi selama
proses
peledakan
batuan
(Scott, 1996)

Pe

Response of the blasthole


wall to explosive loading;
equilibirium state
1

Peq

B
Starting of overburden
movement

p(tmin)

Gas escape to the


atmosphere

4
6

D
5

p(tter )
P
Ve
Vb

Q
Veq

R
V(tmin)

S
V(tter )

Volume
37

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

3 - Tekanan Lubang Tembak

Pdet BP seringnya berdasarkan pada pengukuran VOD dengan muatan BP


terkurung, bobot isi dan perhitungan termodinamik.

Karena ANFO kurang sensitif, maka agar peledakannya menghasilkan Plub


tinggi diperlukan Pdet sangat tinggi

Tekanan yang berada di belakang muka detonasi Plub = 0.5 Pdet dan ini
adalah hasil ekspansi gas-gas. Plub menunjukkan bahwa energi gas dari BP
dan nilainya bergantung kepada :

pengukungan

jumlah gas yang dibangkitkan

temperatur produk reaksi kimia BP

Plub diakibatkan dari ekspansi gas-gas reaksi kimia BP, oleh karenanya
tidak mungkin diukur karena tekanan kejutnya sangat besar di muka
detonasi yang dapat merusakan semua peralatan ukur
38

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tekanan Lubang Tembak

Perkiraan tekanan lubang tembak dapat dilakukan dengan memperhatikan


de-kopling.

De-kopling digunakan untuk mengontrol pengurangan back-break dalam


proses peledakan batuan

Plub = (1.23 x 10-3) x x [VOD]2

Plub = (1.23 x 10-3) x x [VOD]2 x [(k)0.5 x (de/dh)]2.4

Plub

= tekanan lubang tembak, MPa

VOD

= kecepatan detonasi, km/detik

= bobot isi, kg/m3

= proporsi pemuatan lubang dalam arah vertikal (50%=0,5)

de/dh

= diameter bahan peledak/lubang tembak

Untuk BP yang tidak/sedikit mengandung logam, karena logam


merendahkan VOD dan selanjutnya tekanan lubang tembak
39

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

4 - Energi / Kekuatan

Ukuran energi yang terkandung dalam BP dan kemampuan kerja BP.

Energi hasil uji/pengukuran < energi hasil hitungan (menggunakan prinsip termodnamik)
9

uji ballistic mortar

Trautzl lead block test

underwater detonation test

crater test

Langefors weight strengh

Strength awalnya dipakai utk dinamit dgn campuran nitrogliserin & kieselguhr (inert filler).
60 % dinamit mengandung 60 % berat NG & kekuatannya 3 kali kekuatan 20 % dinamit.

Inert filler dari straight dynamite disubstitusi dgn bahan2 aktif (active ingredients): sodium
nitrate & carbonaceous fuel yg akan menambah energi dalam BP. Akibatnya "60 %
straight dynamite" yg mengandung 60 % NG hanya ~ 1 x kekuatan dari 20 % straight
dynamite, karena energi yg diberikan oleh tambahan sodium nitrate & carbonaceous
material dalam 20 % straight dynamite

Secara tradisional strength dinyatakan dalam %, & straight NG dynamite sebagai standar.
WS dan kekuatan dodol ledak dari suatu BP adalah sama apabila SG dari BP adalah 1.4

Strength BP komersial:
9

weight strength - membandingkan kekuatan BP dengan dasar berat yang sama dan dodol ledak

bulk strength - membandingkan kekuatan BP dengan dasar volume yang sama.


40

Kabel sling baja dan sumbu ledak

Permukaan air
Peralatn
pantau

BP

Underwater Test

Pressure
Transducer

Lintasan gerak
pendulum
3 meter

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Titik
penyalaan

Ballistic Mortar
Kotak pendulum, berat 333 kg
berisi bahan peledak standard TNT 10 gram
dibungkus alumunium foil di inisiasi oleh
detonator standard
41

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Weight Strength

Scott (1996), strength atau energi yang dilepaskan oleh suatu BP dapat
dibandingkan dengan energy yang diberikan oleh ekivalen berat BP ANFO.

Weigth strength berguna untuk membandingkan potensi kinerja suatu BP


dengan basis faktor energi. Weigth strength biasanya didefinisikan sebagai
berikut,

Beberapa BP kekuatannya dinyatakan dalam weight strength dan sebagian


lagi dinyatakan dalam kekuatan dodol ledak. Oleh karena itu penting bagi
pemakai BP mengetahui kekuatan yang mana yang dipakai untuk
menyatakan kekuatan BP yang akan dipakai.

Secara umum kekuatan dinamit dinyatakan dengan dasar weight strength


dan gelatin dinyatakan dengan dasar kekuatan dodol ledak, walaupun hal
ini tidak selalu benar

WS =

Energi tersedia dari suatu BP


x100%
Energi tersedia ANFO
42

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bulk Strength

Sebagai perbandingan energi suatu BP terhadap energi yang diberikan oleh


volume ekivalen BP ANFO. Bulk strength berguna untuk membandingkan
potensi kinerja suatu BP dengan basis volume ekivalen lubang tembak, atau
panjang muatan untuk diameter lubang yang sama.

Energi tersedia tidak memberikan indikasi laju pelepasan energi (Energy


Release Rate = ERR) atau proporsi suatu BP untuk bekerja secara efektif
dalam pembongkaran dan pemindahan batu.

Weight dan Bulk strengths tidak memberikan data energi tersedia secara
langsung melainkan hanya perkiraan kerja efektif yg dpt dilakukan oleh suatu
BP. Oleh karena itu timbul suatu istilah baru yang disebut sebagai Energi
Efektif

WS =

WS x Bobot Isi
x100%
Bobot Isi ANFO
43

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Energi Efektif

Berdasarkan pengamatan high speed film camera, pergerakan burden,


pada akhirnya menyebabkan gas ledakan BP keluar dari lubang tembak &
merekahkan massa batuan. Gas ini mengandung sejumlah besar energi.

Energi BP:
9

Energi Aktivasi

Energi Kinetik:

Energi Kejut

Energi Gelombang.

Energi Efektif (EE) adalah energi yang berguna dalam proses detonasi atau
energi yang dilepaskan oleh BP begitu tekanan gas ledakan menurun dan
berhenti dimana tekanan gas keluar dari massa batuan dan oleh karena itu
berhenti melakukan kerja efektif. Energi tersedia dapat diplot dalam bentuk
Energi Kumulatif dengan menurunnya tekanan gas.

Energi Efektif adalah Kumulatif Pelepasan Energi hingga berhenti, yaitu


pada tekanan sekitar 100.000 kPa atau 1.000 Bar.
44

Energi

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Energi Bahan Peledak

Energi aktivasi

Energi terlepaskan

Waktu
45

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pembongkaran & Perpindahan Massa


Batuan Menurut Flexural Rupture
Burden

Stemming

ANFO

Subdrilling

Fragmentation = f{(L/B); (Stiffness properties)


L/B = 3

46

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Energi Kumulatif Terbebaskan vs. Tekanan


Untuk ANFO & Heavy ANFO
(Scott, 1996)
4000
Heavy ANFO
ANFO

3500
3000
2500
2000
1500
1000
Produk

Energi
(MJ/kg)

ANFO

3.6

HANFO

3.3

TB4050

3.0

TB4060

2.9

500

ANFOPaEn

0
10 0

10 1

10 2

10 3
10 4
Pressure (kPa)

10 5

10 6

10 7

47

Ingredients

Nongelatinous

Properties

Blasting gelatin

Straiht gelatin

High - density
ammonia dynamite

Blasting gelatin

Low - density
ammonia dynamite

Semi gelatin

Dry blasting agents

Slurries

Decreasing water resistance

Straight dynamite

Decreasing detonation velocity

Nitroglycerin

Gelatinous

Decreasing density

Decreasing nitroglycerin content

Increasing ammonium nitrate content

Decreasing cost

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

PERUBAHAN SIFAT HANDAK

Increasing water resistance

48

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Ammonium Nitrate - ANFO

Dihasilkan dari reaksi amoniak dengan asam nitrat


Menghasilkan larutan teruapkan dan berubah kebentuk
butiran amonium nitrat
Laju pengeringan menentukan kualitas butiran
Pelapis dipakai untuk mencegah lengket
Membutuhkan modal besar untuk pembuatan pabrik

49

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kinerja ANFO
Ukuran butir & distribusinya
Kandungan minyak
Derajat pengukungan
Diameter lubang
Priming
Kandungan air
Detonating cord downlines
50

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bahan Peledak Kelas Butiran


Penyerapan minyak (>6%)
Bobot Isi rendah (<0.85 gr/cc)
Kandungan air rendah (<0.2%)
Mengalir bebas
Tidak lengket
Kemudahremukan rendah
51

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

52

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Komposisi Blasting Agent Bahan


Peledak
Gas Alam
Amoniak
Prill
Amonium Nitrate (AN)

94 % AN

Solar (Fuel Oil)

6% FO

- Urea
- pH adjuster (NaOH & HNO3)
- Emulsifier
- Mineral oil
- Air

Non Gassing Emulsion

ANFO

Heavy ANFO
(70 % ANFO : 30 % Emulsion)

Non Gassing Emulsion Explosive


(50 % ANFO : 50 % Emulsion)

53

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pembuatan AN
Natural Gas

AN Melt
Storage

Amonium
Plant
NH3

AN Melt

NH3
An Melt

Nitric Acid
Plant
HNO3

Prilling
Plant
AN Solid

AN Prill
Storage

AN
Reactor
54

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Ammonium Nitrate Melt

Pembuatan AN

Water Content

Evaporation

8.5%

Prilling

4.5%

Pre-drying

4.1%

Drying

3.3%

Cooling

0.6%

Screening

0.2%

Coating
Porous Prilled Ammonium Nitrate
55

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Karakteristik ANFO
Keuntungan
9 Energi

yg dilepaskan tergantung pada neraca


oksigen
9 Mudah untuk dibuat
9 BP yang sangat sederhana dan banyak
dipakai

Kerugian
9 Tidak

tahan air
9 Bobot Isi rendah
56

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Karakteristik ANFO
Sifat Fisik
9 Bobot

Isi bulk: 0.75 0.85 gr/cc


9 Ketahanan air tidak

Sifat Detonasi
9 RWS

tinggi
9 RBS rendah
9 VOD tergantung pada , 3000 4500 m/detik
9 Energi energi gas potensial tinggi
57

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Variasi Campuran ANFO


94,5 % AN - 5,5 % FO Neraca Oksigen
3 NH4NO3 + CH2 7 H2O + CO2 + 3 N2 + 930 Kcal/kg

92,0 % AN - 8,0 % FO Bahan bakar berlebih


2 NH4NO3 + CH2 5 H2O + CO + 2 N2 + 810 Kcal/kg

96,6 % AN - 3,4 % FO Kurang bahan bakar


5 NH4NO3 + CH2 11 H2O + CO2 + 2 NO + 4 N2 + 600 Kcal/kg

58

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Reaksi ANFO

3NH4NO3 + CH2 CO2 + 7H2O + 3N2

H = - 885 kcal/kg

59

1000

Energy - kkal/kg

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Relative ANFO Energy As A


Function Of Fuel Oil

800
600
Nitroux Oxides

400

Carbon Monoxides

200

Percent Fuel Oil

10

60

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

A Vision Statement From Rio Tinto

Hydrocarbons are a critical part of mine management as well as a


source of concern from an environmental, health and safety
standpoint.
Hydrocarbons represent a key area for potential cost reductions
(more than half a billion dollars on fuels and oils annually).
Collaboration with others for knowledge sharing on the use of
hydrocarbons across the Group and Shell is necessary
The Hydrocarbon Users Network is a major step in this direction.

61

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Batasan Penggunaan Oli Bekas Menurut


Riset Rio Tinto & Shell
Oli bekas: lubrikan, minyak bubut, BBM, gemuk/oli hidrolik, emulsi,
glycols.
Oli bekas tidak boleh diperoleh dari luar operasi.
Hanya untuk tambang terbuka.
Untuk ANFO dan PLTU.
Temperatur penyimpanan -40C < x >80C dapat mengganggu
kestabilan kimia oli bekas.
Campuran ANFO oli bekas akan aman dan stabil pada kondisi
tambang pada umumnya
Penggunaan di iklim sub tropis adalah 50:50, sedangkan kondisi
tropis bisa sampai dengan 83% (belum ada pembuktian akademik).
62

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Sejarah Penggunaan Oli Bekas Untuk


Di Lingkungan Tambang Rio Tinto

Shell dan Rio Tinto mencari upaya ramah lingkungan penanganan oli bekas
untuk peledakan ANFO

Sejak 1998 Hamersley Iron, Australia gunakan oli bekas (50:50) untuk
ANFO. Tidak ada pengaruh buruk terhadap kinerja peledakan. Kandungan
air dalam oli bekas < 2%, particulate matter harus dikeluarkan. Potensi
komponen beracun dalam oli bekas dimusnahkan akibat proses
pencampuran dalam suhu tinggi.

Tambang terbuka emas dan perak di Nevada menggunakan 35% produksi


oli bekas untuk campuran ANFO.

Tambang batubara terbuka di Kennecott Energy USA, Jacobs Ranch


menggunakan oli bekas untuk campuran ANFO dengan perbandingan
50:50

Tambang uranium terbuka di Afrika Selatan menggunakan oli bekas untuk


ANFO sebanyak 70%.
63

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penggunaan Oli Bekas Dalam ANFO Di


Tambang Selain Rio Tinto
Company

Mine Site

Mine Type

AMAX Coal West Inc

Eagle Butte Mine, US

Surface Coal Mine

Barricks Goldstrike Mine Inc

Barricks Goldstrike Mine, US

Surface Gold Mine

BHP Minerals International

Navaho Mine, US

Surface Gold Mine

Branham & Baker Coal Company

Road Creek Mine

Surface Coal Mine

Echo Bay Minerals

McCoy / Cove Operation, US

Surface Gold & Silver Mine

Hobet Mining Inc

Hobet 21, NZ

Surface Coal Mine

Newmont Mining Corporation

Twins Creeks Mine, US

Surface Gold Mine

Old Hickory Coal Company

Surface Coal Mine

Peabody Coal Company

Hawthorn Mine, US

Surface Coal Mine

Trapper Mining Inc

Trapper Mine

Surface Coal Mine

Hunter Valley Operations

Bayswater Mine, Australia

Surface Coal Mine

Placer Dome

Porgera, PNG

Surface Gold Mine

Trial

64

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Potensi Penggunaan Oli Bekas


Untuk ANFO Di Tambang Rio Tinto

Komoditi

Group

Batubara

Coal and Allied (Australia), Kennecott Energy (USA), Pacific


Coal (Australia), KPC (Indonesia)

Emas

Kennecott Minerals (USA), Lihir (Papua Nugini)

Bijih besi

Hamersley Iron (Australia), Robe (USA)

Nikel

RT Brazil (Brazil)

Uranium

ERA (Rossing - Afrika Selatan)

65

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Keuntungan Penggunaan Oli Bekas

Daur ulang material bekas internal konservasi energi


Mengurangi resiko transportasi, pencegahan kecelakaan dari
tumpahan oli bekas
Oli bekas mengandung logam sehingga lebih mampu membentuk air,
mencegah defisiensi dalam peledakan
Mengurangi biaya akibat penguapan
Viskositas oli bekas > solar, memperbaiki absorpsi
Mengurangi biaya solar dan penanganan oli bekas

66

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Potensi Hambatan Untuk Aplikasi Oli


Bekas

Parameter lokasi; jenis tambang, kualitas dan kuantitas oli bekas,


penggunaan jenis BP, dan temperatur

Biaya instalasi dan pemantauan

Batasan regulasi

Pemasok Bahan Peledak

67

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Oli Bekas

Oli bekas adalah oli yang telah digunakan, yang diperoleh dari pemurnian
crude oil atau synthetic oil, sehingga telah terkontaminasi oleh padatan logam
(seng, magnesium, barium, timah, aluminium, krom, tembaga, besi, mangan,
nikel dan silikon) maupun bahan-bahan kimia pengotor (air, bensin, zat
antibeku dan hidrokarbon lainnya).

Oli bekas ini masih memiliki nilai bakar yang cukup besar sehingga dapat
digunakan sebagai bahan penyusun ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil).

Agar dapat digunakan sebagai penyusun bahan peledak, kandungan


komponen-komponen pengotor yang terkandung dalam oli bekas harus
memenuhi ketentuan sehingga material hasil ledakan tidak mencemari
lingkungan
68

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Peraturan

Generally regulations prohibit blending used oil to make


ANFO.
In the US, through a Petition for Modification, a mine
may receive a site-specific approval to use such
products.
In order for the petition to be approved, the applicant
must meet a strict set of guidelines.
Recommended specification of used oil.
The Australian Department of Mines accepts the use of
used oil to make ANFO subject to certain conditions.
The capital and operational costs required to meet
these requirements may be prohibitive.
69

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Spesifikasi Oli Bekas


COMPONENT

UNITS

METHOD

G/cc

Moisture Content
TSS

LIMIT
Dyno

Rio Tinto

ASTM D. 1298

0.84 0.90

0.84 0.90

% w/w

Karl Fischer Titration

5 (max)

5 (max)

% w/w

ASTM.D. 473

0.30

0.30

Flash Point Closed Cup

ASTM.D. 93

70 (min)

70 (min)

Flash Point Open Cup

ASTM.D. 92

70 (min)

70 (min)

Viscosity (40 C)

Cst

ASTM.D. 445

30 - 120

30 60

Lead

ppm

AAS

100

100

Cadmium

ppm

AAS

Chromium

ppm

AAS

10

10

Arsenic

ppm

AAS

PCBs

ppm

GC

NIL

Nil

Total Halogens

ppm

GC

1,000

1 000

Specific Gravity

70

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penggunaan Bahan Peledak Di


KPC
Fuel Oil *
Mineral Oil

Process
Oil

Emulsifier
EMULSION

AN
Oxidizer

Trace
Chemical
Fuel Oil *

Penggunaan

Akhir

Urea
Water

Produk
TB 70

Coal

TB 50

OB - Basah

TB 30

OB - Lembab

ANFO

OB - Kering

Blend Oil

Used Oil

ANFO
AN Prill

(*) Potential to substitute with Used Oil

71

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Komposisi Blasting Agent Bahan


Peledak
Gas Alam
Amoniak
Prill
Amonium Nitrate (AN)

94 % AN

Solar (Fuel Oil)

6% FO

- Urea
- pH adjuster (NaOH & HNO3)
- Emulsifier
- Mineral oil
- Air

Non Gassing Emulsion

ANFO

Heavy ANFO
(70 % ANFO : 30 % Emulsion)

Non Gassing Emulsion Explosive


(50 % ANFO : 50 % Emulsion)
72

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Proses Filter Oli Bekas

Suplai Oli
Bekas

Tangki
Pengendap

Solar
25/50/75%
Solar+Oli Bekas
5.5%

ANFO

Pompa Sentrifugal

Tangki
Penampung

Oli Bekas
75/50/25%

AN 94.5%

73

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Blok Diagram Pembuatan ANFO Di


Pabrik Dyno KPC

Used oil collected by KPC in their workshop and bring BPs transfer tank to Dyno Nobel Plant
BP person must drain water from transfer tank before send them to Dyno Nobel plant.
After transfer tank arrived in Dyno fuel farm, Plant crew will transfer them in to used oil tank T203.
During transferred into the Dyno site hold tank, the used oil is filtered via inline filter.
Used Oil then stay for at least 8 hours before samples taken for testing in Dyno Laboratory and Sucofindo.
74

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penyimpanan Hidrokarbon

75

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

HC
Storage
Dyno

76

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Rowland and Maniero - Factor


Affecting ANFO Fumes Production

77

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

McDonald, Practical Application of


Used Oils in the Manufacture of Bulk
Explosives, 2000
Tidak ada perbedaan antara kinerja peledakan yang dihasilkan dari diesel oil
dengan blended used oil (50% used oil : 50% diesel oil)
Demikian juga velocity of detonation yang berkisar antara 4.3-4.6 km/s untuk
(0% used oil : 100% diesel oil 75% used oil : 25% diesel oil).

78

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Analisa Energi Peledakan


Basis 1 kg ANFO
Panas peledakan 3,76 MJ/kg
kadar air 5-2 % dalam used oil = 3 %
kadar air 6 % (fuel oil dalam ANFO) x 75 % (used oil dalam fuel oil)
x 3 % = 0,135 %
jumlah air = 0,00135 kg.
Panas penguapan air pada 100 Co 1 atm = 2676 419,1 = 2256,9
kJ/kg
Panas untuk penguapan air = 0,00135 kg x 2256,9 kJ/kg = 3,0468 kJ
untuk penguapan air = 3,0468 kJ/3,76 MJ = 0,081 %

79

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Nitric Acid Plant


C&I Girdler (improved Dupont)
160MT / day as 100%
8 barg oxidation reactor pressure
6.5 barg absorption column pressure
Ammonia consumption per tonne acid: 0.32 tonne/tonne HNO3 at 100%
Electricity requirement per tonne acid: 185kwh/tonne HNO3 at 100%
Cooling water: 1200m3/hr at 30 Celsius, return water: 1200m3 at 40 Celsius
Steam production: 3500kg saturated
Catalyst consumption: 0.28g/MT
Electricity requirement: 6.600 volt 50Hz:
Requirements :1500KVa to drive synchronous
motor of turbine (Siemens motor)
Water requirement: Potable 800m3 / day

Ammonium Nitrate

UDE technology
Capacity 225MT/day AN 100%
Concentration 90% wt
Temperature 113.5 Celsius
PH: 4.5-5.5
HNO3 conc. 56%

5 year operating history


2000 50 400MT
2001 - 33 800MT - Compressor rotor failure
2002 - 40 400MT
2003 - 41 800MT
2004 - 49 100MT
80

3 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kesimpulan

Oli bekas berbahan sintetik lebih baik dibandingkan oli bekas berbahan
dasar mineral bila akan digunakan sebagai bahan penyusun ANFO

Oli bekas berbahan sintetik tidak mengandung sulfur sehingga layak


digunakan dalam peledakan

Kandungan sulfur dapat teroksidasi selama proses pembakaran sehingga


dapat menghasilkan SO2 dan SO3

Oli bekas berbahan dasar sintetik tidak menghasilkan deposit karbon

81

Anda mungkin juga menyukai