Anda di halaman 1dari 12

FARMASI SOSIAL

CITRA FARMASI KONSUMEN PASAR

Disusun Oleh :
VERA HARMELIA
(13334710)
AMBAR REZKI MAHFUDZA (14334766)
AYU CIPTA SWASANA
(14334768)
INSANI NURUL HUTAMI (15334756)
RORO DEWI MELATI (15334748)

Program Studi Farmasi


Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Sains & Teknologi Nasional
Jakarta
2015

Tujuan

Untuk
mengetahui
penggambaran bagaimana
citra farmasi dan komunitas
farmasi itu sendiri.

AGENDA
Apa

latar belakang farmasis ?


Apa definisicitra bagiseorang
farmasis?
Apa saja perubahan yang dapat
mempengaruhi farmasis ?
Strategi apa saja yang menunjang
untuk perbaikan citra ?
Pembahasan
Kesimpulan

Latar Belakang
Farmasis
Beberapapenelitianmengenaikemampuanfarmasisdalam
menyediakan informasi pengobatan, cara komunikasi
dengan pasien, citra, dan pelatihan formal sudah mulai
dilakukan sejak tahun 1960-an. Beberapa temuan besar
dari penelitian ini antara lain:
Farmasis dianggap tidak benar-benar memaksimalkan
potensi kemampuannya,
Farmasis terbiasa fokus kepada konsep teknis ketimbang
konsepprofesional,
Farmasistidakterlalumemakaisegenappengetahuandan
kemampuanprofessional merekadalampekerjaannya,dan
Farmasisseharusnyamemberikanedukasi kepada pasien
tentang latar belakang pendidikan mereka dan keinginan
untuk memberikanpelayanankepadapasien.

Citra Bagi Seorang


Farmasis
Rangkaian citra berhubungan
dengan bagaimana farmasi
dinilai dalam pemikiran
konsumen.
Keinginan untuk memberikan edukasi dan
untuk loyal terhadap satu agen farmasi
tertentu adalahbeberapa
faktoryangmempengaruhisikap
pasien,pengalaman,danharapandari
pelayanan yang diberikan.
Meskipun pasar memaksa dari sumber
daya yang sedikit, pelayanan yang
desentralisasi dan kebijakan pembayaran
yang tidak cukup
baik,farmasisharusberusahakerasuntuk
membanguncitra yang menarik.

Peru bah an y an g Memp engaruhi


Farmas i
1. Pelayanan kesehatan.
Ketika membayar resep obat, konsumen memiliki pilihan untuk
berbelanja melalui hypermarket, megastore, surat pesanan, rantai
diskon, toko besar atau kecil, apotek independen, atau apotek biasa.
2. Kemampuan atau kesediaan farmasis.
Untuk menyediakan berbagai macam pelayanan berhubungan dengan citra profesional
farmasi.Tidak seperti beberapa industri lainnya, ada banyak pokok persoalan dalam
industri farmasi.
3. Distribusi
Distribusi dari resep produk obat dikontrol oleh
aturan local tertentu. Misalnya profesi tenaga
memiliki beberapa jenis pelatihan, kode etik,
farmasi, kesamaan derajat dan aturan yang dibuat

badan federal atau


kesehatan, farmasi
asosiasi profesional
secara pribadi.

4. Pengawasan / Pengkontrolan
Implementasi dari Omnibus Budget Reconciliation Act of 1990 (OBRA
90) menghasilkan suatu standar yang baru dalam praktik farmasi.
Dibawah aturan OBRA 90,farmasis dibutuhkan untuk memonitor rekam

Strategi Penunjang Perbaikan


Citra
Memberikan

Pelayanan Resep.
Meliputi informasi tentang obat apa yang dibutuhkan pasien,
bagaimana cara meminumnya, dan informasi lainnya.

Promosi

dan Edukasi
Berupa pembagian pamflet atau brosur dan juga pemberian
penyuluhan mengenai penyakit maupun informasi obat-obatan
dan.

Pelayanan

Residensial (Homecare)
Apoteker seharusnya selalu melakukan kunjungan ke rumah
pasien untuk memantau perkembangan kesehatan pasien
berkaitan dengan pengkonsumsian obat.

PEMBAHASAN
Pencitraan dalam sebuah keprofesian merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan profesi tersebut dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Citra sebuah profesi di mata masyarakat memberikan
gambaran tentang sejauh mana masyarakat mengenal dan merasa
terbantu oleh pelayanan profesi tersebut. Ketika masyarakat merasa
puas dan terbantu serta profesi tersebut dapat memberikan manfaat
yang nyata bagi masyarakat, maka citra profesi tersebut dapat
dikatakan baik atau tinggi.

PEMBAHAS
AN

Pembahasan antara perbedaan citra apoteker di


indonesia dan luar negri:

Di luar negeri, terutama di negara-negara maju, apoteker sebagai salah satu profesi kesehatan
telah memiliki citra yang sangat tinggi di mata masyarakatnya. Apoteker memiliki andil yang
sangat besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apoteker bersama
dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya merupakan mitra sejajar yang saling
bekerja sama dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pada kenyataannya, profesi apoteker di Indonesia kurang dikenal oleh masyarakat.


Jika ditanya kepada mereka Apa itu apoteker dan apa tugasnya?, yang terlintas
di pikiran mereka ialah tukang obat. Sebuah paradigma yang sangat memilukan
bukan ? Hanya sebatas itu pemahaman masyarakat tentang peran
apoteker/farmasis. Masyarakat hanya mengetahui bahwa apoteker itu ialah orang
yang bertugas di apotek tanpa tahu apa tugas mereka sebenarnya. Apoteker
selalu identik dengan apotek, bahkan masyarakat awam tidak mengetahui bahwa
prospek kerja apoteker atau farmasis itu sangatlah luas. Padahal segala produk
sehari-hari yang mereka pakai itu merupakan produk farmasis.

KESIMPUL
AN
Citra

Sebuah citrapositif dapat dikembangkan melalui


gol perencanaan, komunikasi, dan komitmen
untuk perawatanpasien yang dilakukan oleh
farmasis itu sendiri.

Layanan Komunikasi
Program pada penggunaan obat-obatan dapat
disampaikan kepada organisasi ini dengan
dokter,
apoteker,
dan
perawat
yang
menargetkan warga senior.

KESIMPULA
N
Jaringan Perawatan Terpadu
Hubungan antar organisasi dibuat kapan atau lebih sumber daya tukar
organisasi apapun (uang, fasilitas fisik dan materi, pasien, rujukan, atau
layanan staf teknis). Jaringan organisasi dapat bertindak sebagai sebuah unit
dan membuat keputusan, melakukan tindakan, dan mengejar tujuan yang
sama dengan sebuah organisasi otonom.

Apoteker / Farmasis
Apoteker juga harus memiliki kontak pribadi yang lebih besar dengan pasien,
peningkatan ketersediaan layanan farmasi yang komprehensif, peningkatan akses
ke informasi pasien, dan lebihbanyakinteraksidenganprofessional kesehatan
lainnya.
jika apoteker tidak mempromosikan kualitas profesional mereka sebagai strategi
untuk peningkatan citra, persepsi publik apoteker akan menurun sebagai apotek
rantai terus tumbuh dalam ukuran dan praktik farmasi menjadi lebih meningkat.

THANK YOU FOR


ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai