Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA
KEGAWATDARURATAN
SISTEM PERKEMIHAN

TRAUMA RENAL

Biasanya berhubungan dengan cedera lain


80 % trauma renal mengalami cedera pada organ internal lain
Cedera bisa tumpul bisa penetrasi, biasanya disebabkan karena
rudapaksa misalkan : KLL, perkelahian cedera olahraga, atau
jatuh dai ketingian. Penetrasi biasanya disebabkan luka tusuk
atau tembak 10 %
90 % merupakan cerdera minor
Yeng paling sering adalah kontusio, laserasi, ruptur
Meskipun laserasi kecil dapat menyebabkan perdarahan masif
dikarenakan ginjal mendapat aliran darah dari aorta abdominal

MANIFESTASI KLINIS

Nyeri, kolik renal (akibat bekuan darah di duktus


kolektikus yang obstruksi), hematuria, massa
dirongga panggul, ekhimosis, laserasi dan luka
diabdomen lateral dan rongga panggul. Jika terjadi
perdarahan massif ditemukan tanda-tanda syok
hipovolemik
Hematuria merupakan manifestasi yang paling umum
(makroskopik atau mikroskopik)

PENATALAKSANAAN

Mengendalikan hemorrargik, nyeri, dan infeksi


Mempertahankan dan melindungi fungsi ginjal
Mempertahankan drainase urin
Memantau kadar Hb dan Ht
Pantau adanya oliguria dan tanda syok
hemorrargik

MEKANISME DAN
KEPARAHAN

TRAUMA RENAL MINOR : kontusio,


hematom dan beberapa laserasi dikortek ginjal
TRAUMA RENAL MAYOR : laserasi mayor
disertai ruptur kapsula ginjal
TRAUMA RENAL KRITIKAL : laserasi
multiple yang parah pada ginjal disertai cedera
pada suplai vaskular ginjal

CEDERA MINOR GINJAL

Tindakan konservatif, bedrest sampai hematuria


hilang
Kolaborasi pemasangan infus
Kolaborasi pemberian antimikroba
Observasi nyeri panggul, serta bengkak dipanggul
Setiap perubahan mendadak dapat menunjukan
adanya hemorrargik dan memerlukan intervensi
bedah
Pasien disiapkan untuk tindakan pembedahan
eksplorasi jika terjadi syok

Type trauma ginjal


Smiths General Urology, ed 12

CEDERA MAYOR

Dapat ditangani secara konservatif atau


diperlukan tindakan pembedahan tergantung
pada kondisi

Type trauma ginjal


Smiths General Urology, ed 12

CEDERA KRITIKAL

Kebanyakan cedera penetrasi memerlukan


bedah ekplorasi
Biasanya ginjal yang rusak perlu diangkat
(nefrektomi)

Type trauma ginjal


Smiths General Urology, ed 12

Observasi/ perawatan
pasca bedah

Tirah baring
Mobilisasi bila hematuria (-)
Drain banyak hari 5-7 obstruksi
distal

Observasi/ perawatan
pasca bedah

Komplikasi:

Perdarahan ulang
Abses perirenal
Urinoma

Tanda komplikasi:

Nyeri kostovertebra
Demam
Massa retroperitoneal
Penurunan hematokrit tiba-tiba

CEDERA KANDUNG KEMIH

Terjadi akibat fraktur pelvis atau karena cedera


multiple sehingga mendapat dorongan dari
abdomen bagian bawah ketika kandung kemih
penuh
Biasanya disebabkan karena trauma tumpul
Komplikasi dari cedera kandung kemih :
hemorargik, syok, sepsis

PENATALAKSANAAN

Selesaikan dulu ABC


Apabila syok tangani terlebih dahulu syoknya
Persiapan untuk operasi Bedah eksplorasi dan
perbaikan laserasi dan drainase supra pubis
Observasi TTV
Monitoring drainasi urine

RETENSI URIN

Pengertian

Merupakan ketidakmampuan melakukan


urinasi meskipun terdapat keinginan atau
dorongan

Penyebab

Pasien pasca operasi TU pada paska operasi daerah perineum


atau anal sehingga timbul spasme reflek sfingter
Anesthesi umum
Usia lanjut
Tirah baring total
Kecemasan
Pembesaran prostat
Kelainan patologi uretra
Trauma
Disfungsi neurogenik kandung kemih
Beberapa obat-obatan, misalkan anti spasmodik

Akibat retensi urin

Infeksi akibat statis urin


Gangguan fungsi renal akibat obstruksi

Penatalaksanaan

Mengatasi infeksi
Mengatasi obstruksi
Intervensi keperawatan

Pengkajian Keperawatan

Kapan urinasi terakhir, berapa jumlahnya


Apakah urin keluar sedikit-sedikit dan sering
Apakah urine keluar menetes
Apakah ada keluhan nyeri atau ketidaknyamanan
pada abd. Bag bawah
Apakah ada masa bulat yang muncul dari pelvis
Apakah perkusi supra pubuk terdengar pekak
Gelisah, agitasi ?

Intervensi Keperawatan

Meningkatkan eliminasi urin : privasi, menciptakan suasana


yang lebih alami, pasien laki-laki berdiri disamping TT jika
tidak ada KI, memberikan rangsangan hangat sehingga
sfingter relaksasi (dengan kompres atau duduk merndam
dalam air hangat), memberikan dorongan dan percaya diri
Kolaborasi pemberian analgetika pad post op
Kolaborasi pemasangan kateter, jika tidak berhasil
pemasangan suprapubik urine
Meredakan rasa nyeri dan ganguan rasa nyaman
Menangani komplikasi, latihan melakukan urinasi secara
spontan

GAGAL GINJAL AKUT

GAGAL GINJAL

Terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut


sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi
regulernya
Sampah metabolik yang tidak bisa dibuang
menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan
ekskresi renal menyebabkan gangguan fungsi
endokrin & metabolik, cairan, elektrolit dan asam
basa

GAGAL GINJAL AKUT

Adalah hilangnya fungsi renal secara mendadak dan


hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau
disfungsi tubular dan glomerular
Dimanifestasikan dengan adanya anuria dan oliguria
Disertai dengan peningkatan kadar Nitrogen Urea
Ddarah (BUN) dan ureum serum dan sampah
metabolik lainnya yang biasa di ekskresikan melalui
ginjal

Penyebab

Pre renal (hipoperfusi ginjal)


Intra renal (kerusakan aktual jaringan ginjal)
Post renal (obstruksi aliran urin)

Pre renal

Akibat hipoperfusi ginjal dan laju filtrasi glomerulus


Disebabkan karena hipovolemik
(hemorargik, kehilangan cairan melalui gastro
intestinal)
Vasodilatasi (sepsis atau anafilaksis)
Gangguan fungsi jantung (IMA, gagal jantung
kongestif, kardiogenik)
Obstruksi vena atau arteri ginjal

Intra renal

Akibat kerusakan struktur glomerulus atau


tubulus
Disebabkan karena :

Infeksi
Agen nefrotoksik
Benturan menyebabkan pembebasan Hb dan
mioglobin sehingga ddapat terjadi toksik renal
Reaksi transfusi

Pasca renal

Akibat obstruksi dibagian distal ginjal


menyebabkan tekanan ditubulus meningkat
akibatnya laju filtrasi glomerulus meningkat

Tahapan

Periode awal
Periode oliguria
Periode diuresis
Periode penyembuhan

Manifestasi klinik

Perubahan haluaran urine


Peningkatan BUN dan kadar kreatinin
Hiperkalemia (ketidakmampuan ginjal
mengekskresikan kalium) dan katabolisme protein
menyebabkan pelepasan kalium dari intra sel
Asidosis metabolik
Abnormalitas Ca dan PO4 (kompensai)
Anemia

Intervensi keperawatan

Tujuannya adalah mencegah komplikasi


sehingga perbaikan ginjal dan pemeliharaan
fungsi ginjal dapat terjadi
Dialisa
Penanganan hiperkalemia (dialisa, pemberian
glukosa, insulin, dan kalsium glukonat, Nabic,
pembatasan intake K)
Mempertahankan keseimbangan cairan

Intervensi keperawatan

Diet (pembatasan protein 1 gr/Kg selama fase


oliguria, pembatasan kalium)
Cairan dan diuretik
Koreksi asidosis
Pemantauan berlanjut selama fase pemulihan

Anda mungkin juga menyukai