KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
SISTEM PERKEMIHAN
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Retensi Urin
Retensi urine adalah suatu keadaan
penumpukan urine di kandung kemih
dan tidak mempunyai kemampuan
untuk mengosongkannya secara
sempurna. Retensio urine adalah
kesulitan miksi karena kegagalan urine
dari fesika urinaria. (Kapita Selekta
Kedokteran).
Etiologi
Menurut lokasi, penyebab retensi urin :
O Supravesikal :
Kerusakan terjadi pada pusat miksi di Medula Spinalis
setinggi Th12-L1; kerusakan saraf simpatis dan
parasimpatis, baik sebagian atau seluruhnya.
O Vesikal :
Berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang,
atoni pada pasien DM atau penyakit neurologis.
O Infravesikal (distal kandung kemih) :
Berupa pembesaran prostat (kanker, prostatitis), tumor
pada leher vesika, fimosis, stenosis meatus uretra,
tumor penis, striktur uretra, trauma uretra, batu uretra,
sklerosis leher kandung kemih (bladder neck sclerosis).
Tanda dan Gejala
O Rasa tidak nyaman hingga rasa nyeri
yang hebat pada perut bagian
bawah hingga daerah genital.
O Tumor pada perut bagian bawah.
O Tidak dapat kencing.
O Kadang-kadang urin keluar sedikit-
sedikit, sering, tanpa disadari, tanpa
bisa ditahan (inkontinensi
paradoksa).
Pemeriksaan
Penunjang
O Foto polos abdomen menunjukkan
bayangan buli-buli penuh, mungkin terlihat
bayangan batu opak pada uretra atau pada
buli-buli.
O Uretrografi akan tampak adanya striktur
uretra.
O Pemeriksaan darah rutin : Hb, leukosit, LED,
Trombosit.
O Pemeriksaan Faal Ginjal : kreatinin, ureum,
klirens kreatinin.
O Pemeriksaan urinalisa : warna, berat jenis, pH.
Penatalaksanaan
O Kateterisasi uretra
O Kateterisasi Suprapubik
O Sistostomi Trokar
O Sistostomi Terbuka
ASKEP
Trauma Renal
Trauma renal adalah terjadinya cedera pada
panggul, punggung, dan abdomen atas yang dapat
menyebabkan memar, laserasi, atau ruptur aktual
pada ginjal. (Brunerr & Suddarth.2002).
Normalnya ginjal dilindungi oleh susunan tulang
iga, muskulatur punggung posterior, dan oleh
lapisan dinding abdomen serta visera anterior.
Semuanya dapat digerakkan dan difiksasi hanya
pada pedikel renal (batang pembuluh darah renal
dan ureter). Adanya cedera traumatik,
menyebabkan ginjal dapat tertusuk oleh iga paling
bawah, sehingga terjadi konstusi dan ruptur.
Etiologi
O Plain Photo
O Intravenous Urography (IVU)
O CT Scan
O Arteriografi
O Ultra Sonography (USG)
ASKEP
GGA dan GGK
O Gagal Ginjal Akut adalah suatu keadaan klinis, terjadi
penurunan fungsi ginjal secara mendadak dengan akibat
kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis
tubuh hilang, dan disertai gejala-gejala sebagai akibat dari
gangguan keseimbangan air dan elektrolit,gangguan
keseimbangan asam-basadangangguan eliminasi limbah
metabolisme misalnya ureum, creatinin.Gagal ginjal akut
biasanya disertai anuria, oliguria, produksi urin normal
maupun poliuria. (Bruner Suddart : 2003)
O Gagal Ginjal Kronik adalah kerusakan yang progresif pada
nefron yang mengarah pada timbulnya uremia yang secara
perlahan-lahan meningkat (Brunner&Suddart : 2003).
Etiologi
Gagal Ginjal Akut
O Faktor prarenal
O Faktor renal
O Faktor pascarenal
Gagal Ginjal Kronik
O Hipertensi yang tidak dapat dikontrol
O Obstruksi saluran kemih
O Tumor Ginjal
Manifestasi Klinis
Gagal Ginjal Akut
O Gejala-gejala non-spesifik dari uremia : mual, muntah, anoreksia,
drowsiness atau kejang.
O Hiperventilasi karena asidosis.
O Sembab.
O Hipertensi.
O Kelainan sedimen urine, misalnya : hematuria, proteinuria.
O Tanda-tanda obstruksi saluran kemih, misalnya : pancaran urine yang
lemah, kencing menetes atau adanya masa pada palpasi abdomen.
O Keadaan-keadaan yang merupakan faktor predisposisi Gagal Ginjal
Akut, misalnya diare dengan dehidrasi berat, penggunaan
aminoglikosida, khemoterapi pada leukemia akut.
Lanjutan......
Gagal Ginjal Kronik
O Tes Darah
O Tes Urine
O Elektrokardiogram (EKG)
O Ultrasonografi Ginjal
O Endoskopi Ginjal
ASKEP