Masalah Kesehatan
Gangguan ginjal akut (GGA) atau Acute kidney injury (AKI) yang sebelumnya diknal
dengan ARF adalah penurunan fungsi ginjal yang di tandai dengan peningkatan kadar
kreatinin serum dibanding dengan kadar sebelumnya atau penurunan urine output (UO)
(Balqis, Noormartany, Gondodiputra, & Rita, 2016). Acute kidney injury (AKI) adalah
penurunan cepat (dalam jam hingga minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya
berlangsung reversible, diiikuti kegagalann ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme
nitrogen dengan / tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Ada beberapa gejala yang timbul oleh adanya penyakit gagal ginjal, diantaranya yaitu
(Haryono, 2013) dan (Nursalam & B, 2009):
Penyakit gagal ginjal merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun terdapat
beberapa cara untuk mengobati gagal ginjal yang secara khusus bertujuan untuk mengurangi
resiko munculnya penyakit lain yang berpotensi menambah masalah bagi pasien. Beberapa
pengobatanya yaitu :
Dengan menjaga tekanan darah maka dapat mengontrol kerusakan ginjal, karena tekanan
darah sendiri dapat mempercepat kerusakan tersebut. Obat penghambat ACE merupakan obat
yang mampu memberi perlindungan tambahan pada ginjal dan mengurangi tekanan darah
dalam tubuh dan aliran pembuluh darah.
Hal yang bisa dilakukan ialah dengan merubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi
garam, menurunkan berat badan diutamakan bagi penderita obesitas
c) Obat-obatan
Obat-obatan seperti anthipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium,
furosemid (membantu berkemih), transfusi darah.
Yaitu dengan cara minum air yang cukup dan pengaturan diit rendah protein memperlambat
perkembangan gagal ginjal.
e) Hemodialisis
Yaitu terapi pengganti ginjal yang berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun
dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hydrogen, urea, kreatinin, asam
urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permiable sebagai pemisah darah dan cairan
dialisat pada ginjal. (Rudy Hartyono, 2013)
G. Pengkajian Keperawatan
1) Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Suku/ bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
b. Keluhan utama pasien atau alasan utama mengapa ia datang ke rumah sakit.
a. Adanya rasa nyeri: kaji lokasi, karakter, durasi, dan hubungannya dengan
urinasi; faktor-faktor yang memicu rasa nyeri dan yang meringankannya.
b) Adanya gejala panas atau menggigil, sering lelah, perubahan berat badan,
perubahan nafsu makan, sering haus, retensi cairan, sakit kepala, pruritus, dan
penglihatan kabur.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Disfungsi ginjal dapat menimbulkan serangkaian gejala yang kompleks dan
tampak di seluruh tubuh. Riwayat sakit harus mencakup informasi berikut yang
berhubungan dengan fungsi renal dan urinarius.
Kaji adanya riwayat penyakit ginjal pada keluarga atau penyakit turunan
seperti penyakit infeksi saluran kemih, hipertensi, sindrom alports dan penyakit
keluarga lainnya.
2) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
a) Inspeksi
b) Palpasi
(a) Ginjal
Ginjal kiri jarang dapat teraba, meskipun demikian usahakan untuk
mempalpasi ginjal untuk mengetahui ukuran dan sensasi. Jangan lakukan
palpasi bila ragu karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Letakkan
tangan kiri dibawah abdomen diantara tulang iga dan lengkung iliaka.
Tangan kanan dibagian atas. mengkilap dan tegang, indikasi retensi cairan
atau ascites. Distensi kandung kemih, pembesaran ginjal. Kemerahan,
ulserasi, bengkak, atau adanya cairan, indikasi infeksi. Pada laki-laki
biasanya terdapat deviasi meatus urinary seperti defek kongenital. Jika
terjadi pembesaran ginjal, maka dapat mengarah ke neoplasma atau
patologis renal yang serius. Pembesaran kedua ginjal, indikasi polisistik
ginjal. Tenderness/lembut pada palpasi ginjal maka indikasi infeksi, gagal
ginjal kronik. Ketidaksimetrisan ginjal indikasi hidronefrosis.
(b) Kandung kemih
Secara normal, kandung kemih tidak dapat dipalpasi, kecuali terjadi
distensi urin maka palpasi dilakukan di daerah simphysis pubis dan
umbilicus.
(c ) Perkusi
1. Ginjal
a. Atur posisi klien duduk membelakangi pemeriksa.
b. Letakkan telapak tangan tidak dominan diatas sudut kostovertebral
(CVA), lakukan perkusi atau tumbukan di atas telapak tangan dengan
menggunakan kepalan tangan dominan.
c. Ulangi prosedur untuk ginjal kanan Jika kandung kemih penuh maka
akan teraba lembut, bulat, tegas, dan sensitif. Tenderness dan nyeri
pada perkusi CVA merupakan indikasi glomerulonefritis atau
glomerulonefrosis.
2. Kandung kemih
Secara normal, kandung kemih tidak dapat diperkusi, kecuali volume
urin di atas 150 ml. Jika terjadi distensi, maka kandung kemih dapat
diperkusi sampai setinggi umbilicus
(d) Auskultasi