PORTOFOLIO Morbili
PORTOFOLIO Morbili
MORBILI
Diajukan kepada :
dr. Venty Widjayanti
: Morbili
Tanggal (kasus)
: 24 Desember 2013
Pendamping
Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Diagnostik
Manajemen
Masalah
T Istimewa
Remaja
Dewasa
Neonatus
Bayi
Anak
Tinjauan Pustaka
Lansia
Bumil
Deskripsi:
Laki-laki, 21 tahun datang dengan keluhan demam, sariawan, dan terdapat
ruam ruam merah di seluruh tubuh.
Tujuan:
Mendiagnosis dan memberikan penanganan yang tepat berdasarkan penyakit
yang diderita.
Bahan bahasan
Tinjauan Pustaka
Cara membahas
Diskusi
Riset
DATA PASIEN
Nama
: Sdr. D
Usia
: 21 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
No. RM
: 209271
Alamat
Tanggal Masuk
: 24 Desember 2013
Kasus
Email
Audit
Pos
Demam (+)
Sistem Cerebrospinal
: kejang (-)
Sistem Cardiovaskular
Sistem Respirasi
Sistem Genitourinari
Sistem Integumen
: BAK (+)
: terdapat makula dan papul eritem tersebar
Pernapasan
: 20 kali/menit
Suhu
: 37,1C
Pemeriksaan fisik:
Kepala
(+/+)
Leher
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
Auskultasi : SDV (+/+), RBK (-/-), wheezing (-/-)
Cor:
Auskultasi : BJ I II intensitas normal, reguler, bising jantung (-)
Abdomen
: dinding perut sejajar dinding dada, supel, timpani,
peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-).
Ekstremitas
: Akral hangat
: 16,3 gr/dl
Leukosit
: 9100 /uL
Trombosit
: 214.000 /uL
Hematokrit
: 46 %
LED 1 Jam
: 25 mm
LED 2 Jam
: 58 mm
Eosinofil
:0%
Basofil
:0%
Netrofil Batang
:0%
Netrofil Segmen
: 92 %
Limfosit
:6%
Monosit
:2%
: 50,9 mg/dl
SGPT
: 22,2 mg/dl
Widal :
S typhi O
P typhi A-O
: 1/80
: negatif
P typhi B-O
: negatif
P typhi C-O
: negatif
S typhi H
: negatif
P typhi A-H
: negatif
P typhi B-H
: 1/80
Imboost F 3 x 1
Asthin F 3 x 1
Biocurliv 1 x 1
Betadin kumur 3 x 1
Kenalog in orabase
Salycil talk
Pendidikan :
Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyebab,
kondisi pasien, dan pengobatan yang akan diberikan. Perlu juga di jelaskan
mengenai komplikasi yang mungkin akan terjadi. Edukasi yang tidak kalah
pentingnya adalah mencegah kambuhnya penyakit ini dengan mengetahui
faktor resiko bronkopneumoni, seperti malnutrisi, tingginya polusi udara
seperti asap rokok, tidak mendapat ASI. Dengan mengetahui faktor resiko
tersebut diharapkan keluarga pasien dapat mencegah terjadinya penyakit
ini kembali.
Konsultasi :
Konsultasi ditujukan kepada dr. Sp.A untuk mendapatkan pengobatan
lebih lanjut, untuk mencegah terjadinya kegawatan nafas yang mungkin
terjadi pada pasien.
Kontrol :
Kegiatan
Mengobservasi keadaan
Periode
Setiap hari selama
di RS
pasien
Mengobservasi tanda
perawatan di ICU
dehidrasi (sirkulasi)
Mengobservasi keadaan
kegawatan
- Tidak didapatkan retraksi
Pemantauan kondisi
3 hari setelah
sakit
paru
Keadaan klinis pasien membaik
Edukasi pada orangtua pasien
untuk menjaga daya tahan tubuh
anak sehingga tidak mudah batuk
pilek yang dapat menimbulkan
infeksi paru.
Pekalongan,
Mengetahui,