Anda di halaman 1dari 20

AKTIVITAS FLAVOPIRIDOL SEBAGAI ANTI KANKER DALAM PROSES

TRANSKRIPSI SEL
Disusun Oleh:
Fikriyatul Hidayah

132210101010

Ayunda Nur Hidayatiningsih

132210101014

Stella Christa

132210101030

Sugi hartono

132210101062

Nina Amalia

132210101076

Mardiyatul Afifah

132210101104

Irine Aulia

132210101105

Fairuza Nafilah

132210101106

Fatimah Indah Fikriyah

132210101112

Mega Latzuard S.

132210101116

Zahradita

132210101120

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER


TAHUN AKADEMIK
2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Aktivitas
Flavopiridol sebagai Anti Kanker dalam Proses Transkripsi Sel. Karya tulis ini digunakan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Dasar Program Studi Farmasi Universitas Jember
semester 1.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan
dan arahan kepada penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dengan
senang hati, penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga kritik dan
saran dapat menjadi bekal dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Jember, 1 Desember 2013

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Latar Belakang....................................................................................4
Rumusan Masalah...............................................................................5
Tujuan Penelitian................................................................................5
Manfaat Penelitian..............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6


2.1 Transkripsi................................................................................................6
2.2 Penyakit Kanker.......................................................................................8
2.3 Obat Flavopiridol.....................................................................................15
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................16
3.1 Mekanisme Penyebaran Kanker dalam Tubuh.........................................16
3.2 Mekanisme Kerja Flavopiridol dalam Menghambat Transkripsi.............18
BAB IV PENUTUP............................................................................................26
4.1 Simpulan...................................................................................................20
4.2 Saran.........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Berbagai
kasus kanker yang terjadi antara lain kanker serviks, kanker payudara, kanker hati, kanker
kulit, dll. Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol
dalam tubuh manusia, sukar disembuhkan dan bersifat fatal. Kanker terjadi karena adanya
perubahan mendasar dalam fisiologi sel yang akhirnya tumbuh menjadi malignan serta
mempunyai ciri - ciri umum sebagai berikut: (1) mandiri dalam signal pertumbuhan, (2)
tidak peka terhadap signal antipertumbuhan, (3) menghindari apoptosis, (4) memiliki
potensi replikasi yang tidak terbatas, (5) angiogenesis, (6) invasi dan metastase ke
jaringan lain. Kanker disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain radikal bebas dan faktor
lingkungan.
Jenis pengobatan kanker yang digunakan sampai sekarang ini adalah pembedahan,
radioterapi, kemoterapi, imunoterapi dan pengobatan dengan tumbuhan. Namun
pengobatan kanker bertujuan untuk mengontrol pertumbuhan atau mematikan sel kanker
tanpa mengganggu kelangsungan hidup sel sehat lainnya. Target pengembangan obat
antikanker diarahkan pada induksi/ pemacuan apoptosis penghambatan angiogenesis
terutama untuk kanker solid seperti kanker payudara.
Salah satu contoh obat antikanker adalah flavopiridol. Obat ini terus dikembangkan
oleh para ilmuwan. Setelah diteliti flavopiridol bekerja dengan cara menghambat proses
transkripsi sel sehingga sel mampu mengalami apoptosis. Kelompok kami tertarik untuk
membahas mengenai flavopiridol sebagai inhibitor transkripsi sel. Bertolak dari pemikiran
di atas, makalah ini diberi judul Aktivitas Flavopiridol sebagai Anti Kanker dalam Proses
Transkripsi Sel.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1.2.1
1.2.2

Bagaimana mekanisme kerja obat Flavopiridol?


Bagaimana pengaruh Flavopiridol terhadap proses transkripsi?

1.3 TujuanPembahasan
Tujuan pembahasan makalah Aktivitas Flavopiridol sebagai Anti Kanker dalam Proses
Transkripsi Sel adalah sebagai berikut.
1.3.1

Untuk mengetahui mekanisme kerja obat Flavopiridol


4

1.3.2

Untuk mengetahui pengaruh Flavopiridol terhadap proses transkripsi.

1.4 Manfaat
Manfaat pembahasan makalah Aktivitas Flavopiridol sebagai Anti Kanker dalam Proses
Transkripsi Sel adalah sebagai berikut.
1.4.1

1.4.2

Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mekanisme kerja obat Flavopiridol serta
pengaruhnya terhadap proses transkripsi pada sel.
Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menambah wawasan mengenai obat Flavopiridol dan pengaruhnya
terhadap proses transkripsi sel.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transkripsi
Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan
penyusunan molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis protein
akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi, dan
enzim (biokatalisator). Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh ADN (Asam
Dioksiribose Nukleat). Sintesis Protein sangat mempengaruhi sifat genotif dari suatu
makhluk. Sifat fenotif makhluk hidup juga dipengaruhi oleh sintesis protein bersama
lingkungan makhluk hidup tersebut tinggal. Sintesis protein terbagi menjadi dua proses,
yaitu transkripsi dan translasi.
Transkripsi adalah penyalinan informasi dari gen ke dalam molekul RNA, yang
dalam pelaksanaannya adalah berupa penyusunan basa-basa pada rantai RNA dengan
menggunakan runtunan basa DNA gen sebagai modelnya. Transkripsi dapat berlangsung
di dalam inti sel, di dalam matrik mitokondria dan plastida. Transkripsi yang terjadi
pada manusia termasuk transkripsi pada eukariotik.
Perangkat dalam transkripsi pada organisme eukariotik yaitu :
1. Bagian DNA yang menjadi model disebut bagian penyandi ( sequence yang dibatasi
oleh promoter dan terminator ) atau biasa disebut DNA template
2. Enzim transcriptase yaitu enzim RNA-polimerase I, RNA-polimerase II, dan RNApolimerase III
3. Faktor sigma

yaitu protein yang berfungsi untuk mengenali promotor.

Proses transkripsi berlangsung dalam 3 tahap yaitu :


1. Inisiasi (permulaan)
Mula-mula sebagian dari double helix DNA membuka yang dipengaruhi oleh
enzim RNA polymerase. Pada eukariot, RNA Polimerase ada 3 macam yaitu RNApolimerase I, RNA-polimerase II, dan RNA-polimerase III.
RNA-polimerase I untuk menempel ke daerah promotor dibantu oleh SLI dan
UBF. RNA-polimerase II dibantu oleh TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH,
TFIIJ, dan sebagainya. Sedangkan RNA-polimerase III dibantu oleh TFIIIA, TFIIIC,
dan TBP.
Daerah DNA di mana RNA Ploimerase melekat dan mengawali transkripsi
disebut promoter. RNA polimerase membentuk kompleks holoenzim ketika
6

bergabung dengan faktor sigma. Sehingga dapat

mengenali promotor. Promoter

merupakan suatu titik awal transkripsi. Ketika penempelan komplek RNA Polimerase
terikat pada TATA Box maka faktor sigma terlepas. Kemudian proses transkripsi
dimulai.
2. Elongasi (pemanjangan)
Elongasi berlangsung selama enzim RNA polymerase bergerak di sepanjang
unit transkripsi DNA, enzim tersebut terus membuka double helix DNA. Lalu,
melakukan pengikatan nukleotida yang komplementer.
3. Terminasi (penghentian)
Transkripsi berlangsung sampai RNA polymerase mentranskripsi urutan DNA
yang disebut terminator, yaitu suatu urutan DNA yang berfungsi sebagai penghenti.
Pada transkripsi eukariotik terdapat proses pasca transkripsi, yaitu caping, splicing, dan,
poliadenasi. Caping merupakan penambahan tudung mrna berupa molekul 7-metilguanosin.
Proses caping dibantu oleh enzim fosfatase, guanylil transferase, dan guanin methyl. Fungsi
dari caping adalah melindungi mRNA dari degradasi, meningkatkan efisiensi translasi,
meningkatkan pengangkutan mRNA ke sitoplasma, serta meningkatkan proses splicing.
Selanjutnya adalah proses splicing, yaitu proses pembuangan bagian intron dan
penyambungan ekson yang dibantu oleh enzim endonukelase. Proses terakhir adalah
poliadenasi, yaitu penambahan banyak adenin yang dibantu oleh poly A polimerase.
2.2 Penyakit Kanker
Kanker terjadi jika sel-sel membelah diri secara tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini
dapat menyerang jaringan di dekatnya atau berpindah ke lokasi yang jauh dengan cara
memasuki aliran darah atau sistem limfatik. Agar tubuh manusia dapat berfungsi dengan
normal, setiap organ harus memiliki sejumlah sel tertentu. Namun, sel-sel dalam sebagian
besar organ mempunyai masa hidup yang pendek, dan agar organ bisa terus berfungsi, tubuh
harus mengganti sel-sel yang hilang melalui proses pembelahan sel.
Pembelahan sel dikendalikan oleh gen-gen yang terletak di dalam inti sel. Inti sel ini
berfungsi seperti buku instruksi, yang memerintahkan sel jenis protein apa yang harus dibuat,
bagaimana pembelahan berlangsung dan berapa lama usia hidupnya. Kode genetik ini dapat
rusak karena sejumlah faktor, yang mengakibatkan kesalahan di dalam buku instruksi.
Kesalahan ini dapat merubah drastis cara kerja sel. Bukannya mati, sel akan terus membelah
diri dan akan terus hidup.
Sejumlah mekanisme tersedia untuk mencegah terjadinya kesalahan genetika dan
menghilangkan sel-sel abnormal secara genetika dari tubuh. Namun, pada beberapa orang,
7

pertahanan ini tidak memadai dan populasi sel-sel abnormal yang lolos dari pengendalian
tubuh terus berkembang. Sel-sel kanker ini kemudian bertambah banyak dan menghancurkan
jaringan yang normal.
Sel-sel kanker membutuhkan gizi untuk hidup dan tumbuh. Ada banyak jenis kanker
yang bisa menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah untuk menyediakan makanan yang
dibutuhkan sel-sel kanker. Sebenarnya, kata kanker berasal dari kata Latin Cancri, yang
berarti kepiting. Orang di masa lalu menganggap pembuluh-pembuluh darah besar yang
mengelilingi gumpalan tumor tampak seperti jepit dan kaki kepiting.
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya kontrol regulasi
pertumbuhan sel-sel normal. Sebagai bukti dari terganggunya kontrol regulasi sel-selnya,
kanker memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan sel-sel normal dalam tubuh
kita:
1. Sel kanker tak mengenal program kematian sel yang dikenal dengan nama apoptosis.
Apoptosis sangat dibutuhkan untuk mengatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan
dalam tubuh kita, yang mana semuanya fungsional dan menempati tempat yang tepat
dengan umur tertentu. Bila telah melewati masa hidupnya, sel-sel normal (nonkanker)
akan mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan (inflamasi). Sel kanker
berbeda dengan karakteristik tersebut.
2. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstra seluler atau asosial. Komunikasi ekstra
seluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel sehingga mereka dapat saling
menunjang fungsi masing-masing. Dengan sifatnya yang asosial, sel kanker bertindak
semaunya sendiri tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya.
3. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan tersebut dan
tumbuh subur di atas jaringan lain.
4. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel kanker mampu membentuk
pembuluh darah baru (neoangiogenesis) meski itu tentunya dapat mengganggu
kestabilan jaringan tempat ia tumbuh.
5. Sel kanker memiliki kemampuan dalam memperbanyak dirinya sendiri (proliferasi)
meski seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan jumlahnya sudah melebihi kebutuhan
yang seharusnya.
Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut karsinogenesis. Dari
pernyataan tersebut jelaslah bahwa kanker bukanlah penyakit yang langsung jadi melainkan
penyakit yang timbul akibat akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan tertentu dalam
tubuh kita. Karsinogenesis pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi dan
8

promosi, namun beberapa literatur menambahkan bahwa tahap promosi kanker diikuti oleh
proliferasi, metastasis dan neoangiogenesis.
Tahap inisiasi ialah tahap dimana agen karsinogenik (zat yang dapat menimbulkan
kanker) mulai bekerja mengubah susunan DNA fungsional atau yang lebih populer dengan
nama GEN sehingga gen itu menjadi berbeda dengan semestinya atau terjadi mutasi.
Biasanya, gen yang berubah susunannya adalah gen yang berfungsi untuk menekan
pertumbuhan tumor (tumor suppressor gene), misalnya saja gen p53.
Agen karsinogenik banyak sekali macamnya dan secara umum sangat berkaitan
dengan pola makan dan pola hidup manusia, seperti paparan sinar ultra violet, radiasi sinar
gamma, asbestos, merkuri, asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pengawet makanan
seperti natrium benzoat, pewarna makanan misalnya rhodamin, tak ketinggalan pula bumbu
masakan sintesis (penyedap masakan) yaitu MSG (Monosodium/Mononatrium Glutamat)
yang makin hari makin beragam dan makin banyak digunakan karena harganya yang relatif
murah dan tersedia dalam berbagai rasa buatan. Ditambah dengan cara pemakaian yang jauh
lebih praktis daripada bumbu dapur alami, makin lengkaplah alasan kebanyakan konsumen
saat ini untuk menggunakan bumbu sintetis itu.
Selain itu, aflatoksin yang merupakan senyawa yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus
flavus dan terdapat pada makanan-makanan (ikan, kacang-kacangan serta serealia) yang
hampir basi, ternyata diketahui juga menjadi salah satu dari penyebab terjadinya kanker
terutama kanker hati atau hepatokarsinoma.
Sampai saat ini, karakter kanker yang paling sering digunakan oleh para peneliti dalam
memformulasikan upaya kuratif (pengobatan) dan preventif (pencegahan) kanker adalah
apoptosis dan proliferasi. Pada kasus kanker, jumlah sel berapoptosis menjadi sangat rendah
sedangkan proliferasi selnya melonjak sangat tinggi. Fenomena ini yang oleh peneliti dicoba
untuk diubah dengan harapan dapat mengembalikan sel pada kondisi normalnya.
Seperti yang dituliskan dalam artikel review Zeneca Pharmaceuticals, apoptosis ialah
proses kematian sel yang terprogram atau proses perusakan yang terkontrol terhadap diri sel
itu sendiri yang mana proses tersebut melibatkan sinyal selular yang khusus atau spesifik.
Apoptosis memiliki peran yang sangat penting dalam embryogenesis, penggantian jaringan
yang rusak, perkembangan sistem imun, dan perlindungan melawan perkembangan tumor
(tumorigenesis). Peran penting apoptosis dalam embryogenesis tampak pada setiap jari tangan
dan kaki kita yang terpisah dengan sempurna. Apabila apoptosis tidak sempurna, maka jari
tangan/kaki kita akan tetap bertautan seperti contoh pada gambar di bawah ini. Terkait dengan
apoptosis pada embryogenesis ini, banyak artikel yang menyebutnya dengan.
9

Faktor faktor penyebab kanker


Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa
faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :

Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur,
kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker
meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker
payudara.

Faktor Lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru paru, mulut, laring (pita
suara), dan kandung kemih.
Sinar Ultraviolet dari matahari
Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen
dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah,
seperti Leukemia.

Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.


Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker
adalah :
Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko
terjadinya kanker lambung
Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap
kanker kerongkongan.
Zat pewarna makanan
Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar
seperti: kerang, ikan, dsb.
Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

10

Virus

Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :


Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah
satu

penyebab

kanker

leher

rahim

pada

wanita.

Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang
ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)

Virus

Hepatitis

dapat

menyebabkan

kanker

hati.

Virus Epstein
Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini
menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan
genetik.
Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah
lainnya.

Infeksi
Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena
terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya
tidak menyebabkan kanker.
Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker
lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis
sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.

Faktor perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti
pasangan.

Gangguan keseimbangan hormonal Hormon estrogen berfungsi merangsang


pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron
melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan.
Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron
menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim
dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.

Faktor kejiwaan, emosional


11

Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan
tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan
berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
Radikal bebas

Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron
bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber sumber radikal bebas yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan ,
minuman,

udara

yang

terpolusi,

dan

sinar

ultraviolet

dari

matahari.

3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik
stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.
Gejala gejala Kanker
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang terserang
yaitu :
a. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh,
dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
b.

Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau
muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung
darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam
tinja, darah dalam air kemih.

c.

Perubahan kebiasaan buang air besar

d.

Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)

e.

Benjolan pada payudara

f.

Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.

g.

Tuli, atau adanya suara suara dalam telinga yang menetap.

h.

Luka yang tidak sembuh sembuh

i.

Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok

Untuk mencegah kanker, hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi paparan terhadap
bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah
makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan
yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan
12

atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan
untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah
kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana
kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan
hasil yang optimal.
Selain berupa hal yang fisik, pencegahan kanker dapat dilakukan melalu pengolahan
mental. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental adalah :

Mengelola stress

Menyadari adanya stress

Dukungan moral pada pasien kanker

Tetap aktif dan bergembira

Berempati (mamahami beratnya beban mental yang dialami penderita untuk


mendukung pemulihan kanker)

Optimis dalam menjalankan hidup

Buanglah dendam dan kebencian

Terapi doa (mendekatkan diri kapada Tuhan)

Adapun jenis-jenis kanker yaitu :


1. kanker Limfoma (getah bening)
2. kanker Leukimia
3. kanker mulut rahim
4. kanker Payudara
5. kanker Retinoblastoma
6. kanker Neurobalstoma
7. kanker Rabdomiosarkoma
8. kanker Osteosarkoma
2.3 Obat Flavopiridol
Obat Flavopiridol merupakan produk sintetis yang berasal dari tumbuhan Amoora
rohituka dan Dysoxylum binectariferum yang merupakan tumbuhan endemik India. Dimana
tumbuhan tersebut menghasilkan agen sitotoksik untuk melindungi diri dari predator dan
banyak. Flavopiridol atau lebih dikenal sebagai agen penghambat Cyclin Dipenden Kinase
(CDK) dapat digunakan sebagai terapi klinik penyakit kanker. Flavopiridol dapat
menghalangi proses transkripsi sel kanker yang menyebabkan penyeimbangan apoptosis dari
sel kanker yang banyak tersebut.
13

Obat Flavopiridol merupakan obat yang bekerja secara sinergis dengan obat terapi
kanker. Meskipun demikian Flavopiridol dapat dijadikan terapi tunggal dengan penggunaan
dosis sekitar 200 sampai 400 Nm agar tidak menimbulkan toksik. Konsentrasi Flavopiridol
dalam jumlah rendah dapat menghambat proses transkrpsi pada sel kanker yang masih pada
tahap awal dan belum parah.

14

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mekanisme Penyebaran Kanker dalam Tubuh
Ada beberapa kelainan yang terjadi pada sel, ditandai dengan :
1. Ukuran dan jaringan dalam sel
2. Cara poliferasi sel
3. Sifat diferensiasi sel
Kelainan-kelainan tersebut adalah:
1. Organ dan jaringan yang lebih kecil dari normal, contohnya :
Agenesis, rudimen embrional sebuah organ tidak pernah terbentuk. Akibatnya
organ tertentu tidak pernah terbentuk. Misalnya, sebagai akibat agenesis,

seseorang dilahirkan satu ginjal.


Aplasia, rudimen embrional sebuah organ yang gagal tumbuh setelah ia

terbentuk.
Hipoplasia, rudimen embrional terbentuk tetapi tidak pernah mencapai ukuran

definitif atau ukuran dewasa, menghasilkan organ kerdil.


Atrofi, organ yang dalam perkembangaannya mencapai ukuran definitif dan

kemudian secara sekunder menyusut.


2. Organ dan jaringan yang lebih besar dari normal, contohnya:
Hipertrofi didefinisikan sebagai pembesaran jaringan atau organ karena

pembesaran sel.
Hiperplasia adalah kenaikan jumlah absolut sel dalam suatu jaringan yang

mengakibatkan penambahan ukuran jaringan.


3. Diferensiasi abnormal, diferensiasi sel adalah proses dimana keturunan sel-sel asal
yang sedang membelah, contohnya:
Metaplasia adalah jika system diferensiasi sel berada dalam keadaan
lingkungan yang tidak cocok, sehingga sel yang membelah mulai melakukan
diferensiasi menjadi sel yang biasanya tidak ditemukan pada daerah itu tetapi
ditemukan pada tubuh lain.
4. Dysplasia, adalah suatu kelainan diferensiasi sel-sel yang sedang berpoliferasi,
sehingga bentuk, ukuran, dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan
dalam pengaturan sel.
5. Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas pada
koordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Neoplasma
dibagi menjadi 2, yaitu neoplasma jinak dan neoplasma ganas.
Neoplasma jinak, yaitu neoplasma yang hanya terjadi di daerah lokal semata.
Proliferasi sel cenderung kohesif, perluasan terjadi secara sentrifugal dengan batas
yang nyata. Neoplasma jinak tidak menyebar ke tempat yang jauh dan
15

pertumbuhannya lamban, ukurannya kurang lebih tetap pada ukuran yang stabil
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Neoplasma jinak mempunyai kapsul
jaringan penyambung yang memisahkan neoplasma dari sekelilingnya. Inilah yang
disebut tumor. Tumor adalah seluruh benjolan yang terdapat pada tubuh.
Neoplasma ganas tumbuh secara cepat dan sangat progresif jika tidak dibuang. Pola
penyebarannya menjadi tidak teratur. Neoplasma ganas tidak memiliki kapsul
sehingga sulit dipisahkan dari sekitarnya. Sel-sel ini menyerang daerah sekitarnya
dengan masuk ke daerah sekitarnya bukan mendesak. Sel-sel neoplasma ganas ini
mampu memisahkan diri dari sel induk dan memasuki sirkulasi untuk menyebar ke
daerah lain. Jika sel ini menyangkut suatu jaringan atau organ mampu menembus
pembuluh darah dan membentuk tumor sekunder (proliferasi baru). Neoplasma ganas
tidak mempunyai kapsul sehingga tidak dapat dipisahkan dari sekelilingnya. Pada
akhirnya neoplasma ganas memilki kemampuan untuk bermetastatis (menyebar ke
daerah lain yang menjauhi sel induk) dan kemudian menimbulkan pertumbuhan
sekunder pada daerah yang jauh.
Metastase dapat terjadi melalui 3 cara yaitu : metastase langsung, invasi pembuluh
darah (hematogen) dan melalui aliran limfe (limfogen)
a. Invasi pembuluh darah, jika sel kanker berasal dari tempat primer dalam dinding
saluran cerna memasuki aliran vena saluran cerna, mereka sangat mungkin
menyangkut dalam hati, karena darah vena porta harus mengalir melalui organ
tersebut sebelum kembali ke jantung. Sebaliknya sel yang secara hematogen berasal
dari, neoplasma ganas, dalam tungkai akan mengalir ke vena cava ke jantung kanan
dan kemudian ke paru-paru.
b. Invasi aliran limfe, sel-sel ganas dapat menginvasi pembuluh limfe dan menyebar ke
pusat bersama aliran limfe. Pada keadaan ini metastasis diharapkan timbul pada
kelenjar limfe regional yang menyaring limfe yang memancar dari orang tertentu. Jadi,
misalnya metastasis limfogen dari kanker primer dari kelenjar mammae dapat
didahului pada linfe kelenjar aksila, dan metastasis limfogen kanker primer dalam
rongga dapat dicari pada kelenjar limfe servikal.
c. Metastase langsung, misalnya, rongga peritoneum mengadakan implantasi dari rongga
tersebut. Dengan cara ini maka neoplasma ganas yang melakukan invasi keseluruh
tebal dinding dari suatu organ abdomen dapat memberi benih kepada seluruh rongga
peritoneum, secara harfiah menimbulkan ratusan metastasis secara langsung. Dengan
cara yang serupa, jika sel ganas terambil oleh alat pembadahan selama proses

16

pembedahan, maka sel ganas terimplantasi pada tempat insisi, akhirnya tumbuh
menjadi focus metastasis.
Sebagian besar kanker yang memasuki aliran darah atau aliran limfe, atau rongga tidak
dapat mengalami metastasis karena adanya pertahanan tubuh.
3.2 Mekanisme Kerja Flavopiridol dalam Menghambat Transkripsi
Flavopiridol merupakan sintesis flavonoid (derivat) dari alkaloid tanaman Amoora
rohituka dan Dysoxylum binectariferum yang berasal dari India. Flavopiridol dengan
konsentrasi <100 nM dapat menghambat proses transkripsi. Proses transkripsi dihambat
dengan cara menghambat kompleks CDK9, CDK 7, dan siklin T-1. CDK 9 merupakan
faktor b elongasi transkripsi P-TEFB. Flavopiridol bekerja dengan cara menghambat
faktor b elongasi transkripsi P-TEFB tersebut. P-TEFb, tersusun atas CDK9 dan subunit
siklin, yang dibutuhkan pada pengendalian proses elongasi RNA polimerase II . CDK 9
dan CDK 7 bertanggung jawab pada fosforilasi CTD (C terminal domain) dari sub unit
besar RNA Polimerase II. RNA polimerase II merupakan faktor penting dalam inisiasi dan
elongasi transkripsi. CTD dari RNA polimerase II mengandung 52 formasi berulang dari
bagian konsensus heptapeptida N-Tyr1-Ser2-Pro3-Thr4-Ser5-Pro6-Ser7-C. CDK9/siklin
T (faktor b P-TEFb elongasi transkripsi) cenderung memfosforilasi bagian Ser2 untuk
meningkatkan elongasi transkripsi.
CDK7/siklin H, kompleks dari faktor transkripsi (TFIIH), banyak memfosforilasi
Ser5 yang memfasilitasi kedudukan promoter dan inisiasi transkripsi. Flavopiridol yang
merupakan penghambat transkripsi ini dapat digunakan dalam terapi kanker. Dengan
terhambatnya transkripsi, maka proses regulasi sel tidak bisa terjadi, dan diferensiasi tidak
terjadi sehingga sel dapat mengalami apoptosis. Apoptosis cocok untuk membunuh sel
kanker yang sifatnya membelah terus menerus.

17

18

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya kontrol
regulasi pertumbuhan sel-sel normal. Sehingga, sel mengalami diferensiasi yang terus
menerus dan tidak mengalami apoptosis. Apoptosis yaitu mekanisme biologi untuk
mengatur jangka waktu hidup suatu sel.
Flavopiridol merupakan obat yang dapat menghambat proses transkripsi pada
sel kanker. Penghambatan transkripsi dilakukan melalui menghampat CDK9, CDK 7,
dan siklin T-1. CDK9 merupakan faktor yang berperan dalam proses elongasi saat
transkripsi terjadi. Dengan terhambatnya transkripsi, maka proses regulasi sel tidak
bisa terjadi, dan diferensiasi tidak terjadi sehingga sel dapat mengalami apoptosis
4.2 Saran
Dengan efek terapi yang ditimbulkan, obat flavopiridol diharapkan untuk
senantiasa dikembangkan sehingga kanker yang dapat menyebabkan kematian dapat
teratasi dan korban akibat kanker dapat berkurang.

19

DAFTAR PUSTAKA
Blagosklonny, Mikhail V. 2004. Flavopiridol, an Inhibitor Transcroption
Implication, Problems, and Solutions.
Chao, Seng-Hao, dkk. 2000. Blood: Flavopiridol Inhibits P-TFEb and Blocks HIV-1
Replication.
Chen, Rong, dkk. 2013. Blood:Trancsription Inhibition by Flavopiridol: Mechanism of
chronic lymphotic leukimia cell death.
Price, David and Sheng-Hao Chao.2001.Flavopiridol Inactivates P-TEFb and Blocks Most
RNA Polymerase II Transcription in Vivo.
Price, Sylvia Anderson, R.N.,Ph.D., Wilson, Lorraine McCarty, R.N., B.S., M.S.,
1984.Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC
PENERBIT BUKU KEDOKTERAN

20

Anda mungkin juga menyukai