02 Dasar Dasar Instrumentasi Proses3 PDF
02 Dasar Dasar Instrumentasi Proses3 PDF
INSTRUMENTASI PROSES
02
Tujuan:
Mempelajari dasar-dasar instrumentasi proses yang menunjang
kelangsungan sistem pengendalian proses
Materi:
1.
2.
3.
4.
5.
INDALPRO / 1
Pengukuran (Measurement)
Suatu perbandingan sebuah kuantitas yang tidak diketahui
nilainya dengan suatu nilai standar (dalam satuan tertentu)
INDALPRO / 2
Instrument
INDALPRO / 3
Elemen-Elemen Pengukuran
Measured
Medium
Measured
Quantity
Observer
Primary
Sensing
Element
Presented
data
Variable
Conversion
Element
Variable
Manipulation
Element
Data
Presentation
Element
Data
Transmission
Element
INDALPRO / 4
INDALPRO / 5
Gear mechanism
Pointer
Spiral bourdon tube
Scale
Capillary tube
INDALPRO / 6
Fluid
Measured
Medium
Primary
Sensing
Element
Variable
Conversion
Element
Linkage Gear
Measured
Quantity
Presented
data
Data
Presentation
Element
Motion
Variable
Manipulation
Element
Pressure
Data
Transmission
Element
Spiral Bourdon
Tube
Motion
Pressure
Observer
Temp.
Tubing
Variable
Conversion
Element
INDALPRO / 7
Kar. Statis:
Calibration
Accuracy
Precision
Reproducibility
Drift
Sensitivity
Resolution
Kar. Dinamis:
Dead Zone
Backlash
True Value
Static Error
Mistake
Systematic error
Random Error
Source of Error
Speed of Response
Fidelity
Lag
Dynamic Error
Zero-Order Instrument
First-Order Instrument
Second-Order Instrument
INDALPRO / 8
Kalibrasi (calibration)
Penentuan nilai ukur dalam suatu skala bacaaan; biasanya
menghasilkan output: voltage, current, frequency, pressure, flow.
INDALPRO / 9
Akurasi (accuracy)
Kemampuan suatu alat atau sistem untuk menanggapi nilai nyata
variabel yang diukur di bawah kondisi reference.
Dalam praktiknya, akurasi dinyatakan dalam batas error (limit
of error) dari alat ukur atau sistem di bawah kondisi operasi
tertentu yang mungkin sudah/belum ditentukan.
Presisi (precision)
Derajat kebenaran (degree of exactness) dari sebuah istrumen
Contoh: sebuah resistor mempunyai nilai tahanan (nyata) 1592154
Jika diukur dengan multimeter, terbaca 1,5 M. Pengamat tidak dapat
membaca nilai yang sesungguhnya (pada skala). Meskipun tidak ada
kesalahan pembacaan, namun kesalahan atau error muncul akibat dari
skala bacaan (disebut precision error)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 10
Reproducibility
Kedekatan hasil pengukuran output yang dilakukan berulang-ulang,
dengan input dan kondisi operasi yang sama dalam periode waktu
tertentu.
Perfect Reproducibility: instrumen tidak mempunyai drift (kalibrasinya
tidak bergeser dalam periode waktu panjang: minggu, bulan, tahun)
Drift
Sebuah perubahan yang tidak diinginkan atau variasi output secara
gradual dalam periode waktu. Jadi jika drift terjadi, korelasi antara inputoutput tidak dapat dibuat. Drift biasanya muncul jika instrumen sudah
kuno.
INDALPRO / 11
Sensitivity
Perbandingan (ratio) dari perubahan output terhadap perubahan input,
pada kondisi tunak.
Resolution
Nilai inkremen terkecil dari sebuah input atau output yang dapat dideteksi
Jika inkremennya kecil fine resolution
besar coarse resolution
Dead Zone
Rentang terbesar dari varabel terukur yang tidak dapat direspon oleh
instrumen, kadang-kadang disebut dead spot atau hysteresis. Dead zone
biasanya terjadi pada instrumen penunjuk (indicating) atau pencatat
(recording).
INDALPRO / 12
Backlash
Disebut juga mechanical hystersis: kehilangan gerak yang mungkin
terjadi pada elemen mekanik (gear, linkage, atau peralatan transmisi
mekanik lainnya) karena terputus hubungan (kait-nya tidak kuat).
True Value
Nilai variabel terukur yang terbebas dari error
True value = Instrument reading Static error
Static Error
Perbedaan numeris antara nilai sesungguhnya dengan nilai yang diukur
oleh instrumen
Mistake
Kesalahan yang disebabkan oleh manusia (ketidak-telitian membaca,
penerapan instrumen yang kurang tepat, kesalahan komputasi)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 13
Systematic Error
Kadang-kadang disebut bias; deviasi seragam dari titik titik pengukuran
sebuah instrumen. Ada 2 jenis:
1. Instrumental error: disebabkan oleh instrumen (friksi pada bearing,
tegangan pegas/spring)
dihindari dengan:
(a) pemilihan instrumen yang tepat
(b)penerapan faktor koreksi setelah penentuan besarnya error
(c) kalibrasi instrumen terhadap alat standar.
2. Environmental error: disebabkan oleh kondisi eksternal (efek suhu,
humiditas, tekanan barometrik)
dihindari dengan:
(a) menyediakan penyejuk ruangan (AC)
(b)melapisi komponen tertentu dalam intrumen
(c) menggunakan perlindungan (shield) magnetik
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 14
Random Error
Error yang tidak diketahui penyebabnya. Error ini biasanya kecil, dan
mungkin dapat ditangani secara matematis menurut hukum probabilitas.
Sources of Error
1. Pengetahuan yang tidak cukup tentang parameter proses dan kondisi
perancangan.
2. Perancangan yang pas-pasan (poor design)
3. Perubahan parameter proses
4. Perawatan yang tidak baik (poor maintenance)
5. Error karena manusia yang mengoperasikan instrumen
6. Keterbatasan perancangan
INDALPRO / 15
Karakteristik Dinamis
Instrumen jarang menanggapi secara spontan perubahan variabel terukur.
Malah, ada juga yang menunjukkan sifat lambat (slowness/sluggishness)
karena sesuatu seperti: massa, kapasitas termal, kapasitas fluida, atau
kapasitas elektrik.
Pure Delay (keterlambatan) sering dijumpai ketika instrumen menunggu
beberapa reaksi untuk menanggapi perubahan variabel terukur. Instrumen
industri selalu digunakan untuk mengukur kuantitas yang berfluktuasi.
INDALPRO / 16
Speed of Response
Kecepatan instrumen dalam menanggapi perubahan variabel terukur.
Fidelity
Tingkat kepercayaan instrumen dalam menanggapi perubahan variabel
terukur tanpa error dinamik.
Lag
Keterlambatan dalam menanggapi perubahan variabel terukur.
Dynamic Error
Perbedaan antara nilai nyata yang bervariasi karena waktu dengan nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen
INDALPRO / 17
d n xo
d n 1 xo
dxo
d m xi
an n + an 1 n 1 + L + a1
+ a0 xo = bm m
dt
dt
dt
dt
d m1 xi
dxi
+ bm1 m1 + L + b1
+ b0 xi
dt
dt
Dimana: xo = output ; xi = intput ; t = time
. (2.1.1)
a0 x0 = b0 xi
x0 =
K=
b0
xi = Kxi
a0
b0
= static sensitivity
a0
. (2.1.3)
. (2.1.4)
INDALPRO / 18
dxo
a1
+ a0 xo = b0 xi
dt
b0
a1 dxo
+ xo = xi
a0
a0 dt
. (2.1.6)
dxo
+ xo = Kxi
dt
Transformasi Laplace:
dimana: =
. (2.1.5)
Order satu
xo
K
=
xi s + 1
a1
= time cons tan t
a0
b0
K = = static sensitivity
a0
. (2.1.7)
. (2.1.8)
. (2.1.9)
INDALPRO / 19
1 d 2 xo 2 dxo
+
+ xo = Kxi
2
2
(n ) dt n dt
xo
Transformasi Laplace:
= 2
s
xi
2
n
K
2
s +1
. (2.1.10)
K
= 2 2
s + 2s + 1
. (2.1.12)
a0
dimana: n =
= undamped natural frequency, [rad / time] . (2.1.13)
a2
a1
. (2.1.14)
=
= damping ratio
a0 a2
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 20
INDALPRO / 21
2. Filled-System
Thermometer
Expansion of solid
Expansion of liquid
Expansion of gas
Liquid-filled thermometer
Vapor-pressure thermometer
Mercury-filled thermometer
4. Pyrometer
Resistance thermometer
Thermocouple
Thermistor
Radiation pyrometer
Optical pyrometer
INDALPRO / 22
Bimetallic Thermometer
tetap
INDALPRO / 23
INDALPRO / 24
INDALPRO / 25
INDALPRO / 26
INDALPRO / 27
Rentang suhu
(oF)
Rentang suhu
(oC)
Mercury
3 s.d. +1200
40 s.d. +750
50 s.d. +300
+70 s.d. +195
125 s.d. +500
39 s.d. +650
40 s.d. +400
46 s.d. +150
+20 s.d. +90
87 s.d. +260
Xylene
Alcohol
Ether
Cairan organik lain
INDALPRO / 28
Filled-system Thermometer
INDALPRO / 29
Liquid-filled Thermometer
Cairan pengisi bulb: mercury, ethyl alcohol, xylene, toluene.
Koefisian ekspasi xylene adalah 6 kali koef ekspansi mercury, jadi
memungkinkan perancangan bulb kecil.
Kadang-kadang, air digunakan sebagai pengisi bulb
Kriteria yang harus dipenuhi:
1. Tekanan sistem (di dalam bulb) harus lebih besar daripada
tekanan uap cairan pengisi, untuk mencegah penguapan.
2. Cairan pengisi tidak boleh membeku
mengganggu kalibrasi/pembacaan suhu.
supaya
tidak
INDALPRO / 30
Vapor-pressure Thermometer
Bulb sebagian berisi cairan, kapiler
dan bourdon berisi gas.
Cairan mendidih dan menghasilkan
gas/uap yang mengisi kapiler dan
bourdon. Cairan terus mendidih
sampai mencapai tekanan uapnya.
Di titik Pvap cairan berhenti
mendidih, kecuali jika suhu naik.
Saat suhu turun, sebagian uap
mengembun, dan tekanan turun.
Gb. 2.2.8. Vapor-pressure
thermometer
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
Suhu
kritis
122 oC
Titik
didih
Methyl chloride
143 oC
Sulphur dioxide
157 oC
10 oC 30 s.d. 120 oC
Ethyl-alcohol
243 oC
Toluene
321 oC
Ethyl-chloride
187 oC
Bulane (n)
154 oC
Methyl bromide
----
Di-ethyl ether
194 oC
Water
375 oC
INDALPRO / 32
Mercury-filled Thermometer
Similar dengan liquid-filled thermometer, keduanya dipisahkan karena
karakteristik mercury yang unik dan kepentingannya dalam pengukuran
suhu medium.
Karakteristik Mercury :
mendukung operasi
elemen pengendalian
akurasi cukup tinggi
respon cepat
Rentang tekanan
tinggi: 400 s.d. 1200
psig
INDALPRO / 33
INDALPRO / 34
INDALPRO / 35
INDALPRO / 36
Thermocouple
Prinsip kerja
thermocouple
tergantung dari
pengaruh thermoelectric.
Jumlah arus yang dihasilkan tergantung dari perbedaan suhu antara dua
junction dan karakteristiknya. Hal ini pertama kali diteliti oleh Seeback (1821)
sehingga dikenal dengan Seeback Effect.
INDALPRO / 37
Penerapan thermocouple
INDALPRO / 38
Gb. 2.2.13. EMF chart for various thermocouples with free end at 0 oC
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 39
Radiation Pyrometer
Pyrometry adalah salah satu
teknik pengukuran suhu tanpa
kontak fisik, tetapi suhu fluida
dideteksi dengan mengukur
radiasi elektromagnetik.
Dalam
pyrometer
radiasi,
sebuah bodi hitam digunakan
untuk menyerap panas.
Lensa digunakan untuk menyatukan (focus) energi radiasi dari bodi. Radiasi
energi diterima oleh detector (thermocouple, thermophile), dan diteruskan
ke recorder, sehingga suhu fluida dapat dibaca.
Pryrometer dapat mengukur suhu tinggi (>1400 oC)
INDALPRO / 40
Optical Pyrometer
INDALPRO / 41
Pressure
Definisi: P =
F
A
. (2.3.1)
Total or
Absolute
Pressure
(Psia)
Barometric
Pressure
Gauge
Pressure
Atmospheric Reference
(Standard Atmospheric
Pressure = 760 mm Hg
= 29.921 in Hg
Vacuum
Absolute
Pressure
= 14.696 psia)
Absolute Reference
INDALPRO / 42
1. Manometer method
(paling sederhana)
2. Elastic Pressure
Transducers
U-tube manometer
Well-type manometer
Barometer
Micromanometer
C-type bourdon tube pressure gauge
Diaphragm pressure transducer
Bellows
INDALPRO / 43
U-tube manometer
(P P ) = ( )(h h )g
P = ( )gh
1
. (2.3.2)
Dimana:
INDALPRO / 44
Well-type manometer
Banyak digunakan karena pengukurannya lebih mudah: pembacaan hanya
pada salah satu leher tube.
Akurasi tinggi dapat tercapai jika zero-level pada well diset pada zero-level
pada skala sebelum pembacaan dilakukan
INDALPRO / 45
Barometer
Alat ukur tekanan absolute dengan rentang tekanan dari zero absolute
sampai atmospheric pressure.
Biasanya dinyatakan dalam mm Hg.
INDALPRO / 46
INDALPRO / 47
INDALPRO / 48
Bellows
Digunakan untuk mengukur tenakan absolut (tekanan rendah)
Range: tekanan rendah sampai 155.1 mmHg (3 psi) ;
atau sampai 40 mmHg, jika bellows dibuat cukup besar.
Langsung:
Float-type
Tak-langsung:
Air bellows
Air purge system
Electrical method
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
Sight Glass
Disebut juga gauge glass; digunakan untuk pengukuran level cairan dalam
tangki secara kontinyu.
Ketika level cairan dalam tangki bergerak naik atau turun, level cairan dalam
sight glass juga bergerak naik dan turun, shg level dapat dibaca pada skala.
Cairan dalam sight glass boleh tidak sama dengan cairan dalam tangki.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 51
Untuk tekanan tinggi, sight glass harus dihubungkan dgn tangki pada bagian
atas dan bawah (Gb. 2.4.2). Jika tidak perbedaan tekanan antara tangki dan
sight glass akan menyebabkan kesalahan pembacaan.
Valve dipasang untuk mencegah pecahnya glass.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 52
INDALPRO / 53
INDALPRO / 54
2 di transmitter (C & D)
INDALPRO / 55
INDALPRO / 56
P = h Sg
. (2.4.1)
Level cairan:
Gb. 2.4.5. Open Tank Pressure Indicator
Dimana:
P = tekanan: psi atau N/m2
= densitas air
Sg= specific gravity
h = tinggi cairan
Pext = tekanan cairan eksternal (tangki tertutup)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
P
h=
Sg
. (2.4.2)
P = h S g + Pext
. (2.4.3)
INDALPRO / 57
Air Bellows
Ketika
instrumen
tidak
dapat
diletakkan di datum tertentu, dipilih
air bellows
Bellows element dihubungkan dengan
press indicator menggunakan pipa.
Saat tangki terisi cairan, udara dalam bellows tertekan, dan pointer bergerak
menunjukkan tekanan cairan dalam tangki. Tekanan ini dikalibrasikan
menjadi tinggi cairan (level).
INDALPRO / 58
Air Bellows
Aplikasi Industri.
Liq seal digunakan
untuk pengukuran
level cairan yang
korosif atau viscous.
INDALPRO / 59
Jika tinggi cairan bertambah, aliran udara terhambat oleh ketinggian cairan
tsb, menghasilkan tekanan balik yang menyebabkan pointer bergerak.
Pergerakan pointer dikalibrasikan menjadi besaran tinggi cairan.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 60
C=K
A
D
. (2.4.4)
Dimana:
C = capacitance: farad
K = konstanta dielektrik
A = luas plate, m2
Gb. 2.4.9. Capacitance level indicator
INDALPRO / 61
INDALPRO / 62
INDALPRO / 63
INDALPRO / 64
Akan dibahas
2. Quantity flowmeter
3. Mass flowmeter
Variable head or differential meter
Inferential type flowmeters
INDALPRO / 65
2( p1 p2 )
q = cd . A2
4
1
2
. (2.5.1)
m = C A2 2( p1 p2 )
. (2.5.2)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 66
C=
cd
1
= cons tan t
cd = discharge coefficient
INDALPRO / 67
INDALPRO / 68
Gb. 2.5.3. Venturi tubes: (a) Classic ; (b) Eccentric ; (c) Rectangular
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
INDALPRO / 69
INDALPRO / 70
INDALPRO / 71
Turbine Flowmeter
Aplikasi:
+ Militer
+ Sistem pencampuran
(industri petroleum)
+ Aerospace and airborne
Gb. 2.5.5. Turbine Flowmeter
Cocok untuk pengukuran cairan dan gas dengan laju alir sangat rendah.
Akurasi: 1/4 s.d. 1/2
INDALPRO / 72
Orifice Plates
INDALPRO / 73
Venturi tubes
INDALPRO / 74
Thermal Flowmeter
Sangat populer untuk pengukuran aliran gas tidak tunak.
Ada 2 : heat transfer flowmeter dan hot-wire flowmeter.
Q = WCP (T2 T1 )
. (2.5.3)
Q
W=
CP (T2 T1 )
. (2.5.4)
Dimana:
Q = perpindahan panas
INDALPRO / 75