Matematika Teknik 2

Minggu
1
2
3
4
5 Quiz 1
6
7
8
9
UTS
10
11
12
13
14
15 Quiz 2
16
17 HER
UAS
1
2
2
3
3
4
4
Nama Bab
Pendahuluan, Integral garis
Persamaan Diferensial Biasa
Aplikasi persoalan Fisika
Persamaan Diferenensial Linier
Persamaan Diferensial Biasa, Persoalan fisika
Persamaan Diferensial Serentak
Transformasi Laplace
Persoalan Fisika, Persamaan Serentak
Persamaan Diferensial Linier, Transformasi Laplace
5 Deret Fourier
6 Persamaan Diferensial Parsial
6 PD Parsial, Transformasi Laplace
Deret Fourier, Persamaan Diferensial Parsial
Penutup
Quiz 1, UTS, Quiz 2
Semua bab
Rb 8.20
20 Peb
27 Peb
6 Mar
13 Mar
20 Mar
27 Mar
3 Apr
10 Apr
17 Apr
24 Apr
1 Mei
8 Mei
15 Mei
22 Mei
29 Mei
5 Jun
12 Jun
19 Jun
Rb 13.10
Q1
10%
Bobot 10% untuk nilai terkecil, 30% untuk nilai terbesar.
UTS
20%
Tidak dilarang untuk ikut Quiz, Her 2x, diambil nilai terbesar, dengan
Q2
30%
catatan tidak berlaku curang. Jika curang, kesempatan itu = O.
UAS
40%
Total 100%
Mata Kuliah Matematika Teknik 2 berbobot 3 SKS (Satuan Kredit Semester) artinya, waktu
kuliah (tatap muka) adalah 3 jam seminggu, ditambah 3 jam belajar mandiri.
Jika tidak tertib dalam mengatur waktu belajarnya, maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Hampir semua Quiz dilakukan dengan cara Open Book, tetapi yang baru membuka bukunya
saat ujian, hampir pasti sukar untuk lulus. Perlu banyak latihan di luar waktu kuliah kelas.
Mahasiswa bebas memilih kelas A atau B, tidak tergantung dengan NIM, bahkan boleh ikut
dalam 2 kelas, A dan B, termasuk Quiz atau Her-nya. Jika jujur, dinilai yang terbaik.
Kejujuran dalam mengerjakan soal sangat dijunjung tinggi, sehingga tindakan bekerja sama
dalam mengerjakan soal dapat menyebabkan mahasiswa mendapat nilai E (Tidak Lulus), baik
bagi yang menyontek atau yang dicontek, meskipun yang dicontek tidak menyadarinya.
Daftar Kepustakaan
1 Matematika Lanjutan, Murray R. Spiegel, Schaum Series, Penerbit Erlangga
2 Advanced Engineering Mathematics, Kreyszig, John Wiley & Sons, 7th edition.
3 Matematika Teknik, KA Stroud, Penerbit Erlangga
Minggu
Nama Bab
Km 7.30 Km 10.00
1
1 Sistim Bilangan Komplex, Fungsi Komplex
21 Peb
2
2 Integral Garis, Integral Komplex
28 Peb
3
3 Persamaan Diferensial Biasa
7 Mar
4 Quiz 1
Fungsi Komplex, Integral Komplex
14 Mar
5
3 Persamaan Diferensial Biasa, Persoalan Fisika
21 Mar
6
4 Persamaan Diferensial Linier
28 Mar
7
4 Persoalan Fisika, Persamaan Serentak
4 Apr
8
11 Apr
UTS
Persamaan Diferensial Biasa , Pers. Diferensial Linier
9
18 Apr
10
5 Transformasi Laplace
25 Apr
11
6 Deret Fourier
2 Mei
12
9 Mei
Waisak
13
7 Persamaan Deferensial Parsial
16 Mei
14
7 Persamaan Deferensial Parsial, Persoalan Fisika
23 Mei
15 Quiz 2
16
17 Her
Q1
UTS
Q2
UAS
Transf. Laplace, Deret Fourier, Pers. Dif. Parsial

Quiz 1, UTS , Quiz 2
10%
20%
30%
40%
30 Mei
6 Jun
13 Jun
Mi'raj
Bobot 10% untuk nilai terkecil, 30% untuk nilai terbesar.

Tidak dilarang untuk ikut Quiz, Her 2x, diambil nilai terbesar, dengan
catatan tidak berlaku curang. Jika curang, kesempatan itu = O.
Total 100%
Mata Kuliah Matematika Teknik 2 berbobot 3 SKS (Satuan Kredit Semester) artinya, waktu
kuliah (tatap muka) adalah 3 jam seminggu, ditambah 3 jam belajar mandiri.
Jika tidak tertib dalam mengatur waktu belajarnya, maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Hampir semua Quiz dilakukan dengan cara Open Book, tetapi yang baru membuka bukunya
saat ujian, hampir pasti sukar untuk lulus. Perlu banyak latihan di luar waktu kuliah kelas.
Mahasiswa bebas memilih kelas A atau B, tidak tergantung dengan NIM, bahkan boleh ikut
dalam 2 kelas, A dan B, termasuk Quiz atau Her-nya. Jika jujur dinilai yang terbaik.
Kejujuran dalam mengerjakan soal sangat dijunjung tinggi, sehingga tindakan bekerja sama
dalam mengerjakan soal dapat menyebabkan mahasiswa mendapat nilai E (Tidak Lulus), baik
bagi yang menyontek atau yang dicontek, meskipun yang dicontek tidak menyadarinya.
1
2
3
Daftar Kepustakaan
Matematika Lanjutan, Murray R. Spiegel, Schaum Series, Penerbit Erlangga
Advanced Engineering Mathematics, Kreyszig, John Wiley & Sons, 7th edition.
Matematika Teknik, KA Stroud, Penerbit Erlangga
Rumus-rumus deferensial:
Jika u = u(x) dan v = v(x) adalah fungsi-fungsi dari x, dan a, c, p adalah konstanta, maka:
1 d
du
dv
(u v) =
dx
dx
dx
2
d
cu =
dx
du
dx
d
uv =
dx
dv
+
dx
d u
=
dx v
v du/dx - u dv/dx
v2
d p
u = p up-1
dx
d u
a = au ln a
dx
d u
du
e = eu
dx
dx
d
ln u =
dx
d
du
sin u = cos u
dx
dx
du
= uv' + u'v = u'v + uv'
dx
=
u' = du/dx
v' = dv/dx
u' v - u v'
v2
du
dx
1 du
u dx
10 d
du
cos u = - sin u
dx
dx
dan masih ada lagi untuk fungsi-fungsi hiperbolikus.
Turunan parsial.
Jika U = U(x,y) = fungsi dari x dan y, maka U/x = dU/dx dengan y dianggap bilangan
Contoh, U = 8x2y3 , maka
U/x = 16xy3
U/y = 24x2y2
Turunan bertingkat.
Jika U(x) diturunkan 2 kali, maka hasilnya adalah
d du
d 2U
=
dx dx
dx2
Jika U = 8x2y3
maka 2U/x2 = /x (16xy3 ) = 16 y3
2U/y2 = /y (24x2y2 ) = 48 x2y
2U/xy = /x (U/y) = /x (24x2y2 ) = 48xy2
2U/yx = /y (U/x) = /y (16xy3 ) = 48xy2
Rumus-rumus Integrasi.
Ada 2 macam integrasi, yaitu integral tak tentu dan integral tertentu.
Contoh,
3x2 dx = x3 + c
integral tak tentu, di mana c adalah konstanta bebas
2
3x2 dx = x3 = 23 - 13 = 7
1
(u v) dx =
cu dx = c
u dv = u v -
4
5
6
up du =
u dx
v dx
u dx
v du
p -1
du
= ln u
u
au
Dalam rumus-rumus ini seharusnya ada konstanta

bebas, tetapi tidak ditulis.
1
u p+1
p+1
u - 1 du =
a u du =
integral tertentu, tidak ada konstanta bebas.
a0,1
a u du =
a0,1
ln a
eu du = eu
sin u du = - cos u
cos u du = sin u
Masih ada lagi rumus integral untuk fungsi hiperbolikus.
Contoh soal, kerjakan integrasi berikut:

x sin x dx
Rumusnya,
u dv = u v x sin x dx = - x cos x +
v du
misalkan u = x maka du = dx
sin x dx = dv , maka v = - cos x
cos x dx = - x cos x + sin x
Petunjuk: Pemisalan u adalah sedemikian sehingga du makin sederhana, soal makin sederhana.
Contoh, hitung
ex cos x dx
Jika u = ex, maka du tetap = ex dx

dv = cos x dx, maka v = sin x. Soal tidak makin sederhana.
Misalkan ex cos x dx = ex ( A cos x + B sin x) di mana A dan B harus dicari

Integrasi adalah kebalikan dari deferensiasi, maka untuk mencari A dan B adalah dengan
d/dx [ex (A cos x + B sin x)] ex cos x
ex (A cos x + B sin x - A sin x + B cos x) = ex [(A+B) cos x + (B-A) sin x] ex cos x
koefisien cos: A + B = 1
A = 1/2
koefisien sin: B - A = 0
B = 1/2
ex cos x dx = ex (1/2 cos x + 1/2 sin x)
Contoh-contoh bentuk PD (Persamaan Diferensial)

1 (y")2 + 3x = 2 (y')3
di mana y' = dy/dx, y" = d2y/dx2
y
2 dy
+
= y2
dx
x
3 d 2Q
dQ
+ 2Q = 4 sin 2t
-3
2
dt
dt
4 dy
x+ y
=
dx
x- y
5 2V
2V
+
= 0
x2
y2
Orde Persamaan.
Yang dimaksud dengan orde adalah tingkat turunan tertinggi. Maka, orde dari contoh
bentuk-bentuk PD di atas adalah: 2 , 1 , 2 , 1 , 2
Pengelompokan yang lain berdasar banyaknya variabel adalah, PD biasa (ordinary) jika
banyaknya variabel hanya 1 (satu), misalnya y = y(x). Jika lebih dari 1 disebut parsial.
Contoh 5 menunjukkan hal tsb, V = V(x,y).
Konstanta bebas.
Konstanta bebas akan muncul pada hasil integrasi.
Misalkan y" = 6x, maka kalau diintegralkan 2 kali akan menghasilkan y = x3 + c1x + c2
di mana c1 dan c2 adalah konstanta bebas.
Satu hal yg perlu dicatat adalah, banyaknya konstanta bebas sama dengan orde persamaan.
Banyaknya konstanta bebas tsb harus diusahakan sesedikit mungkin. Misal, c1c2 x harus
ditulis menjadi cukup c3 x di mana c3 = c1c2.
Pemberian nomor pada c1, c2 dst tidak harus berurutan, sebab angka tadi hanya pembeda.
Hurufnyapun bebas, tidak harus huruf kecil, boleh juga huruf besar atau huruf yunani.
Konstanta bebas tsb dapat ditentukan besarnya jika ada syarat batas. Dengan demikian
maka banyaknya syarat batas juga harus sesuai dengan besarnya orde persamaan.
Topik-topik yang dibahas dalam bab ini:
1 Pemisahan variabel, atau variabel yang bisa dipisahkan.
2 Persamaan Eksak
3 Faktor integrasi
4 Persamaan linier
5 Persamaan homogen
6 Persoalan Fisika
Sebetulnya masih ada bentuk-bentuk lain, tapi karena penggunaannya khusus, maka bagi
yang akan mempelajarinya, dipersilahkan mempelajarinya melalui buku-buku referensi.
1. Pemisahan variabel.
Bentuk umum:
f1(x) g1(y) dx + f2(x) g2(y) dy = 0
di mana f = fungsi dari x saja,
g = fungsi dari y saja.
Pemecahan:
Usahakan suku dengan dx hanya berisi f(x), dan suku dy hanya g(y).
Maka g1(y) pada suku pertama dan f2(x) pada suku kedua harus dihilangkan, yaitu dengan
cara membagi kedua suku dengan f2(x) g1(y). Hasilnya adalah:
f1(x) g1(y)
f2(x) g2(y)
f1(x)
g2(y)
dx +
dy = 0
dx +
dy = 0
f2(x) g1(y)
f2(x) g1(y)
f2(x)
g1(y)
F(x) dx + G(y) dy = 0
F(x) dx +
Contoh soal:
Pecahkan :
(4x + xy2 ) dx + (y + x2 y) dy = 0
Jawab :
(4x + xy2 ) dx + (y + x2 y) dy =
Kedua suku dibagi dengan:
(4 + y2 )(1 + x2 )
G(y) dy = c
Syarat batas: y(1) = 2

x (4 + y2 ) dx + y (1 + x2 ) dy = 0
x (4 + y2 ) dx
(4 + y2 )(1 + x2 )
x dx
(1 + x2 )
y (1 + x2 ) dy
(4 + y2 )(1 + x2 )
y dy
(4 + y2 )
1
2
d(1+x2 )
(1 + x2 )
x dx
(1 + x2 )
+
1
2
(4 + y2 )
1/2 d(1 + x2 ) = x dx
(1 + x2 )(4 + y2 ) = c
Syarat batas: y (1) = 2 artinya, jika x = 1 maka y = 2.

Isikan x = 1 dan y = 2 pada
(1 + x2 )(4 + y2 ) = c
diperoleh :
(1 + 1)(4 + 4) = 16 = c
maka
Latihan:
Pecahkan:
3.45 (y3 + y)(t2 + 1) dy = (ty4 + 2y2t) dt
d(4+y2 )
1/2 ln (1 + x2 ) + 1/2 ln (4 + y2 ) = ln c1
ln (1 + x2 ) + ln (4 + y2 ) = ln c
y dy
(4 + y2 )
ln ab = ln a + ln b
(1 + x2 )(4 + y2 ) = 16
y = y(t)
3.61 4x dy - y dx = x2 dy
3.63 x2 (y + 1) dx + y2 (x - 1) dy = 0
3.69 y (u2 + 2) du - (u3 - u) dy = 0
3.73 x (v2 + 1) dv + (v3 - 2v) dx = 0
3.74 x (v2 - 1) dv + (v3 + 2v) dx = 0
3.70 y (u2 + 2) du + (u3 + u) dy = 0
2. Persamaan Eksak.
Bentuk umum:
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0
di mana
M/y = N/x
Perhatian: Suku N(x,y) harus dianggap positip, sehingga jika negatip, maka syarat
eksaknya menjadi:
M/y = - N/x
Fungsi U(x,y) = c memiliki sifat eksak jika memenuhi syarat:

U/x = M(x,y)
di mana
M/y = N/x
U/y = N(x,y)
Maka U(x,y) = c dapat dicari dari
Contoh soal: Pecahkan:
Pemecahan:
M(x,y) =
N(x,y) =
M(x,y) x
atau dari
(3x2 + y cos x) dx - (4y3 - sin x ) dy = 0

3x2 + y cos x
M/y = cos x
3
sin x - 4y
N/x = cos x
N(x,y) y
sama persis
maka eksak
Misalkan jawabnya adalah U(x,y) = co , maka

U = M(x,y)x =
(3x2 + y cos x) x =
x3 + y sin x + F(y)
Mencari F(y) dari U/y = N(x,y)
U = x3 + y sin x + F(y)
U/y = sin x + F' (y)
F'(y) = - 4y3
N(x,y) = sin x - 4y3
F(y) = - y4 + c1
U = x3 + y sin x - y4 + c1 = co
atau
x3 + y sin x - y4 = c
Latihan, pecahkan:
2.61 a)
(x + 2y) dx + (2x - 5y) dy = 0
c)
(y ex - e - y) dx + (x e - y + ex ) dy = 0
4.47 (y + 2xy3 ) dx + (1 + 3x2y2 + x) dy = 0
4.48 y exy dx + x exy dy = 0
4.49 3x2y2 dx + (2x3y + 4y3) dy = 0
4.51 (y sin x + xy cos x) dx + (x sin x + 1) dy = 0
4.54
xy - 1
dx -
dy =
b) dy
3 - 4xy2
=
dx
4x2y + 6y2
y(1) = -1
x2y
dx -
xy2
dy =
4.57 (3e 3t y - 2t) dt + e 3t dy = 0

4.58 (cos y + y cos t) dt + (sin t - t sin y) dy = 0
4.52 (3x4y2 - x2 ) dy + (4x3y3 - 2xy) dx = 0
4.61 (6t5x3 + 4t3x5 ) dt + (3t6x2 + 5t4x4 ) dx = 0
3. Faktor integrasi.
Bentuk umum:
P(x,y) dx + Q(x,y) dy = 0 , tetapi P/y Q/x, tidak eksak
Tetapi jika kedua suku dikalikan dengan = (x,y) , maka hasilnya:
P(x,y) dx + Q(x,y) dy = 0
atau
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0
di mana M/y = N/x, eksak
Seterusnya, cara penyelesaiannya seperti pada persamaan eksak.
Contoh, pecahkan:
(3y - 2xy3 ) dx + (4x - 3x2y2 ) dy = 0
Faktor integrasi berbentuk xpyq
Penyelesaian, kalikan kedua suku dengan xpyq

xpyq (3y - 2xy3 ) dx + xpyq (4x - 3x2y2 ) dy = 0
(3xpyq+1 - 2xp+1yq+3 ) dx + (4xp+1yq - 3xp+2yq+2 ) dy = 0
M = 3xpyq+1 - 2xp+1yq+3
N = 4xp+1yq - 3xp+2yq+2
Koefisien xpyq
xp+1yq+2
Pemeriksaan:
atau
M/y = 3(q+1) xpyq - 2(q+3) xp+1yq+2
P dx + Q dy = 0
bisa sama persis

N/x = 4(p+1) xpyq - 3(p+2) xp+1yq+2
bisa eksak
Disebut "bisa sama persis" karena kedua persamaan
memiliki suku-suku yang sama persis, kecuali koefisiennya.
3(q+1) = 4(p+1)
2(q+3) = 3(p+2)
4p - 3q = - 1
3p - 2q = 0
p=2
q=3
M = 3 x2 y4 - 2 x3 y6
M/y = 12 x2 y3 - 12 x3 y5
N = 4 x3 y3 - 3 x4 y5
N/x = 12 x2 y3 - 12 x3 y5
sama persis, eksak
Jawab, U(x,y) = co
U=
M dx =
[3 x2 y4 - 2 x3 y6 ] x
= x3 y4 - 1/2 x4 y6 + H(y)
Mencari H(y)
U/y = 4 x3 y3 - 3 x4 y5 + H'(y)
H'(y) = 0
3 3
4 5
N = 4x y -3x y
H(y) = c1
3 4
4 6
3 4
4 6
U = x y - 1/2 x y + c1 = co
x y - 1/2 x y = c
Latihan, pecahkan: Faktor integrasi berbentuk
2.63 (2xy3 + 2y) dx + (x2y2 + 2x) dy = 0
xp yq
5.25 (xy - 2y2 ) dx - (x2 - 3xy) dy = 0

2y dx - 3xy2 dx - x dy = 0
y dx + x (x2 y - 1 ) dy = 0
4.131 (8y dx + 8x dy) + x2y3 (4y dx + 5x dy) = 0

4.130 x (4y dx + 2x dy) + y3 (3y dx + 5x dy) = 0
4.132 x3y3 (2y dx + x dy) - (5y dx + 7x dy) = 0
Pecahkan persamaan diferensial berikut jika faktor integrasi berbentuk xp yq
A (8y dx + 8x dy) + x2y3 (4y dx + 5x dy) = 0
Ubah bentuk soal menjadi: xp yq (8y + 4x2y4) dx + xp yq (8x + 5x3y3) dy = 0
M = 8xp yq+1 + 4 xp+2yq+4
N = 8xp+1 yq + 5xp+3yq+3
Persamaan koefisien:
M/y = 8(q+1) xp yq + 4(q+4) xp+2yq+3

N/x = 8(p+1) xp yq + 5(p+3) xp+2yq+3
8(q+1) = 8(p+1)
4(q+4) = 5(p+3)
p=q
p = 16 - 15 = 1
q=1
mungkin bisa
eksak
M = 8x y2 + 4 x3y5
N = 8x2y + 5x4y4
M/y = 16 xy + 20 x3y4
sama persis, eksak
N/x = 16 xy + 20 x3y4
Jawab, U(x,y) = c di mana U/x = M = 8x y2 + 4 x3y5

maka U = M x =
(8x y2 + 4 x3y5 ) x = 4x2y2 + x4y5 + F(y)
U/x = 8x2y + 5x4y4 + F '(y) N = 8x2y + 5x4y4
F '(y) = 0
U(x,y) = 4x2y2 + x4y5 + c1 = c0
F(y) = c1
U = 4x2y2 + x4y5 = c
atau
B x (4y dx + 2x dy) + y3 (3y dx + 5x dy) = 0

Ubah bentuk soal menjadi: xp yq (4xy + 3y4) dx + xp yq (2x2 + 5xy3) dy = 0
(4xp+1yq+1 + 3xpyq+4) dx + (2xp+2yq + 5xp+1yq+3) dy = 0
M = 4xp+1yq+1 + 3xpyq+4
M/y = 4(q+1) xp+1yq + 3(q+4) xpyq+3
mungkin bisa
N = 2xp+2yq + 5xp+1yq+3
N/x = 2(p+2) xp+1yq + 5(p+1) xpyq+3
eksak
Persamaan koefisien :
4(q+1) = 2(p+2)
3(q+4) = 5(p+1)
2p - 4q = 0
5p - 3q = 7
M = 4x3y2 + 3x2y5
M/y = 8x3y + 15x2y4
N = 2x4y + 5x3y4
N/x = 8x3y + 15x2y4
p = 2q
q=1
p=2
sama persis, eksak
Jawab, U(x,y) = c di mana U/x = M = 4x3y2 + 3x2y5

maka U = M x =
(4x3y2 + 3x2y5 ) x = x4y2 + x3y5 + F(y)
U/y = 2x4y + 5x3y4 + F '(y) N = 2x4y + 5x3y4
F '(y) = 0
F(y) = c1
U(x,y) = x4y2 + x3y5 + c1 = c0
U = x4y2 + x3y5 = c
atau
C x3y3 (2y dx + x dy) - (5y dx + 7x dy) = 0

Ubah bentuk soal menjadi: xp yq (2x3y4 - 5y) dx + xp yq (x4y3 - 7x) dy = 0
(2xp+3yq+4 - 5xpyq+1) dx + (xp+4yq+3 - 7xp+1yq) dy = 0
M = 2xp+3yq+4 - 5xpyq+1
p+4 q+3
N= x y
p+1 q
p+3 q+3
- 7x y
N/x = (p+4) x y
M = 2x1/3y2/3 - 5x- 8/3y- 7/3

4/3 - 1/3
N= x y
- 5/3 - 10/3
- 7x
M/y = 2(q+4) xp+3yq+3 - 5(q+1) xpyq
2(q+4) = (p+4)
5(q+1) = 7(p+1)
mungkin bisa
eksak
p q
- 7(p+1) x y
p - 2q = 4
7p - 5q = -2
p = -2 2/3 = - 8/3
q = -3 1/3 = - 10/3
M/y = 4/3 x1/3y- 1/3 + 35/3 x- 8/3y- 10/3

1/3 - 1/3
N/x = 4/3 x y
sama persis
- 8/3 - 10/3
+ 35/3 x
eksak
Jawab, U(x,y) = c di mana U/x = M = 2x1/3y2/3 - 5x- 8/3y- 7/3

maka U = M x =
(2x1/3y2/3 - 5x- 8/3y- 7/3) x =
6/4 x4/3y2/3 + 3x- 5/3y- 7/3 + F(y)
U/y = x4/3y- 1/3 - 7x- 5/3y- 10/3 + F '(y) N = x4/3y- 1/3 - 7x- 5/3y- 10/3
F '(y) = 0
F(y) = c1
U(x,y) = 6/4 x4/3y2/3 + 3x- 5/3y- 7/3 + c1 = c0
4. Persamaan Linier.
Bentuk umum :
dy
+ P(x) y = Q(x)
U = 6/4 x4/3y2/3 + 3x- 5/3y- 7/3 = c
dx
Faktor integrasi:
Contoh soal:
Pecahkan :
+ P(x) y = Q(x)
= e
P(x) dx
sehingga soal menjadi
d (y) = Q(x)
dx
dy
- 2y = x3 cos 4x
dx
Penyelesaian: Rubah bentuk soal menjadi bentuk standard
dy
2y
= x2 cos 4x
dx
x
di mana P(x) = - 2 x -1
Q(x) = x2 cos 4x
ln x- 2
P(x) dx
-2x-1 dx
- 2 ln x
= e
= e
= e
= x-2
= e
Maka soal berubah menjadi:
dy
2y
d
x-2
- 3 = cos 4x
atau
[x -2 y] = cos 4x
dx
x
dx
x-2 y = cos 4x dx = 1/4 sin 4x + c
atau
y = 1/4 x2 sin 4x + c x2
x
Latihan soal, Pecahkan :

5.47
dy
x
= y + x3 + 3x2 - 2x
dx
5.48
dQ
3Q
+
=
dt
100 - t
5.49
dQ
2Q
+
=
dt
10 + 2t
5.50
dQ
2Q
dt
20 - t
5.51
dI
+ 20 I = 6 sin 2t
dt
5.55
dQ
+ 0,04 Q = 3,2 e - 0,4 t
dt
5.54
dQ
+ 100 Q = 10 sin 120 t
dt
5. Persamaan Homogen.
Bentuk umum:
dy
= F
dx
y
=
x
Cara penyelesaian, misalkan
y= vx
y
x
dv
= F(v) - v
dx
Contoh soal, Pecahkan:
maka
atau
maka v dx + x dv = dy
Sehingga soalnya berubah menjadi

x
dv
F(v) - v
dy
= F(v)
dx
dy
dv
= v+ x
dx
dx
dv
= F(v)
dx
dx
ini adalah bentuk variabel
=
yang dapat dipisahkan
x
v+ x
(2x3 + y3 ) dx - 3xy2 dy = 0
Penyelesaian:
Rubah bentuk soal menjadi bentuk standard
semua suku berderajat 3

dy
2x3 + y3
2 + (y/x)3
dx
misalkan
y/x = v
maka
y = vx
dv
2 + v3
v+ x
=
dx
3v2
3v2 dv
dx
=
3
2 - 2v
x
dy
2 + v3
=
dx
3v2
dy
dv
= v+ x
dx
dx
dv
2 + v3
x
=
dx
3v2
3xy2
v+ x
3 (y/x)2
dv
2 + v3
=
dx
3v2
2 - 2v3
v =
3v2
-1/2 ln [2-2v3 ] = ln x + ln co
x2 [2 - 2v3 ] = c
x2 [2 - 2(y/x)3 ] = c
Latihan soal, Pecahkan :

3.124
2y4 + x4
y' =
xy3
3.139
3.144
y' =
2xy
y2 - x2
x4 + 3x2y2 + y4
y' =
x3y
3.145 (x3 + y3) dx - 3xy2 dy = 0
3.127 y ' = 2xy / (x2 - y2)
3.126 y ' = (x2 + y2) / xy
3.128 y ' = (y - x) / x
6. Persoalan Fisika.
Rangkaian Listrik.
R
C
R = Tahanan, Resistor, Ohm

L = Induktor, Henry
S = Switch
C = Kapasitor, Farad
E = Batery, Volt
Perbedaan tegangan voltage yang melewati R adalah iR , di mana i = arus, ampere

Perbedaan tegangan yang melewati L adalah L di/dt , dimana t = waktu, detik
Perbedaan tegangan yang melewati C adalah q/C , di mana q = muatan, coulomb
Arus i = dq/dt
Maka berdasar hukum Kirchoff, persamaan tegangan dalam 1 (satu) loop adalah:
di
q
L
+ iR +
= E
dt
C
karena i = dq/dt , maka :
d 2q
dq
q
L 2 + R
+
= E
dt
dt
C
Untuk loop yang bercabang, arah arus i perlu diperhatikan karena mempengaruhi tanda.
Dalam persoalan fisika biasanya ada syarat batas. Syarat batas ini ada yang secara jelas
dinyatakan, tetapi banyak juga yang tidak dinyatakan, sehingga berlaku ketentuan umum.
Contoh soal.
2.32 Suatu Resistor R = 10 ohm dipasang serie dengan
induktor L = 2 henry dan batery E.
R
E
Pada t = 0 switch ditutup dan arusnya i = 0.
Hitung i untuk t > 0 jika
a) E = 40
S
-3t
b) E = 20 e
L
c) E = 50 sin 5t
Penyelesaian:
Persamaan tegangan
di
di
L
+ iR = E
atau
2
+ 10 i = E
dt
dt
di
E
ini adalah persamaan linier dengan
+ 5 i=
dt
Maka faktor integrasinya
Sehingga soal berubah menjadi
+ 5 i=
e 5t
P(t) = 5
E(t) = E/2
5t
5 dt
=
e 5t
d
E
i e 5t =
dt
2
a) E = 40
di
+ 5 i e 5t =
dt
setelah diintegralkan, diperoleh
E 5t
e dt = 20
e 5t dt = 4 e 5t + c
2
i = 4 + c e - 5t
0=4+c
c=-4
Syarat batas, t = 0 , i = 0
E
2
e 5t
i e 5t =
E 5t
e dt
2
i e 5t =
b) E = 20 e -3t
i = 4 - 4 e - 5t
E 5t
e dt = 10
e 2t dt = 5 e 2t + c
2
- 3t
i = 5 e + c e - 5t
0=5+c
c=-5
i e 5t =
i = 5 e - 3t - 5 e - 5t
c) E = 50 sin 5t
E 5t
e dt = 25
e 5t sin 5t dt =
2
= 25 e 5t (A cos 5t + B sin 5t)
Mencari A dan B: d/dt [e 5t (A cos 5t + B sin 5t)] = e 5t sin 5t
e 5t (5A cos 5t + 5B sin 5t - 5A sin 5t + 5B cos 5t) = e 5t sin 5t
e 5t [(5A + 5B) cos 5t + (5B - 5A) sin 5t] = e 5t sin 5t
Koefisien cos : 5A + 5B = 0
A = - 1/10
Koefisien sin : 5B - 5A = 1
B = 1/10
i e 5t =
A, B dicari
i e 5t = 25 e 5t (- 1/10 cos 5t + 1/10 sin 5t) + c

i = 25 (- 1/10 cos 5t + 1/10 sin 5t) + c e -5t
0 = - 25/10 + c
c = 25/10
i = 25 (- 1/10 cos 5t + 1/10 sin 5t) + 25/10 e -5t
= 5/2 (sin 5t - cos 5t) + 5/2 e -5t
Latihan, pecahkan:
2.77 Suatu rangkaian listrik terdiri dari sebuah resistor 8 ohm yg dihubungkan serie dengan
sebuah induktor 0,5 henry dan sebuah batery E. Pada saat t = 0, arus = 0.
Tentukan besarnya arus pada t > 0 dan arus maksimumnya, jika :
a) E = 64
b) E = 8t e - 16t
c) E = 32 e - 8t
2.78 a) Tentukan besarnya arus pada rangkaian soal 2.77 jika E = 64 sin 8t
b) Bagian mana arus yang bersifat transien (sesaat), dan mana yang kontinyu.
2.33 Sebuah resistor R = 5 ohm dan sebuah kondensor C = 0,02 farad dihubungkan serie
dengan sebuah batery E = 100 Volt. Jika pada t = 0 muatan q = 5 coulomb,
tentukan muatan q dan arus i untuk t > 0.
8.18 Sebuah rangkaian serie L = 3 henry dan R = 15 ohm dipasang pada jaringan listrik
110 Volt dengan frekwensi 60 Hz. Hitung i setiap saat jika i = 0 pada t = 0.
Defleksi (lenturan) batang.
2.42
w = W/L
Sebuah batang sederhana panjang L diberi beban merata
w = W/L. a) Cari persamaan lendutannya
A
L
B
b) Cari lendutan maksimum
Penyelesaian: Mula-mula buat DBB-nya
RA = wL/2
wL
RB = wL/2
A
B
Rumus dasar lendutan:
M(x)
y"=
RA
L
RB
EI
wx
Sudut kemiringan batang

Mx
A
RA
Besarnya simpangan lendutan
= y' =
y = y ' dx =
M(x)
dx
EI
M(x)
dx2
EI
x
x/2
M(x) = RA(x) - wx (x/2) = 1/2 wLx - 1/2 wx2
Perhatian: Salah satu indikasi kebenaran rumus adalah kesamaan satuan.
Satuan wLx sama dengan satuan wx2. Kalau tidak sama berarti salah.
EI y " = M(x) = 1/2 wLx - 1/2 wx2
EI y ' =
M(x) dx = 1/4 wLx2 - 1/6 wx3 + c1
EI y =
M(x) dx2 = 1/12 wLx3 - 1/24 wx4 + c1x + c2
c = konstanta bebas
Besarnya konstanta bebas c dapat dicari melalui syarat batas.

Karena ada 2 konstanta bebas, maka perlu ada 2 syarat batas.
Syarat batas 1) x = 0 , lendutan yo = 0
2) x = L , lendutan yL = 0
atau, pada x = L/2, y ' = 0 karena y = max
Catatan:
Syarat batas x = L hanya boleh digunakan jika rumus M(x) berlaku untuk
x = L. Untuk beberapa kasus, dimana beban tidak simetris, maka rumus
M(x) untuk sisi kiri dan sisi kanan akan berbeda.
y= 0
y = 1/12 wL(0)x3 - 1/24 w(0)4 + c1(0) + c2
maka c2 = 0
y = 1/12 wLx3 - 1/24 wx4 + c1x
y= L
Maka
y = 1/12 wL4 - 1/24 wL4 + c1L =
c 1 = -1/12 wL3 + 1/24 wL3 = -1/24 wL3
EI y = 1/12 wLx3 - 1/24 wx4 - 1/24 wL3x
Lendutan maximum terjadi di y ' = 0

y ' = 1/4 wLx2 - 1/6 wx3 - 1/24 wl3 = 0
atau
x = L/2
6L x2 - 4 x3 - L3 = 0
6/4 L3 - 4/8 L3 - L3 = 0
benar
x = L/2
EI ymax = 1/96 wL4 - 1/384 wL4 - 1/48 wL4 =
- 5/384 wL4
Perhatian: Tanda - (negatip) diperoleh jika tanda M(x) dari RA(x) atau cw positip.
2.43 Sebuah batang cantilever panjang L dengan beban terpusat P di ujung L.
Cari persamaan lendutannya, dan cari lendutan maximum.
L
P
Penyelesaian: Dengan DBB diperoleh
A
RA
MA
x
A
RA
MA
Maka
RA = P
MA = PL
(satuan sama)
M(x) = RA(x) - MA = Px - PL
EI y " = M(x) = Px - PL
EI y ' = 1/2 Px2 - PLx + c1
M(x)
EI y = 1/6 Px3 - 1/2 PLx2 + c1x + c2
Syarat batas
x = 0 , maka y = 0
maka diperoleh c2 = 0
x = 0 , maka y ' = 0
diperoleh c1 = 0
3
2
EI y = 1/6 Px - 1/2 PLx
Lendutan maximum terjadi di x = L

EI yL = 1/6 PL3 - 1/2 PL3 = - 1/3 PL3
Contoh soal:
a
A
L
RA
x
A
RA
Mx
0 < x< a
0 < x< a
Cari persamaan lendutan dan lendutan max.

b
Dengan DBB diperoleh:
RA = Pb/L
B
RB = Pa/L
Ada 2 persamaan momen
RB
0 < x< a
Mx = RA(x) = Pbx/L
a
P
A
a < x< L
Mx = RA(x) - P(x-a)
x
Mx
= Pbx/L - Px + Pa
RA
a < x< L
= Pa - Pax/L
EI y ' = Pb/2L x2 + c1
EI y = Pb/6L x3 + c1x + c2
a < x< L
EI y ' = Pax - Pa/2L x2 + c3
ada 4 konstanta bebas

Perlu 4 syarat batas
EI y = Pa/2 x2 - Pa/6L x3 + c3x + c4
Syarat batas
1)
2)
3)
4)
x= 0 , y= 0
x= L, y= 0
x = a , y ' kiri = y ' kanan
x = a , y kiri = y kanan
agar batang tidak patah

agar batang tidak putus
1) Pb/6L (0)3 + c1(0) + c2 = 0

c2 = 0
2
2
2) PaL /2 - PaL /6 + c3L + c4 = 0
PaL2/3 + c3L + c4 = 0
3 persamaan dengan 3 variabel
2
2
3
3) Pa b/2L + c1
= Pa - Pa /2L + c3
c1 , c3 , c4 dapat dicari
4) Pba3/6L + c1a = Pa3/2 - Pa4/6L + c3a + c4
Cara mencari c1 , c3 , c4 :
Persamaan 3) dikalikan a dikurangi persamaan 4) , maka akan diperoleh c4
Harga c4 dimasukkan ke persamaan 2) , maka akan diperoleh c3
Harga c3 dimasukkan ke persamaan 3) , maka akan diperoleh c1
4)
Pba3/6L + c1a
3) x a Pa3b/2L + c1a
= Pa3/2 - Pa4/6L + c3a + c4

= Pa3 - Pa4/2L + c3a
- Pba 3 /3L = - Pa3/2 + Pa4/3L + c4
c 4 = Pa3/2 - Pa4/3L - Pba3/3L

= Pa3/2 - Pa3/3
Masukkan harga c4 ke persamaan 2)

PaL2/3 + c3L + Pa3/6 = 0
c 3 = - PaL/3 Masukkan harga c3 ke persamaan 3)
Pa3/6L
= Pa3/6
Pa2b/2L + c1
c1
= Pa2 - Pa3/2L - PaL/3 - Pa3/6L

= Pa2- 2Pa3/3L - PaL/3 = Pa/3L (3aL - 2a2 - L2 )
= - Pa/3L (L - a)(L - 2a) = - Pab(b - a)/3L
EI y = Pbx3/6L -
0 < x< a
Pab(b - a)x/3L
= Px/6L (bx2 - 2ab2 - 2a2b)
Latihan soal:
1
A
w = W/L
B
Batang cantilever AB panjang L diberi beban merata.

Cari persamaan lendutannya, dan cari lendutan max.
L
2
A
L/2
a
P
L
L/2
b
Batang sederhana AB panjang L diberi beban terpusat

P di tengah-tengah.
Cari persamaan lendutannya, dan cari lendutan max.
Jika batang cantilever AB soal 1 diberi beban terpusat P di ujung batang,

cari persamaan lendutannya, dan cari lendutan max.
Jika batang sederhana AB soal 2 diberi beban merata w = W/L sepanjang L,

cari persamaan lendutannya, dan cari lendutan max.
Cari persamaan lendutannya, dan cari lendutan max jika beban P pada batang AB
soal 2 tidak terletak di tengah-tengah, tetapi pada jarak a = L/3, L/4, 2L/3, 3L/4.
Bentuk umum Persamaan Deferensial Linier lengkap orde n :

dny
dn-1y
dn-2y
dy
+ a 2(x)
+ a n-1(x)
a o (x) n + a 1(x)
+
.
.
+ a n(x) y = R(x)
dx
dxn-1
dxn-2
dx
Jika turunan-turunan tsb ada yang berpangkat lebih dari 1 (satu) maka tidak linier.
Lambang Operator.
Untuk penyingkatan, sering d/dx, d2/dx2, dst ditulis menjadi D, D2, dst.
Contoh:
d 2y
dy
+2
+y = 0
bisa ditulis menjadi
(D2 + 2D + 1) y = 0
2
dx
dx
Sifat Operator adalah
D [pu + qv] = p D[u] + q D[v]
p, q = bilangan
u, v = fungsi
Yang dibahas dalam bab ini, adalah persamaan deferensial linier dengan koefisien konstanta.
Bentuk umumnya adalah:
dny
dn-1y
dn-2y
dy
+ a n-1
ao
+
a
+
a
.
.
+ a n y = R(x)
1
2
dxn
dxn-1
dxn-2
dx
atau dalam bentuk operator:
[ao Dn + a1 Dn-1 + a2 Dn-2 + . . . + an-1 D + an] y = R(x)
atau
[D] = R(x)
Jawab dari persamaan deferensial linier:

Ada 2 (dua) jawaban sehingga disebut bahwa jawabannya telah lengkap, yaitu:
y = yH + yK
di mana
yH adalah jawab pelengkap dari persamaan Homogen [D] = 0
yK adalah jawab khusus dari persamaan lengkap [D] = R(x), dan yK memiliki 2 sifat:
1) Bebas linier terhadap yH
2) Bentuknya sama atau mirip dengan R(x)
Mencari jawab pelengkap atau jawab homogen yH :
Pandang persamaan deferensial linier

Misalkan yH = e mx
maka d[e mx] = m e mx
[ao Dn + a1 Dn-1 + a2 Dn-2 + . . . + an-1 D + an] y = 0
(catatan: jawab homogen selalu dalam bentuk e pangkat sesuatu)
d2 [e mx] = m2 e mx
. . . . .
ao mn + a1 mn-1 + a2 mn-2 + . . . + an-1 m + an = 0

ini adalah polinom m pangkat n yang bisa diuraikan menjadi:
dn [e mx] = mn e mx
ao (m-m1)(m-m2)(m-m3). . . (m-mn) = 0
ada n akar
Akan ada 3 (tiga) kemungkinan tentang bentuk akar-akar persamaan polinom tsb.
1) Semua akar mi berbeda, tidak ada yang sama
2) Beberapa akar mi sama
3) Ada 2 atau lebih akar bilangan komplex. Akar komplex selalu berpasangan.
1) Semua akar mi berbeda, tidak ada yang sama
Maka jawab homogennya adalah:
m1x
m2x
m3x
mnx
yH = c 1 e
+ c2e
+ c3e
+ . . .
+ cne
c = konstanta bebas
2) Beberapa akar mi sama
Misalkan ada 2 akar m yang sama, m1 = m2 = m*
Maka jawab homogennya adalah:
m*x
m3x
yH = (c1 x + c 2 ) e
+ c3e
+ . . .
mnx
+ cne
banyaknya konstanta
bebas tetap = n
Setiap suku harus bebas linier, maka tidak boleh ada suku c1 e m*x + c2 e m*x karena
2 suku tsb akan dapat dijumlahkan menjadi (c1 + c2) e m*x = c* e m*x sehingga banyaknya
konstanta bebas akan kurang dari n.
Jika m1 = m2 = m3 = m* , maka
m*x
m4x
mnx
yH = (c1 x2 + c 2 x + c 3 ) e
+ c4e
+ .
+ cne
3) Ada 2 atau lebih akar bilangan komplex. Akar komplex selalu berpasangan.
Misalkan m1 = a + bi di mana a, b adalah bilangan riil dan i = -1
maka jawabnya
ax
m3x
mnx
yH = e
(c1 cos bx + c 2 sin bx) + c 3 e
+ . . .
+ cne
Jawaban ini diperoleh dengan menggunakan teorema Euler
e i = cos + i sin
e - i = cos - i sin
Contoh soal, pecahkan:
2 y"- 5 y' + 2 y= 0
Persamaan akar-akarnya : 2 m 2 - 5 m + 2 = 0
(2m - 1)(m - 2) = 0
m1 = 1/2
m2 = 2
Maka yH = c1 e x/2 + c2 e 2x
y " - 8 y ' + 16 y = 0
Persamaan akar-akarnya : m 2 - 8 m + 16 = 0
(m - 4) 2 = 0
yH = (c1 x + c2) e 4x
Karena ada 2 akar sama, maka jawabnya:

(D2 + 6D + 25) y = 0
m1,2 = 4
Persamaan akar-akarnya : m 2 + 6 m + 25 = 0
- 6 (36 - 100)
m1,2 =
= -3 4i
2
Maka yH = e - 3x (c1 cos 4x + c2 sin 4x)

Mencari jawab khusus yK
Telah disebutkan di atas bahwa yK memiliki 2 sifat:
1) Bebas linier terhadap yH

2) Sama atau mirip dengan R(x)
Maka bentuk-bentuk kemiripan itu bisa disajikan dalam tabel :
Bentuk R(x)
Bentuk pemisalan yK
1)
f e mx
A e mx
A harus dicari
2)
f cos mx + g sin mx
atau f cos mx saja
atau g sin mx saja
Harus lengkap:
A cos mx + B sin mx
A, B harus dicari
3)
f xp + g x p-1 + . . .
baik lengkap atau tidak lengkap
Harus lengkap:
A xp + B x p-1 + . . . + M x + N
A, B, . . M, N harus dicari
4)
e px (f cos mx + g sin mx)

Harus lengkap:
e px (A cos mx + B sin mx)
5)
e px (f xp + g x p-1 + . . .)
Harus lengkap:
e px (A xp + B x p-1 + . . . + M x + N)
A, B, . . M, N harus dicari
6)
(a xp + b x p-1 + . . .) cos mx +
(f xp + g x p-1 + . . .) sin mx
Harus lengkap:
(A xp + B x p-1 + . . . + M x + N) cos mx +
(P xp + Q x p-1 + . . . + V x + W) sin mx
A, B, . . V, W harus dicari
7)
Gabungan yang di atas
Gabungan yang di atas
A, B dicari
Contoh-contoh soal, pecahkan, cari jawab lengkapnya, jawab homogen dan jawab khusus :
3.18 (D2 + 2D + 4) y = 8 x2 + 12 e -x
Jawab lengkap : y = yH + yK
Mencari yH : Misalkan yH = e mx
Maka persamaan akar-akar m :
m1,2 =
- 2 (4 - 12)
m2 + 2m + 4 = 0
Jawab homogen:
m1,2 =
m1,2 = - 1 i2
yH = e -x (c1 cos 2 x + c3 sin 2 x)

yH sudah bebas linier terhadap R(x) = 8 x2 + 12 e -x
Mencari yK:
Misalkan yK = Ax2 + Bx + C + D e -x
yK = Ax + Bx + C + D e
-x
A,B,C,D harus dicari

-x
Dy = 2Ax + B - D e
D2y = 2A + D e -x
dimasukkan ke soal :
(D2 + 2D + 4) y = 2A + D e -x + 2 (2Ax + B - D e -x ) + 4 (Ax2 + Bx + C + D e -x ) =
4A x2 + (2A + 4B) x + 2A + 2B + 4C + (D - 2D + 4D) e -x
8 x2 + 12 e -x
Persamaan koefisien
x2
4A = 8
A=2
1
x
4A + 4B = 0
B=- 2
xo
2A + 2B + 4C = 0
C=0
e -x
3D = 12
D=4
yK = 2x2 - 2x + 4 e -x
y = yH + yK = e -x (c1 cos 2 x + c3 sin 2 x) + 2x2 - 2x + 4 e -x
c1 dan c2 adalah konstanta bebas yang bisa dicari jika ada syarat batas.
3.19 Soalnya sama dengan 3.18 , hanya suku 10 sin 3x ditambahkan pada R(x)
Maka jawabnya juga sama dengan jawab 3.18 , hanya harus ditambah dengan yK'
Misalkan yK' = P cos 3x + Q sin 3x
D y = - 3P sin 3x + 3Q cos 3x
D2y = - 9P cos 3x - 9Q sin 3x
Dimasukkan ke soal:
(D2 + 2D + 4) y = - 9P cos 3x - 9Q sin 3x + 2 (- 3P sin 3x + 3Q cos 3x) +
- 9P cos 3x - 9Q sin 3x + 2 (- 3P sin 3x + 3Q cos 3x) + 4 (P cos 3x + Q sin 3x) =
(- 5P + 6Q) cos 3x + (-5Q - 6P) sin 3x 10 sin 3x
cos
- 5P + 6 Q = 0
sin
- 5Q - 6 P = 10
P = - 60/61
Q = - 50/61
Pemeriksaan : 300/61 - 300/61 = 0

benar
250/61 + 360/61 = 10 benar
yK' = - 60/61 cos 3x - 50/61 sin 3x
y = y3.18 + yK' =
e -x (c1 cos 2 x + c3 sin 2 x) + 2x2 - 2x + 4 e -x - 60/61 cos 3x - 50/61 sin 3x
3.20 (D2 + 4) y = 8 sin 2x
Jawab, y = yH + yK
Mencari yH , misalkan yH = e mx
yH = c1 cos 2x + c2 sin 2x
Mencari yK :
m2 + 4 = 0
m1,2 = 2i
yH tidak bebas linier terhadap R(x) = 8 sin 2x
persamaan akar-akar m:
Misalkan yK = (Ax + B) cos 2x + (Px + Q) sin 2x

D y = A cos 2x - 2(Ax + B) sin 2x + P sin 2x + 2 (Px + Q) cos 2x
= (2Px + 2Q + A) cos 2x + (- 2Ax - 2B + P) sin 2x
angka-angka koefisien sama, hanya beda tanda
D 2 y = 2P cos 2x - 2(2Px + 2Q + A) sin 2x - 2A sin 2x + 2(- 2Ax - 2B + P) cos 2x
= (- 4Ax - 4B + 4P) cos 2x + (- 4 Px - 4Q - 4A) sin 2x
angka-angka koefisien sama, hanya beda tanda
Masukkan ke soal:
(D2 + 4) y = (- 4Ax - 4B + 4P) cos 2x + (- 4 Px - 4Q - 4A) sin 2x
+ 4 [(Ax + B) cos 2x + (Px + Q) sin 2x]
= 4P cos 2x - 4A sin 2x
4P = 0
P=0
8 sin 2x
- 4A = 8 A = - 2
yK = - 2x cos 2x
y = c1 cos 2x + c2 sin 2x - 2x cos 2x
Persamaan simultan (serentak).

d 2x
dy
Atur bentuk soal menjadi
-t
+
+
3x
=
e
dt2
dt
(D2 + 3) x + Dy
= e -t
d 2y
dx
- 4D x
+ (D2 + 3) y = sin 2t
4
+
3y
=
sin
2t
dt2
dt
-t
e
D
2
sin 2t
D +3
4 e -t- 2 cos 2t
x= 2
=
(D4 + 10D2 + 9) x = 4 e -t - 2 cos 2t
D +3
D
D4 + 10D2 + 9
-4D
D2 + 3
Persamaan diferensial dalam x
e -t
sin 2t
=
D
D2 + 3
D2 + 3
y=
-4D
2
D +3
-4D
- 4 e -t - sin 2t
D4 - 9 + 4D2
(D4 + 10D2 + 9) y = - 4 e -t - sin 2t

Persamaan diferensial dalam y
(D4 + 10D2 + 9) x = 4 e -t - 2 cos 2t

Jawab x = xH + xK
Mencari xH , misalkan xH = e mt
Persamaan akar-akar m:
(m2 + 9)(m2 + 1) = 0
xH = c1 cos 3t + c2 sin 3t + c3 cos t + c4 sin t

Mencari xK :
m4 + 10m2 + 9 = 0
m1,2 = 3i
m3,4 = i
sudah bebas linier terhadap R(t)
Misalkan xK = A e -t + B cos 2t + C sin 2t

suku sin tidak akan muncul
-t
D x = - A e - 2B sin 2t + 2C cos 2t
D 2 x = A e -t - 4B cos 2t - 4C sin 2t
D 3 x = - A e -t + 8B sin 2t - 8C cos 2t
D 4 x = A e -t + 16B cos 2t + 16C sin 2t
Dimasukkan ke soal: (D4 + 10D2 + 9) x = 4 e -t - 2 cos 2t

A e -t + 16B cos 2t + 16C sin 2t + 10 (A e -t - 4B cos 2t - 4C sin 2t) +
9 (A e -t + B cos 2t + C sin 2t) =
20A e -t - 15B cos 2t - 15C sin 2t
4 e -t - 2 cos 2t
Persamaan koefisien:
20A = 4
A = 1/5
15B = 2
15C = 0
B = 2/15
C=0
xK = 1/5 e -t + 2/15 cos 2t
x = c1 cos 3t + c2 sin 3t + c3 cos t + c4 sin t + 1/5 e -t + 2/15 cos 2t

(D4 + 10D2 + 9) y = - 4 e -t - sin 2t
y = yH + yK
yH = a1 cos 3t + a2 sin 3t + a3 cos t + a4 sin t
Misalkan yK = P e -t + Q sin 2t
suku cos tidak akan muncul
-t
2
D y = P e - 4Q sin 2t
D 4 y = P e -t + 16Q sin 2t
(D4 + 10D 2 + 9) y = P e -t + 16Q sin 2t + 10(P e -t - 4Q sin 2t) + 9(P e -t + Q sin 2t)
= 20P e -t - 15Q sin 2t
- 4 e -t - sin 2t
Persamaan koefisien
20P = - 4
P = - 1/5
15Q = 1
Q = 1/15
yK = - 1/5 e -t + 1/15 sin 2t
y = a1 cos 3t + a2 sin 3t + a3 cos t + a4 sin t - 1/5 e -t + 1/15 sin 2t

Soal-soal latihan, Pecahkan:
3.77
dx
dy
+ 2x =
+ 10 cos t
dt
dt
dy
dx
+ 2y = 4 e -2t -
syarat batas:
bila t = 0 maka x = 2 , y = 0
dt
3.78
+ 2y = 4 e -2t -
dt
(D2 + 2) x + D y = 2 sin t + 3 cos t + 5 e -t

D x + (D2 - 1) y = 3 cos t - 5 sin t - e -t
E
3.85
R1
i
L
Diketahui
R1 = 8 ohm
R2 = 1 ohm
L = 2 henry
C = 0,1 farad
Syarat batas
t = 0 , maka i = 0 dan q = 0
a) E = 360
C
i1
i2
R2
syarat batas, jika t = 0

x = 2, dx = 0, y = -3 , dy = 4
b) E = 600 e -5t sin 3t

Hitung q , i , i1 , i2 sebagai fungsi dari t
Contoh 3.37
Sebuah rangkaian listrik terdiri atas induktor 2 henry, resistor 16 ohm dan kapasitor 0,02
farad dipasang serie dengan sebuah batery E = 100 sin 3t. Jika pada t = 0 muatan dan
arus = 0, hitung besar arus dan muatan pada t > 0.
Jawab: Persamaan integralnya :
karena
dq
maka
dt
d 2q
R dq
q
E
+
+
=
2
dt
L dt
LC
L
i=
di
q
+ Ri +
= E
dt
C
d 2q
dq
q
L 2 + R
+
= E
dt
dt
C
d 2q
dq
maka
+ 8
+ 25 q = 50 sin 3t
2
dt
dt
L
Jawab: q = qH + qK
Mencari qH :
Misalkan q = e mt
m2 + 8m + 25 = 0
qH = e -4t (c1 cos 3t + c2 sin 3t)
m1,2 = - 4 3i
bebas linier terhadap R(t)
Mencari qH :
Misalkan yK = A cos 3t + B sin 3t
D y = - 3A sin 3t + 3B cos 3t
D2y = - 9A cos 3t - 9B sin 3t
Masukkan ke soal:
- 9A cos 3t
- 24A sin 3t
25A cos 3t
(16A + 24B) cos 3t
A, B dicari
(D2 + 8D + 25) q = 50 sin 3t

- 9B sin 3t
+ 24B cos 3t
+ 25B sin 3t
+ (-24A + 16B) sin 3t
50 sin 3t
cos
16A + 24B =
0
sin
-24A + 16B = 50
A = -1 23/52
B = 25/26
qK = - 1 23/52 cos 3t + 25/26 sin 3t
q = e -4t (c1 cos 3t + c2 sin 3t) - 1 23/52 cos 3t + 25/26 sin 3t

i = dq/dt = e -4t (-4c1 cos 3t - 4c2 sin 3t - 3c1 sin 3t + 3c2 cos 3t)
+ 225/52 sin 3t + 75/26 cos 3t
Syarat batas, t = 0 , maka q = 0 , i = 0
qo = c1 - 1 23/52 = 0
c 1 = 1 23/52
io = - 4c1 + 3c2 + 75/26 = 0
c 2 = 25/26
q = 25/52 e -4t (3 cos 3t + 2 sin 3t) - 1 23/52 cos 3t + 25/26 sin 3t
i = e -4t (-2 23/26 cos 3t - 8 9/52 sin 3t) + 225/52 sin 3t + 75/26 cos 3t
= - 25/52 e -4t (6 cos 3t + 17 sin 3t) + 225/52 sin 3t + 75/26 cos 3t
Contoh soal 3.48
Diketahui rangkaian listrik seperti di gambar samping.
M
L
i = i1 + i2
E = 120 volt
20
4H
i2
Hitung besar arus setiap saat.
i1
10
K
2H i
E
P 20
Jawab: Loop JKNPJ
J
Loop KLMNK
Setelah diatur diperoleh:

(2D + 30) i1
+ 20 i2
= 120
(- 2D - 10) i1 + (4D + 20) i2 =
0
di1
+ 10 i1 + 20 i = 120
dt
di1
+ 10 i1 + 20 i1 + 20 12 = 120
dt
di2
di1
=0
4
+ 20 i2 - 10 i1 - 2
dt
dt
disederhanakan
(D + 15) i1
+ 10 i2 = 60
- i1 + 2 i2 = 0
i1 = 2 i2
(D + 15) i1 + 5 i1 = 60
(D + 20) i1 = 60
i1 = c1 e -20t + 3
syarat batas
t=0
c1 = - 3
i= 0
i1 = - 3 e -20t + 3
i2 = - 3/2 e -20t + 3/2
Latihan soal, pecahkan:

3.63 (D3 - 8) y = 16x + 18e -x + 64 cos 2x - 32
3.64 a) y " + 3 y ' + 2 y = 4 e -2x
c) y " + 4 y ' + 8 = e -2x cos 2x
b) (D3 + 3D2) y = 180 x3 + 24 x

d) y " + 4 y ' + 8 = e -2x sin 2x
3.84 Rangkaian listrik L = 2 henry, R = 4 ohms, C = 0,05 Farad dipasang serie dengan E.
Pada t = 0, muatan q = 2 coulomb. Hitung I pada t > 0 jika
a) E = 100 volt
b) E = 100 sin 4t
S
Diketahui : L(H) R() C(F) E(V)
Cari i jika
E
i
L
A
2
24 0.005 4 sin 3t
B
2
20 0.010 3 sin 2t
C
2
12 0.020 5 sin 2t
L di/dt + Ri + Q/C = E
i = dQ/dt
9.126 (D2 + 60D + 500) i = (2t - 50) e -10t sin 50t
pada
maka
dan
t=0
Q=0
i= 0
(D2 - 6D + 25) y = 6 e 3x cos 4x
9.191 (D2 - 10D + 29) y = - 8 e 5x sin 2x
9.192 (D2 + 4D + 5) y = 60 e -2x sin x
9.199 (D2 - 6D + 25) y = (2x - 1) e 3x cos 4x
9.194 (D2 - 2D + 10) y = 18 e x cos 3x
3.85
R1
i
L
Diketahui
R1 = 8 ohm
R2 = 1 ohm
L = 2 henry
C = 0,1 farad
Syarat batas
t = 0 , maka i = 0 dan q = 0
a) E = 360
C
i1
i2
R2
Loop atas
di
q
L
+
+
dt
C
R1i =
i1
b) E = 600 e -5t sin 3t

Hitung q , i , i1 , i2 sebagai fungsi dari t
E
dq
dt
di1
di2
q
+ L
+
+
dt
dt
C
R1i1 + R1i2 =
d 2q
dq
q
+
R
+
+
1
dt2
dt
C
di2
+
dt
R1i2 = E
Loop bawah
-q
+
C
R1 dq
R1
d 2q
q
di2
+
+
+
+
i2
L dt
L
dt2
LC
dt
E
L
R2i2
(D2 + 4D + 5)q + (D + 4)i2 =
0
E
L
-q
+
C
R2i2
- 10 q
i2
a) E = 360
(D2 + 4D + 5)q + (D + 4)i2 = 180
- 10 q
q=
i2
180
D+4
D2+4D+5
D+4
-10
(D2 + 14D + 45) q = 180

(D + 9) (D + 5) q = 180
180
=
D2 + 14D + 45
q = c1 e -9t + c2 e -5t + 4
i1 = dq/dt = - 9 c1 e -9t - 5 c2 e -5t

i2 = 10 q
Syarat batas, t = 0 , q = 0
i1 = 0
c1 + c2
=
- 9 c1 - 5 c2 =
c1 =
c2 =
-4
0
5
-9
q = 5 e -9t - 9 e -5t + 4
i1 = - 45 e -9t + 45 e -5t
i2 = 50 e -9t - 90 e -5t + 40
i = 5 e -9t - 45 e -5t + 40
b) E = 600 e -5t sin 3t
(D2 + 4D + 5)q + (D + 4)i2 = 300 e -5t sin 3t

- 10 q
-5t
q=
300e sin 3t
D+4
D +4D+5
-10
D+4
1
300 e -5t sin 3t

D2 + 14D + 45
i2
i2 = 10 q
(D2 + 14D + 45)q = 300 e -5t sin 3t

qH = c1 e -9t + c2 e -5t
Misal qK = e -5t (A cos 3t + B sin 3t)

Dq = e -5t [(-5A+3B) cos 3t + (-3A-5B) sin 3t]
D 2 q = e -5t [(16A-30B) cos 3t + (30A+16B) sin 3t]
masukkan ke soal
e -5t [(16A-30B) cos 3t + (30A+16B) sin 3t]

14 e -5t [(-5A+3B) cos 3t + (-3A-5B) sin 3t]
45 e -5t (A cos 3t + B sin 3t)
e -5t [(-9A+12B) cos 3t + (-12A-9B) sin 3t]
300 e -5t sin 3t
A = - 16
B = - 12
q = c1 e -9t + c2 e -5t + e -5t(-16 cos 3t - 12 sin 3t)

i1 = dq/dt = - 9 c1 e -9t - 5 c2 e -5t + e -5t(44 cos 3t + 108 sin 3t)
Syarat batas, t = 0
q=0
i1 = 0
c 1 + c 2 - 16
c1 =
- 9 c1 - 5 c2 + 44 =
c2 =
-9
25
q = - 9 e -9t + 25 e -5t - e -5t(16 cos 3t + 12 sin 3t)

i1 = 81 e -9t - 125 c2 e -5t - e -5t(44 cos 3t + 108 sin 3t)
i2 = - 90 e -9t + 250 e -5t - e -5t(160 cos 3t + 120 sin 3t)
i = - 9 e -9t + 125 e -5t - e -5t(204 cos 3t + 228 sin 3t)
1. Bobot 30

Cari i(t) jika
i
A
2
24 0.005 4 sin 3t
pada
t=0
R
L
B
2
20 0.010 3 sin 2t
maka Q = 0
C
C
2
12 0.020 5 sin 2t
dan
i= 0
L di/dt + Ri + Q/C = E
i = dQ/dt
2
2
L d Q/dt + R dQ/dt + Q/C = E
d2Q/dt2 + R/L dQ/dt + Q/LC = E/L
(D2 + R/L D + 1/LC)Q = E/L
E
A (D2 + 12 D + 100)Q = 4 sin 3t

Q = QH + QK
mt
Mencari QH
Misalkan QH = e
m2 + 12 m + 100 = 0
m1,2 = -6 1/2 (144-400) = -6 2i
-6t
QH = e (c1 cos 2t + c2 sin 2t)
Mencari QK
Misalkan QK = A cos 3t + B sin 3t

DQ = - 3A sin 3t + 3B cos 3t
D 2 Q = - 9A cos 3t - 9B sin 3t
Masukkan ke soal : (D2 + 12 D + 100)Q = 4 sin 3t
- 9A cos 3t - 9B sin 3t
- 36A sin 3t + 36B cos 3t
100A cos 3t + 100B sin 3t
+
(91A + 36B) cos 3t + (91B - 36A) sin 3t 4 sin 3t
91 A +
## A +
36 B =
0
91 B = 4
A = -0.015
B = 0.038
QK = - 0,015 cos 3t + 0,038 sin 3t

Q = QH + QK = e -6t (c1 cos 2t + c2 sin 2t) - 0,015 cos 3t + 0,038 sin 3t
i = dQ/dt =
e -6t (-6c1 cos 2t - 6c2 sin 2t - 2c1 sin 2t + 2c2 cos 2t) + 0,045 sin 3t + 0,114 cos 3t
Syarat batas t= 0, Q = 0
i= 0
c1 - 0,015 = 0
-6c1 + 2c2 + 0,114 = 0
c 1 = 0.015
c 2 = -0.012
Q = e -6t (0,015 cos 2t - 0,012 sin 2t) - 0,015 cos 3t + 0,038 sin 3t
i= e
-6t
( -0.114 cos 2t + 0.0413 sin 2t) + 0,045 sin 3t + 0,114 cos 3t
1. Bobot 30
Diketahui :
L(H)
R()
C(F)
E(V)
Cari i(t) jika
i
L
A
2
24 0.005 4 sin 3t
pada
t=0
R
B
2
20 0.010 3 sin 2t
maka Q = 0
C
C
2
12 0.020 5 sin 2t
dan
i= 0
2
(D + R/L D + 1/LC)Q = E/L
i = dQ/dt
2
B (D + 10 D + 50)Q = 3 sin 2t
Q = QH + QK
mt
Mencari QH
Misalkan QH = e
m2 + 10 m + 50 = 0
m1,2 = -5 1/2 (100-200) = -5 5i
-5t
Mencari QK

D 2 Q = - 4A cos 2t - 4B sin 2t
+
Persamaan koefisien : 46 A + 20 B = 0
A = -0.032
46 B = 4
B = 0.0731
-20 A +
Q K = -0.032 cos 2t + 0.0731 sin 2t
Q = QH + QK = e -5t (c1 cos 5t + c2 sin 5t) + -0.032 cos 2t + 0.0731 sin 2t
i = dQ/dt =
c1 - 0,032 = 0
c 1 = 0.0318
i = 0 -5c1 + 5c2 + 0,146 = 0
c 2 = 0.0025
Q = e -5t (0,032 cos 5t + 0,003 sin 5t) - 0,032 cos 2t + 0,073 sin 2t
i= e
-5t
( -0.146 cos 2t - 0.1717 sin 5t) + 0,046 sin 2t + 0,146 cos 2t
1. Bobot 30
R
C
i
L

A
2
24 0.005 4 sin 3t
B
2
20 0.010 3 sin 2t
C
2
12 0.020 5 sin 2t
(D2 + R/L D + 1/LC)Q = E/L
Cari i(t) jika

pada
t=0
maka Q = 0
dan
i= 0
i = dQ/dt
C (D2 + 6 D + 25)Q = 5 sin 2t

Q = QH + QK
mt
Mencari QH
Misalkan QH = e
m2 + 6 m + 25 = 0
m1,2 = -3 1/2 (36-100) = -3 4i
-3t
Mencari QK

D 2 Q = - 4A cos 2t - 4B sin 2t
+
Persamaan koefisien : 21 A + 12 B = 0
A = -0.103
21 B = 5
B = 0.1795
-12 A +
Q K = -0.103 cos 2t + 0.1795 sin 2t
-3t
Q = QH + QK = e (c1 cos 4t + c2 sin 4t) + -0.103 cos 2t + 0.1795 sin 2t
i = dQ/dt =
c1 - 0,103 = 0
c 1 = 0.1026
i = 0 -3c1 + 4c2 + 0,358 = 0
c 2 = -0.013
-3t
Q = e (0,103 cos 4t - 0,013 sin 4t) - 0,103 cos 2t + 0,179 sin 2t
i = e -3t ( -0.359 cos 2t - 0.3718 sin 4t) + 0,206 sin 2t + 0,358 cos 2t
Transformasi Laplace didefinisikan sebagai:
L{f(t)} = F(s) = e -st f(t) dt

0
Operator Laplace L juga bersifat sebagai operator
L{c1f1(t) + c2f2(t)} = c1 L{f1(t) + c2 L{f2(t)}
Selanjutnya akan lebih sering menggunakan tabel:
Tabel Laplace
No.
f(t) = L -1 {F(s)}
tn
F(s) = L {f(t)}
1
s
s>0
n!
s n+1
s>0
e at
1
s-a
s>a
cos t
s
s2 + 2
s>0
sin t
s + 2
s>0
a
s - a2
s > a
s
s2 - a2
s > a
n = 1, 2, 3, . . .
cosh at
sinh at
Pengembangan Laplace:
L{f (n)(t)} = s n L{f(t)} - s n-1 f(0) - s n-2 f ' (0) - s n-3 f " (0) - . . . - f (n-1) (0)
pangkat s dari n turun satu-satu sampai habis
f '(0) juga diturunkan lagi satu-satu sampai tidak memiliki koefisien s
L{f '(t)} = s L{f(t)} - f(0)
L{f "(t)} = s 2 L{f(t)} - s f(0) - f ' (0)
L{e at f(t)} = F(s - a)
n
L{t f(t)} = (- 1)
n
L -1{F(s-a)} = e at f(t)
kebalikannya
dnF
= (- 1)n F n(s)
n
ds
L -1{F n (s)} = (- 1)n t n f(t)
dan masih ada beberapa formula lagi yang penggunaannya khusus.

Contoh-contoh soal:
4.5 Hitung
Jawab:
1
maka
3
L{3 e -4t}
L{e at } =
L{3e-4t} =
s-a
s+4
s
maka
4s
L{4 cos 5t}
L{ cos t } = 2
L{4 cos 5t} = 2
2
s +
s + 25
4.8 Hitung :
maka
1
L{sin t cos t}
L{ sin t} = 2
L{
1/2
sin
2t
}
=
= L{1/2 sin 2t}
s + 2
s2 + 4
4.12 Hitung:
5
1
= 5L -1
= 5 e -2t
L -1
s+2
s+2
L -1
L -1
4s - 3
s2 + 4
2s - 5
4L -1
2L -1
s
s2 + 4
1
3
2
- 5L -1
L -1
1
2
s2 + 4
= 2 - 5t
= 4 cos 2t - 3/2 sin 2t
L -1
2L -1
- 5L -1
= 2 - 5t
s2
4.13 Hitung:
1
s + 2s
L -1
L -1
(A+B)s + 2A = 1
L -1
1
s(s + 2)
4.27 Hitung:
L{e 3t sin 4t}
s(s + 2)
s(s + 2)
A+B=0
2A = 1
1/2
L -1
s
L{e at f(t)}
A
+
s
B
s+2
A = 1/2
1/2
-1
s+2
-2t
L{t e }
L{e3t sin 4t} =
a=3
4.39
= (- 1) F (s)
n= 2
-1
2
F2(s) = d
=
ds (s + 2)2
(s + 2)3
F(s) =
L -1
2s + 3
s - 2s + 5
L -1
2s2 - 4
(s-2)(s+1)(s-3)
L{t f(t)}
f(t) = t2
L{e -2t t2}
4.33
L -1
=
s (s + 2)
= 1/2 - 1/2 e 2t
(s-3) + 16
(A+B)s + 2A
B = - 1/2
= F(s-a)
4
= 2
s + 16
L{sin 4t}
f(t) = e
2
s3
2(s-1) + 5
(s-1)2 + 4
L -1
s - 6s + 25
1
F(s) =
s+2
2
L{t 2 e -2t} =
3
-2t
(s + 2)
a = -2
F(s-a) =
A
s-2
2
(s + 2)3
= e t (2 cos 2t + 5/2 sin 2t)
B
s+1
4
2
C
s-3
Ae2t
A(s+1)(s-3) + B(s-2)(s-3) + C(s-2)(s+1)
(s+1)(s-2)(s-3)
Be-t
Ce3t
2s2 - 4
(s-2)(s+1)(s-3)
(A + B + C) s2 + (-2A - 5B - C) s + (-3A + 6B - 2C) = 2 s2 - 4

Koefisien s2 :
s1
so
4.40
L -1
A+B+C
=
-2A - 5B - C =
-3A + 6B - 2C =
3s + 1
2
(s-1)(s +1)
L -1
A
B
C
2
0
-4
A
s-1
= - 4/3
= - 1/6
= 7/2
Bs + C
= A e t + B cos t + C sin t
s2 + 1
A(s2 + 1) + (s-1)(Bs + C) = 3s + 1
jika s = 1
A(2) + 0 = 4
A=2
2
2(s + 1) + (s-1)(Bs + C) = 3s + 1
Jika s = 0
2-C =1
C=1
2
2(s + 1) + (s-1)(Bs + 1) = 3s + 1
Jika s = 2
10 + 2B + 1 = 7
B=- 2
4.41
-1
5s2-15s+7
(s+1)(s-2)
L -1
A
s+1
A(s-2)2 + B(s+1)(s-2) + C(s+1) = 5s2 - 15s + 7

s=-1
A(9) = 5 + 15 + 7 = 27
s=2
3C = 20 - 30 + 7 = - 3
2
3(s-2) + B(s+1)(s-2) - (s+1) = 5s2 - 15s + 7
s=0
12 - 2B - 1 = 7
s-2
A=3
C=-1
B=2
C
(s - 2)2
= Ae-t+ (B + C*t)e2t
Mencari C*
L -1
-1
(s - 2)2
= C* t e 2t
atau L{c* t e 2t} =
C* (-1) 1
d
ds
C*
1
s-2
1
(s - 2)2
C* =
4.30
L{t sin 2t} =
(-1) 1
L{t2 sin 2t} =
(-1) 2
-1
(s - 2)2
-1
(s - 2)2
-1
2
d
4s
= 2 2
2
ds s + 4
(s +4)
2
d2
d - 4s
=
= -4(s2+4)-2 + 8s(s2+4)-3 2s
2
2
ds s + 4
ds (s2+4)2
-4(s2+4) + 16s2
12s2-16
=
=
(s2+4)3
(s2+4)3
Masukkan ke soal:
s2Y - 2s + 1 - 3(sY - 2) + 2Y =
(s2 - 3s + 2) Y - 2s + 7 =
(s2 - 3s + 2) Y =
Y=
2s2 - 5s - 6
=
(s + 1)(s2 - 3s + 2)
y(t) = A e -t + B e 2t + C e t
A
s+1
B
s-2
1
s+1
1
2s2 - 5s - 6
+ 2s - 7 =
s+1
s+1
C
s-1
A(s-2)(s-1) + B(s+1)(s-1) + C(s+1)(s-2) = 2s2-5s-6

s=-1
A=
1/6
s=2
B = -2 2/3
s=1
C=
4 1/2
Latihan soal, Kerjakan soal-soal Persamaan Diferensial Linier dengan cara Laplace.
Fungsi periodik.
Fungsi f(x) disebut periodik dengan periode T jika f(x+T) = f(x)
Contoh fungsi periodik itu adalah fungsi goneometri sinus, cosinus dst dengan periode 2
Contoh bentuk-bentuk fungsi periodik:
T
T
Kebanyakan fungsi tidak periodik.
Fungsi periodik tsb misalnya gerakan
pegas, bandul jam, sebagai fungsi dari
T
T
waktu.
Deret Fourier.
Jika f(x) itu didefinisikan pada selang (-L,L) dan di luar selang itu f(x+2L) = f(x) , maka
dikatakan f(x) periodik dengan periode 2L, sehingga deret Fourier F(x)-nya adalah:
a
F(x) = o +
2
an cos
nx
+
L
bn sin
nx
L
n=1
L
an =
1
L
nx
f(x) cos
dx
L
disebut suku cos
ao =
-L
1
L
f(x) dx
-L
bn =
1
L
f(x) sin
nx
dx
L
disebut suku sin
n = 0, 1, 2, 3 , . . . .
-L
Batas-batas integrasi adalah tergantung pada selang definisi fungsi, tetapi lebar selang selalu
= 2L , misalnya (-2L, 0), (-L, L) , (0, 2L), (c, c+2L)
Contoh, uraikan f(x) = x2
Jawab :
0 < x < 2
a
F(x) = o +
2
n=1
an cos
dalam deret Fourier

nx
+
L
bn sin
nx
L
2L = 2
L=
1
L
an =
f(x) cos
nx
dx =
L
0
2
x sin nx
n
2
n
x sin nx dx
0
1
L
ao =
cos nx dx
1
L
nx
dx =
L
x2 sin nx dx =
x cos nx dx
x sin nx
n
1
n
0
2
u dv =
u = x2
uvdu = 2x dx
dv = sin nx dx
0
2
-4
2
=
+
n
n
cos nx dx = sin nx = 0
0
-x cos nx
2
+
n
n
1
sin nx
n
0
2
v=
0
2
0
2
4
n2
x
8
=
3
3
x2 dx =
0
f(x) sin
2
3
bn =
du = 2x dx
f(x) dx =
sin nx dx
v = -1
n cos nx
-4
2 1
-4
+
cos nx =
n
n n2
n
0
82
F(x) =
+
6
v du
1
n
0
2
uv-
dv = cos nx dx
2 - x cos nx
+
n
n
u = x2
u dv =
x2 cos nx dx =
4
cos nx n2
4
sin nx
n
n=1
Misalkan diminta untuk menulis 4 suku pertama yang tidak nol, maka
n = 1, 2, 3, 4 . . . .
4
4
4
a1 =
a2 =
a3 =
a4 =
v du
a1 =
F(x) =
82
6
4
12
a2 =
a3 =
a4 =
1
4
9
16
-4
-4
-4
-4
b1 =
b2 =
b3 =
b4 =
1
2
3
4
4
4
4
4
cos x sin x + 2 cos 2x sin 2x + 2 cos 3x 1
2
2
3
Fungsi genap dan fungsi ganjil.

Sebuah fungsi disebut fungsi genap jika berlaku
Sebuah fungsi disebut fungsi ganjil jika berlaku
f(-x) = f(x)
f(-x) = - f(x)
contoh cos (-x) = cos x

contoh sin (-x) = - sin x
Deret Fourier 1/2 area.

Adakalanya suatu fungsi hanya didefinisikan pada separuh selang, maka pada separuh selang
sisanya, besarnya nilai fungsi dapat ditentukan jika diketahui fungsinya, genap atau ganjil.
Contoh, f(x) = x
0 < x< 2
y
x
-2
-2
Gambar f(x) jika f(x) adalah fungsi genap

Secermin terhadap sumbu y
Formula deret Fourier 1/2 area adalah:
a) Deret cos (fungsi genap)
F(x) =
ao
+
2
Gambar f(x) jika f(x) adalah fungsi ganjil
an cos
nx
L
an =
2
L
n=1
f(x) cos
0
bn =
nx
dx
L
b) Deret sin (fungsi ganjil)
F(x) =
nx
bn sin
L
bn
2
=
L
n=1
f(x) sin
nx
dx
L
an =
Perhatian:
Jika pada deret Fourier yang lengkap batas-batas integrasinya 0 sampai 2L, maka pada
deret Fourier 1/2 area batas-batas integrasinya hanya dari 0 sampai L saja.
Sebagai kompesasinya, di depan tanda integral harus dikalikan 2 sehingga menjadi 2/L.
Latihan soal:
7.11 Nyatakan f(x) = sin x
Nyatakan f(x) = cos x
0 < x<
0 < x<
7.8
Nyatakan f(x) = x (10 - x)
7.8
Nyatakan f(x) = x
7.26
Nyatakan
7.28
Nyatakan dalam deret Fourier
7.31
Nyatakan
Nyatakan
f(x) =
f(x) =
f(x) =
0 < x < 10
0 < x< 2
-x
x
dalam deret Fourier cos

dalam deret Fourier sin
- 4 < x< 0
0 < x< 4
f(x) =
Periode 10
dalam deret Fourier
a) Dalam deret Fourier cos

b) Dalam deret Fourier sin
Periode 8, dalam deret Fourier
2-x
x- 6
0 < x< 4
4 < x< 8
Periode 8
2-x
x- 6
0 < x< 4
4 < x< 8

0 < x< 4
f(x) =
Nyatakan
f(x) =
8-x
4 < x< 8
x- 6
2-x
0 < x< 4
4 < x< 8
a) Dalam deret Fourier lengkap

b) Dalam deret Fourier cos
c) Dalam deret Fourier sin
Contoh soal :
7.28 Nyatakan dalam deret Fourier
Jawab :
a
F(x) = o +
2
f(x) =
an cos
2-x
x- 6
nx
+
L
0 < x< 4
4 < x< 8
bn sin
Periode 8
nx
L
2L = 8
L=4
n=1
4
nx
1
nx
an =
f(x) cos
dx =
(2-x) cos
L
4
4
0
o
4
4
1
nx
1
nx
A=
(2-x) cos
dx =
2 cos
4
4
4
4
o
o
=0
4
4
-1 4x
nx
4
nx
1
=
sin
sin
dx =
4 n
4
n
4
n
o
o
=0
Kertas buram :
nx
4x
nx
x cos
dx =
sin
4
n
4
nx
-4
nx
sin
dx =
cos
4
n
4
8
8
1
nx
1
nx
B=
(x-6) cos
dx =
x cos
4
4
4
4
4
4
2L
1
L
1
dx +
4
4
1
dx 4
o
8
nx
(x-6) cos
dx = A + B
4
4
nx
x cos
dx =
4
4
-4
nx
cos
=
n
4
-4
n22
cos n - 1
o
-
4
n
1
dx 4
4
sin
nx
dx
4
8
nx
6 cos
dx =
4
1 4x
nx
sin
4 n
4
=0
an = A + B =
-4
n22
4
n
8
8
nx
-1 -4
nx
sin
dx =
cos
=
4
n n
4
4
cos n - 1 +
4
n
2 2
1 - cos n =
8
n
2 2
=0
4
n
2 2
1 - cos n
1 - cos n
4
4
1
1
a0=
f(x) dx =
(2-x) dx +
(x-6) dx =
4
4
0
o
o
4
4
8
8
1
1
1
1
=
2 dx x dx +
x dx 6 dx
4
nx
4
4
o
o
4
4
2L
1
L
2
=
4
1
8
1
+
8
6
4
x =
4
8
nx
1
nx
bn =
(2-x) sin
dx +
(x-6) sin
dx = P + Q
4
4
4
0
4
4
4
4
1
nx
1
nx
1
nx
P=
(2-x) sin
dx =
2 sin
dx x sin
dx =
4
L
4
4
4
4
o
o
o
4
4
4
2 -4
nx
1 -4x
nx
-4
nx
=
cos
cos
cos
dx =
4 n
4
4 n
4
n
4
o
o
o
=0
= -2 cos n - 1 + 1 4 cos n = 2 cos n + 1
n
n
n
2L
1
L
nx
1
f(x) sin
dx =
L
4
o
Kertas buram :
x sin
nx
-4x
nx
4
dx =
cos
+
4
n
4
n
8
8
nx
1
(x-6) sin
dx =
x sin
L
4
4
8
8
1 -4x
nx
-4
nx
=
cos
cos
4 n
4
n
4
4
4
=0
-1
6
=
8 - 4 cos n +
1 - cos n
n
n
1
Q=
4
4
bn = P + Q =
F(x) =
nx
1
dx 4
4
4
8
n
1 - cos n cos
nx
dx
4
=0
8
nx
6 sin
dx =
4
8
-4
nx
cos
=
n
4
4
6
4
-2
cos n + 1
n
2
-2
cos n + 1 +
cos n + 1 =
n
n
2 2
cos
nx
4
o
Jika diminta untuk menulis 4 suku pertama yang tidak nol, maka :
an =
F(x) =
8
n
2 2
16
2
1 - cos n
1
x
cos
+
1
4
a1 =
8
2
1 - (-1)
16
2
a2 =
8
42
1 - (1)
n genap , an = 0
1
3x
1
5x
1
7x
cos
+
cos
+
cos
+
9
4
25
4
49
4
...
Contoh
Nyatakan f(x) = sin x
0 < x<
dalam
a) Deret cosinus
b) Deret sinus
Jawab :
Karena deret Fourier 1/2 area, maka L =
a) Deret cos (fungsi genap)
a
F(x) = o +
2
nx
an cos
L
an
n=1
f(x) cos
nx
dx
L
an =
an =
2
=
L
sin x cos nx dx =
0
sin (n+1)x dx
sin (n-1)x dx
-1
1
cos (n+1)x +
cos (n-1)x =
(n+1)
(n-1)
0
-1
1
cos (n+1) - 1 +
cos (n-1) - 1 =
(n+1)
(n-1)
-1
1
cos (n+1) +
cos (n-1) -2
(n+1)
(n-1)
Teori :
sin x cos nx
sin x cos nx
sin (+) = sin cos + sin cos
sin (-) = sin cos - sin cos
+
sin (-) = sin cos - sin cos
sin (+) + sin (-) = 2 sin cos
sin (+) - sin (-) = 2 sin cos
=x
= nx
=x
= nx
2 sin x cos nx = sin (n+1)x + sin (1-n)x
2 sin x cos nx = sin (n+1)x - sin (n-1)x
1
1
1
1
sin x cos nx =
sin (n+1)x +
sin (1-n)x =
sin (n+1)x sin (n-1)x
2
2
2
2
a0 =
sin x dx =
-2
cos x =
-2
(-1 - 1) =
a
F(x) = o +
2
an cos
nx
=
L
n=1
n=1
-1 cos (n+1) +
1
cos (n-1) -2 cos nx
(n+1)
(n-1)
Tunjukkan bn = 0
L
bn
2
=
L
nx
f(x) sin
dx =
L
0
sin x sin nx dx =
Teori :
cos (x + nx) =
b) Deret sin (fungsi ganjil)
F(x) =
n=1
nx
bn sin
L
bn
2
=
L
f(x) sin
0
nx
dx
L
an =
Persamaan deferensial parsial adalah persoalan pemecahan untuk fungsi 2 variabel atau lebih.
Persamaan ini banyak dipakai untuk permasalahan getaran atau perpindahan panas.
Bentuk umum PD Parsial:
2u
2u
2u
u
u
A
+
B
+
C
+
D
+
E
+ Fu = G
x2
x y
y2
x
y
Contoh-contoh soal dan penyelesaiannya.
12.8 Pecahkan
2z
= x2 y
x y
Jawab:
2z
z
=
=
x y
x y
z
=
y
x2 y
z=
z=
Syarat batas:
z(x,0) = x2
z(x,0) = x2
z(1,y) = cos y
Cari jawab tertentunya jika
x2 y x =
x3 y + F(y)
x3 y + F(y) y =
x3y2
+ G(y) + H(x)
x y + F(y) y =
3
6
1
z(x,0) = G(0) + H(x) = x2

H(x) = x2 - G(0)
x3y2
+ G(y) + x2 - G(0)
z=
6
y2
z(1,y) = cos y
+ G(y) + 1 - G(0) = cos y
z(1,y) =
6
y2
G(y) - G(0) = cos y - 1 6
3 2
2
xy
y
+ x2 + cos y - 1 z=
6
6
Latihan soal
12.41 Pecahkan
Contoh soal
12.10 Pecahkan
2z
z
+
=
x y
y
2u
x2
2u
+
x y
Jawab,
Misalkan u(x,y) = e ax + by
2u
x
2u
+
x y
2u
y2
u/x = a e ax + by
u/y = b e ax + by
2u
y
z(x,0) = x5 + x
z(2,y) = 3y4
syarat batas
2u/x2 = a2 e ax + by
2u/y2 = b2 e ax + by
2u/xy = ab e ax + by
(a2 + 3ab + 2b2 ) e ax + by
a2 + 3ab + 2b2 = (a + b)(a + 2b) = 0
a1 = - b1
a2 = - 2b2
u(x,y) = e ax + by = e - b1x + b1y + e - 2b2x + b2y = e - b1(x-y) + e - b2(2x-y)

= F(x - y) + G(2x - y)
12.42 2u
2u
- 2
x2
x y
Contoh soal, pecahkan:
2u
x2
2u
y2
2u
2u
+
x y
x2
2u
y2
2u
2u
+
=
x y
y2
= x sin y
Misalkan u(x,y) = uH + uK
Mencari uH
Misalkan uH = e ax + by
a2 - 3ab + 2b2 = 0
(a - b)(a - 2b) = 0
a1 = b1
a2 = 2b2
uH = e
b1 x + b1 y
+e
2b2 x + b2 y
= F(x+y) + G(2x+y)
Misalkan uK = (Ax+b) cos y + (Px+Q) sin y
2u
x2
2u
+
x y
2u
y2
u/x = A cos y + P sin y

2u/x2 = 0
u/y = - (Ax+B) sin y + (Px+Q) cos y
2u/y2 = - (Ax+B) cos y - (Px+Q) sin y
2u/xy = -A sin y + P cos y
0 - 3(-A sin y + P cos y) + 2[- (Ax+B) cos y - (Px+Q) sin y]

x sin y
Persamaan koefisien
x cos y
- 2A
= 0
A=0
x sin y
- 2P
= 1
P = - 1/2
cos y
- 3P - 2B = 0
B = 3/4
sin y
3A - 2Q
= 0
Q=0
u = F(x+y) + G(2x+y) + 3/4 cos y - 1/2 x sin y
2u
x2
2u
+
x y
2u
y2
= y sin x
2u
2u
3
= x cos y
x2
x y
y2
Contoh-contoh soal, pecahkan dengan metoda pemisahan variabel.
12.14
u
u
syarat batas
u(0,y) = 8 e - 3y
= 4
x
y
Jawab:
Misalkan u (x,y) = X(x).Y(y)
maka u/x = X ' Y
2u
atau
y cos x
atau
x sin y
u/y = X Y '
X'Y=4XY'
dimasukkan ke soal:
atau
X'
Y'
=
4X
Y
Cara penyusunan: Turunan di atas, bilangan di bawah
Suku kiri hanya fungsi dari x, suku kanan hanya fungsi dari y, tetapi kedua suku tsb tetap
harus sama berapapun x dan y berubah-ubah. Hal ini hanya bisa terjadi jika kedua suku
tsb adalah suatu konstanta (bilangan).
maka, X '
Y'
=
= c
4X
Y
di mana c = konstanta
Diperoleh: X '
= c
4X
atau
X ' - 4c X = 0
X = A e 4c x
Y'
u = P e 4cx + c y
= c
Y
atau
Y'- cY=0
Y = B e cy
Syarat batas:
u(0,y) = 8 e - 3y
u(0,y) = P e c y 8 e - 3y
P=8
c = -3
u = 8 e - 12 x - 3 y
Misal syarat batasnya ditambah menjadi
u(0,y) = 8 e - 3y + 4 e - 5y
maka karena ada 2 suku, jawab umumnya juga harus 2 suku.
u = P1 e 4c1x + c1 y + P2 e 4c2x + c2y
u(0,y) = 8 e - 3y + 4 e - 5y
u(0,y) = P1 e
12.16 Pecahkan
c1 y
+ P2 e
c2 y
8 e - 3y + 4 e - 5y
2u
0 < x< 3
P1 = 8
c1 = - 3
P2 = 4
c2 = - 5
u = 8 e - 12x - 3y + 4 e - 20x - 5y
x2
t>0
syarat batas
u(0,t) = u(3,t) = 0
u(x,0) = 5 sin 4x - 3 sin 8x + 2 sin 10x
|u(x,t)| < M
Jawab, misal u(x,t) = X(x).T(t)
maka X T ' = 2 X " T
atau
T'
X"
=
= - 2
2T
X
Diambil konstanta c = - 2 karena 2 hal
1) Agar tidak bekerja dengan bilangan akar
2) Agar |u(x,t)| < M
Diperoleh 2 persamaan
t
Sehingga
- 2 2 t
T ' + 22T = 0
T = c1 e
X " + 2 X = 0
X = c2 cos x + c3 sin x
u = XT =
-22t
Syarat batas 1: u(0,t) = 0

u = XT =
(A cos x + B sin x)
u(0,t) = e
Be
-22t
u (3,T) =
-22t
A=0
A=0
sin x
Be
-22t
sin 3
sin 3 = 0
nx
3
Syarat batas 3: u(x,0) = 5 sin 4x - 3 sin 8x + 2 sin 10x
nx
px
qx
u(x,0) = B sin
+ P sin
+ Q sin
3
3
3
u = XT =
Be
-2(n/3) 2 t
sin
0
3 = n
= n/3
n = 0, 1, 2, 3, . . . .
5 sin 4x - 3 sin 8x + 2 sin 10x

B=5
P=-3
Q=2
n/3 = 4
p/3 = 8
q/3 = 10
u = XT = 5 e
- 32 2 t
sin 4x - 3 e
Latihan soal, Pecahkan:

12.46 a)
u
u
3
+ 2
=
x
y
b) u
u
= 2
+ u
x
y
c) u
=
t
2u
4
x2
d) u
2u
=
t
x2
12.47 2y
2y
= 4
t2
x2
- 128 2 t
sin 8x + 2 e
sin 10x
u(x,0) = 4 e - x
u(x,0) = 4 e - 5x + 2 e - 3x
u(0,t) = 0
u(,t) = 0
u(x,0) = 2 sin 3x - 4 sin 5x
ux(0,t) = 0
u(x,0) =
u(2,t) = 0
3x
8 cos
4
y(0,t) = y(5,t) = 0
yt(x,0) = f(x)
u(x,t) = X(x).T(t)
X T ' = 2 X "T
atau
6 cos
9x
4
y(x,0) = 0
a) f(x) = 5 sin x
b) f(x) = 3 sin 2x - 2 sin 5x
Contoh soal, pecahkan dengan teori Deret Fourier

12.17 Pecahkan u
2u
syarat batas
= 2
t
x2
Jawab, misal
maka
- 200 2 t
T'
u(0,t) = u(3,t) = 0
u(x,0) = 25
X"
= - 2
2T
= - 2
Diperoleh 2 persamaan
Sehingga
- 2 2 t
T ' + 22T = 0
T = c1 e
X " + 2 X = 0
u = XT =
-22t

u = XT =
(A cos x + B sin x)
u(0,t) = e
Be
-22t
u (3,T) =
-22t
A=0
A=0
sin x
Be
-22t
sin 3
sin 3 = 0
u = XT =
Be
-2(n/3) 2 t
sin
0
3 = n
= n/3
n = 0, 1, 2, 3, . . . .
nx
3
Syarat batas 3: u(x,0) = 25
Pada syarat batas 3 ini ada perbedaan, tidak ada unsur sin
Maka cara pemecahannya agak berbeda.
nx
= 25
3
u(x,0) = Bn sin
Bentuk ini mengingatkan pada teori Deret Fourier, Bn = koefisien sin, L = 3

3
Bn =
2
L
f(x) sin
nx
2
dx =
L
3
u(x,0) =
25 sin
nx
nx
50
-50
dx =
cos
=
(1 - cos n)
3
3
n
n
50
n
-2(n/3) 2 t
(1- cos n) sin
nx
3

12.17 a)
u
=
t
12.48
u
=
t
2u
x2
2u
x2
syarat batas
u(0,t) = u(3,t) = 0
u(x,0) = 25x
u(0,t) = u(4,t) = 0
u(x,0) = 25x
Contoh soal, pecahkan dengan cara Transformasi Laplace.

12.28 u
2u
u(0,t) = 0
u(3,t) = 0
= 4
t
x2
u(x,0) = 10 sin 2x - 6 sin 4x
Jawab:
L {u(x,t)} = U(x,s)
L
u
t
= L
2u
4 2
x
d 2U
sU - u(x,0) = 4 2
dx
d 2U
4
- sU = - 10 sin 2x + 6 sin 4x
dx2
U(0,s) = 0
syarat batas
u(0,t) = 0
U(3,s) = 0
u(3,t) = 0
U = UH + UK
Mencari UH
Misalkan UH = e mx
4m2 - s = 0
m = s/4
U = c1 e xs/4 + c2 e - xs/4
U(0,s) = 0
U(3,s) = 0
Mencari UK
4
d 2U
c1
+ c2
=0
c1 = 0
c1 e 3s/4 + c2 e - 3s/4 = 0
c2 = 0
Misalkan UK = A sin 2x + B sin 4x

d 2 U/dx2 = - 42 sin 2x - 162 sin 4x
(mengapa tidak ada cos?)
- sU = - 162 A sin 2x - 642 B sin 4x - s(A sin 2x + B sin 4x)
dx
- sU = - 162 A sin 2x - 642 B sin 4x - s(A sin 2x + B sin 4x)
Koefisien sin 2x:

sin 4x:
U=
10
2
s + 16
-162A - sA = - 10
- 642B - sB = 6
6
sin 2x -
u(x,t) = L - 1{U} =10e
s + 642
- 16 2 t
- 10 sin 2x + 6 sin 4x
10
- 10
A=
=
2
-16 - s
s + 162
6
-6
B=
=
2
-64 - s
s + 642
sin 4x
sin 2x - 6 e
- 64 2 t
sin 4x
Latihan soal, kerjakan dengan Transformasi Laplace:

12.88 a) u
u
= 3
t
x
u(x,0) = 4 e - 2x
b) u
u
=
- 2u
t
x
u(x,0) = 10 e - x - 6 e - 4x
c) u
2u
=
t
x2
u(0,t) = 0
u(4,t) = 0
u(x,0) = 6 sin (x/2) + 3 sin x
d) u
2u
=
t
x2
ux(0,t) = 0
ux(2,t) = 0
u(x,0) = 4 cos x - 2 cos 3x
Contoh soal:
12.47 2y
2y
t2
x2
Jawab:
Misalkan y = XT , maka
y(0,t) = y(5,t) = 0
y(x,0) = 0
yt(x,0) = 5 sin x
X T "= 4 X "T
atau
T"
X"
= - 2
4T
= - 2
Diperoleh 2 persamaan:
T" + 42 T = 0
T = c1 cos 2t + c2 sin 2t
X" + 2 X = 0
y = XT = (c1 cos 2t + c2 sin 2t)(c3 cos x + c4 sin x)
Syarat batas 1: y(0,t) = 0
y(0,t) =(c1 cos 2t + c2 sin 2t)c3 = 0
y = XT = (A cos 2t + B sin 2t) sin x
Syarat batas 2: y(5,t) = 0
y = XT =
y(5,t) = (A cos 2t + B sin 2t) sin 5 = 0

sin 5 = 0
(A cos 2n/5 t + B sin 2n/5 t) sin n/5 x
c3 = 0
Syarat batas 3: y(x,0) = 0

y(x,0) = A sin n/5 x = 0
y = XT = B (sin 2n/5 t) (sin n/5 x)
Syarat batas 4: yt(x,0) = 5 sin x
yt(x,t) = 2n/5 B (cos 2n/5 t)(sin n/5 x)
yt(x,0) = 2n/5 B sin n/5 x = 5 sin x
2n/5 B = 5
B = 25/2n
n/5 x = x
n/5 = 1
y = XT = 2,5/ (sin 2t)(sin x)
B = 2,5/
n= 5
A=0
5 = n
= n/5
Persoalan integral garis muncul pada perhitungan usaha, di mana besarnya gaya berubah-ubah.
Usaha didefinisikan sebagai hasil perkalian antara gaya dengan lintasan.
Selama ini usaha selalu dihitung terhadap lintasan lurus dan gayanyapun tetap.
Maka, jika gaya P dan Q serta lintasan c-nya berubah-ubah, besarnya usaha adalah:
U=
Contoh soal.
6.10 Hitung
[P(x,y) dx + Q(x,y) dy]
di mana c adalah lintasannya
(1,2)
[(x2 - y) dx + (y2 + x) dy]
jika lintasan c adalah:
(0,1)
a) Garis lurus dari (0,1) sampai ke (1,2)

b) Garis lurus patah-patah dari (0,1) ke (1,1) terus ke (1,2)
c) Garis lurus patah-patah dari (0,1) ke (0,2) terus ke (1,2)
d) Parabola x = t, y = t2 + 1
Jawab: y
(1,2)
a)
c
Persamaan garis c adalah: y = x + 1
Ada 2 cara untuk mencari persamaan garis lurus.

(0,1)
1) y = mx + yo
di mana
m = tan
x
yo = ordinat garis potong dengan sumbu y
0
maka m = y/x = 1/1 = 1
yo = 1
sehingga y = x + 1
Pemeriksaan x = 0 maka y = 0 + 1 = 1
titiknya (0,1) benar
x = 1 maka y = 1 + 1 = 2
titiknya (1,2) benar
Cara 2)
y= x+ 1
y - y1
x - x1
=
y2 - y1
x2 - x1
maka
y- 1
2-1
Ada 2 pilihan, x diganti y, atau y diganti x
x- 0
1-0
y= x+ 1
sama
Misal y diganti x, maka y = x + 1

dy = dx
(1,2)
[(x2 - y) dx + (y2 + x) dy]
masukkan ke soal akan diperoleh
[{x2 - (x + 1)} dx + {(x + 1)2 + x} dx]
=
0
(0,1)
y
(0,1)
b)
(1,2)
(1,1)
Persamaan c1:
x
Persamaan c2:
Maka soalnya berubah menjadi:
(1,2)
[(x2 - y) dx + (y2 + x) dy]
=
1/3 x - x
c) y
c1
(1,2)
c2
y= 1
x= 1
dy = 0
dx = 0
x berjalan dari 0 ke 1
y berjalan dari 1 ke 2
(x2 - 1) dx
(y2 + 1) dy =
+
1
1
2
3
+ 1/3 y + y = 1/3 - 1 + 8/3 + 2 - 1/3 - 1 = 8/3
0
1
Persamaan c1
Persamaan c2
2
y2 dy
(0,1)
x
= 5/3
(0,1)
3
2/3 x3 + x2
c2
c1
(2x2 + 2x) dx
d) Parabola x = t, y = t2 + 1
x= 0
y= 2
dx = 0
dy = 0
y berjalan dari 1 ke 2
x berjalan dari 0 ke 1
1
2
1
2
3
3
+
(x - 2) dx = 1/3 y
+ 1/3 x - 2x
=
0
1
0
8/3 - 1/3 + 1/3 - 2 = 2/3
maka dx = dt
dy = 2t dt
x berjalan dari 0 sampai 1, sehingga t juga berjalan dari 0 sampai 1, sehingga:

(1,2)
1
[(x2 - y) dx + (y2 + x) dy]
=
[{t2 - (t2 + 1)} dt + {(t2 + 1) 2 + t} 2t dt] =
(0,1)
0
1
(2t5 + 4t3 + 2t2 + 2t -1) dt = 2 + 4 + 2 + 2 - 1 = 9

0
Terlihat bahwa hasil integral garis sangat tergantung lintasannya.
Pada dasarnya, gaya adalah suatu vektor, demikian pula lintasan. Karenanya, integral garis
bisa dituliskan juga dalam bentuk perkalian vektor dot. Hasil perkalian dot adalah berupa
bilangan skalar bukan vektor.
[ F1 dx + F2 dy + F3 dz] = [F1 i + F2 j + F3 k].[dx i + dy j + dz k] =
c
F.dr
c
di mana
Contoh 6.11
F = F1 i + F2 j + F3 k adalah vektor gaya atau semacamnya

dr = dx i + dy j + dz k adalah vektor lintasan
i, j, k adalah vektor-vektor satuan dalam arah x, y dan z
Jika F = (3x2 - 6yz)i + (2y + 3xz)j + (1 - 4xyz2)k
Hitung
F.dr
jika c adalah lintasan dari (0,0,0) sampai ke (1,1,1)

yang memenuhi:
c
a) x = t , y = t , z = t3
b) Garis lurus patah-patah dari (0,0,0) ke (0,0,1) lalu ke (0,1,1) lalu ke (1,1,1)
c) Garis lurus yang menghubungkan langsung dari (0,0,0) ke (1,1,1)
2
a) Jawab: x = t
y = t2
maka dx = dt
maka dy = 2t dt
t berjalan dari 0 sampai ke 1
z = t3
maka dz = 3t2 dt
sehingga soal berubah menjadi:
[(3t2 - 6t5 ) dt + (2t2 + 3t4 ) 2t dt + (1 - 4t9 ) 3t2 dt] =

0
[3t2 - 6t5 + 4t3 + 6t5 + 3t2 - 12t11 ] dt =

0
[6t2 + 4t3 - 12t11 ] dt = - 2

0
b) Garis dari (0,0,0) ke (0,0,1) memberikan hasil x = 0, y = 0, dx = 0, dy = 0

Garis dari (0,0,1) ke (0,1,1) memberikan hasil x = 0, z = 1, dx = 0, dz = 0
Garis dari (0,1,1) ke (1,1,1) memberikan hasil y = 1, z = 1, dy = 0, dz = 0
1
dz +
0
2y dy
0
dz ada
dy ada
dx ada
(3x2 - 6) dx =
1 + 2/2 + 3/3 - 6 = - 3
c) Garis lurus dari (0,0,0) ke (1,1,1) memberikan persamaan x = t , y = t , z = t

dan t berjalan dari 0 sampai ke 1, sehingga hasil integrasinya menjadi
1
[3t2 - 6t2 + 2t + 3t2 + 1 - 4t4 ] dt =
[2t + 1 - 4t4 ] dt =
2/2 + 1 - 4/5 = 6/5
0
0
Contoh 6.12
Hitung besarnya usaha untuk mengelilingi sebuah elips dengan pusat (0,0) dan panjang
sumbu panjang = 4, sumbu pendek = 3, dengan membawa beban F.
3
F = (3x - 4y)i + (4x + 2y)j
Jawab: Persamaan lintasan elips adalah
-4
4
0
x = 4 cos
dx = -4 sin d
y = 3 sin
dy = 3 cos d
0 < < 2
[(3x - 4y) dx + (4x + 2y) dy]
-3
[- (12 cos - 12 sin ) 4 sin + (16 cos + 6 sin ) 3 cos ] d =

2
[- 30 sin cos + 48 sin sin + 48 cos cos ] d =
[48 - 30 sin cos ] d
0
2
= 48 - 15 sin2 = 96
0
Teorema Green.
Jika P(x,y), Q(x,y), P/y dan Q/x bernilai tunggal dan kontinu pada suatu daerah
tertutup sederhana yang dibatasi oleh suatu kurva tertutup sederhana c, maka
Q
P
[P dx + Q dy] =
dx dy
x
y
c
artinya lintasan tertutup
Contoh 6.15
(1,1)
y2 = x
y = x2
x
0
Buktikan teorema Green

[(2xy - x2) dx + (x + y2) dy]
c
lintasan c kurva tertutup x = y2 dan y = x2 (cw)
Bukti:
Dari (0,0) ke (1,1) melalui y = x2
maka dy = 2x dx
2
Dari (1,1) ke (0,0) melalui x = y
maka dx = 2y dy
1
3
(2x5 + 2x3 + x2) dx =
[(2x - x ) dx + (x + x ) 2x dx] =
0
0
0
0
3
[(2y - y ) 2y dy + (y + y ) dy] =
[- 2y5 + 4y4 + 2y2 ] dy
2/6 + 2/4 + 1/3 = 7/6
1
Maka totalnya
1
7/6 - 17/15 = 1/30
Jika pakai teorema Green:
P = 2xy - x2
Q = x + y2
P/y = 2x
Q/x = 1
1 x
[Q/x - P/y] dx dy =
[1 - 2x] dx dy =
0
= 2/6 - 4/5 - 2/3 = - 17/15
sehingga
x
(y - 2xy) dx
x2
[(x - 2xx) - (x2 - 2x3)] dx = 2/3 x 3/2 - 4/5 x 5/2 - 1/3 x 3 + 2/4 x 4
= 2/3 - 4/5 - 1/3 + 2/4 = 1/30
Catatan: Batas integrasi tetap dari titik (0,0) sampai (1,1)

Latihan soal:
6.22 Hitung
6.67
a)
b)
c)
d)
e)
[(6xy2 - y3) dx + (6x2y - 3xy2) dy]
dari (1,2) sampai ke (3,4)

melalui 2 lintasan berbeda
Hitung
[(x - y) dx + (y - x) dy] dari (1,1) ke (4,2) melalui:
parabola x = y2
garis lurus dari (1,1) ke (4,2)
garis lurus dari (1,1) ke (1,2) lalu ke (4,2)
garis lurus dari (1,1) ke (4,1) lalu ke (4,2)
kurva x = 2t2 +t + 1
y = t2 + 1
6.68 Hitung
[(2x - y + 4) dx + (5y + 3x -6) dy]
6.74
[(x2 - xy3) dx + (y2 - 2xy) dy]
Hitung
mengelilingi segi-3 dengan titik-titik

sudut (0,0), (3,0) , (3,2) cw dan ccw
mengelilingi segi-4 dengan titik-titik

sudut (0,0), (0,2), (2,2), (2,0) cw dan ccw
Hitung integral garis dengan menggunakan fungsi-fungsi di atas jika lintasannya:

y
Q(1,2)
a) Segi-3 PQR cw
atau
ccw
P(-2,1)
b) Segi-3 PQS cw
atau
ccw
x
c) Segi-3 PRS cw
atau
ccw
d) Segi-3 QRS cw
atau
ccw
R(2,-1)
Gambar di samping sudah diskala,
S(-1,-2)
koordinatnya tentukan sendiri.
Segi-4 PQRS adalah bujur sangkar
Hitung integral garis dengan menggunakan fungsi-fungsi di atas dengan lintasan tertutup
yang dibentuk oleh kurva-kurva:
a) c1 - c5 - c4
cw
atau
ccw
b) c1 - c3 - c6
cw
atau
ccw
c) c2 - c6 - c4
cw
atau
ccw
d) c2 - c3 - c5
cw
atau
ccw
di mana
c1 y = 1/2 x + 2
c3 y = x
c5 x = 2
c2 y = 1/2 x - 2
c4 y = - x
c6 x = - 2
6.80 Hitung
[(2xy - y4 + 3) dx + (x2 - 4xy3) dy]
6.81 Hitung
[(2xy3 - y2 cos x) dx + (1 - 2y sin x + 3x2y2) dy]

dari (0,0) sampai ke (/2,1) melalui 2 lintasan berbeda
dari (1,0) sampai ke (2,1)

melalui 2 lintasan berbeda.
Hitung integral-integral garis yang menghubungkan 2 titik pada soal-soal di atas secara
berkebalikan. Jika semula dari titik A ke B, sekarang dari B ke A.
Mata kuliah
Hari / Tanggal
Jam
Jurusa n
Dosen
Sifat Ujian
1
:
:
:
:
:
:
BSI
Matematika Teknik 2
Nopember 2012
Teknik Mesin
Aswata, Ir, Drs, SE, MM, IPM
Bekerja sendiri, Jujur , Open book
Bagi 10 digit NIM anda dengan 3. Sisa 0 kerjakan soal A, sisa 1 soal B, sisa 2 soal C.
(8y dx + 8x dy) + x2y3 (4y dx + 5x dy) = 0
x (4y dx + 2x dy) + y3 (3y dx + 5x dy) = 0
x3y3 (2y dx + x dy) - (5y dx + 7x dy) = 0
Bagi 10 digit NIM anda dengan 4. Sisa 0 dan 1 kerjakan soal A, sisa 2 dan 3 soal B.
Cari rumus lendutannya, dan cari lendutan maximum
A
P
G
L/2
w
L/2
B
Q
Batang sederhana PQ panjang L

diberi beban G di tengah-tengah dan
beban merata w sepanjang L
w = beban persatuan panjang
Tuliskan syarat batasnya
w
P
G
Q
Batang cantilever PQ panjang L

diberi beban G di ujung Q dan
beban merata w sepanjang L
w = beban persatuan panjang
Tuliskan syarat batasnya
Mata kuliah
Hari / Tanggal
Jam
Jurusa n
Dosen
Sifat Ujian
:
:
:
:
:
:
BSI
Matematika Teknik 2
Nopember 2012
Teknik Mesin
Pilih sendiri soalnya. Tiap nomor cukup satu saja. Total ada 2 (dua) nomor.
Soal nomor 1 :
3.77
dx
dy
+ 2x =
+ 10 cos t
dt
dt
dy
dx
+ 2y = 4 e -2t dt
dt
3.78
syarat batas:
bila t = 0 maka x = 2 , y = 0
(D2 + 2) x + D y = 2 sin t + 3 cos t + 5 e -t

D x + (D2 - 1) y = 3 cos t - 5 sin t - e -t

x = 2, dx = 0, y = -3 , dy = 4
21.10 Dx - (D + 1) y = - e t
x + (D - 1) y = e 2t
21.11 (D + 2) x + (D + 1) y = t
5x + (D + 3) y = t 2
21.13 (D - 1) x + (D + 3) y = e -t - 1
(D + 2) x + (D + 1) y = e 2t + t
Soal nomor 2:
9.126 (D2 + 60D + 500) i = (2t - 50) e -10t sin 50t
9.190 (D2 - 6D + 25) y = 6 e 3x sin 4x
atau
(D2 - 6D + 25) y = 6 e 3x cos 4x
9.191 (D2 - 10D + 29) y = - 8 e 5x cos 2x
atau
(D2 - 10D + 29) y = - 8 e 5x sin 2x
9.192 (D2 + 4D + 5) y = 60 e -2x cos x
atau
(D2 + 4D + 5) y = 60 e -2x sin x
9.194 (D2 - 2D + 10) y = 18 e x sin 3x
atau
(D2 - 2D + 10) y = 18 e x cos 3x
9.199 (D2 - 6D + 25) y = (2x - 1) e 3x cos 4x
atau
(D2 - 6D + 25) y = (2x - 1) e 3x sin 4x
16.22 (D2 + 3D + 2) y = x sin 2x
atau
(D2 + 3D + 2) y = x cos 2x
16.19 (D2 + 2D + 4) y = e x sin 2x
atau
(D2 + 2D + 4) y = e x cos 2x
9.225 (D2 + 4D + 8) y = 16t e 2t

Selamat bekerja
Mata kuliah
Hari / Tanggal
Jam
Jurusa n
Dosen
Sifat Ujian
:
:
:
:
:
:
BSI
Matematika Teknik 2
Nopember 2012
Teknik Mesin
Bagi 3 NIM 10 digit, sisa 0 kerjakan soal A, sisa 1 soal B, sisa 2 soal C.
1. Pecahkan dengan teori Laplace:
A
(D2 + 3D + 2) y = e t sin 2t
(D2 - 3D + 2) y = e - 2t sin t
(D2 + D - 2) y = e - t sin 2t
Pecahkan dengan deret Fourier:
u
=
t
2u
2
x2
syarat batas
u(0,t) = u(4,t) = 0
u(x,0) = 20x
u
=
t
2u
x2
syarat batas
u(0,t) = u(3,t) = 0
u(x,0) = 30x
u
=
t
2u
x2
syarat batas
u(0,t) = u(3,t) = 0
u(x,0) = 15x
3 Pecahkan:
A
2u
x2
2u
+
x y
2u
y2
2y sin 3x
y = -3 , dy = 4
2u
x2
2u
x2
2u
x y
2u
x y
2u
y2
2u
y2
= 3y cos 2x
= 2y cos 3x
Mata kuliah
Hari / Tanggal
Jam
Jurusa n
Dosen
Sifat Ujian
:
:
:
:
:
:
BSI
Matematika Teknik 2
Nopember 2012
Teknik Mesin
Kelompok 1 adalah soal Quiz 1, kelompok 2 soal UTS dan kelompok 3 soal Quiz 2.
Boleh mengerjakan soal 1 (satu) kelompok saja.
1.1 Pecahkan persamaan diferensial berikut jika faktor integrasi berbentuk xp yq
2y dx - 3xy2 dx - x dy = 0
1.2
Batang cantilever PQ panjang L

w
diberi beban merata w sepanjang L.
P
Q
w = beban persatuan panjang.
L
Berapa besar G agar lendutan di Q = 0 ?
G
Cari persamaan lendutannya, dan cari cara pencarian lendutan max.
Petunjuk, cari lendutan karena w saja dan karena G saja. Samakan besar lendutan tsb.
2.1 Pecahkan: (D2 + 2) x + D y = 2 sin t + 3 cos t + 5 e -t

D x + (D2 - 1) y = 3 cos t - 5 sin t - e -t
3.1 Pecahkan dengan Laplace:
(D2 + 2) x + D y = 2 sin t + 3 cos t + 5 e -t
D x + (D2 - 1) y = 3 cos t - 5 sin t - e -t
3.2 Pecahkan: u
2u
=
t
x2

x = 2, dx = 0, y = -3 , dy = 4
ux(0,t) = 0
ux(2,t) = 0
u(x,0) = 4 cos x - 2 cos 3x
3.3 Nyatakan dalam deret Fourier
f(x) = x (10 - x)
0 < x < 10
Periode 10
Mata kuliah
Hari / Tanggal
Jam
Jurusa n
Dosen
Sifat Ujian
:
:
:
:
:
:
BSI
Matematika Teknik 2
Jum'at
30 Nopember 2012
16.00 - 17.40
Teknik Mesin
Tiap nomor cukup dikerjakan 1 (satu) saja, pilih yang paling mudah. Boleh tidak urut.
1

2y dx - 3xy2 dx - x dy = 0
(xy - 2y2 ) dx - (x2 - 3xy) dy = 0
Pecahkan dengan Laplace:

(D2 + 2) x + D y = 3 sin t + 2 cos t + e -t
D x + (D2 - 1) y = 5 cos t - 3 sin t - 5 e -t
(D - 1) x + (D + 3) y = e - t - 1
(D + 2) x + (D + 1) y = e 2t + t

x = 2, dx = 0, y = -3 , dy = 4
x = 2, y = -3
Pecahkan:
u
=
t
2y
2
2u
x2
2y
2
ux(0,t) = 0
ux(2,t) = 0
u(x,0) = 2 cos x - 4 cos 3x
y(0,t) = y(5,t) = 0
y(x,0) = 0
yt(x,0) = 3 sin 2x - 2 sin 5x
Nyatakan dalam deret Fourier

f(x) = x (10 - x)
f(x) =
x- 6
2-x
0 < x < 10
0 < x< 4
4 < x< 8
Periode 10
a) Dalam deret Fourier lengkap atau
b) Dalam deret Fourier cos atau
c) Dalam deret Fourier sin
Selamat bekerja.
BAHAN AJAR
MATEMATIKA TEKNIK
2
Dipersiapkan oleh
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
Sistim Bilangan
Sistim
Bilangan Riil
Sistim
Bilangan khayal
Sistim
Bilangan Komplex
Sistim
Bilangan
Irasional
Sistim
Bilangan
Rasional
Sistim Bilangan Bulat

Sistim Bilangan Asli
Bilangan komplex adalah gabungan dari bilangan riil dengan bilangan khayal.
Disebut khayal karena ada bilangan kwadrat yang nilainya negatip. x2 = - 1 atau x = -1
Untuk menyingkat penulisan, bilangan -1 ditulis sebagai i , di mana i 2 = - 1
Bilangan komplex z biasa ditulis sebagai z = x + iy atau z = (x,y)
x = Re z
x adalah bagian riil dari z
y = Im z
y adalah bagian imaginer dari z
Operasi bilangan komplex.
Penambahan: z1 = (x1,y1)
z2 = (x2,y2)
Perkalian:
maka z1 + z2 = (x1+x2 , y1+y2) = (x1+x2) + i(y1+y2)

Bagian riil dijumlahkan dengan bagian riil
Bagian imaginer dijumlahkan dengan bagian imaginer
z1z2 = (x1,y1)(x2,y2) = (x1 + iy1)(x2 + iy2) = x1(x2+iy2) + iy1(x2+iy2) =

= x1x2 + ix1y2 + ix2y1 - y1y2 = x1x2 - y1y2 + ix1y2 + ix2y1 =
= (x1x2 - y1y2) + i(x1y2 + x2y1) = (x1x2 - y1y2 , x1y2 + x2y1)
Pembagian: z1
(x1,y1)
x1 + iy1
x1 + iy1
=
=
=
z2
(x2,y2)
x2 + iy2
x2 + iy2
x2 - iy2
x2 - iy2
(x1x2 + y1y2 , x2y1 - x1y2)

x22 + y22
Latihan:
Jika P
Q
= (2,-3)
= (a,2)
P
RS
=
Q
T
Pemecahan:
1 P
RS
=
Q
T
R = (-2,4)
T = (-1,b)
S = (-3,-4)
P
RS
=
T
Q
P
QT
=
R
S
(2,-3)
(-2,4)(-3,-4)
=
(a,2)
(-1,b)
Berapa harga-harga
a dan b jika :
4
P
S
QT
R
(2,-3)(-1,b) = (-2,4)(-3,-4)(a,2)
(2,-3)(-1,b) = (22,-4)(a,2)
(-2 + 3b) + i(-2 - 3b) = (22a + 8) + i(44 - 4a)

Bagian riil = bagian riil
(-2 + 3b) = (22a + 8)
Bagian imaginer = bagian imaginer
(2b + 3) = (44 - 4a)
Pemeriksaan:
(Program
Excel)
P
QT
=
R
S
2.8
+i
P
RS
2 -3
-2 4
=
=
Q
T
2 2
-1
2 -3 -1 17 = 2 2
48.464 + i 36.643 = -11.68
= 48.464
(2,-3)
(a,2)(-1,b)
=
(-2,4)
(-3,4)
2.9
= (-a - 2b) + i(ab - 2)
-3
17
-2
+i
+i
22a - 3b = - 10
4a + 2b = 41
a =
1.84
b = 16.82
-4
4 -3 -4
3.3571 -3 -4
36.643
(benar)
(2,-3)(-3,4)
= (a,2)(-1,b)
(-2,4)
(6,17)
= (a,2)(-1,b)
(-2,4)
Riil = riil
Imaginer = imaginer
2,8 = -a - 2b
2,9 = ab - 2
2b2 + 2,8b + 4,9 = 0

a2 + 2,8a + 9,8 = 0
b1 =
b2 =
Q1 = (a,2) = -1.4 - i
T1 = (-1,b)= -2.40 - i
Pemeriksaan:
PS
= QT =
R
2.8
0.80
0.70
+i
Kerjakan soal-soal di atas jika:

Kerjakan soal-soal di atas jika:
-0.7 + i
-0.7 - i
a + 2b = - 2,8
ab = 4,9
a = 4,9/b
4,9/b + 2b = - 2,8
b = 4,9/a
a + 9,8/a = - 2,8
1.40
1.40
a1 =
a2 =
Q2 = (a,2) = -1.4 + i
T2 = (-1,b)= 0.40 - i
2.9
Q1T1 =
Q2T2 =
2.8
2.8
+i
+i
P = (a,2)
R = (2,-4)
Q = (-1,b)
S = (-2,1)
P = (x,a)
R = (c,d)
Q = (b,y)
S = (e,f)
2.9
2.9
-1.4 - i
-1.4 + i
2.80
2.80
4.80
0.70
(benar)
(benar)
T = (2,-2)
T = (g,h)
Cari harga-harga x dan y jika a,b,c,d,e,f,g,h = 1, 2 , 3 , 4 (harus tidak urut)

Mahasiswa agar berlatih dengan harga-harga P,Q,R,S dan T yang berbeda-beda.
Soal-soal ini tidak sukar, hanya perlu ketelitian dan ketelatenan. Perlu banyak berlatih.
Bilangan komplex dapat dinatakan dalam koordinat polar.
y
z = (4,3)
Jika z = (4,3) atau z = 4 + 3i
3
r
maka dapat juga ditulis z = r (cos + i sin )
sehingga x = r cos
x
y = r sin
0
4
r disebut sebagai modulus z atau panjang vektor z
r = z = (x2 + y2)
disebut sebagai argument z.
= arg z = arc tan (y/x)
Unit biasa dalam rad
diukur positip mulai dari sumbu x berputar ke atas (lawan arah jarum jam, CCW).
Harga utama adalah antara - sampai
- < Arg z <
Fungsi geometri adalah fungsi periodik dengan periode 2 untuk sin & cos, untuk tan.
Conjugate.
Setiap bilangan komplex selalu memiliki pasangan komplex. Pasangan komplex ini disebut
conjugate. Ini bisa tergambarkan pada pencarian akar-akar persamaan kwadrat.
Misal, cari akar-akar dari persamaan x2 + 2x + 5 = 0
Dengan rumus abc akan diperoleh
x1 = -1 + 2i
x2 = -1 - 2i
Jika x1 ditulis sebagai z, maka x2 ditulis sebagai conjugate z,
atau x2 = z
Jika z = (x,y) maka
z = (x,-y)
Contoh soal:
Jawab:
Nyatakan dalam koordinat polar:

z = - 4 - 3i
r = (x2 + y2) = (16 + 9) = 5
= arc tan (y/x) =
arc tan 3/4 = 0.6435 rad
= 36.87 180o
Karena z berada di kwadran 3, maka =
216.87 o
Maka z = 5 (cos 3,785 + i sin 3,785)
atau = 3.7851 rad
Operasi polar.
Jika z1 = r1 (cos 1 + i sin 1)
dan z2 = r2 (cos 2 + i sin 2)
Maka z1z2 = r1r2 [cos (1+2) + i sin (1+2)]
Sedangkan untuk pembagian:
z1
r1
=
[cos (1- 2) + i sin (1- 2)]
z2
r2
Untuk pemangkatan
zn = rn (cos n + i sin n)
Untuk pengakaran
n
n
+2k
+2k
z =
r cos
+ i sin
cos
+ i sin
k = 1, 2, 3 . . .
Contoh, hitung akar-akar persamaan:

z2 - (5 + i)z + 8 + i = 0
Jawab, dengan persamaan abc diperoleh
z1,2 = 1/2 (5+i) 1/2 [(5+i)2 - 4(8+i)]
= 1/2 (5+i) 1/2 [-8 + 6i]
Jika z = -8 + 6i , maka [-8 + 6i] dapat dicari dengan cara biasa atau koordinat polar.
Misalkan [-8 + 6i] = a + bi , maka a2 - b2 + 2abi = -8 + 6i
atau a2 - b2 = -8
2ab = 6
a = 3/b
2
2
4
2
9/b - b = -8
b - 8b - 9 = 0
(b2 - 9)(b2 + 1) = 0
b1,2 = 3
a1,2 = 1
b3,4 = i
a3,4 = 3i
Diperoleh harga a + bi =
(1 + 3i)
Sehingga jawaban akhir:
z1 = 1/2 (5+i) + 1/2 (1 + 3i) = 3 + 2i
z2 = 1/2 (5+i) -1/2 (1 + 3i) =
2-i
z4 - 3 (1 + 2i) z2 - 8 + 6i = 0
z2 + z + 1 - i = 0
Latihan: Cari akar-akar persamaan:

Nyatakan dalam koordinat polar:
a)
32 + 2i
- 2 - 2i/3
Cari akar-akarnya: Akar pangkat 4 dari (-7 + 24i)
Akar kwadrat dari (-7 - 24i)
b)
2 + 3i
5 + 4i
Persamaan lingkaran dengan pusat di a dan dengan jari-jari r adalah:

Turunan (diferensial).
Jika f = f(z) dan g = g(z), maka
(cf) ' = c f '

(f g) ' = f ' g '
c)
i2
4 + 4i
z - a= r
dimana c = bilangan, f ' = df/dz
(fg) ' = f ' g + f g '

f '
f' g- fg'
=
g
g2
.
Catatan:
z tidak memiliki turunan

Bukti: Jika f(z) = z = x - iy
f(z + z) - f(z)
z
z0
z
x - i y
=
=
z
x + i y
dan f(z) ' = lim
z
f(z + z) - f(z)
(z + z) =
f(z)
z
Jika x0 , maka z
= -1
z
Karena hasilnya tidak sama, maka
Jika y0 , maka z
z tidak memiliki turunan
= 1
z
Fungsi analitik.
f(z) disebut fungsi analitik di dalam domain D jika f(z) terdefinisi di dalam D, dan memiliki
turunan di setiap titik di dalam D.
Persamaan Cauchy - Riemann.
Jika w = u(x,y) + iv(x,y) adalah fungsi komplex yang analitik, maka w akan memenuhi
persamaan Cauchy - Riemann:
ux = vy
dan
uy = - vx
Contoh, cari turunan parsialnya:
Jawab:
ux = e
uxx = e
uy = e
x2 - y2
x2 - y2
x2 - y2
u=e
x2 - y2
cos 2xy
(2x cos 2xy - 2y sin 2xy)

(4x2 cos 2xy - 4xy sin 2xy + 2 cos 2xy - 4xy sin 2xy - 4y2 cos 2xy)
(- 2y cos 2xy - 2x sin 2xy)
(- 2y cos 2xy - 2x sin 2xy)
uy = e
uyy = e
x2 - y2
(4y2 cos 2xy + 4xy sin 2xy - 2 cos 2xy + 4xy sin 2xy - 4x2 cos 2xy)
Dan kalau kita perhatikan,
Persamaan ini disebut

Persamaan Laplace
Fungsi komplex yang memenuhi persamaan Laplace disebut fungsi Harmonik.
Fungsi analitik akan memenuhi persamaan Laplace.
Sehingga untuk bagian khayalnya, v(x,y) juga akan memenuhi:
vxx + vyy = 0
Contoh soal:
uxx + uyy = 0
Jika f(z) = u(x,y) + i v(x,y) adalah fungsi analitik

dengan u = x2 - y2 - x , cari v
Jawab: ux = vy
ux = 2x - 1
v = (2x - 1) y = 2xy - y + F(x)
F(x) adalah konstanta bebas
uy = - vx
uy = - 2y
F'(x) = 0
F(x) = c
c konstanta bebas
- vx = - 2x + F'(x)
maka v = 2xy - y + c
2
2
atau f(z) = x - y - x + i (2xy - y + c)
= x2 + 2xyi - y2 - x - i (y) + ic
= z2 - z + ic
Apakah setiap fungsi analitik w = u(x,y) + i v(x,y) dapat dinyatakan sebagai f(z) ?
Pasangan harmonik.
Jika w = u(x,y) + i v(x,y) adalah fungsi harmonik, maka u dan v berpasangan harmonik.
Contoh soal:
Jika
u=e
x2 - y2
cos 2xy
adalah bagian riil dari fungsi harmonik,

cari fungsi pasangannya.
Jawab: Pertama, harus dibuktikan bahwa u memenuhi persamaan Laplace uxx + uyy = 0
Di atas sudah dibuktikan.
x2 - y2
ux = e
= vy
v= e
x2 - y2
(2x cos 2xy - 2y sin 2xy) y =

e
vy = e
x2 - y2
x2 - y2
[(Ax + By + C) cos 2xy + (Px + Qy + R) sin 2xy]
A,B,C
P,Q,R dicari
[- 2y (Ax+By+C) cos 2xy - 2y (Px+Qy+R) sin 2xy +

B cos 2xy - 2x (Ax+By+C) sin 2xy+ Q sin 2xy + 2x (Px+Qy+R) cos 2xy]
x2 - y2
Didapat persamaan:
Koefisien cos 2xy
sin 2xy
vx = - uy
- 2Axy - 2By2 - 2Cy + B + 2Px2 + 2Qxy + 2Rx 2x

R=1
2
- 2Pxy - 2Qy - 2Ry + Q - 2Ax2 - 2Bxy - 2Cx - 2y
R=1
A=B=C=P=Q =0
2
2
x -y
vx = e
2x (Ax + By + C) cos 2xy + 2x (Px + Qy + R) sin 2xy
+
[A cos 2xy - 2y(Ax + By + C) sin 2xy + P sin 2xy + 2y(Px + Qy + R) cos 2xy]
x2 - y2
(2y cos 2xy + 2x sin 2xy)
Didapat persamaan:
Koefisien cos 2xy
sin 2xy
2x (Ax + 2By + 2C) + A + 2y (Px + Qy + R) = 2y

2x (Px + Qy + R) - 2y (Ax + By + C) + P = 2x
Dari 2 persamaan ini diperoleh:

Sehinggav =
Pemeriksaan:
vx = e
x2 - y2
2
vy = e
x2 - y2
R=1
A=B=C=P=Q =0
sin 2xy
(2x sin 2xy + 2y cos 2xy)
= - uy
(benar)
x -y
(- 2y sin 2xy + 2x cos 2xy) =
ux
(benar)
Latihan:
Periksa, apakah fungsi berikut harmonik? Jika ya, cari pasangan harmoniknya:
1.
x2 - y2
2.
x2 - y2
u=e
cos 2xy
v=e
cos 2xy
3.
5.
7.
u=e
u=e
u=e
x2 - y2
xy
xy
4.
sin 2xy
cos
sin
Fungsi eksponen
Rumus Euler
Fungsi Trigonometrik.
x2
2
x2
2
y2
2
y2
2
v=e
6.
8.
x2 - y2
v=e
v=e
sin 2xy
xy
xy
cos
sin
x2
2
x2
2
y2
2
y2
2
e z = e x + iy = e x (cos y + i sin y) = e x e iy
e iy = cos y + i sin y
e iz = cos z + i sin z
cos (+) = cos cos - sin sin

cos z = cos (x + iy) = cos x cos iy - sin x sin iy = cos x cosh y - i sin x sinh y
cosh y = cos iy
i sinh y = sin iy
sin z = sin (x + iy) = sin x cos iy + cos x sin iy = sin x cosh y + i cos x sinh y
Maka:
cosh z = cos iz
cosh iz = cos z
i sinh z = sin iz
sinh iz = i sin z
Rumus turunan:
(cosh z)' = sinh z
(sinh z)' = cosh z
Latihan soal:
1. Periksa apakah fungsi berikut harmonik, jika ya, cari pasangan harmoniknya
u = sin x cosh y
Bagaimana jika
v = sin x cosh y
2. Berapa harga-harga b agar fungsi berikutr harmonik, kemudian cari pasangannya.
u = cos bx cosh y
Bagaimana jika
v = cos bx cosh y
3. Berapa harga-harga a agar fungsi berikut harmonik, kemudian cari pasangannya.
a)
u = e 2x cos ay
b)
u = e x/2 cos y/2
Bagaimana jika
v = e 2x cos ay
Bagaimana jika
v = e x/2 cos y/2
Bagaimana jika
u = e 2x sin ay
Bagaimana jika
u = e x/2 sin y/2
Integral garis.
Integral garis didefinisikan sebagai:
U = f(z) dz
C
di mana C adalah lintasan gaya f(z)
Maka dapat dipahami bahwa integral garis U adalah usaha gaya f(z) sepanjang lintasan C.
Yang dimaksud sebagai gaya tsb bisa gaya mekanik maupun elektrik, magnetik.
Maka gaya f(z) tsb harus ditransformasi ke dalam fungsi lintasan C.
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y) dan dz = dx + idy, maka:
f(z) dz = [u(x,y) + iv(x,y)][dx + idy] =
[u(x,y) dx - v(x,y) dy] +
C
C
C
i [u(x,y) dy + v(x,y) dx]
C
Jika x = x(t) dan y = y(t) masing-masing fungsi dari t, maka
b
.
.
.
.
f(z) dz = f [z(t)] z(t) dt
di mana
z(t) = x + iy
.
.
.
C
t =a
z = dz/dt
x = dx/dt
y = dy/dt
Contoh:
Hitung
f(z) dz
jika f(z) = x-y + i(y-x)
dan C adalah:
C
a) Garis lurus dari (1,1) ke (4,2)
b) Garis lurus patah-patah dari (1,1) ke (4,1) kemudian ke (4,2)
c) Parabola x = y2
Jawab: y
Persamaan garis C adalah :
3y = x + 2
a)
C
Ada 2 cara untuk mencari persamaan garis lurus.

x Cara 1: y = mx + y0
di mana m = tan
0
1
4
y0 = titik potong pada sumbu y
Dalam gambar terbaca, m = 1/3
maka y = 1/3 x + y0
Jika y = 1, maka x = 1
sehingga 1 = 1/3 + y0
atau y0 = 2/3
Didapat
y = 1/3 x + 2/3
atau
3y = x + 2
Pemeriksaan: y = 2 , x = 4
3(2) = 4 + 2 benar
Cara 2:
y - y1
x - x1
=
y2 - y1
x2 - x1
Persamaan lintasan C :
y- 1
x- 1
=
3 (y - 1) = x - 1
3y = x + 2
2-1
4-1
3y = x + 2
atau
y = x/3 + 2/3
dy = 1/3 dx
x = 3y - 2
dx = 3 dy
Jika y diganti dengan y(x) maka akan bekerja dengan pecahan
Jika x diganti dengan x(y) maka akan bekerja dengan pengurangan
Pilih x = 3y - 2
dx = 3 dy
maka batas-batas integrasi menjadi dari y = 1 sampai ke y = 2
u(x,y) = x - y = 3y - 2 - y = 2y - 2
v(x,y) = y - x = y - (3y - 2) = -2y + 2
f(z) dz = [u(x,y) dx - v(x,y) dy] + i [u(x,y) dy + v(x,y) dx] =
C
C
C
2
[(2y - 2) 3 dy - ( - 2y + 2) dy] + i [(2y - 2) dy + (- 2y + 2) 3 dy] =
1
2
2
[( 8y - 8) + i (- 4y + 4)] dy = 4y2 - 8y + i (- 2y2 + 4y)
= 4 - 2i
1
b)
f(z) dz =
C1
1
f(z) dz =
0
C1
C2
x
4
u(x,y) dx + i
C1
f(z) dz +
C1
f(z) dz
C2
Persamaan C1 : y = 1
maka dy = 0
x berjalan dari 1 sampai 4
v(x,y) dx
C1
u(x,y) = x - y = x - 1
v(x,y) = y - x = 1 - x
4
(x - 1) dx + i
1
4
4
2
2
(1 - x) dx = x /2 - x + i (x - x /2)
=
1
4-4i
Persamaan C2: x = 4
dx = 0
y berjalan dari 1 sampai 2
u(x,y) = x - y = 4 - y
v(x,y) = y - x = y - 4
f(z) dz = - v(x,y) dy + i u(x,y) dy = C2
C2
C2
2
(y - 4) dy + i
2
(4 - y) dy =
- (y2 /2 - 4y) + i (4y - y2 /2) = 2 - 2 i

1
f(z) dz =
C
f(z) dz +
C1
f(z) dz =
C2
4 - 4 i + 2 - 2 i = 7 - 7i
Terlihat bahwa beda lintasan akan memberikan hasil yang berbeda.

Formula Green: untuk fungsi analitik, maka hasil integrasi tidak akan tergantung lintasan.
c) Parabola x = y2
dx = 2y dy
2
u(x,y) = x - y = y - y
v(x,y) = y - x = y - y2
f(z) dz = [u(x,y) dx - v(x,y) dy] + i
C
y berjalan dari 1 sampai ke 2
[u(x,y) dy + v(x,y) dx] =

C
2
[ (y2 - y) 2y dy - (y - y2) dy ] + i
2
[(y2 - y) dy + (y - y2) 2y dy] =
2/4 y4 - 1/3 y3 - 1/2 y2 + i [- 2/4 y4 + 3/3 y3 - 1/2 y2]
= 11/3 - 2i
1
(Catatan: Hasil perhitungan di atas belum diperiksa kebenarannya)

Lintasan C bisa merupakan lintasan terbuka (misalnya contoh di atas) atau tertutup.
Lintasan tertutup adalah mulai dari 1 titik kembali ke titik awal, bisa searah atau lawan arah
jarum jam. Karena lintasan tertutup, bisa mulai dari titik mana saja, asal kembali ke semula.
Contoh, hitung
dz/z
di mana C lintasan tertutup yang melingkupi z = 0, ccw
C
Jawab:
Tulis z = cos + i sin

di mana 0 < < 2
maka dz = (- sin + i cos ) d
sehingga
dz/z
C
Jika lintasan C searah jarum jam (cw) maka
i d = 2i
C
dz/z = - 2i
C
Teorema Integral Cauchy :

Jika f(z) analitik di dalam daerah tertutup sederhana D, maka untuk setiap lintasan tertutup
C di dalam D berlaku :
f(z) dz = 0
C
Buka catatan: f(z) disebut analitik di dalam D jika f(z) terdefinisi (ada nilainya) di dalam D.
Contoh :
7z - 6
dz
jika C adalah lingkaran satuan ccw atau z= 1
Hitung :
C z2 - 2z
Lingkaran satuan adalah lingkaran berpusat di (0,0) dengan jari-jari = 1
Jawab:
A
B
7z - 6
7z - 6
A(z-2)+Bz
A+B=7
A=3
=
=
+
=
2
z
z- 2
z - 2z
z(z-2)
z(z - 2)
- 2A = - 6
B=4
7z - 6
3 dz
4 dz
+
dz =
= 3(2i) + 0 = 6i
2
C z - 2z
C z
C z- 2
dz
C z
= 2i
4 dz
C z- 2
1/z memiliki diskontinuitas di z = 0

0
1/(z-2) memiliki diskontinuitas di z = 2
Rumus pengembangan:
Latihan:
Hitung :
z = 0 ada di dalam C
3z + 1
dz
C z2 - z
(z - z0)m dz = 2i
C
= 0
z = 2 ada di luar C
jika m = - 1
C = ccw
jika m - 1 , atau bulat
jika C adalah : a) z =
b) z = 2
ccw
ccw
Hitung
f(z) dz
jika f(z) dan lintasan C adalah :
1)
1
a) z + i= 1 ccw
3)
1
a) z + 1= 1 ccw
3
z +1
b) z - i= 1 cw
z +1
2) 3z + 1
a) z= ccw
4) 3z + 1
a) z= ccw
c) z= 2
3
3
z -z
b) z= 1 cw
z -z
b) z - = cw
Formula Integral Cauchy :
Jika f(z) analitik di dalam suatu domain yang terhubung sederhana D, maka untuk setiap
titik z0 di dalam D serta lintasan tertutup sederhana C di dalam D yang melingkupi z0, maka
f(z) dz
= 2i f(z0)
jika C = ccw
C z - z0
Contoh :
z2 + 1
jika C lingkaran satuan ccw dengan titik pusat
a) z = 1
dz
2
b) z = i
c) z =
d) z = -1 + i/2
Cz -1
Jawab: z 2 + 1
f(z)
z2 + 1
=
=
z2 - 1
g(z)
(z+1)(z-1)
memiliki 2 titik diskontinuitas z1 = -1 dan z2 = 1
2
a) z - 1= 1 ccw
z0 = 1 berada pada atau di dalam lingkaran z - 1= 1 ccw maka g(z) = z - 1
y
z2 + 1
(z2+1) / (z+1)
dz
=
dz
z- 1
C z2 - 1
C
z2+1
= 2i
= 2i
z+1
z= 1
f(z) =
(z2+1) / (z+1)
x
-1
1
y
b) z - i= 1 ccw
Lingkarannya tidak menutupi
z1 = -1 dan z2 = 1 maka
f(z) dz = 0
C
c) z - = 1 ccw
z0 = 1 ada di dalam lingkaran
z2 + 1
(z2+1) / (z+1)
dz
=
dz
z- 1
C z2 - 1
C
z2+1
= 2i
= 2i
z+1
z= 1
x
0
y
x
0
-1
d) z + 1 - i/2= 1 ccw
z0 = - 1 berada di dalam lingkaran
z2 + 1
(z2+1) / (z-1)
dz
=
dz
C z2 - 1
C z+ 1
-1
z2+1
(-1)(-1)+1
= 2i
= 2i
= - 2i
z- 1
(-1) - 1
z= - 1
Latihan:
a) z - 1= 1 ccw
Hitung:
dz
C = lingkaran satuan
b) z + 1= 1 ccw
c) z + 3= 1 ccw
C z4 - 1
d) z - i= 1 ccw
Turunan fungsi analitik pada titik diskontinuitasnya.
1
Jika
f(z) dz
f(z) dz
= 2i f(z0)
maka
= f(z0)
2i C z - z0
C z - z0
Jika diturunkan akan diperoleh :
1
1
f(z) dz
jika diturunkan lagi
f '(z0 ) =
f
"(z
0) =
2i C (z - z0)2
2i
x
0
f(z) dz
C (z - z0)3
1
f(z) dz
2i C (z - z0)n+1
n = 1, 2, 3, 4, . . .
2i n
atau dalam bentuk lain
f(z) dz
=
f (z0)
n+1
n!
C = ccw
C (z - z0)
Ini adalah rumus integral untuk fungsi dengan titik singularitas (diskontinuitas) jamak.
Contoh:
cos z dz
f(z) memiliki 2 titik singular, yaitu di z = i
2
C adalah lintasan tertutup sederhana ccw yang melingkupi z = i
C (z - i)
cos z dz
= 2i (cos z) ' = - 2i sin z
= - 2i sin i = 2 sinh
z = i
C (z - i)2
atau secara umum
f n(z0 ) =
z4 - 3z2 + 6
f(z) memiliki singularitas jamak 3, z = - i
dz
3
(z + i)
C lintasan tertutup sederhana ccw yang melingkupi z = - i
C
2i
z4 - 3z2 + 6
dz =
(z4 - 3z2 + 6) " = i (12z2 - 6)
= - 18 i
3
(z
+
i)
2!
z= - i
C
e z dz
2 2
C (z -1) (z + 4)
e z dz
2 2
C (z -1) (z + 4)
Latihan:
f(z) memiliki 4 titik singular, z1,2 = 1 (jamak 2), z3,4 = 2i

C lingkaran tertutup ccw melingkupi z1,2 , tidak melingkupi z3,4
ez
ez(z2+4) - 2z ez
6ei
= 2i 2
=
= 2i
z +4
(z2 +4) 2
z= 1
25
Hitung
jika f(z) dan C adalah :
f(z) dz
C
1)
ez2
C lintasan ccw sederhana melingkupi z = 2i , tidak melingkupi z = 0
z(z - 2i)2
C lingkaran ccw z= 2
2)
z4
3)
z3
4)
ez2
5)
z2
(z - 3i)2
(z + 1)3
(z - 1)2
(z - i)2
Jika f(z) dapat dituliskan dalam deret Laurent sebagai :
b1
b2
f(z) = an (z - z0)n +
+
+ .....
z - z0
(z - z0)2
n=0
maka b1 yaitu koefisien suku dengan penyebut z pangkat 1, akan sama dengan
1
b1 =
f(z) dz
atau
f(z) dz = 2i b1
2i C
C
di mana C adalah lintasan ccw tertutup sederhana yang melingkupi z = z0
b1 disebut sebagai residu f(z)
b1 = Res f(z)
Res f(z) = b1 = lim (z - z0) f(z)
z=0
Contoh :
Hitung :
zz0
9z + i
9z + i
= lim (z - i)
z(z + i)(z - i)
z = i z(z + 1)
zi
Res
Contoh :
Hitung :
9z + i 9z + i
=
3z2 + 1
z = i z(z + 1)
Res
9z + i
z(z + i)
z= i
10i
= -5i
-2
p(z)
q(z)
p(z)
p(z0)
=
Res f(z) = Res
z = z0
z = z0 q(z)
q '(z0)
f(z) jika berbentuk fraksi bisa ditulis sebagai

Maka rumus residunya :
f(z) =
z= i
10i
= -5i
-2
Jika titik pole atau titik singular (diskontinuitas)-nya bernilai tunggal atau jamak, berlaku:
1
d m-1
Res f(z) =
lim
[(z - z0)m f(z)]
z = z0
(m-1) ! zz0 dz m-1
Contoh:
f(z) =
50 z
f(z) =
(z + 4)(z - 1)2
Cari residu f(z) di z = 1
50 z
memiliki 3 pole : pole tunggal di z = -4 dan pole derajat 2 di z = 1
(z + 4)(z - 1)2
50 z
2
z = 1 (z + 4)(z - 1)
Res
50 z dz
C (z + 4)(z - 1)2
Maka
Latihan:
Cari titik-titik pole-nya
1
(2-1) !
d
50 z
(z - 1)2
z1 dz
(z + 4)(z - 1)2
50(z + 4) - 50z
(z + 4)2
lim
z= 1
= 2i (8) = 16i
1)
z4
z2 - iz + 2
250 - 50
25
f(z) dz
jika C adalah ccw melingkupi z = 1

2)
2
(z2 - 1)2
Cari residu-residunya yang berada di dalam lingkaran z= 2

z - 23
3)
4) - z2 - 22z + 8
5)
3z + 6
z2 - 4z - 5
z3 - 5z2 + 4z
(z + 1)(z2 + 16)
Hitung
6)
3
(z4 - 1)2
jika C dan f(z) adalah :
7)
9z - 8
z + z- 6
C = lingkaran
z - i= 4 cw
2
Teorema residu.
8)
iz + 1
z - iz + 2
C = lingkaran
z - 1= 3 cw
2
9) cos 8z
10) Soal-soal No:
3
(z - /4)
C = lingkaran
satuan, ccw
3)
4)
5)
6)
Jika lintasan C melingkupi beberapa titik pole, maka berlaku :

k
f(z) dz = 2i Res f(z)
C
j=1
Contoh :
Hitung :
4 - 3z
dz
C z2 - z
Jawab :
4 - 3z
4 - 3z
=
z- 1
z = 0 z(z - 1)
Res
a)
b)
z = zj
jika C adalah ccw : a)

b)
c)
d)
z= 0
0 dan 1 di dalam C
0 di dalam C, 1 di luar C
1 di dalam C, 0 di luar C
0 dan 1 di luar C
4 - 3z
4 - 3z
Res
=
=
z
z= 1
z = 1 z(z - 1)
= -4
4 - 3z
dz = 2i (- 4 + 1) = - 6i
C z2 - z
4 - 3z
dz = 2i (- 4 + 0) = - 8i
C z2 - z
Latihan :
Hitung
c)
d)
4 - 3z
dz = 2i (0 + 1) = 2i
C z2 - z
4 - 3z
dz = 0
C z2 - z
f(z) dz =berikut jika C = lingkaran satuan ccw dan f(z) =

C
1) 30z2 - 23z + 5
(2z - 1)3(3z - 1)
2)
(z + 4)3
z4 + 5z3 + 6z2
Jika semua pole ada di dalam C :
3)
1 - 4z + 6z2
(z2 + )(2 - z)
z cosh z
z + 13 z2 + 36
jika C adalah lingkaran ccw
4)
ez
z(z - i/4)2
5)
Hitung
15z + 9
dz
C z3 - 9z
8) z= 4
9) z-3/2+2i= 2,4
6) z= 1
7) z-3= 2
10) z+2+i= 3
11) z-1= 3
Integral nyata.
Pandang bentuk
I=
F(cos , sin ) d
0
Dengan melakukan transformasi
ei = z maka akan diperoleh :
1
1
1
1
1
1
cos =
(ei + e - i ) =
z+
sin =
(ei - e - i ) =
z2
2
z
2i
2i
z
dz
dan dz/d = iei
maka
d =
iz
sehingga
2
dz
f(z)
I=
F(cos , sin ) d =
=
dz
f(z)
C harus ccw
iz
C
C iz
0
Contoh :
2
d
dz/iz
-2
dz
=
=
=
2
2 - cos
i
z - 22z + 1
C 2 - (z + 1/z)
C
0
-2
dz
Terdapat 2 titik pole: z1 = 2 + 1 dan z2 = 2 - 1
i C (z-2-1)(z-2+1)
z = 2+1 berada di luar lingkaran satuan C
Maka hanya perlu mencari residu di z = 2 - 1
Res
z = 2-1
(z-2-1)(z-2+1)
Sehingga
-2
i
1
z-2-1
dz
C (z-2-1)(z-2+1)
z = 2-1
= 2i
1
-2
-2 1
= 2
i -2
Integral tak wajar (improper).

Integral model ini ditunjukkan oleh batas-batas integrasi yang tidak wajar, yaitu .
Integral model ini bisa dikerjakan dengan cara pelimitan.
f(x) dx =
lim
f(x) dx +
f(x) dx
b 0
a- a
lim
R
C
f(z) dz =
f(z) dz +
-R
f(x) dx = 2i Res f(z)

Matematika Teknik 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Matematika Teknik 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Minggu

Transf. Laplace, Deret Fourier, Pers. Dif. Parsial

Bobot 10% untuk nilai terkecil, 30% untuk nilai terbesar.

dan masih ada lagi untuk fungsi-fungsi hiperbolikus.

Dalam rumus-rumus ini seharusnya ada konstanta

integral tertentu, tidak ada konstanta bebas.

Masih ada lagi rumus integral untuk fungsi hiperbolikus.

Contoh soal, kerjakan integrasi berikut:

cos x dx = - x cos x + sin x

Jika u = ex, maka du tetap = ex dx

Misalkan ex cos x dx = ex ( A cos x + B sin x) di mana A dan B harus dicari

Contoh-contoh bentuk PD (Persamaan Diferensial)

Kedua suku dibagi dengan:

Syarat batas: y(1) = 2

Syarat batas: y (1) = 2 artinya, jika x = 1 maka y = 2.

Fungsi U(x,y) = c memiliki sifat eksak jika memenuhi syarat:

(3x2 + y cos x) dx - (4y3 - sin x ) dy = 0

Misalkan jawabnya adalah U(x,y) = co , maka

4.57 (3e 3t y - 2t) dt + e 3t dy = 0

Faktor integrasi berbentuk xpyq

Penyelesaian, kalikan kedua suku dengan xpyq

M/y = 3(q+1) xpyq - 2(q+3) xp+1yq+2

bisa sama persis

sama persis, eksak

5.25 (xy - 2y2 ) dx - (x2 - 3xy) dy = 0

4.131 (8y dx + 8x dy) + x2y3 (4y dx + 5x dy) = 0

M/y = 8(q+1) xp yq + 4(q+4) xp+2yq+3

sama persis, eksak

Jawab, U(x,y) = c di mana U/x = M = 8x y2 + 4 x3y5

B x (4y dx + 2x dy) + y3 (3y dx + 5x dy) = 0

M/y = 8x3y + 15x2y4

N/x = 8x3y + 15x2y4

sama persis, eksak

Jawab, U(x,y) = c di mana U/x = M = 4x3y2 + 3x2y5

U(x,y) = x4y2 + x3y5 + c1 = c0

C x3y3 (2y dx + x dy) - (5y dx + 7x dy) = 0

M = 2x1/3y2/3 - 5x- 8/3y- 7/3

M/y = 2(q+4) xp+3yq+3 - 5(q+1) xpyq

M/y = 4/3 x1/3y- 1/3 + 35/3 x- 8/3y- 10/3

Jawab, U(x,y) = c di mana U/x = M = 2x1/3y2/3 - 5x- 8/3y- 7/3

U(x,y) = 6/4 x4/3y2/3 + 3x- 5/3y- 7/3 + c1 = c0

U = 6/4 x4/3y2/3 + 3x- 5/3y- 7/3 = c

sehingga soal menjadi

Latihan soal, Pecahkan :

Cara penyelesaian, misalkan

Sehingga soalnya berubah menjadi

semua suku berderajat 3

Latihan soal, Pecahkan :

3.145 (x3 + y3) dx - 3xy2 dy = 0

3.127 y ' = 2xy / (x2 - y2)

3.126 y ' = (x2 + y2) / xy

R = Tahanan, Resistor, Ohm

Perbedaan tegangan voltage yang melewati R adalah iR , di mana i = arus, ampere

Sehingga soal berubah menjadi

setelah diintegralkan, diperoleh

i e 5t = 25 e 5t (- 1/10 cos 5t + 1/10 sin 5t) + c

Sudut kemiringan batang

Besarnya simpangan lendutan

Besarnya konstanta bebas c dapat dicari melalui syarat batas.

y = 1/12 wL(0)x3 - 1/24 w(0)4 + c1(0) + c2

y = 1/12 wLx3 - 1/24 wx4 + c1x

y = 1/12 wL4 - 1/24 wL4 + c1L =

c 1 = -1/12 wL3 + 1/24 wL3 = -1/24 wL3

EI y = 1/12 wLx3 - 1/24 wx4 - 1/24 wL3x