Anda di halaman 1dari 4

DRAMA PERSAHABATAN 2 COWOK 3 CEWEK

PENYESALAN SEORANG SAHABAT


Alat yang dibutuh kan
Meja dan kursi
Peralatan sekolah ( pena , buku ,)
Dll
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian
semester. Haidir dan Adi duduk sebangku, Desri dan Ilham duduk sebangku di depannya.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat
kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadilah percakapan antara 5 sekawan,
Haidir, Salma, Adi, Desri dan Ilham.
Adi

: Ilham, gua minta jawaban soal nomor 5 dan 6!

Ilham

: A dan C

Desri

: Kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Di?

Adi

: 10 A, 11 D, nomor 15 gua belum

Haidir

: Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar

Desri

: Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan


Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan

Salma, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Adi

: Sar , lo sudah selesai?

Salma

: Belum, tinggal 3 soal lagi

Adi

: gua minta jawaban nomor 15 sampai 20 Sal!

Salma

: Tidak Bisa Adi,

Adi

: Kenapa? Kita sahabat Salma, kita harus kerjasama

Ilham

: Iya Salma, kita harus kerja sama

Haidir

: Iya, lo kan yang paling pintar disini Salma

Salma

: tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman

Desri

: Kenapa memang Salma? Hanya 5 soal saja!

Salma

: Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. gua
tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula memberi contek ke kalian. Aku
minta maaf

Desri

: Tapi saat ini, sangat mendesak Salma

Ilham

: Iya Salma, bantu kami

Salma

: Tetap tidak bisa

Ilham

: Ya sudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Salma, dan kami urus diri kami
sendiri. (marah dan kesal)

Adi

: Biarkan, kita lihat di buku saja


Adi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian

melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Desri menanyakan hasilnya.


Desri

: Bagaimana Di? Ada tidak?

Adi

: Ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C


Karena suara Adi yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan

menghampiri mereka berempat dan guru mengusir mereka karena ketahuan mencontek.
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Adi

: Gua gak menyangka akan seperti ini

Ilham

: Gua juga tidak menyangka, akan dihukum

Desri

: Seharusnya kita belajar ya

Haidir

: Iya, Salma benar

Ilham

: Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!

Desri

: Gua menyesal!

Haidir,Ilham : Aku juga bersama


Setelah itu Salma keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Salma ikut
berdiri hormat seperti yang lain.
Ilham

: kenapa Salma? Kamu di hukum juga?

Salma

: Tidak, gua ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? gua ingin kita
bersama

Desri

: Gua berharap ini menjadi pelajaran kita semua

Ilham

: Dan tak kita ulangi lagi

Haidir

: Kita sahabat sejati

Adi

: "Tunggu sebentar.! Kalau lo sahabat kami pasti lo akan menunjukkan kami


jawaban saat ujian..!" ( berbicara dengan nada marah dan kesal)

Salma

: "Tapi .. "

Ilham

: "Lo kenapa Adi ? gak biasanya lo kayak ini ?" ( dengan muka binggung )

Desri

: " Iya lo kenapa? kesambet?"

Adi

: "gua gak suka sahabat yang tidak membantu satu sama lain..!! "

Haidir

: "Iya sih lo bener, tapi gak membantu dalam hal menyontek.." (berusaha
menyadarkan Adi )

Ilham

: "Yap , betul tu kata lo vin ... "( mengangkat jempol )

Desri

: "Iya betul tu "( mengangukkan kepala )

Adi

: "Iye iye , lo semua bener gua salah" ( kesel dan pergi meninggalkan Ilham, Salma,
Haidir, Desri )Salma : "Di ..hukumannya belom selesai .."

Adi

: "Biarin..! biar gua aja yang kena marah.."


Semenjak kejadian itu, Adi menjauhi sahabat-sahabatnya. Salma yang merasa bersalah

selalu mengingat kejadian yang dialaminya kemaren.


Ilham

: Salma..! lo kenapa menung ??

Salma

: ( terkejut ) ya ampun kagetin aja loh..!

Ilham

: Hehehe sorry ..

Desri

: Lo termenung gara-gara Adi yaa???

Ilham

: Cieeeee.... Salma suka Adi ?

Haidir

: Eh ada apa disini rame rame .. ( binggung )

Salma

: Enak aja ,.! gak ada apa apa kok vin

Haidir

: Rasanya cuman gua cowok disini...

Desri

: Gua gak ngerasain tu wkwkkw ( tertawa )

Dari kejahuan, Adi menatap sinis. dia iri melihat sahabat-sahabatnya tertawa bersama .
Adi

: Eh ada sahabat-sahabat gua.. eh maksudnya mantan sahabat gua ( dengan nada


bicara yang mengejek )

Haidir

: Apa? jadi lo bilang kita ini gak sahabat lo lagi??! oke fine thank you and you..

Desri

: Ish,,! gak lucu.,! ( memukul pundak Haidir )

Ilham

: Lo iri liat kami ketawa? ( marah dan kesal )

Adi

: Gak tuh gua gak iri..!! ( nada kesal )

Salma

: Di, lo gak kangen apa kita ketawa kayak dulu lagi ??

Adi termenung. didalam hatinya terucap kata penyesalan tapi dia tidak ingin
mengucapkannya
Ilham

: Lo napa diam??

Haidir

: Lo aneh Di..

Salma

: Kalau gua salah , gua minta maaf ( menunduk kepala )

Desri

: Sekarang lo pikir aja , yang salah siapa? ( berdiri dan pergi menjauh )
Ilham, Haidir dan Salma pun pergi menjauh, tinggal Adi dengan penyesalannya dia

ingin berminta maaf namun dia memurungkan niatnya .


Keesokkan harinya. guru mengadakan ujian dadakan, semua murid terkejut terutama
Adi
Salma

: untung kita tadi belajar ya .. ( terseyum )

Desri, Ilham, Haidir : ( mengacupkan jempol )


Guru memerintahkan untuk menjarakkan meja supaya tidak ada murid yang
mencontek.
Adi yang kebingungan hanya bisa membolak-balikan soal. Dan dia melaksanakan hal
buruknya. Adi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, tidak
disadar buku Adi terjatuh dari kolong bangkunya guru langsung meminta Adi keluar ruangan
kelas karena mencontek yang kedua kalinya
Adi

: Aku menyesal , aku menyesal......!!! ( memukul - mukul kepalanya )

Salma , Haidir , Ilham dan Desri keluar kelas dan menghampiri Adi .
Haidir : Kita sahabat .. ( mengacupkan jempol )
Ilham : ( tersenyum ) iya kita sahabat
Desri : Sahabat selalu ada dalam suka dan duka ( tersenyum )
Salma : We are best friends ( bersorak girang )
Adi

: Ya , gua gak mau mengulangnya kembali ( menundukkan kepala )


Pada hari itu semua tersenyum bahagia, Adi yang menyadari kesalahannya tidak mau

mengulangnya kembali. Mereka selalu belajar bersama dan pada saat ulangan Adi tidak
kebinggugan menjawab soal dan hasilnya, Adi mendapatkan nilai yang cukup bagus begitu
pula dengan Ilham, Desri, Haidir dan Salma. Guru tersenyum melihat kemajuan Adi.

Anda mungkin juga menyukai