Evidence Based Medicine
Evidence Based Medicine
Medicine
(EBM)
Gusbakti
EBM
EBM = suatu pendekatan medik yang
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah
terkini utk kepentingan pelayanan
kesehatan penderita (Seckett et al, 1996)
EBM = proses yang digunakan scr
sistematik utk menemukan,
menelaah/mereview, dan
memanfaatkan hasil-hasil studi sbg
dasar dari pengambilan keputusan klinik
Tujuan EBM
Membantu proses pengambilan
keputusan klinik, baik utk kepentingan
pencegahan, diagnosis, terapetik,
maupun rehabilitasi yg didasarkan pada
bukti-bukti ilmiah terkini yg terpercaya
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Patients values
Setiap pasien mempunyai nilai-nilai yg unik ttg
status kesehatan dan penyakitnya.
Setiap upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukan hrs dapat diterima pasien dan
berdasarkan nilai-nilai subjektif yang dimiliki
pasien.
Memahami harapan-harapan atas upaya
penanganan dan pengobatan yg diterima pasien
Langkah-langkah EBM
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yg
berkaitan dgn masalah penyakit yg
diderita oleh pasien
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence)
yg berkaitan dgn masalah yg dihadapi
3. Penelaahan thd bukti-bukti ilmiah yg
ada
4. Menerapkan hasil penelaahan buktibukti ilmiah ke dalam praktek
pengambilan keputusan
Langkah-langkah EBM
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah
Dalam interaksi dokter-pasien, akan muncul
pertanyaan-pertanyaan ilmiah berkaitan
dgn diagnosis, prognosis, terapi, faktor
resiko, dsb serta upaya apa yg dpt dilakukan
utk mengatasi masalah yg dijumpai pd
pasien tsb.
Contoh.
Contoh:
Seorang wanita umur 56 thn datang dgn fibrilasi atrial
non rheumatic disertai dgn kegagalan ventrikel kiri
derajat sedang. Pemberian digoksin dan diuretic
memberikan hasil yg cukup baik. Penderita mempunyai
riwayat hipertensi yg terkendali. Ekhocardiogram
menunjukkan deteriorisasi fungsi ventrikuler kiri
derajat sedang. Penderita termasuk wanita aktif dan
hidup sendiri sejak suaminya meninggal 4 thn yll. Pada
saat masalah ini dibicarakan di bangsal rumah sakit,
muncul usulan utk memberikan antikoagulan warfarin
jangka panjang disertai bbrp pertanyaan berikut:
1. Bagaimana resiko tjdnya stroke embolik pd
penderita tsb jika tidak diberikan obat antikoagulan?
2. Jika diberikan antikoagulan, brp besar resiko
penderita mengalami stroke dan perdarahan serius?
3. Brp besar annual risk bagi penderita jika tidak
diberi antikoagulan?
Foreground question
Pertanyaan-pertanyaan spesifik yg
berkaitan dgn upaya penatalaksanaan.
Langkah-langkah EBM
2. Penelusuran informasi ilmiah utk mencari
evidence
kemampuan penelusuran informasi ilmiah
(searching skill) dan kemudahan akses ke
sumber-sumber informasi.
Journal-journal biomedik dr perpustakaan
Journal-journal biomedik dr electronik
searching/internet Medline: CD Rom, JAMA,
BMJ, Annals of Internal Medicine, Cochrane
Database of Systematic Reviews, Scientific
American Medicine on CD Rom dan ACP Journal
Club dll.
Langkah-langkah EBM
3. Penelaahan thd bukti ilmiah (evidence).
Utk melihat apakah bukti-bukti yg disajikan
dlm artikel/journal valid dan bermanfaat scr
klinik utk membantu proses pengambilan
keputusan.
Klinisi hrs memahami metode Critical
appraisal = penilaian kritis
Penelaahan artikel berdasarkan kekuatan
metodologi penelitian (design) yg digunakan
dlm artikel tsb.
LEVEL OF EVIDENCE
Level type of investigation
Ia Evidence obtained from meta analysis of
II
b
Langkah-langkah EBM
4. Penerapan hasil penelaahan ke dlm
praktek
Berdasarkan informasi yg ada maka dpt
diputuskan utk segera memulai terapi
dgn warfarin. Ini juga berdasarkan
perimbangan risk-benefit assessment yg
diperoleh melalui penelusuran buktibukti ilmiah yg ada.