Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FILSAFAT TEKNOLOGI

TOKOH ILMUWAN MUSLIM

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memperkenankan

kami

untuk

menyelesaikan

makalah

ini.

Makalah ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan filsafat ilmu


serta tokoh ilmuan islam.
Atas terselesaikannya makalah ini, penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan yang berharga. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis telah
berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi terselesainya
makalah ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam
kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita
semua.

Jakarta, 27 Juni 2015

Penulis

Mrz Muhammad Traghay bin Shhrukh (Ulugh Beg)


I.

Profil
Ulugh Beg lahir pada tanggal 22 Maret 1394 di Sultaniyeh, Persia -

27 Oktober 1449, di Samarkand. Dia adalah penguasa Timurid serta


seorang astronom, matematikawan, dan sultan. Namanya memiliki arti
yang diterjemahkan sebagai "Great Penguasa" atau "Patriark Penguasa"
Nama aslinya adalah Mirza Mohammad Traghay bin Shahrokh. Ulugh Beg
juga terkenal untuk karyanya dalam matematika-astronomi terkait, seperti
trigonometri dan geometri bola. Ia membangun sebuah Observatory besar
Ulugh Beg di Samarkand. Lama pengerjaannya sekitar 1424 - 1429. Hal
itu dianggap oleh para sarjana telah menjadi salah satu observatorium
terbaik di dunia Islam pada saat itu dan yang terbesar di Asia Tengah. Ia
membangun Ulugh Beg Madrasah (1417-1420) di Samarkand dan
Bukhara.
Kemudian ia mengubah sebuah kota menjadi pusat kebudayaan
belajar di Asia Tengah. Ia juga seorang jenius matematika dari abad ke-15.
Pada zamannya ulugh beg menciptakan Observatory yang terletak di
Samarkand

yaitu

sekitar

Uzbekistan.

Dia

memerintah

Uzbekistan,

Tajikistan, Turkmenistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan selatan dan sebagian


besar Afghanistan selama hampir setengah abad 1411-1449.

II. Kehidupan
Kehidupan Ulugh Beg berbeda dengan kehidupan leluhurnya terdahulu, jika
leluhurnya terdahulu adalah seorang warlord Ia lebih mengedepankan kasih dan perdamaian
selama memimpin pemerintahannya. Meski bepergian ke banyak negara, ia tidak
mengampanyekan kekerasan atau menampakkan sikap agresif.
Ulugh Beg mewarisi pemerintahan kakeknya itu dan memerintah di Samarkand, ibu
kota utama kala itu, selama lebih kurang 40 tahun. Sebaliknya, perjalanannya itu dipenuhi
dengan kisah tentang pertukaran kebudayaan, mempelajari adat istiadat, serta ilmu

pengetahuan. Ia pun lebih dikenal sebagai seorang ilmuwan, astronom, serta ahli matematika.
Dan itulah yang ditinggalkannya hingga saat ini.

Perangko Uni Soviet yang bergambar Ulugh Beg

Selain observatorium kuno itu, Ulugh Beg juga meninggalkan kompleks madrasah
yang merupakan satu-satunya kompleks persekolahan termegah yang pernah ada. Letaknya
ada di Registan Square, Samarkand. Banyak orang melukiskannya sebagai lebih indah dari
Piazza di San Marco, Venice. Kompleks itu sendiri didirikan antara tahun 1417-1721.

III. Karya Karya dari Ulugh Beg


Pertama, Ketiga madrasah yaituMadrasah Shir Dor, yang dibangun pada tahun 1619
dan 1635 dengan meniru Madrasah Ulugh Beg serta Madrasah Tilla Kari yang dibangun
antara tahun 1646 dan 1659.

Madrasah Shir Dor

Madrasah Tilla Kari


"Madrasah di Samarkand yang dibangun oleh Ulugh Beg, cucu Amir Temur, merupakan
salah satu bangunan tua bersejarah yang menjadi bagian dari situs kuno di Samarkand"
Namun, Samarkand juga memiliki kompleks kuno lain yang luar biasa indahnya
seperti kompleks pemakaman Gur-i Amir tempat Amir Temur dimakamkan berdampingan
dengan makam cucu yang paling dikasihinya, Muhammad Sultan. Lalu ada kompleks
pemakaman Shah-i Zinda di mana seseorang yang dipercaya sebagai salah satu kerabat Nabi
Muhammad, Qusam ibnu Abbas, dimakamkan.

Tidak hanya itu, ada pula kompleks Masjid Bibi Khanum yang dibangun oleh Saray
Mulk Khanum salah satu istri Amir Temur. Umumnya kondisi bangunan itu terjaga baik.
Selain matematika, astronomi adalah ilmu yang paling menarik minat sang sultan, dan
kecintaannya dibuktikan pada tahun 1420, dengan mendirikan sebuah observatorium kolosal,
yang ia namai Gurkhani Zij, sebuah observatorium mirip Uraniborg buatan Tycho Brahe.
Gurkhani berbentuk busur seperempat lingkaran (kuadran) berukuran raksasa yang
melengkung

dari

ruang

bawah

tanah

hingga

menonjol

di

permukaan

tanah.

Walaupun observatorium itu tidak dilengkapi dengan teleskop, instrumennya mampu


meningkatkan keakuratan dalam pengoperasiannya. Kuadran atau sextant raksasa ini
memiliki jari-jari sekitar 36 m, sementara tingginya dari dasar mencapai 40 m. Berkat
observatorium inilah pada 1437 Ulugh Begh berhasil menyusun katalog bintang Zij-i
Sultani yang memuat sebanyak 994 bintang, serta mengoreksi berbagai kesalahan yang yang
ada pada katalog bintang sebelumnya.
Ulugh Begh pun mampu menentukan lamanya tahun sideris (rotasi bumi terhadap
bintang-bintang) yaitu sebesar 365,2570370... hari = 365 hari 6 jam 10 menit 8 detik. Nilai
ini kemudian diperbaiki 28 detik pada tahun 1525 oleh Nicolaus Copernicus.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://apprendre-math.info/indonesien/historyDetail.htm?id=Ulugh_Beg
2. http://alfinlatife.blogspot.com/2012/07/jamshid-al-kashi-penemu-teorimatematika.html

Anda mungkin juga menyukai