Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Peradaban Islam

Siti julaiha_UAS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
FAKULTAS SYARIAH

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam


Dosen Pengasuh : Affan, S.H.I., M.H.
Jurusan : Hukum Tata Negara
Nama: Siti Julaiha
NIM: 190102030132
Lokal: HTN B 19

Soal:
1. Jelaskan bagaimana awal mula berdirinya Dinasti Ottoman, serta keberhasilan apa saja
yang diraih oleh para pemimpin mereka, dan apa faktor-faktor yang membuat dinasti
yang berpusat di Turki ini mundur dan akhirnya runtuh!
2. Jelaskan teori-teori tentang masuknya Islam ke Indonesia! Lalu teori mana yang menurut
anda lebih benar? Sebutkan alasan anda!
3. Jelaskan asal usul bangsa mongolia, dan bagaimana perjalanan mereka hingga bisa
menjadi bangsa yang berkuasa? Jelaskan pula bagaimana keadaan bangsa mereka
sekarang!
4. Sebuah pendapat menyebutkan bahwa salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. yang
bernama Sa'ad bin Abi Waqqash masuk ke Cina untuk menyebarkan Islam dan
dimakamkan di sana. Setujukah anda dengan pendapat tersebut? Jelasan alasan anda
disertai argumen!
Jawaban Soal:
1. Nama kerajaan Usmaniyah itu diambil dari dan dibangsakan kepada nenek moyang
mereka yang pertama, Sultan Usmani Ibnu Sauji Ibnu Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn
Kia Alp, kepala Kabilah Kab di Asia Tengah. Awal mula berdirinya Dinasti ini banyak
tertulis dalam legenda dan sejarah sebelum tahun 1300. Dinasti ini berasal dari suku
Qoyigh Oghus, yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara negeri Cina kurang
lebih tiga abad. Kemudian mereka pindah ke Turkistan, Persia dan Iraq. Mereka masuk
Islam pada abad ke-9/10 ketika menetap di Asia Tengah.
Sejarah Peradaban Islam
Siti julaiha_UAS

Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan tekanan dari Mongol, akhirnya
mereka melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan di antara saudara-saudaranya
yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia Kecil. Di bawah pimpinan
Orthogul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang berperang
melawan Bizantium. Karena bantuan mereka inilah, Bizantium dapat dikalahkan.
Kemudian Sultan Alauddin memberi imbalan tanah di Asia Kecil yang berbatasan
dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota
Syukud sebagai ibukota.
Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289, kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya,
Usman. Putera Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani. Usman
memerintah antara tahun 1290 1326 M. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol kembali
menyerang Kerajaan Seljuk, dan dalam pertempuran tersebut Sultan Alaudin terbunuh.
Setelah wafatnya Sultan Alaudin, Usman memproklamasikan kemerdekaannya dan
berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Penguasa pertamanya adalah Usman yang
sering disebut Usman I. Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-
Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 1300 M setapak demi setapak wilayah
kerajaan diperluas.
Dipilihnya negeri Iskisyihar menjadi pusat kerajaan. Usman mengirim surat kepada raja-
raja kecil guna memberitahukan bahwa sekarang dia raja yang besar dan dia menawar
agar raja-raja kecil itu memilih salah satu diantara tiga perkara, yakni; Islam, membayar
Jizyah dan perang. Setelah menerima surat itu, separuh ada yang masuk Islam dan ada
juga yang mau membayar Jizyah. Mereka yang tidak mau menerima tawaran Usman
merasa terganggu sehingga mereka meminta bantuan kepada bangsa Tartar, akan tetapi
Usman tidak merasa takut menghadapinya. Usman menyiapkan tentaranya dalam
menghadapi bangsa Tartar, sehingga mereka dapat ditaklukkan. Usman mempertahankan
kekuasaan nenek moyang dengan setia dan gagah perkasa sehingga kekuasaan tetap tegak
dan kokoh sehingga kemudian dilanjutkan dengan putera dan saudara-saudaranya yang
gagah berani meneruskan perjuangan sang ayah dan demi kokohnya kekuasaan nenek
moyangnya. Lalu membahas masa kejayaannya, yaitu Akibat kegigihan dan ketangguhan
yang dimiliki oleh para pemimpin dalam mempertahankan Turki Usmani membawa
dampak yang baik sehingga kemajuan-kemajuan dalam perkembangan wilayah Turki
Usmani dapat diraihnya dengan cepat. Dengan cara atau taktik yang dimainkan oleh
beberapa penguasa Turki seperti Sultan Muhammad yang mengadakan perbaikan-
perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negerinya yang kemudian
diteruskan oleh Murad II (1421-1451M)" sehingga Turki Usmani mencapai puncak
kejayaan pada masa Muhammad II (1451- 1484 M). Usaha ini ditindak lanjuti oleh raja-
raja berikutnya, sehingga dikembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qonuni. Ia tidak
mengarahkan ekspansinya kesalah satu arah Timur dan Barat, tetapi seluruh wilayah yang
berada disekitar Turki Usmani itu, sehingga Sulaiman berhasil menguasai wilayah Asia
Kecil.
Sejarah Peradaban Islam
Siti julaiha_UAS

Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan Usmani yang luas berlangsung dengan
cepat dan diikuti oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan lain yang
penting, di antaranya;
a. Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan
b. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya dan;
c. Bidang Keagamaan
Disamping itu, keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan oleh para
penguasa Turki Usmani sangatlah baik, serta terjalinnya hubungan yang baik dengan
rakyat kecil, sehingga hal ini pun juga mendukung dalam memajukan dan
mempertahankan kerajaan Turki Usmani.
Selanjutnya kita memasuki masa kemunduran dinasti ustsmaniyyah (Turki ottonom) ini,
Kemunduran Turki Usmani terjadi setelah wafatnya Sulaiman Al-Qonuni. Hal ini
disebabkan karena banyaknya kekacauan yang terjadi setelah Sultan Sulaiman meninggal
diantaranya perebutan kekuasaan antara putera beliau sendiri. Para pengganti Sulaiman
sebagian besar orang yang lemah dan mempunyai sifat dan kepribadian yang buruk. Juga
karena melemahnya semangat perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan
kekalahan dalam mengahadapi beberapa peperangan. Ekonomi semakin memburuk dan
system pemerintahan tidak berjalan dengan semestinya. Selain faktor-faktor di atas, ada
juga faktor lain yang menyebabkan kerajaan Usmani mengalami kemunduran, di
antaranya adalah:
a. Wilayah Kekuasaan yang Sangat Luas
b. Heterogenitas Penduduk
c. Kelemahan para Penguasa
d. Budaya Pungli
e. Pemberontakan Tentara Jenissari
f. Merosotnya Ekonomi dan;
g. Terjadinya Stagnasi dalam Lapangan Ilmu dan Teknologi
2. Ada beberapa teori yang hingga kini masih sering dibahas, baik oleh sarjana-sarjana
Barat maupun kalangan intelektual Islam sendiri. Setidaknya ada beberapa teori yang
menjelaskan kedatangan Islam ke Timur Jauh termasuk ke Nusantara.
1) Teori Pertama, diusung oleh Snouck Hurgronje yang mengatakan Islam masuk ke
Indonesia dari wilayah-wilayah di anak benua India. Tempat-tempat seperti
Gujarat, Bengali dan Malabar disebut sebagai asal masuknya Islam di Nusantara.
Dalam Larabie et les Indes Neerlandaises, Snouck mengatakan teori tersebut
didasarkan pada pengamatan tidak terlihatnya peran dan nilai-nilai Arab yang ada
dalam Islam pada masa-masa awal, yakni pada abad ke-12 atau 13. Snouck juga
mengatakan, teorinya didukung dengan hubungan yang sudah terjalin lama antara
wilayah Nusantara. dengan daratan India.
2) Teori Kedua, adalah Teori Persia. Tanah Persia disebut-sebut sebagai tempat awal
Islam datang di Nusantara. Teori ini berdasarkan kesamaan budaya yang dimiliki
oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia. Misalnya
Sejarah Peradaban Islam
Siti julaiha_UAS

saja tentang peringatan 10 Muharam yang dijadikan sebagai hari peringatan


wafatnya Hasan dan Husein, cucu Rasulullah. Selain itu, di beberapa tempat di
Sumatera Barat ada pula tradisi Tabut, yang berarti 'keranda', juga untuk
memperingati Hasan dan Husein. Ada pula pendukung lain dari teori ini yakni
beberapa serapan bahasa yang diyakini datang dari Iran, misalnya jabar dari
zabar, jer dari ze-er, dan beberapa yang lainnya. Teori ini menyakini Islam masuk
ke wilayah Nusantara pada abad ke-13, dan wilayah pertama yang dijamah adalah
Samudera Pasai.
Kedua teori di atas mendatang kritikan yang cukup signifikan dari teori ketiga,
3) yakni Teori Arabia. Dalam teori ini disebutkan, bahwa Islam yang masuk ke
Indonesia datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun
bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada awal abad ke-7. Artinya, menurut
teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada awal abad Hijriah, bahkan pada masa
Khulafa al-Rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspidesinya ke Nusantara
ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi
Thalib memegang kendali sebagai Amirul Mukminin.
Namun disini saya juga diminta untuk berpendapat teori mana yang menurut saya
benar, jadi saya mengambil teori Arabia, yaitu Islam masuk ke Indonesia pada abad
pertama Hijriyah atau abad ketujuh sampai abad kedelapan Masehi. Ini didasarkan
pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama Fatimah binti
Maimun di daerah dekat Surabaya bertahun 475 H atau 1082 M. Sedang menurut
laporan seorang Musafir Maroko, Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudera Pasai
dalam perjalanannya ke negeri Cina pada tahun 1345 M. Agama Islam yang
bermahzab Syafi'i telah mantap disana selama se abad, oleh karena itu berdasarkan
bukti ini, abad ke XIII dianggap sebagai awal masuknya agama Islam ke Indonesia.
3. Sejarah Kekaisaran Bangsa Mongol tidak terlepas dari peran dan pengaruh Jengis Khan.
Oleh sebab itu Michael J. Hart menempatkannya pada urutan ke-21 dari 100 tokoh
terkemuka. Ghengis Khan, juga dieja Genghis Khan, Jinghis Khan, Chinghiz Khan,
Chinggis Khan, Changaiz Khan, dll, nama asalnya Temüjin, juga dieja Temuchin atau
TiemuZhen, (sek. 1162 - 18 Agustus 1227) adalah khan Mongol dan ketua militer yang
menyatukan bangsa Mongolia dan kemudian mendirikan Kekaisaran Mongolia dengan
menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Tiongkok (Dinasti Jin), Xia
Barat, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia. Dan selanjutnya keturunannya meluaskan
penguasaan Mongolia menjadi kekaisaran terluas dalam sejarah manusia. Dia merupakan
kakek Kubilai Khan, pemerintah Tiongkok bagi Dinasti Yuan di China.
Begitu luas kekuasaan Bangsa Mongol, yang kurang lebih tiga abad menguasai sebagian
besar daratan Asia dan Eropa sebelum dan sesudah bersentuhan dengan Islam. Berikut
akan dikaji fakta-fakta yang terjadi di tengah-tengah dinasti-dinasti Islam keturunan
Chengis; Chaghtai, Golden Horde, dan Ilkhan.
Lalu sekarang mari bahas terkait asal usul bangsa mongol ini, Ada beberapa versi
mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Mongol
Sejarah Peradaban Islam
Siti julaiha_UAS

adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah Utara
menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai "putra srigala
berbulu hijau" dan sebagai "rusa tak bertanduk", dan kehidupan mereka ibarat kehidupan
binatang. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan
Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan
Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan,
yang mempunyai dua putera kembar, Tartar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan
dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.

Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana.
Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain,
menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil
perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain,
baik di antara sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan China yang menjadi
tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol
mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam
mencapai keinginannya, akan tetapi mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka
menganut agama Syamaniah (Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud
kepada matahari yang sedang terbit."
Kemudian kita beralih pada bagaimana perjalanan bangsa mongol hingga bisa menjadi
bangsa yang berkuasa, Ratusan ribu mayat tanpa kepala berserakan dan tumpang tindih
memenuhi jalan-jalan, parit-parit dan lapangan-lapangan. Di sekitarnya bangunan-
bangunan megah dan indah banyak yang tinggal puing puing dan rerontokan. Asap masih
mengepul dari bangunan-bangunan yang dibakar. Tentara dari pangkat rendah sampai
tinggi sibuk memenggal kepala ribuan manusia dan kemudian memisahkan kepala yang
terpisah dari tubuhnya itu menurut kelompok: kepala wanita, anak-anak, orang tua,
dipisahkan satu dari yang lain. Sungai Dajlah atau Tigris berubah menjadi hitam
disebabkan tinta ribuan manuskrip yang dilempar ke dalamnya. Perpustakaan, rumah
sakit, mesjid, madrasah, tempat pemandian dan rumah para bangsawan, toko dan rumah
makan -semuanya dihancurkan. Demikianlah, kota yang selama beberapa abad menjadi
pusat terbesar peradaban Islam itupun musnah dalam sekejap mata. Setelah puas, pasukan
penakluk itupun bersiap-siap pergi tanpa penyesalan sedikitpun. Mereka kini hanya sibuk
mengumpulkan barang-barang jarahan yang berharga: timbunan perhiasan yang tak
ternilai harganya, berkilo-kilo batangan emas dan uang dinar, batu permata, intan berlian
- semua dimasukkan ke dalam ratusan karung dan kemudian diangkut dalam iringan
gerobak dan kereta yang sangat panjang.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja
mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa
kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan
peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula
lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.
Di antara catatan sejarah mengenai kebiadaban orang-orang Mongol ialah catatan
sejarawan terkemuka Ibnu Athir (w. 1231 M) dan ahli Geografi Yaqut al-Hamawi
Sejarah Peradaban Islam
Siti julaiha_UAS

(w.1229). Menurut mereka, tokoh-tokoh Muslim terkemuka, Amir, Panglima perang,


Tabib, Ulama, budayawan, ilmuan, cendekiawan, ahli ekonomi dan politik, serta
saudagar kaya -tewas dalam keadaan mengenaskan. Kepala mereka dipenggal,
dipisahkan dari badan, karena khawatir ada yang masih hidup dan berpura-pura mati.
Kekaisaran Mongol didirikan oleh Genghis Khan pada 1206. Puncak kejayaan kekaisaran
ini dapat dicapai pada masa pemerintahan Kubilai Khan, yang berkuasa antara 1260-
1294. Dan Pada tahun 1255, Hulagu dikirim oleh saudaranya Mongke, The Great Khan
(1251-1258) untuk menaklukan wilayah yang dikuasai kaum Muslimin di Timur Tengah,
dan memerintahkan kepadanya agar tidak menghancurkan setiap daerah yang menyerah
tetapi sebaliknya membumihanguskan setiap daerah yang memberikan perlawanan.
Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah Muslim Lurs (di daerah Iran),
kemudian menumpas sekte Hashashin, menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di
Baghdad, menaklukkan kekhalifahan Ayyubi di Syria dan terakhir menundukkan
kekhalifahan Mameluk di Mesir. Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi
mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah Muslim dan kejam setiap kali dia
berhasil menguasainya, yaitu: Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya, Kitbuqa termasuk
Kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang Islam. Juga para
penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas
dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika Persia ditaklukkan oleh
pasukan Muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Begitulah sejarah singkat bagaimana bangsa mongol bisa berkuasa. Kemudian kita masuk
pada bagian terakhir pertanyaan yaitu keadaan mereka sekarang, apakah mereka masih
ada?, ya mereka masih ada, namun bangsa Mongol yang sekarang tinggal di sana
bukanlah bangsa yang sama seperti yang dikenal dalam sejarah. Dikenal sebagai
masyarakat nomaden, nenek moyang mereka menjelajahi daratan dengan menunggang
kuda, menjarah dan menaklukkan segala peradaban yang dilewatinya. Dan kondisi saat
ini saya dapatkan update 2020 keadaan mongol di link berikut:
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53431006
4. Ya saya setuju karna sesuai dengan data yang saya dapatkan bahwa Pada tahun 651M,
Sa'ad disebut pernah menyebarkan Islam di dataran China, yang kala itu berada di bawah
kekuasaan Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Dakwah Sa'ad bin Abi
Waqqash di China dibenarkan oleh suku Muslim Hui di China dan dibuktikan dengan
adanya Masjid Agung Huasisheng atau Masjid Sa'ad bin Abi Waqqash, mungkin sekian
terimakasih banyak.

Anda mungkin juga menyukai