Bab I Skripsi
Bab I Skripsi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut proyeksi global WHO di tahun 2005 mengindikasikan sekitar
1,6 miliar orang dewasa (15 tahun ke atas) mengalami overweight dan
sedikitnya 400 juta orang dewasa mengalami obesitas. Diperkirakan pada
tahun 2015 sekitar 2,3 miliar orang mengalami overweight dan lebih dari 700
juta yang obesitas. Dari penelitian di Indonesia sendiri, angka overweight dan
obesitas sudah mencapai 25% dari seluruh penduduk.
Obesitas merupakan ancaman penyakit akibat kelebihan gizi dan
gangguan metabolisme tubuh. Kasus obesitas terjadi karena asupan energi
tinggi,
sementara
keluaran
energinya
rendah.
Dewi
(2007),
faktor
remaja berkaitan erat dengan peningkatan risiko kematian di usia paruh baya.
Penelitian tersebut melibatkan 227 ribu pria dan wanita Norwegia yang diukur
tinggi dan berat badannya antara tahun 1963-1975 saat mereka berusia antara
14-19 tahun. Dengan mengikuti perkembangan mereka sampai tahun 2004,
saat mereka rata-rata berusia 52 tahun, 9650 orang diantaranya meninggal.
Hasil penelitian diketahui bahwa mereka yang mengalami obesitas atau
overweight (kelebihan berat badan) saat remaja diketahui 3-4 kali lebih
berisiko mengalami penyakit jantung yang berujung pada kematian. Risiko
kanker kolon serta penyakit pernapasan seperti asma dan emfisema juga
meningkat 2-3 kali (Nita, 2008).
Kegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan kalori yang masuk
dibanding
yang
keluar.
Kalori
diperoleh
dari
makanan
sedangkan
pengeluarannya melalui aktivitas tubuh dan olahraga. Kalori terbanyak (6070%) dipakai oleh tubuh untuk kehidupan dasar seperti bernafas, jantung
berdenyut dan fungsi dasar sel. Besarnya kebutuhan kalori dasar ini ditentukan
oleh genetik atau keturunan. Namun aktifitas fisik dan olah raga dapat
meningkatkan jumlah penggunaan kalori keseluruhan.
Jadi ketidakseimbangan kalori ini dapat ditentukan oleh faktor
keturunan tapi dipicu oleh pola hidup dan lingkungan. Kebiasaan hidup santai,
malas bergerak, selalu dibantu oleh orang lain (pembantu/supir) atau alat
(remote/ handphone/ eskalator/ kendaraan) dan makan berlebihan akan
meningkatkan asupan dan menurunkan luaran kalori.
orang, tidak mahal, diterima secara sosial, dan tidak menimbulkan efek
samping yang langsung terasa.
Pengaturan pola makan sehat adalah anjuran yang tepat, dengan
mengurangi asupan lemak, tetapi cukupi komposisi bahan makanan dengan
metode gizi seimbang, yaitu cukup sumber karbohidrat (nasi, mie, kentang,
dll) sebesar 60%, protein (ikan, ayam, tempe, tahu) sebesar 15% dan lemak
(ikan, minyak zaitun, alpukat) 20-25% plus cukup vitamin dan mineral (buah
dan sayur).
Diet mencakup pola-pola perilaku yang bervariasi, dari pemilihan
makanan yang baik untuk kesehatan sampai pembatasan yang sangat ketat
akan konsumsi kalori (Kim & Lennon, 2006). Perilaku tidak sehat yang dapat
diasosiasikan dengan diet misalnya puasa, tidak makan dengan sengaja,
penggunaan pil-pil diet, penahan nafsu makan atau laxative, muntah dengan
disengaja, dan binge eating (Perry, Leon, & Fulkerson, 1995).
Salah satu diet yang sedang marak di belahan dunia sekarang ini
adalah diet dengan nutrisi Herbalife. Herbalife merupakan food supplement
(tambahan makanan) yang membantu memenuhi kebutuhan gizi secara
optimal dengan konsep nutrisi seluler (Cellular Nutrition Technology).
Dengan programnya yang dinamakan Shapeworks, Herbalife merupakan
produk yang telah dipercaya selama 29 tahun, dengan > 65 juta pelanggan di
lebih dari 69 negara di dunia. Konsep ini sangat tepat untuk mereka yang
selama ini merasa sulit menurunkan berat badan, sulit mengontrol rasa lapar,
atau selalu merasa punya keinginan untuk makan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan efektifitas diet dengan
Nutrisi Herbalife dan Exercise dalam menurunkan berat badan?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas
menurunkan berat badan antara diet dengan nutrisi Herbalife dan Exercise.
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
a. Diharapkan dapat memberikan informasi secara ilmiah bahwa nutrisi
Herbalife dan Exercise dapat menurunkan berat badan yang berlebih.
b. Diharapkan dapat dipakai sebagai bahan acuan pada penelitian
selanjutnya.
2. Aspek Aplikatif
a. Sebagai bahan pertimbangan ilmiah bagi ahli gizi untuk memberikan
suatu cara diet yang baik dalam menurunkan berat badan pasien
dengan berat badan berlebih.
b. Sebagai bahan pertimbangan ilmiah yang dapat digunakan untuk
mengembangkan berbagai penelitan- penelitian lain dengan metode
diet yang lain untuk menurunkan berat badan pasien yang berlebih.
E. Hipotesis Penelitian
Penurunan berat badan dengan nutrisi herbalife lebih efektif daripada
penurunan berat badan dengan exercise.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Berat Badan
1. Pengertian
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang
digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat
badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan.
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral
pada tulang.
Berat
badan
merupakan
pilihan
utama
karena
berbagai
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT
Kategori
Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat ringan
Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan tingkat ringan
Kelebihan berat badan tingkat berat
IMT
< 17,0
17,0 18,4
18,5 25,0
25,1 27,0
> 27,0
disebut sebagai perubahan pola hidup. Olah raga yang tepat dapat
meningkatkan metabolisme energi sehingga membantu penurunan
berat badan dan mempertahankan berat badan selain meningkatkan
kebugaran.
Perubahan pola hidup merupakan hal penting yang mendasar
serta tidak perlu menanggung konsekwensi komplikasi yang mungkin
timbul dari obat atau pembedahan. Namun perubahan pola hidup ini
tidak mudah, perlu proses dan waktu. Tiap manusia ingin memperoleh
jalan pintas, cepat dan tidak susah sehingga memilih jalan lain yaitu
menggunakan obat-obatan dan pembedahan.
b. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan bukan merupakan pilihan utama,
sebab tanpa mengubah pola hidup, obat tidak bermanfaat,karena berat
badan akan kembali kesemula bila penggunaan obat dihentikan.
Bahkan obat-obat tertentu memberi efek samping yang kurang baik
untuk tubuh. Dari penelitian diketahui bahwa diet, dibarengi oleh raga
rutin dan obat menghasilkan penurunan berat badan yang paling baik
dan bertahan lama.
c. Pembedahan
Pembedahan bukan merupakan jalan pintas yang tepat bagi
penderita kegemukan. Pembedahan berupa pemendekan usus dan
penyempitan lambung hanya ditujukan bagi penderita obesitas morbid
atau obesitas berat yang terancam kematian. Sedangkan operasi sedot
2. Lemak
Selain lemak mempunyai kalori yang tinggi, lemak makanan juga
mempengaruhi kadar kolesterol darah. Kolesterol darah diperoleh dari
makanan yang mengandung kolesterol seperti lemak hewan dan jerohan
serta kuning telur. Namun tubuh juga dapat membuat sendiri kolesterol di
hati dari bahan lain yaitu gula darah dan lemak jenuh. Lebih dari setengah
kolesterol yang beredar dalam darah dibuat oleh tubuh sendiri, sehingga
pembatasan asupan lemak yang sangat ketat tidak akan bermanfaat karena
tubuh justru akan membuat lebih banyak kolesterol.
Kolesterol hanya diperoleh dari hewan, sebab hanya dibuat oleh
hati hewan. Maka harus diingat, minyak tumbuhan tidak mengandung
kolesterol. Minyak tumbuhan mengandung fitosterol, yang kerjanya justru
menghambat penyerapan kolesterol hewan yang jahat hingga 50% dan
menurunkan kolesterol LDL hingga 10% bila digunakan dalam jumlah
tepat yaitu 2 g/hari. Asupan harian fitosterol yang diperoleh dari makanan
biasa berkisar 100-300mg dan lebih tinggi pada vegetarian.
Kesimpulannya
untuk
menurunkan
kolesterol
darah,
perlu
jenuh
Porsi
beberapa
bahan
makanan
Prime Rib
Santan
Donut
Mentega (susu)
Keju
Ice cream
Cream Cheese
Susu murni
220 g
cangkir
1 donat
1 sdm
30 g
cup
2 sdm
1 cangkir
32
21
11
7.5
7
7
6
5
pengolahannya
yang
disebut
hidrogenasi,
mengakibatkan
perubahan sifat minyak dari cair menjadi padat. Bila tubuh menggunakan
lemak ini sebagai bahan pembuat sel manusia, maka fungsi sel tersebut
akan terganggu. Terbukti dari meningkatnya penyakit jantung koroner
akibat konsumsi lemak ini secara berlebihan. Lemak ini terdapat pada
cake, taart, french fries, kue kering, permen-coklat. Membatasi 1 sdm/hari
adalah baik.
Lemak yang dianjurkan penggunaannya adalah minyak olive yang
kaya ikatan rangkap tunggal. Dari penelitian lemak ini memperbaiki kadar
gula darah, trigliserida dan dapat meningkatkan HDL. Penggunaan
secukupnya adalah lebih baik. Cara menggunakannya bisa mentah sebagai
teman salad atau sarana menumis, asalkan tidak dipanaskan sampai
berasap. Jenis extra virgin olive oil adalah yang terbaik.
Minyak ikan yang dapat diperoleh dari ikan seminggu 2 kali atau
lebih atau diperoleh dengan mengonsumsi suplemen 1-2 g/hari, sangat
baik menurunkan kadar Trigliserida dan menurunkan kolesterol LDL.
Selain itu Minyak ikan (omega 3) memperbaiki daya tahan tubuh dan
sistem syaraf.
Membatasi penggunaan minyak hingga 25-30% total kalori
makanan adalah hal penting karena tanpa disadari, bahan makanan seperti
daging sudah mengandung 20-25% lemak, sedangkan kacang-kacangan
mengandung 40% lebih lemak. Asupan 1 potong ikan (100 g) dan 2
potong tahu/tempe (@50 g) serta 2 sdm minyak dalam sehari sudah
mencapai 30% kalori untuk total kalori 1000.
3. Serat
Serat memegang peran penting pada proses penurunan BB.
Terdapat 2 jenis serat:
a. Serat larut yang tak kasat mata seperti yang terdapat pada oat, kulit ari
dari serealia (beras merah, roti gandum) , kacang-kacangan dan buah.
b. serat tak larut dapat dilihat oleh mata dan sebelum dapat ditelan harus
dikunyah dengan baik. contoh serat tak larut adalah sayuran.
Serat mempunyai volume yang sangat besar dan menyerap air
sehingga mengakibatkan rasa kenyang sedangkan kalorinya tidak besar.
Dari penelitian diperoleh bahwa seseorang yang makan serat dari buahbuahan dapat menurunkan BB lebih banyak dibanding serat sereal.
C. Nutrisi Herbalife
1. Sejarah Herbalife
Herbalife didirikan pada tahun 1980 di California oleh Mark
Hughes. Berawal dari tragedi pribadi yang dialaminya, Mark Hughes
mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengembangkan nutrisi dan
pengelolaan berat badan yang sehat. Selama bertahun-tahun Mark Hughes
memperhatikan kesehatan ibunya yang kian memburuk akibat upaya
mencoba-coba dari satu diet ke diet yang lain hingga ibunya meninggal
pada usia 36 tahun karena overdosis mengkonsumsi pil-pil diet.
Mark Hughes memulai mendirikan Herbalife dengan misi untuk
membantu orang menurunkan berat badan secara aman, serta memperbaiki
kesehatan dan kesejahteraan mereka lewat produk-produk herbal bernutrisi
dan yang teruji.
Visi Mark Hughes adalah untuk membawa produk pengelolaan
berat badan, produk nutrisi dan produk perawatan diri yang terbaik di
makan sehat (diet rendah kalori) dan aturan pelaksanaan diet, maka
program ini tidak akan berhasil.
Jumlah protein yang tepat mampu mengontrol rasa lapar lebih lama
karena protein dicerna lebih lambat dan mengirim pesan ke otak bahwa
tubuh Anda masih kenyang dan belum lapar. Di samping itu, dengan
konsumsi protein harian yang tepat, dapat membentuk massa otot yang
lebih padat dan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga akan lebih
banyak terjadi pembakaran kalori.
3. Beberapa Produk Herbalife untuk Menurunkan Berat Badan
a. Nutritional Shake Mix - Herbalife Formula 1
Gambar 2. 1
Nutritional Shake Mix
- Herbalife Formula 1
Termasuk
Aminogen,Bromelain
dan
Papain
yang
mampu
melancarkan pencernaan.
Soy Protein dari kacang kedelai yaitu protein yang paling tinggi
manfaatnya kerena tidak mengandung lemak.
gampang
sakit
dan
sulit
Mengandung
antioksidan
yang
Gambar 2. 3 Personalized
Protein Powder - PiPiPi Herbalife Formula 3
kenyang
memudahkan
lebih
rogram
lama,
sehingga
penurunan
berat
badan.
Gambar 2. 4
Fiber and Herb Herbalife Tablet
Mengurangi
selulit,
yaitu
lemak
yang
Gambar 2. 6 Cell U
Tablet
harus mencakup berbagai aspek selain aktivitas atau latihan fisik, yaitu
aspek nutrisi, psikologis dan pengobatan.
a. Jalan Kaki
Sangat dianjurkan untuk seseorang dengan berat badan berlebih
untuk melakukan regular easy walking. Keuntungan easy walking
(30 menit jalan kaki, 5-6 kali perminggu) :
Mencegah
penyakit
jantung
koroner,
hipertensi,
diabetes,
osteoporosis, depresi.
Catatlah data seperti Berat Badan (BB), Body Mass Index (BMI
atau IMT : Indeks Massa Tubuh), Waist Circumference (WC atau
melakukan
warm-up
adalah
berpindahnya
atau
tegang. Banyak orang yang menyangka jika dapat menyentuh jari kaki,
mereka sehat.
Berbeda dengan yang sering didengungkan, ssecara ilmiah
ternyata sangat kecil keuntungan dari peregangan statis (terutama yang
sering dilakukan di pusat-pusat kebugaran). Bahkan peregangan sering
menimbulkan cedera. Padahal alasan melakukan peregangan ialah
pencegahan cedera, tetapi penelitian menunjukkan justru cedera
meningkat dengan peregangan yang dilakukan. Salah satu contoh ialah
otot Hamstring, salah satu otot yang paling sering diregangkan tetapi
paling sering cedera.
Kelenturan memang sangat dibutuhkan untuk kestabilan badan
dan mencegah cedera, tapi ternyata kelenturan lebih mudah didapatkan
lewat warm-up dan bukan dengan cara peregangan. Buktinya
penderita arthritis dapat meningkatkan kelenturan tubuhnya dengan
pemanasan / warm up ringan 15 menit, dan menjadi lentur seakan
mereka melakukan peregangan sebelumnya. Dengan warm up saja,
risiko cedera menjadi sangat kecil.
Ada 2 jenis peregangan : static dan balistik. Peregangan static
ada 2 jenis yaitu aktif dan pasif. Peregangan yang lebih aman yaitu
peregangan static yang aktif, yaitu : dengan mengkontraksikan sendiri
(tanpa bantuan orang lain) otot antagonis. Dengan tidak lupa untuk
melakukan secara perlahan dan mengulanginnya 3-4 kali untuk
kelompok otot yang sama. Kata kunci untuk peregangan ini : slow,
deliberate, light.
d. Heart rate monitoring (Formula 180)
Langkah pertama dalam sebuah program latihan fisik yang
ideal ialah mencari tahu tingkat kenyamanan yang terbaik untuk
seseorang. Ada frekuensi denyut nadi ideal bagi masing-masing
individu, dimana individu tersebut akan memperoleh keuntungan
optimal erobik ketika denyut nadi tidak dilampaui. Standar umum yang
digunakan disini adalah Formula 180 yang dikembangkan oleh Dr.
Phillip Mafetone.
Metoda ini menitikberatkan pada usia fisiologis bukan usia
kronologis. Untuk mencari denyut nadi maksimal dihitung dengan 180
dikurangi usia kronologis. Kemudian mencari posisi pada kriteria
mana yang paling dekat dengan keadaan dibawah ini.
1) Kurangi usia kronologis dari 180 (180 usia)
2) Modifikasi angka ini dengan memilih salah satu kategori yang
tercocok untuk individu :
Jika anda sedang sakit, atau pada masa pemulihan dari penyakit
yang mayor (penyakit jantung, pembedahan apapun, atau
baru dirawat di RS dlsb ) atau anda dalam pengobatan serius
yang regular Kurangi 10
kapasitasnya
(tidak
menunjukkan
kemajuan
samasekali) atau anda sering terkena flu, alergi, dan jika anda
belum pernah berolahraga sebelumnya, kurangi 5
e. Test MAF
Strategi yang tepat untuk memonitor keberhasilan penanganan
obesitas melalui latihan fisik bukan hanya dengan cara menimbang
berat badan atau cubit lemak saja.
dilakukan Tes MAF (maximum aerobic function Test). Tes ini secara
objektif mengukur kemajuan yang terjadi di dalam sistem erobik
seorang individu. Tanpa pengukuran objektif, kita dapat membohongi
diri dengan berpikir tidak bahwa cara kita berolahraga / melakukan
latihan fisik tidak bermasalah.
Lebih penting lagi Tes MAF dapat memberi peringatan jika
latihan fisik kita keliru, terlalu banyak latihan anerobik atau terlalu
sedikit porsi erobik, atau terjadi ketidakseimbangan dalam hal apa saja
yang berpengaruh negatif pada sistem erobik.
Tes MAF dapat dilakukan dalam bentuk latihan fisik apa saja
selama denyut nadi yang terjadi sesuai dengan formula 180. Jalankan
latihan fisik sampai mencapai denyut nadi yang sesuai, catat parameter
latihan saat itu misalnya
untuk 1 mil), atau kecepatan sepeda saat itu ( mil per jam) atau repetisi
(berapa lap kolam renang).
Kalau kita berhasil mengembangkan sistem erobik kita akan
memiliki energi tambahan dan fungsi erobik yang lebih baik lagi. Ini
ditandai dengan fase progresif yang pada tahun pertama terjadi drastic,
dan dikemudian hari lebih lamban. Contohnya : tahun pertama cara
berjalan kaki bertambah baik dari 18 menit ke 13 menit setiap mil.
Lalu tahun kedua, bisa saja hanya terjadi dari 13 menit setiap mil ke 10
menit per mil jogging.
Selanjutnya akan ada periode plateau. Ada 2 jenis plateau yaitu
yang tergolong sehat dan yang tidak sehat. Plateau yang normal
terjadi karena tubuh (metabolisme, neurologis, dan aspek otot)
membutuhkan waktu untuk penyesuaian, dan tubuh perlu waktu juga
untuk pemulihan. Plateu sehat berlangsung sebentar, mungkin hanya
beberapa minggu hingga beberapa bulan, selanjutnya masuk fase
progresif kembali.
MAF
dianjurkan
untuk
dilakukan
secara
Disadvantages
Comfortable , convenient, non-weight Not good for knee, ankle, foot injuries;
supportive and therefore high energy may be difficult in some areas. (Can
use
walk in water).
Takes less time; can be addictive,
Can be uncomfortable, dangerous for
good to do with friends.
overweight, can cause injury too hard
Jogging
Swimming
Cycling
Tennis / golf
Aerobics
Advantage
Skipping
Squash
Rowing
AKTIVITAS
Tidak aktif
Menyetir mobil
Makan
Berdandan
Membereskan
tempat tidur
Memainkan
musik
Menelpon
Menonton
televisi
Ngantri
Cuci piring
Tidak aktif
Aktif
Bersih-bersih
(lap, vacuum)
Masak
Laundry
Ironing
Shopping
Showering &
berpakaian
Membersihkan
jendela
Aktif
Sangat aktif
Memotong kayu
Naik tangga
Berkebun
Bermain dengan
anak
Mengepel
Menyapu
halaman
Bersih-bersih
seluruh rumah
Sangat aktif
PEKERJAAN / PROFESI
Teller
Supir
Receptionist
Sekretaris
Pelajar
Operator
Telepon
Tukang ketik
Penulis
Arsitek
Artis
Bar tender
Dokter
Insinyur
Flight attendant
Teknisi
laboratorium
Pemusik
Penjaja
Construction
worker
Penari
Petani
Mekanik
Suster
Penyanyi
Guru
Pelayan
moderate).
6) Secara umum aktivitas yang dibebani oleh BB sendiri atau Weight
bearing (contoh : jalan kaki) adalah pilihan yang paling baik untuk
penderita
berat
badan
berlebih
(yang
memenuhi
syarat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat eksperimental
kuasi dengan teknik acak buta ganda (double blind).
C. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pria atau wanita yang akan
menjalani program penurunan berat badan baik dengan nutrisi herbalife
maupun dengan exercise yang memenuhi kriteria tertentu.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah subjek dalam populasi
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:
a. Pasien pria atau wanita
b. Usia pasien 25-50 tahun
c. IMT > 25
Herbalife
atau
sedang
melakukan
exercise
untuk
Populasi
Seluruh subyek yang menjalani program
penurunan berat badan di Kota Mataram
Pemilihan Sampel
Pria / wanita, Usia pasien 25-50 tahun, IMT > 25,
Informed Consent, Konsumen Herbalife atau sedang
melakukan exercise untuk menurunkan berat badan.
Kelompok I
15 Konsumen Herbalife yang akan
menjalani program penurunan berat badan
Kelompok II
15 orang yang akan menjalani program
Exercise untuk menurunkan berat badan
Melakukan pengolahan
data sesuai dengan IMT
yang diperoleh
Gambar 2.1.
F. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
a. Diet dengan Nutrisi Herbalife
Suatu metode diet yang membantu memenuhi kebutuhan gizi secara
optimal dan menurunkan berat badan yang berlebih dengan konsep
nutrisi seluler (Cellular Nutrition Technology) yang memiliki program
tertentu dalam pelaksanaannya.
b. Program Exercise untuk Menurunkan berat badan
Sesuatu yang direncanakan dan diprogram untuk melakukan aktivitas
fisik (hidup aktif), guna menurunkan berat badan yang berlebih dalam
jangka waktu tertentu, dengan memperhatikan pola asupan nutrisi,
keadaan psikologis dan pengobatan.
2. Variabel Terikat
Penurunan Berat Badan yaitu turunnya massa tubuh seseorang yang telah
menjalani diet dengan nutrisi Herbalife maupun dengan metode Exercise
dengan memperhatikan IMTnya.
G. Instrumen Penelitian
a. Antropometri berupa timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.
b. Formulir untuk mencatat berat badan dan tinggi sebelum dan setelah
melakukan program diet penurunan berat badan.
c. Formulir informed consent, dibubuhi tanda tangan subyek penelitian.
H. Pengolahan Data
a. Editing
Proses editing dilakukan untuk memeriksa data yang sudah terkumpul dan
jika ada kekurangan langsung dilengkapi tanpa dilakukan penggantian atas
pengukuran yang telah dilakukan terhadap subyek penelitian.
b. Coding
Mengklasifikasikan hasil-hasil pengukuran dari subyek penelitian ke
dalam kategori-kategori. Klasifikasi dilakukan dengan memberi tanda atau
kode berbentuk angka pada masing-masing hasil penghitungan IMT.
c. Tabulating
Tabulasi dilakukan untuk pengorganisasian data yang sudah terkumpul
agar mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan serta dianalisis.
I. Analisa Data
Hasil pengukuran mengenai berat badan yang diperoleh dari masingmasing
kelompok
dicari
rata-ratanya
kemudian
dianalisis
dengan
x1 x2
s
s1
s
2 2r 1
n
n1 n2
1
s2
n
2
keterangan:
t
n1 : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2
DAFTAR PUSTAKA
Allen. C, Inova MY. 2002. Global and dimensional self esteem in preadolescent
and early adolescent children who are overweight : Age and gender
differences, Int. J Eat Disorder;31: 424 . 429,
B. Don Franks & Edward T. Howley, 1989. Fitness Leaders Handbook, Human
Kinetics Books, Champaign, Illinois
Dr Endang Darmoutomo MS SpGK. 2009. Mencegah penyakit akibat kegemukan
dengan asupan nutrisi. Diakses pada tanggal 10 Januari 2011 dari
http://www.obesitas.web.id/obe-news%28i%2924.html
Dr. Garry Egger & Dr. Andrew Binns. 2001. The experts weight loss Guide ,
Allen & Unwin
Dr. Philip Maffetone. 2002. In Fitness and in Health. The No-nonsense Guide to
Diet, Exercise and Disease Prevention, Dalvid Barmore Production.
Library of Congress control number : 2002106919 ISBN : 0-9679450-1-1.
Dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK. 2009. Healthy Weight for Perfect Beauty. Diakses
pada tanggal 11 Januari 2011 dari http://www.obesitas.web.id/obe-news
%28i%2925.html
Garry Egger, Boyd Swinburn. 1996. A guide for professionals - The Loss Hand
book a guide for professionals . Allen & Unwin
Henry W. Wright A More Excellent Way Be in health spiritual roots of disease
pathways to wholeness, Pleasant Valley Publications, Thomaston, Georgia
30286.
Kurniati Tanjung Ihromi. 2009. Latihan dan Aktifitas Fisik untuk Menurunkan
Berat Badan. Diakses pada tanggal 10 Januari 2011 dari
http://www.obesitas.web.id/obe-news%28i%2922.html
Puspita. 2010. Produk Herbalife Di Indonesia diakses pada tanggal 10 Januari
2011 dari http://www.herbalindo.net/?pilih=hal&id=10
Satoto, Karjati S, Darmojo B, Tjokroprawiro A, Kodyat BA. Gemuk, Obesitas dan
Penyakit Degeneratif: epidemiologi dan strategi penanggulangan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. Serpong 17-20 Februari,
1998:787-808.
Soerjodibroto W. 1986. Kegemukan ; Masalah dan Penanggulangannya. FKUI:
Jakarta