Anda di halaman 1dari 18

PERSIAPAN PEMERIKSAAN

ECT

Kelompok 6 :
1. Restiyana Widiyanti
2. Phoebe Kezia Pieter

A. PENGERTIAN

Terapi elektrokonvulsif (ECT) merupakan suatu


jenis pengobatan somatik dimana arus listrik
digunakan pada otak melalui elektroda yang
ditempatkan pada pelipis. Arus tersebut cukup
menimbulkan kejang grand mal, yang darinya
diharapkan efek yang terapeutik tercapai.
Mekanisme kerja ECT sebenarnya tidak
diketahui, tetapi diperkirakan bahwa ECT
menghasilkan perubahan-perubahan biokimia
didalam otak (Peningkatan kadar norepinefrin
dan serotinin) mirip dengan obat anti depresan.

B. INDIKASI

Gangguan afek yang berat: pasien dengan depresi


berat atau gangguan bipolar,atau depresi
menunjukkan respons yang baik pada pemberian ECT
(80-90% membaik versus 70% atau lebih dengan
antidepresan). Pasien dengan gejala vegetatif yang
jelas (seperti insomnia, konstipasi; riwayat bunuh diri,
obsesi rasa bersalah, anoreksia, penurunan berat
badan, dan retardasi psikomotor) cukup bersespon.
Skizofrenia: skizofrenia katatonik tipe stupor atau tipe
excited memberikan responsyang baik dengan ECT.
Tetapi pada keadaan schizofrenia kronik hal ini tidak
teralalu berguna.

C. KONTRAINDIKASI

Tumor intra kranial, karena dapat meningkatkan


tekanan intrakranial.
Kehamilan, karena dapat mengakibatkan keguguran
Osteoporosis, karena dapat berakibat terjadinya fraktur
tulang.
Infark Miokardium, karena dapat terjadi henti jantung.
Asthma bronchiale, dapat memperberat keadaan
penyakit yang diderita

D. KOMPLIKASI
Amnesia (retrograd dan anterograd) bervariasi
dimulai setelah 3-4 terapi berakhir2-3 bulan
(tetapi kadang-.kadang lebih lama dan lebih berat
dengan metode bilateral, jumlah terapi yang semakin
banyak, kekuatan listrik yang meningkat dan adanya
organik sebelumnya.
Sakit kepala, mual, nyeri otot.
Kebingungan.
Reserpin dan ECT diberikan secara bersamaan akan
berakibat fatal
Fraktur jarang terjadi dengan relaksasi otot yang
baik.

Perawat sebelum
melakukan terapi ECT,
harus mempersiapkan
alat dan
mengantisipasi
kecemasan klien
dengan menjelaskan
tindakan yang akan
dilakukan.

Peran perawat

E. PERSIAPAN ECT (PRA-ECT)

PERSIAPAN ALAT

Konvulsator set
(diatur intensitas
dan timer)

Obat SA injeksi 1
ampul

Tensimeter ,
Stetoskop

Tounge spatel
atau karet
mentah
dibungkus kain

Spuit disposibel

Slim suiger

Kain kassa

Cairan NACL
secukupnya

Set konsulvastor

PERSIAPAN KLIEN
a. Anjurkan klien dan keluarga untuk tenang dan
beritahu prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b. Lakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk
mengidentifikasi adanya kelainan yang merupakan
kontraindikasi ECT

c. Siapkan surat persetujuan

d. Klien berpuasa 4-6 jam sebelum ECT

e. Lepas gigi palsu, lensa kontak, perhiasan atau penjepit


rambut yang mungkin dipakai klien

f. Klien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan


defekasi

g. Klien jika ada tanda ansietas, berikan 5 mg diazepam IM 1-2


jam sebelum ECT

h. Jika klien menggunakan obat antidepresan, antipsikotik,


sedatif-hipnotik, dan antikonvulsan harus dihentikan sehari
sebelumnya. Litium biasanya dihentikan beberapa hari
sebelumnya karena berisiko organik.

i. Premedikasi dengan injeksi SA (sulfa atropin) 0,6-1,2 mg


setengah jam sebelum ECT. Pemberian antikolinergik ini
mengembalikan aritmia vagal dan menurunkan sekresi
gastrointestinal.

POST ECT
Penghisapan lendir sesuai kebutuhan
Observasi dan awasi TTV sampai kondisi klien
stabil
Pertahankan jalan nafas klien
Jaga keamanan klien
Bila sudah sadar bantu orientasi klien dengan
jelaskan keadaan yang sudah terjadi.

F. PELAKSANAAN ECT

Setelah alat sudah disiapkan, pindahkan klien ke


tempat dengan permukaan rata dan cukup keras.
Posisikan hiperektensi punggung tanpa bantal.
Pakaian dikendorkan, seluruh badan di tutup dengan
selimut, kecuali bagian kepala.
Berikan natrium metoheksital (40-100 mg IV).
Anestetik barbiturat ini dipakai untuk menghasilkan
koma ringan.
Berikan pelemas otot suksinikolin atau Anectine (3080 mg IV) untuk menghindari kemungkinan kejang
umum.
Kepala bagian temporal (pelipis) dibersihkan dengan
alkohol untuk tempat elektrode menempel.

LANJUTAN
Kedua pelipis tempat elektroda menempel
dilapisi dengan kasa yang dibasahi caira Nacl.
Penderita diminta untuk membuka mulut dan
masang spatel/karet yang dibungkus kain
dimasukkan dan klien diminta menggigit
Rahang bawah (dagu), ditahan supaya tidak
membuka lebar saat kejang dengan dilapisi kain
Persendian (bahu, siku, pinggang, lutu) di tahan
selama kejang dengan mengikuti gerak kejang

LANJUTAN
Pasang elektroda di pelipis kain kasa basah
kemudia tekan tombol sampai timer berhenti
dan dilepas
Menahan gerakan kejang sampai selesai kejang
dengan mengikuti gerakan kejang (menahan
tidak boleh dengan kuat).
Bila berhenti nafas berikan bantuan nafas
dengan rangsangan menekan diafragma
Bila banyak lendir, dibersihkan dengan slim
siger

LANJUTAN
Kepala dimiringkan
Observasi sampai klien sadar
Dokumentasikan hasil di kartu ECT dan catatan
keperawatan

G. KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN ECT
Keuntungan
Efektifitas ECT dalam mengobati pasien dengan
gangguan jiwa karena adanya peningkatan
sensitivitas reseptor terhadap neurotransmitter.
ECT meningkatkan pergantian dopamin,
serotonin dan meningkatkan pelepasan
norepineprin dari neuron-neuron ke reseptor. ECT
juga akan menstimulasi pelepasan serotonin.

Pada depresi terjadi gangguan neurotrasmitter


otak yaitu penurunan dopamin, serotonin dan
norepineprin. Dengan ECT penurunan tersebut
dapat ditingkatkan, sehingga pasien depresi
dapat disembuhkan dengan pemberian ECT.

Kerugian

ECT sebagai alat terapi orang yang mengalami


gangguan jiwa karena banyak efek samping yang
ditimbulkan seperti yang Patah tulang vertebra,
Kehilangan memori dan kekacaun mental
sememtara, Dislokalisasi sendi rahang, Amnesia,
Nyeri kepala, bahkan samapi kematian. Risiko
yang ditimbulkan juga cukup berbahaya seperti
kerusakan otak, kematian dan kehilangan memori
permanen. Dari segi etik juga tidak etis
memperlakukan manusia seperti hewan percobaan
walaupun dibilang cukup efektif untuk terapi
gangguan kejiwaan tapi sangat kurang etis, apalagi
untuk budaya kita.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai