ISLAM
1
BAB I PENDAHULUAN
(Permasalahan Pendidikan)
2
BAB I PENDAHULUAN
(Permasalahan Pendidikan)
3
BAB I PENDAHULUAN
(Permasalahan Pendidikan)
4
BAB I PENDAHULUAN
(Permasalahan Pendidikan)
5
BAB I PENDAHULUAN
(Permasalahan Pendidikan)
6
BAB I PENDAHULUAN
(Permasalahan Pendidikan)
7
PENDIDIK
SUMBER
BELAJAR
PESERTA
DIDIK
Cerdas
Kinestetik
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat,
bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas;
Aktualisasi insan adiraga;
Kompetitif
PENGERTIAN FILSAFAT
12
PENGERTIAN TARBIYAH
13
1.
7.
ISTILAH TAKDIB
24
1.
Alquran
2. Sunnah
3. Hasil Ijtihad
1.
dikan dan psikologi yang berkaitan dengan sifatsifat, proses pendidikan, dan tujuan-tujuan
pendidikan dan fungsi-fungsinya sangat penting.
4. Prinsip-prinsip yang menjadi dasar filsafat politik,
ekonomi dan sosial yang dilaksanakan oleh negara,
perjanjian-perjanjian, prinsip-prinsip organisasi
regional dan internasional kemana bergabung
negara Islam itu, selama perjanjian dan prinsip itu
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
4. Analisis terhadap konsep-konsep dan istilahistilah pendidikan. Banyak istilah dalam lapangan
pendidikan yang harus didefinisikan dan
dikembangkan, ditafsirkan dan dianalisis. Agar
istilah-istilah, konsep-konsep dan ide-ide yang
berkembang itu sinkrun, dan menjadi kesamaan
persepsi di kalangan pendidikan dan tenaga
kependidikan, maka perlu dianalisis, diselaraskan,
dikaitkan satu dengan yang lain menjadi jalinan
yang harmonis dan teratur.
Metafisika (2):
37
Metafisika (3):
38
Metafisika (4):
39
2. Epistemologi (1):
40
Epistemologi (2):
41
3. Aksiologi (1) :
42
Aksiologi (2) :
43
Aksiologi (3):
44
Aksiologi (4):
45
Aksiologi (5):
46
dan ihsa>n;
3. Kehidupan dunia: ibtila>
4. Dengan Ilmu: hubungan fard} ain dan
kifa>yah
5. Kehidupan akhirat: masu>liyah dan jaza>
6. Dg Alam: hubungan taskhi>r dan
pembelajaran
Aksiologi (6)
47
Aksiologi (7):
48
Aksiologi (8):
49
7.
4. Kehidupan
8.
Fitrah:
Kata fitrah dan segala bentuk kata jadiannya dalam
PERPORMANCE (2)
68
PERPORMANCE (3)
69
Putus
asa (Hud:9)
Tidak berterima kasih (Ibrahim:34)
Berkeluh kesah (Al-Maarij:19)
Amat kikir (Al-Maarij:22)
Membantah (Al-Kahfi:54)
Melampaui batas (Al-Alaq:6-7)
Purbasangka (al-Najm:23) dan lain-lain
H. KEDUDUKAN MANUSIA
70
1. Pengertian Khalifah
Dalam Kamus Al-Munjid Fi al-Lughah wa al-Alam
disebutkan bahwa khalifah merupakan bentuk mufrad
(tunggal), yang jamataksirnya ialah khulafa dan
khalaaif. Maknanya ialah seseorang yang menggantikan
orang lain dan menempati tempat orang lain tersebut.
Menurut Jumhur Ulama dan para ahli tafsir, baik dari
kalangan ulama salaf maupun khalaf mengatakan bahwa
Allah menjadikan Adam sebagai pengganti dari orang
yang sebelumnya yang lebih dulu menempati bumi
sebelum Adam, yaitu jin. Ada juga yang mengatakan
mereka adalah para malaikat yang lebih dahulu
menempati bumi sebelum jin dan Adam.
2. Tugas-tugas khalifah
Ketinggian derajat manusia dibanding dengan makhluk
lainnya menjadikan dirinya mempunyai tanggung jawab
yang lebih berat. Amanah tanggung jawab untuk menjadi
khalifah di bumi telah ditawarkan kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, namun mereka menolaknya.
Kemudian manusia menerima amanah tersebut. Ini
menunjukkan bahwa manusia secara potensial dan
keilmuan mampu melaksanakan tugas-tugas
kekhalifahan tersebut. Pemberian amanat ini kepada
manusia, menurut al-Ainain, menjadikan manusia
terangkat kedudukannya menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan malaikat.
2. Tugas-tugas khalifah
Ketinggian derajat manusia dibanding dengan makhluk
lainnya menjadikan dirinya mempunyai tanggung jawab
yang lebih berat. Amanah tanggung jawab untuk menjadi
khalifah di bumi telah ditawarkan kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, namun mereka menolaknya.
Kemudian manusia menerima amanah tersebut. Ini
menunjukkan bahwa manusia secara potensial dan
keilmuan mampu melaksanakan tugas-tugas
kekhalifahan tersebut. Pemberian amanat ini kepada
manusia, menurut al-Ainain, menjadikan manusia
terangkat kedudukannya menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan malaikat.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
Kesadaran magis :
terbentuk pada masyarakat yang masih mempercayai
hal-hal yang supranatural.
meyakini bahwa kekuatan terbesar yang mempengaruhi
kehidupan mereka adalah hal-hal yang gaib, mistis,
supranatural (luar alam).
Untuk itu hal-hal gaib ini harus di-tundukkan dengan
sesajen dan doa-doa/mantra/jampi-jampi/komatkamit.
2. Kesadaran naif.
masyarakat yang memandang bahwa setiap
3. Kesadaran kritis.
masyarakat yang menyadari bahwa kekacauan di
1. Sistem pendidikan:
yang memandang realitas luar sebagai sesuatu
2.
Paradigma liberal.
memandang bahwa ketidakadilan sosial terjadi
karena kelalaian manusia itu sendiri.
Kalau ada pengangguran maka itu adalah
kesalahan manusianya yang kurang kreatif, tidak
berjiwa wirausaha dan malas.
Kalau ada kemiskinan kota (poor urban) itu
disebabkan karena manusianya yang malas
berusaha di desa dan maunya hidup enak saja di
kota
tengah-tengah masyarakatnya.
Paradigma ini memandang akar ketidakadilan sosial
adalah sistem yang berlaku pada masyarakat itu.
Sistem itu dapat berupa sistem politik (yang otoriter dan
anti demokrasi), sistem sosial (yang melestarikan kastakasta dan menghambat laju mobilitas sosial), sistem
ekonomi (yang kapitalistik, dan anti kerakyatan) sistem
budaya (yang patriaki dan anti egaliter), bahkan sistem
pendidikan itu sendiri (yang menjadi alat pengukuh
kekuasaan dan pro status quo).
1.
2.
3.
4.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",