Anda di halaman 1dari 5

BERAK BERDARAH DISEBABKAN KARENA PROTOZOA EIMERIA sp

Berak Berdarah ( Koksidiosis)


Berak berdarah adalah suatu penyakit yang menyerang kelinci yang ditandai dengan
adanya darah di feses kelinci. Penyakit berak berdarah disebabkan oleh Protozoa Eimeria sp.
Saat ini, telah ditemukan 9 jenis eimeria yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Eimeria tenella
Eimeria necatri
Eimeria brunette
Eimeriamaxima
Eimeria acervulina
Eimeria praecox
Eimeria mivati
Eimeria hagani
Eimeria mitis

Di antara 9 jenis Eimeria yang paling ganas adalah Eimeria tenella. Protozoa Eimeria
menyerang dengan menembus bagian usus hingga terjadi luka. Akibat luka ini feses kelinci
menjadi berdarah. Koksidiosis menginfeksi kelinci dengan cara merusak sel sel alat
pencernaan kelinci, sehingga alat pencernaan tersebut tidak bisa dipergunakan untuk
mencerna dan menyerap makanan.
GEJALA BERAK BERDARAH

Gejala utama penyakit berak berdarah adalah feses atau kotoran kelinci bercampur
dengan darah. Penyakit ini menimbulkan gejala lain, diantaranya adalah kelinci terlihat lesu,
pucat, tubuh menjadi kurus, perut membesar, nafsu makan kelinci berkurang bahkan tidak
mau makan sama sekali dan pertumbuhannya lambat akibat penyerapan gizi di usus tidak
sempurna.
CARA PENULARAN
Penyakit berak berdarah dapat menular melalui kotoran atau feses yang terpapar. Karena itu,
perhatikan kondisi kelinci agar tidak memakan kotorannya sendiri. Selain itu, tatalaksana
kandang yang buruk juga dapat menyebabkan penyakit berak berdarah. Makanan, minuman
dan peralatan yang sudah tercemar Eimeria sp juga dapat menyebabkan berak berdarah pada
kelinci.

Gambar diatas menjelaskan siklus terjadinya coccidian ( berak berdarah), kelinci


muda mengkonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh protozoa
Eimeira sp. Setelah kelinci berkembang dewasa, kelinci menghasilkan oosit yang telah
terinfeksi oleh protozoa tersebut sehingga jika kelinci itu melahirkan anak, anaknya akan
terinfeksi protozoa dan mengakibatkan anak kelinci terkena penyakit berak berdarah.
CARA PENCEGAHAN

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah memberikan obat-obatan yang dicampurkan
ke dalam pakan. Jenis obat yang dapat digunakan di antaranya Sulfaquinoksalin atau
Coxistac yang mengandung salinomycin. Bagi kelinci yang sudah terserang, berikan obat
yang mengandung bahan bahan aktif sulfamerazin atau sulfamezathin, seperti Coccidin atau
Trisulfa. Dapat juga diberikan Amprolium 30 250 mg/kg pakan, Nitofurason dapat dipakai
dengan dosis 0,5 2 g/kg berat badan untuk pengobatan. Pastikan juga kelinci yang
menunjukkan gejala awal dipisahkan kandangnya untuk menghindari penularan.

TUGAS MANAJEMEN PET ANIMAL

BERAK BERDARAH (KOKSIDIOSIS) PADA KELINCI

DISUSUN OLEH :
1. PARAMITHA AFI S / 135130100111026
2. DINA TRIASSANTI / 135130100111034
3. BRIAN PERMADI W / 135130101111051
4. DINA HARDIANA / 135130107111023
5. ARNES MARDASELA / 135130107111027
6. YUDISTHIRA /

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
DAFTAR PUSTAKA

Krista, Bambang dan Bagus Harianto, 2010, Buku Pintar Beternak dan Bisnis Ayam
Kampung, Agromedia Pustaka, Jakarta Selatan
Kusantati, Herni, dkk, 2008, Keterampilan, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Murtidjo, Bambang Agus, 2011, Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam, Kanisius,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai