Menerima
pesanan penjualan
Dukungan
pelanggan
Manajemen
hubungan
pelanggan
Peramalan
penjualan
Periklanan
Manajemen
Rantai Pasok
Pembelian barang
dan bahan baku
Akuntansi
dan
Keuangan
Akuntansi
keuangan
dari
pembayaran
pelanggan
dan
kepada pemasok
Menerima barang Alokasi
dan
dan bahan baku
control biaya
Transportasi dan Perencanaan dan
logistic
penganggaran
Penjadwalan
Manajemen aliran
produksi
kas
Sumber
Daya
Manusia
Perekrutan
dan
mempekerjakan
Pembuatan
barang
Perawatan pabrik
Kepatuhan kepada
Pemerintah
Pelatihan
Penggajian
Keuntungan bagi
tenaga kerja
Area fungsional saling terkait dan tergantung satu dengan lainnya. Masing-masing membtuhkan data
dari area lainnya. Integrasi yang baik dari area fungsional dapat meningkatkan komunikasi, aliran
pekerjaan dan kesuksesan perusahaan.
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang menggunakan satu atau lebih input dan menghasilkan
luaran yang bernilai untuk pelanggan. Pelanggan yang dimaksud di sini bisa pelanggan eksternal
Modul Ajar Mata Kuliah Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Mahendrawathi ER, 2015
(pelanggan yang membeli produk akhir) maupun pelanggan internal (kolega pada departemen lain).
Berpikir dalam bentuk proses bisnis membantu manajer untuk melihat perusahaan/organisasi dari
perspektif pelanggan. Sebagai contoh, apa yang dijual oleh bagian pemasaran dan penjualan terhubung
dengan apa yang dibeli dan diproduksi oleh bagian manajemen rantai pasok. Konsep ini digambarkan
pada gambar 4.1.
Input
Penyebab permasalahan:
FS memiliki sistem informasi terpisah untuk ketiga area fungsional di dalam perusahaan yaitu:
Sistem Pesanan Penjualan
Sistem Pergudangan
Sistem Akuntansi
Informasi dari setiap sistem dibagi secara elektronik melalui transfer file secara periodic (misal
dari sistem pesanan penjualan kepada sistem akuntansi) atau secara manual melalui kertas
(status kredit dari departemen akuntansi kepada petugas penjualan). Banyaknya transaksi yang
ditangani secara manual memungkinkan banyak kesalahan dalam data entry.
Informasi disimpan pada ketiga sistem tidak dapat diperoleh secara real time.
Untuk setiap divisi penjualan, Fitter memiliki empat penjual yang bekerja di jalan dan dua petugas yang
bekerja di kantor penjualan. Penjual bekerja berdasarkan komibisi dan memiliki peluang untuk
menawarkan kepada pelanggan diskon spesial untuk memastikan produknya terjual. Seluruh proses
penjualan melibatkan serangkaian langkah-langkah yang membutuhkan koordinasi antara Penjualan,
Gudang, Akuntansi dan Penerimaan seperti terlihat pada gambar 4.4. Perhatikan bahwa Produksi tidak
terlibat langsung dengan proses penjualan karena Fitter merencanakan produksi dengan Strategi Maketo-Stock, dimana produk dikirimkan kepada pelanggan dari persediaan gudang daripada dibuat untuk
pesanan yang spesifik.
FS menggunakan basis data personal komputer untuk mengelola tingkat persediaan di gudang. Program
menyesuaikan angka tingkat persediaan setiap hari, menggunakan data dari catatan produksi
(menunjukkan apa yang sudah ditambahkan ke gudang), daftar pengepakan (menunjukkan apa yang
sudah dikirim dari gudang), dan sumber-sumber data lainnya (seperti kotak pengiriman yang dibuka
untuk mengambil kotak display). Setiap bulan staff gudang melakukan perhitungan persediaan fisik
untuk membandingkan antara persediaan yang sesungguhnya di tangan dengan catatan persediaan
yang ditunjukkan pada basis data. Perhitungan persediaan bulanan Fitter menunjukkan bahwa tingkat
persediaan 95% akurat dan mungkin tidak terlihat terlalu buruk tetapi adanya kesalahan 5% berarti
Fitter secara reguler mengalami masalah dalam memenuhi pesanan.
Mengingat snack bars tidak tahan lama, Fitter menjaga agar persediaan tetap rendah. Tingkat
persediaan berubah dengan cepat dalam sehari, dan sistem Fitter saat ini tidak menyediakan metode
yang baik untuk mengecek ketersediaan persediaan. Akibatnya, seorang pengambil pesanan mungkin
pergi ke rak untuk mengambil sebuah pesanan dan menemukan bahwa snack bars tidak cukup untuk
memenuhi pesanan. Dalam kasus seperti ini ada beberapa kemungkinan:
Mungkin ada tipe snack bar yang sama di area produksi siap untuk ditransfer ke gudang yang
berarti pengambil pesanan dapat menunggu sampai persediaan diterima di gudang untuk
menyelesaikan pesanan
Untuk pelanggan yang penting yang membeli snack bar dengan merk toko, produksi bisa
mengubah pembungkus dan label kotak display yang saat ini sedang dalam produksi menjadi
merk pelanggan untuk memenuhi pesanan pelanggan tersebut.
Dalam situasi lain, pelanggan mungkin bersedia menerima pengiriman sebagian terdiri dari
berapa pun yang ada di gudang, sementara sisanya dikirim pada saat sudah tersedia (dikenal
juga dengan backorders)
Pelanggan mungkin menginginkan untuk mengambil barang yang ada, membatalkan sisanya,
lalu memesan lagi nanti
Jika pelanggan masih memiliki persediaan di tempat mereka, mungkin pelanggan memilih untuk
menunggu sampai seluruh pesanan dapat dikirimkan sehingga menghemat ongkos pengiriman.
Untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada situasi ini, pengambil pesanan mungkin berdiskusi
dengan penyelia gudang, penyelia produksi dan petugas penjualana. Apapun hasilnya, penyelia gudang
harus mengontak petugas penjualan sehingga ia dapat memberikan informasi kepada pelanggan (yang
tidak selalu dilakukan saat situasi sedang sibuk) dan departemen akuntansi sehingga mereka dapat
mengubah tagihan kepada pelanggan.
Akuntansi dan Faktur (Accounting and Invoicing)
Tagihan kepada pelanggan juga bermasalah. Pertama, data dari sistem pemasukan order sayaat ini
hanya dimasukkan ke dalam sistem akuntansi di akhir hari, sehingga departemen akuntansi tidak
memiliki informasi tentang pesanan penjualan yang baru sampai keesokan harinya. Petugas juga secara
manual harus menyesuaikan pada sistem pemasukan pesanan dan sistem akuntansi untuk pengiriman
sebagian dan untuk perubahan-perubahan lain yang terjadi selama proses pemenuhan pesanan. Sering
Modul Ajar Mata Kuliah Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Mahendrawathi ER, 2015
kali, koreksi tidak dilakukan pada kedua sistem yang menyebabkan perbedaan yang harus dikoreksi pada
akhir bulan, dimana lebih sulit untuk pihak yang terlibat mengingat apa yang terjadi! Penundaan koreksi
pesanan juga terkadang menyebabkan tagihan yang terlambat dan tidak akurat. Jika tagihan yang sudah
selesai sedang meunggu untuk dikirim saat gudang memberitahukan ke bagian akuntansi tentang
pengiriman sebagian, maka tagihan baru harus disiapkan. Dalam kasus apa pun, sebuah tagian biasanya
dikirim kepada pelanggan, terpisah dari pengiriman.
Pembayaran dan Pengembalian (Payment and Returns)
Prosedur Fitter untuk memroses pembayaran seringkali membuat pelanggan frustrasi. Hampir semua
pelanggan membayar tagihan dalam 10 hari akan menerima diskon 2%. Jika ada kesalahan dalam proses
penjualan atau proses pemenuhan pesanan dari kutipan/kuotasi awal sampai memasukkan pesanan
ke dalam sistem pesanan penjualan kemudian pemenuhan pesanan di gudang pelanggan akan
menerima tagihan yang salah. Walaupun Fitter memberikan pelanggan dua salinan tagihan, banyak
pelanggan yang tidak mengirimkan kembali salah satu salinan dari tagihan dengan pengirimannya,
seperti yang telah diinstruksikan. Kesalahan terkadang menyebabkan akun pelanggan yang salah yang
dikredit.
Proses pengembalian Fitter juga bermasalah. Snack bar Fitter tidak mengandung pengawet, maka masa
pakainya terbatas. Sehingga perusahaan memiliki kebijakan untuk mengekredit akun pelanggan untuk
snack bar yang dikembalikan karena melewati tanggal sell by (kebijakan yang sangat murah hati,
karena sangat sulit untuk mengetahui siapa Fitter atau pelanggan yang bertanggung jawab atas tidak
terjualnya snack bar sebelum batas kadaluarsanya). Fitter juga memberikan kredit untuk kotak yang
rusak atau cacat yang dikembalikan oleh pelanggan. Pelanggan seharusnya menelpon Fitter untuk
mendapatkan sebuah nomer Returned Material Authorization (RMA) untuk mempermudah proses
pengkreditan. SAat kotak dikembalikan kepada Fitter, departemen penerima mengisi lembar
pengembalian material dengan tulisan tangan, yang menyebutkan nama pelanggan yang
mengembalikan barang, barang yang dikembalikan dan nomer RMA. Namun, banyak pelanggan tidak
menelpon untuk mendapatkan nomer RMA, atau tidak mencantumkannya saat mengembalikan
material sehingga lebih mempersulit departemen akuntansi untuk mengkredit akun yang benar. Tulisan
tangan yang jelek pada lembar pengembalian material juga sering menimbulkan masalah bagi akuntansi.
Saat akun melewati waktu pembayaran, Fitter mengirimkan sebuah surat tagihan, yang mengacu pada
sebuah surat pemberitahuan kepada pelanggan bahwa akun mereka sudah terlewat dan meminta
pembayaran jika pembayaran belum dilakukan. Jika akun tetap lalai, surat tagihan menjadi semakin
mengancam. Akan tetapi, jika akun pelanggan tidak dikredit dengan benar, maka pelanggan bisa
menerima surat tagihan yang salah, atau menerima panggilan bahwa mereka melebihi batasan kredit
setelah melakukan pesanan baru. Situasi seperti ini dapat menodai hubungan baik dengan pelanggan
lama ataupun baru.
Sales and Distribution pada ERP
Setelah mengetahu kondisi as is dari Fitter Snacker, pada bagian ini akan dibahas bagaimana sistem
ERP dapat meningkatkan proses penjualan dari FS.
Modul Ajar Mata Kuliah Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Mahendrawathi ER, 2015
Sebuah sistem ERP dapat meningkatkan proses pesanan penjualan perusahaan dalam beberapa cara.
Sistem ERP menggunakan database yang tunggal, maka ia dapat meminimalkan kesalahan pemasukan
data dan menyediakan informasi yang akurat secara real time kepada seluruh pengguna. Sistem ERP
juga dapat melacak semua data transaksi (seperti tagihan, daftar tagihan, nomer RMA, dan
pembayaran) yang terlibat dalam proses pesanan penjualan.
Kita akan melihat bagaimana sebuah Sistem ERP, yaitu SAP ERP terutama modul Sales and Distribution
(SD) dapat mengelola seluruh proses pesanan penjualan. (Software ERP lain menangani proses ini
dengan cara yang sama. Dalam SAP ERP, transaksi penting dan kejadian penting diberi sebuah nomer
untuk tujuan pencatatan. Bukti elektronik dari sebuah transaksi dalam SAP ERP disebut document.
Modul Sales and Distribution SAP ER, memperlakukan proses pesanan penjualan sebagai sebuah siklus
kejadian. SAP ERP mendefinisikan sampai 6 kejadian untuk setiap penjualan:
Pre-sales activities
Langkah pertama dalam proses penjualan dan distribusi SAP ERP adalah aktivitas pra-penjualan. Pada
fase ini pelanggan dapat memperoleh informasi harga tentang produk perusahaan, melalui inquiry
(permintaan informasi) atau sales quotation (kuotasi penjualan). Perbedaan antara sebuah permintaan
informasi dengan sebuah kuotasi penjualan adalah kuotasi penjualan adalah dokumen tertulis dan
mengikat; penjual menjamin pembeli bahwa, untuk suatu periode waktu, mereka dapat membeli
produk pada harga yang disebutkan pada kuotasi. Sebuah inquiry hanya pernyataan tentang harga,
tanpa ada jaminan. Pada kedua kasus, kejadian ini disimpan dalam database sentral.
Aktivitas pra-penjualan juga termasuk aktivitas pemasaran seperti melacak kontak pelanggan
termasuk panggilan pelanggan, kunjungan dan surat-menyurat. Sebuah perusahaan dapat
mempertahankan data pelanggan dalam sistem ERP dan membuat mailing lists berdasarkan
karakteristik tertentu pelanggan, yang meningkatkan usaha pemasaran secara tertarget.
Sales order processing
Pada sistem SAP ERP, pemrosesan pesanan penjualan adalah serangkaian aktivitas yang harus dilakukan
untuk mencatat pesanan penjualan. Pesanan penjualan bisa berawal dari kuotasi atau inquiry yang
dibuat pada langkah pra-penjualan. Setiap informasi yang terkumpulkan dari pelanggan untuk
mendukung kuotasi (nama kontak, alamat, nomer telepon) secara langsung dimasukkan ke dalam
pesanan penjualan (sales order).
Langkah pemrosesan pesanan penjualan yang kritis termasuk mencatat item yang akan dibeli,
menentukan harga penjualan, dan mencatat kuantitas yang dipesan. Pengguna dapat mendefinisikan
Modul Ajar Mata Kuliah Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Mahendrawathi ER, 2015
berbagai alternatif penentuan harga dalam sistem SAP ERP. Sebagai contoh, perusahaan dapat
menggunakan harga tergantung produk, seperti menetapkan diskon kuantitas untuk item tertentu, atau
dapat menentukan diskon tergantung pada produk dan pelanggan tertentu. Mengkonfigurasi sebuah
skema penentuan harga yang kompleks membutuhkan pekerjaan pemrograman yang cukup banyak,
namun begitu sistemnya tersedia, maka ia dengan otomatis menghitung harga yang tepat untuk setiap
pelanggan, menghilangkan banyak permasalahan yang saat ini dialami oleh Fitter.
Saat pemrosesan pesanan penjualan, sistem SAP ERP memeriksa tabel piutang dagang (account
receivable) di basis data ERP untuk mengkonfirmasi kredit pelanggan yang tersedia. SAP ERP
menambahkan nilai dari pesanan kepada sisa kredit pelangan, dan membandingkan hasilnya dengan
batasan kredit pelanggan (yang juga tersedia pada basis data). Jika pelanggan memiliki kredit yang
cukup, pesanan dapat diselesaikan. Jika tidak, sistem SAP ERP mengarahkan staf penjualan untuk
menolak pesanan, menelpon pelanggan untuk memeriksa pembayaran terakhir, atau mengontak bagian
akuntansi untuk mendiskusikan situasi-situasi yang mungkin meringankan pelanggan tersebut.
Inventory sourcing
Saat mencatat sebuah pesanan, sistem SAP ERP memeriksa catatan persediaan perusahaan dan catatan
rencana produksi untuk melihat apakah material yang diminta tersedia dan dapat dikirim pada tanggal
yang diinginkan oleh pelanggan. Cek Available-to-promise (ATP) termasuk juga waktu pengiriman,
dengan mempertimbangkan akhir minggu dan hari libur. Pada sistem SAP ERP, ketersediaan secara
otomatis diperiksa dan sistem akan merekomendasikan peningkatan pada rencana produksi jika
diperkirakan akan terjadi kekurangan. SAP juga menyimpan sebuah catatan tentang semua pesanan
yang ada, sehingga kalau pun produk atau pesananan tertentu masih di gudang, sistem tidak akan
membiarkannya dijual kepada pelanggan lain.
Delivery
Pada sistem SAP, membuat sebuah delivery (pengiriman) berarti merilis dokumen yang digunakan oleh
gudang untuk mengambil, mengepak, dan mengirimkan pesanan dan bukan seperti definisi tradisional
yaitu mentransfer barang. Proses ini memungkinkan pengiriman dibuat sehigga gudang dan aktivitas
pengiriman dilakukan dengan efisien (misalnya, menggabungkan pesanan yang serupa untuk
pengambilan/picking, atau mengelompokkan pesanan berdasarkan metode dan tujuan pengiriman).
Setelah sistem membuat dokumen untuk pengambilan, pengepakan dan pengiriman, dokumen
ditransfer ke modul Material Management, dimana aktivitas pengambilan, pengepakan dan pengiriman
dilakukan.
Billing
Selanjutnya, sistem SAP ERP membuat sebuah tagihan dengan mengcopy data pesanan penjualan ke
dalam dokumen tagihan. Akuntansi dapat mencetak dan mengirimkan dokumen ini, memfaksnya, atau
mentransmit secara elektronij kepada pelanggan. Catatan akuntansi juga diperbaharui pada saat ini.
Untuk mencatat penjualan, SAP ERP mendebit (meningkatkan) account receivable (piutang dagang) dan
mengkredit penjualan, sehingga mengupdate catatan akuntansi secara otomatis.
Payment
Saat pelangga mengirimkan pembayaran, pembayaran ini harus dicatat dalam sistem SAP. Jika
pembayaran dilakukan secara elektronik, dapat diproses secara otomatis oleh sistem ERP SAP, yang
mencatat pembayaran sebagai dokumen pesanan penjualan elektronik, mendebit akun kas dan
mengkredit (mengurangi) sisa akun pelanggan. Jika pelanggan mengirimkan cek, seorang staf harus
secara manual memasukkan informasi pembayaran pelanggan, di mana sistem memperbaharui semua
informasi terkait dengan penjualan. Pencatatan dengan tepat waktu dari transaksi ini berpengaruh
terhadap ketepatan waktu dan akurasi dari pengecekan kredit selanjutnya bagi pelanggan. Dengan
sistem saat ini, Fitter memiliki masalah dalam mendapatkan hasil pengecekan kredit yang akurat,
seringkali memblok pesanan untuk pelanggan yang masih dalam batasan kredit, sementara memberikan
kredit untuk pelanggan yang melebihi dari batas yang ditentukan.
Pertanyaan
1. Asumsikan anda adalah manajer pemasaran baru di Fitter Snacker, direkrut untuk
menyelesaikan beberapa masalah yang dihadapi perusahaan seperti yang dijelaskan pada
bagian ini. Jelaskan semua masalah yang anda tangkap terkait dengan proses penjualan Fitter
Snacker yang menggunakan sistem terpisah-pisah untuk bagian Sales, Warehouse dan
Accounting. Bagaimana anda meyakinkan manajemen puncak tentang pentingnya
meningkatkan sistem sekarang dengan menggunakan sistem ERP?
2. Bagaimana sistem ERP dapat mengatasi masalah yang disebutkan pada bagian 1?
3. Proses akuntansi pesanan pelanggan Fitter saat ini melakukan pencatatan penjualan pada setiap
divisi dan secara periodic mengirimkan data penjualan tertentu untuk penagihan dan pelaporan
keuangan. Data pesanan penjualan yang lengkap disimpan di setiap divisi penjualan untuk
tujuan analisis bisnis.
Misalkan divisi yang berbeda dari Yummy Foods Compan membeli NRG-A dan NRG-B masingmasing dari tiap divisi penjualan Fitter (Wholesale dan Direct Sales). Untuk memperumit
masalah, beberapa divisi dari Yummy membeli snack bars dengan merk toko dari Fitter (Yummy
memiliki outlet toko serba ada). Manajemen Fitter meminta sebuah analisis terkait akun
Yummy. Mereka ingin menentukan apakah ada kesempatan untuk meningkatkan hubungan
dengan Yummy; akan tetapi mereka ingin menilai profitabilitas dari hubungan tersebut sebelum
melangkah lebih jauh. Tim manajemen ingin melihat produk-produk apa yang dijual tiap divisi ke
Yummy, berapa banyak yang terjual and dalam kondisi penjualan seperti apa. Asumsikan bahwa
pada sistem Fitter saat ini, semua data hanya tersedia pada tingkat divisi penjualan. Langkah apa
yang akan diperlukan untuk menarik analisis tingkat perusahaan ini (Bahas bagaimana setiap
divisi menjual produknya). Menurut kalian apakah manajer divisi penjualan akan antusias untuk
membagi seluruh data dengan rekannya di divisi lain? Mungkinkah timbul rasa enggan? Kenapa?
4. Melanjutkan contoh kasus Yummy, sekarang asumsikan bahwa Fitter memiliki sistem ERP.
Setiap divisi penjualan mencatat penjualan dengan cara yang sama. Catatan penjualan tersedia
secara real time dan disimpan pada basis data yang sama di dalam perusahaan. Langkah apa
yang diperlukan untuk melakukan analisis tingkat perusahaan? Menurut anda apakah divisidivisi akan menyambut sistem baru ini dengan antusias atau enggan?
Modul Ajar Mata Kuliah Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
Mahendrawathi ER, 2015
5. Misalkan anda adalah karyawan magang di Fitter Snacker yang bekerja langsung di bawah Chief
Information Officer (CIO). Tugas pertama anda adalah menulis sebuah memo yang menjelaskan
aliran informasi yang buruk antara tiga area fungsional di perusahaan: Pemasaran dan
Penjualan, Akuntansi dan Keuangan, dan Manajemen Rantai Pasok. Fokuskan penjelasan khusus
pada kurangnya aliran informasi ke dan dari Pemasaran dan Penjualan.
6. Bagaimana sistem ERP seperti SAP dapat mempermudah pencarian nomer pelanggan,
menentukan tanggal pengiriman, dan memberikan harga khusus kepada pelanggan tertentu?
Ikutkan pembahasan tentang data master.
Referensi
Monk, E. and Wagner B. (2013), Concepts in Enterprise Resource Planning