Anda di halaman 1dari 35

MODUL PELATIHAN

PRODUKSI
MEDIA AUDIO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PENDIDIKAN
2009

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ...........................................................................................................
Kegiatan Belajar
1:

Kegiatan Belajar 2:

Kegiatan Belajar 3:

PENGENALAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN


TUJUAN ....................................................................................

URAIAN MATERI ......................................................................

I.

Media Audio Pembelajaran....................................................

II.

Prosedur Pengembangan Media Audio Pembelajaran.........

PENGENALAN PERALATAN PRODUKSI MEDIA AUDIO


TUJUAN ....................................................................................

13

URAIAN MATERI .....................................................................

13

I.

Peralatan Produksi Media Audio .........................................

13

II.

File Audio Digital .................................................................

17

MEMBUAT MEDIA AUDIO SEDERHANA


TUJUAN ....................................................................................

19

URAIAN MATERI .......................................................................

19

I.

Merekam Suara dengan Sound Recorder .........................

19

II.

Merekam Suara dengan Software Aplikasi Lain .................

22

PENUTUP ......................................................................................................................

33

REFERENSI ...................................................................................................................

34

TES AKHIR MODUL ....................................................................................................

35

KUNCI TES AKHIR MODUL ..........................................................................................

37

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

PENDAHULUAN

Selamat berjumpa dengan modul berjudul Pembuatan Media Audio Pembelajaran. Modul
ini merupakan salah satu modul dalam Pelatihan Pembuatan Bahan Belajar Berbasis ICT.
Modul ini berisi materi-materi tentang apa itu media audio pembelajran, prosedur pembuatan
media audio pembelajaran, dan memperkenalkan peralatan produksi media audio.
Modul ini terbagi menjadi tiga kegiatan belajar, dengan harapan akan memudahkan peserta
pelatihan untuk memahami materi yang disajikan. Kegiatan Belajar pertama akan mengajak
peserta pelatihan untuk mengenal karakteristik media audio, mengenal media audio
pembelajaran, dan mengetahui prosedur pembuatan media audio. Kegiatan belajar kedua,
diuraikan materi tentang pengenalan peralatan produksi media audio. Sedangkan pada
kegiatan belajar ketiga, peserta pelatihan akan lebih banyak melakukan praktek,
mempelajari bagaimana membuat rekaman sederhana dengan komputer menggunakan
beberapa software aplikasi seperti sound recorder dan software audio editing lainnya.
Untuk mempelajari modul ini, peserta pelatihan harus menguasai pengoperasian

dasar-

dasar komputer, dapat mengoperasikan periferal multimedia. Selain itu, diperlukan sebuah
perangkat komputer, dimana didalamnya ter-install soundcard, software aplikasi untuk
merekam suara, seperti sound recorder dari Windows, atau program audio recording lain,
pada modul ini di contohkan software Cool Edit Pro 2.0.

Selamat bertugas.Semoga suksesl

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

KEGIATAN BELAJAR I

PENGENALAN
MEDIA AUDIO
PEMBELAJARAN

TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar satu ini, peserta dapat mengetahui pengertian media
audio pembelajaran, karakteristik, dan prosedur pengembangan media audio.
URAIAN MATERI
I.

Media Audio Pembelajaran


Apa yang terpikir dalam benak Anda, ketika mendengar istilah Audio?
....
....
....
....
....
Segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga normal dapat dikatakan sebagai audio
atau suara. Telinga normal hanya mampu mendengar suara dalam rentang frekuensi
antara 20 sampai 20.000 Hertz. Suara itu bisa berupa kata-kata atau ucapan, musik,
bunyi-bunyi, dan sebagainya.
Lalu apa yang dimaksud dengan media audio?
Media berasal dari kata Medium yang berarti pengantar atau perantara, yaitu
pengantar/perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Jadi media audio yaitu
media untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan hanya melalui suara.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)

Personal

Cenderung satu arah

Mampu menggugah imaginasi

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Selanjutnya apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? Ada beberapa pendapat
tentang definisi media pembelajaran.
.

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi


pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media
audio pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara.
Media Radio
Dalam pengertian media yang hanya memanfaatkan suara, radio juga merupakan media
audio. Namun, program radio mempunyai karakteristik yang berbeda dengan program
media audio lainnya.
Kekurangan media radio:
.

Hanya selintas

Hanya mengandalkan suara

Tidak dapat diulang

Cenderung satu arah

Kekuatan media radio:


.

Personal

Cepat

Jangkauan luas

Imajinatif

Sederhana

Murah dan mudah

Siaran langsung

Program Audio
Program audio merupakan program yang dirancang untuk diperdengarkan kepada
pendengar. Program audio ini direkam dan disimpan pada alat penyimpan, dapat dalam
kemasan berupa kaset, ataupun CD. Untuk mendengarkan isi audio ini diperlukan alat
pemutar, misalnya tape recorder kemasan kaset dan cd player untuk kemasan CD .

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Ketika mendengarkan audio ini kontrol sepenuhnya berada ditangan pendengar.


Pendengar dapat mematikan, menghentikan sementara, ataupun mempercepatnya. Hal
tersebut program audio mempunyai kelebihan-kelebihan, yaitu:
.

Dapat diulang-ulang
Pengguna dapat mengulang sebagian atau keseluruhan isi program audio untuk
lebih jelas.

Pengguna dapat menyesuaikan waktu


Pengguna dapat mengatur waktu kapan dan berapa lama akan mendengarkan.

Pengguna dapat menyesuaikan kebutuhan


Pengguna dapat menghentikan sesuai kebutuhan, misalnya untuk mencatat
isi/materi dalam program.

Elemen Media Audio


Salah satu kelemahan Media audio adalah hanya mengandalkan suara, dalam
penyampaian pesan atau informasi. Dengan kelemahan tersebut, maka dalam membuat
sebuah media audio harus lah semenarik mungkin. Lalu bagaimana membuat sebuah
media audio menjadi menarik? Media audio mempunyai tiga elemen yang dapat diolah
dan diexplorasi untuk membuat suatu media audio menarik, yaitu unsur kata, unsur
musik, unsur efek suara.
.

Unsur Kata
Merupakan kata-kata yang diucapkan oleh pemain (artis) secara teratur dan
bermakna. Beberapa hal yang dapat dieksplorasi untuk memperindah sebuah
media audio, penghayatan dalam pengucapan, intonasi, artikulasi, pilihan kata
(diksi), dll. Meskipun demikian tidak semua kata atau suara pemain termasuk dalam
unsur kata, misalnya suara keramaian orang di pasar, sorak sorai penonton suatu
perlombaan. Kedua contoh tersebut masuk ke dalam unsur efek suara.

Unsur Musik
Dapat diartikan secara umun, merupakan perpaduan bunyi yang mempunyai arti
dan nilai artistik yang tinggi. Musik dapat membuat sebuah media audio lebih
menarik. Dalam media audio, musik dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal,
diantaranya:

Menciptakan suasana, misalnya suasana sedih, gembira, lucu, tegang, dll.

Identitas sebuah program audio

Jembatan dua buah adegan yang berbeda

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Melatarbelakangi sebuah adegan

Memberi tekanan dalam sebuah adegan, misalnya terkejut, marah, dll.

Menguatkan latar (setting), misalnya adegan dalam istana kerajaan Mataram,


digunakan musik gending jawa.

Unsur Efek Suara


Merupakan suara-suara yang dapat memberikan gambaran suasana

atau latar,

baik waktu, tempat, maupun suatu kegiatan atau peristiwa.


Contoh:
-

Gambaran waktu, suara-suara yang digunakan untuk menggambarkan waktu


kejadian sebuah adegan, misalnya kicau burung, kokok ayam jantan untuk
menggambarkan waktu pagi. Suara jangkrik, burung hantu, lolongan anjing
untuk menggambarkan waktu malam, dll.

Gambaran tempat, suara-suara yang digunakan untuk menggambarkan tempat


kejadian, misalnya Suasana kantor dapat digambarkan dengan suara dering
telepon, suara mesin ketik/komputer, suara printer yang sedang jalan, dll.
Suasana terminal, dapat digambarkan dengan suara deru mobil, suara klakson,
suara-suara asongan menawarkan dagangan, suara-suara kondektur mencari
penumpang, dll.

Gambaran kegiatan, suara-suara untuk memperkuat adanya kegiatan atau


peristiwa dalam sebuah adegan. Misalnya, suara buku dibuka-buka, untuk
menggambarkan orang sedang belajar. Suara gelas pecah, suara mobil
tabrakan, suara orang menggergaji, langkah kaki, suara pintu dibuka/ditutup,
dll.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

II.

Prosedur Pembuatan Media Audio Pembelajaran


Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan.
Tahapan kegiatan tersebut yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi.

PEMBENTUKAN TIM
PRODUKSI

REMBUG NASKAH
PENULISAN NASKAH
PEMILIHAN PEMAIN

LATIHAN KERING

REKAMAN

EDITING DAN MIXING

PREVIEW

MASTERING

Gambar 1.1 Tahapan prosedur pembuatan media audio pembelajaran


A. Pra Produksi
.

Penulisan Naskah
Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang
dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji
oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran,
kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli
media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai
karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa,
konflik, musik, sound effect, dll.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Tahapan penulisan naskah yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian


informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.
B. Produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi.
Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi,
rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering,
rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering)
Team Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari
sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga
diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang
baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu:
1.

Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen


dan artistik dari sebuah produksi.

2.

Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas


hasil perekaman.

3.

Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap


pakai.

4.

Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan


naskah.

5.

Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing


tutur (dialog/drama) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai
naskah.

Rembuk Naskah (Script Conference)


Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk
naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah
diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah,
sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Pemilihan Pemain (Casting)


Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain.
Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah.
Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam
naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

10

Pembuatan Media Audio

Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari
naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan
isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini
untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.
Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara
bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.

Editing dan Mixing


Editing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang
dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.
Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan
soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.

Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan
oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara
sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini
ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi materi misalnya ketepatan
pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik, efek
suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan
volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan
perbaikan sesuai dengan masukan tim preview..

Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)


Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam
kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran
ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

11

Pembuatan Media Audio

KEGIATAN BELAJAR 2
PENGENALAN PERALATAN
PRODUKSI MEDIA AUDIO

TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar dua ini, peserta pelatihan akan mengenal peralatan
yang biasa digunakan dalam produksi audio dan mengenal berbagai file audio digital.
URAIAN MATERI
I.

Peralatan Produksi Media Audio


Membuat media audio pembelajaran dapat pula dikatakan produksi media audio
pembelajaran. Produksi media audio tidaklah lepas dari kegiatan perekaman.
Perekaman ini tentu saja merekam suara sebagai bahan baku yang akan diolah dalam
produksi media audio. Mungkin peserta pelatihan pernah merekam suara? Peralatan
apa yang digunakan?

Merekam suara dengan......

Merekam suara dengan...

Merekam suara dengan...

Merekam suara dengan...

Memang sebelum melakukan produksi media audio, kita perlu mengenal peralatan yang
biasa digunakan dalam produksi media audio.Dewasa ini banyak sekali alat yang dapat
digunakan untuk merekam suara baik analog maupun digital. Mulai dengan
menggunakan alat perekam konvensional seperti tape recorder atau walkman, hingga
menggunakan alat komunikasi yang sedang marak, yaitu telepon genggam.Tentu saja
telepon genggam yang dapat digunakan harus memiliki fasilitas teknologi perekam
suara.
Peralatan dalam Studio Rekaman
Produksi sebuah media audio profesional, proses rekaman dilakukan dalam sebuah
studio rekaman. Studio Rekaman merupakan sebuah ruangan yang digunakan sebagai
fasilitas proses rekaman. Sebuah studio rekaman paling tidak mempunyai dua ruangan,
yaitu ruang rekam dan ruang kontrol. Idealnya merekam suara dilakukan di ruang
rekam. Ruang rekam harus kedap suara, artinya dapat menyerap suara sehingga tidak

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

12

Pembuatan Media Audio

ada suara yang terpantulkan dan tidak bocor dari suara liar dari luar ruang rekaman.
Sedangkan Ruang Kontrol, digunakan sebagai tempat dimana pemegang kendali
jalannya rekaman berada dan melakukan rekaman terhadap suara-suara dari ruang
rekaman.
Peralatan yang umum ada dalam sebuah studio rekaman:
Mikrofon
Mikrofon merupakan barisan terdepan dalam sebuah proses rekaman. Karena alat ini
merupakan tranducer yang dapat mengubah gelombang suara diudara menjadi variasi
tegangan yang nantinya akan diubah menjadi data digital oleh sebuah converter.
Berdasarkan tipe sensitifitasnya, mikropon dibedakan menjadi dua, yaitu omni
directional dan uni directional.
Mixer Console
Istilah lain untuk mixer console, audio mixer, soundboard. Seiring perkembangan
teknologi kini ada juga mixer console digital.

(a)

(b)

Gambar 2.1 (a) analog audio mixer: (b) digital audio mixer
Sumber gambar www.bswusa.com
Secara umum audio mixer terdiri bagian-bagian:
.

Beberapa Channel input, jumlah tergantung tipe audio mixer


Setiap channel input, biasanya terdiri-dari:
-

Terminal masukan, dapat berupa jenis input jack, XLR, RCA.

Kontrol Equalisasi, untuk mengatur frekuansi jangkauan, misalnya bass, treble,


dan middle.

Fader Gain, mengatur kuat lemahnya volume masukkan.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

13

Pembuatan Media Audio

Kontrol keluaran Utama (Master Output Controls)

Tampilan Meter
Tampilan meter ini biasanya berupa VU meter atau Led display, yang berguna
menunjukkan level setiap Channel input maupun master output.

Speaker Monitor
Speaker dalam sebuah studio rekaman memang dirancang khusus untuk kebutuhan
mixing/mastering.

Gambar 2.2 Speaker Monitor


Sumber gambar: www.rolandus.com
Open Reel
Alat produksi media audio yang berguna untuk melakukan perekaman analog. Selain itu,
open reel juga digunakan sebagai alat untuk editing. Seiring perkembangan teknologi
didunia audio recording, yang mengarah pada produksi audio digital, alat ini sudah
jarang digunakan.

Gambar 2.3 Open reel


Digital Audio Workstation
Digital Audio Workstation adalah perangkat yang digunakan khusus untuk proses
rekaman audio digital. Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah komputer yang

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

14

Pembuatan Media Audio

dapat melakukan fungsi perekam, synthesizer, digital to analog converter (DAC), analog
to digital converter (ADC), mixing, sound effect. Untuk memenuhi fungsi-fungsinya,
komputer ini harus memiliki perangkat keras dan perangkat lunak tambahan yaitu:
.

Audio Coverter
Pada prinsipnya audio converter ini mempunyai fungsi utama sama dengan sebuah
sound card, meskipun demikian audio converter yang dimaksud berbeda dengan
sound card pada komputer-komputer biasa. Fungsi-fungsi audio converter ini,
diantaranya:

Synthesizer.

MIDI interface.

Pengonversi data analog ke digital, misalnya merekam suara dari mikropon.

Pengonversi data dari digital ke analog.

Audio converter yang ada, misalnya Sound Blaster Audigy dari Creative.
.

Multitrack Audio Software


Perangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi perekaman (recording). Selain itu,
perangkat lunak ini juga mempunyai fasiltas untuk editing dan mixing suara. Ada
beberapa perangkat lunak ini, misalnya:
-

Digidesign Pro Tools

Cool Edit, sekarang menjadi Adobe Audition.

Cakewalk Sonar

Steinberg Nuendo dan Cubase

dll

Selain peralatan produksi dalam sebuah studio rekaman, ada juga beberapa alat
elektronik portable yang digunakan sebagai alat perekam, diantaranya:
Tape Recorder
Alat rekam ini menggunakan bahan baku kaset. Hasil rekaman yang diperoleh berupa
data analog. Selain dapat merekam tape recorder juga dapat memutar kaset audio.

Gambar 2.4 Tape Recorder

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

15

Pembuatan Media Audio

Digital Portable Recorder


Perangka ini dapat merekam suara dan menyimpannya dalam bentuk data digital.

Gambar 2.5 digital portable recorder


II.

File Audio Digital


Setiap bentuk file audio memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Format file
audio tersebut dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan. Format file audio bermacammacam, diantaranya :

a. .WAV, format file ini merupakan dasar dari format audio file yang memiliki kualitas
suara terbaik, hanya saja file ini membutuhkan tempat penyimpanan yang besar.
Pemilihan format ini sangat tepat apabila membutuhkan kualitas audio yang baik
dan memiliki tempat penyimpanan yang besar. Format file ini mendukung untuk
mono atau stereo.

b. Amiga IFF-8SVX (.IFF, .SVX), format Amiga 8SVX adalah 8-bit mono, format ini
dihasilkan oleh the Commodore Amiga computer, format ini juga dapat dikompres
menjadi 4-bit Fibonacci delta encoded format.

c. Apple AIFF (.AIF, .SND), format ini adalah format audio standar milik
Apple Computer. Seperti WAV milik Windows, AIFF mendukung untuk fasilitas
mono atau stereo, 16-bit atau 8-bit.

d. Dialogic ADPCM (.VOX), format Dialogic ADPCM ini biasanya ditemui pada
aplikasi telepon. Format ini hanya dapat menyimpan audio mono 16-bit, dan seperti
format ADPCM lainnya file ini dapat dikompres hingga 4-bit.

e. DiamondWare Digitized (.DWD), ini adalah format audio yang digunakan oleh
perangkat DiamondWares Sound, biasanya format ini digunakan oleh para
programmer untuk menghasilkan audio interaktif yang diaplikasikan pada game dan
multimedia. Format ini juga medukung baik mono maupun stereo.

f.

MPEG Layer 3 (.MP3), ini merupakan format audio file yang banyak diminati oleh
para pengguna komputer, karena disamping kualitas yang dihasilkan baik file ini
juga tidak memerlukan tempat penimpanan yang besar.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

16

Pembuatan Media Audio

g. NextlSun (.AU, .SND), adalah format standar yang dapat ditemukan pada NeXT
dan Sun computer.

h. Real Media (.RM), format audio ini biasanya dapat ditemukan pada jaringan
initernet.

i.

Sound Blaster (.VOC), ini adalah format audio file dari Sound Blaster dan format
file suara dari Sound Blaster Pro. Format ini hanya mendukung 8-bit audio, mono
hingga 44.1 KHz, dan stereo hingga 22 KHz.

j.

PCM Raw Data (.PCM), PCM (Pulse Code Modulation) adalah format audio yang
sangat sederhana. Format ini adalah format file standar yang belum dikompres
seperti halnya file .WAV pada Windows atau AIFF pada Apple.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

17

Pembuatan Media Audio

KEGIATAN BELAJAR 3

MEMBUAT MEDIA AUDIO


SEDERHANA

TUJUA
N
Setelah mempelajari kegiatan belajar tiga, peserta dapat melakukan kegiatan merekam
suara dengan menggunakan komputer dengan software aplikasi sound recorder dan
software aplikasi lain.
URAIAN
MATERI
Pembuatan media audio dapat dikatakan identik dengan merekam suara. Selanjutnya,
peserta akan mempraktekkan bagaimana merekam suara dengan komputer menggunakan
software aplikasi. Proses rekaman seperti ini disebut sebagai perekaman digital (digital
recording)
Untuk melakukan perekaman dengan komputer ini, yang perlu dipersiapkan adalah:
1.

Komputer,
-

Ter-install dengan sound card dapat bekerja dengan baik.


sebuah sound card standar minimal mempunyai 3 port, yaitu port untuk speaker,
port mikrofon, dan port line in.

Ter-install software aplikasi perekam suara seperti sound recorder bawaan yang
merupakan windows atau software lain misalnya Cool Edit Pro 2.0.

2. Mikrofon, beserta kabel sebagai penghubung dengan jack sesuai port pada soundcard.
3.

Speaker, terhubung dengan port output soundcard.

I.

Merekam Suara dengan Sound Recorder


Sound Recorder adalah salah satu program aplikasi bawaan dari Windows yang dapat
digunakan untuk merekam suara. Program aplikasi ini biasanya sudah ada ketika kita
menginstall windows, mulai dari windows 3.X sampai dengan Windows XP.
Langkah-langkah merekam menggunakan sound recording:
Langkah
Koneksi

Mengatur

Hubungkan jack mikrofon dengan port mikrofon pada soundcard

Hubungkan jack speaker dengan port speaker pada soundcard

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

18

Pembuatan Media Audio

Langkah 2 Mengatur Kanal Masukan pada Recording Control


Pilih kanal dengan memberi cek pada kanal microphone.

Gambar 3.1 Recording Control


Langkah 3 Membuka Program Sound Recorder:
.

Pada Windows XP, klik Start > All Programs > Accessories > Entertainment >
Sound Recorder.

Pada Windows 98 (Win 98) atau Win2000, klik Start > Programs > Accessories >
Entertainment > Sound Recorder.

Pada Win95 atau WinNT 4.0, klik Start > Programs > Accessories > Multimedia >
Sound Recorder.

Gambar 3.2 Program Aplikasi Sound Recorder

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

19

Pembuatan Media Audio

Langkah 4 Mengatur Format File Rekaman


1.

Klik File>Properties, muncul kotak dialog seperti gambar 3.3.

Gambar 3.3 Kotak dialog Properties for Sound


2.

Klik pull-down menu pada kotak pilihan Choose from:, kemudian tekan tombol
Convert Now.Akan muncul kotak dialog seperti
berikut:

Langkah 4

Langkah 3

Gambar 3.4 Kotak dialog Sound Selection


3.

Selanjutnya pada kotak sound selection, dilakukan pengatur format file beserta
atributnya, yang meliputi frekuensi sampling, bit rate, dan channel.

4.

Klik tombol Save As, untuk menyimpan pengaturan.

5.

Tekan OK

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

20

Pembuatan Media Audio

Langkah 5 Merekam Suara:


1. Klik
New

File

>

2.

Klik tombol Record, untuk mulai merekam

3.

Klik tombol Stop, untuk menghentikan perekaman.

4.

Klik File > Save atau Save As, untuk menyimpan file hasil rekaman,

Langkah 5 Mendengarkan Hasil Rekaman:


1.

Klik File > Open

2.

Klik file audio (.wav), lalu klik Open

3.

Klik tombol Play, untuk mendengarkan

4.

Klik tombol Stop, untuk menghentikan.

Selanjutnya, peserta pelatihan dapat diminta untuk melakukan explorasi dengan


mencoba semua menu edit dan menu effects.
II.

Merekam Suara dengan Software Aplikasi Lain


Banyak sekali software aplikasi pengolah audio, karena ada banyak software lain
diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce, Nuendo, Cool Edit Pro 2.0 dan lain-lain.
Pada prinsipnya hampir semua software tersebut mempunyai sistem kerja yang hampir
sama. Nah, pada saat ini peserta pelatihan akan mempelajari software Cool Edit Pro
2.0. Akan tetapi sebagai catatan bahwa sekarang program tersebut telah dibeli oleh
Adobe, menjadi Adobe Audition, secara prinsip, sama dengan Cool Edit Pro 2.0.
A. Pengenalan Umum Cool Edit Pro 2.0
Cool Edit Pro 2.0 adalah salah satu dari berbagai software aplikasi pengolah audio,
karena ada banyak software lain diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce,
Nuendo, dan lain-lain. Setelah program Cool Edit Pro 2.0 ini dibuka akan muncul
penampang atau jendela kerja dari program ini. Program Cool Edit Pro 2.0
mempunyai dua macam tampilan penampang atau jendela kerja saling berkaitan,
satu sama lain dapat saling mengakses. Dua jendela atau penampang kerja
tersebut adalah:
1.

Edit View Screen (penampang singlewave/singletrack)

2.

Multitrack View Screen (penampang multitrack )

Cool Edit Pros Edit View Srceen


Edit view merupakan salah satu penampang jendela kerja dari Cool Edit Pro 2.0.
Penampang inilah yang digunakan sebagai tempat untuk melakukan semua

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

21

Pembuatan Media Audio

kegiatan editing terhadap sebuah gelombang tunggal (single waveform) yang akan
memberi dampak permanent pada file gelombang tunggal tersebut. Pada
penampang ini juga dapat digunakan untuk record dan play. Bentuk tampilan dari
Edit View screen dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.5 Tampilan Cool Edit Pro Edit View Screen


Fungsi secara umum bagian-bagian yang ada pada Cool Edit Pros Edit View
Screen adalah:
1.

Menu Bar, berisi menu-menu utama dari Cool Edit Pro 2.0.

2.

Toolbars, merupakan kumpulan tombol fungsi kerja dari menu yang dapat
diakses untuk mempercepat kerja. Sebagian fungsi kerja dari menu yang sering
dipakai dalam suatu kerja telah ditampilkan pada toolbars ini, seperti fungsi
delete, cut, save, new file, undo, open, dan lain-lain.

3.

Horizontal Portion Bar, terletak diatas tampilan gelombang dan berfungsi untuk
menggulung gelombang dari depan ke belakang begitu pula sebaliknya,
dengan jalan klik kiri dan tahan pada horizontal portion bar. Dapat pula
digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan gelombang, dengan
cara klik kanan pada horizontal portion bar.

4.

Vertical Ruler, terletak di ujung kanan tampilan gelombang, menunjukkan besar


amplitudo dari gelombang pada setiap satuan waktu. Dengan klik dua kali pada
vertical ruler ini akan merubah format tampilan secara otomatis.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

22

Pembuatan Media Audio

5.

Horizontal Ruler, terletak di bawah sepanjang tampilan gelombang dan


berfungsi sebagai garis waktu. Dengan klik kiri dan tahan, dapat berfungsi
untuk menggulung ke depan maupun belakang. Dengan klik kanan dan tahan
akan berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil gelombang secara
horisontal.

6.

Time Display, untuk menunjukan durasi waktu pada saat proses recording
maupun playing suatu gelombang tunggal.

7.

Organizer Window, merupakan jendela pegangan yang memudahkan dalam


pemilihan file maupun efek yang akan dibuka maupun ditutup. Untuk
menampilkan maupun menutup Organizer Window dapat dilakukan dengan
cara memilih menu View>Show Organizer Window, atau tekan Alt+9.

8.

Selection /View controls, menunjukan titik awal sampai

akhir dan panjang

waktu pemilihan serta panjang waktu total suatu gelombang.


9.

Transport Botton, berfungsi sebagai pusat kontrol beberapa fungsi seperti play,
stop, record, dan lain-lain.

10. Zoom Bottons, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil gelombang


baik secara horisontal maupun vertikal.
11. Level Meter, merupakan monitor volume atau amplitudo sinyal gelombang
masuk dan keluar. Untuk menampilkan level meter
Level Meters, atau tekan

pilih menu View>Show

Alt+7. Untuk mengaktifkannya pilih menu

Option>Shows Level on Play and Record.


12. Status Bar, menampilkan variasi dari informasi yang berhubungan dengan file
properties, free resources, dan waktu.
Multitrack View Screen
Pada dasarnya tampilan multitrack view screen terdiri bagian-bagian yang
mempunyai fungsi relatif sama seperti pada penampang edit view screen.
Perbedaan yang mendasar adalah pada tampilan gelombang (Wave Display) pada
Multitrack berupa banyak track (disebut session), sedangkan pada Edit View hanya
satu serta pada tampilan multitrack screen mempunyai kotak Track Control.
Tampilan

penampang Multitrack dapat digunakan untuk record dan play.

Penampang kerja ini juga dapat digunakan untuk editing, akan tetapi sebatas
memotong dan menghapus file. Proses edit inipun tidak bersifat tetap. Hal ini karena
secara prinsip penampang kerja Multitrack digunakan untuk melakukan proses
mixing. File yang disimpan dalam penampang kerja multitrack dalam bentuk session
(.ses*). Bentuk tampilan Multitrack View Screen dapat dilihat pada gambar berikut.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

23

Pembuatan Media Audio

Gambar 3.6 Tampilan Multitrack View Screen


Fungsi secara umum bagian-bagian yang ada pada Cool Edit Pros Multitrack View
Screen adalah:
1.

Menu Bar, berisi menu-menu utama dari Cool Edit Pro 2.0.

2.

Toolbars, merupakan kumpulan tombol fungsi kerja dari menu yang dapat
diakses untuk mempercepat kerja. Sebagian fungsi kerja dari menu yang sering
dipakai dalam suatu kerja telah ditampilkan pada toolbars ini, seperti fungsi
delete, cut, save, new file, undo, group, mixdown, dan lain-lain.

3.

Horizontal Portion Bar, terletak diatas tampilan session dan berfungsi untuk
menggulung session dari depan ke belakang begitu pula sebaliknya, dengan
jalan klik kiri dan tahan pada horizontal portion bar. Dapat pula digunakan untuk
memperbesar atau memperkecil tampilan session, dengan cara klik kanan pada
horizontal portion bar.

4.

Vertical Ruler, terletak di ujung kanan tampilan session, dengan klik kiri dan
tahan, berfungsi untuk menggulung track session. Dengan klik kanan pada
vertical ruler berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan track
pada session.

5.

Horizontal Ruler, terletak di bawah sepanjang tampilan session dan berfungsi


sebagai garis waktu dari session. Dengan klik kiri dan tahan, dapat berfungsi
untuk menggulung ke depan maupun belakang tampilan session. Dengan klik
kanan dan tahan akan berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil session
secara horisontal.

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

24

Pembuatan Media Audio

6.

Time Display, untuk menunjukan durasi waktu pada saat proses recording
maupun playing suatu track atau session.

7.

Organizer Window, merupakan jendela peganghan yang memudahkan dalam


pemilihan file maupun efek yang akan dibuka maupun ditutup. Untuk
menampilkan maupun menutup Organizer Window dapat dilakukan dengan
cara memilih menu View>Show Organizer Window, atau dengan menekan
Alt+9.

8.

Selection /View controls, menunjukan titik awal sampai

akhir dan panjang

waktu pemilihan serta panjang waktu total suatu session.


9.

Transport Botton, berfungsi sebagai pusat kontrol beberapa fungsi seperti play,
stop, record, dan lain-lain.

10. Zoom Bottons, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil track session
baik secara horisontal maupun vertikal.
11. Level Meter, merupakan monitor volume atau amplitudo sinyal gelombang
masuk dan keluar. Untuk menampilkan level meter
Level Meters, atau tekan

pilih menu View>Show

Alt+7. Untuk mengaktifkannya pilih menu

Option>Shows Level on Play and Record.


12. Status Bar, menampilakan variasi dari informasi yang berhubungan dengan file
properties, free resources, dan waktu.
13. Track Control, tertetak di sebelah kiri tampilan session, berfungsi untuk
mengatur setiap track. Jendela Track Control ini mempunyai tiga menu
pengatutran utama yaitu volume, equlisasi, dan bus property.
Record Track

Track Name

Solo

Track

Track Pan
Mute
Track Volume

Gambar 3.7 Track Control

Pengembangan dan Pemanfaatan


Konten Jardiknas

25

Pembuatan Media Audio

Keterangan:
-

Track Name, untuk memberi nama pada track, terutama jika bekerja
dengan menggunakan banyak track. Caranya klik pada kotak kemudian
ketik nama track yang diinginkan.

Track Pan, untuk mengatur keseimbangan antara volume kanan dan kiri
gelombang pada format kanal stereo dalam track.

Track Volume, sebagai master kontrol volume suatu track.

Record Track, sebagai fungsi tombol record dari track.

Solo Track, untuk mengaktifkan salah satu yang diinginkan.

Mute track, untuk menon-aktifkan salah satu track yang diinginkan.

Meskipun Cool Edit Pro 2.0 mempunyai dua tampilan penampang atau jendela kerja
akan tetapi keduanya tetap saling berkaitan. Multitrack view dan edit view screen
mempunyai tombol yang berfungsi untuk berpindah tampilan dari tampilan multitrack
ke tampilan edit dan sebaliknya.

(a)
Gambar 3.8

(b)
(a). tombol pindah dari multitrack screen ke edit screen
(b). tombol pindah dari edit screen ke multitrack screen

B. Merekam Suara dengan Cool Edit Pro 2.0


Merekam suara atau audio dengan Cool Edit Pro 2.0 dapat dilakukan di penampang
single track maupun multitrack. Sebelum melakukan proses perekaman audio
dengan cool edit pro 2.0, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan. Langkahlangkah tersebut yaitu membuka file baru sebagai lembar

kerja perekaman dan

mengatur mixer recording control dan mixer volume control.


Membuka File Baru
Untuk membuka file baru dapat dilakukan dengan memilih menu File>New.
Setelah perintah

tersebut

akan

muncul

kotak

dialog,

untuk

menentukan

sample rate, channels, dan resolution, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 3.8 Kotak dialog membuka file baru


Kotak dialog pada di atas akan muncul bila kita membuka file baru baik di edit view
screen maupun multitrack screen. Setelah kita tentukan semua ketentuan yang ada,
baru kita tekan tombol OK.
Mengatur Mixer Recording Control
Untuk mengatur mixer recording control perlu diperhatikan langkah-langkah berikut:
a.

Tampilkan mixer recording control dengan memilih menu Option>Windows


Recording Mixer, gambar 3.10.

b.

Menentukan sumber suara yang akan direkam, sehingga dapat ditentukan


kanal pada mixer recording control yang harus aktif dan mengatur

volume

masukkan sumber suara.


c.

Mengatur kanal dan volume pada volume control. Volume control mengatur
segala suara yang keluar dari komputer lewat speaker

yang kemudian

dijadikan sebagai monitor pada saat perekaman. Volume Control


ditampilkan

dari

Recording

Control,

yaitu

dengan

klik

dapat
menu

Option>Properties, kemudian pada kotak Adjust volume for pilih Playback


dan tekan OK. Begitu pula sebaliknya pilih Recording pada kotak Adjust
Volume For, untuk menampilkan recording control dan volume control, seperti
ditunjukkan pada gambar 3.11.

Gambar 3.10 Tampilan Recording Control

Gambar 3.11 Tampilan properties pada volume control


Pemilihan dan pengaturan record control adalah bagian penting dalam perekaman.
Pada awalnya

hal

ini

mungkin

membingungkan,

akan

tetapi

jika

telah

menggunakannya maka penggunaan selanjutnya tidak mengalami kesulitan.


Kemudian untuk memulai perekaman kita aktifkan tombol record pada botton
transport, seperti ditunjukkan pada gambar 3.12.a. Akan tetapi, untuk merekam
pada multitrack screen kita juga harus mengaktifkan dulu track untuk perekaman
seperti ditunjukkan gambar 3.12.b.

(a)

(b)

Gambar 3.12.a. tombol record pada transport botton


3.12.b. tombol record pada multitrack
Perekaman dengan CD
Proses perekaman dari CD umumnya menggunakan proses perekaman digital.
Tetapi tidak semua CD-Rom dapat melakukan perekaman digital, sehingga
dibutuhkan proses perekaman analog untuk merekam dari CD. Adapun langkahlangkah perekaman CD secara analog:
1.

Pilih CD dan jalankan dengan menggunakan aplikasi CD Player yang terdapat


pada PC.

2.

Buka file baru pada Cool Edit View Screen, dengan cara pilih menu FiIe>ew .

3.

Buka recording control, dengan cara pilih menu Option>Windows Recording


Mixer, pastikan pemilihan fader sesuai sumber audio dan pengaturan volume
CD player tepat (tidak terlalu keras juga tidak terlalu lemah).

4.

Tekan tombol Record pada transport botton.

5.

Tekan tombol Stop pada transport botton jika proses rekam telah selesai.

6.

Edit hasil rekaman jika diperlukan.

Perekaman dari Line-In


Proses perekaman dari Line-In adalah proses dengan menggunakan perangkat
luar, misalnya tape recorder. Untuk menghubungkan perangkat luar dengan
komputer cukup dengan memasukkuan line-out dari perangkat luar ke line-in yang
berada pada soundcard

komputer. Cara merekam dengan line-in ini pada

prinsipnya sama dengan perekaman dengan CD, langkah-langkahnya adalah:


1.

Buka file baru pada Cool Edit View Screen, dengan cara pilih menu FiIe>ew

2.

Buka recording control, dengan cara pilih menu Option>Windows Recording


Mixer, pastikan pemilihan fader sesuai sumber audio dan pengaturan line-in
tepat (tidak terlalu keras juga tidak terlalu lemah).

3.

Tekan tombol Record pada transport botton.

4.

Tekan tombol Stop pada transport botton jika proses rekam telah selesai.

5.

Edit hasil rekaman jika diperlukan.

Mengedit file audio dengan Cool Edit Pro 2.0


.

Meng-edit File Audio pada Penampang Single Track


Pada rekaman mungkin sekali terdapat kesalahan pengucapan artis dalam
membacakan atau membawakan peran dalam naskah. Untuk itu, perlu
dilakukan pembetulan atau editing terhadap file audio tersebut. Tetapi, editing
tidak semata-mata membuang bagian yang salah, tetapi juga untuk merubah
atau menambah efek suara, misalnya echo. Langkah pertama dalam setiap
melakukan editing adalah mengaktifkan atau memilih bagian gelombang audio
yang akan di-edit. Caranya adalah dengan meng-klik pada bagian awal
kemudian drag sampai akhir bagian yang akan di-edit. Setelah gelombang atau
bagian gelombang yang akan di-edit baru dilakukan editing, misal delete, effect
echo, dan lain-lain.

Gambar 3.13 Tampilan pemilihan bagian (select portion)

Menambah Efek pada Audio File


Menambah efek audio adalah salah satu bagian dari proses editing. Memberi
efek pada audio adalah hal yang paling menyenangkan dalam penggunaan
Cool Edit Pro 2.0. Untuk dapat mengubah atau menambah efek pada file audio
kita harus membuka file tersebut di Edit View Screen.

Langkah-langkah untuk menambah efek pada file audio, yaitu:


-

Buka file audio yang akan ditambah efek pada Edit View Screen.

Pilih bagian file audio yang akan ditambah efek, dengan cara klik kiri
kemudian drag pada gelombang untuk select portion.

Pilih efek yang diinginkan dengan cara memilih menu Effect>.,


kemudian mucul kotak menu efek seperti ditunjukkan pada gambar.

Gambar 3.14 kotak efek pada Cool Edit Pro 2.0

PEUTUP

Selamat.I Anda telah selesai mempelajari Modul Pembuatan Media Audio Pembelajaran.
Modul yang baru saja Anda pelajari ini berisi materi-materi tentang apa itu media audio,
prosedur pembuatan media audio pembelajaran, dan memperkenalkan peralatan produksi
media audio
Modul ini terbagi menjadi tiga kegiatan belajar, dengan harapan akan memudahkan peserta
pelatihan untuk memahami materi yang disajikan. Kegiatan Belajar pertama akan mengajak
peserta pelatihan untuk mengenal karakteristik media audio, mengenal media audio
pembelajaran, dan mengetahui prosedur pembuatan media audio. Kegiatan belajar tiga,
diuraikan materi tentang pengenalan peralatan produksi media audio. Sedangkan pada
kegiatan belajar ketiga, peserta pelatihan akan lebih banyak melakukan praktek,
mempelajari bagaimana membuat rekaman sederhana dengan komputer menggunakan
beberapa software aplikasi seperti sound recorder dan software audio editing lainnya
Pengetahuan yang telah Anda kuasai ini, semoga benar-benar bermanfaat dalam
meningkatkan ketrampilan dan memotivasi Anda untuk lebih menggali pengetahuan tentang
pembuatan media audio pembelajaran. Dan untuk menambah pengetahuan tentang seputar
teknologi pembuatan media audio ini masih banyak sumber belajar baik dari buku-buku
maupun dunia maya internet.
Semangat terus...I Pantang menyerah...I

REFERESI

Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. Dasar-Dasar Program Audio, Pusat Teknologi Komunikasi
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.
Helps with Windows Sound Recorder, http://www.myComm.net , 20/02/2009
Sound System ,http://e-dukasi.net, 20/02/2009
Waldopo Drs. M.Pd. Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio Pembelajaran, Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi Pendidikan, Jakarta, 2006.

TES AKHIR MODUL


1. Berikut ini benar tentang audio, kecuali...
A. Nama lain suara
B. Berupa musik
C. Berupa nyanyian
D. Dikenali oleh semua indera
E. Tidak dapat dikenali indera peraba
2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri khas, media audio adalah...
A. Mengandalkan telinga
B. Menggugah imajinasi
C. Cenderung satu arah
D. Relatif mahal
E. Personal
3. Media audio pembelajaran adalah...
A. Di rekam pada pita kaset atau CD
B. Diperlukan player atau pemutar untuk mendengarkan
C. Dapat digunakan sesuai kebutuhan
D. Dapat diulang-ulang
E. Semua benar
4. Berikut ini dilakukan sebelum melakukan rekaman, dan bertujuan menyamakan persepsi
pemahaman terhadap suatu naskah, kegiatan tersebut adalah...
A. Preview
B. Mixing
C. Penulisan Naskah
D. Editing
E. Rembug Naskah
5. Kegiatan pada soal nomor 4, melibatkan beberapa pihak dibawah ini, kecuali...
A. Sutradara
B. Penulis Naskah
C. Editor
D. Pengkaji Media
E. Pengkaji Materi

6. Orang yang bertanggung jawab penuh atas baik tidaknya sebuah produksi media audio
adalah...
A. Sutradara
B. Penulis Naskah
C. Editor
D. Pengkaji Media
E. Pengkaji Materi
7. Tranducer yang dapat mengubah gelombang suara diudara menjadi sinyal listrik dalam
bentuk variasi tegangan adalah
A. CD
B. Mikrofon
C. Mixer Console
D. Speaker
E. RCA
8. Berikut ini dapat dilakukan untuk membuat sebuah media audio lebih manarik...
A. Menambahkan musik dan efek suara yang sesuai
B. Memperpanjang durasi
C. Memperbanyak jumlah peran dalam naskah
D. Tidak perlu memperhatikan format penyajian
E. Memilih media penyimpanan
9. Yang tidak termasuk unsur kata dari sebuah elemen media audio adalah...
A. Artikulasi
B. Penghayatan peran
C. Penggunaan efek suara
D. Intonasi
E. Pilihan kata
10. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merekam suara
A. Sound recording
B. Nuendo
C. Nero Express
D. Cool Edit Pro
E. Pro tool

KUCI TES AKHIR MODUL

1. D

6.

2. D

7.

3. E

8.

4. E

9.

5. C

10.

oooOooo

Anda mungkin juga menyukai