Bab 1 GTL
Bab 1 GTL
Kelompok 2
Disusun Oleh :
1. Maulidenil Gebbi Winanda
2. Fanni Virgianti Marinda
3. Dwi Listari
4. Sartika Amelia
5. Suci Ria Zizty
6. Reztu Azwar
7. Gestia Fadha
8. Siti Vellanita
9. Nisia Narti
10. Niken Ryen Novita
11. Dura Atika Suri
Kata Pengatar
Assalamuaikum Wr.Wb
Wassalamuaikum Wr.Wb
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
RETENSI
Retensi dapat didefinisikan sebagai kekuatan menahan dari suatu
gigitiruan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan tersebut dalam
keadaan diam. Gaya-gaya fisik yang berhubungan dengan retensi GTL
adalah :
o Tekanan Permukaan
o Gaya-gaya dalam Cairan
o Tekanan Atmosfer
Retensi terutama dipengaruhi oleh tiga factor dalam desain gigi
tiruan :
1. Ketepatan kontak antar basis gigi tiruan dan mukosa mulut
2. Perluasan basis gigi tiruan
3. Pengap perifer (peripheral seal)
Stabilisasi pada gigi tiruan lengkap merupakan kekuatan menahan
darisuatu gigi tiruan terhadap kekuatan daya lepas pada saat gigi tiruan
berfungsi(adanya tekanan fungsional).
2.5 Prosedur Penentuan Gigitan (Record Block)
Pembuatan oklusi jika oklusi tidak ada
Dengan basis dan galangan gigit pada rahang atas dan rahang bawah:
1. Tentukan DV istirahat
2. Dapatkan DV oklusal
3. Tentukan relasi sentris
4. Fixasi galangan gigit rahang atas dan bawah
Yaitu tahap persiapan pemasangan gigi tiruan penuh, faktor yang harus
diperhatikan adalah pengamatan terhadap gigiruan berupa:
1. Permukaan polis/permukaan mekanis
Tidak ada bagian yang tajam/kasar
Dipakai untuk menghindari:
Terhindarnya penumpukan plak
Terhindar dari iritasi pada lidah, bibir, pipi
2. Permukaan anatomis/permukaan yang menghadap jaringan
Pada saat insersi
a. Arah pemasangan
b. Hambatan saat pemasangan
Setelah Insersi
Setelah protesa diinsersikan dalam mulut dan diperhatikan:
a. Retensi
Di cek dengan menggerak-gerakkan pipi dan bibir, protesa lepas atau tidak.
b. Oklusi
Di cek ada tidaknya prematur kontak. Apabila oklusinya terganggu,
dilakukan grinding. Gangguan diketahui dengan kertas artikulasi yang
diletakkan pada oklusi, kemudian pasien disuruh menggerakkan gigi seperti
mengunyah.Pengurangan
menggunakan
hukum
BULL
dan
MUDL
(pengurangan pada permukaan bukal dan mesial pada rahang atas dan
pengurangan permukaan lingual dan distal pada rahang bawah).Gangguan
diketahui dengan kertas artikulasi yang diletakkan pada oklusi, kemudian
pasien disuruh menggerakkan gigi seperti mengunyah.
c. Stabilisasi
Di cek saat mulut berfungsi, tidak boleh mengganggu mastikasi,
penelanan, bicara, ekspresi wajah dan sebagainya.Apabila sudah tidak ada
gangguan, maka protesa dapat dipolis
dibandingkan
dengan
bahan-bahan
yang
diproses
di
laboratorium.
Teknik Mencetak
Langkah Pertama :
a. Terlepas dari macam bahan cetak yang digunakan , langkah pertama pada
setiap pelapikan adalah mempersiapkan gigi tiruan agar mudah dilepas dari
model.
b. Sayap gigi tiruan yang terlalu panjang dikurangi, dan daerah ceruk diambil
dari permukaan basis gigi tiruan tanpa mengurangi kelebihan sayap secara
berlebihan.
c. Kemudian bentuk tepid anpostdam gigi tiruan disesuaikan dengan
menggunakan kompoun batang hingga retensinya baik.
d. Setelah memperbaiki bentuk perifer, dibuat sebuah lubang dengan diameter
3 mm di lengkung langit-langit gigi tiruan, dan setelah dikeringkan
ditempatkan selapis tipis pasta cetak pada seluruh permukaan basis. Gigi
langsung.
Cara Tidak Langsung
Pada cara tidak langsung, sendok cetak digunakan untuk membuat cetakan,
dan gigi tiruannya dipasang pada model, yang kemudian dipasang pada
articulator. Kemungkinan kesalahan disini sudah tentu lebih besar, tetapi
kesalahan-kesalahan ini dapat dikurangi dengan menggunakan bahan-bahan
cetak fungsional pada permukaan dalam gigi tiruan selama satu atau dua hari
Ukuran gigi anterior harus simbang dengan ukuran wajah. Ukuran gigi
tiruan yang ideal dapatmditentukan sebelum pencabutan dengan menggunakan
model dan foto pasien sehingga kelihatan lebih natural. Ukuran gigi anterior harus
seimbang dengan ukuran wajah dan kepala, ukuran kepala dan wajah lebih besar,
ukuran gigi lebih besar pul. Ukuran gigi juga memperhatikan jenis kelamin,
dimana ukuran wanita lebih kecil dibanding dengan prima terutama pada gigi
insisivus lateral. Lebar pada gigi anterior atas dengan memperhatikan garis
kaninus. Panjang gigi tergantung jarak antar rahang atas dan rahang bawah,
pdoman dengan garis ketawa dengan petunjuk pada letak servik gigi dinama saat
tersenyum dua pertiga servico-insisal gigi terlihat.
Bentuk
Bentuk gigi tiruan menurut Leon Williams (1917) tergantung bentuk wajah yang
terdiri atas :
1. Bentuk persegi
2. Lonjong(oval/ovoid)
3. Tapering/ lancip
Bentuk gigi anterior dengan memperhatikan permukaan labial dipilih yang
serasi dengan profil wajah pasien. Gigi yang dipilih terlihat indah dan bagus
sehingga penyusunan gigi lebih mudah dalam komposisi yang menyenangkan.
Bentuk profil yang diperhatikan antara lain : lurus dan cembung.
Warna
Pengamatan terhadap warna hrus dilakukan dalam tiga posisi : diluar mulut
disamping hidung, didalam bibir dengan hanya tepi insisal yang terlihat, dan
dbalik bibir hanya sebagian servikal yang tertutup dan mulut terbuka. Dalam
pemilihan warna gigi dipengaruhi oleh faktor :
-
2. Ukuran gigi
a. Kemampuan ridge untuk menahan daya kunyah luas jaringan
pendukung rahang bawah lebih kecil karena respbsi maka gigi
dipilih yang kecil, untuk melindungi prosesus alveolaris (makin
besar permukaan oklusal, maka teknan kunyah yang diteruskam
akan lebi besar)
b. Ruang yang tersedia (3 dimensi 0
1) Mesio-distal
2) Buko lingual
3) Ruang antar rahang
c. Persyaratan estetis
Ukuran antara kanunus dan premolar harmonis atau natural
apprearance effect.
Pemilihan gigi C besar, supaya harmonis dengan gigi C pilih P satu
yang lebih besar sedangkan yang lain kecil.
1) Prognatik
2) Retrognatik
3) Gigi non anatomis
Setelah model dipsang pada artikulator, gigi-gigi disususn pada gelengan
gigit sehingga dapat diperiksa lebih cermat. Hubungan dimensi vertikal (jarak
vertikal rahang) yang telah ditentukan serta relasi sentrik ( hubungan horizontal
rahang) tahap yang dilakukan adalah penyusunan gigi.
Tujuan penyusunan gigi
1. Memperbaiki fungsi estetis
2. Memperbaiki fungsi bicara/fonetik
3. Memperbaiki fungsi pengunyahan/ mastikasi
o Oklusi dan artikulasi seimbang
o Retensi
o stabilisasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Pak Bintang usia 68 tahun datang ke praktek drg dengan keluhan tidak nyaman
pada Gigi Tiruan. Pasien sudah menggunakan gigi tiruan sejak 1 tahun yang lalu tapi
tidak nyaman. Pemeriksaan EO terlihat ekspresi wajah pasien seperti marah. Pemeriksaan
IO RA dan RB Edontolus, linggir sisa RA normal dan RB rendah bagian anterior, pada
palatum pasien terdaoat eritema diffuse. Pemeriksaan pada gigi tiruan yang lama, gigi
tiruan RB longgar karna adaptasi basis pada daerah periperal seal yang baik, oklusi baik
dan dalam keadaan rest posisi susunan gigi terlihat tidak simetris, warna gigi terlihat tidak
serasi dengan pasien serta pasien sulit menggerakkan mandibula ke anterior dan saat
makan makanan sering keluar dan secara bersamaan istri pak Bintang juga mengeluhakan
gigi tiruan RA dan RB longgar dan sudah digunakan sejak 3 bulan yang lalu, pemeriksaan
GTL oklusi dan estetis baik.
Bagaimana cara drg mengatasi Gigi Tiruan Pasien
Jawab
3.2 Terminologi
Edontolus
Kondisi dimana kehilanggan seluruh gigi pada rahang.
Erytema Difusse
Anamnesa :
Keluhan
Bapak : Gigi tiruan yang sudah tidak nyaman lagi.
Pasien sulit mengerakkan mandibula ke anterior.
Makanan sering keluar pada saat makan.
Ibu
Pemeriksaan Klinis
1. Bapak
Ekstra Oral : Ekspresi wajah seperti marah
Intra Oral : RA dan RB Edontolus
Linggir sisa RA normal dan RB rendah bagian anterior
Palatum pasien terdapat erytema diffuse
GT RB longar karna adaptasi basis pada daerah periperal seal tidak baik
Oklusi baik dan dalam keadaan rest posisi
Susnanan gigi terlihat tidak simetris
Warna gigi tidak serasi dengan pasien
Saat makan makanan sering keluar
2. Ibu
Ekstra Oral : Normal
Intra Oral : GTL oklusi dan estetisnya baik
3.3 Identifikasi Masalah
1. Apa yang menyebabkan gigi tiruan pak bintang tidak nyaman?
Karena terdapat eritema diffuse dan pasien merasakan gigi tiruan RB longgar dan
sulit menggerakan mandibula sehingga saat makan makanan sering keluar.
2. Apa penyebabn dari eritema diffuse?
Pemakaian gigi tiruan secara terus menerus dan gigi tiruan yang kotor atau tidak
dibersihkan
3. Apa tindakan untuk eritema diffuse?
Pemberian obat anti jamur secara topikal: nystatin, kenalog, dll.
Diberikan dengan 2 cara :
a. Diletakkan di punggung lidah pasien dan pasien disuruh mengoleskan ke
palatum
b. Oleskan obat di basis GT dan pasien disuruh memakai GT dan tidak boleh
makan dan minum selama beberapa menit.
4. Apa yang menyebabkan GT istri pak bintang longgar?
Daerah periperal seal yang tidak baik yang panjang melewati batas fornik
( kesalahan pencetakan ) udara masuk kedalam basis GT ( fitting surface ) tekanan
atmosfer didalamnya akan menjadi besar > GT menjadi longgar.
5. Apa yang menyebabkan susunan GT terlihat tidak simetris dan warna gigi tidak
serasi?
Penyusunan gigi yang salah dan pemilihan warna gigi yang tidak sesuai.
Pemilihan warna gigi dipengaruhi oleh faktor :
PASIEN PERTAMA
Pemeriksaan Subjektif
Identitas pasien 1
Nama
: Pak Bintang
Umur
: 68 tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Anamnesa
Keluhan utama
: tidak nyaman pada gigi tiruan
Keluhan tambahan : sudah menggunakan gigi tiruan sejak 1 tahun yang lalu
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan klinis
ekstra oral : ekpresi wajah pasien seperti marah
intra oral :
RA dan RB edentolus
linggir sisa RA normal dan RB rendah bagian anterior
erytema diffuse pada palatum
Pemeriksaan pada GT :
Diagnosa
Denture stomatitis
Rencana Perawatan
Rp awal
: erytema diffuse pada palatum pemberian obat anti jamur secara topikal :
nystatin,kenalog dll
diberikan dengan 2 cara:
1. diletakkan di punggung lidah pasien dan pasien disuruh mengoleskan ke palatum
2. oleskan obat di basis GT dan pasie disuruh memakai GT dan tidak boleh makan dan
minum dalam beberapa menit
Rp akhir
PASIEN 2
Pemeriksaan Subjektif
Identitas pasien
Nama
Jenis Kelamin
: perempuan
Anamnesa
keluhan utama
Rencana perawatan
Relining/pelapisan kembali
Melapik (relining) suatu gigi tiruan adalah menempatkan bahan baru pada
permukaan basis gigi tiruan tanpa mengambil bahan basis gigi tiruan dalam
jumlah yang berarti.
Pada cara tidak langsung, sendok cetak digunakan untuk membuat cetakan, dan
gigi tiruannya dipasang pada model, yang kemudian dipasang pada articulator.
Kemungkinan kesalahan disini sudah tentu lebih besar, tetapi kesalahankesalahan ini dapat dikurangi dengan menggunakan bahan-bahan cetak
fungsional pada permukaan dalam gigi tiruan selama satu atau dua hari sebelum
menggunakan cara yang tidak langsung. Gigi tiruan akan ditempatkan pada
model dengan lebih tepat
Prosedur Pembuatan Gigi tiruan Penuh
KUNJUNGAN I
Tahap Klinis
Garis caninus (pada saat rest posisi terletak pada sudut mulut)
Garis ketawa (batas servikal gigi atas, gusi tidak terlihat saat ketawa)
Try-in seluruh gigi tiruan di atas malam dan kontur gusi tiruannya, laludilakukan
pengamatan pada :
Oklusinya
Setelah pemasangan GTP selama 1 minggu, pasien datang untuk kontrol. Yang
apakah ada gangguan atau tidak, dan ditanyakan apakah adarasa sakit.
Pemeriksaan obyektif: Dilihat keadaan mukosa apakah ada peradanganatau
perlukaan dan diperiksa retensi dan stabilisasi.
diberitahu bahwa otot-otot ini harus mempelajari apa yang harus dan apa
yang tidak boleh dilakukan.
o Bicara dengan Gigi Tiruan Baru
Penyesuaian lidah untuk menerima perubahan begitu besar sehingga
sebagian pasien dapat berbicara lancer dengan gigi tiruanny yang baru dalam
beberapa minggu.
o Kebersihan Mulut dengan Gigi Tiruan
Pasien harus diyakinkan akan pentingnya mempertahankan kebersihan
mulut guna pemeliharaan kesehatan rongga mulutnya. Pasien harus
dianjurkan untuk mencuci gigi tiruan dan mulutnya jika mungkin setiap kali
sesudah makan.Sekali dalam sehari gigi tiruan perlu dikeluarkan dari mulut
dan direndam dalam larutan pembersih gigi tiruan sekurang-kurangnya 30
menit.Merendam gigi tiruan di dalam larutan itu selama satu malam malah
lebih baik.Setelah gigi tiruan dikeluarkan dari larutan pembersih, harus
disikat dulu dengan sikat yang lunak dan dicuci sampai bersih.Sebaiknya
penyikatan dilakukan di atas ember berisi air atau dilandasi dengan basah
agar tidak pecah bila terjatuh.
o Mempertahankan Sisa Alveolar
Tulang alveolar tidak diciptakan untuk menerima beban kunyah yang
ditimbulkan oleh gigi tiruan lengkap. Karena itu pasien, khususnya jika
kesehatan umumnya agak terganggu, mungkin akan mengalami iritasi pada
jaringan atau rasa tidak enak pada mukosa mulutnya, pasien disarankan
untuk melepas gigi tiruannya dan mengistirahatkan mulutnya untuk
sementara waktu untuk menghindari semakin memburuknya jaringan yang
teriritasi. Namun, pasien disarankan untuk menggunakan beberapa jam
sebelum berangkat ke klinik, sehingga titik-titik yang menimbulkan sakit
dapat terlihat dengan jelas,dan perbaikan dapat dilakukan secara tepat.
Yakinkan pasien bahwa hanya dokter gigilah yang bisa memperbaiki
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua
gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah hilang
semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi fonetik,
fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis, dalam hal membuat gigi tiruan
dibutuhkan retensi dan stabilisasi yang baik agar meningkatkan kenyamanan bagi
pemakai gigi tiruan, retensi dan stabilisasi yang baik akan tercapai jika operator
melakukan pemeriksaan yang lengkap, diagnosa yang tepat dan perawatan yang akurat,
hingga retensi dan stabilisasi dicapai dengan baik, tak luput pula dalam hal pencetakan
karena dengan mencetak batas-batas anatomis gigi akan didapatkan sebagai retensi dan
stabilisasi.Kesalahan dari desain gigi tiruan penuh tentu saja berakibat pada pemakaianya
mulaidarirasatidaknyamansampai terjadinya komplikasi-laian yang tentu saja meperparah
keadaan pasien.
4.2 Saran
Dalam pembuatan gigi tiruan penuh seorang operator harus bekerja secara hatihati dan teliti agar desain yang dibuat tidak menimbulkan masalah setelah digunakan oleh
pasein, sehingga gigi yang dibuat dapat befungsi sebagaimana yang diharapkan.Untuk itu
operator harus mempunyai pengetahuan dan skil yang baik tentang gigi tiruan penuh.
DAFTAR PUSTAKA
Itjingningsih , W. H., 1996, Geligi Tiruan Lengkap Lepas, Cetakan III, EGC,
Jakarta.
Ian E. Barnes dan Agus Walls, 2006, Perawatan Gigi Terpadu Untuk Lansia, terj.,
EGC, Jakarta
Zarb GA dkk. Buku Ajar Prosthodonti untuk Pasien Tak Bergigi Menurut
Boucher.alih Bahasa MardjonoD. EGC Jakarta. 1994.
Watt, david M dan MacGregor, A. Roy. 1992. Membuat Desain gigi Tiruan
Lengkap. Jakarta: Hipokrates.
Fadriyanti O.2010 .Perawatan Pasien Edentulous dengan Gigi Tiruan Lengakap
UNBRAH: Padang