KIMIAORGANIKII
OLEH:
Drs.Zulhipri,M.Si
Dra.IneMustikasari,M.Si
Dra.YusnettiBoer,M.Si
LABORATORIUMKIMIA
FAKULTASMATEMATIKADANILMUPENGETAHUANALAM
UNIVERSITASNEGERIJAKARTA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
hidayah-Nya sehingga telah dapat terselesaikannya penyusunan revisi buku petunjuk
praktikum Kimia Organik II ini.
Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran Kimia Organik
melalui praktik di laboratorium untuk mahasiswa S1 kimia dan pendidikan kimia di
FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penulisan buku petunjuk praktikum ini, tim penyusun juga dibantu oleh
kolega-kolega dosen di jurusan kimia dan para Pranata laboratorium kimia FMIPA
Universitas Negeri Jakarta. Untuk semuanya itu diucapkan terima kasih atas
bantuannya.
Akhirnya penulis menyadari adanya kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Maka kritikan dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Tata Tertib Praktikum
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
Percobaan 1
Uji Pendahuluan Karbohidrat dan Protein
Percobaan 2
Isolasi dan Hidrolisis Karbohidrat
Percobaan 3
Isolasi dan Hidrolisis Protein
12
Percobaan 4
Isolasi dan Hidrolisis Lemak
16
Percobaan 5
Pengujian Golongan Senyawa Bahan Alam
21
Percobaan 6
Isolasi Senyawa Bahan Alam dengan Cara Maserasi/Sokletasi
25
Percobaan 7
Pemisahan Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
28
Percobaan 8
Isolasi Kafein Dari Kopi/Teh
Daftar Pustaka
31
35
iv
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
UJIPENDAHULUANKARBOHIDRATDANPROTEIN
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan macammacam karbohidrat
(mono, di, oligo, dan polisakarida) dengan cara mengamati reaksi
reaksispesifikuntukmasingmasinggolongan.
2. Mahasiswa dapat menidentifikasi protein dan asamasam amino
pembangunprotein.
II. TeoriSingkat
Karbohidrat dan protein merupakan senyawa metabolit primer selain
lemak yang banyak terdapat dalam jaringan tumbuhan dan hewan termasuk
manusia.Strukturkimiakarbohidratmengandungkarbon,hydrogen,danoksigen
denganrumusmolekulCn(H2O)n.
Berdasarkanstrukturnya,karbohidratdapatdigolongkandalambeberapa
kelompok yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Karbohidrat dapat diisolasi dari bahan alam, dan hasil isolasi ini dapat
diidentifikasi dengan reaksireaksi khusus untuk membuktikan adanya
karbohidrathasilisolasitersebut.Selainuntukmembuktikanadanyakarbohidrat
reaksireaksi spesifik ini dapat juga membedakan karbohidrat berdasarkan
golongannya.
Demikian juga protein yang merupakan senyawa bermolekul besar yang
dibangun oleh satuansatuan asam amino dengan struktur kimia mengandung
gugus asam karboksilat dan gugus amina. Setiap asam amino berbeda
mempunyai struktur kimia yang berbeda pula. Jika asam amino direaksikan
denganpereaksitertentu(pengenalproteindanasamamino)dapatmemberikan
reaksiyangspesifik.Sehinggademikianhasilreaksidenganpereaksipengenal
ini dapat digunakan untuk identifikasi dan mengetahui adanya protein atau
asamaminodaribahanyangdianalisis.
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
III. AlatdanBahan
Alat
1. Tabungreaksi(bersihdankering)
2. Pipettetes
3. Gelaskimia
4. Penangasair
Bahan
1. Karbohidrat(glukosa,fruktosa,maltose,sukrosa,amilum)
2. PereaksiMolish
3. PeraksiBial
4. PereaksiBenedict
5. PereaksiBarfoed
6. PereaksiTollens
7. PereaksiFehlingA
8. PereaksiFehlingB
9. PereaksiSeliwanof
10. CuSO45%
11. H2SO4pekat
12. Amilalkohol
13. FenilhidrazinHCl
14. Natriumasetat
15. Akuades
16. Larutanprotein(putihtelur,glisin,fenilalanin,triptofan,dantirosin)
17. PereaksiHopkinCole
18. PereaksiMillon
19. LarutanNaOH10%
20. LarutanCuSO42%
21. Ninhidrin0,2%
22. HNO3pekat
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
IV. ProsedurKerja
A. UjiKarbohidrat
a. PengenalanPatidenganTesMolisch
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan2mLakuadesdalamtabungreaksilainsebagaikontrol.
2. Tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch ke dalam masingmasing
tabungreaksikemudiankocokhinggatercampurdenganbaik.
3. Miringkantabungreaksi,dandenganhatihatitambahkan12mL
H2SO4 pekat ke dasar tabung reaksi dengan menggunakan pipet
tetes. Amati dan catat perubahan warna di batas kedua lapisan
cairan untuk masingmasing tabung. Timbulnya warna ungu
menandakantespositifterhadappati.
b. TesBial(tespentosa)
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan2mLakuadesdalamtabunglainsebagaikontrol.
2. Tambahkan ke dalam masingmasing tabung, 2 mL reagen Bial,
kemudian panaskan perlahanlahan kedua tabung di atas
penangas air sampai mendidih, kemudian dinginkan. Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi. Reaksi positif ditandai
denganterbentukwarnahijau.
3. Jika warna yang timbul tidak nyata, encerkan larutan tersebut
dengan air sebanyak tiga kali volumenya kemudian tambahkan 1
mL amil alcohol dan kocok beberapa saat sampai warna hijau
munculpadalapisanamilalkohol.
c. TesBenedict(tesguguspereduksi)
1. Tempatkan 1 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan dalam tabung reaksi lain 1 mL akuades sebagai
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
control.
2. Tambahkan 5 tetes pereaksi Benedict ke dalam masingmasing
tabung dan panaskan tabung di atas penangas air mendidih
selama 25 menit kemudian amati perubahan yang terjadi. Jika
bahan uji mengandung gula pereduksi, maka akan terbentuk
endapanmerahbata.
d. TesBarfoed(tesmonodandisakarida)
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan2mLakuadesdalamtabungreaksilainsebagaikontrol.
2. Tambahkan2mLlarutanBarfoedkedalammasingmasingtabung
reaksi kemudian panaskan kedua tabung reaksi diatas penangas
air. Bila dalam waktu dua menit terbentuk endapan berwarna
merah bata menunjukkan adanya monosakarida. Tapi bila
endapan merah bata baru terbentuk setelah pemanasan + 10
menit,makadalamlarutanujiterdapatdisakarida.
e. Testollens(tespentosedanheksosa)
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam suatu tabung reaksi
dan tempatkan akuades dalam tabung reaksi yang lain sebagai
kontrol.
2. Tambahkan pada masingmasing tabung 2 mL pereaksi Tollens
kemudian panaskan di atas penangas air. Amati perubahan yang
terjadi, bila terjadi warna merah anggur menunjukkan adanya
pentosa.
f. TesFehling(tesguguspereduksi)
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan 2 mL akuades dalam tabung reaksi lain sebagai
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
control.
2. Tambahkan 2 mL larutan Fehling (Fehling A + Fehling B) pada
masingmasing tabung kemudian panaskan di atas penangas air
selama 34 menit. Amati perubahan yang terjadi, jika dalam
larutan uji terdapat gula pereduksi maka terbentuk endapan
merahbata.
g. TesSeliwanof(tesketosadanaldosa)
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan2mLakuadesdalamtabungreaksilainsebagaikontrol.
2. Tambahkan5mLpereaksiSeliwanofpadamasingmasingtabung
dan panaskan di atas penangas air selama 1 menit. Amati
perubahan yang terjadi, jika terbentuk warna merah bata maka
bahanujimengandungketosa.
h. TesOsazon(tesmonodandisakarida)
1. Tempatkan 2 mL larutan karbohidrat dalam tabung reaksi dan
tempatkan2mLakuadespadatabunglainsebagaikontrol.
2. Tambahkan pada masingmasing tabung reaksi 0,1 gram
FenilhidrazinHCldan0,2gramNatriumasetatkemudiandikocok
sampaihomogen.
3. Panaskan kedua tabung tabung di atas penangas air kemudian
amati waktu terjadinya endapan kuning dari Osazon. Jika ada
monosakarida Osazon terbentuk dalam keadaan panas, tapi jika
ada dissakarida maka pembentukan Osazon terjadi setelah
didinginkan.
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
B. UjiProteindanAsamAmino
a. ReaksiBiuret(tesumumprotein)
1. Tempatkan 2mL larutan protein/asam amino ke dalam tabung
reaksi. Tambahkan 1 mL NaOH 10%, kemudian tambahkan tetes
demiteteslarutanCuSO40,5%.Amatiperubahanyangterjadi,tes
positifditandaiterbentuknyawarnaungu.
b. TesNinhidrin(tesumumasamamino)
1. Tempatkan2mLlarutanprotein/asamaminodalamtabungreaksi
kemudian tambahkanbeberapa tetes larutanNinhidrin 0,2% dan
dikocokbeberapasaat.
2. Panaskandiataspenangasairselama10menit.Amatiperubahan
yangterjadi,reaksipositifjikaterbentukwarnaungu.
c. TesKsantoprotein(tesgugusfenilasamamino)
1. Tempatkan2mLlarutanprotein/asamaminodalamtabungreaksi
kemudiantambahkan1mLHNO3pekatdankocokbeberapasaat.
2. Panaskandiataspenangasairselama36menit.Amatiperubahan
yang terjadi, reaksi positif jika terbentuk endapan kuning (warna
kuningakanlebihterangjikaditambahkan23tetesNaOH10%).
d. TesHopkinCole(testriptopan)
1. Tempatkan2mLlarutanprotein/asamaminodalamtabungreaksi
kemudian tambahkan 2 mL pereaksi Hopkin Cole dan dikocok
beberapasaat.
2. Tambahkan perlahanlahan 1 mL H2SO4 pekat melalui dinding
tabung reaksi yang dimiringkan sehingga terbentuk 2 lapisan.
Reaksipositifbilaterlihhatcincinungupadabidangbatas.
PetunjukPraktikumKimiaOrganikII
Percobaan1
e. TesMillon(tesasamaminotirosin)
1. Tempatkan2mLlarutanprotein/asamaminodalamtabungreaksi
kemudiantambahkanbeberapatetespereaksiMillondandikocok
beberapasaat.
2. Panaskandiataspenangasairselama46menit.Amatiperubahan
yangterjadi,reaksipositifditandaiterjadinyaendapanmerah.
V. Pertanyaan
1. Buatlah reaksireaksi uji karbohidrat dengan pereaksi Bial, Benedict,
Barfoed,Fehling,Tollens,danSeliwanof.
2. Buatlahreaksireaksiujiproteindanasamaminodaripercobaanini.
Percobaan 2
merupakan
senyawa
yang
mengandung
karbon,
hidroogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Rumus molekul senyawa ini dapat
dinyatakan dengan Cn(H2O)n, sehingga muncul istilah karbohidrat. Ditinjau dari
rumus struktur, penamaan karbohidrat tidaklah tepat karena dalam karbohidrat
oksigen dan hydrogen tidak terikat pada karbon sebagai hidrat. Nama yang lebih
tepat adalah polihidroksil aldehid untuk senyawa dengan gugus fungsi aldehid
seperti glukosa dan polihidroksil keton untuk senyawa dengan gugus fungsi
keton seperti fruktosa.
Berdasarkan strukturnya, karbohidrat dapat digolongkan dalam
beberapa kelompok yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Karbohidrat dapat diisolasi dari bahan alam, dan hasil isolasi ini
dapat diidentifikasi dengan reaksi-reaksi khusus untuk membuktikan adanya
karbohidrat hasil isolasi tersebut. Selain untuk membuktikanadanya karbohidrat
reaksi-reaksi spesifik ini dapat juga membedakan karbohidrat bersdasarkan
golongannya. Pada umumnya karbohidrat hasil isolasi dari bahan alam termasuk
golongan oligo- atau polisakarida. Untuk mengetahui jenis monosakarida
penyusunnya maka polisakarida perlu dihidrolisis terlebih dahulu sebelum
dilakukan reaksi-reaksi pengenalan. Hidrolisis karbohidrat di laboratorium
dapat dilakukan dengan menggunakan katalis asam.
Percobaan 2
Bahan
1. Karbohidrat dari bahan alam
2. Pereaksi Molisch
3. Pereaksi Bial
4. Pereaksi Benedict
5. Pereaksi Barfoed
6. Pereaksi Tollens
7. Pereaksi Fehling A
8. Pereaksi Fehling B
9. Pereaksi Seliwanof
10. HCl 3 M
11. NaOH 3 M
12. H2SO4 pekat
13. Amil alkohol
14. Fenilhidrazin HCl
15. Natrium asetat
16. Akuades
17. Larutan Iodium
Percobaan 2
10
Percobaan 2
C. Hidrolisis Pati
1. Buat 50 mL larutan pati 1% dari hasil isolasi percobaan A.
2. Tambahkan HCl 3 M dengan jumlah volume yang sama dengan
larutan pati, kemudian refluk selama 1 jam di atas penangas air.
3. Lakukan pengujian apakah pati sudah mengalami hidrolisis dengan
cara mengambil + 2 mL larutan dan tempatkan dalam tabung reaksi.
4. Tambahkan pula larutan dalam tabung reaksi beberapa tetes NaOH 3
M sehingga larutan menjadi netral, kemudian tambahkan 1-2 tetes
larutan iodium. Bila dengan penambahan iodium tidak terbentuk
warna biru, berarti pati sudah mengalami hidrolisis, tapi jika larutan
yang ditambahkan iodium berwarna biru maka refluks dilanjutkan
sampai hidrolisis sempurna.
5. Setelah hidrolisis selesai tambahkan NaOH 3 M sampai netral,
kemudian lakukan reaksi-reaksi terhadap pengenalan karbohidrat dan
bandingkan hasilnya dengan karbohidrat tanpa hidrolisis.
6. Lakukan uji dengan pereaksi pengenal karbohidrat dengan tes Bial,
Benedict, Barfoed, Tollens, Fehlings, Seliwanof, dan Osazon.
V. Pertanyaan
1. Tulislah contoh-contoh senyawa mono-, di-, oligo-, dan polisakarida.
2. Jelaskan mengapa pada hidrolisis karbohidrat digunakan asam encer.
11
Percobaan 3
H
N
R'
C
H
H
N
R"
C
H
H
N
R"'
C
H
H2O, H+
}
Asam amino
Asam amino adalah senyawa organic yang mempunyai gugus COOH dan
NH2. Alanin merupakan salah satu asam amino penyusun protein.
OH
O
C
CH
CH 3
NH 2
Alanin
12
Percobaan 3
OH
O
C
CH
CH 3
C
CH
NH 2
CH 3
NH 3
Hidrolisis sempurna dari protein akan menghasilkan campuran dari asamasam amino. Campuran dari asam-asam amino dapat dipisahkan dengan metoda
kromatografi. Adanya asam amino dapat diidentifikasikan dengan berbagai reaksi
pengujian.
Bahan
1. Susu nonfat
2. Asam asetat 10%
3. CaCO3 bubuk
13
4. HCl 20%
5. Karbon aktif
Percobaan 3
14
Percobaan 3
B. Hidrolisis Protein
1. Masukkan 20 mL HCl 20% dan 0,5 gram protein hasil isolasi ke dalam
labu refluks 100 mL, kemudian panaskan campuran dengan
menggunakan heating mantle selama 35 menit.
2. Buka rangkaian refluks dan tambahkan 0,5 gram karbon aktif ke
dalam campuran yang masih panas, kemudian diaduk-aduk dengan
batang pengaduk sampai campuran kira-kira rata (homogen).
3. Saring hasil hidrolisis yang diperoleh ke dalam Erlenmeyer 50 mL,
selanjutnya lakukan uji pengenalan protein dan asam amino dengan
pereaksi Biuret, Ninhidrin, Xsantoprotein, Hopkin Cole, dan Millon.
V. Pertanyaan
1. Sebutkanlah asam-asam amino esensial pembangun protein.
2. Jelaskan mengapa temperatur pada proses isolasi protein tidak boleh
lebih tinggi dari 40C.
15
Percobaan 4
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan isolasi lemak dengan metoda sokletasi.
2. Mahasiswa dapat melakukan hidrolisis lemak.
R1
O
H2 C
R2
H2 C
R3
R1, R2, dan R3 adalah gugus alkil dengan jumlah atom C ganjil. Ketiga gugus R
dapat sama dan dapat pula berbeda satu sama lain. Dengan struktur seperti
gambar di atas mudah dipahami bahwa lemak merupakan senyawa non polar
yang mudah larut dalam pelarut organikseperti eter, petroleum eter, dan nheksana. Berdasarkan sifat kelarutan lemak ini, maka lemakdapat diisolasi dari
bahan alam dengan metoda ekstraksi menggunakan pelarut non polar. Ekstraksi
dapat dilakukan dengan menggunakan corong pisah biasa atau soklet.
Keuntungan penggunaan alat soklet adalah ekstraksi dapat dilakukan terus
menerus tanpa membutuhkan pelarut dalam jumlah yang banyak jika
dibandingkan dengan ekstraksi pelarut corong pisah.
Sebagai ester, lemak dapat dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Reaksi hidrolisis dapat dikatalisis oleh asam ataupun basa.
16
Percobaan 4
Bahan
1. Bahan alam yang akan diisolasi
2. N-heksana
3. KOH
4. Etanol
5. Aseton
6. HCl pekat
7. NaCl
8. NaCl
9. Na2SO4
10. Br2/CCl4 5%
11. KMnO4
17
Percobaan 4
berubah lagi.
Percobaan 4
B. Hidrolisis Lemak
1. Timbang 5 gram lemak hasil isolasi dan masukkan ke dalam labu alas
bulat 250 mL.
2. Tambahkan 3 gram KOH dalam 30 mL etanol dan panaskan
campuran selama 15 menit pada suhu 60C.
3. Dinginkan campuran dan tambahkan 100 mL akuades, kemudian
netralkan dengan menambahkan 10 mL HCl pekat tetes demi tetes.
4. Ekstraksi larutan dengan 20 mL eter dalam labu ekstraksi 250 mL,
kemudian ambil lapisan eter dan tampung dengan erlenmeyer.
Ulangi ekstraksi sampai 3 kali dan gabungkan semua ekstrak yang
diperoleh.
5. Lapisan air ditambahkan dengan NaCl jenuh, bila terjadi dua
lapisan,ambil lapisan eternya dan gabungkan dengan ekstrak eter
sebelumnya.
6. Keringkan ekstrak eter dari air dengan cara menambahkan Na2SO4
sampai larutan menjadi bening.
7. Uapkan pelarut eter dengan rotary evaporator atau dengan cara
destilasi, ambil residunya dan kemudian timbang beratnya sebagai
asam lemak campuran.
8. Tambahkan aseton sampai residu terlarut dan dinginkan dalam
lemari es (-10C) sampai terbentuk Kristal asam lemak jenuh.
9. Saring Kristal pada suhu rendah dan tampung filtratnya berupa
larutan yang mengandung asam lemak tidak jenuh.
10. Uapkan pelarut aseton dari filtrate dengan cara destilasi, kemudian
ambil residunya sebagai asam lemak tidak jenuh.
11. Timbang masing-masing asam lemak yang dihasilkan dan lakukan uji
identifikasi ketidakjenuhan untuk masing-masing asam lemak yang
diperoleh dengan pereaksi Br2/CCL4 5% dan larutan KMnO4 2%.
19
V.
Percobaan 4
Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan lemak dan jelaskan perbedaannya
dengan minyak.
20
Percobaan 5
21
Percobaan 5
Bahan
1. Air suling
2. HCl pekat
3. H2SO4 2N
4. Logam Mg
5. NaOH
6. Etanol
7. Kloroform
8. NH4OH
9. Anhidrida asam asetat
10. FeCl3 1%
11. Pereaksi Dragendorf dan Mayer
12. Dietil eter
13. Bahan, tumbuhan (daun, akar, umbi, kulit batang, dan bunga)
22
Percobaan 5
dalam dua tabung reaksi kecil, kemudian tambahkan pada salah satu
tabung 1-2 tetes pereaksi Mayer dan tabung yang lain 1-2 tetes
pereaksi Dragendorf. Amati reaksi yang terjadi, jika bahan
mengandung
alkaloid
akan
terbentuk
endapan
putih
pada
C. Pengujian Flavonoid
1. Haluskan sebanyak 4 gram bahan dengan lumping porselen,
kemudian masukkan ke dalam gelas kimia yang telah berisi 25 mL air
panas dan didihkan selama 5 menit, selanjutnya disaring dengan
kertas saring dan filtratnya ditampung dalam 3 tabung reaksi.
2. Ambil salah satu tabung kemudian tambahkan sedikit serbuk Mg, 1
23
Percobaan 5
D. Pengujian Kuinon
1. Haluskan 4 gram bahan dalam lumping porselen, kemudian masukkan
ke dalam Erlenmeyer.
2. Tambahkan 10 mL dietil eter, kemudian dikocok beberapa saat dan
amati warna ekstrak yang terjadi. Jika ekstrak berwarna kuning,
orange atau merah, pindakan ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan beberapa tetes NaOH 5% sampai warna ekstrak hilang.
3. Tambahkan tetes demi tetes HCl encer sampai suasana asam, jika
warna ekstrak muncul kembali menandakan adanya kuinon.
V. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan senyawa metabolit primer dan senyawa
metabolit sekunder?
2. Kenapa pada pengujian alkaloid, pelarut kloroform ditambahkan dengan
amoniak?
24
Percobaan 6
25
Percobaan 6
Bahan
1. Methanol
2. Kloroform
3. Bahan yang akan diisolasi
4. Pereaksi uji golongan (alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid)
26
Percobaan 6
B. Sokletasi
1. Bungkus bahan kering halus dengan kertas saring seperti sebuah
silinder dan diikat dengan benang kemudian ditimbang.
2. Pasang alat soklet dan masukkan pelarut organic yang sesuai
(methanol/kloroform) ke dalam labu alas bulat + 2/3 volumenya,
selanjutnya masukkan bahan ke dalam labu tengah soklet.
3. Nyalakan heating mantle dan lakukan sokletasi selama 4 jam,
kemudian ambil larutan ekstrak dan pekatkan dengan menggunakan
rotary evaporator.
4. Uji golongan senyawa hasil ekstraksi dengan menggunakan pereaksi
uji fitokimia, kemudian simpan hasil ekstraksi berupa ekstrak kasar
dalam Erlenmeyer untuk pekerjaan selanjutnya.
V. Pertanyaan
1. Mengapa dalam mengekstraksi senyawa bahan alam diperlukan
pemilihan pelarut yang sesuai terhadap senyawa yang akan diisolasi ?
2. Bendingkan hasil ekstraksi antara metoda maserasi dengan sokletasi !
manakah yang lebih baik ?
27
Percobaan 7
28
Percobaan 7
Bahan :
1. Ekstrak kasar sampel
2. Pelarut (methanol, kloroform, aseton, etil asetat, n-heksana)
3. Larutan Dragendrorff
4. Larutan Liebermann Burchard (H2SO4 dalam etanol 2%)
5. Larutan Cerium sulfat 2%
29
Percobaan 7
pensil, buat garis batas dengan cara menggaris kedua ujung plat KLT
dengan jarak 0,5 cm.
2. Masukkan eluen sebanyak 10 mL ke dalam chamber, kemudian tutup
dengan rapat dan biarkan beberapa menit.
3. Totolkan dengan menggunakan pipa kapiler sampel yang telah terlebih
dahulu dilarutkan dengan aseton pada garis batas salah satu ujung plat
KLT.
4. Masukkan plat KLT yang telah ditotol ke dalam chamber yang telah berisi
larutan eluen dengan posisi bagian yang ditotol disebelah bawah (ingat,
jangan sampai totolan terendam pelarut), kemudian lakukan elusi sampai
eluen bergerak hingga batas sebelah atas plat KLT.
5. Angkat plat KLT dari dalam chamber dan keringkan di udara terbuka
beberapa saat, kemudian amati bercak noda hasil pemisahan di bawah
lampu UV dan lingkari dengan pensil setiap bulatan yang dianggap
komponen senyawa.
6. Semprot plat KLT yang telah ditandai dengan zat penampak noda (larutan
Dragendorff untuk alkaloid, Liebermann Burchard untuk steroid dan
triterpenoid atau Cerium sulfat 2% untuk flavonoid). Amati warna untuk
setiap komponen yang muncul pada plat KLT, kemudian catat hasil
pengamatan dan beri nomor urut untuk setiap noda yang muncul mulai
bagian atas berikut ke bawah.
7. Tentukan golongan senyawa dari setiap noda yang muncul dengan
pengenalan berbagai pereaksi penampakan noda yang digunakan.
V. Pertanyaan
1. Sebutkan jenis-jenis kromatografi dan jelaskan bagaimana prinsip kerja
dan penggunaannya!
30
Percobaan 8
1. Mahasiswa dapat melakukan isolasi senyawa produk alam yang telah diketahui.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemurnian senyawa hasil isolasi dengan cara
sublimasi atau kristalisasi.
CH 3
N
CH3
31
Percobaan 8
Bahan :
1. Bubuk kopi
2. CaCO3
3. Kloroform
4. MgSO4 anhidrat
5. Aseton
6. N-heksana
IV.Prosedur Kerja
1. Masukkan 50 gram bubuk kopi, 15 gram serbuk kalsium karbonat dan 200 mL air
ke dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan pendingin refluks.
2. Tutup lubang yang tidak dipakai, lalu panaskan dengan hati-hati selama + 2 jam
dengan menggunakan heating mantle sambil sekali-sekali diaduk.
3. Setelah pendidihan selesai, saring dalam keadaan panas dengan corong
bucher yang telah dilapisi dengan kertas saring dengan menggunakan labu
isap 500 mL.
32
Percobaan 8
4. Filtrat didinginkan pada suhu kamar kemudian pindahkan ke dalam labu pisah
500 mL dan tambahkan 50 mL kloroform.
5. Lakukan ekstraksi selama 5 menit dengan cara menggoyang-goyangkan corong
pisah sambil menahan penutupnya dan sekali-sekali corong pisah didirikan serta
dibuka tutupnya untuk mengeluarkan udara. Setelah ekstraksi selesai, diamkan
beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan yang terpisah. Kemudian ambil
lapisan organic (bagian bawah) dan tampung dalam Erlenmeyer kering. Ulangi
ekstraksi sampai tiga kali, kemudian ekstrak yang diperoleh disatukan.
6. Tambahkan 20 gram MgSO4 anhidrat dan lakukan pengocokan dengan cara
menggoyang-goyangkan Erlenmeyer selama lebih kurang 5 menit.
7. Ambil larutan ekstrak dengan cara dekantasi dan pindahkan ke dalam labu
destilasi, kemudian lakukan destilasi sampai semua pelarut habis terdestilasi
(pada destilasi gunakan sedikit batu didih).
8. Keluarkan residu (berwarna coklat) dari labu destilasi dengan cara
melarutkannya dalam 10 mL kloroform. Kemudian dengan menggunakan pipet,
pindahkan ke dalam Erlenmeyer 50 mL, selanjutnya lakukan pemurnian dengan
cara sublimasi atau kristalisasi.
9. Proses sublimasi.
a. Tempatkan larutan kafein dalam cawan penguap kemudian tutup dengan
kaca arloji yang diatasnya telah dilengkapi dengan kapas basah.
b. Panaskan larutan sampai mendidih dan amati Kristal yang terbentuk pada
dinding kaca arloji.
c. Kumpulkan Kristal jarum yang menempel dikaca, kemudian ditimbang.
10. Proses kristalisasi
a. Masukkan beberapa butir kecil batu didih ke dalam larutan residu kemudian
panaskan dengan menggunakan penangas air sampai larutan hampir kering.
b. Dalam keadaan tetap panas tambahkan beberapa tetes aseton sampai
larutan agak keruh, kemudian dinginkan dan diamkan sampai terbentuk
Kristal kafein yang berwarna putih.
c. Saring Kristal yang terbentuk dengan menggunakan corong Buchner
yang telah dilapisi kertas saring, kemudian timbang hasil yang diperoleh
33
Percobaan 8
V. Pertanyaan
1. Selain biji kopi dan teh, darimanakah kafein dapat diisolasi?
34
DAFTARPUSTAKA
Doyle,M.PdanMunggal,W.S.(1980).ExperimentalOrganicChemistry.JohnWileyand
Sons,NewYork.
Harborne,J.B.(1984).PhytochemicalMethods.Edisi2,ChapmanandHallLtd,London.
Matta, M.S., Wilbraham, A.C., Staley, D.D. (1996). Experiment for Introduction to
GeneralOrganicandBiologicalChemistry.D.C.HeathandCompany,Lexington,
Massachusets,Toronto.
Shriner,R.L.,Fuson,R.C.,CurtinD.Y.,Morril,T.C.(1980).TheSystematicIdentification
ofOrganicChemistry.Edisi6,JohnWileyandSons,NewYork.
36