OLEH :
Dra. Zulmanelis, M.Si
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TATA TERTIB PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA
FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Halaman
Tata Tertib Praktikum i
Percobaan 1
Model Molekul 1
Percobaan 2
Destilasi Sederhana 6
Percobaan 3
Pemurnian Senyawa Organik Berwujud Kristal 11
Percobaan 4
Reaksi Eliminasi 14
Percobaan 5
Pengenalan Gugus Fungsi 17
Percobaan 6
Reaksi Cannizaro, Pembuatan asam Benzoat 25
Percobaan 7
Pembuatan Isopentil Asetat (Minyak Pisang) 29
Percobaan 8
Reaksi Substitusi Nukleofilik
(Pembuatan Fenol Dari Anilin) 32
OLEH :
Dra. Zulmanelis, M.Si
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TATA TERTIB PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA
FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Halaman
Tata Tertib Praktikum i
Percobaan 1
Model Molekul 1
Percobaan 2
Destilasi Sederhana 6
Percobaan 3
Pemurnian Senyawa Organik Berwujud Kristal 11
Percobaan 4
Reaksi Eliminasi 14
Percobaan 5
Pengenalan Gugus Fungsi 17
Percobaan 6
Reaksi Cannizaro, Pembuatan asam Benzoat 25
Percobaan 7
Pembuatan Isopentil Asetat (Minyak Pisang) 29
Percobaan 8
Reaksi Substitusi Nukleofilik
(Pembuatan Fenol Dari Anilin) 32
I. Tujuan
1. Mahasiswa mengenali molekul organik sebagai obyek tiga dimensi.
2. Mahasiswa mengerti perbedaan konformasi dan isomeri.
3. Mahasiswa memahami geometri senyawa siklik.
4. Mahasiswa memahami pengertian enantiomer serta cara
memperolehnya (satu contoh).
A. Konformasi
Ikatan tunggal mempunyai kemampuan berotasi. Akibat perputaran
ikatan tunggal ini, maka molekul-molekul organik yang mempunyai ikatan
tunggal dapat memiliki banyak struktur. Semua struktur yang dihasilkan
karen aperputaran ikatan tunggal ini, disebut konformer. Peristiwanya
sendiri disebut konformasi.
H H H
H H
H H H H
H H
H
C. Enantiomer
Enantiomer merupakan salah satu jenis isomer geometri, yaitu
sepasang isomer yang merupakan bayangan cermin satu sama lain.
Pasangan isomer ini mempunyai sifat fisik dan kimia sama kecuali arah
perputaran bidang polarisasi cahaya.
a. Sikloheksana
Rangkailah struktur sikloheksana. Bila bentuk molekulnya planar,
berapa sudut yang terbentuk ?
Buatlah berbagai konformasi yang mungkin dan tentukan
konformasi yang paling stabil !
4. Enantiomer
a. Pusat kiral
Buat dua model molekul yang masing-masing terdiri dari
atom pusat C dan empat atom lain. Mula-mula buatlah kedua
molekul identik, kemudian lepaskan dua gugus dan tukarkan
letaknya. Akan terbentuk stereoisomer dari molekul awal. Karena
letak perbedaan hanya pada kedudukan atom penyusun dalam
ruang, maka isomer ini disebut enantiomer.
b. Reaksi yang menghasilkan pusat kiral
Buatlah dua buah model molekul asetaldehida. Ambil dua
nuleofil yang siap ditambahkan pada asetaldehid pada C karbonil.
Untuk model satu, lekatkan nukleofil dari arah kanan, sedang
model kedua dari arah kiri. Bagaimana pengamatan anda tentang
hasil adisi kedua asetaldehida tersebut ?
I. Tujuan
1. Mengenal beberapa cara destilasi.
2. Mengerti prinsip masing-masing destilasi.
3. Memahami kegunaan masing-masing destilasi.
1. Destilasi sederhana
Alat destilasi sederhana merupakan alat standar yang terdiri dari
labu destilasi sebagai tempat memanaskan cairan, termometer
untuk mengukur temperatur, pendingin untuk mendapatkan cairan
kembali, serta bejana untuk menampung cairan yang keluar dari
pendingin. Destilasi sederhana digunakan untuk menentukan titik
didih suatu cairan dan juga dapat digunakan untuk memurnikan zat
cair dari pengotor yang terlarut dan mempunyai titik didih yang
sangat berbeda dengan cairan yang akan dimurnikan. Seperti gula
garam logam dan lain-lain.
Dalam menentukan titik didih, hal yang harus diperhatikan adalah :
- Cara meletakkan termometer.
2. Destilasi uap
Destilasi uap biasa digunakan dalam proses isolasi minyak atsiri
dari alam. Pada destilasi uap, uap air yang berasal dari pembangkit
uap, dilewatkan pada bahan yang mengandung minyak. Minyak
atsiri tidak bercampur dengan air, tetapi masing-masing zat
mempunyai tekanan uap parsial. Ini berarti setelah uap air kontak
dengan permukaan bahan, pada uap air akan terkandung sejumlah
uap minyak. Selanjutnya, campuran uap ini akan terkondensasi
3. Destilasi Bertingkat
Destilasi bertingkat digunakan untuk memisahkan campuran yang
mempunyai perbedaan titik didih kecil. Alat destilasi bertingkat sama
dengan destilasi sederhana, ditambah kolom fraksinasi. Kolom
fraksinasi berfungsi memperpanjang jalan uap menuju tempat
terjadinya kondensasi. Apabila pada penguapan dari labu destilasi
ada kemungkinan uap mengandung lebih dari satu komponen,
maka selama melewati kolom fraksinasi, komponen dengan titik
didih tinggi akan mencair dan turun kembali ke labu destilasi.
Sedangkan komponen dengan titik didih rendah, akan terus naik
menuju tempat terjadinya kondensasi. (Dalam kolom fraksinasi, uap
akan berbenturan dengan dinding kolom, dan terjadi transfer
energi).
4. Destilasi Vakum
Destilasi ini digunakan untuk mendestilasi senyawa-senyawa yang
bila dipanaskan pada titik didih normalnya dapat rusak atau terurai.
Dengan menurunkan tekanan, maka titik didih komponen akan turun
dibawah titik didih normalnya, sehingga pada proses destilasi, zat
tidak rusak.
C. Destilasi Sederhana
1. Ganti akuades yang digunakan pada percobaan B dengan
pelarut organik yang disediakan.
2. Lakukan destilasi dan catat temperatur pada waktu destilat
mulai keluar.
3. Gunakan faktor koreksi termometer (dari percobaan A dan B)
untuk menghitung berapa sebenarnya temperatur yang ditunjuk
termometer anda dan bandingkan dengan literatur untuk
pelarut yang sama.
4. Ganti isi labu dengan campuran air ditambah alkohol.
5. Lakukan destilasi !
6. Uji kemurnian alkohol yang diperoleh (apa kesimpulan anda) !
I. Tujuan
1. Memahami teknik pemurnian senyawa organik berbentuk kristal.
2. Mempelajari pengaruh pelarut pada rekristalisasi.
3. Mempelajari cara menentukan kemurnian senyawa organik
berbentuk kristal.
IV.Prosedur Kerja
1. Penentuan/Pemilihan pelarut
a. Siapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing berisi 2 mL air dan
2 mL etanol.
I. Tujuan
1. Mempelajari reaksi eliminasi sederhana dalam proses pembuatan
sikloheksena.
2. Mempelajari teknik pemurnian hasil sintesis.
H H H H H
+H+
H C C OH H C C O H
H H H H
H H H H H
H C C O H H C C + H2O
H H H H
H H H H
+
-H
H C C C C + H+
H H H H
V. Uji Sikloheksena
1. Masukkan 2 mL sikloheksena dalam tabung reaksi. Tambahkan 2
tetes air brom dalam CCl4. Amati dan catat !
2. Bandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain seperti sikloheksana
atau sikloheksanol !
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal perbedaan golongan senyawa organik
berdasarkan gugus fungsinya.
2. Mahasiswa dapat membandingkan sifat fisik dan kimia dari
beberapa golongan senyawa organik.
3. Mahasiswa dapat menentukan golongan senyawa organik
berdasarkan reaksi-reaksi identifikasi gugus fungsi.
Alkohol
Metanol merupakan golongan alkohol yang paling sederhana.
Etanol adalah golongan alkohol yang paling sering dikenal sebagai
Fenol
Ditinjau dari strukturnya, fenol mirip dengan alkohol, tetapi sifatnya
sangat berbeda. Fenol tidak menjalani reaksi dehidrasi menjadi alkena,
sedangkan alkohol dapat. Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid
atau keton, sedangkan alkohol dapat (mengapa ?). Fenol sebenarnya
merupakan nama sekelompok senyawa yang memiliki gugus OH yang
terikat langsung pada cincin aromatik. Tetapi nama fenol juga dipakai
untuk senyawa yang paling sederhana. Fenol bersifat sebagai asam
lemah, sehingga dengan basa kuat dapat menghasilkan garam.
Fenomena ini dapat anda gunakan untuk membedakan fenol dari alkohol.
Reaksi identifikasi yang khas untuk fenol adalah feriklorida yang
akan memberikan warna. Warna yang terjadi tergantung jenis fenol yang
digunakan.
Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam lemah, artinya dalam air sedikit
mengurai menghasilkan H+ dan anion karboksilat.
Asam karboksilat yang paling sering dijumpai sehari-hari adalah
asam asetat. Asam asetat murni pada suhu 16,6 0 C akan membeku
menjadi kristal yang disebut juga cuka es. Selain asam asetat, di alam
dijumpai juga asam formiat atau asam semut (mengapa disebut asam
Uji kelarutan
Kelarutan senyawa organik dalam berbagai pereaksi merupakan
sifat yang penting. Senyawa polar akan larut dalam pelarut polar,
sebaliknya senyawa non polar akan larut dengan baik dalam pelarut non
polar. Kepolaran suatu senyawa organik ditentukan oleh gugus fungsi dan
rantai alkilnya. Untuk molekul kecil, gugus fungsi polar sangat
menentukan kepolaran senyawa, tetapi untuk molekul besar, gugus fungsi
polar tidak terlalu terpengaruh dibandingkan rantai alkil yang bersifat
nonpolar. Sebagai contoh, etanol jauh lebih larut dalam air dibandingkan
normal heksanol. Suatu senyawa yang bereaksi dengan pereaksi tertentu,
dapat berubah sifat kelarutannya. Alkilamina yang tidak larut dalam air
akan bereaksi dengan asam membentuk garam alkil amonium yang larut
dalam air.
Uji kelarutan merupakan uji awal dalam mengelompokkan senyawa
organik. Pengelompokkan ini sebagai dasar bagi beberapa uji khas untuk
mengidentifikasi gugus fungsi yang ada. Yang paling mudah adalah
membagi senyawa organik menjadi dua kelompok besar menurut
kelarutan dalam air. Selanjutnya dibagi lagi berdasarkan kelarutan dalam
pelarut lain. Suatu bagan pemisahan yang didasarkan pada kelarutan
dalam pereaksi tertentu dilukiskan dalam skema dibawah ini.
II. Benzene
Campurkan ke dalam tabung reaksi kering kira-kira 1 mL HNO3
pekat dengan 2 mL H2SO4 pekat (kerjakan dalam lemari asam).
Dinginkan tabung di bawah air kran. Tambahkan 1 mL benzene,
kocok betul sambil terus didinginkan. Campuran dituangkan ke
dalam gelas piala berisi air. Minyak kuning yang kental akan
mengendap pada dasar gelas dan mempunyai bau yang khas.
Tulis persamaan reaksi dan tentukan senyawa apa yang
mengendap tersebut!
H2O
HCl 1 M
NaHCO3 jenuh
Larut Tak larut
Larut tidak bereaksi
(dalam beberapa
kasus ada endapan Amina (>50 C)
Asam putih)
Golongan III
melepaskan
Keton
NaOH 2 M
Amina
Aldehida
Golongan II
Larut Tak larut
Asam (>50 C)
Alkana, dll
Alkena Alkana
Golongan V Alkohol (>50 C) Alkil halida Golongan VI
I. Tujuan
1. Membuat asam benzoat.
2. Memahami raeaksi cannizaro sebagai reaksi redoks yang melibatkan
disproporsionasi.
O O
OH-
C H atau H C H tidak ada produk aldol
O O OH
KOH pekat
2 C H C OH + CH 2
Kalor
O O
C H + OH C H
OH
O O
C H + C H
OH
O H
C H + H C
OH O
O H
C O + C H
OH
Reaksi:
+
+ K+
H2
C OH
C OK
+ HCl pekat
C OH
Bahan
1. KOH kristal
I. Tujuan
1. Mengetahui proses esterifikasi.
2. Mengetahui cara-cara pemanasan dengan refluks.
3. Mengetahui cara-cara ekstraksi.
4. Mengetahui cara-cara destilasi sederhana.
I. Tujuan
Mempelajari reaksi substitusi nukleofilik melalui tahap azotasi.
V. Tugas
1. Tulis mekanisme reaksi lengkap pembuatan fenol dari anilin!
2. Cari reaksi antara fenol dengan FeCl3!