PENUNTUN PRAKTIKUM
BIOKIMIA DASAR
(Prodi Pendidikan Kimia)
OLEH:
TIM BIOKIMIA
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
B. Kewajiban praktikan
1. Mempelajari penuntun praktikum dan bersiap untuk di tes
2. Tidak diperkenankan masuk laboratorium sebelum ada izin dari pembimbing
praktikum atau asisten praktikum
3. Membuat jurnal setiap kali praktikum dengan urutan sebagai berikut:
Judul praktikum
Tujuan praktikum
Teori dasar
Alat dan bahan yang diperlukan
Prosedur praktikum dalam bentuk skema atau diagram alir
Pengamatan dalam bentuk tabel
Jawaban pertanyaan (jika ada)
Daftar pustaka
4. Membawa lap atau tisu
5. Mengganti alat yang hilang atau rusak
6. Melaporkan setiap terjadi kecelakaan di laboratorium pada asisten atau
pembimbing praktikum
7. Menyerahkan surat keterangan dari dokter jika sakit
DAFTAR ISI
Hal
1. Pedoman Umum Praktikum Biokimia ………………………………… i
2. Daftar Isi ……………………………………………………………… iii
3. Penentuan Kadar Protein Secara Lowry ….…………………………. 1
4. Penentuan Kadar Vitamin C …………………………………………. 4
5. Penentuan Aktivitas Enzim Lipase…………………………………… 7
6. Pengujian Sifat Fisika dan Kimia Lemak..…………………………… 10
7. Eksrkasi DNA dari Buah …………………………………................. 13
Percobaan 01
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat menentukan kadar protein bahan makanan secara Lowry.
B. Kompetensi dasar
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar tentang protein
2. Mahasiswa dapat membuat reagen yang berkaitan dengan percobaan penentuan
kadar protein secara Lowry.
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat spektrofotometer.
4. Mahasiswa dapat melakukan percobaan penentuan kadar protein secara Lowry
terhadap beberapa bahan (sampel).
5. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dan menganalisanya dengan benar.
6. Mahasiswa dapat mengambil kesimpulan dari hasil percobaan.
7. Mahasiswa dapat menginformasikan hasil percobaan.
C. Dasar Teori
Protein adalah senyawa biomolekul yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.
Komponen penyusun protein adalah asam-asam amino, yang berikatan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Penentuan kadar protein dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
secara Lowry dan Biuret. Dengan metode Lowry dapat ditentukan kadar protein yang
lebih kecil (5 – 100 g protein). Prinsip penentuan kadar protein secara Lowry adalah
berdasarkan pengukuran serapan cahaya oleh senyawa kompleks berwarna ungu. Warna
ungu ini timbul akibat reaksi antara larutan protein dengan larutan Cu dalam suasana
alkalis yang terdapat dalam reagen dan reduksi fosfomolibdat dan fosfotungstat oleh
tirosin dan triptopan yang terdapat dalam protein. Intensitas warna menunjukkan
konsentrasi protein dalam suatu larutan protein tersebut. Oleh sebab itu kadar protein
dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
D. Bahan dan Alat
1. Alat
Tabung reaksi besar 10 buah
Pipet takar 2 ml 1 buah
Pipet takat 10 ml 1 buah
F. Pertanyaan
Larutan protein setelah ditambah dengan reagen C dan E terbentuk larutan berwarna
ungu. Senyawa apakah yang berwarna tersebut dan tulis persamaan reaksinya!
G. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian larutan blanko
2. Jelaskan perbedaan penentuan kadar protein secara Lowry dan Biuret !
3. Berapakah volume larutan albumin 1.000 g/mL yang dibutuhkan untuk
masing-masing larutan standar ? Tuliskan perhitungannya.
H. Daftar Pustaka
Plummer, David T (1977), An Introduction to Practical Biochemistry, second
edition. New Delhi.: Tata Mc. Graw-Hill Publishing Company Ltd.pp.145.
Percobaan 02
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat menentukan kadar vitamin C dari berbagai jenis bahan
makanan/buah-buahan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat membuat reagen yang terkait dengan percobaan di atas.
2. Mahasiswa dapat mengunakan alat titrasi
3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan penentuan kadar vitamin C secara
titrasi.
4. Mahasiswa dapat mengumpulkan dan menganalisa data
5. Mahasiswa dapat menuliskan kesimpulan.
6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan.
C. Dasar Teori
Vitamin dapat digolongkan atas kelarutannya yaitu vitamin yang larut dalan air,
dan vitamin yang larut dalam lemak/minyak. Vitamin yang larut dalam air adalah
vitamin B dan C, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E, dan K.
Vitamin yang larut dalam air bila dikonsumsi berlebihan akan dibuang keluar tubuh
bersama urine dan keringat. Penentuan kadar vitamin C dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu cara titrasi dan spektrofotometri. Vitamin C sangat mudah teroksidasi
sehingga vitamin ini mudah rusak.
Lumpang 1 set
Kertas saring secukupnya
Kapas secukupnya
2. Bahan
Sampel ( buah pisang, jeruk, papaya, dll) disediakan sendiri.
Larutan kanji 1%
Larutan yodium 0,01 N
Aquades
E. Prosedur Kerja.
1. Bahan dihancurkan sampai diperoleh slury.
2. Timbang 10 gram slury, masukkan ke dalam labu takar 100 mL, dan encerkan
sampai tanda batas.
3. Saring dengan menggunakan kapas, filtrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam
erlenmeyer sebanyak 10 mL.
4. Tambahkan larutan kanji 1% titrasi dengan cepat dengan menggunakan larutan
Yodium 0,01 N sampai timbul perubahan warna (warna biru kehitaman).
Perhitungan:
A = mL Iod 0,01 N x 0,88 x p
gram sampel
F. Pertanyaan
1. Apa tujuan penambahan larutan kanji pada percobaan ini ?
2. Apa kegunaan larutan Yodium pada percobaan ini ?
3. Apakah larutan Yodium dapat diganti dengan zat lain?. Jelaskan jawaban anda ?.
4. Bagaimana tingkat ketelitian penentuan kadar vitamin C antara metoda titrasi
dengan spektrofotometri ? Jelaskan jawaban anda !
G. Tugas Pendahuluan
H. Daftar Pustaka
Less, R. 1975. Food Analysis: Analytical and Qualitative Control Methode for the
Food Manufactore and Buyer. London: Leonard Hill Book.
Percobaan 03
PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM LIPASE
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat melakukan penentuan aktivitas enzim lipase
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat membuat reagen yang berkaitan dengan percobaan di atas.
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan penentuan aktivitas enzim lipase
3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan berdasarkan prosedur
4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil percobaan
5. Mahasiswa dapat mengambil kesimpulan dari hasil percobaan
6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan
C. Dasar Teori
Lipid sederhana merupakan ester antara asam lemak dengan gliserol yang
disebut juga dengan trigliserida. Minyak dan lemak merupakan salah satu senyawa tri
gliserida. Minyak dapat dihidrolisa secara kimiawi dan enzimatik. Secara kimiawi dapat
digunakan asam atau basa, sedangkan secara enzimatik menggunakan enzim lipase.
Aktivitas enzim sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti suhu, pH. Enzim akan
bekerja maksimum pada suhu dan pH optimum. Hidrolisa minyak oleh enzim lipase
akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Enzim lipase merupakan salah satu enzim
yang sangat besar peranannya dalam pencernaan dan juga salah satu penyebab
rusaknya minyak. Aktivitas lipase ini dihitung berdasarkan kemampuan enzim ini untuk
menghidrolisa minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang setara dengan jumlah
mmol KOH 0,5 N pada kondisi reaksi tertentu.
2. Bahan
Kacang tanah 50 % (B/V)
Minyak
Sampel jenuh gum arab
Buffer fosfat pH 6,8
Larutan KOH 0,5 N
Indikator phenol ptalein
Aquades
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan emulsi minyak.
Sebanyak 25 mL minyak ditambahkan 25 mL gum arab, ditambahkan aquades
sebanyak 50 mL. Kemudian diblender sampai diperoleh emulsi yang stabil (kira-kira
15 menit).
2. Penyediaan ekstrak enzim lipase.
Kacang tanah sebanyak 50 gram digerus di dalam lumping. Air ditambahkan ke
dalam lumping yang berisi kacang tanah sebanyak 50 mL. Hasil penggerusan harus
berupa pasta. Pasta halus dimasukkan ke dalam gelas kimia 200 mL dan dipaskan
menggunakan air.
Pasta encer dimasukkan ke dalam tabung sentrifuga dan disentrus pada 300 rpm,
selamam 20 menit. Hasil sentrifus akan terbebtuk 3 lapis. Pipet lapisan teratas yang
berupa cream dan simpan ke dalam labu tetrtutup dan beri label “ ekstrak kasar
enzim”. Lapisan kedua (air) dapat dibuang , sehinggayang tertinggal hanya residu
(lapisan ketiga) saja. Uji residu ketiga ini dengsn reagen biuret , jika positif proses
ekstraksi dilakukan kembali terhadap residu yang ada.
F. Pertanyaan
1. Pada percobaan ini mana yang merupakan substrat enzim lipase ?. Jelaskan
jawaban anda!. Berapakah konsentrasi substrat yang saudara gunakan?
2. Jelaskan kenapa substrat harus dibuat dalam bentuk emulsi ?
3. Jelaskan grafik yang diperoleh dari hasil percobaan !
4. Apa guna penambahan buffer fosfat 6,8 pada percobaan ini ?.
5. Apa guna indikator pp ?.
6. Pada percobaan yang saudara lakukan factor apakah yang mempengaruhi
aktivitas enzim lipase, jelaskan jawaban saudara
G. Tugas Pendahuluan
1. Enzim adalah protein. Jelaskan mengapa suatu enzim digolongkan ke dalam
protein
2. Jelaskan perbedaan katalis enzim dengan katalis anorganik ?
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim ?.
4. Jelaskan klasifikasi enzim berdasarkan reaksi yang dikatalisnya, dan enzim
lipase yang saudara gunakan termasuk golongan yang mana ?
5. Berapakah pH dan suhu optimum dari enzim lipase ?
H. Daftar pustaka
Wakil, S.J. (1970). Lipid Metabolisme. New York; Academic Pree. pp. 281-282.
Percobaan 04
PENGUJIAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA LEMAK
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat menentukan sifat fisika dan kimia lemak
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat membuat reagen yang berkaitan dengan percobaan pengujian
sifat fisika dan kimia lemak
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan yang digunakan pada percobaan di
atas dengan benar dan tepat.
3. Mahasiswa dapat melakukan percobaan pengujian sifat fisika dan kimia lemak
4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil percobaan
5. Mahasiswa dapat mengambil kesimpulan dari hasil percobaan
6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan
C. Dasar Teori
Lemak dan minyak adalah suatu senyawa trigliserida yang merupakan hasil
reaksi esterifikasi antara 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak. Lemak dan
minyak tergolong ke dalam senyawa lipid sederhana yang banyak terdapat di alam.
Perbedaan antara lemak dan minyak terletak pada susunan asam lemak penyusunnya,
wujudnya pada suhu kamar dan sumbernya. Mutu lemak dan minyak dapat ditentukan
dari sifat fisika dan kimianya. Sifat fisika lemak dan minyak antara lain adalah ; berat
jenis, warna, kelarutan, bau dab rasa. Sedangkan sifat kimianya meliputi : bilangan
asam, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunandan bilangan ester.
E. Prosedur Kerja
1. Uji Kelarutan Minyak
Ke dalam 3 buah tabung reaksi dimasukkan minyak goreng (baru) sebanyak 1 mL
atau 1 g. Kemudian tabung 1, 2 dan 3 masing-masing ditambahkan pelarut etanol,
etil asetat dan n-heksana sebanyak 3 mL. Kocok dan bandingkan kelarutannya. Hal
yang sama juga dilakukan untuk mentega.
3. Bilangan Peroksida
Timbang 5 g minyak (baru), masukkan ke dalam erlenmeyer bertutup, tambahkan
30 ml HCl dan 20 mL khloroform ( 3 : 2 ), kocok sampai bahan larut sempurna.
Tambahkan 0,5 mL KI jenuh, diamkan selama 1 menit, kemudian digoyang.
Tambahkan 30 mL air suling. Kelebihan Iod dititrasi dengan Na2S2O3 sampai
warna kuning hilang, tambahkan 3 tetes larutan amilum 1%. Larutan dititrasi sampai
warna biru hilang. Hitung bilangan peroksida. Lakukan percobaan pada minyak
jelantah
Bilangan peroksida = mL Na2S2O3 x N Na2S2O3 x 1000
Berat sampel
F. Pertanyaan:
1. Jelaskan urutan kelarutan dari percobaan diatas.
2. Apa yang dimaksud dengan bilangan asam, bilangan peroksida.
3. Berapakah nilai bilangan peroksida dan bilangan asam dalam minyak goreng
yang memenuhi SNI
G. Tugas Pendahuluan.
1. Tulis struktur kimia trigliserida.
2. Jelaskan perbedaan lemak dan minyak
3. Tuliskan komposisi kimia asam lemak penyusun minyak kelapa sawit dan
minyak kelapa.
H. Daftar Pustaka.
Harrow, Benyamin. Et.al., 1960, Laboratory Manual of Biochemistry, Firth
edition, USA., Saunders Company.
Ketaren. S., 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta UI. Press.
Percobaan 05
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat mengektraksi DNA dan menentukan komposisi nukleotida
pada asam nukleat.
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat mendiskripsikan tentang DNA
2. Mahasiswa dapat membuat reagen yang terkait dengan percobaan di atas.
3. Mahasiswa dapat memakai alat dalam percobaan ini .
4. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dan menganalisanya.
5. Mahasiswa dapat merumuskan kesimpulan.
6. Mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil percobaan.
C. Dasar Teori
Asam nukleat adalah suatu polinukleotida yang berfungsi sebagai pembawa,
penyimpan dan pentransfer informasi genetika pada makhluk hidup. Monomer asam
nukleat adalah nukleotida. Komponen penyusun nukleotida adalah basa nitrogen,
monosakarida dengan lima atom C dan gugus fosfat. Asam nukleat ada dua yaitu DNA
dan RNA. Untuk memperoleh DNA dapat dilakukan dengan mengekstraknya dari suatu
bahan dengan menggunakan beberapa reagen. Komponen DNA adalah basa nitrogen
(Adenin, Timin, Guanin, dan Sitosin), deoksiribosa ( monosakarida dengan lima atom
C), dan gugus fosfat. Sedangkan komponen RNA adalah basa nitrogen (Adenin, Urasil,
Guanin , dan sitosin), ribosa (monosakarida dengan lima atom C), dan gugus fosfat.
E. Prosedur Kerja
1. Ekstraksi DNA dari buah Kiwi (boleh diganti dengan buah-buahan yang
lunak).
Kuliti buah kiwi dan potong empat, hancurkan buah kiwi tersebut di dalam gelas
kimia 250 ml. Tambahkan 3 gram NaCl, aduk, kemudian tambahkan 10 mL detergen
sambil diaduk dan tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL. Hancurkan kiwi
kembali dengan lumpang. Saring dengan kain kasa dan filtratnya dikumpulkan. Apakah
filtratnya terdapat DNA ?. Lakukan pengujian sebagai berikut. Biarkan filtratnya
beberapa menit, kemudian pindahkan 6 mL sampel yang jernih ke tabung reaksi.
Dinginkan filtrat pada tabung reaksi dengan cara membenamkan tabung reaksi tersebut
ke dalam bongkahan es kira-kira 5 menit. Tambahkan 9 mL etanol 95% dingin dengan
perlahan-lahan pada sisi tabung. Tunggu beberapa menit agar DNA memasuki lapisan
etanol sebagai kabut atau benang halus yang putih. Ambil DNA dengan menggunakan
batang pengaduk secara perlahan-lahan. Jika filtrat mengandung DNA lakukan uji
komponen penyusun DNA untuk percobaan berikut ini.
F. Pertanyaan
1. Apa fungsi penambahan NaCl dan detergen pada percobaan di atas ?
2. Apa yang terjadi jika ke dalam filtrat yang mengandung DNA ditambahkan
reagen Benedict.
3. Tulis reaksi jika posfat pada ekstrak asam nukleat direaksikan dengan HNO3.
G. Tugas Pendahuluan
1. Gambarkan struktur primer dh-DNA dan tujukkan ikatan hidrogen yang
terjadi.
2. Jelaskan perbedaan antara DNA dengan RNA !
3. Tuliskan karakteristik DNA yang dikemukakan oleh Watson – Crick .
H. Daftar Pustaka
Lehininger, A.L (1982). Principle of Biochemistry. New York: Worth Publisher. Pp.
793-837.
Plummer, David T. (1977). An Introduction to Practical Biochemistry. Second edition.
New Delhi: Tata Mc.Graw-Hill Publishing Company Ltd. pp. 231