Oleh :
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
1.1 Penilaian Praktikum 2
1.2 Peraturan dan Tata Tertib Praktikum 2
1.3 Keselamatan Kerja di Laboratorium 3
1.4 Instruksi Kerja di Laboratorium 4
2. Percobaan
2.1 Modul 1: Struktur Susunan Rapat Padatan
2.2 Modul 2: Struktur Kristal Senyawa Ionik
2.3 Modul 3: Persenyawaan Logam Alkali tanah
2.4 Modul 4: Sifat Kelarutan Beberapa Garam Alkali tanah
2.5 Modul 5: Reaksi Pada Unsur dan Beberapa Senyawa Halogen
2.6 Modul 6: Reaksi Pada Unsur dan Beberapa Senyawa Nitrogen
2.7 Modul 7: Reaksi Pada Unsur dan Beberapa Senyawa Sulfur
2.8 Modul 8: Reaksi Pada Persenyawaan Logam Tembaga
2.9 Modul 9: Reaksi Pada Persenyawaan Logam Perak
2.10 Modul 10: Penentuan Senyawa Kompleks dengan Metode Job’s
1
Praktikum Anorganik I 2020
Penilaian Bobot
Tugas Pendahuluan (Pasword) 10%
Pre test/Post test 15%
Kegiatan Praktikum 30%
Laporan 25%
Ujian Akhir Praktikum 20%
1. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan praktikum. Jika berhalangan hadir karena sakit,
maka harus memberikan surat keterangan sakit dari dokter. Hanya praktikan yang tidak hadir
karena sakit (surat ijin dari dokter) dan tugas dari jurusan/fakultas/universitas, yang
diperkenankan untuk mengikuti praktikum susulan, pada kelas yang lain.
2. Praktikan diperkenankan memasuki laboratorium 10 menit sebelum dimulai, dengan menunjukkan
tugas pendahuluan (password). Keterlambatan lebih dari 15 menit tidak diperkenankan
mengikuti praktikum.
3. Tas ditinggalkan di tempat yang sudah disediakan, jangan lupa amankan barang–barang Anda.
4. Praktikan wajib mengikuti instruksi asisten praktikum, bekerja dalam kelompok dengan tenang, dan
mengerjakan laporan secara individual.
5. Data pengamatan yang diterima untuk pelaporan adalah data yang telah diverifikasi oleh asisten,
laboran dan dosen pengampu
6. Penulisan laporan sesuai format penulisan laporanyang sudah disediakan. Rincian penilaian : data
terverifikasi (15/20) Analisa data (60) Kesimpulan (10) Pustaka (10) Lampiran jika ada (5)
7. Sanksi akan diberikan apabila praktikan melanggar instruksi ataupun melakukan kegiatan di luar
aktivitas praktikum.
2
Praktikum Anorganik I 2020
a. Jas lab
b. Sepatu tertutup
c. Kacamata pelindung (goggle) wajib dipakai selama berada di dalam laboratorium. Hindari
menggunakan contact lens karena pelarut organik mudah terperangkap di dalamnya
d. Sarung tangan dan Masker
e. Mahasiswa : dilarang berambut panjang.
f. Mahasiswi : rambut panjang atau jilbab harus dijepit rapi sehingga tidak mengganggu pekerjaan
anda, menjerat peralatan atau terbakar api.
KEBAKARAN:
Segera padamkan sumber api dengan menggunakan lab basah/ alat pemandam
kebakaran,tergantung besar-kecilnya sumber api.
PERCIKAN BAHAN KIMIA:
a. Jika bahan kimia jatuh mengenai pakaian, lepaskan dan cuci kulit di bawahnya dengan air.
b. Jika mengenai mata, segera dibasuh dengan air dan mata jangan dipegang/ disentuk atau
digosokgosok dengan tangan.
c. Jika kulit terkena asam, bersihkan dengan lap kering dan kemudian dibilas dengan air. Setelah itu,
rendam dalam larutan natrium bikarbonat.
d. Jika terkena basa, segera dibilas dengan air.
e. Jika terkena senyawa organik, dilap dengan menggunakan lap kering/tissue dan kemudian dibilas
dengan air sabun.
f. Jika terkena asam sulfat, gunakan larutan asam pikrat.
Jika luka karena brom, gunakan anti brom.
g. TERLUKA: Cuci luka dengan air bersih dan sabun, kemudian bersihkan dengan obat antiseptik dan
tutupdengan kasa. Biarkan luka mengering.
3
Praktikum Anorganik I 2020
Peralatan Laboratorium
1. Tiap kelompok mahasiswa akan mendapatkan satu set peralatan untuk setiap percobaannya
yang akan dipakai bergantian dengan kelompok lain pada praktikum berikutnya.
2. Meja kerja dan alat kerja kelompok harus selalu bersih. Tidak diperkenankan meninggalkan
peralatan dalam keadaan kotor di meja kerja. Pada akhir kerja, anda harus membersihkan meja kerja
dengan lap basah yang bersih.
3. Jangan meminjam alat dari meja lain. Jika memerlukan peralatan tambahan, harap meminjam
kepada laboran yang bertugas, dan mencatatnya pada buku peminjaman.
4. Jika ada peralatan rusak atau pecah, harus segera dilaporkan untuk diketahui dan mendapat
gantinya. Kelalaian melaporkan akan dikenakan sanksi.
5. Setelahmenyelesaikanpraktikum, setiap peserta harus mengembalikan semua peralatan yang
digunakan dalam keadaan bersih dan kering ke tempat semula. Kerusakan peralatan yang terjadi
selama praktikum menjadi tanggung jawab peserta.
6. Peralatan-peralatan besar untuk pemakaian bersama terletak di luar meja kerja, di dalam
ruang laboratorium. Harap dipergunakan dengan bertanggungjawab.
Bahan-Bahan Kimia
a. Bahan kimia dipakai bersama dan disimpan pada rak-rak dimeja kerja. Reagen-reagen khusus
yang diperlukan dan tidak tersedia akan dijelaskan oleh asisten.
b. Cairan, padatan maupun sisa larutan harus dibuang/dikumpulkan kedalam wadah limbah yang
sudah disediakan, sesuai dengan labelnya.
c. Ambil secukupnya saja untuk percobaan, reagen atau bahan kimia yang telah diambil dari
tempatnya tidak boleh dikembalikan ke wadah semula.
d. Botol bahan yang telah dipakai harus dikembalikan ke rak. Tidak boleh dibawa ke tempat sendiri,
karena akan mengganggu pemakaianoleh kelompok lain.
4
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 1
SUSUNAN ATOM-ATOM PADA KRISTAL LOGAM
PENDAHULUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur susunan rapat pada padatan logam. Susunan teratur dan
berulang atom-atom dalam struktur padatan logam menghasilkan kisi kristal dalam 3 dimensi. Bagian
asimetrik terkecil dari kisi kristal 3 dimensi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk sel satuan. Susunan
rapat padatan logam dapat dimodelkan dengan 2 model (1) hole-filling model (bola yang merepresentasikan
atom/ion disusun berdekatan satu sama lain) (2) ball-stick (bola-bola yang mewakili atom dipisahkan
dengan stik penghubung. Stik tersebut mewakili ikatan yang terjadi antara atom-atom). Pada percobaan ini,
mahasiswa belajar untuk menyusun bola-bola dalam susunan rapat padatan logam dan melakukan
observasi pada struktur yang telah dimodelkan.
TUGAS PENDAHULUAN
Pada lembar terpisah. gambarkan susunan hcp, ccp/fcc, bcc, tentukan bilangan koordinasi dan packing
efficiency pada setiap susunan.
Susunlah bola-bola secara bersebelahan seperti pada Gambar 1a, susunan rapat seperti pada Gambar 1b,
susunan kubus primitif (Gambar 1c) dan susunan kubus berpusat badan (1d). Susunan b seringkali disebut
lapisan heksagonal.
Gambar 1. Susunan atom-atom secara (a) bersebelahan (b) susunan rapat (c) kubus sederhana/primitif (d)
susunan kubus berpusat badan
Pada bola yang telah disusun seperti Gambar 1a dan 1b, tentukan jumlah atom yang berada disekitar atom
pusat (yang menyentuh sisi bola atom pusat). Berdasarkan jumlah atom disekitar atom pusat, tentukan
susunan mana yang lebih rapat. Jelaskan jawaban Anda pada kolom analisa dan pembahasan.
Data Pengamatan :
Susunan 1a __________atom
Susunan 1b __________atom
5
Praktikum Anorganik I 2020
Analisis/Pembahasan :
Selanjutnya, buatlah susunan 3 lapis dari lapisan a, disebut susunan AAA. Pada lapisan ini hitunglah
jumlah atom disekitar atom pusat. Jumlah atom tersebut dinamakan bilangan koordinasi.
Data Pengamatan :
Buatlah susunan 2 lapis dari lapisan 1a (yang terdiri dari 4 atom) sehingga diperoleh struktur seperti pada
Gambar 1c. Geometri dari susunan 1c disebut kubus sederhana/primitif. Pada susunan 1c terdapat hole
antara atom-atom yang berdekatan. Isilah hole tersebut dengan 1 atom berukuran sama sehingga dihasilkan
struktur dengan susunan seperti Gambar 1d. Susunan pada Gambar 1d disebut susunan kubus berpusat
badan (body centered cubic/BCC). Tentukan bilangan koordinasi atom pusat pada susunan 1d.
Data Pengamatan :
Susunan rapat yang berasal dari atom yang sama memiliki 2 kemungkinan susunan yaitu susunan rapat
heksagonal (hexagonal closest packing/hcp) dan susunan rapat kubus. Susunan rapat kubus disebut juga
susunan rapat kubus berpusat muka (face centered cubic/fcc). Kedua susunan hcp dan fcc tersebut
menggunakan susunan lapis heksagonal pada percobaan sebelumnya (Gambar 1b). Susunan rapat dengan
lapis 1b menunjukkan susunan yang paling efektif dengan optimalisasi ruang.
Buatlah susunan rapat heksagonal dengan cara berikut: buatlah lapisan 1b dengan susunan 3 bola
(triangular pattern) dan susunan 7 bola (hexagonal pattern). Letakkan lapisan A dari susunan 3 bola diatas
meja. Rekatkan lapisan 7 bola diatasnya (lapisan B) dengan susunan bola mengisi hole pada lapisan A.
Selanjutnya, tambahkan lapisan ketiga (lapisan C) dari susunan 3 bola diatas lapisan B (7 bola) sehingga
hole pada lapisan B terisi bola pada lapisan A. Susunan tersebut disebut susunan ABC sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 2a. Secara analogi, susunan hcp dapat dibuat dengan menyusun lapisan
6
Praktikum Anorganik I 2020
pertama heksagonal 7 bola, lapisan kedua triangular 3 bola, dan lapisan ketiga heksagonal 7 bola seperti
pada Gambar 2b. Buat pula susunan hcp dengan menyusun 3 lapis heksagonal 7 bola, seperti pada Gambar
2c. Hitung jumlah bilangan koordinasi atom pusat pada susunan hcp 2a, 2b dan 2c yang telah berhasil
dibuat.
Data Pengamatan :
Bilangan koordinasi pada susunan hcp 2a__________ terdiri dari _____ atom pada lapisan yang sama,
___________ atom pada lapisan atas dan ___________atom pada lapisan bawah
Bilangan koordinasi pada susunan hcp 2b__________ terdiri dari _____ atom pada lapisan yang sama,
___________ atom pada lapisan atas dan ___________atom pada lapisan bawah
Bilangan koordinasi pada susunan hcp 2c__________ terdiri dari _____ atom pada lapisan yang sama,
___________ atom pada lapisan atas dan ___________atom pada lapisan bawah
Pada susunan 2c, arahkan susunan pada sumber cahaya. Perhatikan rute cahaya yang melewati susunan
2c!
Pada susunan 2c, masukkan kawat melewati hole pada susunan hcp tersebut. Perhatikan pola kawat
yang terbentuk dan jelaskan hole yang ada di hcp !
Pembahasan
7
Praktikum Anorganik I 2020
Buatlah susunan rapat kubus (ccp/hcp) dari susunan hcp Gambar 2d. Pertahankan lapisan 3 atom dibagian
atas dan putar 60˚ searah jarum jam. Setelah diputar lapisan 3 atom bagian atas tidak berada diatas lapisan
3 atom bawah (lapis pertama), tapi tepat mengisi hole. Pola ini menghasilkan ccp/fcc. Secara analog,
buatlah susunan rapat ccp/fcc seperti pada Gambar 2e. Tentukan bilangan koordinasi atom pusat pada
susunan 2d dan 2e tersebut. Bandingkan apakah jumlah bilangan koordinasinya sama atau berbeda.
Data Pengamatan :
Bilangan koordinasi atom pusat pada susunan ccp/fcc 2d____terdiri dari _____ atom pada lapisan yang
sama, _________ atom pada lapisan atas dan ___________atom pada lapisan bawah
Bilangan koordinasi atom pusat pada susunan ccp/fcc 2e____terdiri dari _____ atom pada lapisan yang
sama, _________ atom pada lapisan atas dan ___________atom pada lapisan bawah
Pada susunan ccp/fcc, arahkan susunan pada sumber cahaya. Perhatikan rute cahaya yang melewati
susunan tersebut !
Pada susunan ccp/fcc, masukkan kawat melewati hole pada susunan hcp tersebut. Perhatikan pola kawat
yang terbentuk dan jelaskan hole yang ada di ccp/fcc !
Pembahasan
Terminologi ccp/fcc pada Model 2d dan 2e, seringkali membingungkan karena geometri tidak nampak
jelas. Untuk mengatasi hal tersebut, buatlah susunan 14 bola yang tersususn dari 8 bola dipojok kubus dan
6 bola dimuka kubus seperti pada Gambar 3.
8
Praktikum Anorganik I 2020
Pada susunan tiap muka kubus pada Gambar 3, tentukan jumlah bilangan koordinasi dari atom pusat.
Data Pengamatan :
Pembahasan
Pada susunan rapat close packing terdapat 2 tipe hole, yaitu hole tetrahedral dan oktahedral. Jumlah dari
hole tetrahedral adal 2 kali dibanding hole oktahedral. Ingat bahwa bola-bola pada lapisan kedua mengisi
tepat separuh dari hole pada lapis pertama. Bagian bawah dari lapis pertama juga memberikan jumlah hole
yang sama. Hole lapis pertama yang terisi bola pada lapis kedua menghasilkan hole tetrahedral sedangkan
hole yang tidak terisi menghasilkan hole oktahedral. Untuk lebih memahami hal tersebut, buatlah susunan
lapis heksagonal 12 bola seperti pada Gambar 4.a dan 4b. Susunlah 2 lapis heksagonal tersebut seperti
diilustrasikan pada Gambar 4c. Berdasarkan model 4c tersebut, tentukan mana yang merupakan hole
oktahedral dan tetrahedral. Tandai jawaban anda dengan marker. Tentukan jumlah hole tetrahedral dan hole
oktahedral. Selanjutnya, identifikasi hole tetrahedral dan oktahedral dengan cara mengarahkan sumber
cahaya pada hole tersebut. Catatlah apakah cahaya dapat melakukan penetrasi pada hole tetrahedral atau
oktahedral.
Gambar 4. a) b) Susunan lapis heksagonal 12 bola, c) susunan 2 lapis heksagonal 12 bola yang
menghasilakan hole tetrahedral dan hole oktahedral
Data Pengamatan :
Sinar dapat menembus/penetrasi hole _____________ tetapi tidak dapat menembus hole ____________
Pembahasan
9
Praktikum Anorganik I 2020
DAFTAR PUSTAKA
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of Chemistry.
University of Wollongong.
Patah, A., Mulyani, I., Permana, Y., Fauziah, R., Laelasari, E., Hernandi, I., (2018). Penuntun Praktikum
Logam Transisi & Kimia Koordinasi. Laboratorium Kimia Anorganik Program Studi FMIPA ITB.
MODUL 1
10
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 2
STRUKTUR KRISTAL SENYAWA IONIK
PENDAHULUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur kristal beberapa senyawa ionik. Susunan teratur dan
berulang atom-atom dalam struktur kristal senyawa ionik menghasilkan kisi kristal dalam 3 dimensi.Kisi
kristal senyawa ionik ada beberapa macam yaitu diantaranya kisi kristal natrium klorida (NaCl), sesium
klorida (CsCl), zink klorida (ZnS), fluorit (CaF2), rutil (TiO2) dan perovskit (SrTiO3). Bagian asimetrik
terkecil dari kisi kristal 3 dimensi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk sel satuan. Struktur kristal
senyawa ionik dapat dimodelkan dengan 2 model (1) hole filling model (bola yang merepresentasikan
atom/ion disusun berdekatan satu sama lain) (2) ball – stick (bola-bola yang mewakili atom dipisahkan
dengan stik penghubung, stik tersebut mewakili ikatan yang terjadi antara atom-atom). Pada percobaan ini,
mahasiswa belajar untuk menyusun bola-bola dalam struktur kristal senyawa ionik dan melakukan
observasi pada struktur yang telah dimodelkan.
TUGAS PENDAHULUAN
Pada lembar terpisah. gambarkan susunan face centered cubic, primitive cubic, dan hexagonal
primitive, tentukan bilangan koordinasi dan packing efficiency pada setiap susunan.
I. Rasio Radius Kation dan Anion dalam Susunan Geometri Tetrahedral dalam Kubus
Tempatkan pola triangular 3 bola pada meja dan letakkan bola pada holenya. Hole yang terbentuk dari
susunan 4 bola ini, disebut hole tetrahedral. 4 Bola tersebut mengisi pojok-pojok struktur tetrahedral.
Selanjutnya, letakkan bola dengan ukuran yang lebih kecil pada hole tetrahedral tersebut, sehingga bola
yang lebih kecil menyentuh semua sisi 4 bola dalam struktur tetrahedral. Kocok susunan tersebut, dan
dengarkan suara yang dihasilkan. Jika tidak terdengar suara, berarti atom tersebut sudah tepat mengisi hole
tetrahedral. Jika masih terdengar suara, ganti bola dengan ukuran lain hingga tepat mengisi hole dan tidak
lagi timbul suara. Hitung diameter tiap bola (bola besar dan kecil) dan tentukan rasio radius dari atom-atom
pada susunan geometri tetrahedral. (ingat bahwa radius kation selalu lebih kecil dari radius anion)
Data Pengamatan :
r+
Rasio radius r−_ =
r−
Rasio radius r+ =
11
Praktikum Anorganik I 2020
II. Rasio Radius Kation dan Anion dalam Susunan Geometri Oktahedral Pada Kubus Berpusat
Muka (FCC)
Tempatkan pola triangular 3 bola pada meja dan letakkan pola triangular 3 bola kedua diatas lapisan
pertama. Putar lapisan kedua 60˚C searah jarum jam. Hole yang terbentuk dari susunan 6 bola tersebut
dinamakan hole oktahedral. Selanjutnya, letakkan bola dengan ukuran yang lebih kecil pada hole
oktahedral tersebut, sehingga bola yang lebih kecil menyentuh semua sisi 6 bola dalam struktur oktahedral.
Kocok susunan tersebut, dan dengarkan suara yang dihasilkan. Jika tidak terdengar suara, berarti atom
tersebut sudah tepat mengisi hole oktahedral. Jika masih terdengar suara, ganti bola dengan ukuran lain
hingga tepat mengisi hole dan tidak lagi timbul suara. Hitung diameter tiap bola (bola besar dan kecil) dan
tentukan rasio radius dari atom-atom pada susunan geometri oktahedral. (ingat bahwa radius kation selalu
lebih kecil dari radius anion)
Data Pengamatan :
r+
Rasio radius r−_ =
r−
Rasio radius r+ =
II. Rasio Radius Kation dan Anion dalam Susunan Geometri Kubus Berpusat Badan (BCC)
Tempatkan pola 4 bola pada meja dan letakkan pola 4 bola kedua diatas lapisan pertama hingga diperoleh
pola kubus sederhana. Susunan dari 8 bola tersebut membentuk geometri kubus berpusat badan.
Selanjutnya, letakkan bola dengan ukuran yang lebih kecil pada hole yang terbentuk dari susunan tersebut,
sehingga bola yang lebih kecil menyentuh semua sisi 8 bola dalam struktur kubus. Kocok susunan tersebut,
dan dengarkan suara yang dihasilkan. Jika tidak terdengar suara, berarti atom tersebut sudah tepat mengisi
hole. Jika masih terdengar suara, ganti bola dengan ukuran lain hingga tepat mengisi hole dan tidak lagi
timbul suara. Hitung diameter tiap bola (bola besar dan kecil) dan tentukan rasio radius dari atom-atom
pada susunan geometri bcc. (ingat bahwa radius kation selalu lebih kecil dari radius anion)
Data Pengamatan :
r+
Rasio radius r−_ =
r−
Rasio radius r+ =
12
Praktikum Anorganik I 2020
Bandingkan hasil percobaan rasio radius antara geometri tetrahedral, oktahedral dan kubus
Data Pengamatan :
Gambarkan diagram Born- Haber Lengkap untuk pembentukan senyawa Ionik CsCl
13
Praktikum Anorganik I 2020
Tuliskan tiap tahap reaksi yang terlibat pada daur Born-Haber tersebut beserta jenis energi yang
menyertainya
Data Pengamatan :
14
Praktikum Anorganik I 2020
Gambarkan diagram Born- Haber Lengkap untuk pembentukan senyawa Ionik CsCl
Tuliskan tiap tahap reaksi yang terlibat pada daur Born-Haber tersebut beserta jenis energi yang
menyertainya
DAFTAR PUSTAKA
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of Chemistry.
University of Wollongong.
Patah, A., Mulyani, I., Permana, Y., Fauziah, R., Laelasari, E., Hernandi, I., (2018). Penuntun Praktikum
Logam Transisi & Kimia Koordinasi. Laboratorium Kimia Anorganik Program Studi FMIPA ITB.
15
Praktikum Anorganik I 2020
MODUL 2
16
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 3
PERSENYAWAAN LOGAM ALKALI TANAH
PENDAHULUAN
Logam alkali tanah terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), Stronsium (Sr),
barium (Ba) dan radium (Ra). Berilium (Be) bersifat mendekati semilogam dan radium (Ra) bersifat
radioaktif sehingga sifat-sifat kimianya tidak banyak diketahui secara mendalam. Logam-logam alkali
tanah kurang reaktif atau kurang elektropositif dibandingkan dengan logam alkali. Seperti halnya golongan
alkali, logam-logam alkali tanah semakin reaktif dengan naiknya nomor atom.
Senyawa klorida dari logam-logam alkali tanah larut dalam air membentuk ion hidrat sederhana.
Banyak klorida kovalen atau agak kovalen mengalami hidrolisis menghasilkan klorida dan oksida atau
hidroksidanya.
MgCl2 + H2O MgO + 2HCl
CaCl2 +2H2O Ca(OH)2 +2HC
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah dapat diperkirakan dengan cara memanaskan klorida hidrat dan
memeriksa gas hidrogen klorida yang dihasilkan.
Senyawa karbonat logam-logam alkali tanah sedikit larut dalam air dan membentuk bikarbonat bila ke
dalam larutan tersebut dialiri gas karbon dioksida.Terbentuk bikarbonat menyebabkan senyawa tersebut
larut.
Karbonat- karbonat ini akan terurai pada pemanasan menghasilkan oksida dan karbon dioksida. Stabilitas
senyawa karbonat terhadap pemanasan semakin bertambah bila nomor atom logamnya bertambah.
- Larutan
➢ MgCl2 0,1 M
➢ CaCl2 0,1 M
➢ BaCl2 0,1 M
➢ SrCl2 0,1 M
➢ Phenolptalein
17
Praktikum Anorganik I 2020
TUGAS PENDAHULUAN
Kerjakan persamaan reaksi yang terlibat pada setiap tahap penambahan reagen dilengkapi dengan
perkiraan data pengamatan sebagai tugas pendahuluan
1. Masukkan kurang lebih 0,01 gram magnesium oksida ke dalam tabung reaksi.Tambahkan 10 mL air ke
dalam masing-masing tabung reaksi tersebut kemudian dikocok. Uji larutan yang terjadi dengan
indikator universal dan periksa pH-nya
Persamaan reaksi :
MgO(s) +H2O(aq)→ ................
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Ulangi percobaan 1 dengan kalsium hidroksida dan barium hidroksida sebagai pengganti magnesium
oksida
Persamaan reaksi :
Ca(OH)2(s) + H2O (aq)→ ................
Ba(OH)2(s) + H2O (aq)→ ................
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
18
Praktikum Anorganik I 2020
Dalam almari asam, panaskan tabung reaksi yang masing-masing berisi garam-garam klorida terhidrat dari
magnesium, kalsium dan barium. Periksa gas hidrogen klorida yang terbentuk pada masing-masing tabung
dengan menggunakan batang pengaduk yang dibasahi larutan perak nitrat.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Panaskan garam karbonat yang kering dari magnesium, kalsium dan barium dalam tiga tabung reaksi
berbeda dengan susunan alat-alat seperti Gambar 1.1. Panaskan sampai beberapa menit dan catat kecepatan
timbulnya gas serta tingkat kekeruhan air kapur.
Garam Karbonat
Air kapur
Gambar 1.1
Persamaan reaksi :
19
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 3
Modul 4
KELARUTAN BEBERAPA GARAM ALKALI TANAH
PENDAHULUAN
Semua garam golongan IA adalah larut dalam air tetapi kebanyakan dari garam-garam golongan
IIA adalah tidak larut dalam air. Secara umum senyawa-senyawa alkali yang memiliki berikatan dengan
anion mononegatif seperti klorida dan nitrat adalah larut dalam air. Sementara jika senyawa-senyawanya
alkali memiliki anion dengan muatan negtaif lebih dari satu (seperti karbonat dan phosfat), maka akan
membentuk garam yang sukar larut.
Ada juga garam garam golongan alkali tanah yang menunjukkan sifat yang saling bertolak belakang
dalam kelarutannya dalam air. Jika membentuk garam alkali tanah sulfat maka kelarutannya akan berubah
dari larut menjadi sukar larut dengan pertambahan nomor atom (dari atas ke bawah). Sementara jika
membentuk alkali tanah hidroksida, maka dari atas kebawah dalam satu golongan kelarutannya akan
semakin meningkat (dari sukar larut menjadi mudah larut). Salah satu faktor yang mempengaruhi
kelarutan garam alkali tanah dalam air adalah faktor termodinamika yang terdiri dari entalpi dan entropi
yang dihasilkan pada proses pelarutan.
- Larutan
➢ MgCl2 0,1 M ➢ H2SO4 0,1 M ➢
➢ CaCl2 0,1 M ➢ Na2CO3 0,1 M
➢ BaCl2 0,1 M ➢ SrCl2 0,1 M
➢ NaOH 0,1 M ➢ K2CrO4 0,1 M
➢ Phenolptalein ➢ CH3COOH
➢ CaSO4 jenuh encer
TUGAS PENDAHULUAN
Kerjakan persamaan reaksi yang terlibat pada setiap tahap penambahan reagen dilengkapi dengan
perkiraan data pengamatan sebagai tugas pendahuluan
21
Praktikum Anorganik I 2020
1. Masukkan 2 mL larutan garam-garam dari logam alkali tanah dengan konsentrasi 0,1 M (garam
magnesium, garam kalsium dan garam barium) dalam tiga tabung reaksi yang beda. Tambahkan 2 mL
larutan natrium hidroksida 0,1 M ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut. Amati dan catat
endapan yang terbentuk!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Lakukan percobaan yang mirip di atas tetapi sebagai ganti larutan natrium hidroksida, gunakan larutan
sulfat (asam sulfat 0,1 M) dan larutan natrium karbonat 0,1 M.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
22
Praktikum Anorganik I 2020
1. Ke dalam 1 mL larutan klorida atau nitrat dari logam kalsium, stronsium, barium dan magnesium yang
diletakkan dalam tabung reaksi yang berbeda, tambahkan dengan beberapa tetes larutan larutan kalium
kromat 0,1 M.Amati terbentuknya endapan dalam masing-masing tabung reaksi.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Pisahkan endapan yang diperoleh lalu uji apakah endapan itu dapat larut dalam asam asetat encer
ataukah tidak!
Persamaan reaksi :
23
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Percobaan B
1. Dalam tabung reaksi yang berbeda, masukkan masing-masing 2 mL larutan yang mengandung ion
barium, stronsium dan magnesium, kemudian tambah dengan beberapa tetes larutan kalsium sulfat
jenuh. Amati apa yang terjadi!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Panaskan masing-masing campuran di atas dalam penangas air beberapa saat lamanya.Amati
perubahan yang terjadi!
24
Praktikum Anorganik I 2020
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
25
Praktikum Anorganik I 2020
MODUL 4
26
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 5
REAKSI PADA UNSUR & SENYAWA HALOGEN
PENDAHULUAN
Unsur-unsur halogen termasuk unsur non logam yang paling reaktif. Unsur-unsur ini merupakan
oksidator kuat dan sangat reaktif sehingga di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas. Unsur-unsur
halogen ini dapat diperoleh dengan menggunakan dasar oksidasi ion halida yang ada.
2 X-(aq) X2(g) + 2e-
Fluorin karena reaktivitasnya yang sangat tinggi, oksidasi ion fluorida menjadi sukar, sedangkan unsur-
unsur yang lain lebih mudah dioksidasi.
Sejajar dengan nomor atom yang semakin bertambah, warna unsur-unsur halogen menjadi semakin
gelap. Fluorin merupakan gas berwarna kuning pucat, klorin berupa gas warna kuning pucat, bromin
berbentuk zat cair warna cokelat gelap dan iodin zat padat warna hitam mengkilat.
Dalam laboratorium, unsur klorin, bromin dan iodin dapat diperoleh dengan cara yang serupa, yaitu
dengan mengoksidasi senyawa halidanya dalam suasana asam. Klorin dapat diperoleh dengan
mengoksidasi asam klorida pekat dengan oksidator MnO2, KMnO4 atau oksidator yang lain. Bromin
diperoleh dengan cara mereaksikan asam sulfat encer dengan natrium bromida atau kalium bromida dan
batu kawi (MnO2). Iodin dapat diperoleh dengan cara mereaksikan asam sulfat encer dengan natrium iodida
atau kalium iodida dan batu kawi yang disertai dengan pemanasan.
Molekul-molekul klorin, bromin dan iodin larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, karbon
tetraklorida, karbon disulfida, benzen atau kloroform. Dalam pelarut-pelarut itu, klorin tidak menghasilkan
perubahan warna, sedangkan bromin dalam pelarut itu memberikan warna merah orange, iodin dalam
pelarut organik beroksigen memberikan warna perang sedangkan dalam pelarut organik tidak beroksigen
memberikan warna ungu.
Halogen
Peralatan yang diperlukan:
➢ Tabung reaksi ➢ Batang pengaduk ➢ Botol
➢ Beker glass ➢ Lampu spiritus ➢ Corong pemisah
➢ Corong ➢ Krusibel porselen ➢ Selang
➢ bak plastik ➢ cawan penguapan ➢ Pipet tetes
➢ kaki tiga ➢ kawat kasa
Belerang
Peralatan yang diperlukan:
➢ Tabung reaksi ➢ Kertas saring ➢ Pipet tetes
➢ Kaca arloji ➢ Penangas air
Tugas Pendahuluan
Kerjakan persamaan reaksi yang terlibat pada setiap tahap penambahan reagent dilengkapi dengan
perkiraan data pengamatan sebagai tugas pendahuluan
- Masukkan kurang lebih 3gram mangan dioksida dalam tabung reaksi (test tube) dan tambahkan 10
mL HCl pekat. Segera tutup/sambungkan dengan tabung penerima gas (delivery tube). Panaskan
perlahan dengan api kecil hingga gas klorin terbentuk. Tempatkan kertas putih dibelakang delivery
tube, untuk memastikan gas yang dihasilkan telah cukup, kemudian tutup delivery tube dengan plat
kaca. Amati secara keseluruhan reaksi yang terjadi.
- Jika pengamatan telah selesai, segera tambahkan air dalam tabung reaksi (test tube) untuk
menghentikan keluarnya gas.
Persamaan reaksi :
28
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
29
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
30
Praktikum Anorganik I 2020
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Larutan I2 dalam air bagian yang pertama, ditambah dengan 1 mL kloroform atau CCl4 kemudian
dikocok. Amati perubahan yang terjadi!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
3. Larutan I2 dalam etanol bagian yang pertama, diencerkan dengan 10 mL air kemudian tambahkan
beberapa tetes larutan kanji. Amati perubahan yang terjadi!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
31
Praktikum Anorganik I 2020
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Ambil kurang lebih 3 mL larutan yang dihasilkan dan ditambahkan 1 mL kloroform atau karbon
tetraklorida pada masing-masing tabung reaksi lalu kocok beberapa saat lamanya. Amati apa yang
terjadi!
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
32
Praktikum Anorganik I 2020
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
33
Praktikum Anorganik I 2020
Analisis/Pembahasan :
Persamaan Reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
34
Praktikum Anorganik I 2020
2. Setelah reaksi selesai, tambahkan 1 mL CCl4 pada masing-masing tabung, kocok larutan, dan amati
perubahan warna yang terjadi pada lapisan CCl4.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of
Chemistry. University of Wollongong.
35
Praktikum Anorganik I 2020
MODUL 5
36
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 6
REAKSI SENYAWA NITROGEN
PENDAHULUAN
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga. Energi ikatannya cukup
tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan entalpi dan energi bebas
pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga
gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan
senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kestabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas
pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika.
Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p3. Dalam pembentukan senyawa dengan atom-
atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih dapat dikatakan memakai bersama tiga elektron untuk
mencapai kulit valensi oktet 1s2 2s2 2p6. Bilangan oksidasi N dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai
+5. Nitrogen kurang reaktif pada suhu kamar, disebabkan kekuatan pada NΞN. Namun pada suhu yang
dinaikan secara perlahan, nitrogen bereaksi dengan sejumlah unsur dengan oksigen menghasilkan nitrit
oksida.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Reaksi ini digunakan dalam industri (proses Harber), dan sebagai sumber komersial senyawa nitrogen.
Amonia, NH3, merupakan senyawa komersial yang penting dari nitrogen. Amonia merupakan gas
tak berwarna dengan ciri iritasi dan berbau menyengat. Amonia dibuat secara komersial melalui proses
Harber dari N2 dan H2. Amoniak mudah dicairkan dan cairannya digunakan sebagai pupuk nitrogen. Garam
amonium, seperti sulfat dan nitrat juga digunakan sebagai pupuk.
TUGAS PENDAHULUAN
Kerjakan persamaan reaksi yang terlibat pada setiap tahap penambahan reagen dilengkapi dengan
perkiraan data pengamatan sebagai tugas pendahuluan
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
2. Ambil 2 mL asam nitrat pekat kemudian encerkan menjadi 7 M. Tambahkan keping logam Cu dan
amati perubahan yang terjadi!
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
3. Ambil 2 mL HNO3 pekat dan 5 ml NaOH encer dan masukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan
satu keping logam Al kemudian panaskan. Periksa gas yang terjadi dengan kertas lakmus yang telah
dibasahi akuades!
Persamaan reaksi:
38
Praktikum Anorganik I 2020
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
2. Membagi larutan yang mengandung asam nitrit menjadi dua bagian. Pada bagian I, menambahkan
0,05 gram kalium iodida ke dalam larutan asam nitrit.
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
39
Praktikum Anorganik I 2020
3. Pada bagian II, menambahkan 2 mL larutan KMnO4 ke dalam larutan asam nitrit.
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
40
Praktikum Anorganik I 2020
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
Ambil 2 ml HNO3 pekat dan satu keping logam Cu ke dalam tabung reaksi. Amati apa yang terjadi.
Panaskan dengan hati-hati jika terjadi reaksi!
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
Data pengamatan:
41
Praktikum Anorganik I 2020
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi:
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
b. Oksidasi Karbon
Ambil 1 mL HNO3 dan dituangkan ke dalam kaca arloji. Korek api dibakar dan dibiarkan hingga membara
kemudian matikan apinya. Masukkan ke dalam kaca arloji berisi HNO3 dan catat apa yang terjadi!
Persamaan reaksi:
42
Praktikum Anorganik I 2020
Data pengamatan:
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 6
43
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 7
REAKSIPADA UNSUR &SENYAWA SULFUR
PENDAHULUAN
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor
atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, baik
gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.
Hampir setengah dari belerang yang terkandung dalam batu bara dalam bentuk pyrit, FeS2 (besi(II)
disulfida), dan setengahnya lagi dalam bentuk sulfur organik. Pirit dianggap sebagai mineral yang paling
umum dari kelompok mineral sulfida.
Senyawa belerang yang sudah banyak dikenal adalah asam sulfat. Senyawa ini dapat diperoleh
dengan proses kamar timbal dan proses kontak. Salah satu sifat asam sulfat adalah sebagai zat
pengoksidasi. Pada percobaan ini asam sulfat direduksi menjadi belerang dioksida
Tugas Pendahuluan
Kerjakan persamaan reaksi yang terlibat pada setiap tahap penambahan reagen dilengkapi dengan
perkiraan data pengamatan sebagai tugas pendahuluan
Percobaan a
Panaskan dengan hati-hati sekeping tembaga dalam I mL asam sulfat pekat (tidak sampai mendidih). Amati
perubahan yang terjadi!
Persamaan reaksi :
44
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Percobaan b
Letakkan kertas saring yang dibasahi dengan larutan bikromat (K2Cr2O7) yang diasamkan dengan asam
sulfat encer di mulut tabung reaksi pada percobaan (a). Amati!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Percobaan c
Tambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat pada gula yang terdapat dalam tabung reaksi (bila diperlukan
dapat dipanaskan). Amati perubahan yang terjadi!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Percobaan d
Masukkan 2 mL asam asetat dan 2 mL etanol ke dalam tabung reaksi.Tambahkan 2 mL asam sulfat pekat,
kemudian panaskan dalam penangas air. Amati bau larutan yang dihasilkan!
1
Praktikum Anorganik I 2020
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
1. Letakkan sedikit serbuk belerang pada kaca arloji.Tambahkan beberapa tetes larutan CS2. Aduk sampai
semua belerang larut. Uapkan pelarut di udara terbuka, kemudian amati kristal yang terbentuk terutama
warna dan strukturnya!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi sedikit kristal belerang, kemudian tambahkan CCl4. Panaskan
sampai semua belerang larut. Biarkan dingin dan amati kristal yang terbentuk berkait dengan warna dan
struktur kristalnya. Bedakan bentuk kristal kedua belerang tersebut.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
2
Praktikum Anorganik I 2020
Analisis/Pembahasan :
1. Ke dalam cawan porselen, masukkan serbuk belerang dan serbuk besi dengan perbandingan 1:1, aduk
sampai homogen. Panaskan dengan pembakar spiritus sampai memijar. Dinginkan, amati warna dan
struktur kristalnya!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Masukkan beberapa butir pirit ke dalam tabung reaksi.Tambahkan 2 mL larutan HCl pekat, tutup dengan
sumbat yang sudah terdapat pipa lancip. Bakar gas yang keluar dan peganglah kaca arloji di atas nyala api.
Perhatikan dasar gelas arloji, amati apa yang terjadi!
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
3
Praktikum Anorganik I 2020
3. Ambil 4 buah tabung reaksi. Masukkan akuades pada tabung 1, larutan H2SO4 pekat pada tabung 2,
larutan HNO3 pekat pada tabung 3, dan larutkan CuSO4 0,1 M pada tabung 4 masing-masing sebanyak 2
mL.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Selanjutnya, masukkan beberapa butir pirit ke dalam tabung reaksi yang lain dan tambahkan 2 mL larutan
HCl pekat, tutup tabung dengan gabus yang sudah diberi pipa bengkok. Alirkan gas yang terjadi ke dalam
masing-masing tabung. Amati perubahan yang terjadi baik warna gas, larutan, atau endapannya.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
4
Praktikum Anorganik I 2020
DAFTAR PUSTAKA
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of
Chemistry. University of Wollongong.
MODUL 7
5
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 8
KELARUTAN PERSENYAWAAN LOGAM TRANSISI DAN REAKSI PADA
PERSENYAWAAN LOGAM PERAK
PENDAHULUAN
Sifat kimia dan fisik yang menarik dari unsur-unsur transisi antara lain (i) logam dengan titik lebur
dan titik didih yang tinggi, (ii) kereaktifan logam transisi terhadap asam oksidator dan asam non-oksidator
yang bervariasi, (iii) senyawanya memiliki bilangan oksidasi yang bervariasi, (iv) ion logam transisi dalam
air memiliki warna yang khas, (v) senyawanya dapatbersifat magnet, dan (vi) unsurnya dapat membentuk
senyawa kompleks. Dengan sifat kimia dan fisik tersebut, beberapa reaksi kimia yang umum dipelajari
antara lain reaksi oksidasi reduksi, reaksi pembentukan kompleks, dan reaksi pengendapan. Sebagai
contoh, logam Fe dapat bereaksi dengan larutan HCl dan menghasilkan ion Fe2+ dan gas H2 dalam larutan.
Sementara, logam Cu tidak bereaksi dengan larutan HCl (encer ataupun pekat). Kereaktifan logam terhadap
HCl dapat dijelaskan dengan menggunakan nilai Eosel reaksi oksidasireduksi logam oleh H+. Diketahui
nilai Eo Fe2+/Fe = -0,45 V, Eo Cu2+/Cu = 0,34 V, dan Eo H+/H2= 0 V, maka nilai Eo sel reaksi oksidasi-
reduksi logam Fe dan HCl sebesar 0,45 V dan untuklogam Cu sebesar -0,34 V. Artinya, oksidasi logam Fe
oleh HCl dapat berlangsung karena memiliki nilai Eosel reaksi yang positif.
Beberapa reaksi pada kompleks persenyawaan tembaga dengan anion halida, tiosulfat, hidroksida,
NH3 dan etilendiamina menarik untuk dipelajari..Tembaga termasuk dalam coinage metal. Tembaga
umumnya mempunyai tingkat oksidasi +2, sedang yang pada tingkat oksidasi +1 hanya stabil jika berada
dalam larutan.Dalam larutan, ion tembaga(I) tidak stabil dan mengalami disproporsionasi menjadi ion
tembaga(II).Senyawa tembaga(II) dan tembaga(I) dalam larutan sering kali ditulis Cu 2+(aq) dan Cu+(aq),
dimana ion tembaga dikelilingi oleh enam molekul air yang terikat secara kovalen koordinasi membentuk
senyawa [Cu(H2O)6)]2+.
6
Praktikum Anorganik I 2020
1. - Siapkan larutan garam logam transisi berikut: CrCl3 (0,3 M); MnCl2 (0,25 M); FeCl3 (0,5M); CoCl2
(0,5 M); NiCl2 (0,5 M); CuSO4 (0,25 M); dan ZnSO4 (0,25 M).
- Siapkan plastik mika transparan, yang dibawahnya dialaskan dengan kertas karton berwarna putih.
- Setiap larutan tersebut (7 larutan) diteteskan pada plastik mika tersebut sebanyak 1-2 tetes, diberi jarak
antar larutan satu dengan yang lainnya seperti gambar dibawah ini.Catatan: jangan lupa urutan
larutannya.
- Teteskan larutan NaOH 0,3 M pada 7 larutan garam logam transisi tersebut sampai diamati adanya
endapan yang terbentuk. Campuran tersebut diaduk dengan menggunakan plastik mika yang tersedia.
Kemudian, tambahkan larutan NaOH berlebih sampai endapan tersebut larut kembali atau endapan
bertambah banyak. Catat semua hasil pengamatan yang diperoleh
1 2 3
4 5 6 7
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
7
Praktikum Anorganik I 2020
2. Bersihkan kertas mika dengan tissue. Ulangi tahap pekerjaan b-d, larutan NaOH diganti dengan larutan
NH3 5%. Catat semua hasil pengamatan yang diperoleh.
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
8
Praktikum Anorganik I 2020
Persamaan reaksi :
Cu2+(aq) + Cl-(aq)→ ................ (1) _______________
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
Cu2+(aq) + Br- (aq)→ ................ (3) _______________
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
3. Pada 1 mL larutan ion tembaga(II) 10%, tambahkan 0,5 mL larutan KI 0,5M. Catat apa yang terjadi
dan biarkan mengendap. Tambahkan larutan natrium tiosulfat dalam tabung itu sampai larutan menjadi
jernih dan perhatikan warna padatan yang terbentuk.
Persamaan reaksi :
Cu2+(aq) + I- (aq)→ ................ (5)+ .................(6) _____________
9
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
4. Pada 1 mL larutan tembaga(II) 10%,tambahkan larutan natrium hidroksida 1M setetes demi setetes
hingga berlebih.
Persamaan reaksi :
Cu2+(aq) + OH-(aq)→ ................ (11) _______________
(11)...............+OH-(aq)berlebih → .................(12)____________
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
5. Panaskan endapan yang dihasilkan dari percobaan 5, amati perubahan yang terjadi
Persamaan reaksi :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
10
Praktikum Anorganik I 2020
6. Pada 1 mL larutan tembaga(II) 10%,tambahkan larutan NH3 5M setetes demi setetes hingga berlebih.
Bandingkan hasilnya dengan percobaan 5?
Persamaan reaksi :
Cu2+(aq) + NH3 (aq)→ ................ (15) _______________
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
7. Pada 1 mL larutan tembaga(II) 10%, tambahkan 2 mL larutan NH3 5M. Setelah perubahan warna
teramati, tambahkan 2 mL HCl 1M.
Persamaan reaksi :
Cu2+(aq) + NH3 (aq)→ ................ (17) _______________
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
11
Praktikum Anorganik I 2020
DAFTAR PUSTAKA
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of Chemistry.
University of Wollongong.
Patah, A., Mulyani, I., Permana, Y., Fauziah, R., Laelasari, E., Hernandi, I., (2018).Penuntun Praktikum
Logam Transisi & Kimia Koordinasi.Laboratorium Kimia Anorganik Program Studi FMIPA ITB.
MODUL 8
12
Praktikum Anorganik I 2020
Modul 9
REAKSI PADA PERSENYAWAAN LOGAM PERAK
PENDAHULUAN
Data-data fisik seperti tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan tetapan pembentukan kompleks (Kf)
dari persenyawaan logam transisi dapat digunakan untuk menjelaskan reaksi pengendapan dan
pembentukan kompleks. Sebagai contoh, larutan AgNO3 direaksikan dengan larutan NaCl menghasilkan
endapan AgCl, kemudian endapan tersebut akan larutan kembali setelah penambahan larutan NH3. Adanya
ion Ag+ dan ion Cl- dalam larutan dapat membentuk endapan AgCl, jika hasil kali konsentrasi kedua ion
tersebut sama atau lebih besar dari nilai Kspnya (Ksp AgCl= 1,8 x 10-10). Endapan AgCl larut kembali
dengan penambahan larutan NH3, karena campuran tersebut menghasilkan produk reaksi berupa ion
[Ag(NH3)4]+ yang memiliki nilai Kf sebesar = 1,7 x 107. Artinya, reaksi pembentukan ion [Ag(NH3)4]+
akan mudah berlangsung dalam larutan yang mengandung ion Ag+ dan NH3.
Beberapa reaksi pada kompleks persenyawaan perak dengan anion halida, tiosulfat, hidroksida,
NH3 dan reaksinya dengan gula pereduksi menghasilkan cermin perak menarik untuk dipelajari..Perak
termasuk dalam coinage metal. Hampir semua senyawa sederhana dari perak, logam peraknya memiliki
bilangan oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah ion plaing stabil di dalam air dari semua ion unsur yang ada.
TUGAS PENDAHULUAN
Kerjakan persamaan reaksi yang terlibat pada setiap tahap penambahan reagen dilengkapi dengan
perkiraan data pengamatan sebagai tugas pendahuluan
Persamaan reaksi :
Ag+(aq) + Cl-(aq)→ ...........................
...................... + NH3(aq) → ............................
13
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
2. Ulangi percobaan 1 dengan KBr 1M sebagai pengganti NaCl. Dekantasi endapan yang hasilkan,
kemudian tambahkan NH3 5M. Amati apakah terjadi perubahan!
Persamaan reaksi :
Ag+(aq) + Br-(aq)→ ...
... + NH3(aq) → ...
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
3. Ulangi percobaan 1 dengan KI 0,5M sebagai pengganti NaCl. Endapan yang dihasilkan dibagi menjadi
dua bagian. Bagian 1, tambahkan NH3 5M dan bagian 2 tambahkan natrium tiosulfat 1M.
Persamaan reaksi :
Ag+(aq) + l-(aq)→ ...
... + NH3(aq) → ...
... + S2O32-→ ...
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
14
Praktikum Anorganik I 2020
4. Pada 1 mL larutan perak(I) 0,05M tambahkan tetes demi tetes dari 0,5 mL NH35 M. Amati perubahan
yang terjadi. Selanjutnya tambahkan kembali NH3 hingga berlebih. Amati apakah terjadi perubahan!
Persamaan reaksi :
Ag+(aq)+ NH3(aq)→ ...............................
............... + NH3(aq) (berlebih)→ ................................
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Persamaan reaksi :
Ag+(aq)+ OH-(aq)→ ...............................
................... + OH-(aq) (berlebih)→ ...............................
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
6. Pada 1 mL larutan perak(I) 0,05M tambahkan beberapa tetes larutan kalium kromat 1M. Dekantasi
endapan yang terbentuk, kemudian dibagi menjadi dua bagian, bagian yang pertama diasamkan dengan
asam nitrat encer, sedangkan bagian yang kedua ditambah dengan amonia. Amati perubahan yang
terjadi!
Persamaan reaksi :
Ag+(aq) + CrO42-(aq)→ ......................................
..................... + NH3(aq) → ......................................
..................... + H+→ ......................................
15
Praktikum Anorganik I 2020
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
Data Pengamatan :
Analisis/Pembahasan :
KESIMPULAN
16
Praktikum Anorganik I 2020
DAFTAR PUSTAKA
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of Chemistry.
University of Wollongong.
Patah, A., Mulyani, I., Permana, Y., Fauziah, R., Laelasari, E., Hernandi, I., (2018). Penuntun Praktikum
Logam Transisi & Kimia Koordinasi.Laboratorium Kimia Anorganik Program Studi FMIPA ITB.
MODUL 9
17
Praktikum Anorganik I 2020
Modul10
PEMBUATAN & PENENTUAN SENYAWA KOMPLEKS DENGAN METODE
JOB’S
PENDAHULUAN
Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa diharapkan dapat menentukan rumus senyawa kompleks dengan
metode Job’s.Suatu kompleks yang terbentuk antara logam M dengan ligan X netral sesuai persamaan:
M3+ + nX [MXn]3+
Dengan nilai n dapat bervariasi tergantung perbandingan jumlah mol ligan yang diikat oleh mol logam.
Jika hasil penentuan menghasilkan kompleks [MX2]3+, maka perbandingan stoikiometri kompleks yang
terbentuk [M] : [X] = 1 : 2.Untuk menentukan perbandingan stoikiometri tersebut dapat digunakan metode
Job’s atau metode variasi continue. Pada metode ini, dibuat sejumlah larutan ion logam dan larutan ligan
dengan perbandingan mol logam dan ligan ertentu. Dari perbandingan fraksi mol M3+ dan fraksi mol L
serta absorbansi campuran larutandapat dibuat suatu grafik yang selanjutnya dapat digunakan untuk
menentukan perbandingan molM3+ dan mol L, misalnya seperti ditunjukkan oleh Grafik berikut:
Titik potong pada garis menunjukkan perbandingan fraksi mol antara logam dan ligan pada senyawa
kompleks (M: L 0,33: 0,77 atau 1:2 ).
Pada percobaan ini akan ditentukan rumus senyawa kompleks untuk atom pusat Fe3+ dan ligan SCN-. Ion
Fe3+ dengan ion CNS- dalam suasana asam dapat membentuk ion kompleks [Fe(CNS)6]3- yang stabil
berwarna merah dengan serapan maksimum pada λmaks 480 nm. Nilai absorpsi harus dikoreksi terhadap
absorpsi dari larutan awal. Pada reaksi kompleks logam transisi dengan ligan amoniak atau etilendiamina,
spektra dari ligan pada daerah visible dapat diabaikan dan hanya dilakukan koreksi pada warna dari larutan
ion logam. Koreksi dilakukan sesuai dengan persamaan Akoreksi = Aterukur – (1-X)AM+L, dimana X =fraksi
mol ligan dan AM+L= absorbansi larutan logam dan ligan awal. Garis lurus digambar saat absorbansi naik
dan absorbansi turun.Jika nilai absorpsi yang telah dikoreksi diplotkan pada grafik terhadap fraksi mol
masing-masing spesies maka rumus senyawanya dapat ditentukan.
Peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini meliputi : Tabung reaksi, beaker glass, rak tabung
reaksi,pipet ukur, bola hisap.
18
Praktikum Anorganik I 2020
Bahan – bahan yang diperlukan dalam percobaan ini meliputi larutanFe3+0,01 M(mL), HNO3 4 M, KSCN
0,01 M (mL) dan akuades.
TUGAS PENDAHULUAN
Prosedur Reaksi Persenyawaan Kompleks Ion Logam Fe3+ dengan Ligan SCN-
1. Buat larutan ion logam Fe3+ dengan kombinasi sebagai berikut:
2 5 1 4
3 4 1 5
4 3 1 6
5 2 1 7
6 1 1 8
7 0 1 9
2 1 1 8
3 2 1 7
4 3 1 6
5 4 1 5
19
Praktikum Anorganik I 2020
6 5 1 4
7 6 1 3
3. Buat campuran antar ion logam dan ligan pada tabung reaksi, dengan kombinasi sebagai berikut:
Tabung reaksi 1 2 3 4 5 6 7
SCN- 0,01 M (mL) 0 1 2 3 4 5 6
Fe3+ 0,01 M (mL) 6 5 4 3 2 1 0
HNO3 4 M (mL) 1 1 1 1 1 1 1
H2O (mL) 3 3 3 3 3 3 3
Aterukur
➢ Aduk larutan hingga homogen dan tentukan serapan-serapan dari masing-masing larutan pada
panjang
gelombang tetap = 480 nm.
➢ Lengkapi table perhitungan berikut dan buatlah grafik antara nilai absorbansi (sebagai ordinat y)
dan nilai fraksi mol logam ligan sebai ordinat x
➢ Tentukan perbandingan mol logam dan ligan serta tentukan rumus senyawa kompleks yang
terbentuk
*untuk ligan SCN- [AL] harus ditentukan, berbeda dengan ligan etilendiamina yang tidak perlu
ditentukan karena tidak berwarna
20
Praktikum Anorganik I 2020
4. Buat grafik antara absorbansi terkoreksi vs fraksi mol SCN- pada masing-masing panjang gelombang
dan tentukan formula pada masing- masing senyawa yang terbentuk.
21
Praktikum Anorganik I 2020
5. Gambarkan struktur yang mungkin untuk setiap senyawa kompleks yang terbentuk termasuk isomernya.
a. struktur yang mungkin berdasarkan perhitungan fraksi mol ligan per logam
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Su’aidy, M (2003). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FMIPA, UM Malang.
Svehla, G.(1996). Vogel’s qualitative inorganic analysis seven edition. India. Longman.
Team Inorganic Chemistry. (2009). Practical Notes Inorganic Chemistry II. Departement of Chemistry.
University of Wollongong.
Team kimia Anorganik. (2009). Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik II. Laboratorium Kimia Anorganik
Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret.
22
Praktikum Anorganik I 2020
MODUL 10
23
Praktikum Anorganik I 2020
LAMPIRAN
24