Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan

transaksi. Pasar dibedakan menjadi dua yaitu, pasar modern (supermarket dan
hypermarket) dan pasar tradisional. Pasar selain menghubungkan antara penjual dan
pembeli, pasar juga sebagai penghubung antara kebutuhan konsumen dan produsen
yang memproduksi barang kebutuhan tersebut, konsumen yang membutuhkan barang
konsumsi yang disediakan oleh para produsen sedangkan produsen mendapat
keuntungan dari hasil penjualan. Namun yang sangat dikhawatirkan adalah
persaingan antara para penjual, dalam hal ini pasar tradisional dan pasar modern
(swalayan) yang sampai pada kecemburuan sosial (Suryadarma, dkk. 2007).
Untuk saat ini, perlu menjadi perhatian semua pihak adalah bagaimana agar
pasar tradisional bisa dibuat menjadi lebih layak sebagai tempat transaksi tanpa harus
secara drastis mengubah citranya atau khasnya sebagai pasar tradisional. Dalam
kaitan ini yang perlu menjadi pertimbangan untuk dibenahi adalah kebersihan, lantai
yang kering tidak becek, penataan lokasi penjual sesuai dengan golongan barang
yang dijual, lorong untuk pembeli yang lapang tidak sumpek, ada pengaturan
pencahayaan dan pengaturan udara yang sehat, keamanan yang terjamin, ada tempat
pembuangan sampah dan sampah tidak menumpuk, ada pengaturan lalu lintas yang
lancar, tersedia pusat informasi dan penerangan, ada tempat yang bersih untuk
beristirahat dan dapat menikmati makanan-makanan tradisional, ada pelatihan secara
rutin bagi para pedagang tentang bagaimana mengatasi kebakaran dan bagaimana
menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran, dan lain sebagainya yang dapat membuat
pasar tradisional lebih menarik agar tidak kalah dengan pasar modern.
Jika pasar tradisional dapat dikelola dengan baik dan menarik, maka tidak perlu
ada pertentangan antara pasar modern dan pasar tradisional. keduanya berkembang
dengan nuansa serta daya tariknya sendiri-sendiri. Tidak menutup kemungkinan
bahwa golongan yang berpendapatan tinggi dan menengah atas akan juga menjadi
tertarik untuk sesekali mengunjungi pasar tradisional untuk menikmati berbagai hal
yang tidak tersedia di pasar modern.
Pasar Fresh Market, merupakan salah satu contoh pasar yang menyediakan
pasar tradisional yang berkonsep modern. Pasar ini dilengkapi fasilitas yang

berfungsi dengan baik, seperti 12 eskalator dan 2 lift penumpang/barang, lahan parkir
yang luas, food court, serta fasilitas penunjang lainnya, yang diperuntukkan untuk
kenyamanan pengunjung.
Pasar Fresh Market dianggap pasar tradisional yang berkonsep modern terbaik
yang dimiliki kawasan Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk Boulevard. Hal
itu dimulai dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk
kendaraan. Kemudian masuk kedalam Fresh Market, akan ditemukan penataan kioskios yang rapi, terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama
sekali tidak kesulitan menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya
pengelompokan yang jelas. Selain itu salah satu pendukung yang paling penting
adalah pasar ini dikelola dengan

baik, dimana petugas pasar menggunakan

outsourcing, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, dan petugas keamanan.
Dan semua petugas pasar tersebut mempunyai kerja sama yang baik kepada
pengelola.
Dalam data Laporan Optimalisasi Lahan dariFresh Market (PT Multi Artha
Pratama) diperlihatkan bahwa tingkat optimalisasi lahan pada tahun 2010 hingga saat
ini sebagai berikut :
Tabel 1.1 Laporan Optimalisasi Lahan

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa saat ini Fresh Market cukup mengalami
peningkatan, dapat dilihat sudah 88,1% kios yang terjual tetapi hanya 83,6% pembeli
kios yang membuka kiosnya, dari semua kios yang sudah terjual, dari toko pasar
yang dimiliki Fresh Market sudah 100% toko pasar yang terjual dan dari seluruh
toko pasar yang terjual semua pembeli toko pasar membuka tokonya, dari lapak yang
tersedia di Fresh Market dapat dilihat sudah 97,6% lapak yang tersewa dan semua
penyewa lapak menggunakan lapaknya untuk berdagang.
Namun untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan penjualan/penyewaan
kios, toko pasar dan lapak, serta meningkatkan minat pembeli kios untuk membuka
kiosnya, Fresh Market harus mempunyai strategi bisnis yang tepat untuk dijalankan,
karena dari awal berdirinya hingga pada saat ini Fresh Market (PT Multi Artha

Pratama) belum memiliki manajemen strategi yang tepat, dan strategi yang pernah di
lakukan Fresh Market hanya merubah layout lapak pasar agar memudahkan
pengunjung/pembeli untuk menemukan barang yang ingin dibeli untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan masalah yang sedang dihadapi Fresh Market saat ini ialah
kurangnya tenaga kerja di beberapa divisi, tidak adanya pelatihan karwayan Fresh
Market dalam menciptakan inovasi serta promosi untuk menarik minat konsumen,
dan masalah lainnya yaitu Fresh Market tidak memiliki pendingin ruangan dan
Fresh Market tidak memiliki fasilitas penunjang lainnya seperti, smoking area yang
diperuntukkan perokok aktif agar tidak merokok di dalam area Fresh Market. Proses
pengoperasian perusahaan Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) dipengaruhi oleh
faktor intenal dan eksternal, di mana faktor-faktor tersebut dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan apa yang terjadi di pasar. Yang menjadi faktor internal
perusahaan adalah kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal perusahaan adalah
peluang dan ancaman yang dihadapi perushaan. Untuk mengetahui strategi bisnis apa
yang sesuai untuk Fresh Marketagar dapat mempertahankan dan meningkatkan
penjualan/penyewaan toko pasar, kios dan lapak serta menarik minat pemilik kios
untuk menggunakan kiosnya untuk berjualan, peneliti akan merumuskan kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di sekitar perusahaan melalui tahap
perumusan strategi yaitu, tahap input yang meliputi, IFE (Internal Factors
Evaluation), EFE (External Factors Evaluation), dan CPM (Competitive Profile
Matrix), tahap pencocokan yang meliputi, Matriks SWOT (Strengths, Weakness,
Oportunities, Threats), Matriks IE (Internal-Eksternal), Matriks Strategi Besar
(Grand Strategy Matrix), dan tahap keputusan yang meliputi, Matriks QSPM
(Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif). Pada penelitian ini penulis akan
melakukan studi analisis strategi bisnis pada Fresh Market (PT Multi Artha Pratama).
Berdasarkan penjelasan di atas untuk menganalisis strategi yang tepat dan
dapat

diterapkan oleh Fresh Market (PT Multi Artha Pratama), maka penulis

memberi judul penelitian ini Analisis Strategi Bisnis pada Fresh Market

1.2

Formulasi Masalah
1.
Bagaimana kondisi faktor internal Fresh Market?
2.
Bagaimana kondisi faktor eksternal Fresh Market?
3.
Apa rekomendasi strategi yang efektif untuk Fresh Market agar dapat
menghadapi persaingan?

1.3

Ruang Lingkup
Subjek penelitian adalah perusahaan pasar tradisional yang berkonsep modern

yaitu Fresh Market (PT Multi Artha Pratama) yang terletak di jalan Pantai Indah
Kapuk Boulevard, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Penelitian ini berfokus pada
faktor internal dan eksternal perusahaan yang kemudian faktor tersebut akan diolah
menjadi strategi yang tepat untuk Fresh Market (PT Multi Artha Pratama). Penelitian
ini dilakukan dari bulan November 2013 sampai dengan bulan Januari 2014.
1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini antara lain:
1.

Untuk mengetahui kondisi faktor internal Fresh Market (PT Multi Artha

2.

Pratama)
Untuk mengetahui kondisi faktor eksternal Fresh Market (PT Multi Artha

3.

Pratama)
Untuk memberikan rekomendasi strategi yang tepat untuk Fresh Market

(PT Multi Artha Pratama) agar dapat menghadapi persaingan.


Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1.

Bagi mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis
mengenai bidang penelitian baik teori maupun dalam prakteknya.

2.

Bagi perusahaan
Memberikan evaluasi internal dan eksternal perusahaan agar bisa
memperbaiki

strategi

yang

telah

diterapkan

dan

memberikan

rekomendasi strategi yang tepat bagi Fresh Market (PT Multi Artha
Pratama)

3.

Bagi pembaca
Manfaat bagi pembaca dapat dijadikan bacaan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan serta menjadi bahan pertimbangan bagi pihakpihak yang mengadakan penelitian yang menyangkut manajemen strategi

1.5

State of the Art


Nima Fakhim Hashem, dkk. Formulating and Choosing Strategies Using

SWOT Analysis and QSPM Matrix: A Case Study Of Hamadan Glass


Company.Mengingat bahwa perencanaan strategis belum pernah dilakukan di
Hamadan Glass Company sejauh ini, seperti jenis program yang sangat penting bagi

perusahaan. Hasil menunjukkan bahwa industri adalah dalam kondisi optimal dan
perusahaan berada dalam situasi yang kompetitif baik, namun situasi keuangan yang
tidak diinginkan bagi perusahaan. Strategi dan prioritas mereka diidentifikasi sebagai
berikut: Tim penasehat strategis perusahaan diidentifikasi "membentuk unit ketiga
untuk memproduksi botol berwarna" sebagai prioritas pertama dan paling penting di
antara strategi lain.
Jurnal oleh Charles J. Capps, and Michael D. Glissmeyer, (2012).Extending
The Competitive Profil Matrix Using Internal Factor Evaluation And External
Factor Evaluation Matrix Concepts. Evaluasi Faktor Eksternal dan Faktor Evaluasi
matriks internal memungkinkan organisasi untuk memvisualisasikan kekuatan
mereka, kelemahan, peluang, dan ancaman, sementara Profil Matrix Kompetitif
memanfaatkan faktor penentu keberhasilan untuk memungkinkan organisasi untuk
membandingkan dirinya dengan kompetitor lain. Penulis bertanya-tanya apakah
mengganti kekuatan internal dasar dan kelemahan kategori, dan peluang dan
ancaman eksternal klasifikasi untuk konvensional CSF dalam metode peringkat
dipaksa bisa memperpanjang Profil Matrix Kompetitif untuk memungkinkan
pemahaman strategis tambahan. Tujuan memperluas Profil Matrix Kompetitif
menggunakan peringkat paksa faktor organisasi penting ketika mengevaluasi posisi
relatif kompetitif organisasi terhadap pesaing utama adalah berhasil diwujudkan.
Sebuah Eksternal Profile Matrix Kompetitif (ECMP) dan Profil Matrix Kompetitif
internal (ICPM) lebih menarik kesadaran untuk kategori internal dan eksternal yang
memerlukan perhatian organisasi.
hsan Yksel (2012). An Integrated Approach with Group Decision-Making
for Strategy Selection in SWOT Analysis.Tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan dimensi analitis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) analisis dengan pengambilan keputusan kelompok, yang menggaris bawahi
analisis lingkungan internal dan eksternal yang pada gilirannya, akan meningkatkan
definisi strategi perusahaan dalam proses perencanaan strategis. Masalah utama dari
penelitian adalah bagaimana memilih strategi yang paling tepat dengan
mempertimbangkan berbagai dampak dari setiap faktor analisis SWOT pada seleksi
strategi. Alamat Model yang diusulkan kekuatan dan peluang sebagai manfaat dan
kelemahan dan ancaman sebagai biaya. Diselesaikan dengan proses analisis jaringan
(ANP) dan teknik fuzzy untuk kinerja agar oleh kesamaan ke solusi ideal (TOPSIS)
teknik dengan pengambilan keputusan kelompok. terintegrasi ANP dan TOPSIS

Model Fuzzy diusulkan pada akhir penelitian ini telah terbukti dapat diterapkan
untuk analisis SWOT dan pemilihan strategi.
Angga Nurgraha and Leo Aldianto, (2012). Strategic Development Of Top
Buah Segar : SWOT and TOWS Matrix Analysis.Saat ini, paradigma masyarakat
telah bergeser dari tidak hanya perhatian dengan harga rendah, tetapi juga perhatian
dengan kenikmatan toko atau pasar . orang modern cenderung untuk pergi ke pasar
modern yang lebih nyaman dibandingkan dengan pasar tradisional. Top Buah Segar
adalah salah satu contoh pasar modern. alat yang digunakan dalam reserch ini adalah
SWOT dan analisis TOWS, dan kuesioner. SWOT analiysis digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang terkena Top Buah Segar di
industri dari persepsi perusahaan itu sendiri. Di sisi lain, kuesioner yang berdasarkan
bauran pemasaran 7P strategi mengidentifikasi faktor internal perusahaan dari
persepsi pelanggan peneliti menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dari Top Buah Segar Bekasi. Top Buah Segar di Bekasi kurang dalam hampir setiap
aspek dari bauran pemasaran 7P, sementara Top Buah Segar di Cibuburexcell di
setiap aspek . dalam rangka meningkatkan kinerjanya peneliti menyarankan Top
Buah Segar Bekasi perlu mempekerjakan lebih banyak karyawan untuk lebih baik
mengelola toko, membuat tim pemasaran untuk mencari dan mempertahankan
pelanggannya, dan mereka harus memperbaiki bukti fisik.

1.6

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut:
BAB 1

Pendahuluan, pada bab ini berisi Latar belakang, Formulasi Masalah,


Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, State of The Art,

BAB II

Sistematika Penulisan.
Landasan Teori, pada bab ini berisi Pengertian Strategi, Manajemen
Strategi, Tahap-tahap Manajemen Strategis, Model Manajemen Strategis
Komperhensif, Manfaat Manajemen Strategi, Jenis-jenis Strategi, Analisis

Kompetitif (Model Lima Kekuatan Porter), Kerangka Pemikiran.


BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini berisi Desain Penelitian,
Operasionalisasi Variabel, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan
Data, Metode Analisis, Tahap Input (Input Stage), Matriks Evaluasi Faktor

Eksternal (Matriks EFE), Matriks Profil Kompetitif (CPM), Matriks


Evaluasi Faktor Internal (Matriks EFE), Tahap Pencocokan (Matching
Stage), Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats),
Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE), Matriks Strategi Besar (Grand
Strategy Matrix), Tahap Keputusan (Decision Stage), Matriks Perencanaan
Strategis Kuantitatif (QSPM), Rancangan Implikasi Hasil Penelitian.
BAB IV Pembahasan, pada bab ini berisi Profil Perusahaan, Visi dan Misi
Perusahaan, Visi Perusahaan, Misi Perusahaan, Kondisi Bisnis Perusahaan,
Struktur Organisasi, Analisis Strategi Bisnis Fresh Market (PT Multi Artha
Pratama) Saat Ini, Tahap Masukan, Matriks Evaluasi Faktor Internal,
Indentifikasi Faktor Internal Fresh Market (PT Multi Artha Pratama),
Matriks Internal Factor Evaluation, Matriks Eksternal Factor Evaluation,
Indentifikasi lingkungan Eksternal Fresh Market (PT Multi Artha
Pratama), Matriks Eksternal Factor Evaluation, Matriks Profil Persaingan
(CPM), Matriks CPM Fresh Market (PT Multi Artha Pratama), Tahap
Pencocokan, Matriks SWOT, Matriks Internal-Eksternal (IE), Matriks
Grand Strategy, Tahap Keputusan, Matriks QSPM, Implikasi Hasil
BAB V

Penelitian.
Penutup, pada bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai