Anda di halaman 1dari 2

Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat.

Pemilihannya dapat dilakukan


dengan pertimbangan efisiensi, sifat kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat
pengendali emisi antara lain sebagai berikut:
a. Filter udara, berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar dari cerobong agar tidak
ikut terlepas ke udara sehingga hanya udara yang bersih yang keluar ke lingkungan.

Gambar 1 Filter udara (kiri) dan pengendap siklon (kanan)


b. Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan memanfaatkan
gaya sentrifugal dari partikel dengan cara partikel diembuskan ke dinding tabung siklon
sehingga partikel yang berat akan mengendap.
c. Pengendap sistem gravitasi, yaitu ruang panjang yang dilalui partikel sehingga perlahanlahan dimungkinkan terjadi pengendapan partikel ke bawah akibat gaya gravitasi.

Gambar 2 Pengendapan system gravitasi


d. Pengendap elektrostatika, berguna untuk mengendapkan partikel di bawah diameter 5
mikrometer dan paling efektif digunakan pengendap elektrostatik. Dengan alat ini, volume
udara yang dibersihkan dapat dalam jumlah yang besar.

e. Filter basah, scrubber, atau wet collectors, berguna untuk mengendapkan pencemar
nonpartikel. Scrubber dapat memisahkan udara bersih dari pencemar nonpartikel. Kerja alat
ini adalah dengan menggunakan larutan penyerap. Pencemar nonpartikel dilewatkan dalam
larutan penyerap sehingga larutan akan menyerap pencemar nonpartikel tersebut.
Selain itu, ada beberapa pencemar yang dikelola secara khusus, misalnya, sebagai berikut:
a. Pengendalian sulfur dioksida (SO2)
Pengendalian SO2 dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar bersulfur tinggi,
seperti batu bara dengan bahan bakar yang lebih bersih untuk lingkungan.
b. Pengendalian oksida nitrogen (NO2)
Cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya pencemaran NO2 adalah dengan
menghindari penggunaan bahan bakar fosil.
Sumber:
Subardi, Nuryani, Pramono S. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2002. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai